Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK

ANALISIS ISU KONTEMPORER


LATIHAN DASR CPNS 2021

NAMA ANGGOTA :
1. Muhammad Mahardhika Dewantara A.Md.Kep (ketua kelompok)
2. Topan Nugraha, A.Md.Kom
3. Leni Setyowati, A.Md.Kep
4. Ribka Risnawati, A. Md. Kep
5. Siti Aristania Ayuisma, A.Md. Kep

TUTOR : DRS. Udjwalaprana Sigit MM. MS.i

A. Pendahuluan
Isu adalah suatu fenomena/kejadian yang diartikan sebagai masalah. Masalah yang terjadi
saat ini dan menjadi perbincangan publik dapat dinyatakan sebagai isu kritikal. Isu-isu kontemporer
yang sering terjadi diantaranya adalah korupsi, narkoba, terorisme dan radikalisme, money
laundering, proxy war, dan kejahatan mass communication. Isu kritikal dipandang sebagai topik yang
berhubungan dengan masalah-masalah sumber daya yang memerlukan pemecahan disertai dengan
adanya kesadaran publik akan isu tersebut. Isu kritikal terbagi ke dalam tiga kelompok berdarkan
tingkat kepentingannya, yaitu Isu saat ini (current issue), Isu berkembang (emerging issue), dan Isu
potensial. Dalam menganalisis sebuah isu, ada beberapa teknik yang dapat digunakan, diantaranya
yakni , teknik Tapisan, teknik Analisis Isu, dan analisis Kesenjangan atau Gap Analysis.
Saat ini dunia Indonesia sedang dihadapkan pada isu-isu yang sedang berkembang ditengah
masyarakat. Isu-isu ini menjadi perbincangan dan menjadi masalah bagi bangsa hingga nantinya
menjadi ancaman.

B. Deskripsi dan Identifikasi Isu


1. Rendahnya kepedulian masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan 5M dalam masa
Pandemi Covid-19.
Indonesia mengalami dampak dari pandemic Covid-19. Penyakit ini disebabkan oleh
koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 (SARS-CoV-2). Indonesia telah melaporkan
2.018.113 kasus positif menempati peringkat pertama terbanyak di Asia Tenggara. Karena
hal inilah pemerintah mewajibkan setiap warga negara menerapkan protokol kesehatan 5M.
Protokol kesehatan yang harus di terapkan adalah memakai masker, mencuci tangan dengan
sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobalitas. Namun beberapa
masyarakat tidak taat dalam menerapkan protokol kesehatan ini. Masyarakat terkesan santai
dalam menghadapi Covid 19.

2. Korupsi dana bantuan sosial Covid-19

Anak buah mantan Menteri Sosial Juliari Batubara, Matheus Joko Santoso
mengajukan diri sebagai justice collabor dalam persidangan dugaan korupsi pengadaan paket
bantuan sosial (bansos) Covid-19 di wilayah Jabodetabek 2020.

3. Dampak Negatif Gadget pada anak

Penggunaan gadget bagi perkembangan anak usia dini dapat memberikan


dampak dan pengaruh yang berarti bagi tumbuh kembang anak usia dini baik secara
fisik maupun mentalnya. Dampak dan pengaruh yang ditimbulkan dapat berupa
pengaruh positif maupun negatif terhadap perkembangan anak. Anak yang terbiasa
menggunakan gadget akan berdampak pada kemampuan berpikir dan kreativitasnya,
dapat berakibat pada kerusakan moral serta nilai-nilai agama, gadget menyebabkan
interaksi sosial anak dengan lingkungan sekitar berkurang, membuat anak cenderung
malas bergerak dan jarang beraktivitas motorik, gadget juga dapat memberikan dampak
dalam mengembangkan kemampuan berbicara. Selain itu, penggunaan gadget secara
tepat dan benar oleh anak usia dini akan dapat menjadi suatu media stimulasi yang
mampu mengoptimalkan aspek-aspek perkembangan anak. Sebaliknya, pemakaian
gadget yang secara berlebihan dan tanpa pengawasan juga akan berakibat buruk bagi
perkembangan anak dimasa mendatang.

Beberapa Isu tersebut dianggap berpotensi menimbulkan AGHT (Ancaman,


Gangguan, Hambatan, Tantangan) yaitu Ancaman yang dinilai membahayakan
kedaulatan Negara, keutuhan wilayah Negara, dan keselamatan p e n e r u s bangsa.
Gangguan yang berpotensi mengandung bahaya pada kemajuan dan keselamatan para
penerus bangsa

4. Tingkat Kepatuhan minum obat yang masih kurang pada pasien Diabetes Melitus 2 dan Hipertensi

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, kata Devie, prvalensi


hipertensi di Indonesia berada di angka 34,11 persen. Sebanyak 13,3 persen di antaranya
tidak minum obat sama sekali dan 32,3 persen tidak rutin meminum obat. Sebagian besar
alasan penderita tidak meminum obat tekanan darah tinggi ini adalah karena merasa sehat
(59,8 persen).

Kepatuhan minum obat adalah faktor terbesar yang mempengaruhi kontrol tekanan
darah. Diperkirakan rata- rata rentang kepatuhan minum obat antihipertensi yaitu 50-
70% (WHO,2003).
5. Hoax

Penyebaran berita bohong atau sering disebut hoax kini tengah menjadi persoalan yang
cukup serius di Indonesia. Pasalnya, hoax menjadi salah satu pemicu fenomena putusnya
pertemanan, gesekan, dan permusuhan. Informasi yang bersifat hoax menyebar dengan cepat
baik melalui saluran media sosial maupun grup di aplikasi chatting, misalnya WhatsApp,
BlackBerry Messenger, dan masih banyak lagi. Mengapa banyak orang yang mudah percaya
dengan informasi-informasi hoax dan mengapa pula penyebarannya begitu masif meski
kebenarannya belum dapat dipastikan? Menurut pandangan psikologis, ada dua faktor yang
dapat menyebabkan seseorang cenderung mudah percaya pada hoax. (Baca: Hati-hati Berita
"Hoax", Amati Ciri-cirinya...) “Orang lebih cenderung percaya hoax jika informasinya sesuai
dengan opini atau sikap yang dimiliki. Misal seseorang memang sudah tidak setuju terhadap
kelompok tertentu, produk, atau kebijakan tertentu. Ketika ada informasi yang dapat
mengafirmasi opini dan sikapnya tersebut, maka ia mudah percaya,” ujar Laras Sekarasih,
PhD, dosen Psikologi Media dari Universitas Indonesia, saat dihubungi Kompas.com.

Hal tersebut, menurut Laras, juga berlaku pada kondisi sebaliknya. Seseorang yang
terlalu suka terhadap kelompok, produk, dan kebijakan tertentu, jika menerima informasi
yang sesuai dengan apa yang ia percayai, maka keinginan untuk melakukan pengecekan
kebenaran terlebih dahulu menjadi berkurang. Secara natural, perasaan positif akan timbul di
dalam diri seseorang ketika ada yang mengafirmasi apa yang dipercayai. Perasaan terafirmasi
tersebut juga menjadi pemicu seseorang dengan mudahnya meneruskan informasi hoax ke
pihak lain. (Baca: Bos Facebook Akan ke Indonesia Bahas Berita "Hoax") Penyebaran hoax,
selain karena adanya perasaan terafirmasi, juga dipengaruhi oleh anonimitas pesan hoax itu
sendiri.

C. Teknik Analisis Isu


Dari beberapa isu yana ada, kami melakukan beberapa teknik analisis isu untuk
menentukan Isu mana yang akan lebih dibahas dan dicarikan solusinya. Teknik yang kami
gunakan adalah Teknik Tapisan, teknik Fishbone Diagram, dan Teknik Penapisan Isu
Kontemporer dengan metode USG (Urgency , Seriousness, Growth)
a. Teknik Tapisan Isu
Dari pemaparan di atas maka dapat dinyatakan bahwa isu adalah masalah yang terjadi.
Masalah tersebut harus segera ditangani agar tidak membahayakan publik. Dari beberapa isu yang
telah diajukan, kelompok kami melakukan teknik analisis isu tapisan untuk menentukan Isu mana
yang sangat penting untuk dicarikan solusinya.

Setelah memahami berbagai isu yang terjadi di masyarakat perlu dilakukan analisis untuk
memahami bagaimana isu tersebut secara utuh dan kemudian dicarikan beberapa solusi pemecahan
isu. Dalam penentuan isu yang akan dibahas dilakukan analisis dengan alat bantu penetapan Isu yang
terdiri dari Aktual artinya isu yang dibahas merupakan isu yang masih hangat diperbincangkan.
Kekhalayakan yang artinya Isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik yang
artinya Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan solisinya.
Kelayakan yang artinya isu tersebut relevan, realistis, masuk akal dan perlu dicarikan pemecahan
masalahnya.

No. Isu Aktual Problematik Kekhalayakan Kelayakan Kesimpulan


1 Rendahnya kepedulian
masyarakat dalam
menerapkan protokol √ √ √ √ YA
kesehatan 5M dalam
masa Pandemi Covid-19.
2 Korupsi dana bantuan
√ √ √ TIDAK
sosial Covid-19
3 √ √ TIDAK
Dampak
Negatif Gadget
pada anak

4. Tingkat Kepatuhan minum √ √ TIDAK


obat yang masih kurang
pada pasien Diabetes
Melitus 2 dan Hipertensi

5 Hoax √ √ TIDAK

Berdasarkan tabel dapat disimpulkan bahwa isu yang akan dibahas Rendahnya kepedulian
masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan 5M dalam masa Pandemi Covid-19.
B. Teknik Fishbone
Dari sejumlah isu yang telah dianalisis melalui teknik Tapisan dengan dibantu kriteria AKPK,
selanjutnya dilakukan analisis mendalam dengan teknik Fishbone. Fishbone diagram digunakan ketika
kita ingin mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah dan terutama ketika sebuah team cenderung
jatuh berpikir pada rutinitas. Analisis tersebut dapat digambarkan pada diagram seperti berikut:

Covid-19 Kurangnya kepedulian masyarakat

KURANG
Masyarakat pelanggar Pola piker masyarakat yang KEPEDULIAN
protokol menganggap dirinya kebal
MASYARAKAT
MENERAPKAN
Kebiasaan tidak mematuhi aturan yang Peraturan pemerintah mengenai PSBB PROTOKOL
berlaku kurang diterapkan
KESEHATAN 5M

Petugas satgas kurang tegas kepada


Kurangnya Literasi
masyarakat

C. Teknik Penapisan Isu/Masalah Kontemporer dengan USG

N Isu Kontemporer U S G TOTAL


O
1.
Rendahnya kepedulian masyarakat
dalam menerapkan protokol
kesehatan 5M dalam masa 5 5 5 15
Pandemi Covid-19.

2. Korupsi Bansos COVID 19 5 3 5 13


3. Penggunaan gadget pada pembelajaran anak
4 4 3 11
Sekolah Dasar
4. Tingkat Kepatuhan minum obat yang masih
kurang pada pasien Diabetes Melitus 2 dan
3 3 2 8
Hipertensi

5 Hoax
4 4 3 11
Keterangan:

Dari Teknik Penapisan tersebut maka diambil Isu Kontemporer yang lebih
diutamakan penyelesaiannya yaitu tentang Rendahnya kepedulian masyarakat dalam
menerapkan protokol kesehatan 5M dalam masa Pandemi Covid-19.

C. Strategi Penyelesaian Isu

Sebagai ASN kita harus melakukan komunikasi yang baik kepada masyarakat dengan cara :
1. Penyebab terjadinya rendahnya kepedulian masyarakat dalam menerapkan protokol
kesehatan 5M dalam masa pandemic Covid-19.
a. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai dampak terkena virus Covid-19.
b. Rendahnya kepedulian masyarakat terhadap sosialisasi Covid-19 dan pentingnya
penerapan protokol kesehatan.
c. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan.
2. Dampak yang akan terjadi apabila tidak dilakukan penanganan terhadap terjadinya
rendahnya kepedulian masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
Karena kurangnya kerja sama masyarakat akan membuat pemerintah dan masyarakat
yang telah menaati peraturan terkendala dan sulit dalam penanganan Covid-19. Dampak-
dampak yang akan terjadi diantaranya :
a. Pemerintah sulit untuk memutus rantai Covid-19
b. Semakin meningkatnya penyebaran virus corona di Indonesia
c. Masyarakat akan tetap mengabaikan protokol kesehatan
3. Rekomendasi Pencegahan dan Peran Seorang ASN dalam mengatasi rendahnya
kepedulian masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.
Dengan komunikasi yang baik kepada masyarakat maka kita turut membantu
pemerintah dalam penanganan Covid-19.

Anda mungkin juga menyukai