Latar Belakang
Cerpen merupakan suatu karya sastra dalam bentuk tulisan yang mengisahkan tentang
sebuah cerita fiksi lalu dikemas secara pendek, jelas dan ringkas. Cerpen biasanya hanya
mengisahkan cerita pendek tentang permasalahan yang dialami satu tokoh saja. Cerpen juga
terdiri tidak lebih dari 10.000 kata saja.
Rendahnya minat baca masyarakat Indonesia. Padahal membaca merupakan aspek penting
dalam kehidupan. Oleh karena itu tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk
menginformasikan kepada pembaca agar mengetahui unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik dari
cerpen berjudul "Sungai" karya Susanto Noto Nugroho.
Rumusan Masalah
1. Apa saja unsur-unsur intrinsik yang tedapat pada cerpen “Sungai” Karya Nugroho
Notosusanto?
2. Apa saja unsur-unsur ekstrinsik yang terdapat pada cerpen “Sungai” Karya Nugroho
Notosusanto?
Tujuan
1. Mengetahui unsur-unsur intrinsik pembangun cerpen Sungai Karya Nugroho
Notosusanto
2. Mengetahui unsur-unsur ekstrinsik pembangun cerpen Sungai Karya Nugroho
Notosusanto
Unsur Ekstrinstrik
1. Latar Belakang Pengarang
Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. Raden Panji Nugroho Notosusanto (15 Juni
1930 – 3 Juni 1985) atau biasa dikenal Nugroho Notosusanto adalah seorang penulis
cerpen Indonesia yang menjadi sejarawan militer yang menjabat sebagai guru besar
sejarah di Universitas Indonesia. Lahir sebagai anak sulung dari tiga bersaudara di
Jawa Tengah. Pada tahun 1983-1985 beliau menjabat Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Indonesia ke-18 sekaligus menjabat sebagai rektor Universitas Indonesia
ke-8.
Cerita ini didasarkan tentang perjuangan seorang tentara yang rela berkorban demi
mengabdi kepada negara dan tidak pernah mengeluh meskipun harus melewati
rintangan yang sulit. Cerita diatas tidak jauh berbeda dari kenyataan dan pengalaman
Nugroho Notosusanto sendiri.
2. Kondisi Masyarakat pada Saat Karya Sastra Diciptakan
Beberapa masyarakat pada saat itu memiliki keadaan yang sama seperti yang
diceritakan pada cerpen tersebut. Cerpen ini mengangkat cerita tentang gambaran
kehidupan yang masyarakat alami pada saat itu.
3. Nilai-nilai
a. Kasih sayang
Seperti dalam cerita novel sungai, kasih saying yang ditunjukkan pada saat
ia akhirnya mengizinkan istrinya ikut, waktu sedang hamil dan saat ia selalu
merawat, mendampingi, dan memberi kehangatan kasih saying pada anaknya.
b. Tanggung jawab
Saat sebagai pemimpin, ia diharuskan menjaga keselamatan anak buahnya.
Walau dikondisi tersulit ia dituntut untuk selalu mengambil keputusan yang
tepat dan bijak. Ia tetap bisa memimpin walaupun sedang menggendong
anaknya.
c. Pengorbanan
Dalam menjalankan amanahnya, apapun akan dilakukan. Untuk menjaga
anak buahnya, ia berusaha “mendiamkan” baginya yang menangis, agar
penyebrangan mereka tidak diketahui musuh. Ia lakukan hal yang terberat
dalam hidupnya, Ketika anak satu-satunya, warisan dari istrinya tercinta
akhirnya.
Kesimpulan
1. Pertama, analisis struktural dapat dilakukan dengan mengidentifikasi dan mengkaji
unsur intrinsik dan ekstrinsiknya.
2. Kedua, melalui cerpen “Sungai”, Nugroho Noto Susanto hendak menyampaikan
pesan tentang nilai kasih sayang, tanggung jawab dan amanah, serta pengorbanan.
Saran
Diharapkan pihak pembaca mengerti dan bisa menganalisis cerpen baik dari segi instrinsik
dan ekstrinsik. Pembaca pun diharapkan bisa menghargai dan mengapresiasi karya sastra
orang lain sebagai contoh karya sastra cerpen “Sungai” karya Nugroho Notosusanto .