Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3 PERPAJAKAN

Materi : menghitung pajak PPh


Kelas : XI IPS
Nama : Maria Yesika

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan tepat !


1. Apa Perbedaan antara Pajak dengan pungutan resmi lainnya ? minimal 3.
Jawab :
1) Pajak dipungut berdasarkan undang-undang, sedangkan pungutan resmi berdasarkan
peraturan pemerintah
2) Yang menjadi objek pemungutan pajak adalah semua orang yang memenuhi syarat
tertentu, sedangkan untuk pungutan resmi adalah khusus untuk orang yang
menggunakan fasilitas maupun jasa tertentu
3) Pajak memiliki surat ketetapan, sedangkan pungutan resmi tidak memiliki surat
ketetapan
4) Pajak tidak mendapat balas jasa langsung, sedangkan pungutan resmi mendapat balas
jasa langsung
5) Perhitungan tarif pajak dilakukan oleh wajib pajak sedangkan pungutan resmi
dihitung pemerintah

2. Dalam pajak ada beberapa tarif pajak diantaranya Pajak proporsional, pajak degresif, pajak
tetap dan pajak progresif, apa perbedaan dari keempat tarif tersebut ? jelaskan!
Jawab :
 Tarif Pajak Proporsional/Sebanding
Adalah tarif pemungutan pajak yang menggunakan persentase tetap tanpa
memperhatikan jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajak. Dengan demikian
semakin besar jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajak, akan semakin besar pula
jumlah pajak terutang (yang harus dibayar).
 Tarif Pajak Progresif (Penghasilan)
Adalah tarif pemungutan pajak yang persentasenya semakin besar bila jumlah
yang dijadikan dasar pengenaan pajak juga semakin besar.
 Tarif Pajak Tetap
Tarif tetap adalah Tarif pajak yang besarnya jumlah pajak terutang selalu tetap
(sama) terhadap berapapun jumlah yang dikenai pajak. Contohnya adalah besarnya
tarif Bea Materai untuk Cek dan Bilyet giro dengan nilai nominal berapapun adalah
Rp 3.000,00.
 Tarif Pajak Degresif
Adalah tarif pemungutan pajak yang persentasenya semakin kecil bila jumlah
yang dijadikan dasar pengenaan pajak semakin besar. Sekalipun persentasenya
semakin kecil, tidak berarti jumlah pajak yang terutang menjadi kecil, tetapi bisa
menjadi besar karena jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajaknya juga semakin
besar. Tarif ini tidak pernah dipergunakan dalam praktik perundang-undangan
perpajakan.

3. Dari tiga macam sistem pemungutan pajak yang ada, Indonesia menggunakan sistem
pemungutan pajak yang mana? Jelaskan!
Jawab :
Di Indonesia, berlaku 3 jenis sistem pemungutan pajak, yakni:
1. Self Assessment System.
Self Assessment System merupakan salah satu sistem pemungutan pajak yang
berlaku di Indonesia dimana sistem ini membebankan penentuan besaran pajak yang
perlu dibayarkan oleh wajib pajak bersangkutan secara mandiri.
2. Official Assessment System.
Merupakan sistem pemungutan perpajakan yang memberikan wewenang kepada
wajib pajak untuk menentukan besarnya pajak terutang pada fiskus atau aparat
perpajakan sebagai pemungut pajak. Dalam sistem ini, wajib pajak bersifat pasif dan
pajak terutang baru ada setelah dikeluarkannya Surat Ketetapan Pajak oleh fiskus.
Dalam sistem ini, petugas pajak sepenuhnya memiliki inisiatif dalam menghitung dan
memungut pajak.
3. Withholding Assessment System
Ciri dari sistem pajak ini adalah pihak ketiga memiliki wewenang dalam
menentukan berapa besar pajak yang harus dibayar. Besarnya pajak pada withholding
system dihitung oleh pihak ketiga bukan wajib pajak dan bukan aparat pajak atau
fiskus. Sistem ini disebut juga dengan jenis pajak potong pungut dan dinilai adil bagi
masyarakat. Contoh penerapan sistem perpajakan ini adalah pemotongan penghasilan
karyawan yang dilakukan oleh bendahara instansi terkait. Oleh karena itu, karyawan
tidak perlu lagi mendatangi Kantor Pelayanan Pajak untuk membayarkan pajak
terutang tersebut.

4. Pak Firdaus memiliki Jumlah Penghasilan Kena Pajak sebesar Rp600.000.000,00.


Bagaimana penghitungan Pajak Penghasilan yang terutang Pak Firdaus ?
Jawab :
Penghasila Kena Pajak (PKP) 600.000.000
PPh terutang
5% x 50.000.000 = 2.500.000
15% x 200.000.000 = 30.000.000
25% x 250.000.000 = 62.500.000
30% x 100.000.000 = 30.000.000
Total PPh terutang = 125.000.000
Jadi perhitungan pajak penghasilan terutang pak Firdaus sebesar Rp. 125.000.000

5. Pak Chandra sebagai karyawan Primagama, penghasilan neto setiap bulannya Rp


10.000.000,00. Pak Chandra sudah beristeri tidak bekerja dan mempunyai 4 anak.
Berapakah pajak terutang setiap bulannya ? dalam menghitung besarnya pajak
menggunakan PTKP tahun 2014, seperti yang tertera dibawah ini :
besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) tahun 2014, yaitu:
a. Rp24.300.000,- (dua puluh empat juta tiga ratus ribu rupiah) untuk diri Wajib Pajak
orang pribadi;
b. Rp2.025.000,- (dua juta dua puluh lima ribu rupiah) tambahan untuk Wajib Pajak
yang kawin;
c. Rp2.025.000,- (dua juta dua puluh lima ribu rupiah) tambahan untuk setiap anggota
keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak
angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 (tiga) orang untuk
setiap keluarga.
Jawab :
Penghasilan neto => Rp.10.000.000×12bulan = Rp.120.000.000
PTKP => WP = Rp.24.300.000
Istri = Rp. 2.025.000
Tanggungan anak 3= Rp.6.075.000 (tdk ditulis 4 anak karena ketentuannya maks.
PTKP = Rp.32.400.000 (dijumlahkan semua antara wp, istri dan
tanggungan)
Penghasilan kena pajak = Rp.120.000.000-Rp.32.400.000
= Rp.87.600.000

Nilai Pph terutang :


5% × Rp.50.000.000 = Rp.2.500.000
15% × Rp.37.600.000 = Rp.5.640.000
Total = Rp. 8.140.000
Pajak terutang setiap bulan = Rp. 8.140.000÷12= Rp. 678.333 per bulan

Anda mungkin juga menyukai