Anda di halaman 1dari 91

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan mereka yang berada di

garda terdepan untuk memberikan pelayanan publik yang terbaik bagi

masyarakat. Sebagai penyelenggara pemerintahan, ASN dituntut untuk

mampu menjadi solusi dari setiap permasalahan masyarakat. Realitanya

tidak semua ASN di Indonesia memiliki kompetensi, pemahaman, dan

kemampuan untuk melakukan tugasnya. Hal ini menyebabkan banyak

sekali pelayanan publik di Indonesia jauh dari kata memuaskan.

Demi mendapatkan ASN yang sesuai dengan nilai-nilai ANEKA

(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti

Korupsi) perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pendidikan dan

Pelatihan (Diklat). Diklat Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Golongan III Gelombang I yang diselenggarakan oleh Pusat

Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Dalam Negeri,

Regional Bandung merupakan bentuk nyata internalisasi nilai-nilai moral

untuk menyiapkan seorang ASN yang mampu mengaktualisasikan nilai-

nilai tersebut di tempat kerja, sehingga tercipta suatu lingkungan yang

kondusif dan berdaya saing tinggi.

Salah satu ranah bidang kerja ASN dalam menjalankan tugas dan

fungsinya adalah pada bidang pendidikan. Bidang pendidikan yang paling

mendasar seyogyanya ada pada jenjang Sekolah Dasar (SD). Sekolah

3
dasar dikatakan sebagai institusi pendidikan yang akan mendasari proses-

proses pendidikan pada jenjang selanjutnya. Oleh karena itu,

penyelenggaraan pendidikan di sekolah dasar menjadi teramat penting

karena dapat berpengaruh pada perkembangan pendidikan anak di masa

yang akan datang.

SD Negeri Setiawarga merupakan satuan pendidikan formal di

tingkat sekolah dasar yang terletak di Jalan Kolonel Masturi, Kampung

Cimenteng – Torobosan, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara,

Kota Cimahi. Berdasarkan hasil observasi penulis, beberapa permasalahan

yang terjadi di SD Negeri Setiawarga diantaranya ialah belum tertibnya

administrasi pembelajaran guru, rendahnya minat membaca siswa,

rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika, serta

belum tertibnya sikap siswa pada saat pelaksanaan upacara bendera. Dari

keempat permasalahan tersebut, permasalahan yang cukup serius adalah

rendahnya minat membaca siswa, yang mengindikasikan bahwa

kemampuan membaca siswa masihlah rendah. Hal ini menyebabkan

munculnya kondisi dimana anak mendapatkan hambatan dalam

mengerjakan tugasnya di sekolah dan prestasi belajar yang didapatkan pun

menjadi kurang memuaskan.

Berdasarkan diagnosa isu aktual di atas, maka penulis memilih judul

laporan aktualisasi “OPTIMALISASI POJOK BACA UNTUK

MENUMBUHKAN MINAT MEMBACA SISWA MELALUI GERAKAN

GEMAS (GEMAR MEMBACA DI DALAM KELAS) DI SD NEGERI

SETIAWARGA KOTA CIMAHI”. Kegiatan tersebut diharapkan mampu

4
menghasilkan pendidik berkarakter yang dilandasi nilai-nilai dasar ANEKA

dan mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional

sehingga dapat menyiapkan peserta didik yang berkualitas.

1.2 Tujuan

Tujuan dilaksanakannya kegiatan aktualisasi dan habituasi di SD

Negeri Setiawarga, yaitu:

a. Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil

Negara (ASN) yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen

Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya sebagai guru.

b. Mampu menerapkan mata diklat Pelayanan Publik, Manajemen ASN,

dan Whole of Government (WOG) dalam menjalankan tugas dan

fungsinya sebagai guru kelas ahli pertama di SD Negeri Setiawarga.

c. Memberikan kontribusi berupa gagasan dan kegiatan yang dapat

menumbuhkan minat membaca siswa dengan memanfaatkan pojok

baca.

1.3 Manfaat

Manfaat diadakannya kegiatan aktualisasi dan habituasi di SD

Negeri Setiawarga, yaitu:

a. Aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA bermanfaat untuk membentuk sikap

profesionalisme penulis dalam melaksanakan tugas dan fungsinya

sebagai seorang ASN.

5
b. Memberikan kontribusi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di

sekolah, yang dalam hal ini terkait dengan masih rendahnya minat

membaca siswa, dan diatasi dengan pengoptimalisasian pojok baca

melalui gerakan GEMAS.

c. Dapat menganalisa isu yang berkembang di SD Negeri Setiawarga,

untuk selanjutnya mengatasai isu tersebut dengan menerapkan

pemecahan masalah yang tepat, sehingga aktivitas siswa dalam belajar

akan menjadi lebih menarik, dan memungkinkan dirinya untuk

memahami materi lebih dalam dan memperoleh hasil belajar yang lebih

baik.

1.4 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi

Ruang lingkup kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN ini

berlokasi di kelas 2 B SD Negeri Setiawarga. Kegiatan ini dilaksanakan

selama 32 hari efektif, mulai tanggal 8 Juli - 20 Agustus 2019. Isu yang

diangkat berkaitan dengan pengoptimalisasian pojok baca melalui gerakan

GEMAS (Gemar Membaca di Dalam Kelas) untuk menumbuhkan minat

membaca siswa.

1.5 Profil Lembaga

SD Negeri Setiawarga merupakan sekolah dasar negeri yang berada

di bawah naungan dinas pendidikan kota Cimahi. Sekolah ini berdiri pada

tahun 1981. SD Negeri Setiawarga terletak di Jalan Kolonel Masturi,

Kampung Cimenteng – Torobosan, Kelurahan Cipageran, Kecamatan

6
Cimahi Utara, Kota Cimahi. Jumlah tenaga pendidik di SD Negeri

Setiawarga terdiri dari 1 Kepala Sekolah, 7 guru PNS, 1 CPNS, 6 guru

honorer, 1 staf Tata Usaha, 1 orang operator, 1 orang pustakawan, dan 1

orang penjaga sekolah. Data profil SD Negeri Setiawarga, dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SD NEGERI SETIAWARGA
2 NPSN : 20224006
3 Jenjang Pendidikan : SD
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Jalan Kolonel Masturi - Cimenteng
RT/ RW : 1/ 12
Kode Pos : 40511
Kelurahan : Cipageran
Kecamatan : Cimahi Utara
Kabupaten/ Kota : Cimahi
Provinsi : Jawa Barat
Negara : Indonesia
6 Posisi Geografis : Lintang: -6,8438
Bujur: 107,5475
2. Data Pelengkap

7 SK Pendirian Sekolah : 1981


8 Tanggal SK Pendirian : 01 Februari 1981
9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
10 SK Izin Operasional : 119/ PSD/ 1985
11 Tanggal SK Izin Operasional : 02 Januari 1985
12 Nomor Rekening : 0004290933100
13 Nama Bank : Bank BJB
14 Cabang KCP/ Unit : Cimahi
15 Rekening Atas Nama : SDN Setiawarga
16 MBS : Ya
17 Luas Tanah Milik (m2) : 1762
18 Luas Tanah Bukan Milik (m2) : 1762
19 Nama Wajib Pajak : BOS SDN Setiawarga
20 NPWP : 200205565421000
3. Kontak Sekolah

21 Nomor Telepon : (022) 86600079


22 Email : sdnsetiawarga@yahoo.com

7
4. Data Periodik
23 Waktu Penyelenggaraan : Double Shift/6 hari
24 Bersedia Menerima Bos? : Ya
25 Sertifikasi ISO : Proses Sertifikasi
26 Sumber Listrik : PLN
27 Daya Listrik (watt) : 900
28 Akses Internet : XL (GSM)
29 Akses Internet Alternatif : Telkom Speedy
5. Sanitasi
31 Kecukupan Air : Cukup
32 Sekolah Memproses Air Sendiri : Tidak
33 Air Minum untuk Siswa : Tidak Disediakan
34 Mayoritas Siswa Membawa Air Minum : Tidak
35 Jumlah Toilet Berkebutuhan Khusus : 0
36 Sumber Air Sanitasi : Ledeng/ PAM
37 Ketersediaan Air di Lingkungan Sekolah : Tidak Ada
38 Tipe Jamban : Leher Angsa (Toilet
Duduk/ Jongkok)
39 Jumlah Tempat Cuci Tangan : 9
40 Apakah Sabun dan Air Mengalir pada : Ya
Tempat Cuci Tangan
41 Jumlah Jamban Dapat : Laki-laki Perempuan Bersama
Digunakan 2 2 1
42 Jumlah Jamban Tidak : Laki-laki Perempuan Bersama
Dapat Digunakan 0 0 0
Tabel 1.1 Profil Sekolah

Data keadaan siswa SD Negeri Setiawarga, dapat dilihat pada tabel

di bawah ini:

Pekerjaan Orang Tua


Jumlah
No Buruh/ Lain- Keterangan
Siswa PNS Petani
Swasta lain
1 380 orang 2% 40 % 50 % 8%
2 Jarak tempuh siswa ke sekolah
Terdekat 500 m
Terjauh 3000 m dengan berjalan kaki
Tabel 1.2 Keadaan Siswa SDN Setiawarga

8
Data jumlah rombongan belajar di SD Negeri Setiawarga, dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:

Nama Tingkat Jumlah Siswa


No Wali Kelas Kurikulum
Rombel Kelas L P Total
1 IA 1 11 16 27 Winda Winarti, S.Pd Kurikulum 2013
2 IB 1 11 16 27 Lilis Nining S., S.Pd Kurikulum 2013
3 II A 2 13 18 31 Ressa Rizkita R., S.Pd Kurikulum 2013
4 II B 2 14 18 32 Tia Rianti R., S.Pd Kurikulum 2013
5 III A 3 16 18 34 Rika Sri Lena, S.Pd Kurikulum 2013
6 III B 3 23 11 34 Reni Sumiati, S.Pd Kurikulum 2013
7 IV A 4 16 16 32 Ratu Neneng W., S.Pd Kurikulum 2013
8 IV B 4 14 18 32 Dede Wahyudin, S.Pd Kurikulum 2013
9 VA 5 19 17 36 Khoirun Nisa U. A., S.Pd Kurikulum 2013
10 VB 5 20 16 36 Aqmarina Dewi, S.Pd Kurikulum 2013
11 VI A 6 14 15 29 Ocen Suryatna, S.Pd Kurikulum 2013
12 VI B 6 14 16 30 Wiwin Tresna Y., S.Pd Kurikulum 2013
Jumlah 186 195 381
Tabel 1.3 Jumlah Rombongan Belajar

Data ruangan yang dipergunakan di SD Negeri Setiawarga, dapat


dilihat pada tabel di bawah ini:

TINGKAT/ KELAS
NO JUMLAH
I II III IV V VI
1 2 2 2 2 2 2 12 Kelas
2 1 1 1 1 1 2 7 Ruangan
PNS Guru Kelas 6 Orang
Non PNS 6 Orang
Guru PAI 1 Orang
Guru Penjaskes 1 Orang
TU/ OPS 2 Orang
Pustakawan 1 Orang
Penjaga Sekolah 1 Orang
3 Ruang Perpustakaan 1 Ruang
4 Ruang UKS 1 Ruang
5 Ruang Kesenian 1 Ruang
6 Ruang Kepala Sekolah dan Guru 1 Ruang
7 Lapangan Upacara dan Olahraga (luas 13 x 40 m) 1 Bidang
8 Kantin 1
9 Jamban 7 Ruang
Tabel 1.4 Ruangan yang Dipergunakan

9
a. Visi

Visi SD Negeri Setiawarga adalah “UTAMA“, yaitu Unggul, Terampil,

Aspiratif, Mandiri, Agamis, serta bernuansa lingkungan sehat dan Asri.

b. Misi

Berdasarkan visi di atas, maka misi SD Negeri Setiawarga adalah:

1. Mengoptimalkan manajemen sekolah yang efektif dan efisien.

2. Berusaha keras untuk dapat meraih prestasi akademis dan non

akademis.

3. Meletakkan dasar-dasar kemampuan berfikir dan bertindak untuk

melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi pada peserta didik.

4. Menciptakan suasana sekolah yang ceria dan kondusif.

5. Menciptakan komunikasi yang efektif dan menyenangkan.

6. Menciptakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, menyenangkan

dan berkualitas.

7. Membudayakan Gerakan Literasi sekolah (GLS).

8. Mengembangkan bakat, minat, dan potensi siswa secara maksimal

melalui kegiatan ekstrakurikuler.

9. Menanamkan dan mengembangkan budaya karakter bangsa.

10. Menjalin kerjasama dengan pihak-pihak terkait.

11. Senyum, Salam, dan Sapa (3S).

12. Menumbuhkembangkan kesadaran dan melaksanakan kewajiban

agamanya melalui pembelajaran dan pembiasaan akhlak mulia.

13. Melaksanakan program kegiatan berantas buta huruf Alquran.

10
14. Menciptakan kondisi sekolah berwawasan lingkungan sehat dan asri

sebagai tempat bermain dan belajar yang menyenangkan dengan cara

penataan ruang bermain, sanitasi, dan taman sekolah.

c. Struktur Organisasi

Kepala Sekolah Komite Sekolah

Ayi Sobirin, S.Ag Devi Damayanti

Guru Kelas I A Guru Kelas II A Guru Kelas III A Guru Kelas IV A Guru Kelas V A
Guru Kelas VI A
Winda Winarti, S.Pd Ressa Rizkita, S.Pd Rika Sri Lena, S.Pd Ratu Neneng, S.Pd Khoirun Nisa, S.Pd
Ocen S., S.Pd

Guru Kelas I B Guru Kelas II B Guru Kelas III A Guru Kelas IV A Guru Kelas V A Guru Kelas VI A
Lilis Nining, S.Pd Tia Rianti, S.Pd Reni Sumiati, S.Pd Dede W., S.Pd Aqmarina D., S.Pd Wiwin T., S.Pd

Guru PAI Guru Penjas


H. Abdul Halim, S.Pd.I Uus Rustiadi, S.Pd

Operator Pustakawan Tata Usaha Penjaga Sekolah


Asep Ardiansah, S.IP Adhitya Y., A.Ma.Pust Nunung Yunarti Rasmita

Gambar 1.1 Struktur Organisasi

d. Tugas Satuan Kerja

Sebagai unit dari Dinas Pendidikan Kota Cimahi, maka tugas SD

Negeri Setiawarga adalah:

11
1. Menyelenggarakan pendidikan untuk mengembangkan kepribadian

nilai-nilai agama dan budaya peserta didik.

2. Menyelenggarakan pendidikan untuk mengembangkan kemampuan

dan potensi peserta didik.

3. Pengelolaan, perencanaan, penyelenggaraan, dan penilaian

pembelajaran.

4. Menghasilkan keluaran yang memenuhi Standar Kompetensi Lulusan

(SKL).

Adapun fungsi sekolah sebagai Lembaga Pendidikan antara lain:

1. Sekolah mempersiapkan anak untuk suatu pekerjaan, dan diharapkan

anak yang telah menyelesaikan sekolahnya dapat melakukan sesuatu

pekerjaan atau paling tidak sebagai dasar dalam mencari pekerjaan.

