Anda di halaman 1dari 5

AGENDA I : SIKAP DAN PERILAKU BELA NEGARA

PELATIHAN DASAR CPNS ANGKATAN XXIX KOTA TANGERANG


2021

Tugas Asynchronous Agenda 1 Hari ke-3 (Jumat, 10 September 2021)


Kelompok IV Grup 2 :
1. Ega Septy Ayu, S.Gz (1988091420202010)
2. dr. Marini (199102202020122009)
3. Een Resita, S.Tr.Gz. (199709032020122012)

A. ISSUE SCAN
1. Maraknya hoaks/berita palsu terkait covid 19
Data sebaran kasus covid 19 pada pertengahan September 2021 menunjukkan
sebaran kasus terkonfirmasi covid berkisar di 200 juta penduduk dunia, dimana Indonesia
sendiri menduduki peringkat ke-13 dunia dengan kisaran kasus terkonfirmasi covid di empat
juta penduduk Indonesia. Dari data sebaran ini terlihat tren kasus covid 19 di dunia mengalami
kenaikan mulai dari Juli 2020 sampai Juli 2021. Data global menunjukkan pandemi COVID-19
masih jauh dari berakhir. Indonesia merupakan salah satu negara dengan kasus baru dua kali
lipat dari sebelumnya. Di Indonesia juga memperlihatkan kenaikan kasus yang berarti di tujuh
bulan pertama tahun 2021, dengan angka kematian tertinggi menyentuh di angka 2000 orang
per hari di tanggal 27 Juli 2021.
Berita tentang COVID-19 cepat menyebar melalui jejaring daring ke setiap
penggunanya. Isu-isu liar pun muncul seiring masifnya pemberitaan COVID-19. Sebagian
besar informasi COVID-19 tersiar melalui berbagai platform, seperti Facebook, Instagram,
Twitter, hingga Whatsaap. Sebagian masyarakat seolah-olah berlomba menyebarkan berita
COVID-19 tanpa disaring keabsahannya terlebih dahulu. Keengganan untuk memvalidasi
sebuah berita menghasilkan kesimpangsiuran sehingga berita fakta dan hoaks sulit dibedakan.
Tidak heran jika pendapat mengenai COVID-19 dan penanganan serta pencegahannya
dipandang sebagai hoaks oleh sebagian orang. Beranjak dari permasalahan tersebut,
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkoinfo) mencatat dan melabeli 1.733 hoaks
mengenai Covid 19 dan vaksin.

2. Penyalahgunaan narkoba di kalangan publik figur


Menurut data dari berbagai sumber, angka kejadian artis ditangkap karena
penyalahgunaan narkoba adalah sebagai berikut:
Tahun 2017 sebanyak 10 orang, 2018 sebanyak 5 orang, 2019 sebanyak 17 orang, 2020
sebanyak 18 orang dan hingga awal September 2021 sudah ada 8 artis.
Artis sebagai public figure yang tindak tanduknya dipantau masyarakat, bisa menjadi
contoh buruk ditambah dengan maraknya pemberitaan di media. Hal ini dapat menjadi
ancaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Karena Narkoba dapat
merusak generasi penerus bangsa. Hal ini dibuktikan dari data BNN, di mana angka
penyalahgunaan Narkoba di kalangan pelajar di tahun 2018 (dari 13 ibukota provinsi di
Indonesia) mencapai angka 2,29 juta orang. Salah satu kelompok masyarakat yang rawan
terpapar penyalahgunaan narkoba adalah mereka yang berada pada rentang usia 15-35 tahun
atau generasi milenial.

3. Kasus korupsi dana bansos covid 19 di kala pandemi


Pada 6 Desember 2020, KPK menetapkan Mantan Menteri Sosial Juliari Batubara sebagai
tersangka kasus dugaan suap bantuan sosial penanganan Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek
tahun 2020. KPK juga menetapkan Matheus Joko Santoso, Adi Wahyono, Ardian I M dan Harry
Sidabuke sebagai tersangka selalu pemberi suap. Menurut KPK, kasus ini bermula dari adanya
program pengadaan bansos penanganan Covid-19 berupa paket sembako di Kemensos tahun
2020 dengan nilai sekitar Rp 5,9 Triliun dengan total 272 kontrak dan dilaksanakan dengan 2
periode. Total uang suap yang diterima oleh Juliari menurut KPK adalah sebesar Rp 17 miliar.
Seluruh uang tersebut diduga digunakan oleh Juliari untuk keperluan pribadi.
Korupsi masih merupakan isu yang hangat dikalangan penduduk Indonesia, terutama korupsi
di kala pandemi. Ini merupakan kejahatan yang banyak dikecam oleh masyarakat, terutama
masyarakat kecil yang begitu merasakan dampak dari korupsi tersebut.

B. Menapis Isu Dengan Metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan & Kelayakan)

Isu A P K L Jumlah Prioritas


Maraknya hoaks / berita palsu terkait covid
5 5 5 5 20 I
19
Penyalahgunaan narkoba di kalangan publik
5 4 4 4 17 II
figur
Kasus korupsi dana bansos covid 19 di kala
4 3 3 3 13 III
pandemi
Dengan metode APKL diatas, maka diputuskan bahwa isu tentang maraknya Hoax
Covid-19 menjadi prioritas utama diantara isu kontemporer yang lain.

