PENDAHULUAN
Salah satu ranah bidang kerja ASN dalam menjalankan tugas dan
3
dasar dikatakan sebagai institusi pendidikan yang akan mendasari proses-
belum tertibnya sikap siswa pada saat pelaksanaan upacara bendera. Dari
4
menghasilkan pendidik berkarakter yang dilandasi nilai-nilai dasar ANEKA
1.2 Tujuan
baca.
1.3 Manfaat
5
b. Memberikan kontribusi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di
sekolah, yang dalam hal ini terkait dengan masih rendahnya minat
memahami materi lebih dalam dan memperoleh hasil belajar yang lebih
baik.
selama 32 hari efektif, mulai tanggal 8 Juli - 20 Agustus 2019. Isu yang
membaca siswa.
di bawah naungan dinas pendidikan kota Cimahi. Sekolah ini berdiri pada
6
Cimahi Utara, Kota Cimahi. Jumlah tenaga pendidik di SD Negeri
1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SD NEGERI SETIAWARGA
2 NPSN : 20224006
3 Jenjang Pendidikan : SD
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Jalan Kolonel Masturi - Cimenteng
RT/ RW : 1/ 12
Kode Pos : 40511
Kelurahan : Cipageran
Kecamatan : Cimahi Utara
Kabupaten/ Kota : Cimahi
Provinsi : Jawa Barat
Negara : Indonesia
6 Posisi Geografis : Lintang: -6,8438
Bujur: 107,5475
2. Data Pelengkap
7
4. Data Periodik
23 Waktu Penyelenggaraan : Double Shift/6 hari
24 Bersedia Menerima Bos? : Ya
25 Sertifikasi ISO : Proses Sertifikasi
26 Sumber Listrik : PLN
27 Daya Listrik (watt) : 900
28 Akses Internet : XL (GSM)
29 Akses Internet Alternatif : Telkom Speedy
5. Sanitasi
31 Kecukupan Air : Cukup
32 Sekolah Memproses Air Sendiri : Tidak
33 Air Minum untuk Siswa : Tidak Disediakan
34 Mayoritas Siswa Membawa Air Minum : Tidak
35 Jumlah Toilet Berkebutuhan Khusus : 0
36 Sumber Air Sanitasi : Ledeng/ PAM
37 Ketersediaan Air di Lingkungan Sekolah : Tidak Ada
38 Tipe Jamban : Leher Angsa (Toilet
Duduk/ Jongkok)
39 Jumlah Tempat Cuci Tangan : 9
40 Apakah Sabun dan Air Mengalir pada : Ya
Tempat Cuci Tangan
41 Jumlah Jamban Dapat : Laki-laki Perempuan Bersama
Digunakan 2 2 1
42 Jumlah Jamban Tidak : Laki-laki Perempuan Bersama
Dapat Digunakan 0 0 0
Tabel 1.1 Profil Sekolah
di bawah ini:
8
Data jumlah rombongan belajar di SD Negeri Setiawarga, dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
TINGKAT/ KELAS
NO JUMLAH
I II III IV V VI
1 2 2 2 2 2 2 12 Kelas
2 1 1 1 1 1 2 7 Ruangan
PNS Guru Kelas 6 Orang
Non PNS 6 Orang
Guru PAI 1 Orang
Guru Penjaskes 1 Orang
TU/ OPS 2 Orang
Pustakawan 1 Orang
Penjaga Sekolah 1 Orang
3 Ruang Perpustakaan 1 Ruang
4 Ruang UKS 1 Ruang
5 Ruang Kesenian 1 Ruang
6 Ruang Kepala Sekolah dan Guru 1 Ruang
7 Lapangan Upacara dan Olahraga (luas 13 x 40 m) 1 Bidang
8 Kantin 1
9 Jamban 7 Ruang
Tabel 1.4 Ruangan yang Dipergunakan
9
a. Visi
b. Misi
akademis.
dan berkualitas.
10
14. Menciptakan kondisi sekolah berwawasan lingkungan sehat dan asri
c. Struktur Organisasi
Guru Kelas I A Guru Kelas II A Guru Kelas III A Guru Kelas IV A Guru Kelas V A
Guru Kelas VI A
Winda Winarti, S.Pd Ressa Rizkita, S.Pd Rika Sri Lena, S.Pd Ratu Neneng, S.Pd Khoirun Nisa, S.Pd
Ocen S., S.Pd
Guru Kelas I B Guru Kelas II B Guru Kelas III A Guru Kelas IV A Guru Kelas V A Guru Kelas VI A
Lilis Nining, S.Pd Tia Rianti, S.Pd Reni Sumiati, S.Pd Dede W., S.Pd Aqmarina D., S.Pd Wiwin T., S.Pd
11
1. Menyelenggarakan pendidikan untuk mengembangkan kepribadian
pembelajaran.
(SKL).
perbuatan.
menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang
12
3. Inisiatif: kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi yang
profesionalisme.
a. Identifikasi Isu
berikut:
kurikulum, yaitu kurikulum 2006 (kelas II, III, V, dan VI) dan kurikulum
2013 (kelas I dan IV). Namun, pada tahun ini SD Negeri Setiawarga
13
tautan untuk mengunduh contoh-contoh perangkat pembelajaran, seperti
dilakukan oleh setiap siswa pada saat akan memulai suatu pekerjaan,
soal evaluasi yang diberikan oleh guru. Jika minat membaca siswa
menjadi lebih baik. Efek jangka panjang yang diharapkan dari adanya
kegiatan ini, yakni siswa dapat mengerjakan setiap tugas yang diberikan
memuaskan.
14
3. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika
meningkat.
dengan tertib dan penuh tanggung jawab. Namun, masih terdapat siswa
yang belum dapat melaksanakan hal tersebut dengan baik dan benar,
pelaksanaan upacara bendera akan menjadi lebih baik dan lebih tertib.
Seriousness, and Growth). Metode USG adalah salah satu alat untuk
menentukan rentang skala nilai 1 – 5. Isu yang memiliki total skor tertinggi
15
merupakan isu prioritas yang harus segera diselesaikan. Untuk lebih
sebagai berikut:
1. Urgency
terjadi.
2. Seriousness
masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius jika
3. Growth
16
Berdasarkan identifikasi isu yang telah dibahas sebelumnya, maka
tabel analisa isu dengan menggunakan teknik USG, dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Kriteria
No Isu Aktual/ Masalah Pokok Skor Prioritas
U S G
1 Belum tertibnya administrasi
2 4 5 11 II
pembelajaran guru.
2 Rendahnya minat membaca siswa. 4 3 5 12 I
3 Rendahnya hasil belajar siswa
3 3 4 10 III
pada mata pelajaran Matematika.
4 Belum tertibnya sikap siswa pada
saat pelaksanaan upacara 3 3 3 9 IV
bendera.