2. Sekolah memberikan keterampilan dasar.

3. Sekolah membuka kesempatan memperbaiki nasib.

4. Sekolah menyediakan tenaga pembangunan.

5. Sekolah membentuk manusia sosial.

SD Negeri Setiawarga mengadaptasi niilai-nilai organisasi yang

berasal dari Kemendikbud, yaitu:

1. Memiliki integritas: keselarasan antara pikiran, perkataan, dan

perbuatan.

2. Kreatif dan inovatif: memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk

menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang

sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat).

12
3. Inisiatif: kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi yang

dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan.

4. Pembelajar: selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan

profesionalisme.

5. Menjunjung meritrokasi: menjunjung tinggi keadilan dalam pemberian

penghargaan bagi karyawan yang kompeten.

6. Terlibat aktif dan bertanggung jawab.

7. Senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan.

8. Tanpa pamrih: bekerja dengan tulus, ikhlas, dan penuh dedikasi.

1.6 Identifikasi, Perumusan dan Penetapan Isu

a. Identifikasi Isu

Berdasarkan hasil diskusi dengan Kepala Sekolah dan rekan

sejawat, serta pengamatan dan pengalaman penulis sebagai guru.

Beberapa isu yang teridentifikasi di SD Negeri Setiawarga adalah sebagai

berikut:

1. Belum tertibnya administrasi pembelajaran guru

Pada tahun ajaran sebelumnya, SD Negeri Setiawarga menerapkan dua

kurikulum, yaitu kurikulum 2006 (kelas II, III, V, dan VI) dan kurikulum

2013 (kelas I dan IV). Namun, pada tahun ini SD Negeri Setiawarga

menerapkan Kurikulum 2013 secara keseluruhan. Guru kelas yang

sebelumnya memegang kurikulum 2006 kemudian diikutsertakan untuk

mengikuti Bimtek Kurikulum 2013. Pada Bimtek tersebut, guru diberikan

13
tautan untuk mengunduh contoh-contoh perangkat pembelajaran, seperti

KI-KD (Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar), RPP, silabus, dan

sebagainya. Perangkat pembelajaran tersebut selanjutnya dapat dirubah

sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Melalui pengadaan

Kelompok Kerja Guru (KKG) berdasarkan jenjang kelas, maka

diharapkan perangkat pembelajaran guru akan menjadi lebih tertib dan

teratur karena adanya sistem pembagian tugas.

2. Rendahnya minat membaca siswa

Pada hakikatnya membaca merupakan langkah pertama yang harus

dilakukan oleh setiap siswa pada saat akan memulai suatu pekerjaan,

termasuk pada saat anak akan mengerjakan tugas dan menyelesaikan

soal evaluasi yang diberikan oleh guru. Jika minat membaca siswa

rendah, maka akan memicu timbulnya kondisi dimana anak

mendapatkan hambatan dalam mengerjakan tugasnya di sekolah dan

prestasi belajar yang didapatkan pun menjadi kurang memuaskan.

Melalui pengoptimalisasian pojok baca melalui gerakan GEMAS (Gemar

Membaca di Dalam Kelas) diharapkan minat membaca siswa akan

meningkat, sehingga kemampuan membaca siswa akan berkembang

menjadi lebih baik. Efek jangka panjang yang diharapkan dari adanya

kegiatan ini, yakni siswa dapat mengerjakan setiap tugas yang diberikan

dengan baik dan prestasi belajarnya pun dapat menjadi lebih

memuaskan.

14
3. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika

Berdasarkan hasil pengamatan penulis pada saat evaluasi pembelajaran

sebelumnya, nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran Matematika masih

banyak yang berada di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).

Melalui program remedial dan pengayaan, serta pemberian latihan soal

yang lebih bervariatif serta dilakukan secara terus-menerus, diharapkan

nilai siswa pada mata pelajaran Matematika akan menjadi lebih

meningkat.

4. Belum tertibnya sikap siswa pada saat pelaksanaan upacara bendera

Pelaksanaan upacara bendera di hari Senin seharusnya dilaksanakan

dengan tertib dan penuh tanggung jawab. Namun, masih terdapat siswa

yang belum dapat melaksanakan hal tersebut dengan baik dan benar,

sehingga jalannya kegiatan upacara menjadi terganggu dan menjadi

kurang khidmat. Melalui kegiatan PBB (Pasukan Baris Berbaris),

Pramuka, dan latihan upacara pada hari sebelumnya, diharapkan

pelaksanaan upacara bendera akan menjadi lebih baik dan lebih tertib.

b. Perumusan dan Penetapan Isu

Dalam penetapan isu, penulis menggunakan metode USG (Urgency,

Seriousness, and Growth). Metode USG adalah salah satu alat untuk

menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan

menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan

menentukan rentang skala nilai 1 – 5. Isu yang memiliki total skor tertinggi

15
merupakan isu prioritas yang harus segera diselesaikan. Untuk lebih

jelasnya, pengertian urgency, seriousness, dan growth dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Urgency

Urgency yaitu seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas, dikaitkan

dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu

tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tersebut

terjadi.

2. Seriousness

Seriousness yaitu seberapa serius isu tersebut perlu dibahas, dikaitkan

dengan akibat yang mungkin timbul dengan penundaan pemecahan

masalah yang mengakibatkan isu tersebut muncul, atau akibat yang

menimbulkan masalah-masalah lain jika masalah penyebab isu tidak

dipecahkan. Perlu diketahui, bahwa dalam keadaan yang sama suatu

masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih serius jika

dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.

3. Growth

Growth yaitu seberapa besar kemungkinan isu tersebut akan menjadi

berkembang, dikaitkan dengan kemungkinan masalah penyebab isu

akan semakin memburuk jika terus-menerus dibiarkan.

16
Berdasarkan identifikasi isu yang telah dibahas sebelumnya, maka

tabel analisa isu dengan menggunakan teknik USG, dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Kriteria
No Isu Aktual/ Masalah Pokok Skor Prioritas
U S G
1 Belum tertibnya administrasi
2 4 5 11 II
pembelajaran guru.
2 Rendahnya minat membaca siswa. 4 3 5 12 I
3 Rendahnya hasil belajar siswa
3 3 4 10 III
pada mata pelajaran Matematika.
4 Belum tertibnya sikap siswa pada
saat pelaksanaan upacara 3 3 3 9 IV
bendera.
Tabel 1.5 Analisa USG

- Indikator Pengujian USG

Indikator pengujian USG terhadap isu aktual atau masalah pokok di

atas, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

No Urgency Seriousness Growth


1 Kurang mendesak Kurang serius Kurang cepat
2 Agak kurang mendesak Agak kurang serius Agak kurang cepat
3 Biasa Biasa Biasa
4 Sangat mendesak Sangat serius Sangat cepat
5 Sangat mendesak sekali Sangat serius sekali Sangat cepat sekali
Tabel 1.6 Indikator Pengujian USG

Dari hasil analisa isu menggunakan metode USG di atas maka

ditentukan isu atau masalah pokok yang menjadi prioritas, yaitu rendahnya

minat membaca siswa (isu nomor 2). Masalah tersebut menjadi prioritas

dikarenakan lebih mendesak dan lebih penting dibandingkan isu-isu yang

17
lainnya, sehingga penyelesaian masalah mengenai rendahnya minat

membaca siswa menjadi lebih diprioritaskan.

- Gagasan Pemecahan Masalah

Dari prioritas isu yang terpilih di atas, yakni rendahnya minat

membaca siswa, maka ditentukan cara penyelesaian masalah tersebut

yaitu dengan melakukan pengoptimalisasian penggunaan Pojok Baca

melalui gerakan GEMAS (Gerakan Membaca di Dalam Kelas).

- Analisis Dampak

Ketika minat membaca siswa rendah, maka hal yang mungkin terjadi

diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Kurang optimalnya pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

b. Kurang optimalnya pemahaman atau daya serap siswa terhadap suatu

materi ajar.

c. Kurang memuaskannya hasil evaluasi pembelajaran siswa.

d. Kurang memuaskannya prestasi belajar yang diraih siswa.

1.7 Role Model

Role model dapat diartikan sebagai teladan atau panutan. Role

model memiliki pengertian suatu tindakan yang mencerminkan suatu sikap

yang baik sehingga dapat dijadikan sebagai model acuan atau dicontoh.

Role model penulis dalam kegiatan aktualisasi dan habituasi di SD Negeri

Setiawarga adalah Ibu Lilis Nining Sutiani, S.Pd. Beliau merupakan sosok

18
guru teladan yang patut dicontoh dikarenakan beliau memiliki teknik dan

cara mengajar yang baik sehingga mampu menginspirasi guru-guru

lainnya, bersikap tegas dalam kegiatan belajar mengajar, serta disiplin

terhadap waktu dan pekerjaan. Selain itu, beliau juga merupakan mentor

penulis dalam pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula (PIGP) yang

selalu membimbing dan mengarahkan serta memberikan wejangan kepada

penulis sehingga penulis mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS

dan peran serta PNS di dalam lingkungan dunia kerja.

19
BAB II

PELAKSANAAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

2.1 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS

Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS


Kegiatan 1 Membuat Telaahan Staf
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 10 Juli 2019
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/ 1. Foto
Evidence 2. Print out telaahan staf
Uraian kegiatan yang 1. Uraian kegiatan yang memuat
dilaksanakan: nilai dasar yang melandasi
1. Menyiapkan konsep telaahan
staf. a. Menyiapkan konsep telaahan
2. Mengetik konsep telaahan staf. staf
3. Mencetak telaahan staf.
Menyiapkan konsep
telaahan staf adalah proses
mengumpulkan informasi dan data
penunjang mengenai isu yang akan
diangkat dan diselesaikan dengan
membuat sebuah solusi/ inovasi.
Nilai dasar ANEKA yang
terkandung dalam tahapan
kegiatan ini, yaitu:
- Tanggung jawab (Akuntabilitas)
Penulis bertanggung jawab atas
misi organisasi dalam mencapai
hasil yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dalam hal ini
bertanggung jawab dalam
membuat rencana pengendalian
isu dan menyampaikan dalam
telaahan staf secara jelas.
- Hormat menghormati
(Nasionalisme)
Penulis menunjukkan rasa
hormat terhadap pemimpin
dengan menyampaikan terlebih
dahulu maksud dan tujuan
dilakukannya kegiatan aktualisasi
dalam bentuk telaahan staf yang
nantinya akan disampaikan guna

20
mencegah kesalahpahaman
antara staf dan pemimpin.

b. Mengetik konsep telaahan staf

Mengetik konsep telaahan


staf adalah proses pemaparan
konsep dengan mencatatnya
melalui media elektronik berbentuk
softfile dan yang penulis gunakan
yaitu media Microsoft Words.
Nilai dasar ANEKA yang
terkandung dalam tahapan
kegiatan ini, yaitu komitmen mutu
dimana penulis bertindak untuk
menjaga mutu kinerja, dalam hal ini
berupa ide kreatif guna menunjang
efektivitas dalam melaksanakan
kegiatan aktualisasi.

c. Mencetak Telaahan Staf

Mencetak telaahan staf


adalah proses membuat bentuk
fisik (hardcopy) dari softfile yang
sudah diketik dengan cara
mencetak menggunakan printer.
Nilai dasar ANEKA yang
terkandung dalam tahapan
kegiatan ini, yaitu pelayanan publik
dimana segala kegiatan pelayanan
yang dilaksanakan adalah sebagai
upaya pemenuhan kebutuhan
penerimaan atau pelaksanaan
pelayanan, dalam kegiatan ini
berupa kejelasan rencana dan
tujuan yang tertuang dalam bentuk
telaahan staf.

2. Teknik aktualisasi yang


dipergunakan dan bukti fisik
kegiatan/ evidence

Teknik aktualisasi yang


dipergunakan dalam kegiatan ini
yaitu ketelitian dan kehati-hatian
dalam merumuskan telaahan staf,

21
menghormati pimpinan dengan
berkomunikasi secara hirarki,
berfikir kreatif menentukan apa saja
yang akan disampaikan dalam
telaahan staf, dan kejelasan
membuat telaahan staff dalam
bentuk fisik.

3. Deskripsi proses dan kualitas


produk kegiatan

Deskripsi proses:

Bentuk dari telaahan staf


seperti sebuah surat ajuan, maka di
awal telaahan staf ada pernyataan
untuk siapa telaahan staf itu
ditujukan. Telaahan staf bisa
dikatakan seperti sebuah proposal
sehingga menggunakan bahasa
yang halus, tegas, lugas, dan tidak
mengandung makna ganda.
Secara singkatnya telaahan staf
dijadikan sebagai bentuk
koordinasi antara atasan dengan
bawahan dalam mengajukan suatu
kegiatan.

Kualitas proses:

Dengan membuat telaahan


staf, penulis dapat lebih memahami
tugas pokok dan fungsinya sebagai
staf dan menjadi sarana
komunikasi secara hirarki antara
staf dan pemimpin sehingga dapat
meminimalisir terjadinya
kesalahpahaman antara staf dan
pemimpin.

4. Manfaat kegiatan terhadap


pencapaian visi, misi, dan
tugas organisasi

Dengan menyiapkan
konsep telaahan staf, mengetik
konsep telaahan staf, dan
mencetak telaahan staf memberi

22
kontribusi pada misi organisasi,
yaitu: Menciptakan komunikasi
yang efektif dan efisien, dan
Menjalin kerjasama dengan pihak-
pihak terkait. Selain itu, dapat
memperkuat nilai-nilai organisasi
yaitu integritas dan kreatifitas.