C. Analisis Dengan Fishbone Diagram Untuk Menemukan Hubungan Sebab-Akibat Pada


Isu Araknya Hoaks / Berita Palsu Terkait Covid 19

ngnya pengetahuan dan Pendidikan masyarakat


ngganan memvalidasi berita Man Surrounding
rasi media yang rendah
motif kesengajaan
ang pemahaman
Arus informasi covid
banyak dan cepat Maraknya hoaks / berita palsu terkait cov

- Sistem
penegakkan - Meningkatnya
hukum blm jelas penggunaan hp dan Sistem penegakkan hukum belum jelas
- Munculnya media medsos
abal-abal - Akses internet mudah
- Menghasilkan
uang dari hoax Product
System

Environment

D. Dampak yang akan terjadi jika isu tidak dicegah atau diantisipasi
 Menghambat Penyebaran Informasi yang Benar

Jika masyarakat terlalu sering membaca atau mendengar berita yang salah, teruma hoax
covid-19, maka mereka akan sulit untuk menerima berita baru yang benar
 Memicu Terjadinya Panic Buying

Panic Buying sekarang sedang menjadi headline dimana-mana. Banyak orang


memborong makanan karena takut kota di lock down oleh pemerintah. Karena ketika
suatu informasi dilebih-lebihkan, misalnya karena virus corona, stok barang mulai habis.
Akhirnya orang terpacu untuk membeli sembako dan masker berlebihan. Dampak-
dampak seperti ini yang mebuat orang menjadi semakin resah dan takut.
 Terganggunya Kesehatan Mental

Dalam sebuah studi, para psikolog sepakat bahwa berita hoax bisa memberikan dampak
buruk pada kesehatan mental, seperti post-traumatic stress syndrome (PTSD), yang
menimbulkan kecemasan sampai kekerasan, dan jika berlangsung dalam jangka panjang
maka berefek menganggu situasi emosional dan suasana hati yang berkepanjangan,
sampai “menghantui” pikiran untuk waktu yang lama.
 Menciptakan Kegelisahan di Masyarakat

Jika masyarakat melihat berita baik dari media massa ataupun media sosial yang
informasinya masih simpang siur dan belum terbukti kebenarannya, yang sengaja dibuat
untuk menebar ketakutan dan kesediahan. Seperti halnya tingginya angka kematian
jumlah orang yang terkena covid-19 yang dibuat-buat dari berita berantai yang belum
jelas sumbernya. Maka masyarakat terancam tehadap berita tersebut yang akan
menciptakan kegelisahan dan jika terlalu sering terjadi dapat berujung pada stress.
 Terjadinya kesalahpahaman dimasyarakat

Berita-berita hoax membuat kesalahpahaman dimasyarakat, sehingga memicu terjadinya


konflik yang mengancam keamanaan dan ketertiban masyarakat. Contohnya berita hoax
yang menyatakan bahwa virus corona dapat menyebar lewat hp, jika dilogikakan maka
hal tersebut tidak dapat diterima oleh akal sehat, namun karena tidak semua orang
memahami dan mengerti hal tersebut, maka terjadilah kesalahpahaman diantarnya.
 Menyebabkan kebencian dan permusuhan

Pertikaian seperti adu domba antar masyarakat sering terjadi oleh berita hoax covid 19,
yang berujung pada kebencian dan lama-lama akan menimbulkan permusuhan
diantaranya.

E. Rekomendasi Alternatif Penyelesaian Isu

Alternatif Tahapan Setiap Hasil Yang


No Para Pihak
Penyelesaian Alternatif Diharapkan
1 Koordinasi lintas - Membuat media - Masyarakat lebih - Kominfo
sektor antara berupa iklan berhati- hati - Kemenkes
Kominfo, layanan masyarakat dalam menerima - Masyarakat
Kemenkes dan tentang bahaya informasi - Pemerintah
Institusi atau hoax mengenai daerah
lembaga terkait - Penyuluhan oleh COVID-19 - Intitusi atau
lainnya untuk terus unit-unit pemerintah - Peningkatan lembaga
mengkampanyeka daerah dan tokoh pengetahuan lainnya
n kewaspadaan masyarakat tentang masyarakat
terhadap berita bahaya penularan tentang COVID-
hoax tentang COVID-19 dan hoax 19
COVID-19 yang beredar
2 Membentuk Jaringan Masyarakat - Pemerintah
satgas COVID-19 komunikasi antara dengan mudah pusat
yang ditujukan aparat pemerintah mengkonfirmasi - Pemerintah
khusus untuk pusat, provinsi, kota kebenaran dari daerah
memberikan hingga pemerintah berita yang hingga tingkat
informasi tentang desa, kabupaten, didapat sebelum desa
COVID-19 yang kecamatan bersama mempercayainya (RT/RW)
mudah dijangkau masyarakat - Masyarakat
oleh masyarakat
dari tingkat
pemerintah pusat,
daerah, kabupaten
/ kota,
kecamatan,
hingga RT dan RW
3 Sebagai ASN yang - Tidak menyebarkan - Berita hoax - ASN
peduli pada berita hoax tentang tidak tersebar ke - Masyarakat
lingkungan sekitar, COVID-19 yang seluruh lapisan
kita dapat turut tidak jelas masyarakat
memutus rantai sumbernya - Menjadi suri
penyebaran hoax - Bijak bersosial tauladan bagi
di masyarakat, media dengan tidak masyarakat
menyebarkan mudah tersulut oleh
berita yang akurat berita-berita yang
dan bermanfaat, tidak jelas
serta membantu kebenarannya
pemerintah - Patuhi protokol
menuntaskan Kesehatan, beri
pandemi contoh yang baik
kepada masyarakat
dengan selalu
terapkan 3M

Anda mungkin juga menyukai