Tabel 1.5 Analisa USG
ditentukan isu atau masalah pokok yang menjadi prioritas, yaitu rendahnya
minat membaca siswa (isu nomor 2). Masalah tersebut menjadi prioritas
17
lainnya, sehingga penyelesaian masalah mengenai rendahnya minat
- Analisis Dampak
Ketika minat membaca siswa rendah, maka hal yang mungkin terjadi
materi ajar.
yang baik sehingga dapat dijadikan sebagai model acuan atau dicontoh.
Setiawarga adalah Ibu Lilis Nining Sutiani, S.Pd. Beliau merupakan sosok
18
guru teladan yang patut dicontoh dikarenakan beliau memiliki teknik dan
terhadap waktu dan pekerjaan. Selain itu, beliau juga merupakan mentor
19
BAB II
20
mencegah kesalahpahaman
antara staf dan pemimpin.
21
menghormati pimpinan dengan
berkomunikasi secara hirarki,
berfikir kreatif menentukan apa saja
yang akan disampaikan dalam
telaahan staf, dan kejelasan
membuat telaahan staff dalam
bentuk fisik.
Deskripsi proses:
Kualitas proses:
Dengan menyiapkan
konsep telaahan staf, mengetik
konsep telaahan staf, dan
mencetak telaahan staf memberi
22
kontribusi pada misi organisasi,
yaitu: Menciptakan komunikasi
yang efektif dan efisien, dan
Menjalin kerjasama dengan pihak-
pihak terkait. Selain itu, dapat
memperkuat nilai-nilai organisasi
yaitu integritas dan kreatifitas.
23
2. Menyampaikan gagasan dan Tahap pertama yang penulis
tujuan penerapan gerakan lakukan adalah menghadap
GEMAS kepada mentor. kepada mentor untuk berkonsultasi
3. Mendapatkan dukungan dan mengenai rancangan aktualisasi
persetujuan dari mentor. yang akan penulis lakukan.
4. Mencatat semua hasil Pertemuan dengan mentor diawali
konsultasi. dengan membuat janji secara lisan
di pagi hari, kemudian pertemuan
dilakukan pada siang hari tepatnya
pada jam istirahat di ruang guru,
dengan cara menghadap dan
bertatap muka dengan mentor dan
guru-guru yang ada di SD Negeri
Setiawarga.
Nilai dasar ANEKA yang
didapatkan dari tahapan ini yaitu
kejelasan target (Akuntabilitas).
Kejelasan target didapatkan pada
saat penulis menyampaikan
dengan jelas kepada mentor
mengenai target apa saja yang
ingin dicapai dari kegiatan
aktualisasi tersebut. Dalam hal ini,
target yang ingin dicapai oleh
penulis yakni meningkatnya minat
membaca siswa dan optimalnya
penggunaan pojok baca di dalam
kelas.
24
Penulis menyampaikan ide atau
gagasan kepada mentor dengan
tutur kata yang sopan dan santun.
- Berani (Anti Korupsi)
Penulis berani menyampaikan ide
atau gagasan untuk menerapkan
gerakan GEMAS melalui
pengoptimalisasian pojok baca.
- WoG
Penulis berkoordinasi dengan
pimpinan sebelum melakukan
suatu kegiatan.
25
rencana atau tindakan yang tidak
dapat dilaksanakan di SD Negeri
Setiawarga.
- Taat perintah (Etika Publik)
Penulis mematuhi setiap perintah
Kepala Sekolah sebagai pimpinan
tertinggi di SD Negeri Setiawarga.
26
3. Deskripsi proses dan kualitas
produk kegiatan
Deskripsi proses:
Konsultasi mengenai
gerakan GEMAS dilakukan dengan
cara menjelaskan secara langsung
(lisan) baik kepada mentor, guru,
maupun kepada staf sekolah
lainnya. Hasil konsultasi tersebut
selanjutnya dicatat dan akan
menjadi acuan atau pedoman bagi
penulis pada saat melaksanakan
kegiatan aktualisasi. Konsultasi
tersebut menggunakan bahasa
yang baik dan benar. Kegiatan
konsultasi tersebut dijadikan
sebagai bentuk koordinasi antara
atasan dengan bawahan pada saat
akan melakukan suatu kegiatan.
Kualitas proses:
Dengan melakukan
konsultasi, penulis dapat lebih
memahami tugas pokok dan
fungsinya sebagai seorang guru,
dan menjadi salah satu sarana
komunikasi secara hirarki antara
atasan dan bawahan, sehingga
dapat meminimalisir terjadinya
kesalahpahaman.
27
organisasi, yaitu: Menjalankan
kerja sama dengan pihak-pihak
terkait. Selain itu, dapat
memperkuat nilai-nilai organisasi
yaitu tanggung jawab.
28
akan digunakan sebagai area pojok
baca. Tahap ini dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar luas
ruangan yang akan digunakan
sebagai area pojok baca. Penulis
juga harus memastikan bahwa
pembuatan area pojok baca
tersebut tidak akan mengganggu
jalannya kegiatan belajar mengajar.
Selain itu, hal ini juga dilakukan
untuk mengetahui jumlah alat dan
bahan yang diperlukan untuk
proses pembuatan pojok baca,
sehingga mencegah terjadinya
kesalahan dalam proses
pembuatannya.
Nilai dasar ANEKA yang
didapatkan dari tahapan ini yaitu
cermat (Etika Publik), dimana sikap
tersebut diperlihatkan pada saat
penulis mengukur luas sudut
ruangan, sehingga meminimalisir
terjadinya kesalahan dalam proses
pembuatan pojok baca tersebut.
29
dengan seksama sehingga waktu,
biaya, maupun tenaga tidak akan
terbuang dengan percuma
(efisien).
30
terlebih dahulu penulis akan
menerapkan gerakan GEMAS
dan pembuatan area pojok baca
yang menarik pada ruang lingkup
yang lebih kecil, yaitu di kelas 2 B
SD Negeri Setiawarga, atau lebih
tepatnya di kelas yang dipegang
oleh penulis saat ini. Jika siswa
sudah sedari dini diperkenalkan
dunia membaca yang menarik,
maka pada jenjang kelas yang
lebih tinggi, siswa akan merasa
bahwa membaca adalaqh sebuah
kewajiban. Oleh karena itu, jika
kegiatan aktualisasi tersebut
berhasil dilaksanakan, maka
secara perlahan penerapan
kegiatan tersebut dapat pula
dilakukan pada jenjang kelas
yang lainnya (ruang lingkup yang
lebih besar). Baik guru ataupun
siswa tentunya akan sama-sama
merasa diuntungkan. Seperti
halnya siswa yang mendapatkan
fasilitas pojok baca yang baik, dan
guru yang melalui gerakan
GEMAS akan menghasilkan
siswa yang memiliki kemampuan
membaca yang baik.
31
mendapatkan dukungan dan
persetujuan dari mentor, serta
ketelitian dan berfikir kreatif pada
saat memikirkan segala sesuatu
yang akan meningkatkan minat
membaca siswa, seperti membuat
rencana pembuatan pojok baca
semenarik mungkin, dan
mengemas gerakan GEMAS
dengan efektif dan menyenangkan.
Deskripsi proses:
Proses menyusun
rancangan desain pojok baca,
dimulai dengan mengukur luas
sudut ruangan yang akan
digunakan sebagai area pojok
baca. Pengukuran tersebut
menggunakan alat meter ukur
(meteran) dan hasilnya dicatat
sebagai acuan dalam pembelian
alat, bahan, dan media untuk
pemenuhan kebutuhan area pojok
baca. Hasil dari pengukuran dan
daftar alat, bahan, dan media
tersebut kemudian dilaporkan
kepada mentor untuk diketahui dan
disetujui agar dapat segera
diterapkan pada kegiatan
aktualisasi. Pelaporan tersebut
disampaikan secara lisan dengan
menggunakan bahasa yang baik
dan benar. Kegiatan pelaporan
tersebut merupakan bentuk
koordinasi antara atasan dengan
bawahan pada saat akan
melakukan suatu kegiatan.
Kualitas proses:
Dengan menyusun
rancangan desain pojok baca dan
melaporkannya kepada atasan,
penulis dapat lebih memahami
32
akan kebutuhan apa saja yang
dibutuhkan setiap siswa untuk
meningkatkan minat membacanya
masing-masing. Hal ini juga
dilakukan agar pada saat
pembuatan area pojok baca tidak
ada kekurangan dalam pembelian
alat, bahan, dan media
(meminimalisir terjadinya
kesalahan) sehingga dapat
mengefektifkan waktu, tenaga, dan
biaya. Sedangkan kegiatan
pelaporan, menjadi salah satu
sarana komunikasi secara hirarki
antara atasan dan bawahan, dan
dapat meminimalisir terjadinya
kesalahpahaman.
33
maka dampaknya kegiatan
aktualisasi yang akan dilakukan
akan berjalan tidak efektif, karena
tidak ada perencanaan yang baik
dan matang. Kualitas hasilnya pun
akan dipertanyakan dan tidak akan
ada gambaran mengenai desain
apa yang akan dibuat, sehingga
akan membuang secara percuma
baik waktu, tenaga, maupun biaya.
Tabel 2.3 Kegiatan 3 Menyusun Rancangan Desain Pojok Baca
34
gambar desain ‘Pojok Baca” dan
“Happy Tree” yang telah disetujui
oleh mentor kepada pegawai
percetakan. Banner pojok baca
yang penulis buat di dalamnya
memiliki judul, slogan, tata tertib,
serta jadwal membaca. Sedangkan
banner Happy Tree yang penulis
buat di dalamnya memiliki judul,
slogan, dan desain pohon yang
tidak memiliki daun. Pohon tersebut
nantinya akan ditempeli oleh daun-
daun kertas yang berwarna-warni,
yang di dalamnya terdapat nama,
judul buku, tokoh, serta isi cerita
yang telah ditulis oleh siswa.
Nilai Dasar ANEKA yang
terkandung dalam tahapan
kegiatan ini yaitu inovasi
(Komitmen Mutu). Dengan
membuat banner yang inovatif
bermanfaat untuk meningkatkan
antusiasme siswa dalam kegiatan
membaca.
35
membuat waktu, tenaga, serta
biaya terbuang dengan percuma.
Deskripsi proses:
Mencetak desain banner
pojok baca dan happy tree dimulai
dengan mendatangi tempat
percetakan, memberikan gambar
desain ‘Pojok Baca” dan “Happy
Tree” yang telah disetujui oleh
mentor kepada pegawai
percetakan, serta mencetak hasil
desain pojok baca dan happy tree.
Sebelum datang ke tempat
percetakan, penulis sebelumnya
sudah membuat desain sederhana
beserta dengan keterangan apa
saja yang ingin ditampilkan dalam
banner tersebut. Kemudian desain
tersebut dimodifikasi lebih lanjut
oleh pegawai percetakan agar
terbentuk sebuah banner yang
menarik dan mampu membuat
siswa tertarik untuk membacanya.
Setelah desain disetujui oleh
penulis, banner kemudian dicetak
36
dengan ukuran kurang lebih 60 x
160 cm dengan dilengkapi oleh
stand (rangka besi sebagai
penyangga banner).
Kualitas proses:
37
aktualisasi tidak berdasarkan
nilai-nilai dasar
38
gerakan GEMAS. Hal ini juga
dilakukan sebagai salah satu bukti
bahwa penulis melakukan kegiatan
aktualisasi dengan cara
mengoptimalkan area pojok baca
yang sebelumnya sudah ada di
dalam kelas.
Nilai dasar ANEKA yang
didapatkan dari tahapan ini yaitu
kejelasan target (Akuntabilitas).
Kejelasan target didapatkan pada
saat penulis mendokumentasikan
area pojok baca yang lama untuk
kemudian dibuat menjadi lebih baik
dan lebih menarik sesuai dengan
rencana yang telah disusun
sebelumnya.
39
Penulis berpartisipasi secara aktif
untuk mengembangkan salah
satu program atau misi sekolah
nomor 7, yaitu membudayakan
Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
dengan cara menata ulang pojok
baca yang sebelumnya sudah
ada menjadi lebih baik dan lebih
menarik agar dapat digunakan
secara optimal oleh siswa, dan
minat membacanya pun dapat
lebih berkembang dengan baik.
- Gotong royong dan memelihara
ketertiban (Nasionalisme)
Penulis bersama dengan siswa
bergotong royong untuk membuat
area pojok baca yang baru.
Karena siswa juga turut
dilibatkan, maka penulis
mengajak siswa untuk dapat
menjaga ketertiban agar tidak
terjadi keributan yang dapat
mengganggu aktifitas belajar
mengajar siswa yang lainnya.
- Kerja keras (Anti Korupsi)
Penulis tentunya harus bekerja
keras untuk melalukan set-up
pojok baca agar dapat menjadi
pojok baca yang menarik dan
menyenangkan untuk tempat
membaca siswa. Dengan adanya
pojok baca yang dapat menarik
perhatian siswa, maka
diharapkan gerakan GEMAS
dapat berjalan dengan baik dan
minat membaca siswa akan
tumbuh dan berkembang lebih
baik, sehingga akan berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa itu
sendiri.
40
setelah dilakukan penataan ulang.
Pendokumentasian dilakukan
dengan menggunakan kamera HP
(Handphone) oleh bantuan salah
seorang rekan kerja penulis.
