Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

STRATEGI PENINGKATAN KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

DI UNIT KERJA

Oleh:

Nama : Marwah Haedar, S.Pd


NIP : 198909192020122013
No. Absen : 25
Kelompok :1
Angkatan : 105
Instansi : SMPN 133 Jakarta
Tutor : Dr. Ir. Sri Mahendra Satria Wirawan, MM, MT, IPU

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi DKI Jakarta


Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Tahun 2022
BAB I PENDAHULUAN

Bela negara merupakan suatu tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan
warga negara, baik perorangan maupun kelompok untuk menjaga NKRI yang
dijiwai oleh kecintaannya terhadap NKRI yang berdasarkan pada Pancasila dan
UUD 1945. Jadi sebagai warga Indonesia haruslah bisa menjiwai nilai-nilai dasar
bela negara, tak terkecuali ASN. ASN sebagai pelayan publik harus bisa menjadi
contoh sekaligus pelopor kepada masyarakat secara umum tentang aksi bela
negara.
Adanya pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia,
berdampak pada berbagai aspek kehidupan salah satunya pendidikan. Banyak
sekolah di dunia ditutup untuk menghentikan penyebaran covid-
19, berdasarkan laporan oleh ABC news pada tangga 7 Maret 2020, puluhan
negara menutup sekolah demi mencegah penyebaran
virus. Setidaknya 290,5 juta peserta didik di seluruh dunia menjadi terganggu
aktivitas belajarnya karena sekolah ditutup. Sekolah yang sudah buka tatap muka
secara terbatas, akhirnya berlanjut dengan pembelajaran jarak jauh karena
merebaknya virus varian baru yakni omicron. Virus omicron ini lebih cepat
penyebarannya, sehingga sekolah Kembali melaksanakan PJJ.
Akibatnya, pendidik dituntut mendesain pembelajaran dengan
memanfaatkan media daring (online). Hal Ini sesuai dengan keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4
Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat
Penyebaran Covid-19. Berbagai inisiatif dilakukan untuk memastikan kegiatan
belajar tetap berlangsung meskipun tidak adanya sesi tatap muka langsung.
Teknologi, lebih spesifiknya internet, ponsel pintar, dan laptop sekarang digunakan
secara luas untuk mendukung pembelajaran jarak jauh.
Dengan adanya peraturan ini, guru harus bisa melakukan proses
pembelajaran dengan efektif secara online di rumah saja. Guru dituntut untuk
mampu melakukan pengajaran dengan daring, kemampuan guru dalam teknologi
informasi sangat dibutuhkan. Guru dituntut untuk merombak kembali rencana
pembelajaran dengan metode daring, metode pembelajaran juga harus efektif
sehingga proses pengajaran berjalan efektif dan ilmu dapat tersampaikan.
Covid-19 juga berdampak pada peserta didik, pelajaran yang biasanya
dilakukan di dalam kelas dengan suasana dengan banyak teman harus
berbanding terbalik dengan belajar di rumah saja. Apalagi dengan melihat
kemampuan yang dimiliki setiap peserta didik berbeda serta daya serap masing-
masing peserta didik pasti berbeda. Hal ini secara otomatis akan berdampak pada
prestasi dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran.

BAB II PEMBAHASAN

A. Kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan terkait Kesiapsiagaan Bela
Negara di Unit Kerja
Di masa pandemik seperti sekarang ini telah mengubah tatanan
kehidupan masyarakat, tak terkecuali ASN guru.. Sebagai guru tentunya
sangat merasakan dampak dari covid-19 ini, misalnya saja pembelajaran
tatap muka, kini beralih menjadi pembelajaran jarak jauh. Hal ini tentunya
membutuhkan adaptasi pada semua bagian seperti guru harus lebih melek
teknologi untuk menunjang pembelajaran di era yang serba digital. Apalagi
pandemi yang terjadi hampir dua tahun lamanya membuat guru dituntut harus
semakin akrab dengan teknologi
Dengan segala keterbatasan yang ada, ini adalah ujian bagi seorang
guru untuk tetap bisa mengimplementasikan aksi bela negara. Salah satunya
adalan rela berkorban untuk bangsa dan negara yang ditunjukkan dengan
sikap bersedia mengorbankan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk kemajuan
bangsa dan negaranya. Pembelajaran jarak jauh memang menuntut guru
untuk melek teknologi. Di sinilah guru perlu mengorbanan waktu, tenaga, dan
pikiran karena tidak semua guru familiar dengan teknologi, khususnya aplikasi
untuk menunjang pembelajaran. Guru harus rela meluangkan waktu untuk
mengikuti berbagai webinar pembuatan media pembelajaran atau aplikasi
yang bisa menunjang pembelajaran yang banyak disediakan oleh komunitas-
komunitas pemerhati Pendidikan. Oleh karena itu mau tidak mau seorang
guru harus belajar mengenai aplikasi pembelajaran supaya pembelajaran
tetap bisa berjalan dan tujuan pembelajaran tetap bisa tercapai meskipun
dilakukan secara daring.
B. Telaah dengan Analisis SWOT
Berdasarkan permasalahan di atas maka dapat kita telaah menggunakan
analisis SWOT.
Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
Pekerjaan lebih efektif Koneksi internet yang
dan efisien kurang memadai untuk
Mudah dalam menunjang bekerja via
mempelajari hal-hal baru online
Bisa mengimbangi Terbatasnya sarana
kemampuan siswa yang penunjang
lebih dinamis SDM yang terbatas
Terjadi kesenjangan
antara murid dan guru
Opportunity ( Peluang) Threat (Tantangan)
Lebih produktif dalam Harus lebih selektif dan
berkarya membuat berhati-hati dalam
konten media menggunakan
pembelajaran teknologi
Tabel 1. Analisi Telaah SWOT

Pertama, adalah strength atau kekuatan. Kekuatan di sini lebih dititik beratkan
pada manfaat apa yang kita peroleh sebagai seorang guru jika kita melek
teknologi. Di antaranya adalah pekerjaan kita menjadi lebih efektif dan efisien,
kemudahan dalam mempelajari hal-hal baru, bisa mengimbangi kemampuan
siswa yang semakin dinamis seiring berkembangnya media sosial . Kedua
adalah weakness atau kelemahan apa saja yang akan kita miliki jika kita tidak
melek teknologi. Di antaranya adalah kita akan mengalami ketertinggalan dari
berbagai aspek yang membuat terjadinya kesenjangan antara murid dan
guru. Ketiga adalah opportunity atau peluang. Sebagai seorang guru, kita
harus memanfaatkan peluang teknologi yang ada agar hidup kita lebih
produktif diantaranya dengan membuat konten yang berisi media
pembelajaran. Terakhir adalah threat atau tantangan, diantaranya adalah kita
harus lebih selektif dalam memilih informasi yang beredar. Semakin
berkembangannya teknologi juga menuntut kita untuk harus terus belajar
supaya tidak ada ketertinggalan.

C. Strategi Upaya-Upaya Kesiapsiagaan Bela Negara Di Unit Kerja


Berdasarkan pemaparan di atas maka kondisi yang diharapkan ke
depannya dalam rangka kesiapsiagaan bela negara adalah sadar berbangsa
dan bernegara, yang ditunjukkan dengan menjalankan hak dan kewajiban
sebagai warga negara. Guru mempunyai kewajiban untuk mengarahkan siswa
supaya mereka aktif dalam mengembangkan diri dan beradaptasi dengan
segala bentuk perubahan yang terjadi. Contoh sederhananya adalah guru
menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi yang kreatif sehingga
para siswa terinspirasi dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.
Langkah-langkah strategis untuk memperkuat bela negara berdasarkan
pemaparan di atas adalah:
1. menerapkan nilai nilai dasar bela negara dalam kehidupan sehari-
hari,
2. menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak,
3. menjadi anggota dan berpartisipasi aktif dalam organisasi guru atau
MGMP
4. selalu membuka diri dan berusaha untuk mengembangkan diri agar
tidak tertinggal dari kemajuan teknologi.
5. berperilaku sesuai norma dan adat istiadat yang berlaku dalam
kehidupan bermasyarakat,
6. mendukung dan memfasilitasi siswa dalam mengembangkan
potensi yang dimiliki,
7. bangga akan karya anak bangsa yang diwujudkan dengan mencintai
produk dalam negeri.
8. Memberikan layanan publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.

Anda mungkin juga menyukai