5. Analisis dampak (terhadap


satuan kerja, Pemerintah
Daerah, dan masyarakat) jika
aktualisasi tidak berdasarkan
nilai-nilai dasar

Jika pada kegiatan ini nilai-


nilai dasar Akuntabilitas,
Nasionalisme, Komitmen Mutu,
dan Pelayanan Publik tidak
dilakukan, maka kegiatan
aktualisasi yang akan dilakukan
tentunya tidak akan berjalan
dengan optimal. Mentor akan
merasa tidak dihargai, sehingga
izin untuk melaksanakan kegiatan
aktualisasi tersebut tidak akan
dikeluarkan. Dan jika kita
melakukan suatu kegiatan tanpa
izin, maka akan dipersalahkan dan
terutama akan menghambat
kegiatan aktualisasi tersebut.
Tabel 2.1 Kegiatan 1 Membuat Telaahan Staf

Melakukan konsultasi mengenai


Kegiatan 2
gerakan GEMAS kepada mentor
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 18 Juli 2019
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/ 1. Foto
Evidence 2. Lembar persetujuan mentor
3. Catatan hasil konsultasi
4. Daftar sosialisasi
Uraian kegiatan yang 1. Uraian kegiatan yang memuat
dilaksanakan: nilai dasar yang melandasi
1. Menghadap kepada mentor
untuk berkonsultasi mengenai a. Menghadap kepada mentor
penerapan gerakan GEMAS. untuk berkonsultasi mengenai
penerapan gerakan GEMAS

23
2. Menyampaikan gagasan dan Tahap pertama yang penulis
tujuan penerapan gerakan lakukan adalah menghadap
GEMAS kepada mentor. kepada mentor untuk berkonsultasi
3. Mendapatkan dukungan dan mengenai rancangan aktualisasi
persetujuan dari mentor. yang akan penulis lakukan.
4. Mencatat semua hasil Pertemuan dengan mentor diawali
konsultasi. dengan membuat janji secara lisan
di pagi hari, kemudian pertemuan
dilakukan pada siang hari tepatnya
pada jam istirahat di ruang guru,
dengan cara menghadap dan
bertatap muka dengan mentor dan
guru-guru yang ada di SD Negeri
Setiawarga.
Nilai dasar ANEKA yang
didapatkan dari tahapan ini yaitu
kejelasan target (Akuntabilitas).
Kejelasan target didapatkan pada
saat penulis menyampaikan
dengan jelas kepada mentor
mengenai target apa saja yang
ingin dicapai dari kegiatan
aktualisasi tersebut. Dalam hal ini,
target yang ingin dicapai oleh
penulis yakni meningkatnya minat
membaca siswa dan optimalnya
penggunaan pojok baca di dalam
kelas.

b. Menyampaikan gagasan dan


tujuan penerapan gerakan
GEMAS kepada mentor

Tahap kedua yang penulis


lakukan adalah menyampaikan
gagasan dan tujuan penerapan
gerakan GEMAS kepada mentor.
Dimulai dengan alasan penyebab
adanya isu yang penulis angkat,
kemudian menjelaskan mengenai
langkah-langkah atau kegiatan apa
saja yang akan dilakukan selama
kegiatan aktualisasi.
Nilai dasar ANEKA yang
didapatkan dari tahapan ini yaitu:
- Sopan santun (Etika Publik)

24
Penulis menyampaikan ide atau
gagasan kepada mentor dengan
tutur kata yang sopan dan santun.
- Berani (Anti Korupsi)
Penulis berani menyampaikan ide
atau gagasan untuk menerapkan
gerakan GEMAS melalui
pengoptimalisasian pojok baca.
- WoG
Penulis berkoordinasi dengan
pimpinan sebelum melakukan
suatu kegiatan.

c. Mendapatkan dukungan dan


persetujuan dari mentor

Tahap ketiga yang penulis


lakukan adalah meminta dukungan
dan persetujuan kepada mentor
untuk dapat melaksanakan
kegiatan aktualisasi di SD Negeri
Setiawarga. Dukungan dan
persetujuan dari mentor
merupakan faktor pendukung
utama dan sebagai langkah awal
untuk pelaksanaan kegiatan
aktualisasi. Dukungan dan
persetujuan tersebut dapat berupa
masukan-masukan, saran, serta
arahan yang diberikan langsung
oleh mentor dalam menerapkan
gerakan GEMAS di area pojok
baca.
Nilai Dasar ANEKA yang
didapatkan dari tahapan ini yaitu:
- Tanggung jawab (Akuntabilitas)
Penulis mendengarkan arahan
tersebut dengan cermat, teliti, dan
penuh rasa tanggung jawab.
- Hormat menghormati, tidak
memaksakan kehendak, dan
menghormati keputusan
(Nasionalisme)
Penulis menghormati setiap
keputusan yang dikeluarkan oleh
Kepala Sekolah, dan tidak
memaksakan kehendak apabila
dengan alasan tertentu ada

25
rencana atau tindakan yang tidak
dapat dilaksanakan di SD Negeri
Setiawarga.
- Taat perintah (Etika Publik)
Penulis mematuhi setiap perintah
Kepala Sekolah sebagai pimpinan
tertinggi di SD Negeri Setiawarga.

d. Mencatat semua hasil konsultasi

Tahap keempat yang


penulis lakukan adalah mencatat
semua hasil konsultasi dengan
mentor. Catatan tersebut dapat
berupa arahan, saran, maupun
masukan-masukan yang akan
dijadikan sebagai acuan ataupun
pedoman untuk pengoptimalisasian
pojok baca serta penerapan
gerakan GEMAS.
Nilai dasar ANEKA yang
didapatkan dari tahapan ini yaitu
adanya kejelasan target (Komitmen
Mutu) berupa jadwal kegiatan yang
jelas sebagai salah satu bentuk
tindakan penulis dalam menjaga
mutu kinerja guna menunjang
efektivitas dalam melaksanakan
kegiatan aktualisasi.

2. Teknik aktualisasi yang


dipergunakan dan bukti fisik
kegiatan/ evidence

Teknik aktualisasi yang


dipergunakan dalam tahapan
kegiatan ini yaitu kehati-hatian dan
rasa sopan santun pada saat
menyampaikan gagasan dan
tujuan penerapan gerakan
GEMAS, berkomunikasi secara
hirarki guna mendapatkan
dukungan dan persetujuan dari
mentor, serta ketelitian dan berfikir
kreatif pada saat merumuskan
target yang ingin dicapai dan
menuangkan target tersebut ke
dalam bentuk fisik.

26
3. Deskripsi proses dan kualitas
produk kegiatan

Deskripsi proses:

Konsultasi mengenai
gerakan GEMAS dilakukan dengan
cara menjelaskan secara langsung
(lisan) baik kepada mentor, guru,
maupun kepada staf sekolah
lainnya. Hasil konsultasi tersebut
selanjutnya dicatat dan akan
menjadi acuan atau pedoman bagi
penulis pada saat melaksanakan
kegiatan aktualisasi. Konsultasi
tersebut menggunakan bahasa
yang baik dan benar. Kegiatan
konsultasi tersebut dijadikan
sebagai bentuk koordinasi antara
atasan dengan bawahan pada saat
akan melakukan suatu kegiatan.

Kualitas proses:

Dengan melakukan
konsultasi, penulis dapat lebih
memahami tugas pokok dan
fungsinya sebagai seorang guru,
dan menjadi salah satu sarana
komunikasi secara hirarki antara
atasan dan bawahan, sehingga
dapat meminimalisir terjadinya
kesalahpahaman.

4. Manfaat kegiatan terhadap


pencapaian visi, misi, dan
tugas organisasi

Dengan menghadap kepada


mentor untuk berkonsultasi
mengenai penerapan gerakan
GEMAS, menyampaikan gagasan
dan tujuan penerapan gerakan
GEMAS kepada mentor,
mendapatkan dukungan dan
persetujuan dari mentor, serta
mencatat semua hasil konsultasi
memberi kontribusi pada misi

27
organisasi, yaitu: Menjalankan
kerja sama dengan pihak-pihak
terkait. Selain itu, dapat
memperkuat nilai-nilai organisasi
yaitu tanggung jawab.

5. Analisis dampak (terhadap


satuan kerja, Pemerintah
Daerah, dan masyarakat) jika
aktualisasi tidak berdasarkan
nilai-nilai dasar

Jika pada kegiatan ini nilai-


nilai dasar Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, Anti Korupsi, dan
WoG tidak dilakukan, maka
kegiatan aktualisasi yang akan
dilakukan tentunya tidak akan
berjalan dengan optimal. Mentor
akan merasa tidak dihargai,
sehingga izin untuk melaksanakan
kegiatan aktualisasi tersebut tidak
akan dikeluarkan. Dan jika kita
melakukan suatu kegiatan tanpa
izin, maka akan dipersalahkan dan
terutama akan menghambat
kegiatan aktualisasi tersebut.
Tabel 2.2 Kegiatan 2 Melakukan Konsultasi Mengenai Gerakan GEMAS

Menyusun rancangan desain Pojok


Kegiatan 3
Baca
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 19 Juli 2019
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/ 1. Foto
Evidence 2. Daftar alat, bahan, dan media
pembuatan pojok baca
Uraian kegiatan yang 1. Uraian kegiatan yang memuat
dilaksanakan: nilai dasar yang melandasi
1. Mengukur luas sudut ruangan
yang akan digunakan sebagai a. Mengukur luas sudut ruangan
area pojok baca. yang akan digunakan sebagai
2. Menyiapkan alat, bahan, dan area pojok baca
media yang dibutuhkan untuk
diletakkan di area pojok baca. Tahap pertama yang penulis
3. Melaporkan hasil rancangan lakukan dalam kegiatan ini, yaitu
area pojok baca kepada mentor. mengukur luas sudut ruangan yang

28
akan digunakan sebagai area pojok
baca. Tahap ini dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar luas
ruangan yang akan digunakan
sebagai area pojok baca. Penulis
juga harus memastikan bahwa
pembuatan area pojok baca
tersebut tidak akan mengganggu
jalannya kegiatan belajar mengajar.
Selain itu, hal ini juga dilakukan
untuk mengetahui jumlah alat dan
bahan yang diperlukan untuk
proses pembuatan pojok baca,
sehingga mencegah terjadinya
kesalahan dalam proses
pembuatannya.
Nilai dasar ANEKA yang
didapatkan dari tahapan ini yaitu
cermat (Etika Publik), dimana sikap
tersebut diperlihatkan pada saat
penulis mengukur luas sudut
ruangan, sehingga meminimalisir
terjadinya kesalahan dalam proses
pembuatan pojok baca tersebut.

b. Menyiapkan alat, bahan, dan


media yang dibutuhkan untuk
diletakkan di area pojok baca

Tahap kedua yang penulis


lakukan dalam kegiatan ini, yaitu
menyiapkan alat, bahan, dan media
yang dibutuhkan untuk diletakkan
di area pojok baca. Alat, bahan, dan
media tersebut dapat berupa buku,
karpet, meja, rak, wallpaper,
whiteboard, spidol, Happy Tree,
dan lain sebagainya. Semua item
tersebut dibuat daftarannya dengan
seksama, agar pada saat
pembelian barang tidak ada yang
terlewatkan.
Nilai dasar ANEKA yang
didapatkan dari tahapan ini yaitu
efisiensi (Komitmen Mutu). Nilai
dasar tersebut didapatkan pada
saat penulis membuat daftar alat,
bahan, dan media yang dibutuhkan

29
dengan seksama sehingga waktu,
biaya, maupun tenaga tidak akan
terbuang dengan percuma
(efisien).

c. Melaporkan hasil rancangan


desain pojok baca kepada
mentor

Tahap ketiga yang penulis


lakukan adalah melaporkan hasil
rancangan desain pojok baca
kepada mentor. Hal ini dilakukan
untuk mendapatkan persetujuan
dari atasan, sehingga kegiatan
aktualisasi dapat direalisasikan
dengan baik. Selain itu, dengan
adanya persetujuan dari atasan,
maka tujuan utama kegiatan
aktualisasi ini diharapkan dapat
tercapai, yaitu meningkatnya minat
membaca siswa, tepatnya di kelas
2 B SD Negeri Setiawarga.
Nilai dasar ANEKA yang
didapatkan dari tahapan ini yaitu:
- Kejelasan target (Akuntabilitas)
Penulis melaporkan kepada
atasan mengenai rancangan
desain pojok baca yang akan
dibuat. Penulis juga menjelaskan
bahwa dengan dibuatnya pojok
baca tersebut, maka gerakan
GEMAS akan dapat
direalisasikan sesuai dengan
harapan, dan target penulis untuk
meningkatkan minat membaca
siswa beserta dengan
pengoptimalisasian penggunaan
pojok baca akan dapat diraih
dengan baik.
- Kepentingan bersama
(Nasionalisme)
Penulis menyampaikan kepada
mentor, bahwa dengan adanya
gerakan GEMAS dan area pojok
baca yang baik, minat membaca
siswa sedikit demi sedikit akan
meningkat. Pada tahap awal,

30
terlebih dahulu penulis akan
menerapkan gerakan GEMAS
dan pembuatan area pojok baca
yang menarik pada ruang lingkup
yang lebih kecil, yaitu di kelas 2 B
SD Negeri Setiawarga, atau lebih
tepatnya di kelas yang dipegang
oleh penulis saat ini. Jika siswa
sudah sedari dini diperkenalkan
dunia membaca yang menarik,
maka pada jenjang kelas yang
lebih tinggi, siswa akan merasa
bahwa membaca adalaqh sebuah
kewajiban. Oleh karena itu, jika
kegiatan aktualisasi tersebut
berhasil dilaksanakan, maka
secara perlahan penerapan
kegiatan tersebut dapat pula
dilakukan pada jenjang kelas
yang lainnya (ruang lingkup yang
lebih besar). Baik guru ataupun
siswa tentunya akan sama-sama
merasa diuntungkan. Seperti
halnya siswa yang mendapatkan
fasilitas pojok baca yang baik, dan
guru yang melalui gerakan
GEMAS akan menghasilkan
siswa yang memiliki kemampuan
membaca yang baik.

2. Teknik aktualisasi yang


dipergunakan dan bukti fisik
kegiatan/ evidence

Teknik aktualisasi yang


dipergunakan dalam tahapan
kegiatan ini yaitu kecermatan pada
saat mengukur luas area yang akan
dijadikan sebagai pojok baca, serta
pada saat membuat daftar alat,
bahan, dan media yang akan
dipersiapkan atau dibeli sebagai
pemenuhan kebutuhan pojok baca.
Teknik aktualisasi yang lainnya
yaitu kehati-hatian dan rasa sopan
santun pada saat menyampaikan
laporan rancangan desain,
berkomunikasi secara hirarki guna

31
mendapatkan dukungan dan
persetujuan dari mentor, serta
ketelitian dan berfikir kreatif pada
saat memikirkan segala sesuatu
yang akan meningkatkan minat
membaca siswa, seperti membuat
rencana pembuatan pojok baca
semenarik mungkin, dan
mengemas gerakan GEMAS
dengan efektif dan menyenangkan.

3. Deskripsi proses dan kualitas


produk kegiatan

Deskripsi proses:

Proses menyusun
rancangan desain pojok baca,
dimulai dengan mengukur luas
sudut ruangan yang akan
digunakan sebagai area pojok
baca. Pengukuran tersebut
menggunakan alat meter ukur
(meteran) dan hasilnya dicatat
sebagai acuan dalam pembelian
alat, bahan, dan media untuk
pemenuhan kebutuhan area pojok
baca. Hasil dari pengukuran dan
daftar alat, bahan, dan media
tersebut kemudian dilaporkan
kepada mentor untuk diketahui dan
disetujui agar dapat segera
diterapkan pada kegiatan
aktualisasi. Pelaporan tersebut
disampaikan secara lisan dengan
menggunakan bahasa yang baik
dan benar. Kegiatan pelaporan
tersebut merupakan bentuk
koordinasi antara atasan dengan
bawahan pada saat akan
melakukan suatu kegiatan.

Kualitas proses:

Dengan menyusun
rancangan desain pojok baca dan
melaporkannya kepada atasan,
penulis dapat lebih memahami

32
akan kebutuhan apa saja yang
dibutuhkan setiap siswa untuk
meningkatkan minat membacanya
masing-masing. Hal ini juga
dilakukan agar pada saat
pembuatan area pojok baca tidak
ada kekurangan dalam pembelian
alat, bahan, dan media
(meminimalisir terjadinya
kesalahan) sehingga dapat
mengefektifkan waktu, tenaga, dan
biaya. Sedangkan kegiatan
pelaporan, menjadi salah satu
sarana komunikasi secara hirarki
antara atasan dan bawahan, dan
dapat meminimalisir terjadinya
kesalahpahaman.