Pendokumentasian tersebut
penting untuk dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar
perubahan yang terjadi setelah
penulis selesai membuat area
pojok baca yang baru untuk
menerapkan gerakan GEMAS. Hal
ini juga dilakukan sebagai salah
satu bukti bahwa penulis sudah
melakukan kegiatan aktualisasi
dengan cara mengoptimalkan area
pojok baca yang sebelumnya
sudah ada di dalam kelas.
Nilai dasar ANEKA yang
didapatkan dari tahapan ini yaitu
efektifitas dan efisiensi (Komitmen
Mutu). Nilai tersebut didapatkan
pada saat penulis sudah selesai
membuat area pojok baca yang
baru sesuai dengan rencana awal,
dan alat, media, dan bahan yang
sebelumnya telah dibuat dapat
bermanfaat serta tidak ada yang
terbuang atau tidak terpakai.
Dengan bekerjasama dengan
siswa, maka waktu dan tenaga
yang dibutuhkan untuk pembuatan
area pojok baca menjadi lebih
sedikit namun pekerjaan menjadi
lebih cepat diselesaikan.
41
sama, dimana penulis mengajak
siswa untuk bersama-sama turun
langsung membuat area pojok
baca yang baru demi kepentingan
bersama. Di sini, timbul salah satu
tugas dan tupoksi dari seorang
guru, yaitu untuk mengajarkan
siswa melaksanakan segala
sesuatu dengan cara menjaga
ketertiban. Tidak lupa, penulis
mengucapkan terimakasih kepada
siswa karena telah ikut terlibat
dalam pembuatan area pojok baca
yang baru.
Deskripsi proses:
42
menempelkan balon bertuliskan
kelas “2 B” untuk menarik perhatian
siswa, memasangkan Happy Tree,
dan menyimpan banner di sudut
area pojok baca. Jika sudah,
penulis kemudian melakukan
pendokumentasian kembali
terhadap pojok baca yang telah
selesai dibuat tersebut.
Dokumentasi dilakukan dengan
menggunakan kamera HP oleh
bantuan salah seorang rekan kerja
penulis. Foto-foto yang telah
didokumentasikan tersebut,
selanjutnya akan menjadi bukti
(evidence) bahwa kegiatan
aktualisasi memang benar-benar
telah dilaksanakan.
Kualitas proses:
Dengan melakukan
dokumentasi (foto) pojok baca
sebelum dilakukan penataan
ulang, melakukan set-up pojok
baca sesuai dengan rancangan
desain yang telah dibuat dengan
bantuan siswa, melakukan
dokumentasi (foto) pojok baca
43
setelah dilakukan penataan ulang,
memberi kontribusi pada misi
organisasi, yaitu: Menciptakan
suasana sekolah yang ceria dan
kondusif. Selain itu, dapat
memperkuat nilai-nilai organisasi
yaitu kreatif, terampil, dan inovatif.
44
siswa agar dapat merasakan
membaca di pojok baca, sebagai
berikut:
Hari Senin : Kelompok 1
Hari Selasa : Kelompok 2
Hari Rabu : Kelompok 3
Hari Kamis : Kelompok 4
Hari Jumat : It’s time for Happy Tree!
Setiap kelompok terdiri dari
delapan orang siswa. Kedelapan
siswa tersebut setiap harinya
bergantian membaca di pojok baca,
dan siswa yang sedang tidak
mendapatkan jadwal dapat
membaca di tempat duduknya
masing-masing.
Nilai dasar ANEKA yang
didapatkan dari tahapan ini yaitu:
- Konsisten (Akuntabilitas)
Penulis membuat jadwal agar
dapat konsisten melaksanakan
kegiatan aktualisasi. Pada
hakikatnya kegiatan aktualisasi ini
akan tetap berjalan seterusnya,
dan tidak hanya dilaksanakan
pada masa aktualisasi habituasi
saja.
- Memelihara ketertiban
(Nasionalisme)
Penulis sebagai seorang guru
yang memiliki salah satu fungsi
untuk membimbing dan melatih
siswa, berkewajiban untuk dapat
mempertahankan ketertiban
selama kegiatan aktualisasi
berlangsung. Oleh karena itu, di
dalam banner, penulis
menuliskan tata tertib membaca
di pojok baca sebagai berikut:
1. Sepatu dibuka
2. Tidak makan dan tidak minum
3. Membaca dengan tenang
4. Setelah selesai, buku dirapikan
kembali
- Disiplin (Etika Publik)
Penulis datang tepat waktu agar
gerakan GEMAS dapat
diterapkan sesuai dengan waktu
45
yang telah direncanakan yaitu15
menit sebelum belajar, sehingga
tidak mengganggu jam mengajar.
- Efektifitas (Komitmen Mutu)
Penulis membuat jadwal
membaca di pojok baca agar tidak
terjadi keributan pada saat siswa
akan melaksanakan kegiatan
membaca.
b. Mensosialisasikan penggunaan
Pojok Baca dan gerakan
GEMAS kepada siswa, seperti
adanya kegiatan membaca
selama 15 menit sebelum
kegiatan belajar dimulai
46
membereskan buku-buku tersebut
sehingga kerapian dan kebersihan
pojok baca senantiasa terjaga.
Selanjutnya, guru mempersilahkan
satu orang siswa untuk maju ke
depan kelas, menyebutkan judul
buku atau judul cerita yang telah
dibaca, menyebutkan tokoh yang
ada di dalam cerita tersebut, dan
menceritakan secara ringkas isi
dari buku atau cerita yang telah
dibacanya. Jika sudah, guru
memberikan apresiasi kepada
siswa tersebut dengan cara
mengajak siswa lainnya untuk
memberikan tepuk tangan.
Kegiatan selanjutnya adalah KBM
(Kegiatan Belajar Mengajar).
Terkecuali di hari Jumat, setelah
selesai membaca buku atau cerita,
guru mengajak siswa untuk
menuliskan judul, tokoh, dan
ringkasan cerita dari buku atau
cerita yang telah dibacanya pada
daun yang dibuat dari kertas
berwarna. Pada saat siswa
mengerjakan tugas tersebut, guru
menilai seberapa jauh
perkembangan minat membaca
siswa dengan menggunakan
instrumen minat baca siswa.
Setelah selesai, guru bersama-
sama dengan siswa menempelkan
daun kertas tersebut ke atas Happy
Tree.
Nilai dasar ANEKA yang
didapatkan dari tahapan ini yaitu
tanggung jawab (Akuntabilitas) dan
Pelayanan Publik (adanya
pelayanan yang dilakukan dengan
sungguh-sungguh dan
bertanggungjawab demi
tercapainya tujuan pembelajaran).
Tanggung jawab seorang guru
salah satunya adalah membimbing
dan melatih siswa. Dalam kegiatan
ini, guru membimbing dan melatih
siswa melalui kegiatan membaca
47
selama 15 menit, sehingga
diharapkan minat membaca siswa
akan berkembang menjadi lebih
baik.
