DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA
Nama : Nur Dwi Rahayu, A.Md.Kep (NDH. 11)
Rahmat Hidayat, A.Md.Kep (NDH. 13) Ririn Rohmah, A. Md (NDH. 14) Angkatan :V Kelompok :1
A. Kondisi Kesiapsiagaan Bela Negara
1. Kondisi Saat Ini Kesiapsiagaan bela negara menjadi bagian penting yang harus dilakukan untuk menghadapi berbagai ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan. Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya mewujudkan kesiapsiagaan bela negara diantaranya adalah dengan menjadwalkan kegiatan olahraga di Instansi masing-masing pada Hari Jumat. Namun, realisasinya masih ada para pegawai yang tidak mengikuti kegiatan tersebut. Kemudian untuk kedisiplinan sebagai salah satu wujud bela negara, Kabupaten Tasikmalaya meluncurkan aplikasi absen online dan pengisian buku harian kerja yaitu Sistem Administrasi Birokrasi Terintegerasi (SADASBOR). Namun, aplikasi ini belum sepenuhnya dapat diakses oleh para Pegawai Negeri Sipil (PNS) karena beberapa kendala yang terjadi di lapangan. Pelaksanaan upacara di lingkungan Pemerintah Daerah sudah dilakukan, namun untuk Peraturan Baris - Berbaris (PBB) yang dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil tingkat pelaksanaannya masih rendah. Salah satu contohnya pada saat sikap sempurna maupun sikap istirahat. Kemudian masih ada PNS yang belum mengetahui proses penyampaian laporan Informasi terkait ancaman ataupun bahaya yang mengancam keselamatan umum, berbangsa dan bernegara. 2. Kondisi yang Diharapkan Setelah melihat kondisi yang terjadi di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya saat ini, maka ada beberapa poin yang diharapkan dapat diperbaiki yaitu: a. Melakukan kegiatan olahraga sebagai salah satu bentuk kesiapsiagaan jasmani. b. Menerapkan sikap, perilaku, PNS yang disiplin dalam kehadiran. Baik itu kehadiran dalam bentuk absen online ataupun manual yang ada di tempat kerja masing-masing. c. Meningkatkan pemahaman protocol upacara d. Mempraktekan tatacara Peraturan Baris Berbaris yang benar. Misalnya saat sikap sempurna badan harus tegap, pandangan lurus, telapak tangan digenggam dan tempelkan dikiri dan dikanan jahitan celana / rok, ibu jari menghadap kedepan, lipatan tangan menghadap ke dalam, dan lengan rapat pada badan. e. Menyampaikan informasi dengan tepat, serta tidak mudah menyebarkan berita ataupun informasi yang belum jelas kebenaranya.
B. Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Tantangan
Adapun hasil telaah atau analisa dalam membangun (memperkuat) kesiapsiagaan bela negara PNS di Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya, adalah sebagai berikut: 1. Kekuatan (Strenght) Kemampuan PNS dalam memahami dan melakukan pengaturan keprotokolan dalam berbagai bentuk upacara yang bersifat acara kenegaraan atau acara resmi maupun berupa upacara bendera. 2. Kelemahan (Weakness) PNS dilingkungan Pemda kurang memiliki mental yang kuat, disiplin yang tinggi dan fisik yang bugar dan tegar, sehingga tidak tercerminnya kehidmatan ketika upacara berlangsung. Kurangnya kesadaran PNS untuk bisa melakukan Peraturan Baris Berbaris (PBB) yang benar. 3. Peluang (Opportunity) Pemerintah mengadakan latihan Peraturan Baris Berbaris (PBB) pada saat Pelataihan Dasar CPNS sebelum diangkat menjadi PNS di Pemda Kabupaten Tasikmalaya sebagai latihan fisik guna mewujudkan disiplin yang prima, agar dapat menunjang pelayanan yang prima pula, juga dapat membentuk sikap, pembentukan disiplin, membina kebersamaan dan kesetiakawanan. 4. Hambatan (Treatment) Pada Masa Pandemik virus covid-19 yang sudah berlangsung dari awal tahun 2020 , tidak semua PNS dapat berkumpul melakukan upacara bendera atau apel , karena harus mengikuti protokol kesehatan untuk mengurangi kerumunan, jadi hanya sebagian yang dapat melakukan upacara bendera.
C. Rekomendasi langkah-langkah strategis dan sistematis untuk membangun dan
memperkuat kesiapsiagaan Bela Negara PNS di Pemda Kabupaten Tasikmalaya. 1. Latihan Keprotokolan Hal ini dapat dilakukan pada lingkungan instansi terkait disetiap hari senin sebagai salah satu pelaksanaan bela Negara dilingkungan instansi pemerintah daerah. Aturan untuk melaksanakan upacara dalam acara kenegaraan atau acara resmi, mengacu pada peraturan pemerintah nomor 32 tahun 2018 tentang ketentuan keprotokolan mengenai tata tempat, tata upacara dan tata penghormatan. Adapun contoh tata urutan pelaksanaan kenaikan bendera yaitu: a. Seluruh Peserta upacara diatur dalam kelompok/barisan b. Petugas upacara telah menempati tempat yang ditentukan c. Komandan Upacara memasuki lapangan upacara dan menyiapkan seluruh barisan d. Komandan upacara lapor kepada inspektur upacara bahwa upacara siap dimulai e. Insperktur Upacara memasuki lapangan upacara yang diantar oleh penanggung jawab upacara f. Penghormatan kepada inspektur upacara g. Laporan Komandan upacara kepada inspektur upacara bahwa upacara siap dimulai h. Pengibaran bendera merah putih dan penghormatan dipimpin komandan upacara i. Mengheningkan cipta dipimpin inspektur upacara j. Pembacaan teks pancasila oleh inspektur upacara k. Pembacaan pembukaan UUD tahun 1945 dan Panca Prasetya Korpri l. Amanat Inspektur Upacara m. Pembacaan Doa n. Laporan Komandan Upacara Kepada Inspektur Upacara bahwa upacara telah selesai dilaksanakan o. Upacara selesai. Inspektur Upacara meninggalkan lapangan upacara. Barisan dapat diistirahatkan oleh komandan upacara.
2. Memberikan sosialisasi tentang proses pembuatan laporan informasi
kepada PNS
Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya harusnya membuat
program seperti sosialisasi tentang pembuatan laporan informasi terkait ancaman atau bahaya yang mengancam keselamatan umum, berbangsa dan bernegara kepada para PNS, agar nantinya jika ada bentuk ancaman atau masalah berbangsa dan bernegara dapat segera di laporkan kepada pihak terkait sesuai dengan prosedur yang ada, sehingga Negara kita bisa aman dan tentram tanpa gangguan dari pihak yang ingin menjerumuskan ke hal hal yang tidak baik. 3. Latihan kegiatan olah fisik sebagai bentuk dari pembinaan kesehatan jasmani Latihan fisik yang bisa diadakan oleh Pemda Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat, seperti melakukan kegiatan aerobic, senam, lari pagi, bermain badminton, tenis meja dan lain – lain. Hal ini dilakukan agar terciptanya kebugaran didalam tubuh seorang PNS. Sehingga nantinya dalam bekerja di kantor PNS mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik dan prima serta dapat mengontrol emosi dengan baik. 4. Memberikan sanksi yang tegas terhadap disiplin Pegawai Sanksi dapat berupa teguran lisan dan tertulis tergantung dengan tingkatan sanksi yang dilakukan oleh pegawai yang bersangkutan. Apabila teguran lisan tidak di indahkan atau dilaksanakan maka akan dberikan teguran tertulis yang menyangkut dengan sanksi administratif, seperti misalahnya pada saat pandemi seperti saat ini, pemerintah pusat maupun daerah telah memberi arahan dan sanksi yang tegas bagi ASN yang melanggar pelarangan mudik pada saat Ramadan maupun Hari Raya Idul fitri.