Anda di halaman 1dari 2

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PEMBELAJARAN KONTRUKTIVISME

1 Kekuatan/kelebihan a Pembelajaran konstruktivisme memberikan lingkungan belajar yang

kondusif yang mendukung siswa mengungkapkan gagasan baru, saling menyimak dan
menghindari kesan selalu ada satu jawaban yang bena

b Pembelajaran berdasarkan konstruktivisme memberi pengalaman yang berhubungan


dengan gagasan yang telah dimiliki siswa atau rancangan kegiatan disesuaikan dengan
gagasan awal siswa agar siswa memperluas pengetahuan mereka tentang fenomena dan
memiliki kesempatan untuk merangkai fenomena sehingga siswa terdorong untuk
membedakan dan memadukan gagasan tentang fenomena yang menantang siswa

c Pembelajaran berdasarkan konstruktivisme memberikan kesempatan kepada siswa untuk


mengungkapkan gagasan secara eksplisit dengan menggunakan bahasa siswa sendin,
berbagi gagasan dengan temannya dan mendorong siswa memberikan penjelasan tentang
gagasannya d. Kemahiran sosial siswa dapat meningkat karena diperoleh das

berinteraksi dengan rekan dan guru dalam membina pengetahuan baru

2 Kelemahan

a Siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendin tidak jarang bahwa nasil konstruksi siswa
tidak cocok dengan hasil konstruksi sesuai dengan kaidan ilmu pengetahuan sehingga
menyebabkan minskonsepsi

b Konstruktivisme menanamkan agar siswa membangun pengetahuannya sendin, hal ini


pasti membutuhkan waktu yang lama dan setiap siswa memerlukan penanganan yang
berbeda-beda

© Situasi dan kondisi tiap sekolah lidak sama karena tidak semua sekolah memiliki sarana
dan prasarana yang dapat membantu keaktifan dan kreatifitas siswa

Pola pembelajaran konstruktivistik berbeda dengan pembelajaran konvensional yang


selama ini dikenal. Perbedaan tersebut tergambar dalam tabel berikut. Pembelajaran
Konvensional Pembelajaran Konstruktivistik Menyandarkan pada hafalan Menyandarkan
pada memori spasial Pemilihan informasi ditentukan oleh guru Pemilihan informasi
berdasarkan kebutuhan individu siswa Cenderung terfokus pada satu bidang tertentu
Cenderung mengintegrasikan beberapa bidang Memberikan tumpukan informasi kepada
siswa sampai pada saatnya diperlukan Selalu mengkaitkan informasi dengan pengetahuan
awal yang telah dimiliki siswa Penilaian hasil belajar hanya melalui kegiatan akademik
berupa ujian ulangan Menerapkan penilaian auntentik melalui penerapan praktis dalam
pemecahan masalah

Anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak yang mengalami keterbatasan atau hambatan
dalam segi
fisik, mental-intelektual, maupun sosial emosional. Ada banyak macam anak berkebutuhan
khusus,diantaranya adalah tuna netra,tuna rungu dan tuna daksa. Anak –anak kebutuhan
khusus memilki
hak yang sama dengan anak normal lainnya, begitu juga dalam hal menerima ilmu
pengetahuan. Agar
pembelajaran MIPA dapat diterima oleh anak berkebutuhan khusus diperlukan tehnik dan
media
pembelajaran yang berbeda dari siswa normal, pembelajaran harus disesuaikan dengan
kebutuhan sesuai
dengan kondisi masing-masing. Contoh bagi anak tunanetra dalam pembelajaran IPA anak
diberikan
miniatur binatang untuk menambah pengetahuan anak dan menyamakan persepsi mereka
namun dalam hal
ini guru juga harus menjelaskan bahwa miniatur tersebut adalah bentuk kecil dari binatang
yang sedang
pelajari.

Inkuiri yang dalam bahasa Inggris inquiry, berarti pertanyaan, atau pemeriksaan,
penyelidikan (Gulo, 2004:84). Beberapa pendapat tentang model pembelajaran inkuiri,
antara lain menurut Widja (1989:48) model pembelajaran inkuiri adalah suatu Model yang
menekankan pengalaman-pengalaman belajar yang mendorong siswa dapat menemukan
konsep-konsep dan prinsip.

Selanjutnya, Sumantri (1999:164) menyatakan bahwa model pembelajaran inkuiri adalah


cara penyajian pelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan
informasi dengan atau tanpa bantuan guru. Model pembelajaran inkuiri adalah porses
belajar yang memberi kesempatan pada siswa untuk menguji dan menafsirkan problem
secara sistematika yang memberikan konklusi berdasarkan pembuktian (Nasution,
1992:128).

Anda mungkin juga menyukai