A. ISSUE SCAN
1. Maraknya hoaks/berita palsu terkait covid 19
Data sebaran kasus covid 19 pada pertengahan September 2021 menunjukkan
sebaran kasus terkonfirmasi covid berkisar di 200 juta penduduk dunia, dimana Indonesia
sendiri menduduki peringkat ke-13 dunia dengan kisaran kasus terkonfirmasi covid di empat
juta penduduk Indonesia. Dari data sebaran ini terlihat tren kasus covid 19 di dunia mengalami
kenaikan mulai dari Juli 2020 sampai Juli 2021. Data global menunjukkan pandemi COVID-19
masih jauh dari berakhir. Indonesia merupakan salah satu negara dengan kasus baru dua kali
lipat dari sebelumnya. Di Indonesia juga memperlihatkan kenaikan kasus yang berarti di tujuh
bulan pertama tahun 2021, dengan angka kematian tertinggi menyentuh di angka 2000 orang
per hari di tanggal 27 Juli 2021.
Berita tentang COVID-19 cepat menyebar melalui jejaring daring ke setiap
penggunanya. Isu-isu liar pun muncul seiring masifnya pemberitaan COVID-19. Sebagian
besar informasi COVID-19 tersiar melalui berbagai platform, seperti Facebook, Instagram,
Twitter, hingga Whatsaap. Sebagian masyarakat seolah-olah berlomba menyebarkan berita
COVID-19 tanpa disaring keabsahannya terlebih dahulu. Keengganan untuk memvalidasi
sebuah berita menghasilkan kesimpangsiuran sehingga berita fakta dan hoaks sulit dibedakan.
Tidak heran jika pendapat mengenai COVID-19 dan penanganan serta pencegahannya
dipandang sebagai hoaks oleh sebagian orang. Beranjak dari permasalahan tersebut,
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkoinfo) mencatat dan melabeli 1.733 hoaks
mengenai Covid 19 dan vaksin.
B. Menapis Isu Dengan Metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan & Kelayakan)
- Sistem
penegakkan - Meningkatnya
hukum blm jelas penggunaan hp dan Sistem penegakkan hukum belum jelas
- Munculnya media medsos
abal-abal - Akses internet mudah
- Menghasilkan
uang dari hoax Product
System
Environment
D. Dampak yang akan terjadi jika isu tidak dicegah atau diantisipasi
Menghambat Penyebaran Informasi yang Benar
Jika masyarakat terlalu sering membaca atau mendengar berita yang salah, teruma hoax
covid-19, maka mereka akan sulit untuk menerima berita baru yang benar
Memicu Terjadinya Panic Buying
Dalam sebuah studi, para psikolog sepakat bahwa berita hoax bisa memberikan dampak
buruk pada kesehatan mental, seperti post-traumatic stress syndrome (PTSD), yang
menimbulkan kecemasan sampai kekerasan, dan jika berlangsung dalam jangka panjang
maka berefek menganggu situasi emosional dan suasana hati yang berkepanjangan,
sampai “menghantui” pikiran untuk waktu yang lama.
Menciptakan Kegelisahan di Masyarakat
Jika masyarakat melihat berita baik dari media massa ataupun media sosial yang
informasinya masih simpang siur dan belum terbukti kebenarannya, yang sengaja dibuat
untuk menebar ketakutan dan kesediahan. Seperti halnya tingginya angka kematian
jumlah orang yang terkena covid-19 yang dibuat-buat dari berita berantai yang belum
jelas sumbernya. Maka masyarakat terancam tehadap berita tersebut yang akan
menciptakan kegelisahan dan jika terlalu sering terjadi dapat berujung pada stress.
Terjadinya kesalahpahaman dimasyarakat
Pertikaian seperti adu domba antar masyarakat sering terjadi oleh berita hoax covid 19,
yang berujung pada kebencian dan lama-lama akan menimbulkan permusuhan
diantaranya.