Disusun oleh :
Chantika Putri Kayla (04)
Dewi Qurrotul Ainy Wijoyono (07)
Sekar Hanni Yudanti (28)
Wianda Sukandari (35)
Kelas
XII MIPA 4
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Cerpen juga bisa disebut sebagai fiksi prosa karena cerita yang disuguhkan
hanya berfokus pada satu konflik permasalahan yang dialami oleh tokoh mulai
dari pengenalah karakter hingga penyelesaian permasalahan yang dialami oleh
tokoh. Cerpen juga terdiri tidak lebih dari 10.000 kata saja.
Menurut Nugroho Notosusanto Menurut Nugroho Notosusanto cerpen
adalah kisah cerita pendek yang dibuat dalam jumlah kata mulai dari 5000
kata beserta memperkirakan 17 pp kuarto spasi ganda. Selain itu kisah pada
cerpen hanya berpusat pada dirinya sendiri yang berarti hanya pada satu tokoh
saja.
Sebuah cerpen atau cerita pendek memiliki suatu unsur pembentuk yang
harus ada di dalam cerpen itu sendiri. Unsur ini dinamakan dengan unsur
intrinsik. Unsur intrinsik akan membangun kisah cerita yang ingin
disampaikan oleh penulis. Berikut inilah beberapa unsur intrinsik yaitu ; tema,
alur dan plot, setting, tokoh, watak, sudut pandang, dan amanat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu teks cerita pendek?
2. Apa saja nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam cerpen"sungai"?
3. Apa saja unsur intrinsik dan ekstrinsik yang ada dalam cerpen?
C. TUJUAN MAKALAH
1. .Mengetahui tentang pengertian teks cerita pendek.
2. Mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam isi cerpen “Sungai” karya
Nugroho Notosusanto.
3. Mengetahui unsur intrinsik dan ekstrinsik
BAB II
PEMBAHASAN
Cerpen terdiri dari unsur instrinsik dan ekstrinsik, Unsur intrinsik ialah unsur
yang menyusun sebuah karya sastra dari dalam yang mewujudkan struktur suatu
karya sastra, seperti : tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, sudut pandang, dan
amanat.
A. TEMA
Tema ialah salah satu elemen yang sangat penting pada sebuah cerita
karangan yang bersifat ilmiah sehingga akan mudah menemukan topik yang
dapat dijadikan dasaran dalam sebuah tema.
Dalam cepen sungai terdapat tema yaitu : rela berkorban, kasih
saying,dan ketabahan. Hal teersebut terbukti dari sikap tokoh utama yaitu
sersan kasim yang berjuang membawa anaknya dalam operasi militer namun
pada akhirnya harus menghadapi kenyataan pahit bahwa anaknya acep harus
meninggal dunia dan harus ikhlas merelakan kepergian anaknya.
B. TOKOH
Tokoh adalah pelaku cerita. Setiap tokoh memiliki watak atau karakter.
Watak atau karakter setiap tokoh berbeda-beda. Adapun penokohan adalah
cara pengarang menampilkan tokoh-tokoh dan watak-wataknya dalam cerita.
Watak tokoh dalam cerita dijelaskan pengarang secara langsung dan tidak
langsung. ada 2 jenis tokoh dalam sebuah cerita yakni:
a. Tokoh Utama
Tokoh utama merupakan tokoh yang mempunyai peran penting
dalam sebuah cerita. Tokoh utama adalah tokoh yang paling sering
diceritakan, baik itu sebagai pelaku kejadian ataupun sebagai yang
dikenai kejadian.
b. Tokoh Pembantu
Tokoh pembantu adalah tokoh yang mempunyai peranan hanya
sebagai penunjang tokoh utama di dalam sebuah cerita.
Dalam cerpen sungai terdapat dua tokoh juga diantaranya,
a. Tokoh Utama
Tokoh utama, yaitu Sersan Kasim yang memiliki watak penyayang,
nampak betapa ia menyayangi istrinya yang baru setengah tahun
dinikahinya. Selain itu Begitu sayangnya ia kepada Acep anaknya,
makanya ia bersikeras untuk tetap membawa Acep dalam perjalanan yang
sulit dan penuh tantangan dari pada menitipkannya pada orang asing,
khawatir akan keselamatan dalam pengasuhannya. Hanya bapaknyalah
keluarga yang dimilikinya, tanpa tahu ibunya, Sersan Kasim ingin tetap
bersama dan mengasuh acep dalam buaian dan kasih sayangnya.
Bertanggung jawab, sebagai seorang pimpinan regu, ia bertanggung
jawab atas keselamatan anak buahnya. Bahkan iapun mempertaruhkan
harapan idam-idamannya, biji matanya, anak kesayangannya untuk
menjadi jaminan atas keselamatan anak buahnya sera anggota kompi yang
lainnya.
b. Tokoh Pembantu/Tambahan
Dalam cerpen sungai, menampilkan Komandan Peleton sebagai
tokoh pembantu yang melengkapi penokohan Sersan Kasim. Komandan
adalah pimpinan yang cermat, bertanggung jawab, dan bijak dalam
memutuskan. Pada saat ia mendapat informasi tentang keberadaan musuh
yang berjaga-jaga di hulu sungai, ia mengambil langkah yang tepat untuk
segera mengumpulkan para pemimpin regu, kemudian menyampaikan
info tersebut dan mengambil sikap untuk memerintahkan para pemimpin
regu untuk memimpin anak buahnya menyeberang lewat hilir sungai.