Deskripsi proses:
Proses pelaksanaan
gerakan GEMAS (Gemar
Membaca di Dalam Kelas) di area
pojok baca dimulai dengan
membuat jadwal pelaksanaan
gerakan GEMAS. Jadwal tersebut
dicantumkan pada banner, yang
disertai juga dengan tujuan serta
tata tertib membaca di pojok baca.
Setelah selesai membuat jadwal,
penulis kemudian mulai
mensosialisasikan gerakan
GEMAS dan tata cara penggunaan
pojok baca kepada seluruh siswa.
Selanjutnya, penulis dan siswa
48
bersama-sama
mengimplementasikan kegiatan
membaca 15 menit setiap hari
Senin-Jumat. Namun, pada hari
Jumat diadakan sebuah kegiatan
menempelkan daun kertas kepada
Happy Tree oleh siswa, sedangkan
guru melakukan evaluasi atau
mengukur minat membaca siswa
dengan menggunakan instrumen
baca siswa.
Kualitas proses:
Dengan melaksanakan
Gerakan GEMAS (Gemar
Membaca di Dalam Kelas) di area
pojok baca penulis dapat lebih
memahami akan kebutuhan apa
saja yang dibutuhkan setiap siswa
untuk meningkatkan minat
membacanya masing-masing.
Membaca merupakan langkah
pertama yang harus dilakukan
pada saat siswa akan mengerjakan
sebuah soal. Jika melalui gerakan
GEMAS di area pojok baca mampu
meningkatkan minat membaca
siswa, secara tidak langsung akan
meningkatkan prestasi belajar
siswa itu sendiri, karena siswa
mampu mengerjakan soal evaluasi
yang diberikan oleh guru dengan
baik.
49
Gerakan Literasi Sekolah (GLS).
Serta sesuai dengan nilai-nilai
organisasi yaitu mewujudkan
kegiatan belajar mengajar yang
inovatif dan kreatif.
50
1. Mengajak siswa untuk a. Mengajak siswa untuk
menonton video yang terkait menonton video yang terkait
dengan huruf. dengan huruf
2. Mengajak siswa membaca
dengan bernyanyi. Tahap pertama yang penulis
3. Mengajak siswa membaca buku lakukan dalam kegiatan ini, yaitu
cerita bergambar yang tersedia mengajak siswa untuk menonton
di pojok baca. video yang terkait dengan huruf.
Video adalah media elektronik yang
mampu menggabungkan teknologi
audio dan visual secara bersama
sehingga menghasilkan suatu
tayangan yang dinamis dan
menarik. Dalam tahap ini, penulis
menyajikan sebuah video
berbahasa Inggris yang di
bawahnya terdapat terjemahan
dalam bahasa Indonesia. Hal ini
membuat siswa mau tidak mau
membaca terjemahan tersebut
agar dapat mengerti isi dari video
yang sedang disajikan, dan
diharapkan minat membaca siswa
menjadi semakin tumbuh dan
berkembang dengan baik.
Nilai dasar ANEKA yang
didapatkan dari tahapan ini yaitu
tanggung jawab (Akuntabilitas),
dimana penulis bertanggung jawab
secara penuh terhadap isi dari
konten video yang sedang disajikan
agar tidak muncul hal-hal yang
dapat merusak moral anak bangsa.
51
tersebut terdapat lirik yang dapat
dibaca oleh siswa. Agar dapat
melafalkan lagu dengan baik dan
benar, tentunya siswa harus mau
membaca lirik lagu tersebut. Hal ini
secara tidak langsung akan
membuat minat membaca siswa
meningkat, karena membaca
sambal bernyanyi merupakan
sesuatu yang baru bagi siswa.
Nilai dasar ANEKA yang
terkandung dalam tahapan ini yaitu
pelayanan prima (Komitmen Mutu).
Seorang guru tentunya harus
menguasai metode mengajar yang
bervariatif, agar siswa tidak merasa
jenuh pada saat menerima suatu
materi. Dalam tahapan ini guru juga
seyogyanya harus mampu
menyanyikan lagu tersebut dengan
baik, agar dapat dicontoh dengan
baik pula oleh siswa lainnya.
52
memberikan pembimbingan
terhadap siswa dengan sungguh-
sungguh dan bertanggung jawab
demi tercapainya tujuan
pembelajaran.
Deskripsi proses:
Proses memberikan
pengajaran tentang cara mudah
dan menyenangkan dalam
membaca dimulai dengan
mengajak siswa untuk menonton
video yang terkait dengan huruf.
Penulis memilih teknik penyajian
video berbahasa Inggris yang
dilengkapi dengan terjemahannya
agar siswa mau membaca dan
dapat memahami isi dari cerita
yang disajikan. Setelah itu, penulis
mengajak siswa untuk
menyanyikan lagu anak-anak,
masih dalam bentuk video, yang di
dalam video tersebut terdapat lirik
yang dapat dibaca oleh siswa.
Tahap terakhir, penulis mengajak
siswa untuk membaca buku
bergambar di pojok baca. Dari
ketiga kegiatan tersebut, siswa
terlihat tertarik dan merasa
antusias, sehingga diharapkan
minat membaca siswa perlahan-
53
lahan akan mulai tumbuh dan
berkembang dengan baik.
Kualitas proses:
Dengan memberikan
pengajaran tentang cara mudah
dan menyenangkan dalam
membaca, artinya penulis sudah
melaksanakan salah satu tugas
dan fungsi guru, yaitu membimbing
dan melatih peserta didik. Dengan
melakukan pembimbingan dan
pelatihan tersebut, setiap siswa
sedikit demi sedikit akan dapat
menumbuhkan minat membacanya
sehingga siswa akan menjadi
terbiasa pada saat dihadapkan
dengan sebuah materi ataupun
soal yang mengharuskan siswa
tersebut melakukan kegiatan
membaca terlebih dahulu.
Dengan memberikan
pengajaran tentang cara mudah
dan menyenangkan dalam
membaca, memberi kontribusi
pada misi sekolah yaitu:
menciptakan pembelajaran yang
aktif, inovatif, kreatif,
menyenangkan, dan berkualitas.
Serta sesuai dengan nilai-nilai
organisasi yaitu inovatif.
54
terjadi suatu ketidakharmonisan
antara guru dengan siswa. Jika hal
tersebut muncul, tujuan utama dari
kegiatan aktualisasi ini, yaitu untuk
meningkatkan minat membaca
siswa tidak akan tercapai dengan
optimal. Kegiatan aktualisasi pun
akan berjalan dengan monoton,
sehingga siswa akan merasa cepat
bosan pada saat diajak untuk
membaca.
