Anda di halaman 1dari 3

TEKS MODERATOR

DEBAT BAHASA INDONESIA KELAS X

Assalamualaikum Wr. Wb.

Yth. Ibu Tri Astutik selaku guru Bahasa Indonesia, serta teman Kelas X yang berbahagia. Marilah kita
panjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat kesehatan sehingga kita
dapat berkumpul di acara debat bahasa indonesia Kelas X.

Topik yang akan kita bicarakan hari ini mengenai “Diberlakukanya Sistem Zonasi di Indonesia” Saya
Nailil Muna selaku moderator akan mengatur jalannya debat hari ini. Peserta debat pada hari ini
dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu afirmasi, oposisi, dan netral.sebelum debat dimulai saya akan
membacakan tata tertib debat, yaitu:

1. Peserta debat tidak diperbolehkan mencari informasi tambahan saat debat dimulai.
2. Peserta debat dilarang berbicara dengan penonton.
3. Semua peserta debat harus berbicara menggunakan bahasa yang santun.
4. Peserta debat dilarang menjatuhkan lawan bicara.

Ibu guru, teman-teman, serta peserta debat yang berbahagia dengan mengucap
Bismillahirrohmanirrohim maka acara debat bahasa indonesia antara tim Afirmasi .... tim oposisi ...
dan tim netral .... saya nyatakan dibuka (ketuk 3x).

Selanjutnya, saya persilakan masing-masing tim menyampaikan perkenalan selama 1 menit, dimulai
dari tim Afirmasi.

Perkenalkan nama saya Areza Nabila dan saya Zafira Yogi dari tim afirmasi.

Selanjutnya tim oposisi ....

Perkenalkan nama saya Ali Khamdi dari tim oposisi.

Selanjutnya tim netral ....

Perkenalkan nama saya M. Auliya Dhiqi dari tim netral.

System zonasi merupakan sebuh system pengaturan proses penerimaan siswa baru sesuai dengan
wilayah tempat tinggal. System tersebut diatur dalam Permendikbud Nomor 14 Tahun 2018.
Penerapan system zonasi mengharuskan calon peserta didik untuk menempuh pendidikan di sekolah
yang memiliki radius terdekat dari domisilinya masing-masing.

Anggapan inilah yang akan kita bahas dalam debat hari ini. Untuk putaran pertama saya persilahkan
secara bergantian Tim Afirmasi, Tim Oposisi dan Tim Netral untuk menyampaikan pendapat.

Dimulai dari Tim Afirmasi, pembicara tim afirmasi saya persilakan menyampaikan argumen selama 3
menit

Menurut saya diberlakukanya sistem zonasi mempunyai tujuan untuk menghilangakan label sekolah
favorit dan non favorit. Selama ini saya lihat masyarakat terlalu perspektif tentang favoritisme.
Masyarakat sekarang ini berangan-angan agar anaknya semua masuk sekolah favorit dengan segala
cara. Itu tidak adil dan tidak merata. Semua orang akan lari ke sekolah tersebut. Kenyataan sekolah
favorit hanya ada di pusat kota dengan berbagai fasilitas yang memadai. Sedangkan yang di pinggiran
tidak terfasilitasi. Inilah yang harus dipindahkan ke pinggiran. Membuat sekolah yang bagus di sana
dengan menerapkan sistem zonasi.

Selanjutnya pembicara tim oposisi, saya persilakan menyampaikan argumen selama 3 menit.

Menurut saya sistem zonasi membuat siswa yang jauh dari sekolah tersebut akan kalah dengan siswa
dekat dengan sekolah. Itu masih adil jika NUN dari kedua siswa tersebut masih berselisih kecil
bagaimana jika selisih dari kedua NUN tersebut cukup jauh. Itu menunjukkan ketidakadilan yang dialami
siswa NUN tinggi dengan diberlakukanya sistem zonasi.

Selanjutnya pembicara tim netral, saya persilakan menyampaikan argumen selama 3 menit.

Saya sebagai tim netral berpendapat zonasi dinilai membatasi siswa cerdas yang kediamanya jauh dari
sekolah dan menguntungkan siswa biasa yang nilai NUN nya lebih rendah tetapi berdomisili dekat
dengan sekolah. Banyak yang tidak setuju dengan sistem zonasi. Namun, tidak semua kontra terhadap
sistem zonasi. Karena zonasi dinilai menghilangakan label sekolah favorit, dengan hal itu akan terjadi
pemerataan pendidikan serta akan ada rotasi guru.

Selanjutnya, saya berikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk memberikan komentar
atau tanggapan atas argumen lawan. Masing-masing selama 3 menit.

Pembicara tim afirmasi saya persilakan menyampaikan tanggapan.

Saya kurang setuju dengan pendapat Tim Oposisi, menurut saya nilai bukan menjadi patokan. Dengan
berjalannya waktu masyarakat Indonesia akan menganggap semua sekolah sama saja. Persoalan yang
dialami negara maju seperti Amerika, Australia dan Jepang pun yang juga menerapkan sistem zonasi
pada awalnya sama dengan Indonesia, yaitu terkait infrastruktur dan kualitas guru yang belum merata.
Tapi secara bertahap mereka terus menyempurnakan sehingga menjadi negara maju seperti sekarang.

Ada yang ingin menyanggah pendapat Tim Afirmasi.

Pembicara tim oposisi dipersilakan

Saya tidak setuju dengan pendapat Tim Afirmasi, di Indonesia mungkin tidak akan bisa menyamai
sistem zonasi di negara maju. Di indonesia masyarakatnya masih berpikiran bahwa sekolah negerilah
yang sekolah favorit dan para orang tua berlomba-lomba menyekolahkan anaknya di sekolah negeri
dengan menghalalkan berbagai cara seperti memindah KK. Hal ni yang menyebabkan sistem zonasi di
Indonesia tidak dapat berjalan sesuai harapan.

Tim netral atau Tim afirmasi apakah ingin mengeluarkan pendapat?

Pembicaraan Tim Afirmasi dipersilahkan

Tidak semua orang mau menggunakan perpindahan KK. Menteri Pendidikan Nadiem Makarim telah
mengatakan, pemerintah akan menggalakkkan lagi kepada orang yang melakukan perpindahan KK
dengan memberi sanksi yang tegas bahkan denda. Dengan demikian sistem zonasi dapat berjalan sesuai
harapan.

Penyampaian tanggapan telah selesai. Terakhir saya persilakan tim netral menyampaikan ulasan
penutup selama 5 menit.

Saya sebagai Tim Netral memberikan beberapa point penting, agar sistem zonasi di Indonesia bisa
diterima dengan tenang dan damai tanpa paksaan, serta meminimalisir dampak yang kurang baik
dimasa mendatang. Berikut diantaranya:

1. Harus ada jaminan disetiap lokasi sekolah negeri yang mampu menampung jumlah murid agar
tidak beralih ke sekolah swasta yang biasanya kurang bisa dijangkau secara finansial oleh
peserta didik.
2. Harus ada jaminan kualitas pengajar atau guru yang mampu bergaul dengan siswa berprestasi
dan non berprestasi dalam bidang akademik agar mudah dipahami dan diterima
3. Harus ada jaminan bahwa setiap sekolah harus memiliki fasilitas yang memadai agar siswa tidak
menilai kualitas sekolah tersebut.

Guru pembimbing dan teman teman yang saya hormati serta pesera debat yang berbahagia, saya
sampaikan debat telah berakhir. Dengan mengucap syukur Alhamdulillah debat ini saya tutup.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai