TEKS ULASAN FILM TANAH SURGA KATANYA RAKHIV RONA PRAYOGA | 19-10-1997
TEKS ULASAN FILM TANAH SURGA KATANYA
Film berdurasi satu setengah jam ini menyajikan sedikit kisah asmara antara
seorang guru dan dokter, yang mengabdikan diri mereka untuk kehidupan penduduk
desa meski alasan awalnya untuk berada ditempat itu cukup unik. Di desa yang
hanya memiliki satu sekolah dan juga memiliki satu orang guru, Astuti (Astri Nurdin).
Ia mengajar semua mata pelajaran. Selain itu mereka hanya memiliki sepetak
bangunan yang dibelah menjadi dua ruangan, kelas tiga dan empat.
Kegiatan belajar mengajar pernah berhenti selama satu tahun karena tidak
memiliki pengajar. Begitu pun bagian fasilitas kesehatan desa tersebut, bahkan
sempat tidak memiliki dokter dan akhirnya diisi oleh kedatangan dokter Anwar
(Ringgo Agus Rahman) yang disapa dengan dokter intel yang berasal dari bandung.
Hal itu sekaligus kritik pedas mengenai absennya negara atau ketidak
pedulian pemerintah Republik Indonesia. Perhatikan bagaimana tokoh guru dan
dokter yang merupakan simbol dari “perhatian pusat terhadap daerah” hadir di sana
karena sebuah “kecelakaan”, yakni terpaksa dan mau coba-coba saja.
Dalam film “Tanah Surga Katanya” ini Hasyim mempunyai penyakit dalam,
saat penyakit yang semakin parah yang diderita oleh Hasyim membuat dokter Anwar
dan Bu Astuti berinisiatif membawa sang kakek ke rumah sakit. Bu Astuti, Salman,
dan Dokter Anwar membawa kakek ke rumah sakit dengan bantuan perahu untuk
menyusuri sungai dan rawa menuju ke rumah sakit paling dekat. Belum sampai di
daratan perahu itu yang menggunakan mesin deasel tiba-tiba mati.
Sementara itu Haris mengajak jalan-jalan Salina. Mereka berdua mampir di
kedai untuk menonton sepakbola. Malam itu spesial match antara Malaysia dan
Indonesia. Salina yang tak tertarik hanya duduk menggambar saja. Berbeda dengan
ayahnya, Haris saat itu sudah tak ada cinta untuk negerinya, Indonesia. Terbukti ia
bersorak gembira saat tim kesebelasan Malaysia memenangkan pertandingan.
Berbeda dengan Haris yang diselimuti kegembiraan, Salman dan rombongan justru
berlinang air mata, karena kakek Salman meninggal saat menuju ke rumah sakit.
Semua rombongan menjadi sedih. Dengan menangis, Salman menghubungi ayahnya
menggunakan handphone dokter Anwar. Setelah Haris ayah Salman mendengar hal
itu, Haris merasa sangat menyesal dan mengeluarkan air mata penyesalan
Film ini cukup memberikan sedikit kelucuan yang terkesan membuat film ini
menjadi lebih aneh, dengan memberikan tokoh kepala desa dan pejabat dari pusat
yang kelakuan tidak seperti apa yang seharusnya diharapkan masyarakat. Lebih lanjut
lagi, film ini mengajak penonton untuk meningkatkan rasa nasionalisme mereka dan
seakan menyindir pemerintah yang seakan lupa terhadap masyarakat di daerah-
daerah pedalaman dan perbatasan.
Penonton akan merasakan betapa besar nasionalisme yang mereka miliki
setelah menyaksikan, terlantarnya warga Indonesia di perbatasan, cukup dengan
cerita pengalaman yang mengesankan Sang Kakek mengusir tentara Gurkha
TEKS ULASAN FILM TANAH SURGA KATANYA RAKHIV RONA PRAYOGA | 19-10-1997
TEKS ULASAN FILM TANAH SURGA KATANYA
TEKS ULASAN FILM TANAH SURGA KATANYA RAKHIV RONA PRAYOGA | 19-10-1997