4. Manfaat kegiatan terhadap


pencapaian visi, misi, dan
tugas organisasi

Dengan mengukur luas


sudut ruangan yang akan
digunakan sebagai area pojok
baca, menyiapkan alat, bahan, dan
media yang dibutuhkan untuk
diletakkan di area pojok baca, dan
melaporkan hasil rancangan area
pojok baca kepada mentor
memberi kontribusi pada misi
organisasi, yaitu: Menciptakan
suasana sekolah yang ceria dan
kondusif. Penyusunan rancangan
desain pojok baca dapat
memperkuat nilai-nilai organisasi
yaitu inovatif.

5. Analisis dampak (terhadap


satuan kerja, Pemerintah
Daerah, dan masyarakat) jika
aktualisasi tidak berdasarkan
nilai-nilai dasar

Jika pada kegiatan ini nilai-


nilai dasar Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, dan
Komitmen Mutu tidak dilakukan,

33
maka dampaknya kegiatan
aktualisasi yang akan dilakukan
akan berjalan tidak efektif, karena
tidak ada perencanaan yang baik
dan matang. Kualitas hasilnya pun
akan dipertanyakan dan tidak akan
ada gambaran mengenai desain
apa yang akan dibuat, sehingga
akan membuang secara percuma
baik waktu, tenaga, maupun biaya.
Tabel 2.3 Kegiatan 3 Menyusun Rancangan Desain Pojok Baca

Mencetak desain banner Pojok


Kegiatan 4
Baca dan Happy Tree
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 24 – 25 Juli 2019
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/ 1. Foto
Evidence 2. Softfile banner
Uraian kegiatan yang 1. Uraian kegiatan yang memuat
dilaksanakan: nilai dasar yang melandasi
1. Mendatangi tempat percetakan.
2. Memberikan gambar desain a. Mendatangi tempat percetakan
‘Pojok Baca” dan “Happy Tree”
yang telah disetujui oleh mentor Tahap pertama yang penulis
kepada pegawai percetakan. lakukan adalah mendatangi tempat
3. Mencetak hasil desain pojok percetakan banner. Banner adalah
baca dan happy tree salah satu media promosi yang
dicetak dengan print digital yang
umumnya berbentuk portrait atau
vertikal. Banner adalah bentuk
penyederhanaan dari baliho.
Nilai dasar ANEKA yang
terkandung dalam tahapan
kegiatan ini yaitu mandiri (Anti
Korupsi). Kemandirian didapatkan
pada saat penulis mendatangi
sendiri tempat percetakan banner,
tepatnya percetakan Omuda Digital
Printing.

b. Memberikan gambar desain


‘Pojok Baca” dan “Happy Tree”
yang telah disetujui oleh mentor
kepada pegawai percetakan

Tahap kedua yang penulis


lakukan adalah Memberikan

34
gambar desain ‘Pojok Baca” dan
“Happy Tree” yang telah disetujui
oleh mentor kepada pegawai
percetakan. Banner pojok baca
yang penulis buat di dalamnya
memiliki judul, slogan, tata tertib,
serta jadwal membaca. Sedangkan
banner Happy Tree yang penulis
buat di dalamnya memiliki judul,
slogan, dan desain pohon yang
tidak memiliki daun. Pohon tersebut
nantinya akan ditempeli oleh daun-
daun kertas yang berwarna-warni,
yang di dalamnya terdapat nama,
judul buku, tokoh, serta isi cerita
yang telah ditulis oleh siswa.
Nilai Dasar ANEKA yang
terkandung dalam tahapan
kegiatan ini yaitu inovasi
(Komitmen Mutu). Dengan
membuat banner yang inovatif
bermanfaat untuk meningkatkan
antusiasme siswa dalam kegiatan
membaca.

c. Mencetak hasil desain pojok


baca dan happy tree

Tahap ketiga yang penulis


lakukan adalah mencetak hasil
desain pojok baca dan happy tree.
Pegawai percetakan sebelumnya
mengirimkan terlebih dahulu desain
akhir sebelum dilakukan
pencetakan melalui aplikasi WA.
Setelah penulis menyetujui desain
kedua banner tersebut, barulah
pegawai percetakan mencetaknya.
Nilai Dasar ANEKA yang
terkandung dalam tahapan
kegiatan ini yaitu Wog (Whole of
Government), dimana penulis dan
pegawai percetakan berkoordinasi
terlebih dahulu sebelum
dilakukannya pencetakan banner,
sehingga dapat meminimalisir
terjadinya kesalahan yang dapat

35
membuat waktu, tenaga, serta
biaya terbuang dengan percuma.

2. Teknik aktualisasi yang


dipergunakan dan bukti fisik
kegiatan/ evidence

Teknik aktualisasi yang


dipergunakan dalam tahapan
kegiatan ini yaitu teknik
komunikatif, dimana penulis
menyampaikan segala sesuatu
mengenai desain banner yang
diharapkan secara jelas kepada
pegawai percetakan, tentunya
dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar agar
dalam pembuatannya tidak terjadi
kesalahan yang dapat membuat
waktu, tenaga, maupun biaya
terbuang dengan percuma.

3. Deskripsi proses dan kualitas


produk kegiatan

Deskripsi proses:
Mencetak desain banner
pojok baca dan happy tree dimulai
dengan mendatangi tempat
percetakan, memberikan gambar
desain ‘Pojok Baca” dan “Happy
Tree” yang telah disetujui oleh
mentor kepada pegawai
percetakan, serta mencetak hasil
desain pojok baca dan happy tree.
Sebelum datang ke tempat
percetakan, penulis sebelumnya
sudah membuat desain sederhana
beserta dengan keterangan apa
saja yang ingin ditampilkan dalam
banner tersebut. Kemudian desain
tersebut dimodifikasi lebih lanjut
oleh pegawai percetakan agar
terbentuk sebuah banner yang
menarik dan mampu membuat
siswa tertarik untuk membacanya.
Setelah desain disetujui oleh
penulis, banner kemudian dicetak

36
dengan ukuran kurang lebih 60 x
160 cm dengan dilengkapi oleh
stand (rangka besi sebagai
penyangga banner).

Kualitas proses:

Dengan membuat desain


banner pojok baca dan happy tree,
penulis dapat lebih memahami
salah satu tugas dan fungsinya
sebagai seorang guru yaitu dapat
merencanakan pembelajaran atau
pembimbingan, tentunya dengan
cara yang efektif dan efisien,
sehingga mampu meningkatkan
minat membaca siswa. Selain itu,
penulis juga dapat lebih memahami
bahwa dengan komunikasi yang
baik antara konsumen dengan
produsen, maka produk yang
inginkan pun akan sesuai dengan
apa yang diharapkan.

4. Manfaat kegiatan terhadap


pencapaian visi, misi, dan
tugas organisasi

Dengan mendatangi tempat


percetakan, memberikan gambar
desain ‘Pojok Baca” dan “Happy
Tree” yang telah disetujui oleh
mentor kepada pegawai
percetakan, dan mencetak hasil
desain pojok baca dan happy tree
memberi kontribusi pada misi
sekolah, yaitu menciptakan
suasana sekolah yang ceria dan
kondusif dan menjalankan kerja
sama dengan pihak-pihak terkait.
Selain itu, dapat memperkuat nilai-
nilai organisasi yaitu kreatif dan
inovatif.

5. Analisis dampak (terhadap


satuan kerja, Pemerintah
Daerah, dan masyarakat) jika

37
aktualisasi tidak berdasarkan
nilai-nilai dasar

Jika pada kegiatan ini nilai-


nilai dasar Komitmen Mutu, Anti
Korupsi, dan WoG tidak dilakukan,
maka tidak akan ada rasa ingin
tahu serta rasa antuasiasme dari
siswa. Siswa kelas rendah, pada
dasarnya akan merasa tertarik
apabila menemukan lingkungan
belajar yang memungkinkan dirinya
untuk bereksplorasi lebih jauh dan
terdapat kegiatan hands on yang
memungkinkan dirinya untuk
mengembangkan kemampuan
audio, visual, maupun kinestetik
sesuai dengan karakteristiknya
masing-masing.
Tabel 2.4 Kegiatan 4 Mencetak Banner Pojok Baca dan Happy Tree

Kegiatan 5 Membuat area Pojok Baca


Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 26 Juli 2019
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/ 1. Foto
Evidence 2. Testimoni
Uraian kegiatan yang 1. Uraian kegiatan yang memuat
dilaksanakan: nilai dasar yang melandasi
1. Melakukan dokumentasi (foto)
Pojok Baca sebelum dilakukan a. Melakukan dokumentasi (foto)
penataan ulang. Pojok Baca sebelum dilakukan
2. Melakukan set-up Pojok Baca penataan ulang
sesuai dengan rancangan
desain yang telah dibuat. Tahap pertama yang penulis
3. Melakukan dokumentasi (foto) lakukan adalah melakukan
Pojok Baca setelah dilakukan dokumentasi (foto) pojok baca
penataan ulang. sebelum dilakukan penataan ulang.
Pendokumentasian dilakukan
dengan menggunakan kamera HP
(Handphone) oleh bantuan salah
seorang rekan kerja penulis.
Pendokumentasian tersebut
penting untuk dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar
perubahan yang terjadi apabila
penulis sudah membuat area pojok
baca yang baru dan menerapkan

38
gerakan GEMAS. Hal ini juga
dilakukan sebagai salah satu bukti
bahwa penulis melakukan kegiatan
aktualisasi dengan cara
mengoptimalkan area pojok baca
yang sebelumnya sudah ada di
dalam kelas.
Nilai dasar ANEKA yang
didapatkan dari tahapan ini yaitu
kejelasan target (Akuntabilitas).
Kejelasan target didapatkan pada
saat penulis mendokumentasikan
area pojok baca yang lama untuk
kemudian dibuat menjadi lebih baik
dan lebih menarik sesuai dengan
rencana yang telah disusun
sebelumnya.

b. Melakukan set-up Pojok Baca


sesuai dengan rancangan
desain yang telah dibuat dengan
bantuan siswa

Tahap kedua yang penulis


lakukan adalah melakukan set-up
pojok baca sesuai dengan
rancangan desain yang telah
dibuat. Dimulai dengan
membersihkan lantai dengan cara
disapu dan dipel, memasangkan
dua buah karpet ukuran 1,5 x 2 m,
memasangkan wallpaper
sederhana dari kertas kado,
menyimpan dua buah meja kecil,
memasang whiteboard, menyusun
buku pada rak, memasangkan
balon bertuliskan “2 B” agar lebih
menarik perhatian siswa,
memasangkan Happy Tree, serta
menyimpan banner di sudut area
pojok baca yang berisi tujuan, tata
tertib, dan jadwal penggunaan
pojok baca oleh masing-masing
kelompok.
Nilai dasar ANEKA yang
didapatkan dari tahapan ini yaitu:
- Partisipatif (Akuntabilitas)

39
Penulis berpartisipasi secara aktif
untuk mengembangkan salah
satu program atau misi sekolah
nomor 7, yaitu membudayakan
Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
dengan cara menata ulang pojok
baca yang sebelumnya sudah
ada menjadi lebih baik dan lebih
menarik agar dapat digunakan
secara optimal oleh siswa, dan
minat membacanya pun dapat
lebih berkembang dengan baik.
- Gotong royong dan memelihara
ketertiban (Nasionalisme)
Penulis bersama dengan siswa
bergotong royong untuk membuat
area pojok baca yang baru.
Karena siswa juga turut
dilibatkan, maka penulis
mengajak siswa untuk dapat
menjaga ketertiban agar tidak
terjadi keributan yang dapat
mengganggu aktifitas belajar
mengajar siswa yang lainnya.
- Kerja keras (Anti Korupsi)
Penulis tentunya harus bekerja
keras untuk melalukan set-up
pojok baca agar dapat menjadi
pojok baca yang menarik dan
menyenangkan untuk tempat
membaca siswa. Dengan adanya
pojok baca yang dapat menarik
perhatian siswa, maka
diharapkan gerakan GEMAS
dapat berjalan dengan baik dan
minat membaca siswa akan
tumbuh dan berkembang lebih
baik, sehingga akan berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa itu
sendiri.

c. Melakukan dokumentasi (foto)


Pojok Baca setelah dilakukan
penataan ulang

Tahap ketiga yang penulis


lakukan adalah melakukan
dokumentasi (foto) pojok baca

40
setelah dilakukan penataan ulang.
Pendokumentasian dilakukan
dengan menggunakan kamera HP
(Handphone) oleh bantuan salah
seorang rekan kerja penulis.
Pendokumentasian tersebut
penting untuk dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar
perubahan yang terjadi setelah
penulis selesai membuat area
pojok baca yang baru untuk
menerapkan gerakan GEMAS. Hal
ini juga dilakukan sebagai salah
satu bukti bahwa penulis sudah
melakukan kegiatan aktualisasi
dengan cara mengoptimalkan area
pojok baca yang sebelumnya
sudah ada di dalam kelas.
Nilai dasar ANEKA yang
didapatkan dari tahapan ini yaitu
efektifitas dan efisiensi (Komitmen
Mutu). Nilai tersebut didapatkan
pada saat penulis sudah selesai
membuat area pojok baca yang
baru sesuai dengan rencana awal,
dan alat, media, dan bahan yang
sebelumnya telah dibuat dapat
bermanfaat serta tidak ada yang
terbuang atau tidak terpakai.
Dengan bekerjasama dengan
siswa, maka waktu dan tenaga
yang dibutuhkan untuk pembuatan
area pojok baca menjadi lebih
sedikit namun pekerjaan menjadi
lebih cepat diselesaikan.

2. Teknik aktualisasi yang


dipergunakan dan bukti fisik
kegiatan/ evidence

Teknik aktualisasi yang


dipergunakan dalam tahapan
kegiatan ini yaitu ketelitian untuk
tidak melewatkan
pendokumentasian area pojok
baca sebelum dan sesudah
dilakukan penataan ulang. Teknik
aktualisasi lainnya yaitu bekerja

41
sama, dimana penulis mengajak
siswa untuk bersama-sama turun
langsung membuat area pojok
baca yang baru demi kepentingan
bersama. Di sini, timbul salah satu
tugas dan tupoksi dari seorang
guru, yaitu untuk mengajarkan
siswa melaksanakan segala
sesuatu dengan cara menjaga
ketertiban. Tidak lupa, penulis
mengucapkan terimakasih kepada
siswa karena telah ikut terlibat
dalam pembuatan area pojok baca
yang baru.

3. Deskripsi proses dan kualitas


produk kegiatan

Deskripsi proses:

Membuat area pojok baca


dilakukan dengan cara menata
ulang area pojok baca yang
sebelumnya sudah ada, agar
menjadi lebih menarik dan nyaman
untuk digunakan sebagai area
membaca siswa yang baru.
Sebelum dilakukan penataan
ulang, penulis melakukan
dokumentasi terlebih dahulu
terhadap pojok baca yang lama
dengan menggunakan kamera HP
(Handphone) dengan bantuan
salah seorang rekan kerja penulis.
Jika sudah, maka penulis
bekerjasama dengan siswa
melakukan set-up pojok baca
sesuai dengan rencana yang telah
dibuat sebelumnya. Set-up pojok
baca tersebut dimulai dengan
menyapu dan mengepel lantai,
membersihkan dinding,
memasangkan dua buah karpet
ukuran 1,5 x 2 m, menempelkan
wallpaper sederhana yang terbuat
dari kertas kado, meletakkan dua
buah meja kecil, menyusun buku di
rak, memasangkan whiteboard,

42
menempelkan balon bertuliskan
kelas “2 B” untuk menarik perhatian
siswa, memasangkan Happy Tree,
dan menyimpan banner di sudut
area pojok baca. Jika sudah,
penulis kemudian melakukan
pendokumentasian kembali
terhadap pojok baca yang telah
selesai dibuat tersebut.
Dokumentasi dilakukan dengan
menggunakan kamera HP oleh
bantuan salah seorang rekan kerja
penulis. Foto-foto yang telah
didokumentasikan tersebut,
selanjutnya akan menjadi bukti
(evidence) bahwa kegiatan
aktualisasi memang benar-benar
telah dilaksanakan.

Kualitas proses:

Dengan membuat area


pojok baca, penulis dapat lebih
memahami tugas dan fungsinya
sebagai seorang guru, seperti
mampu mengajak siswa untuk mau
bekerjasama dengan tetap
menjaga ketertiban. Penulis juga
dapat lebih memahami, bahwa
antara atasan dan bawahan harus
terjalin sebuah komunikasi yang
baik, agar kegiatan apapun yang
akan dilakukan dapat diketahui
oleh atasan, sehingga tidak terjadi
kesalahpahaman di kemudian hari.

4. Manfaat kegiatan terhadap


pencapaian visi, misi, dan
tugas organisasi

Dengan melakukan
dokumentasi (foto) pojok baca
sebelum dilakukan penataan
ulang, melakukan set-up pojok
baca sesuai dengan rancangan
desain yang telah dibuat dengan
bantuan siswa, melakukan
dokumentasi (foto) pojok baca

43
setelah dilakukan penataan ulang,
memberi kontribusi pada misi
organisasi, yaitu: Menciptakan
suasana sekolah yang ceria dan
kondusif. Selain itu, dapat
memperkuat nilai-nilai organisasi
yaitu kreatif, terampil, dan inovatif.

5. Analisis dampak (terhadap


satuan kerja, Pemerintah
Daerah, dan masyarakat) jika
aktualisasi tidak berdasarkan
nilai-nilai dasar

Jika pada kegiatan ini nilai-


nilai dasar Akuntabilitas,
Nasionalisme, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi tidak dilakukan maka
tidak akan ada gambaran yang
jelas terkait pelaksanaan suatu
kegiatan, dan kredibilitas kerja
penulis akan menjadi
dipertanyakan.
Tabel 2.5 Kegiatan 5 Membuat Area Pojok Baca

Melaksanakan Gerakan GEMAS


Kegiatan 6 (Gemar Membaca di Dalam Kelas)
di area Pojok Baca
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 30 Juli – 16 Agustus 2019
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/ Foto
Evidence
Uraian kegiatan yang 1. Uraian kegiatan yang memuat
dilaksanakan: nilai dasar yang melandasi
1. Membuat jadwal pelaksanaan
gerakan GEMAS. a. Membuat jadwal pelaksanaan
2. Mensosialisasikan penggunaan gerakan GEMAS
Pojok Baca dan gerakan
GEMAS kepada siswa, seperti Tahap pertama yang penulis
adanya kegiatan membaca lakukan dalam kegiatan ini, yaitu
selama 15 menit sebelum membuat jadwal pelaksanaan
kegiatan belajar dimulai. gerakan GEMAS. Pojok baca yang
telah dibuat berukuran kurang lebih
2 x 6 m. Oleh karena itu, siswa tidak
dapat seluruhnya melaksanakan
kegiatan membaca di pojok baca.
Penulis kemudian membagi jadwal

44
siswa agar dapat merasakan
membaca di pojok baca, sebagai
berikut:
Hari Senin : Kelompok 1
Hari Selasa : Kelompok 2
Hari Rabu : Kelompok 3
Hari Kamis : Kelompok 4
Hari Jumat : It’s time for Happy Tree!
Setiap kelompok terdiri dari
delapan orang siswa. Kedelapan
siswa tersebut setiap harinya
bergantian membaca di pojok baca,
dan siswa yang sedang tidak
mendapatkan jadwal dapat
membaca di tempat duduknya
masing-masing.
Nilai dasar ANEKA yang
didapatkan dari tahapan ini yaitu:
- Konsisten (Akuntabilitas)
Penulis membuat jadwal agar
dapat konsisten melaksanakan
kegiatan aktualisasi. Pada
hakikatnya kegiatan aktualisasi ini
akan tetap berjalan seterusnya,
dan tidak hanya dilaksanakan
pada masa aktualisasi habituasi
saja.
- Memelihara ketertiban
(Nasionalisme)
Penulis sebagai seorang guru
yang memiliki salah satu fungsi
untuk membimbing dan melatih
siswa, berkewajiban untuk dapat
mempertahankan ketertiban
selama kegiatan aktualisasi
berlangsung. Oleh karena itu, di
dalam banner, penulis
menuliskan tata tertib membaca
di pojok baca sebagai berikut:
1. Sepatu dibuka
2. Tidak makan dan tidak minum
3. Membaca dengan tenang
4. Setelah selesai, buku dirapikan
kembali
- Disiplin (Etika Publik)
Penulis datang tepat waktu agar
gerakan GEMAS dapat
diterapkan sesuai dengan waktu

45
yang telah direncanakan yaitu15
menit sebelum belajar, sehingga
tidak mengganggu jam mengajar.
- Efektifitas (Komitmen Mutu)
Penulis membuat jadwal
membaca di pojok baca agar tidak
terjadi keributan pada saat siswa
akan melaksanakan kegiatan
membaca.

b. Mensosialisasikan penggunaan
Pojok Baca dan gerakan
GEMAS kepada siswa, seperti
adanya kegiatan membaca
selama 15 menit sebelum
kegiatan belajar dimulai

Tahap kedua yang penulis


lakukan dalam kegiatan ini, yaitu
mensosialisasikan penggunaan
pojok baca dan gerakan GEMAS
kepada siswa, seperti adanya
kegiatan membaca selama 15
menit sebelum kegiatan belajar
dimulai. Siswa diberikan
pembiasaan setiap harinya untuk
membaca di pojok baca sesuai
dengan jadwal yang telah dibuat.
Penulis, yaitu guru, setiap harinya
mempersilahkan kelompok yang
akan membaca di pojok baca
mengantri terlebih dahulu. Setelah
mengantri, guru membagikan buku
kepada masing-masing siswa
untuk dibaca. Siswa lain yang
sedang tidak mendapatkan jadwal
membaca di pojok baca, juga ikut
mengantri dan mendapatkan buku
bacaan. Setelah itu, siswa kembali
ke tempat duduknya masing-
masing. Setelah siswa membaca
selama 15 menit, kegiatan
membaca pun dihentikan, dan guru
mempersilahkan masing-masing
siswa untuk menyimpan kembali
buku yang telah dibacanya ke pojok
baca. Siswa yang sedang piket
kelas di hari tersebut, kemudian

46
membereskan buku-buku tersebut
sehingga kerapian dan kebersihan
pojok baca senantiasa terjaga.
Selanjutnya, guru mempersilahkan
satu orang siswa untuk maju ke
depan kelas, menyebutkan judul
buku atau judul cerita yang telah
dibaca, menyebutkan tokoh yang
ada di dalam cerita tersebut, dan
menceritakan secara ringkas isi
dari buku atau cerita yang telah
dibacanya. Jika sudah, guru
memberikan apresiasi kepada
siswa tersebut dengan cara
mengajak siswa lainnya untuk
memberikan tepuk tangan.
Kegiatan selanjutnya adalah KBM
(Kegiatan Belajar Mengajar).
Terkecuali di hari Jumat, setelah
selesai membaca buku atau cerita,
guru mengajak siswa untuk
menuliskan judul, tokoh, dan
ringkasan cerita dari buku atau
cerita yang telah dibacanya pada
daun yang dibuat dari kertas
berwarna. Pada saat siswa
mengerjakan tugas tersebut, guru
menilai seberapa jauh
perkembangan minat membaca
siswa dengan menggunakan
instrumen minat baca siswa.
Setelah selesai, guru bersama-
sama dengan siswa menempelkan
daun kertas tersebut ke atas Happy
Tree.
Nilai dasar ANEKA yang
didapatkan dari tahapan ini yaitu
tanggung jawab (Akuntabilitas) dan
Pelayanan Publik (adanya
pelayanan yang dilakukan dengan
sungguh-sungguh dan
bertanggungjawab demi
tercapainya tujuan pembelajaran).
Tanggung jawab seorang guru
salah satunya adalah membimbing
dan melatih siswa. Dalam kegiatan
ini, guru membimbing dan melatih
siswa melalui kegiatan membaca

47
selama 15 menit, sehingga
diharapkan minat membaca siswa
akan berkembang menjadi lebih
baik.

2. Teknik aktualisasi yang


dipergunakan dan bukti fisik
kegiatan/ evidence

Teknik aktualisasi yang


dipergunakan dalam tahapan
kegiatan ini yaitu berupa
implementasi dari rancangan
aktualisasi yang sebelumnya sudah
dibuat. Gerakan GEMAS
merupakan kegiatan pembiasaan
membaca selama 15 menit
sebelum kegiatan belajar mengajar
dimulai. Gerakan GEMAS
diterapkan melalui
pengoptimalisasian penggunaan
pojok baca di dalam kelas. Melalui
dua kegiatan tersebut, diharapkan
minat membaca siswa akan
berkembang dengan pesat, dan
secara tidak langsung prestasi
belajarnya pun akan meningkat.

3. Deskripsi proses dan kualitas


produk kegiatan

Deskripsi proses:

Proses pelaksanaan
gerakan GEMAS (Gemar
Membaca di Dalam Kelas) di area
pojok baca dimulai dengan
membuat jadwal pelaksanaan
gerakan GEMAS. Jadwal tersebut
dicantumkan pada banner, yang
disertai juga dengan tujuan serta
tata tertib membaca di pojok baca.
Setelah selesai membuat jadwal,
penulis kemudian mulai
mensosialisasikan gerakan
GEMAS dan tata cara penggunaan
pojok baca kepada seluruh siswa.
Selanjutnya, penulis dan siswa

48
bersama-sama
mengimplementasikan kegiatan
membaca 15 menit setiap hari
Senin-Jumat. Namun, pada hari
Jumat diadakan sebuah kegiatan
menempelkan daun kertas kepada
Happy Tree oleh siswa, sedangkan
guru melakukan evaluasi atau
mengukur minat membaca siswa
dengan menggunakan instrumen
baca siswa.

Kualitas proses:

Dengan melaksanakan
Gerakan GEMAS (Gemar
Membaca di Dalam Kelas) di area
pojok baca penulis dapat lebih
memahami akan kebutuhan apa
saja yang dibutuhkan setiap siswa
untuk meningkatkan minat
membacanya masing-masing.
Membaca merupakan langkah
pertama yang harus dilakukan
pada saat siswa akan mengerjakan
sebuah soal. Jika melalui gerakan
GEMAS di area pojok baca mampu
meningkatkan minat membaca
siswa, secara tidak langsung akan
meningkatkan prestasi belajar
siswa itu sendiri, karena siswa
mampu mengerjakan soal evaluasi
yang diberikan oleh guru dengan
baik.

4. Manfaat kegiatan terhadap


pencapaian visi, misi, dan
tugas organisasi

Dengan membuat jadwal


pelaksanaan gerakan GEMAS, dan
mensosialisasikan penggunaan
pojok baca dan gerakan GEMAS
kepada siswa, seperti adanya
kegiatan membaca selama 15
menit sebelum kegiatan belajar
dimulai, memberi kontribusi pada
misi sekolah yaitu: Membudayakan

49
Gerakan Literasi Sekolah (GLS).
Serta sesuai dengan nilai-nilai
organisasi yaitu mewujudkan
kegiatan belajar mengajar yang
inovatif dan kreatif.

5. Analisis dampak (terhadap


satuan kerja, Pemerintah
Daerah, dan masyarakat) jika
aktualisasi tidak berdasarkan
nilai-nilai dasar

Jika pada kegiatan ini nilai-


nilai dasar Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Pelayanan
Publik tidak dilakukan, maka
dampaknya pelaksanaan kegiatan
aktualisasi tidak akan berjalan
dengan baik. Seperti jika jadwal
membaca di pojok baca tidak
dibuat, maka akan terjadi
kegaduhan dan keributan di dalam
kelas, karena siswa akan berebut
untuk dapat membaca di pojok
baca, yang tentu saja akan
mengganggu siswa lainnya.
Sedangkan jika gerakan GEMAS
tidak dilaksanakan sesuai dengan
rencana pada saat rancangan
aktualisasi, maka tujuan awal
penulis yaitu untuk meningkatkan
minat membaca siswa tidak akan
tercapai.
Tabel 2.6 Kegiatan 6 Melaksanakan Gerakan GEMAS di Pojok Baca

Memberikan Pengajaran Tentang


Kegiatan 7 Cara mudah dan menyenangkan
dalam membaca
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 5 – 6 Agustus 2019
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/ Foto
Evidence
Uraian kegiatan yang 1. Uraian kegiatan yang memuat
dilaksanakan: nilai dasar yang melandasi

50
1. Mengajak siswa untuk a. Mengajak siswa untuk
menonton video yang terkait menonton video yang terkait
dengan huruf. dengan huruf
2. Mengajak siswa membaca
dengan bernyanyi. Tahap pertama yang penulis
3. Mengajak siswa membaca buku lakukan dalam kegiatan ini, yaitu
cerita bergambar yang tersedia mengajak siswa untuk menonton
di pojok baca. video yang terkait dengan huruf.
Video adalah media elektronik yang
mampu menggabungkan teknologi
audio dan visual secara bersama
sehingga menghasilkan suatu
tayangan yang dinamis dan
menarik. Dalam tahap ini, penulis
menyajikan sebuah video
berbahasa Inggris yang di
bawahnya terdapat terjemahan
dalam bahasa Indonesia. Hal ini
membuat siswa mau tidak mau
membaca terjemahan tersebut
agar dapat mengerti isi dari video
yang sedang disajikan, dan
diharapkan minat membaca siswa
menjadi semakin tumbuh dan
berkembang dengan baik.
Nilai dasar ANEKA yang
didapatkan dari tahapan ini yaitu
tanggung jawab (Akuntabilitas),
dimana penulis bertanggung jawab
secara penuh terhadap isi dari
konten video yang sedang disajikan
agar tidak muncul hal-hal yang
dapat merusak moral anak bangsa.

b. Mengajak siswa membaca


dengan bernyanyi

Tahap kedua yang penulis


lakukan dalam kegiatan ini, yaitu
mengajak siswa membaca dengan
bernyanyi. Penulis mengajak siswa
menyanyikan sebuah lagu yang
belum pernah didengar
sebelumnya. Sama halnya dengan
video, penulis menggunakan media
infocus untuk menyajikan sebuah
lagu anak-anak. Dalam video

51
tersebut terdapat lirik yang dapat
dibaca oleh siswa. Agar dapat
melafalkan lagu dengan baik dan
benar, tentunya siswa harus mau
membaca lirik lagu tersebut. Hal ini
secara tidak langsung akan
membuat minat membaca siswa
meningkat, karena membaca
sambal bernyanyi merupakan
sesuatu yang baru bagi siswa.
Nilai dasar ANEKA yang
terkandung dalam tahapan ini yaitu
pelayanan prima (Komitmen Mutu).
Seorang guru tentunya harus
menguasai metode mengajar yang
bervariatif, agar siswa tidak merasa
jenuh pada saat menerima suatu
materi. Dalam tahapan ini guru juga
seyogyanya harus mampu
menyanyikan lagu tersebut dengan
baik, agar dapat dicontoh dengan
baik pula oleh siswa lainnya.

c. Mengajak siswa membaca buku


cerita bergambar yang tersedia
di pojok baca

Tahap ketiga yang penulis


lakukan dalam kegiatan ini, yaitu
mengajak siswa membaca buku
cerita bergambar yang tersedia di
pojok baca. Pada saat penulis
bersama-sama dengan siswa
menata pojok baca, guru dan siswa
mengumpulkan bahan bacaan
berupa buku dan majalah,
sehingga koleksi buku yang ada
menjadi bertambah. Buku dan
majalah tersebut kemudian disortir
sesuai dengan umur dan
karakteristik anak, sehingga
didapatlah buku dan majalah
bergambar yang tentunya akan
membuat siswa lebih tertarik untuk
membaca.
Nilai dasar ANEKA yang
terkandung dalam tahapan ini yaitu
Pelayanan Publik, dimana penulis

52
memberikan pembimbingan
terhadap siswa dengan sungguh-
sungguh dan bertanggung jawab
demi tercapainya tujuan
pembelajaran.

2. Teknik aktualisasi yang


dipergunakan dan bukti fisik
kegiatan/ evidence

Teknik aktualisasi yang


dipergunakan dalam tahapan
kegiatan ini yaitu teknik profesional,
dimana penulis melakukan tugas
dan fungsinya sebagai seorang
guru dengan sungguh-sungguh
dan penuh tanggung jawab.

3. Deskripsi proses dan kualitas


produk kegiatan

Deskripsi proses:

Proses memberikan
pengajaran tentang cara mudah
dan menyenangkan dalam
membaca dimulai dengan
mengajak siswa untuk menonton
video yang terkait dengan huruf.
Penulis memilih teknik penyajian
video berbahasa Inggris yang
dilengkapi dengan terjemahannya
agar siswa mau membaca dan
dapat memahami isi dari cerita
yang disajikan. Setelah itu, penulis
mengajak siswa untuk
menyanyikan lagu anak-anak,
masih dalam bentuk video, yang di
dalam video tersebut terdapat lirik
yang dapat dibaca oleh siswa.
Tahap terakhir, penulis mengajak
siswa untuk membaca buku
bergambar di pojok baca. Dari
ketiga kegiatan tersebut, siswa
terlihat tertarik dan merasa
antusias, sehingga diharapkan
minat membaca siswa perlahan-

53
lahan akan mulai tumbuh dan
berkembang dengan baik.

Kualitas proses:

Dengan memberikan
pengajaran tentang cara mudah
dan menyenangkan dalam
membaca, artinya penulis sudah
melaksanakan salah satu tugas
dan fungsi guru, yaitu membimbing
dan melatih peserta didik. Dengan
melakukan pembimbingan dan
pelatihan tersebut, setiap siswa
sedikit demi sedikit akan dapat
menumbuhkan minat membacanya
sehingga siswa akan menjadi
terbiasa pada saat dihadapkan
dengan sebuah materi ataupun
soal yang mengharuskan siswa
tersebut melakukan kegiatan
membaca terlebih dahulu.

4. Manfaat kegiatan terhadap


pencapaian visi, misi, dan
tugas organisasi

Dengan memberikan
pengajaran tentang cara mudah
dan menyenangkan dalam
membaca, memberi kontribusi
pada misi sekolah yaitu:
menciptakan pembelajaran yang
aktif, inovatif, kreatif,
menyenangkan, dan berkualitas.
Serta sesuai dengan nilai-nilai
organisasi yaitu inovatif.

5. Analisis dampak (terhadap


satuan kerja, Pemerintah
Daerah, dan masyarakat) jika
aktualisasi tidak berdasarkan
nilai-nilai dasar

Jika pada kegiatan ini nilai-


nilai dasar Akuntabilitas, Komitmen
Mutu, dan Pelayanan Publik tidak
dilakukan, dikhawatirkan akan

54
terjadi suatu ketidakharmonisan
antara guru dengan siswa. Jika hal
tersebut muncul, tujuan utama dari
kegiatan aktualisasi ini, yaitu untuk
meningkatkan minat membaca
siswa tidak akan tercapai dengan
optimal. Kegiatan aktualisasi pun
akan berjalan dengan monoton,
sehingga siswa akan merasa cepat
bosan pada saat diajak untuk
membaca.
Tabel 2.7 Kegiatan 7 Cara Mudah dan Menyenangkan dalam Membaca

Melaksanakan evaluasi terkait


pembiasaan siswa melakukan
Kegiatan 8
gerakan GEMAS di area Pojok
Baca
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 2, 9, 16 Agustus 2019
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/ 1. Foto
Evidence 2. Print out total perolehan skor
siswa
Uraian kegiatan yang 1. Uraian kegiatan yang memuat
dilaksanakan: nilai dasar yang melandasi
1. Mengukur pertumbuhan minat
membaca siswa melalui a. Mengukur pertumbuhan minat
Instrumen Minat Baca yang membaca siswa melalui
dilakukan setiap akhir pekan. Instrumen Minat Baca yang
2. Menempelkan satu atau dilakukan setiap akhir pekan
beberapa kalimat mengenai
judul buku, tokoh, dan ringkasan Tahap pertama yang penulis
cerita setelah selesai membaca lakukan dalam kegiatan ini, yaitu
ke atas Happy Tree. mengukur pertumbuhan minat
3. Melaporkan hasil evaluasi membaca siswa melalui instrumen
kepada mentor secara berkala. minat baca yang dilakukan setiap
akhir pekan, tepatnya setiap hari
Jumat. Instrumen minat baca
adalah salah satu alat evaluasi
yang penulis buat, yang
disesuaikan dengan karakteristik
siswa dan lingkungan SD Negeri
Setiawarga, agar didapatkan hasil
yang mampu menggambarkan
mengenai meningkat atau tidaknya
minat membaca siswa, tepatnya
siswa kelas 2 B SD Negeri
Setiawarga. Pengukuran pada

55
hakikatnya dapat dilakukan setiap
hari. Namun, pengukuran yang
penulis lakukan hanya
dilaksanakan setiap akhir pekan
(hari Jumat). Hal ini disesuaikan
dengan kebutuhan dan kapasitas
Happy Tree untuk menampung
daun kertas yang ada. Instrumen
baca siswa yang penulis buat
memiliki lima indikator yaitu
pemusatan perhatian, penggunaan
waktu, motivasi membaca, emosi
dalam membaca, dan usaha untuk
membaca. Masing-masing
indikator tersebut terbagi lagi
menjadi lima item penilaian, yang
akan diisi oleh penulis dengan
jawaban “ya” atau “tidak”.
Sedangkan jumlah skor diisi sesuai
dengan jumlah item yang
dimunculkan pada setiap indikator,
misalnya pada indikator nomor 1
jumlah item yang dimunculkan oleh
siswa adalah sebanyak 2 item,
maka skor yang diperoleh siswa
tersebut adalah 2. Kemudian akan
dijumlahkan dan dikategorikan
menjadi:
A (Berminat Tinggi) = Skor 11–15
B (Cukup Berminat) = Skor 6–10
C (Kurang Berminat) = Skor 0-5
Nilai dasar ANEKA yang
didapatkan dari tahapan ini yaitu:
- Tidak diskriminatif (Nasionalisme)
Penulis mengukur dan menilai
pertumbuhan minat membaca
siswa tanpa membeda-bedakan
siswa yang satu dengan siswa
yang lainnya, sehingga hasil
pengukurannya pun bersifat
obyektif.
- Cermat (Etika Publik)
Penulis melakukan pengukuran
dan penilaian dengan cermat,
dimana tidak ada satu item pun
yang terlewatkan untuk dinilai.
Hal ini penting untuk dilakukan
agar jika ada siswa yang

56
mendapatkan kategori C (Kurang
Berminat), penulis dapat
mengetahui pada indikator dan
pada item mana saja siswa
tersebut menjadi kurang berminat
membaca, sehingga ke depannya
penulis dapat secara khusus
membimbing dan melatih siswa
pada indikator atau pada item
yang kurang tersebut.

b. Menempelkan satu atau


beberapa kalimat mengenai
judul buku, tokoh, dan ringkasan
cerita setelah selesai membaca
ke atas Happy Tree

Tahap kedua yang penulis


lakukan dalam kegiatan ini, yaitu
menempelkan satu atau beberapa
kalimat mengenai judul buku,
tokoh, dan ringkasan cerita setelah
selesai membaca ke atas Happy
Tree. Pertama-tama penulis
mempersilahkan siswa untuk
melaksanakan gerakan GEMAS
sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan. Setelah selesai, penulis
membagikan daun kertas kepada
masing-masing siswa. Siswa
kemudian menuliskan judul buku,
tokoh, dan ringkasan cerita di atas
daun kertas. Jika sudah, guru
bersama dengan siswa
menempelkan daun kertas tersebut
ke atas Happy Tree. Siswa yang
sudah mampu menuliskan ketiga
komponen tersebut dianggap
sudah mampu dan tertarik untuk
membaca, karena artinya siswa
membaca cerita atau buku tersebut
sampai dengan selesai.
Nilai dasar ANEKA yang
didapatkan dari tahapan ini yaitu
transparan (Akuntabilitas). Nilai ini
didapatkan pada saat penulis
mempersilahkan siswa untuk
menempelkan daun kertas yang

57
telah diisinya sesuai dengan apa
yang telah siswa baca pada saat
kegiatan membaca selama 15
menit. Daun kertas tersebut pada
akhirnya akan dapat dibaca juga
oleh siswa-siswa lainnya, sehingga
diharapkan rasa ingin tahu siswa
terhadap cerita lengkap dari judul
buku tersebut akan muncul. Hal ini
tentu saja mengindikasikan bahwa
minat membaca siswa sedikit demi
sedikit mulai tumbuh dan
berkembang sesuai dengan tujuan
penulis pada tahap awal
perencanaan penerapan gerakan
GEMAS, yaitu untuk
menumbuhkan minat membaca
siswa.

c. Melaporkan hasil evaluasi


kepada mentor secara berkala

Tahap ketiga yang penulis


lakukan dalam kegiatan ini, yaitu
melaporkan hasil evaluasi kepada
mentor secara berkala. Hal ini
penting untuk dilakukan agar
atasan mengetahui secara
langsung bahwa kegiatan
aktualisasi benar-benar sudah
dilakukan, dan yang terutama
atasan mengetahui sudah sejauh
mana perkembangan minat
membaca siswa kelas 2 B SD
Negeri Setiawarga setelah
diterapkannya gerakan GEMAS.
Melalui pelaporan juga, penulis
bisa mendapatkan masukan serta
saran yang bermanfaat untuk dapat
lebih mengembangkan minat dan
kemampuan membaca siswa.
Nilai dasar ANEKA yang
terkandung dalam kegiatan ini,
yaitu tanggung jawab
(Akuntabilitas). Penulis
memberikan laporan dari kegiatan
yang sedang diimplementasikan,
sebagai bentuk pertanggung

58
jawaban terhadap tugasnya
sebagai seorang wali kelas.
Implementasi dari penerapan
gerakan GEMAS di area pojok baca
harus dilaksanakan sesuai dengan
alokasi waktu yang telah
direncanakan, agar tidak
mengganggu jam efektif kegiatan
belajar mengajar.

2. Teknik aktualisasi yang


dipergunakan dan bukti fisik
kegiatan/ evidence

Teknik aktualisasi yang


dipergunakan dalam tahapan
kegiatan ini yaitu kecermatan pada
saat melakukan evaluasi terkait
dengan penerapan gerakan
GEMAS di area pojok baca. Jika
siswa hadir 100%, maka sebanyak
tiga puluh dua orang siswa akan
diukur pertumbuhan minat
membacanya oleh penulis. Dalam
melakukan evaluasi, penulis harus
mampu mengefektifkan waktu
pengukuran selama 15 menit, agar
tidak mengganggu kegiatan belajar
mengajar efektif.

3. Deskripsi proses dan kualitas


produk kegiatan

Deskripsi proses:

Proses pelaksanaan
evaluasi terkait pembiasaan siswa
melakukan gerakan GEMAS di
area pojok baca dimulai dengan
mengukur pertumbuhan minat
membaca siswa melalui instrumen
minat baca yang dilakukan setiap
akhir pekan, menempelkan satu
atau beberapa kalimat mengenai
judul buku, tokoh, dan ringkasan
cerita setelah selesai membaca ke
atas Happy Tree, serta melaporkan
hasil evaluasi kepada mentor

59
secara berkala. Pengukuran minat
membaca siswa dilaksanakan pada
saat siswa sedang membaca 15
menit Setelah pengukuran minat
membaca selesai dilakukan,
dilanjutkan dengan menempelkan
daun kertas ke atas Happy Tree
bersama-sama oleh siswa dan
guru.

Kualitas proses:

Dengan melaksanakan
evaluasi terkait pembiasaan siswa
melakukan gerakan GEMAS di
area pojok baca, artinya penulis
sudah melaksanakan salah satu
fungsi guru, yaitu menilai hasil
pembelajaran atau pembimbingan.
Melalui kegiatan ini pula, penulis
menjadi mengetahui titik
kelemahan siswa dalam membaca,
untuk selanjutnya dicari cara dan
jalan pemecahan masalahnya.
Dengan cara ini, diharapkan minat
membaca siswa dapat berkembang
sepenuhnya sesuai dengan item
dan indikator yang telah penulis
buat sebelumnya. Minat membaca
siswa dikatakan sudah baik,
apabila siswa sudah berada pada
kategori A (Berminat Tinggi), yaitu
berada pada rentang skor 10 – 15.

4. Manfaat kegiatan terhadap


pencapaian visi, misi, dan
tugas organisasi

Dengan melaksanakan
evaluasi terkait pembiasaan siswa
melakukan gerakan GEMAS di
area pojok baca memberi kontribusi
pada misi sekolah yaitu:
Menciptakan pembelajaran yang
aktif, inovatif, kreatif,
menyenangkan, dan berkualitas.
Serta sesuai dengan nilai-nilai

60
organisasi yaitu unggul dan
berkualitas.

5. Analisis dampak (terhadap


satuan kerja, Pemerintah
Daerah, dan masyarakat) jika
aktualisasi tidak berdasarkan
nilai-nilai dasar

Jika pada kegiatan ini nilai-


nilai dasar Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, dan
Anti Korupsi tidak dilakukan, maka
dikhawatirkan kegiatan aktualisasi
lama kelamaan akan menjadi
terabaikan, dan yang paling penting
hasil dari penerapan gerakan
GEMAS di area pojok baca tersebut
menjadi samar atau tidak terlihat,
sehingga sukar untuk menentukan
tindak lanjut apa yang akan
dilakukan terhadap siswa yang
memiliki minat membaca rendah.
Tabel 2.8 Kegiatan 8 Melaksanakan Evaluasi gerakan GEMAS

61
2.2 Strategi Pembimbingan

2.2.1 Pengendalian Kegiatan Aktualisasi

PENGENDALIAN KEGIATAN AKTUALISASI


Proses Kegiatan
Aktualisasi dan
Nama Keterkaitan Output
No Uraian Tugas Tahapan Kegiatan
Kegiatan dengan Nilai- Kegi
Nilai Dasar
Profesi PNS
1 Membuat telaahan 1. Menyiapkan Akuntabilitas: Terbentu
staf konsep telaahan Tanggung jawab telaahan
staf sebagi
2. Mengetik konsep Nasionalisme: pengajua
telaahan staf Hormat rencana
3. Mencetak menghormati kegiatan
telaahan staf aktualisa
Komitmen Mutu: akan
Efektifitas dilaksan

Pelayanan
Publik:
Adanya kejelasan
rencana dan
tujuan

2 Melakukan 1. Menghadap Akuntabilitas: 1. Menda


konsultasi kepada mentor Tanggung jawab jadwal
mengenai gerakan untuk telah
GEMAS kepada berkonsultasi Nasionalisme: disepa
mentor mengenai Hormat oleh m
penerapan menghormati, 2. Masuk
gerakan GEMAS tidak evalua
2. Menyampaikan memaksakan langsu
gagasan dan kehendak, dan mentor
tujuan penerapan menghormati 3. Menda
gerakan GEMAS keputusan pernya
kepada mentor dukung
3. Mendapatkan Etika Publik: untuk k
dukungan dan Taat perintah, aktualis
sopan santun mentor

62
persetujuan dari 4. Menda
mentor informa
4. Mencatat semua Komitmen Mutu: untuk
hasil konsultasi Kejelasan target penyus
rancan
Anti Korupsi: design
Berani baca

WoG
Adanya
koordinasi
dengan pimpinan

3 Menyusun 1. Mengukur luas Akuntabilitas: Terbentu


rancangan desain sudut ruangan Kejelasan target rancanga
Pojok Baca yang akan desain a
digunakan Nasionalisme: pojok ba
sebagai area Kepentingan telah dis
pojok baca bersama oleh men
2. Menyiapkan alat,
bahan, dan Etika Publik:
media yang Cermat
dibutuhkan untuk
diletakkan di area Komitmen Mutu:
pojok baca Efisiensi
3. Melaporkan hasil
rancangan area
pojok baca
kepada mentor

4 Mencetak desain 1. Mendatangi Komitmen Mutu: Terbentu


banner Pojok Baca tempat Inovasi desain b
dan Happy Tree percetakan Pojok Ba
2. Memberikan Anti Korupsi: Happy T
gambar desain Mandiri

63
‘Pojok Baca” dan
“Happy Tree” WoG:
yang telah Adanya
disetujui oleh koordinasi
mentor kepada dengan pegawai
pegawai percetakan
percetakan
3. Mencetak hasil
desain pojok
baca dan happy
tree

5 Membuat area 1. Melakukan Akuntabilitas: 1. Dokum


Pojok Baca dokumentasi Kejelasan target (foto) P
(foto) pojok baca dan partisipatif Baca s
sebelum dan se
dilakukan Nasionalisme: dilakuk
penataan ulang Gotong royong penata
2. Melakukan set- dan memelihara ulang
up pojok baca ketertiban 2. Terben
sesuai dengan area P
rancangan Komitmen Mutu: Baca y
desain yang telah Efektifitas dan akan
dibuat dengan efisiensi diguna
bantuan siswa untuk
3. Melakukan Anti Korupsi: menum
dokumentasi Kerja keras minat
(foto) pojok baca memba
setelah dilakukan siswa m
penataan ulang geraka
GEMA

64
6 Melaksanakan 1. Membuat jadwal Akuntabilitas: Terlaksa
Gerakan GEMAS pelaksanaan Konsisten dan gerakan
(Gemar Membaca gerakan GEMAS tanggung jawab GEMAS
di Dalam Kelas) di 2. Mensosialisasikan Pojok Ba
area Pojok Baca penggunaan Pojok Nasionalisme: sehingga
Baca dan gerakan Memelihara membac
GEMAS kepada ketertiban dapat
siswa, seperti berkemb
adanya kegiatan Etika Publik: dengan b
membaca selama Disiplin
15 menit sebelum
kegiatan belajar Komitmen Mutu:
dimulai Efektifitas

Pelayanan
Publik:
Adanya
pelayanan yang
dilakukan dengan
sungguh-
sungguh dan
bertanggung
jawab

7 Memberikan 1. Mengajak siswa Akuntabilitas: Tersamp


pengajaran untuk menonton Tanggung jawab nya peng
tentang cara video yang tentang c
mudah dan terkait dengan Komitmen Mutu: mudah d
menyenangkan huruf Pelayanan prima menyena
dalam membaca 2. Mengajak siswa dalam
membaca Pelayanan membac
dengan Publik: kepada s
bernyanyi Adanya
3. Mengajak siswa pelayanan yang
membaca buku dilakukan dengan
cerita bergambar sungguh-
yang tersedia di sungguh dan
pojok baca

65
bertanggung
jawab

8 Melaksanakan 1. Mengukur Akuntabilitas: Terlaksa


evaluasi terkait pertumbuhan Transparan dan evaluasi
pembiasaan siswa minat membaca tanggung jawab pembias
melakukan siswa melalui melalui g
gerakan GEMAS Instrumen Minat Nasionalisme: GEMAS
di area Pojok Baca Baca yang Tidak
dilakukan setiap diskriminatif
akhir pekan
2. Menempelkan Etika Publik:
satu atau Cermat
beberapa kalimat
mengenai judul
buku, tokoh, dan
ringkasan cerita
setelah selesai
membaca ke
atas Happy Tree
3. Melaporkan hasil
evaluasi kepada
mentor secara
berkala

Tabel 2.9 Pengendalian Kegiatan Aktualisasi

66
2.2.2 Pembimbingan dengan Mentor

STRATEGI PEMBIMBINGAN
Rincian Pelaksanaan Bimbingan (Catatan Bimbingan oleh: Mentor)
Nama Peserta : Tia Rianti Rahmawati, S.Pd
Satuan Kerja : Dinas Pendidikan Kota Cimahi
Tempat Aktualisasi : SDN Setiawarga
Hasil
Tanggal/ Paraf
No Catatan Bimbingan Capaian/
Waktu Mentor
Output
1 10 Juli Bimbingan mengenai Terbuatnya
tata cara pembuatan telaahan staf
telaahan staf sesuai dengan
hasil bimbingan
dengan mentor
2 18 Juli Bimbingan mengenai Terlaksananya
sintaks penerapan gerakan GEMAS
gerakan GEMAS di area di area pojok
pojok baca baca sesuai
dengan hasil
bimbingan
dengan mentor
3 19 Juli Bimbingan mengenai Terbentuknya
rancangan ukuran (luas) rancangan desain
area pojok baca, beserta area pojok baca
dengan rincian alat, beserta dengan
bahan, dan media yang isinya sesuai
diperlukan untuk dengan hasil
pemenuhan kebutuhan bimbingan
area pojok baca dengan mentor
4 24 Juli Bimbingan mengenai Terbentuknya
desain banner “Pojok desain banner
Baca” dan “Happy Tree” “Pojok Baca” dan
“Happy Tree”
sesuai dengan
hasil bimbingan
dengan mentor
5 1 Agustus Bimbingan mengenai Terbuatnya
instrumen pengukuran instrumen
minat baca siswa pengukuran minat
baca siswa
sesuai dengan
hasil bimbingan
dengan mentor
Tabel 2.10 Strategi Pembimbingan dengan Mentor

67
3.2.3 Pembimbingan dengan Coach

STRATEGI PEMBIMBINGAN
Rincian Pelaksanaan Bimbingan (Catatan Bimbingan oleh: Coach)
Nama Peserta : Tia Rianti Rahmawati, S.Pd
Satuan Kerja : Dinas Pendidikan Kota Cimahi
Tempat Aktualisasi : SDN Setiawarga
Media
Komunikasi
Hasil Capaian/
(Telepon/
No. Tanggal/ Catatan Bimbingan Output
SMS/
Waktu
E-mail/
WA/ dll.)
30 Juli Deskripsi Role Model Terbuatnya deskripsi WA
role model sesuai
1
dengan hasil
bimbingan
6 Agustus Tata letak foto/ Tersimpannya foto/ WA
2 evidence evidence pada
bagian yang tepat
12 Agustus Bentuk teknik Terbentuknya teknik WA
aktualisasi aktualisasi sesuai
3
dengan hasil
bimbingan
4
5
Tabel 2.11 Strategi Pembimbingan dengan Coach

2.3 Faktor Pendukung Pelaksanaan Aktualisasi

Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi di SD Negeri

Setiawarga, penulis tidak dapat menghindar dari berbagai macam kendala

serta hambatan yang muncul. Namun, penulis mendapatkan berbagai

macam nasihat serta arahan dari berbagai pihak yang sangat bermanfaat

terhadap kelangsungan serta kelancaran kegiatan aktualisasi tersebut.

Adapun beberapa masukan serta bantuan yang menjadi faktor pendukung

selama pelaksanaan kegiatan ini adalah:

68
a. Dukungan Moral

Dukungan moral yang penulis dapatkan adalah berupa nasihat

serta arahan dan motivasi yang luar biasa diberikan dari berbagai pihak

untuk kelangsungan pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini. Dukungan ini

datang dari mentor yang tidak lain adalah Kepala Sekolah yang

memberikan motivasi luar biasa untuk menyelesaikan aktualisasi ini dan

mendukung semua rancangan aktualisasi yang penulis ajukan. Begitu pula

rekan-rekan guru yang luar biasa membimbing dan membantu mencarikan

solusi apabila dalam kegiatan aktualisasi muncul sebuah atau berbagai

macam hambatan. Semua nasihat, arahan, dan motivasi ini sangat

bermanfaat bagi penulis karena menjadi modal utama dalam proses

pelaksanaan aktualisasi ini.

b. Dukungan Teknis

Dalam pelaksanaan aktualisasi ini penulis tidak hanya mendapat

dukungan moral saja tetapi juga mendapat dukungan teknis. Dukungan

tersebur berupa izin yang diberikan oleh Kepala Sekolah untuk semua

pelaksanaan kegiatan dalam rancangan aktualisasi ini. Selain itu dukungan

juga datang dari rekan-rekan guru yang membantu memberikan beberapa

alat, bahan, dan media untuk pemenuhan kebutuhan pojok baca yang

penulis buat.

c. Dukungan Siswa SD Negeri Setiawarga

Selain semua dukungan moral dan dukungan teknis, kontribusi dari

siswa siswi SD Negeri Setiawarga, khususnya kelas 2 B pun sangat

69
membantu penulis dalam pelaksanaan kegiatan ini. Siswa siswi dengan

sukarela memberikan bantuan berupa tenaga untuk ikut terlibat dalam

penerapan gerakan GEMAS di area pojok baca. Semua dukungan tersebut

sangat bermanfaat bagi penulis dalam penyelesaian kegiatan aktualisasi

ini.

2.4 Faktor Penghambat Pelaksanaan Aktualisasi

Selain semua faktor pendukung yang diuraikan di atas, penulis juga

menghadapi beberapa hambatan dalam proses pelaksanaan aktualisasi ini.

Faktor penghambat tersebut diantaranya sebagai berikut:

a. Jadwal yang berbenturan dengan dinas luar

Hambatan yang pertama adalah berbenturan dengan jadwal

penulis untuk melaksanakan dinas luar. Pada hari pertama masuk sekolah,

penulis sedang melaksanakan pelatihan Kurikulum 2013 yang

dilaksanakan selama lima hari. Dan beberapa hari setelahnya, penulis juga

ditugaskan untuk mengikuti workshop pembuatan Dokumen I dan Dokumen

II yang dilaksanakan selama dua hari. Tetapi berkat dukungan, arahan,

serta kerjasama dari seluruh warga sekolah penulis tetap dapat

melaksanakan kegiatan aktualisasi tersebut dengan lancar.

b. Anggaran untuk pelaksanaan aktualisasi

Selain hambatan di atas, hambatan lain yang juga muncul adalah

dari anggaran sekolah yang akan dipakai untuk pembelian alat, bahan, dan

70
media untuk pemenuhan kebutuhan pojok baca. Namun, dalam

pelaksanaannya penulis dapat memanfaatkan berbagai macam alat,

bahan, maupun media lainnya yang tidak terpakai, seperti meminjam

beberapa buku dari perpustakaan, dan mempersilahkan siswa untuk

membawa buku dan saling bertukar buku tersebut dengan siswa-siswa

lainnya. Sebagai bentuk rela berkorban (Nasionalisme), penulis juga turut

berkontribusi untuk memenuhi keperluan pojok baca tersebut agar menjadi

pojok baca yang layak dan juga menarik. Hingga akhirnya proses

pengadaan alat, bahan, dan media tersebut tidak tersendat dan tetap dapat

berjalan, sampai akhirnya terbentuklah pojok baca di kelas 2 B SD Negeri

Setiawarga.

71
BAB III

RENCANA AKSI AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

RENCANA AKSI AKTUALISASI NILAI DASAR


Kegiatan/ Tahapan
No Nilai-Nilai Dasar Teknik Aktualisasi
Kegiatan
1 Kegiatan: Akuntabilitas: Teknik aktualisasi yang
Membuat telaahan staf. Tanggung jawab dipergunakan dalam
kegiatan ini yaitu
Tahapan kegiatan: Nasionalisme: ketelitian dan kehati-
1. Menyiapkan konsep Hormat hatian dalam
telaahan staf. menghormati merumuskan telaahan
2. Mengetik konsep telaahan staf, menghormati
staf. Komitmen Mutu: pimpinan dengan
3. Mencetak telaahan staf. Efektifitas berkomunikasi secara
hirarki, berfikir kreatif
Pelayanan menentukan apa saja
Publik: yang akan disampaikan
Adanya kejelasan dalam telaahan staf, dan
rencana dan kejelasan membuat
tujuan telaahan staff dalam
bentuk fisik.
2 Kegiatan: Akuntabilitas: Teknik aktualisasi yang
Melakukan konsultasi Tanggung jawab dipergunakan dalam
mengenai gerakan GEMAS tahapan kegiatan ini
kepada mentor. Nasionalisme: yaitu kehati-hatian dan
Hormat rasa sopan santun pada
Tahapan kegiatan: menghormati, tidak saat menyampaikan
1. Menghadap kepada mentor memaksakan gagasan dan tujuan
untuk berkonsultasi kehendak, dan penerapan gerakan
mengenai penerapan menghormati GEMAS, berkomunikasi
gerakan GEMAS. keputusan secara hirarki guna
2. Menyampaikan gagasan mendapatkan dukungan
dan tujuan penerapan Etika Publik: dan persetujuan dari
gerakan GEMAS kepada Sopan dan taat mentor, serta ketelitian
mentor. perintah dan berfikir kreatif pada
3. Mendapatkan dukungan saat merumuskan target
dan persetujuan dari Komitmen Mutu: yang ingin dicapai dan
mentor. Kejelasan target menuangkan target
4. Mencatat semua hasil tersebut ke dalam
konsultasi. Anti Korupsi: bentuk fisik.
Berani

WoG (Whole of
Government):

72
Adanya koordinasi
dengan pimpinan
3 Kegiatan: Akuntabilitas: Teknik aktualisasi yang
Menyusun rancangan desain Kejelasan target. dipergunakan dalam
pojok baca. tahapan kegiatan ini
Nasionalisme: yaitu kecermatan pada
Tahapan kegiatan: Kepentingan saat mengukur luas area
1. Mengukur luas sudut bersama. yang akan dijadikan
ruangan yang akan sebagai pojok baca,
digunakan sebagai area Etika Publik: serta pada saat
pojok baca. Cermat membuat daftar alat,
2. Menyiapkan alat, bahan, bahan, dan media yang
dan media yang Komitmen Mutu: akan dipersiapkan atau
dibutuhkan untuk Efisiensi dibeli sebagai
diletakkan di area pojok pemenuhan kebutuhan
baca. pojok baca. Teknik
3. Melaporkan hasil aktualisasi yang lainnya
rancangan area pojok baca yaitu kehati-hatian dan
kepada mentor. rasa sopan santun pada
saat menyampaikan
laporan rancangan
desain, berkomunikasi
secara hirarki guna
mendapatkan dukungan
dan persetujuan dari
mentor, serta ketelitian
dan berfikir kreatif pada
saat memikirkan segala
sesuatu yang akan
meningkatkan minat
membaca siswa, seperti
membuat rencana
pembuatan pojok baca
semenarik mungkin, dan
mengemas gerakan
GEMAS dengan efektif
dan menyenangkan.
4 Kegiatan: Komitmen Mutu: Teknik aktualisasi yang
Mencetak desain banner Inovasi dipergunakan dalam
Pojok Baca dan Happy Tree. tahapan kegiatan ini
Anti Korupsi: yaitu teknik komunikatif,
Tahapan kegiatan: Mandiri dimana penulis
1. Mendatangi tempat menyampaikan segala
percetakan. WoG: sesuatu mengenai
2. Memberikan gambar Adanya koordinasi desain banner yang
desain ‘Pojok Baca” dan dengan pegawai diharapkan secara jelas
“Happy Tree” yang telah percetakan kepada pegawai
disetujui oleh mentor percetakan, tentunya

73
kepada pegawai dengan menggunakan
percetakan. bahasa Indonesia yang
3. Mencetak hasil desain baik dan benar agar
pojok baca dan happy tree. dalam pembuatannya
tidak terjadi kesalahan
yang dapat membuat
waktu, tenaga, maupun
biaya terbuang dengan
percuma.
5 Kegiatan: Akuntabilitas: Teknik aktualisasi yang
Membuat area pojok baca. Kejelasan target dipergunakan dalam
dan partisipatif. tahapan kegiatan ini
Tahapan kegiatan: yaitu ketelitian untuk
1. Melakukan dokumentasi Nasionalisme: tidak melewatkan
(foto) Pojok Baca sebelum Gotong royong pendokumentasian area
dilakukan penataan ulang. dan memelihara pojok baca sebelum dan
2. Melakukan set-up Pojok ketertiban. sesudah dilakukan
Baca sesuai dengan penataan ulang. Kehati-
rancangan desain yang Komitmen Mutu: hatian juga turut
telah dibuat dengan Efektifitas dan dilakukan pada saat
bantuan siswa. efisiensi. penulis meminta izin
3. Melakukan dokumentasi kepada mentor agar
(foto) Pojok Baca setelah Anti Korupsi: dapat turun langsung ke
dilakukan penataan ulang. Kerja keras. lapangan, baik untuk
menilai kegiatan yang
dilakukan penulis, atau
untuk ikut berkontribusi
menata ulang area pojok
baca menjadi semenarik
mungkin. Ajakan
tersebut disampaikan
dengan kalimat yang
baik, sopan, serta tidak
memaksa. Teknik
aktualisasi lainnya yaitu
bekerja sama, dimana
penulis mengajak siswa
untuk bersama-sama
turun langsung
membuat area pojok
baca yang baru demi
kepentingan bersama.
Di sini, timbul salah satu
tugas dan tupoksi dari
seorang guru, yaitu
untuk mengajarkan
siswa melaksanakan
segala sesuatu dengan

74
cara menjaga ketertiban.
Tidak lupa, penulis
mengucapkan
terimakasih kepada
mentor dan juga siswa
karena telah ikut terlibat
dalam pembuatan area
pojok baca yang baru.
6 Kegiatan: Akuntabilitas: Teknik aktualisasi yang
Melaksanakan gerakan Tanggung jawab dipergunakan dalam
GEMAS (Gemar Membaca di dan konsisten. tahapan kegiatan ini
Dalam Kelas) di area pojok yaitu berupa
baca. Nasionalisme: implementasi dari
Memelihara rancangan aktualisasi
Tahapan kegiatan: ketertiban. yang sebelumnya sudah
1. Membuat jadwal dibuat. Gerakan GEMAS
pelaksanaan gerakan Etika Publik: merupakan kegiatan
GEMAS. Disiplin. pembiasaan membaca
2. Mensosialisasikan selama 15 menit
penggunaan Pojok Baca Komitmen Mutu: sebelum kegiatan
dan gerakan GEMAS Efektifitas belajar mengajar
kepada siswa, seperti dimulai. Gerakan
adanya kegiatan membaca Pelayanan GEMAS diterapkan
selama 15 menit sebelum Publik: melalui
kegiatan belajar dimulai. Adanya pelayanan pengoptimalisasian
yang dilakukan penggunaan pojok baca
dengan sungguh- di dalam kelas. Melalui
sungguh dan dua kegiatan tersebut,
bertanggungjawab diharapkan minat
demi tercapainya membaca siswa akan
tujuan berkembang dengan
pembelajaran. pesat, dan secara tidak
langsung prestasi
belajarnya pun akan
meningkat.
7 Kegiatan: Akuntabilitas: Teknik aktualisasi yang
Memberikan pengajaran Transparan dan dipergunakan dalam
tentang cara mudah dan tanggung jawab tahapan kegiatan ini
menyenangkan dalam yaitu teknik profesional,
membaca. Nasionalisme: dimana penulis
Tidak diskriminatif melakukan tugas dan
Tahapan kegiatan: fungsinya sebagai
1. Mengajak siswa untuk Etika Publik: seorang guru dengan
menonton video yang Cermat sungguh-sungguh dan
terkait dengan huruf. penuh tanggung jawab.
2. Mengajak siswa membaca
dengan bernyanyi.

75
3. Mengajak siswa membaca
buku cerita bergambar
yang tersedia di pojok
baca.
8 Kegiatan: Akuntabilitas: Teknik aktualisasi yang
Melaksanakan evaluasi Transparan dipergunakan dalam
terkait pembiasaan siswa tahapan kegiatan ini
melakukan gerakan GEMAS Nasionalisme: yaitu dengan melakukan
di area pojok baca. Tidak diskriminatif. evaluasi terkait dengan
penerapan gerakan
Tahapan kegiatan: Etika Publik: GEMAS di area pojok
1. Mengukur pertumbuhan Cermat baca. Oleh karena itu,
minat membaca siswa siswa yang dinilai pun
melalui Instrumen Minat Anti Korupsi: adalah siswa yang
Baca yang dilakukan setiap Jujur sedang mendapatkan
akhir pekan. jadwal untuk membaca
2. Menempelkan satu atau di pojok baca. Jika siswa
beberapa kalimat hadir 100%, maka
mengenai judul buku, sebanyak delapan orang
tokoh, dan ringkasan cerita siswa akan diukur
setelah selesai membaca pertumbuhan minat
ke atas Happy Tree. membacanya oleh
3. Melaporkan hasil evaluasi penulis. Hal ini dilakukan
kepada mentor secara karena penulis harus
berkala. bisa mengefektifkan
waktu pengukuran
selama 15 menit, agar
tidak mengganggu
kegiatan belajar
mengajar efektif.
Tabel 3.1 Rencana Aksi Aktualisasi Nilai Dasar

Menyetujui Cimahi, 20 Agustus 2019

Mentor/ Atasan Langsung, Peserta,

Ayi Sobirin, S.Ag Tia Rianti Rahmawati, S.Pd


NIP. 196701041986101001 NIP. 199203032019022003

76
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Laporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA) dan

pelaksanaan tugas ASN sebagai Guru Kelas Ahli Pertama selama off

campus telah dilaksanakan di SD Negeri Setiawarga selama kurang lebih

30 hari, diselesaikan tepat waktu dan dengan maksud untuk

mempertanggung jawabkan kegiatan-kegiatan dari rancangan kegiatan

aktualisasi yang mendasari nilai-nilai ANEKA sebagai guru kelas ahli

pertama di kelas 2 B SD Negeri Setiawarga.

Permasalahan yang dihadapi di lingkungan sekolah yaitu

rendahnya minat membaca siswa. Hal ini diindikasikan dengan belum

adanya sarana pendukung literasi sekolah dan kurangnya tingkat

kedisiplinan siswa dalam membaca. Melalui kegiatan aktualisasi ini

diharapkan pelayanan publik pada kegiatan pengoptimalisasian pojok baca

dan penerapan gerakan GEMAS di kelas 2 B SD Negeri Setiawarga akan

dapat meningkatkan minat membaca siswa.

Penulis sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang

ditempatkan di SD Negeri Setiawarga dengan total delapan rancangan

kegiatan, telah mendapatkan capaian diantaranya:

1. Mampu membentuk dan mengamalkan nilai-nilai dasar ASN (ANEKA)

dalam melaksanakan tugas.

77
2. Mampu menjawab dan mengatasi isu yang diangkat yaitu rendahnya

minat membaca siswa melalui penerapan gerakan GEMAS dan dengan

mengoptimalkan penggunaan pojok baca.

3. Meningkatnya antusiasme siswa dalam membaca melalui penerapan

gerakan GEMAS serta melalui penyediaan sarana literasi yang

sebelumnya tidak menarik menjadi menarik dan nyaman untuk dipakai

sebagai tempat untuk membaca siswa.

Seluruh tahapan kegiatan aktualisasi tersebut telah terlaksana

dengan partisipasi semua pihak yang ada di lingkungan SD Negeri

Setiawarga. Semoga kegiatan-kegiatan yang dilakukan dapat memberikan

kontribusi positif bagi terwujudnya visi dan misi serta penguatan nilai-nilai

organisasi di SD Negeri Setiawarga.

4.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan penulis berdasarkan uraian di

atas antara lain:

1. Diharapkan dukungan dari Kepala SD Negeri Setiawarga untuk

mengotimalkan lagi pojok baca yang sudah tersedia dan melengkapi

sarana serta prasarana pendukung untuk memudahkan kegiatan belajar

mengajar di kelas.

2. Diharapkan setiap kelas memiliki pojok bacanya sendiri, sehingga dapat

lebih meningkatkan antusiasme siswa dalam membaca, bukan hanya

dikelas 2 B tetapi di seluruh jenjang kelas.

78
3. Kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan dapat dipertahankan,

sehingga dapat menjadi habit di lingkungan SD Negeri Setiawarga.

79
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala

Sekolah, dan Pengawas Sekolah, Pasal 2 Ayat 2.

Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen

PNS.

Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Tugas Guru Kelas.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang

Aparatur Sipil Negara.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3.

Utomo, Tri Widodo W. dkk. 2016. AKTUALISASI Modul Pelatihan

Dasar CPNS Golongan III. Jakarta. LAN

80
LAMPIRAN-LAMPIRAN

81
Lampiran Bukti Kegiatan Nomor 1

Membuat Telaahan Staf

Menyiapkan konsep telaahan staf

Mengetik konsep telaahan staf

82
Lampiran Bukti Kegiatan Nomor 2

Melakukan Konsultasi Mengenai Gerakan GEMAS kepada Mentor

Menghadap kepada mentor untuk berkonsultasi mengenai penerapan

gerakan GEMAS

Menyampaikan gagasan dan tujuan penerapan gerakan GEMAS

83
Lampiran Bukti Kegiatan Nomor 4

Mencetak Desain Banner Pojok Baca Dan Happy Tree

Mendatangi tempat percetakan

Memberikan gambar desain ‘Pojok Baca” dan “Happy Tree” yang telah

disetujui oleh mentor kepada pegawai percetakan

84
Mencetak hasil desain pojok baca dan happy tree

85
Lampiran Bukti Kegiatan Nomor 5

Membuat Area Pojok Baca

Melakukan dokumentasi Pojok Baca sebelum dilakukan penataan ulang

86
Melakukan set-up Pojok Baca sesuai dengan rancangan desain yang

telah dibuat

87
Melakukan dokumentasi Pojok Baca setelah dilakukan penataan ulang

88
Lampiran Bukti Kegiatan Nomor 6

Melaksanakan Gerakan GEMAS di Area Pojok Baca

Membuat jadwal pelaksanaan gerakan GEMAS

Mensosialisasikan penggunaan Pojok Baca dan gerakan GEMAS kepada

siswa

89
Lampiran Bukti Kegiatan Nomor 7

Memberikan Pengajaran Tentang Cara Mudah dan Menyenangkan

dalam Membaca

Mengajak siswa untuk menonton video, dilanjutkan dengan bernyanyi

Mengajak siswa membaca buku cerita bergambar di pojok baca

90
Lampiran Bukti Kegiatan Nomor 8

Melaksanakan Evaluasi Terkait Pembiasaan Siswa Melakukan

Gerakan Gemas di Area Pojok Baca

Mengukur pertumbuhan minat membaca siswa melalui Instrumen Minat

Baca yang dilakukan setiap akhir pekan

91
Menempelkan daun kertas setelah selesai membaca ke atas Happy Tree

92
BIODATA PENULIS

Nama Lengkap : Tia Rianti Rahmawati, S.Pd


NIP : 19920303 201902 2 003
Tempat, Tanggal Lahir : Cimahi, 3 Maret 1992
Agama : Islam
Alamat : Barukai Timur No. 15 RT 04 RW 13 Ds.
Jambudipa Kec. Cisarua Kab. Bandung Barat
Nama Suami : Abdul Azis Arrazy, S.Pd
Nama Anak : Adara Putri Maharasy
Nama Bapak : Rahmat Haryadi, S.Pd
Nama Ibu : Suhara, Am.Kep

Riwayat Pendidikan:
1. TK Pertiwi, pada tahun 1997-1998.
2. SD Negeri Barukai, pada tahun 1998-2004.
3. SMP Negeri 1 Cisarua, pada tahun 2004-2007.
4. SMA Negeri 1 Cimahi, pada tahun 2007-2010.
5. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan
Pedagogik, Fakultas Ilmu Pendidikan, UPI Bumi Siliwangi, pada tahun
2010-2014.
6. Wali Kelas 2 B di SD Negeri Setiawarga Kota Cimahi, pada tahun 2019.

93

Anda mungkin juga menyukai