PASANG SURUT
Disusun Oleh :
III. ANALISIS
Pada praktikum Hidrografi II mengenai pengamatan pasang surut. Pasang surut
laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turun-nya permukaan air laut secara
berkala yang dipengaruhi oleh gaya tarik bendaastronomi terutama oleh matahari,
bumi, dan bulan.
Pengamatan dilakukan di Embung C, ITERA. Pengamatan dilakukan dalam
rentang tiap menit dilakukan pencatatan nilai ketinggian selama 60 kali pengamatan
artinya pengamatan dilakukan selama 60 menit.. Waktu pengamatan mulai dari pukul
15.15-16.15 WIB. Data ketinggian yang didapat secara berturut-turut dalam satuan
meter yaitu 0.48, 0.49, 0.50, 0.50, 0.49, 0.48, 0.51, 0.50, 0.54, 0.54, 0.52, 0.48, 0.48,
0.50, 0.51, 0.50, 0.51, 0.50, 0.48, 0.53, 0.51, 0.54, 0.55, 0.53, 0.53, 0.54, 0.52, 0.53,
0.55, 0.53, 0.54, 0.53, 0.54, 0.53, 0.54, 0.52, 0.53, 0.50, 0.53, 0.52, 0.50, 0.53, 0.52,
0.49, 0.49, 0.51, 0.52, 0.53, 0.52, 0.53, 0.52, 0.52, 0.53, 0.55, 0.51, 0.48, 0.52, 0.51,
0.53, 0.54 dan 0.45. maka didapat nilai rata-rata pasut sebesar 0.52 meter.
Kegiatan praktikum pasut ini, hanya berupa simulasi pengamatan pasut untuk
menentukan ketinggian air. Dikarenakan lokasi kasus yang diambil adalah embung
C tidak memiliki gelombang pasut, maka pada praktikum ini dilakukan pembuatan
gelombang air secara buatan, dengan cara menggoyakan air agar nilai bacaan palem
pasut yang didapat berubah. Maka pengaruh nilai dari pasang surut hanyalah
pengaruh dari distraksi yang dilakukan pada permukaan air disekitar area palem.
Jika diamati dari grafik yang didapat, diketahui pada pengukuran terjadi pasang
sebanyak 3 kali dan surut (terendah) sebanyak 1 kali. Dalam proses pembacaan
pengamatan palem pasut, pastikan teliti dan cermat agar nilai yang dihasilkan kecil
kesalahannya dan mudah dalam membuat grafik pasut nantinya.
IV. KESIMPULAN
a. Pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turun-
nya permukaan air laut secara berkala yang dipengaruhi oleh gaya tarik bendaa
stronomi terutama oleh matahari, bumi, dan bulan.
b. Nilai ketinggian pasut yang didapatkan tidak berubah terlalu besar, dikarenakan
gelombang pasut yang ada dibuat secara manual.
c. Penyebab gelombang pada embung C hasil dari buatan gelombang secara
manual (distract) disekitaran area palem.
d. Nilai pasang terbesar terjadi sebanyak 3 kali senilai 0.55 m dan nilai surut terjadi
sebanyak 1 kali sebesar 0.45 m.
V. LAMPIRAN