Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM HIDROGRAFI II

PASANG SURUT

Disusun Oleh :

Nama : Mawar Sinar Vanya Atasya


NIM : 118230075
Kelompok : 8 (RA)
Asisten Praktikum : - Yuni Ekayani (23117058)
- Rizky Faldo (23117101)

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA


JURUSAN INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
TEKNIK GEOMATIKA
2021
I. METODOLOGI
1.1 Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Jumat, 23 April 2021
Waktu : 15.00-16.30
Tempat : Embung C, Institut Teknologi Sumatera
1.2 Alat dan Bahan
a. Palem 1 buah
b. Pelampung 1 buah
c. Kertas HVS 1 lembar
d. Alat tulis 1 set
e. Helm 4 buah
f. Rompi 4 buah
1.3 Tujuan
a. Praktikan dapat memahami proses dalam pasang surut serta factor yang
mempengaruhinya.
b. Praktikan dapat melakukan pengamatan pasang surut pada palem setiap
menitnya.
c. Praktikan dapat membuat grafik dari hasil pasut yang didapatkan.
1.4 Langkah kerja
a. Lakukan pembuatan palem setinggi 4 meter.
b. Dirikan dan pasang palem pasut di Embung C.
c. Siapkan alat yang digunakan selama praktikum, contohnya pelampung.
d. Karena lokasi praktikum dilakukan di embung yang tidak memiliki
gelombang pasut, untuk membuat simulasi gelombang maka buatlah
gelombang buatan (distract) agar air tergoyang.
e. Lakukan pengamatan pasut air selama 60 menit, yang mana setiap 1
menitnya = 1 data pasut air.
f. Catatlah nilai pasut air yang didapat setiap menitnya. Maka praktikum
pengamatan pasut selesai.
g. Masukkan data yang didapat kedalam Ms.Excel.
II. HASIL

Gambar 1. Grafik Pasut Embung 23 April 2021

III. ANALISIS
Pada praktikum Hidrografi II mengenai pengamatan pasang surut. Pasang surut
laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turun-nya permukaan air laut secara
berkala yang dipengaruhi oleh gaya tarik bendaastronomi terutama oleh matahari,
bumi, dan bulan.
Pengamatan dilakukan di Embung C, ITERA. Pengamatan dilakukan dalam
rentang tiap menit dilakukan pencatatan nilai ketinggian selama 60 kali pengamatan
artinya pengamatan dilakukan selama 60 menit.. Waktu pengamatan mulai dari pukul
15.15-16.15 WIB. Data ketinggian yang didapat secara berturut-turut dalam satuan
meter yaitu 0.48, 0.49, 0.50, 0.50, 0.49, 0.48, 0.51, 0.50, 0.54, 0.54, 0.52, 0.48, 0.48,
0.50, 0.51, 0.50, 0.51, 0.50, 0.48, 0.53, 0.51, 0.54, 0.55, 0.53, 0.53, 0.54, 0.52, 0.53,
0.55, 0.53, 0.54, 0.53, 0.54, 0.53, 0.54, 0.52, 0.53, 0.50, 0.53, 0.52, 0.50, 0.53, 0.52,
0.49, 0.49, 0.51, 0.52, 0.53, 0.52, 0.53, 0.52, 0.52, 0.53, 0.55, 0.51, 0.48, 0.52, 0.51,
0.53, 0.54 dan 0.45. maka didapat nilai rata-rata pasut sebesar 0.52 meter.
Kegiatan praktikum pasut ini, hanya berupa simulasi pengamatan pasut untuk
menentukan ketinggian air. Dikarenakan lokasi kasus yang diambil adalah embung
C tidak memiliki gelombang pasut, maka pada praktikum ini dilakukan pembuatan
gelombang air secara buatan, dengan cara menggoyakan air agar nilai bacaan palem
pasut yang didapat berubah. Maka pengaruh nilai dari pasang surut hanyalah
pengaruh dari distraksi yang dilakukan pada permukaan air disekitar area palem.
Jika diamati dari grafik yang didapat, diketahui pada pengukuran terjadi pasang
sebanyak 3 kali dan surut (terendah) sebanyak 1 kali. Dalam proses pembacaan
pengamatan palem pasut, pastikan teliti dan cermat agar nilai yang dihasilkan kecil
kesalahannya dan mudah dalam membuat grafik pasut nantinya.

IV. KESIMPULAN
a. Pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turun-
nya permukaan air laut secara berkala yang dipengaruhi oleh gaya tarik bendaa
stronomi terutama oleh matahari, bumi, dan bulan.
b. Nilai ketinggian pasut yang didapatkan tidak berubah terlalu besar, dikarenakan
gelombang pasut yang ada dibuat secara manual.
c. Penyebab gelombang pada embung C hasil dari buatan gelombang secara
manual (distract) disekitaran area palem.
d. Nilai pasang terbesar terjadi sebanyak 3 kali senilai 0.55 m dan nilai surut terjadi
sebanyak 1 kali sebesar 0.45 m.

V. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai