Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

IDENTIFIKASI DAN DESKRIPSI ISU MANAJEMEN ASN

KADEK DWI CYNTHIA RANI


ANGKATAN XXVI/KELOMPOK 4
A. IDENTIFIKASI ISU MANAJEMEN ASN DI INSTANSI
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari iintervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme. Pada manajemen ASN berisi konsep dan kebijakan manajemen
ASN, dan bagaimana kebijakan tersebut diimplementasikan di instansi pemerintah, dan termasuk
di dalamnya adalah hal- hal apa yang harus diperhatikan agar manajemen ASN dapat mencapai
tujuannya yaitu untuk menciptakan profesionalisme ASN.
Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
menyatakan bahwa : Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan
kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Berdasarkan pengamatan, ada 3 (tiga) isu terkait manajemen ASN di instansi Puskesmas
Jombang , antara lain:
1. Kedisiplinan pegawai, dalam waktu kehadiran dan istirahat.
2. Kurangnya kesadaran seluruh anggota puskesmas dalam menjalankan SOP pelayanan
3. Kurangnya pelatihan peningkatan kompetensi pegawai sebagai upaya peningkatan kualitas
SDM
B. DESKRIPSI ISU MANAJEMEN ASN DI INSTANSI
1. Kedisiplinan Pegawai, dalam kehadiran dan istirahat.
Disiplin adalah sebagai kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian
perilaku yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban.
Nilai-nilai tersebut telah menjadi bagian perilaku dalam kehidupannya. Perilaku itu tercipta melalui
keluarga, pendidikan dan pengalaman.
Menurut PP No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS, Instansi pemerintah wajib
melaksanakan penegakan disiplin terhadap PNS serta melaksanakan berbagai upaya peningkatan
disiplin PNS. Setiap PNS wajib masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja, apabila terdapat
PNS yang didapat melakukan pelanggaran disiplin, setiap atasan langsung wajib memeriksa
terlebih dahulu PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin.
Disiplin sangat diperlukan dalam mendukung lancarnya pelaksanaan pada suatu
organisasi. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap
tugas- tugas yang diberikan kepadanya.Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan
terwujudnya tujuan organisasi. Guna mewujudkan tujuan organisasi yang harus segera dibangun
dan ditegakkan, adalah kedisiplinan pegawainya.Jadi kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu
organisasi mencapai tujuan.
Berdasarkan hasil pengamatan saya selama bekerja, masih terdapatnya beberapa oknum
pegawai yang kurang disiplin dalam hal kehadiran dan menaati ketentuan jam kerja, seperti datang
terlambat, memulai pelayanan tidak tepat waktu serta melebihkan waktu istirahat sehingga
berdampak pada pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang akan berobat menunggu
terlalu lama dan terjadi penumpukan antrean pasien, tentunya hal ini justru membuat kondisi
menjadi lebih buruk bahkan di masa pandemi covid – 19, serta kondisi ini menggambarkan
kualitas mutu pelayanan yang buruk.
2. Kurangnya kesadaran seluruh anggota puskesmas dalam menjalankan SOP pelayanan
SOP (Standard Operating Procedure) pada dasarnya adalah pedoman yang berisi prosedur-
prosedur operasional standar yang ada di dalam suatu organisasi yang digunakan untuk
memastikan bahwa semua keputusan dan tindakan, serta penggunaan fasilitas-fasilitas proses
yang dilakukan oleh orang-orang di dalam organisasi yang merupakan anggota organisasi agar
berjalan efektif dan efisien, konsisten, standar dan sistematis (Tambunan, 2013: 86).
Manfaat SOP sebagai pedoman didalam suatu organisasi adalah:
a. Menjadi pedoman kebijakan
b. Menjadi pedoman kegiatan
c. Menjadi pedoman birokrasi
d. Menjadi pedoman administrasi
e. Menjadi pedoman evaluasi kinerja
f. Menjadi pedoman integrasi
Pada masa pandemi COVID-19, upaya kesehatan masyarakat tetap dilaksanakan
dengan memperhatikan skala prioritas. Puskesmas tetap melaksanakan pelayanan dasar untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan dan dalam rangka pencapaian SPM
kab/kota bidang kesehatan sebagaimana diatur pada Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018
tentang Standar Pelayanan Minimal dan Permenkes Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
Posyandu dapat dilaksanakan dengan persyaratan ketat seperti menerapkan prinsip PPI dan
physical distancing sesuai Surat Menteri Dalam Negeri kepada Gubernur dan Bupati/Walikota No.
094/1737/BPD tanggal 27 April 2020 tentang Operasional Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
dalam Pencegahan Penyebaran COVID-19.Sesuai SOP diatas contohnya adalah Posyandu yang
bisa dilaksanakan sesuai aturan, namun oleh karena adanya kebijakan dari instansi terkait PPKM
posyandu tidak bisa dilaksanakan hingga batas waktu yang tidak bisa ditentukan. Sehingga pada
kenyataan nya penerapan SOP untuk posyandu belum bisa dilakukan. Dampak yang timbul
adalah jika banyak pelayanan tidak bisa dijalankan sesuai SOP maka pencapaian target tidak bisa
terwujud, dan penurunan kualitas standar mutu pelayanan. Contoh yang lain misalnya dalam
pelaksanaan imunisasi bayi, perlu memasukan data NIK, sangat jarang dilakukan, bisa karena
disebakan oleh petugas yang lupa atau ortu yang lupa membawa NIK, sehingga input data menjadi
terhambat dan realisasi laporan mnjadi kurang dari target
3. Masih sedikitnya pelatihan peningkatan kompetensi perawat.
Kebidanan merupakan salah satu profesi di bidang kesehatan yang mempunyai kontribusi
terahadap kualitas pelayanan kesehatan terutama kesehatan ibu dan anak, meliputi sepanjang
siklus kehidupan wanita sejak anak, remaja, pranikah, kehamilan , persalinan, nifas, produktif,
pramenopause, menopause hingga postmenopause. Dalam pencapaian peningkatan kualitas
layanan tenaga kesehatan harus memiliki kompetensi dari sisi pendidikan, pengalaman
maupun keterampilan.
Berdasarkan hasil pengamatan saya selama bekerja, masih minimnya jumlah pelatihan /
seminar yang dilakukan, sehingga peningkatan kompetensi dan keterampilan kurang
maksimal. Dimana pelatihan dalam rangka meningkatkan kualitas SDM adalah salah satu
pengembangan kompetensi yang merupakan hak ASN. Berikut adalah hak yang diatur dalam UU
No. 5 Tahun 2014 tentang PNS:
PNS berhak memperoleh:
1. Gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2. Cuti;
3. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4. Perlindungan; dan
5. Pengembangan kompetensi.

C. ANALISIS DAMPAK ISU MANAJEMEN ASN DI INSTANSI


NO ISU TERDAMPAK DAMPAK
1 Kedisiplinan Pegawai, dalam Karyawan Menambah waktu kerja karyawan lain
Pelayanan tidak optimal
kehadiran dan istirahat. Beban kerja karyawan lain meningkat
Instansi Keluhan dari pasien tentang kualitas mutu
pelayanan
2 Kurangnya kesadaran Karyawan Menghasilkan SDM yang tidak berkualiatas
seluruh anggota puskesmas pelayanan RStarget tiap program tidak
Pencapaian
dalam menjalankan SOP tercapai.
pelayanan Instansi Penurunan kualitas standar mutu
karyawan
Beban yang menjadi
instansi harus isolasi mandiri.
bertambah
3 Karyawan Tidak mendapatkan hak dalam peningkatan
Kurangnya pelatihan Kulitas diri/SDM
peningkatan kompetensi Terbebani bila mengikuti & membayar
pegawai sebagai upaya Instansi Penilaian Akreditasi.menurun
peningkatan kualitas SDM Insiden risiko keselamatan pasien
Untuk menentukan isu prioritas, digunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth).
Urgency adalah seberapa mendesaknya suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
Seriousness adalah seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
akan ditimbulkan. Sedangkan, Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani segera. Berikut adalah penampisan isu menggunakan metode
USG

KRITERIA
NO ISU TOTAL PRIORITAS
U S G
Kedisiplinan Pegawai, dalam
1 5 4 4 13 1
kehadiran dan istirahat
Kurangnya kesadaran seluruh anggota
2 4 4 4 12 2
puskesmas dalam menjalankan SOP pelayanan
Kurangnya pelatihan peningkatan kompetensi
pegawai sebagai upaya peningkatan kualitas
3 4 3 4 11 3
SDM

5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 = kecil, 1= sangat kecil

Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahawa isu prioritas adalah
Kedisiplinan Pegawai, Jadi kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu organisasi untuk
mencapai tujuan, yaitu kedisiplinan di dalam segala hal/unsur yang ada di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai