Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ANALISIS ISU KONTEMPORER

LATSAR CPNS 2021 ANGKATAN VI KELOMPOK 2

DISUSUN OLEH :

1. TOPAN RIESMAYADI SUBAKTI, A.MD. FAR


2. AGUS GUMILANG, A.MD. KEP
3. YESI WITASARI RUSANTO, A.MD. KES
4. SEPTIA NAWANG WIDASTI, A.MD. KEP
5. AGUS TRIYANTO, A.MD.
1. TEKNIK ANALISIS ISU
Secara umum, isu diartikan sebagai suatu fenomena/kejadian yang diartikan
sebagai masalah, Isu kritikal secara umum terbagi kedalam tiga kelompok berbeda.
Berdasarkan tingkat urgensinya yaitu Isu saat ini (current issue), Isu berkembang
(emerging issue) dan isu potensial.
Masing – masing jenis isu ini memiliki karakterisktik yang berbeda, baik dari
perspektif urgensi atau waktu maupun analisis dan strategi dalam menanganinya. Isu saat
ini merupakan kelompok isu yang mendapatkan perhatian dan sorotan public secara luas
dan memerlukan penanganan sesegera mungkin dari pengambil keputusan. Adapun isu
berkembang merupakan isu yang perlahan – lahan masuk dan menyebar di ruang public,
dan public mulai menyadari adanya isu tersebut. Sedangkan isu potensial adalah
kelompok isu yang belum Nampak di ruang public, namun dapat terindikasi dari
beberapa instrumern (sosial, penelitian ilimiah, analisis intelijen, dsb) yang
mengidentifikasi adanya kemungkinan merebak isu dimaksud di masa depan. Terdapat
tiga kemampuan yang dapat mempengaruhi dalam mengidentifikasi dan atau menetapkan
isu, yaitu kemampuan environmental scanning, problem solving, dan berpikir analis.

2. TEKNIK – TEKNIK ANALISIS ISU


a. Teknik Tapisan Isu
Dalam proses penetapan isu yang berkualitas atau dengan kata lain isu yang
bersifat aktual, sebaiknya anda menggunakan kemampuan berfikir kritis yang ditandai
dengan penggunaan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Alat bantu penetapan
kriteria isu yang berkualitas banyak jenisnya, misalnya menggunakan teknik tapisan
dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) pada kriteria; actual, kekhalayakan,
problematik, dan kelayakan. Aktual artinya isu tersebut benar– benar terjadi dan sedang
hangat dibicarakan dalam masyarakat. Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut
hajat hidup orang banyak. Problematik artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah
yang kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komprehensif, dan
kelayakan artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan dan dapat dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya. Alat bantu tapisan lainnya misalnya menggunakan
kriteria USG dari mulai sangat USG atau tidak sangat USG. Urgensi: seberapa mendesak
suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness: seberapa serius suatu
isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth: seberapa
besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.
b. Teknik Analisis Isu
Dari sejumlah isu yang telah dianalisis dengan Teknik tapisan, selanjutnya
dilakukan analisis secara mendalam isu yang telah memenuhi kriteria AKPK atau USG
atau Teknik tapisan lainnya dengan menggunakan alat bantu dengan Teknik berpikir
kritis, misalnya menggunakan sistem berfikir mind maping, fish bone, SWOT, tabel
frekuensi, analisis kesenjangan atau sekurang kurangnya menerapkan kemampuan
berfikir hubungan sebab akibat untuk menggambarkan akar dari isu atau permasalahan,
actor dan peran actor dan alternatif pemecahan isu yang akan diusulkan.

3. IDENTIFIKASI DAN PEMILIHAN ISU GLOBAL


Dalam tugas kali ini, kami berhasil mengumpulkan beberapa isu global yang
mengancam atau berbahaya di kehidupan masyarakat. Ketiga isu tersebut adalah
Pelanggaran protokol Kesehatan, Rendahnya budaya literasi di lingkungan masyarakat dan
anak usia sekolah yang menjadi manusia emas. Setelah kita menemukan isu tersebut, maka
kita melakukan penetapan isu dengan Teknik yang kami gunakan yaitu AKPK

No Isu Aktual Kelayakan Problematik Kekhalayakan Kesimpulan


. a
1. Kurangnya √ √ √ √ Ya
kesadaran
masyarakat
dalam
menerapkan
protokol
kesehatan
2. Rendahnya √ √ √ √ Ya
tingkat
kepercaaan
masyarakat
terhadap
vaksin covid-
19
3. Jumlah √ √ √ Tidak
kematian ibu
dan anak

Tabel 1. Teknik Penentuan Isu (Teknik AKPK)

Dari tabel tersebut dapat ditentukan bahwa ada dua isu yang terpilih yaitu kurangnya
kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dan rendahnya tingkat
kepercaaan masyarakat terhadap vaksin covid-19. Dari kedua isu tersebut kami sepakat
untuk memilih kurangnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol Kesehatan.
Hal tersebut dilatarbelakangi karena wabah covid-19 sampai saat ini masih menjadi masalah
yang belum terselesaikan secara tuntas. Setiap hari kasus positif covid terus berkembang
bahkan merenggut banyak nyawa. Sampai saat ini di Indonesia wabah telah mencapai
1.744.045 kasus positif covid. Hal ini menandakan bahwa sampai saat ini covid-19 masih
menjadi bencana non alam dan sangat serius dan banyak memakan korban jiwa terutama
rentan menyerang lansia dan balita karena system imun yang kurang. Berbagai upaya telah
dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan dengan cara menerapkan 5M
(Menggunakan masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, menjaga jarak,
mengurangi mobilitas umum) dan pemberian vaksin. Namun masih rendahnya tingkat
kesadaran masyarakat tentang protocol Kesehatan tersebut membuat angka kasus positif
covid terus meningkat.

4. PENJELASAN ISU TERPILIH

Aspek Penjelasan
Aktual Isu yang dipilih sedang terjadi dan menjadi perbincangan di
tengah masyarakat yang saat ini mengalami pandemi covid 19,
dimana masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap
protocol Kesehatan.
Kelayakan Isu yang dipilih memiliki dimensi masalah yang komplek
sehingga perlu dicarikan segera solusinya.
Problematika Isu yang dipilih masuk akal, realistis serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Kekhalayakan Isu dipilih menyangkut hajat hidup orang banyak.

5. ANALISIS ISU
Analisis isu yang kami gunakan adalah menggunakan analisis SWOT
a. Faktor Internal

Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)


1. Kesadaran tiap individu masih rendah 1. Rendahnya kesadaran memakai
2. Krisis kepercayaan masyarakat terhadap masker
wabah covid-19 2. Tidak menjaga jarak ditempat umum
3. Pola pikir masyarakat yang menganggap
dirinya kebal terhadap covid 19
b. Faktor Eksternal

Peluang (Opportunity) Tantangan (Threat)


1. Meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa 1. Kebijakan dibukanya tempat wisata
menggunakan protokol Kesehatan bisa 2. Menumpuknya sampah medis
mengurangi covid 19 seperti masker
2. Menekan angka positif covid 19 3. Fasilitas Kesehatan yang masih
3. Masyarakat lebih peduli terhadap Kesehatan minim
dan kebersihan 4. Sarana untuk menerapkan protokol
Kesehatan belum merata

6. ALTERNATIVE STRATEGI
a. Strategi S-O yaitu:
1) Memperkuat koordinasi antara pemerintah dengan perangkaat daerah dalam hal
penanganan covid-19 serta mempertegas penerapan protokol Kesehatan bagi setiap
kecamatan dengan mengikut andilkan RW sebagai jarring pengaman antar warga
2) Adanya kader covid tingkat RW sebagai perwujudan kegiatan masyarakat sehingga
masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan informasi
3) Memperkuat jaringan informasi antar warga. Hal ini berguna apabila ada beberapa warga
yang terkonfirmasi positif covid-19.
b. Strategi W-O (Weakness – Opportunity)
1) Menyesuaikan kegiatan yang ada di ruang lingkup RW dengan kebijakan yang dikeluarkan
oleh pemerintah pusat
2) Sinergitas antar beberapa elemen yang ada di setiap desa harus ditingkatkan demi
tercapainya tujuan dan juga sebagai upaya percepatan penanganan covid 19
3) Mengajak masyarakat untuk siaga dan aktif serta membuat kegiatan yang bermanfaat bagi
masyarakat dalam bidang ekonomi akibat dari adanya pandemi Covid 19 ini. Dari
masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat.
c. Strategi S-T (Strength – Threat)
1) Memperkuat koordinasi antara pemerintah pusat dengan perangkat desa dalam hal
penanganan covid 19 serta mempertegas penerapan protokol Kesehatan masyarakat.
2) Memperhatikan lebih mendalam bagaimana kebutuhan masyarakat saat ini dikala masa
pandemi.
3) Penguatan pemahamam mengenai covid 19 dan protokol Kesehatan
d. Strategi W-T (Weakness – Threat)
Strategi meminimalkan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal.

7. REKOMENDASI STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH

No Akar Masalah Rekomendasi Strategi


.
1. Rendahnya kesadaran memakai Memperkuat koordinasi antara pemerintah pusat
masker dengan perangkat desa dalam hal penanganan covid
19 serta mempertegas penerapan protokol Kesehatan
bagi setiap desa dengan mengikutandilkan RT/RW
sebagai jaringan pengamanan antar warga
2. Masih banyak orang berkerumun Memperkuat koordinasi antara pemerintah pusat
dengan tidak menjaga jarak ketika dengan perangkat desa dalam hal penanganan covid
berada di tempat umum 19.
3. Masih rendahnya kesadaran tentang Memberikan sosialisasi tentang covid 19 terhadap
bahaya covid 19 diri sendiri, keluarga dan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai