Anda di halaman 1dari 7

UU No.

5 Tahun 2014

Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan.

Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.

Penyelenggaraan kebijakan dan Manajemen ASN berdasarkan pada asas :


kepastian hukum delegasi keterbukaan kesejahteraan
profesionalitas Netralitas nondiskriminatif
proporsionalitas akuntabilitas persatuan dan kesatuan
keterpaduan efektif dan efisien keadilan dan kesetaraan

ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip :


- Jaminan perlindungan - Komitmen, integritas moral, - Profesionalitas jabatan
hukum dalam dan tanggung jawab pada
melaksanakan tugas pelayanan publik
- Kode etik dan kode - Kompetensi yang diperlukan - Nilai dasar
perilaku sesuai dengan bidang tugas
- Kualifikasi akademik

Nilai dasar meliputi:


a. memegang teguh ideologi Pancasila;
b. setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta
pemerintahan yang sah;
c. mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
d. menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
e. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
f. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
g. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
h. mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
i. memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;
j. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna,
berhasil guna, dan santun;
k. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
l. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
m. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
n. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
o. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem
karier.

Kode etik dan kode perilaku bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.

Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
a. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
b. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh
tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
h. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
i. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan
informasi terkait kepentingan kedinasan;
j. tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk
mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan
l. melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin Pegawai ASN

Pegawai ASN terdiri atas PNS dan PPPK.


Pegawai ASN berfungsi sebagai:
a. Pelaksana kebijakan publik;
b. pelayan publik;
c. perekat dan pemersatu bangsa.

Pegawai ASN bertugas:


a. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas;
c. mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Hak dan Kewajiban ASN

A. Hak PNS
- Gaji, tunjangan, dan fasilitas
- Cuti
- Jaminan pension dan jaminan hari tua
- Perlindungan
- Pengembangan Kompetensi
B. HAK PPPK
- Gaji dan tunjangan
- Cuti
- Perlindungan
- Pengembangan Kompetensi
C. KEWAJIBAN ASN
- Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah
- Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
- Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang
- Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
- Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan
tanggung jawab
- Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada
setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan
- Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
- Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

Diagram Jabatan ASN

jabatan
administrator

Jabatan
jabatan pengawas
Administrasi

jabatan pelaksana

ahli utama

ahli madya

Keahlian

ahli muda

ASN
ahli pertama
Jabatan
Fungsional
Penyelia

Mahir

Keterampilan

terampil

Utama

pemula
Jabatan Pimpinan
Madya
Tinggi

Pratama

PP No. 53 Tahun 2010


Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan
menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan
kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.

Hukuman disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada PNS karena melanggar peraturan disiplin
PNS.

Upaya administratif adalah prosedur yang dapat ditempuh oleh PNS yang tidak puas terhadap hukuman
disiplin yang dijatuhkan kepadanya berupa keberatan atau banding administratif.

TINGKAT & JENIS HUKUMAN DISIPLIN

HukDis Ringan HukDis Sedang HukDis Berat


1 Teguran lisan Penundaan KGB selama 1 Penurunan pangkat setingkat lebih
tahun rendah selama 3 tahun
2 Teguran tertulis Penundaan KP selama 1 tahun Pemindahan dalam rangka penurunan
jabatan setingkat lebih rendah
3 Pernyataan tidak puas Penurunan pangkat setingkat Pembebasan dari jabatan
secara tertulis lebih rendah selama 1 tahun
Pemberhentian dengan hormat tidak
atas permintaan sendiri
Pemberhentian tidak dengan hormat
PELANGGARAN & JENIS HUKUMAN DISIPLIN

A. MUTLAK
Kewajiban
1 Mengucapkan sumpah/janji PNS tanpa alasan sah Sedang
2 Mengucapkan sumpah/janji jabatan tanpa alasan sah Sedang
Tidak Sengaja Ringan
3 Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas
Sengaja Sedang
Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk Tidak Sengaja Ringan
4
mengembangkan karier Sengaja Sedang
Larangan
1 Menyalahgunakan wewenang Berat
2 Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan Berat
pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan
kewenangan orang lain
3 Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja Berat
untuk negara lain dan/atau lembaga atau organisasi
internasional
4 Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau Berat
lembaga swadaya masyarakat asing
5 Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu Berat
kepada siapapun baik secara langsung atau tidak langsung
dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan
6 Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari Berat
siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan
dan/atau pekerjaannya
B. LIMITATIF

Kewajiban Limit
5 hari Ringan (teguran lisan)
10 hari Ringan (teguran tertulis)
11-15 hari Ringan (pernyataan tertulis tidak
puas)
16-20 hari sedang (penundaan kgb)
1 masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja 21-25 hari sedang (penundaan kp)
26-30 hari Sedang (penurunan pangkat 1 th)
31-35 hari Berat (penurunan pangkat 3 th)
36-40 hari Berat (pemindahan)
41-45 hari Berat (pembebasan dari jabatan)
>46 hari Berat (PDHTAPS/PTDH)
Mencapai sasaran kerja pegawai yang 25%-50% Sedang
ditetapkan <25% Berat
Larangan

C. DAMPAK

Kewajiban Berdampak kepada


1 Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang- Unit kerja Ringan
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Instansi bersangkutan Sedang
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah Pemerintah &/ Negara Berat
2 Menaati segala ketentuan peraturan perundang- Unit kerja Ringan
undangan Instansi bersangkutan Sedang
Pemerintah &/ Negara Berat
3 Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan Unit kerja Ringan
kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, Instansi bersangkutan Sedang
dan tanggung jawab Pemerintah &/ Negara Berat
Unit kerja Ringan
Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah,
5 Instansi bersangkutan Sedang
dan martabat PNS
Pemerintah &/ Negara Berat
Unit kerja Ringan
Mengutamakan kepentingan negara daripada
6 Instansi bersangkutan Sedang
kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau golongan
Pemerintah &/ Negara Berat
Unit kerja Ringan
Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya
7 Instansi bersangkutan Sedang
atau menurut perintah harus dirahasiakan
Pemerintah &/ Negara Berat
Unit kerja Ringan
Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat
8 Instansi bersangkutan Sedang
untuk kepentingan negara
Pemerintah &/ Negara Berat
9 Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila Unit kerja Ringan
mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau Instansi bersangkutan Sedang
merugikan negara atau Pemerintah terutama di Pemerintah &/ Negara Berat
bidang keamanan, keuangan, dan materiil
Unit kerja Ringan
Menggunakan dan memelihara barang-barang milik
10 Instansi bersangkutan Sedang
negara dengan sebaik-baiknya
Pemerintah &/ Negara Berat
11 Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada Ringan
masyarakat Sedang
Unit kerja Ringan
Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh
12 Instansi bersangkutan Sedang
pejabat yang berwenang
Pemerintah &/ Negara Berat
Larangan
1 Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, Unit kerja Ringan
menyewakan, atau meminjamkan barang-barang baik Instansi bersangkutan Sedang
bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat Pemerintah &/ Negara Berat
berharga milik negara secara tidak sah
2 Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman Unit kerja Ringan
sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun Instansi bersangkutan Sedang
di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk Pemerintah &/ Negara Berat
keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang
secara langsung atau tidak langsung merugikan
negara
Unit kerja Ringan
3 Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya Instansi bersangkutan Sedang
Pemerintah &/ Negara Berat
4 Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan Ringan
suatu tindakan yang dapat menghalangi atau Sedang
mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga Berat
mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani
Unit kerja Ringan
5 Menghalangi berjalannya tugas kedinasan Instansi bersangkutan Sedang
Pemerintah &/ Negara Berat
6 Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil ikut serta sebagai Sedang
Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan pelaksana kampanye
Perwakilan Daerah, atau Dewan Perwakilan Rakyat menjadi peserta kampanye Sedang
Daerah dengan menggunakan
atribut partai atau atribut
PNS
sebagai peserta kampanye Sedang
dengan mengerahkan PNS
lain
sebagai peserta kampanye Berat
dengan menggunakan
fasilitas negara
7 Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil A Berat
Presiden dengan cara : B Sedang
a. membuat keputusan dan/atau tindakan yang
menguntungkan atau merugikan salah satu
pasangan calon selama masa kampanye
b. Memberikan dukungan kepada calon
Presiden/Wakil Presiden dengan cara mengadakan
kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan
terhadap pasangan calon yang menjadi peserta
pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa
kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan,
seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam
lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan
masyarakat
8 memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Sedang
Perwakilan Daerah atau calon Kepala Daerah/Wakil
Kepala Daerah dengan cara memberikan surat
dukungan disertai foto kopi Kartu Tanda Penduduk
atau Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai
peraturan perundang-undangan
9 memberikan dukungan kepada calon Kepala A Sedang
Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara : B Berat
a. terlibat dalam kegiatan kampanye untuk C Berat
mendukung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala D Sedang
Daerah
b. menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan
dalam kegiatan kampanye
c. membuat keputusan dan/atau tindakan yang
menguntungkan atau merugikan salah satu
pasangan calon selama masa kampanye
d. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada
keberpihakan terhadap pasangan calon yang
menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan
sesudah masa kampanye meliputi pertemuan,
ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang
kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya,
anggota keluarga, dan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai