2. Tuliskan nilai -nilai sosial dan nilai budaya dalam cerita tersebut!
Jawab
Unsur intrinsic
Tema:
Dalam cerpen tersebut terdapat Tema Mayor dan Tema Minor . Tema Mayor dalam cerpen
tersebut adalah “Pengorbanan” . dan Tema Minor dalam cerpen “Sungai” adalah tentang kasih
sayang seorang suami kepada istrinya, kasih sayang bapak kepada anaknya, dan pengorbanan
dari apa yang sangat dikasihinya, untuk mendapatkan sesuatu yang lebih mulia. Dalam
rangkaian ceritanya, penulis hendak menyampaikan kepada pembaca bahwa pada saat-saat
tertentu dalam kondisi yang sangat mendesak/darurat, dituntut dengan penuh kesadaran dan
keikhlasan untuk siap berkorban.
Tokoh dan penokohan: 1) Tokoh Inti/Tokoh UtamaCerpen “Sungai” menampilkan tokoh inti
atau tokoh utama, yaitu Sersan Kasim yang memiliki watak penyayang; nampak betapa ia
menyayangi istrinya yang baru setengah tahun dinikahinya.
Watak Kasim dalam cerpen tersebuat adalah watak datar – protagonist . Bertanggung jawab;
sebagai seorang pimpinan regu, ia bertanggung jawab atas keselamatan anak buahnya. Bahkan
iapun mempertaruhkan harapan idam-idamannya, biji matanya, anak kesayangannya untuk
menjadi jaminan atas keselamatan anak buahnya sera anggota kompiyang lainnya.Watak
Komandan dalam cerpen tersebuat adalah watak datar – protagonist . Bertanggung jawab dan
bijak, nampak ketika ia mengumpulkan para ketua regu, mengingatkan kepada Sersan Kasim
tentang banyaknya prajurit yang menjadi korban, gara-gara tangis bayi yang memecahkan
kesunyian, hingga perjalanan rombongan tentara dan para keluarganya tercium musuh. Namun
demikian, sisi manusiawinya menjadikan ia bijak ketika akhirnya mengijinkan Sersan Kasim
tetap akan membawa anaknya dengan catatan tetap waspada akan keselamatan semua
prajurit
Plot/alur
Analisis :
2. Jawa barat
Jawa Barat adalah daerah operasi tempat Sersan Kasim bertugas. Daerah yang
ditinggalkannya karena Sersan Kasim
3. Yogya
Yogya adalah tempat tujuan hijrah TNI, dan tempat Acep, anak Sersan Kasim
dilahirkan
4. Dipinggirdesa
Tempat Acep dimakamkan, saksi bisu pengorbanan Sersan Kasim
(1) Jam satu malamMalam yang gulita dan hujan di mana pada saat itu para
prajurit melakukan perjalanan menuju ke Priangan, Jawa Barat. Perjalanan
dilakukan dengan jalan kaki, dan dilakukan malam agar tidak diketahui oleh
musuh.
(2) Sepuluh bulan yang laluTepatnya pada bulan Februari 1948, ketika Sersan
Kasim dan kompi lainnya sera para keluarganya juga menyeberangi sungai yang
sama. Pada saat itu istri Sersan Kasim memaksa untuk menyertai suaminya, walau
dalam kondisi hamil.
(3) Pada waktu fajar merekahSaat para prajurit menunda perjalanan untuk
menyertai pemakaman Acep.
(4) Matahari telah naikHari mulai siang, kompi segera melanjutkan perjalanan
yang masih panjang. Dalam cerpen dituliskan, “matahari telah naik, menghalau
kabut kemana-mana, memanasi bumi yang lembab oleh hujan semalam.” Penulis
menafsirkan bahwa keputusan terberat yang diambil Sersan Kasim dan
menyelamatkan banyak nyawa menjadi sebuah pengorbanan yang mulia.
Unsur ekstrinsik .
Nilai agama: Dalam angan-angannya terbayang Nabi Ibrahim, yang siap
mengorbankan putranya. Tapi ia tak berkata apa-apa
Sersan Kasim membelai anaknya yang dalam gendongan, ”Saya minta izin untuk
membawanya,” katanya.
”Kau yakin dia tidak menangis?”
”Insya Allah, tidak.”