Tabel 2.7 Kegiatan 7 Cara Mudah dan Menyenangkan dalam Membaca
55
hakikatnya dapat dilakukan setiap
hari. Namun, pengukuran yang
penulis lakukan hanya
dilaksanakan setiap akhir pekan
(hari Jumat). Hal ini disesuaikan
dengan kebutuhan dan kapasitas
Happy Tree untuk menampung
daun kertas yang ada. Instrumen
baca siswa yang penulis buat
memiliki lima indikator yaitu
pemusatan perhatian, penggunaan
waktu, motivasi membaca, emosi
dalam membaca, dan usaha untuk
membaca. Masing-masing
indikator tersebut terbagi lagi
menjadi lima item penilaian, yang
akan diisi oleh penulis dengan
jawaban “ya” atau “tidak”.
Sedangkan jumlah skor diisi sesuai
dengan jumlah item yang
dimunculkan pada setiap indikator,
misalnya pada indikator nomor 1
jumlah item yang dimunculkan oleh
siswa adalah sebanyak 2 item,
maka skor yang diperoleh siswa
tersebut adalah 2. Kemudian akan
dijumlahkan dan dikategorikan
menjadi:
A (Berminat Tinggi) = Skor 11–15
B (Cukup Berminat) = Skor 6–10
C (Kurang Berminat) = Skor 0-5
Nilai dasar ANEKA yang
didapatkan dari tahapan ini yaitu:
- Tidak diskriminatif (Nasionalisme)
Penulis mengukur dan menilai
pertumbuhan minat membaca
siswa tanpa membeda-bedakan
siswa yang satu dengan siswa
yang lainnya, sehingga hasil
pengukurannya pun bersifat
obyektif.
- Cermat (Etika Publik)
Penulis melakukan pengukuran
dan penilaian dengan cermat,
dimana tidak ada satu item pun
yang terlewatkan untuk dinilai.
Hal ini penting untuk dilakukan
agar jika ada siswa yang
56
mendapatkan kategori C (Kurang
Berminat), penulis dapat
mengetahui pada indikator dan
pada item mana saja siswa
tersebut menjadi kurang berminat
membaca, sehingga ke depannya
penulis dapat secara khusus
membimbing dan melatih siswa
pada indikator atau pada item
yang kurang tersebut.
57
telah diisinya sesuai dengan apa
yang telah siswa baca pada saat
kegiatan membaca selama 15
menit. Daun kertas tersebut pada
akhirnya akan dapat dibaca juga
oleh siswa-siswa lainnya, sehingga
diharapkan rasa ingin tahu siswa
terhadap cerita lengkap dari judul
buku tersebut akan muncul. Hal ini
tentu saja mengindikasikan bahwa
minat membaca siswa sedikit demi
sedikit mulai tumbuh dan
berkembang sesuai dengan tujuan
penulis pada tahap awal
perencanaan penerapan gerakan
GEMAS, yaitu untuk
menumbuhkan minat membaca
siswa.
58
jawaban terhadap tugasnya
sebagai seorang wali kelas.
Implementasi dari penerapan
gerakan GEMAS di area pojok baca
harus dilaksanakan sesuai dengan
alokasi waktu yang telah
direncanakan, agar tidak
mengganggu jam efektif kegiatan
belajar mengajar.
Deskripsi proses:
Proses pelaksanaan
evaluasi terkait pembiasaan siswa
melakukan gerakan GEMAS di
area pojok baca dimulai dengan
mengukur pertumbuhan minat
membaca siswa melalui instrumen
minat baca yang dilakukan setiap
akhir pekan, menempelkan satu
atau beberapa kalimat mengenai
judul buku, tokoh, dan ringkasan
cerita setelah selesai membaca ke
atas Happy Tree, serta melaporkan
hasil evaluasi kepada mentor
59
secara berkala. Pengukuran minat
membaca siswa dilaksanakan pada
saat siswa sedang membaca 15
menit Setelah pengukuran minat
membaca selesai dilakukan,
dilanjutkan dengan menempelkan
daun kertas ke atas Happy Tree
bersama-sama oleh siswa dan
guru.
Kualitas proses:
Dengan melaksanakan
evaluasi terkait pembiasaan siswa
melakukan gerakan GEMAS di
area pojok baca, artinya penulis
sudah melaksanakan salah satu
fungsi guru, yaitu menilai hasil
pembelajaran atau pembimbingan.
Melalui kegiatan ini pula, penulis
menjadi mengetahui titik
kelemahan siswa dalam membaca,
untuk selanjutnya dicari cara dan
jalan pemecahan masalahnya.
Dengan cara ini, diharapkan minat
membaca siswa dapat berkembang
sepenuhnya sesuai dengan item
dan indikator yang telah penulis
buat sebelumnya. Minat membaca
siswa dikatakan sudah baik,
apabila siswa sudah berada pada
kategori A (Berminat Tinggi), yaitu
berada pada rentang skor 10 – 15.
Dengan melaksanakan
evaluasi terkait pembiasaan siswa
melakukan gerakan GEMAS di
area pojok baca memberi kontribusi
pada misi sekolah yaitu:
Menciptakan pembelajaran yang
aktif, inovatif, kreatif,
menyenangkan, dan berkualitas.
Serta sesuai dengan nilai-nilai
60
organisasi yaitu unggul dan
berkualitas.
61
2.2 Strategi Pembimbingan
Pelayanan
Publik:
Adanya kejelasan
rencana dan
tujuan
62
persetujuan dari 4. Menda
mentor informa
4. Mencatat semua Komitmen Mutu: untuk
hasil konsultasi Kejelasan target penyus
rancan
Anti Korupsi: design
Berani baca
WoG
Adanya
koordinasi
dengan pimpinan
63
‘Pojok Baca” dan
“Happy Tree” WoG:
yang telah Adanya
disetujui oleh koordinasi
mentor kepada dengan pegawai
pegawai percetakan
percetakan
3. Mencetak hasil
desain pojok
baca dan happy
tree
64
6 Melaksanakan 1. Membuat jadwal Akuntabilitas: Terlaksa
Gerakan GEMAS pelaksanaan Konsisten dan gerakan
(Gemar Membaca gerakan GEMAS tanggung jawab GEMAS
di Dalam Kelas) di 2. Mensosialisasikan Pojok Ba
area Pojok Baca penggunaan Pojok Nasionalisme: sehingga
Baca dan gerakan Memelihara membac
GEMAS kepada ketertiban dapat
siswa, seperti berkemb
adanya kegiatan Etika Publik: dengan b
membaca selama Disiplin
15 menit sebelum
kegiatan belajar Komitmen Mutu:
dimulai Efektifitas
Pelayanan
Publik:
Adanya
pelayanan yang
dilakukan dengan
sungguh-
sungguh dan
bertanggung
jawab
65
bertanggung
jawab
66
2.2.2 Pembimbingan dengan Mentor
STRATEGI PEMBIMBINGAN
Rincian Pelaksanaan Bimbingan (Catatan Bimbingan oleh: Mentor)
Nama Peserta : Tia Rianti Rahmawati, S.Pd
Satuan Kerja : Dinas Pendidikan Kota Cimahi
Tempat Aktualisasi : SDN Setiawarga
Hasil
Tanggal/ Paraf
No Catatan Bimbingan Capaian/
Waktu Mentor
Output
1 10 Juli Bimbingan mengenai Terbuatnya
tata cara pembuatan telaahan staf
telaahan staf sesuai dengan
hasil bimbingan
dengan mentor
2 18 Juli Bimbingan mengenai Terlaksananya
sintaks penerapan gerakan GEMAS
gerakan GEMAS di area di area pojok
pojok baca baca sesuai
dengan hasil
bimbingan
dengan mentor
3 19 Juli Bimbingan mengenai Terbentuknya
rancangan ukuran (luas) rancangan desain
area pojok baca, beserta area pojok baca
dengan rincian alat, beserta dengan
bahan, dan media yang isinya sesuai
diperlukan untuk dengan hasil
pemenuhan kebutuhan bimbingan
area pojok baca dengan mentor
4 24 Juli Bimbingan mengenai Terbentuknya
desain banner “Pojok desain banner
Baca” dan “Happy Tree” “Pojok Baca” dan
“Happy Tree”
sesuai dengan
hasil bimbingan
dengan mentor
5 1 Agustus Bimbingan mengenai Terbuatnya
instrumen pengukuran instrumen
minat baca siswa pengukuran minat
baca siswa
sesuai dengan
hasil bimbingan
dengan mentor
Tabel 2.10 Strategi Pembimbingan dengan Mentor
67
3.2.3 Pembimbingan dengan Coach
STRATEGI PEMBIMBINGAN
Rincian Pelaksanaan Bimbingan (Catatan Bimbingan oleh: Coach)
Nama Peserta : Tia Rianti Rahmawati, S.Pd
Satuan Kerja : Dinas Pendidikan Kota Cimahi
Tempat Aktualisasi : SDN Setiawarga
Media
Komunikasi
Hasil Capaian/
(Telepon/
No. Tanggal/ Catatan Bimbingan Output
SMS/
Waktu
E-mail/
WA/ dll.)
30 Juli Deskripsi Role Model Terbuatnya deskripsi WA
role model sesuai
1
dengan hasil
bimbingan
6 Agustus Tata letak foto/ Tersimpannya foto/ WA
2 evidence evidence pada
bagian yang tepat
12 Agustus Bentuk teknik Terbentuknya teknik WA
aktualisasi aktualisasi sesuai
3
dengan hasil
bimbingan
4
5
Tabel 2.11 Strategi Pembimbingan dengan Coach
macam nasihat serta arahan dari berbagai pihak yang sangat bermanfaat
68
a. Dukungan Moral
serta arahan dan motivasi yang luar biasa diberikan dari berbagai pihak
datang dari mentor yang tidak lain adalah Kepala Sekolah yang
b. Dukungan Teknis
tersebur berupa izin yang diberikan oleh Kepala Sekolah untuk semua
alat, bahan, dan media untuk pemenuhan kebutuhan pojok baca yang
penulis buat.
69
membantu penulis dalam pelaksanaan kegiatan ini. Siswa siswi dengan
ini.
penulis untuk melaksanakan dinas luar. Pada hari pertama masuk sekolah,
dilaksanakan selama lima hari. Dan beberapa hari setelahnya, penulis juga
dari anggaran sekolah yang akan dipakai untuk pembelian alat, bahan, dan
70
media untuk pemenuhan kebutuhan pojok baca. Namun, dalam
pojok baca yang layak dan juga menarik. Hingga akhirnya proses
pengadaan alat, bahan, dan media tersebut tidak tersendat dan tetap dapat
Setiawarga.
71
BAB III
WoG (Whole of
Government):
72
Adanya koordinasi
dengan pimpinan
3 Kegiatan: Akuntabilitas: Teknik aktualisasi yang
Menyusun rancangan desain Kejelasan target. dipergunakan dalam
pojok baca. tahapan kegiatan ini
Nasionalisme: yaitu kecermatan pada
Tahapan kegiatan: Kepentingan saat mengukur luas area
1. Mengukur luas sudut bersama. yang akan dijadikan
ruangan yang akan sebagai pojok baca,
digunakan sebagai area Etika Publik: serta pada saat
pojok baca. Cermat membuat daftar alat,
2. Menyiapkan alat, bahan, bahan, dan media yang
dan media yang Komitmen Mutu: akan dipersiapkan atau
dibutuhkan untuk Efisiensi dibeli sebagai
diletakkan di area pojok pemenuhan kebutuhan
baca. pojok baca. Teknik
3. Melaporkan hasil aktualisasi yang lainnya
rancangan area pojok baca yaitu kehati-hatian dan
kepada mentor. rasa sopan santun pada
saat menyampaikan
laporan rancangan
desain, berkomunikasi
secara hirarki guna
mendapatkan dukungan
dan persetujuan dari
mentor, serta ketelitian
dan berfikir kreatif pada
saat memikirkan segala
sesuatu yang akan
meningkatkan minat
membaca siswa, seperti
membuat rencana
pembuatan pojok baca
semenarik mungkin, dan
mengemas gerakan
GEMAS dengan efektif
dan menyenangkan.
4 Kegiatan: Komitmen Mutu: Teknik aktualisasi yang
Mencetak desain banner Inovasi dipergunakan dalam
Pojok Baca dan Happy Tree. tahapan kegiatan ini
Anti Korupsi: yaitu teknik komunikatif,
Tahapan kegiatan: Mandiri dimana penulis
1. Mendatangi tempat menyampaikan segala
percetakan. WoG: sesuatu mengenai
2. Memberikan gambar Adanya koordinasi desain banner yang
desain ‘Pojok Baca” dan dengan pegawai diharapkan secara jelas
“Happy Tree” yang telah percetakan kepada pegawai
disetujui oleh mentor percetakan, tentunya
73
kepada pegawai dengan menggunakan
percetakan. bahasa Indonesia yang
3. Mencetak hasil desain baik dan benar agar
pojok baca dan happy tree. dalam pembuatannya
tidak terjadi kesalahan
yang dapat membuat
waktu, tenaga, maupun
biaya terbuang dengan
percuma.
5 Kegiatan: Akuntabilitas: Teknik aktualisasi yang
Membuat area pojok baca. Kejelasan target dipergunakan dalam
dan partisipatif. tahapan kegiatan ini
Tahapan kegiatan: yaitu ketelitian untuk
1. Melakukan dokumentasi Nasionalisme: tidak melewatkan
(foto) Pojok Baca sebelum Gotong royong pendokumentasian area
dilakukan penataan ulang. dan memelihara pojok baca sebelum dan
2. Melakukan set-up Pojok ketertiban. sesudah dilakukan
Baca sesuai dengan penataan ulang. Kehati-
rancangan desain yang Komitmen Mutu: hatian juga turut
telah dibuat dengan Efektifitas dan dilakukan pada saat
bantuan siswa. efisiensi. penulis meminta izin
3. Melakukan dokumentasi kepada mentor agar
(foto) Pojok Baca setelah Anti Korupsi: dapat turun langsung ke
dilakukan penataan ulang. Kerja keras. lapangan, baik untuk
menilai kegiatan yang
dilakukan penulis, atau
untuk ikut berkontribusi
menata ulang area pojok
baca menjadi semenarik
mungkin. Ajakan
tersebut disampaikan
dengan kalimat yang
baik, sopan, serta tidak
memaksa. Teknik
aktualisasi lainnya yaitu
bekerja sama, dimana
penulis mengajak siswa
untuk bersama-sama
turun langsung
membuat area pojok
baca yang baru demi
kepentingan bersama.
Di sini, timbul salah satu
tugas dan tupoksi dari
seorang guru, yaitu
untuk mengajarkan
siswa melaksanakan
segala sesuatu dengan
74
cara menjaga ketertiban.
Tidak lupa, penulis
mengucapkan
terimakasih kepada
mentor dan juga siswa
karena telah ikut terlibat
dalam pembuatan area
pojok baca yang baru.
6 Kegiatan: Akuntabilitas: Teknik aktualisasi yang
Melaksanakan gerakan Tanggung jawab dipergunakan dalam
GEMAS (Gemar Membaca di dan konsisten. tahapan kegiatan ini
Dalam Kelas) di area pojok yaitu berupa
baca. Nasionalisme: implementasi dari
Memelihara rancangan aktualisasi
Tahapan kegiatan: ketertiban. yang sebelumnya sudah
1. Membuat jadwal dibuat. Gerakan GEMAS
pelaksanaan gerakan Etika Publik: merupakan kegiatan
GEMAS. Disiplin. pembiasaan membaca
2. Mensosialisasikan selama 15 menit
penggunaan Pojok Baca Komitmen Mutu: sebelum kegiatan
dan gerakan GEMAS Efektifitas belajar mengajar
kepada siswa, seperti dimulai. Gerakan
adanya kegiatan membaca Pelayanan GEMAS diterapkan
selama 15 menit sebelum Publik: melalui
kegiatan belajar dimulai. Adanya pelayanan pengoptimalisasian
yang dilakukan penggunaan pojok baca
dengan sungguh- di dalam kelas. Melalui
sungguh dan dua kegiatan tersebut,
bertanggungjawab diharapkan minat
demi tercapainya membaca siswa akan
tujuan berkembang dengan
pembelajaran. pesat, dan secara tidak
langsung prestasi
belajarnya pun akan
meningkat.
7 Kegiatan: Akuntabilitas: Teknik aktualisasi yang
Memberikan pengajaran Transparan dan dipergunakan dalam
tentang cara mudah dan tanggung jawab tahapan kegiatan ini
menyenangkan dalam yaitu teknik profesional,
membaca. Nasionalisme: dimana penulis
Tidak diskriminatif melakukan tugas dan
Tahapan kegiatan: fungsinya sebagai
1. Mengajak siswa untuk Etika Publik: seorang guru dengan
menonton video yang Cermat sungguh-sungguh dan
terkait dengan huruf. penuh tanggung jawab.
2. Mengajak siswa membaca
dengan bernyanyi.
75
3. Mengajak siswa membaca
buku cerita bergambar
yang tersedia di pojok
baca.
8 Kegiatan: Akuntabilitas: Teknik aktualisasi yang
Melaksanakan evaluasi Transparan dipergunakan dalam
terkait pembiasaan siswa tahapan kegiatan ini
melakukan gerakan GEMAS Nasionalisme: yaitu dengan melakukan
di area pojok baca. Tidak diskriminatif. evaluasi terkait dengan
penerapan gerakan
Tahapan kegiatan: Etika Publik: GEMAS di area pojok
1. Mengukur pertumbuhan Cermat baca. Oleh karena itu,
minat membaca siswa siswa yang dinilai pun
melalui Instrumen Minat Anti Korupsi: adalah siswa yang
Baca yang dilakukan setiap Jujur sedang mendapatkan
akhir pekan. jadwal untuk membaca
2. Menempelkan satu atau di pojok baca. Jika siswa
beberapa kalimat hadir 100%, maka
mengenai judul buku, sebanyak delapan orang
tokoh, dan ringkasan cerita siswa akan diukur
setelah selesai membaca pertumbuhan minat
ke atas Happy Tree. membacanya oleh
3. Melaporkan hasil evaluasi penulis. Hal ini dilakukan
kepada mentor secara karena penulis harus
berkala. bisa mengefektifkan
waktu pengukuran
selama 15 menit, agar
tidak mengganggu
kegiatan belajar
mengajar efektif.
Tabel 3.1 Rencana Aksi Aktualisasi Nilai Dasar
76
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
pelaksanaan tugas ASN sebagai Guru Kelas Ahli Pertama selama off
77
2. Mampu menjawab dan mengatasi isu yang diangkat yaitu rendahnya
kontribusi positif bagi terwujudnya visi dan misi serta penguatan nilai-nilai
4.2 Saran
mengajar di kelas.
78
3. Kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan dapat dipertahankan,
79
DAFTAR PUSTAKA
PNS.
80
LAMPIRAN-LAMPIRAN
81
Lampiran Bukti Kegiatan Nomor 1
82
Lampiran Bukti Kegiatan Nomor 2
gerakan GEMAS
83
Lampiran Bukti Kegiatan Nomor 4
Memberikan gambar desain ‘Pojok Baca” dan “Happy Tree” yang telah
84
Mencetak hasil desain pojok baca dan happy tree
85
Lampiran Bukti Kegiatan Nomor 5
86
Melakukan set-up Pojok Baca sesuai dengan rancangan desain yang
telah dibuat
87
Melakukan dokumentasi Pojok Baca setelah dilakukan penataan ulang
88
Lampiran Bukti Kegiatan Nomor 6
siswa
89
Lampiran Bukti Kegiatan Nomor 7
dalam Membaca
90
Lampiran Bukti Kegiatan Nomor 8
91
Menempelkan daun kertas setelah selesai membaca ke atas Happy Tree
92
BIODATA PENULIS
Riwayat Pendidikan:
1. TK Pertiwi, pada tahun 1997-1998.
2. SD Negeri Barukai, pada tahun 1998-2004.
3. SMP Negeri 1 Cisarua, pada tahun 2004-2007.
4. SMA Negeri 1 Cimahi, pada tahun 2007-2010.
5. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan
Pedagogik, Fakultas Ilmu Pendidikan, UPI Bumi Siliwangi, pada tahun
2010-2014.
6. Wali Kelas 2 B di SD Negeri Setiawarga Kota Cimahi, pada tahun 2019.
93