2. Tema:
- Kritik Sosial
- Penghakiman
- Kejujuran
3.Alur / plot
- Campuran, maju mundur
4.Tokoh / Penokohan :
"Pasti!"
"Kamu buang?"
"Tidak."
"Kamu sembunyikan?"
"Tidak."
"Dia tidak bisa berkata lain selain : Tidak!" Mereka mulai tidak sabar. "Siksa!"
Hidungnya masih meneteskan darah. Di kiri kanannya duduk petugas pasar yang
menangkapnya dan seorang polisi
5.Latar / Setting :
a. Atar tempat:
- Pasar (Ramai, massa geram)
- Di kantor polisi ( mencekam dan penuh emosi/ ambisius)
- Di gang ( penyesalan , merasa bersalah )
8.Amanat cerita :
- Lebih baik meminjam daripada mencuri, apabila di kemudian hari menyesali
perbuatannya.
- Berikanlah kesaksian yang benar.
Sebagai berikut, akan dijelaskan perbedaan antara naskah drama dan cerpen di dalam
tabel:
No Cerita Pendek Naskah Drama
1. Tokoh hanya dideskripsikan dengan Tokoh memiliki nama masing-masing.
kata ganti.
2. Jalan cerita lebih ringkas. Jalan cerita dinarasikan bertele-tele dan
dipenuhi dengan dialog.
3. Karakter tidak diceritakan mendetail, Karakter tiap tokoh memiliki kesan
sebab cerita diceritakan dari sudut mendalam melalui dialog-dialognya masing-
pandang Lek Kurdi atau tokoh aku masing.
sebagai pelaku sampingan.
4. Suasana digambarkan secara wajar, Penggambaran suasana begitu cerewet,
ringkas, mudah dipahami. namun tetap mudah dipahami.
Amanat
Cerita yang bertemakan kritik sosial tentang keadaan yang begitu sulit bagi masyarakat kelas
ekonomi bawah, sehingga memaksa tokoh penjambret untuk mencuri kaung milik Yu Kesi
ini memiliki beberapa amanat, antara lain:
1. Berterus teranglah dengan keadaan untuk meminta bantuan, masih banyak orang baik
yang akan memberi uluran tangan.
2. Hendaklah penguasa lebih memperhatikan lagi keadaan rakyatnya dari segala aspek,
bantuan berupa tunai hanya akan membuat rakyat menjadi malas dan bergantung.
3. Berikanlah kesaksian yang benar lagi baik.