Mengingatkan kepada Sersan Kasim tentang banyaknya prajurit yang
menjadi korban, gara-gara tangis bayi yang memecahkan kesunyian,
hingga perjalanan rombongan tentara dan para keluarganya tercium
musuh. Namun demikian, sisi manusiawinya menjadikan ia bijak ketika
akhirnya mengijinkan Sersan Kasim tetap akan membawa anaknya
dengan catatan tetap waspada akan keselamatan semua prajurit.
Kemudian tokoh tambahan lainnya adalah Acep, anak sersan kasim
yang ia sayangi.
C. ALUR
a) Setting Tempat
Sungai
Dari judulnya, cerpen tersebut menggambarkan bahwa kisaran
tempat adalah di sungai, tepatnya Sungai Serayu, di kaki
pegunungan daerah Banjarnegara. Cerpen ini diawali dengan
istilah menyeberangi sungai, dan pada klimaks cerita, peristiwa itu
terjadi di sungai, dalam perjalanan Yogya-Priangan.
Jawa Barat
Jawa Barat adalah daerah operasi tempat Sersan Kasim
bertugas. Daerah yang ditinggalkannya karena Sersan Kasim
beserta beberapa kompi prajurit harus meninggalkannya untuk
hijrah ke Yogya, kota yang diduduki Belanda seiring dengan
pelanggaran persetujuan gencatan senjata.
Yogya
Yogya adalah tempat tujuan hijrah TNI, dan tempat Acep, anak
Sersan Kasim dilahirkan, sekaligus tempat istri Sersan Kasim
meninggal sehari setelah Acep dilahirkan dengan sisa tenaganya.
Di pinggir desa
Tempat Acep dimakamkan, saksi bisu pengorbanan Sersan Kasim.
b) Setting Waktu
Jam satu malam
Malam yang gulita dan hujan di mana pada saat itu para
prajurit melakukan perjalanan menuju ke Priangan, Jawa Barat.
Perjalanan dilakukan dengan jalan kaki, dan dilakukan malam
agar tidak diketahui oleh musuh.
Sepuluh bulan yang lalu
Tepatnya pada bulan Februari 1948, ketika Sersan Kasim
dan kompi lainnya sera para keluarganya juga menyeberangi
sungai yang sama. Pada saat itu istri Sersan Kasim memaksa
untuk menyertai suaminya, walau dalam kondisi hamil.
Pada waktu fajar merekah
Saat para prajurit menunda perjalanan untuk menyertai
pemakaman Acep.
Matahari telah naik
Dalam cerpen dituliskan, “matahari telah naik, menghalau
kabut kemana-mana, memanasi bumi yang lembab oleh hujan
semalamam”.
c) Setting Suasana
Menegangkan
Di hulu sungai, sebuah peluru kembang api ditembakkan ke
udara. Malam jadi terang-benderang. Seluruh kompi menahan
napas.
Mengaharukan atau Menyedihkan
F. AMANAT
Amanat yang terdapat dalam cerpen ini adalah bahwa sebagai
seorang individu harus dapat bertanggung jawab dan amanah pada situasi
apapun, seperti Sersan Kasim yang bertanggung jawab atas keselamatan
rombongannya dan amanah terhadap tugas yang diemban sebagai seorang
Sersan.
Unsur Ekstrinsik ialah unsur yang menyusun sebuah karya sastra dari
luarnya menyangkut aspek sosiologi, psikologi, dan nilai-nilai kehidupan.
A. PROFIL PENULIS
Notosusanto adalah sastrawan yang lahir 15 Juni 1931 di Rembang (Jawa
Tengah), sebagai anak sulung dari tiga bersaudara. Dia beragama Islam.
Ayahnya, Prof. Mr. R.P. Notosusanto adalah guru besar di Fakultas Hukum
Universitas Gadjah Mada.
Nugroho Notosusanto dikenal sebagai sejarawan dan sastrawan terkemuka
di Indonesia yang menulis secara produktif. Nugroho menghasilkan banyak
karya, baik karya ilmiah, fiksi, maupun terjemahan. Dia menulis cerita
pendek dan puisi salah satu karyanya adalah cerpen “Sungai”.
B. SARAN
Melalui analisis ini diharapkan pihak pembaca mengerti dan bisa
menganalisis cerpen baik dari segi instrinsik dan ekstrinsik. Pembaca pun
diharapkan bisa menghargai dan mengapresiasi karya sastra orang lain sebagai
contoh karya sastra cerpen “Sungai” karya Nugroho Notosusanto
DAFTAR PUSTAKA
Suherli, dkk. 2018. Bahasa Indonesia Kelas XII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
https://www.befren.com/pendidikan/pengertian-unsur-intrinsik-dan-ekstrinsik/
https://teks.co.id/tema-adalah/
http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Nugroho_Notosusanto
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-cerpen-struktur-fungsi-ciri-unsur-
dan-contoh-cerpen/
https://ichiryuchan.blogspot.com/2014/11/analisis-cerpen-sungai.html?m=1
https://maryammahdi.wordpress.com/