BAB I
TEKANAN HIDROSTATIS
1. Tujuan
a. Mencari besarnya gaya hidrostatis pada lubang vertical.
b. Mencari hubungan antara tinggi muka air dan massa beban pada alat gerak.
2. Teori
w = lebar quadrant, m
4. Prosedur Percobaan
1. Letakkan alat peraga tekanan hidrostatis pada meja hidraulika dan atur agar alat
1 280 20
2 270 16
3 260 15
1 100 26
2 104,5 25
3 110 25
6. Analisis Data
Rekapitulasi analisis kondisi elevasi air berada di atas dan bawah tepi atas
quadrant
Mengetahui
Dosen Praktikum Hidrolika
Teknik Sipil Uncen
Suhu Air =
Pada kasus ini, luasan daerah terendam air berada pada posisi vertikal, sehingga :
Dimana :
Percobaan Kedua
Pada kasus ini, luasan daerah terendam air berada pada posisi vertikal, sehingga :
Dimana :
Percobaan ketiga
Pada kasus ini, luasan daerah terendam air berada pada posisi vertikal, sehingga :
Dimana :
Hasil rekapitulasi analisis kondisi elevasi air berada di atas tepi atas quadrant
Pada kasus ini, luasan daerah terendam air berada pada posisi vertikal, sehingga :
Dimana :
Percobaan kedua
Pada kasus ini, luasan daerah terendam air berada pada posisi vertikal, sehingga :
Dimana :
Percobaan ketiga
Pada kasus ini, luasan daerah terendam air berada pada posisi vertikal, sehingga :
Dimana :
Hasil rekapitulasi analisis kondisi elevasi air berada di bawah tepi atas quadrant
7.1. Kesimpulan
Letakkan alat peraga hidrostatis pada meja hidrolika dan atur agar alat
Isi alat peraga dengan air sampai tepi atas quadrant atau hampir pada posisi
setimbang),
Ubah elevasi air dengan memutar drain valve dan ulangi langkah 4 dan 5.
Bandingkan nilai pusat tekanan yang dihasilkan dari langkah (7) dengan
Pembacaan data harus dalam keadaan seimbang antara berat W dalam berat
gram dan harus dijadikan kg dan air dalam quadrant stabil baru dicatat
Data lapangan dan data teoritis tidak boleh 5 % dan data yang salah tidak
7.2. Saran
Sebelum memulai percobaan pastikan telah memahami prosedur dengan benar
dan tujuan dari pada percobaan dilakukan. Pastikan juga alat dalam kondisi prima dan
disebabkan karena kesalahan manusia (human error), maka pemahaman teori dan
mendatang mata kuliah praktikum bisa ditambah kuantitas sistem kredit semesternya.
8. Gambar Alat
BAB II
PERCOBAAN BERNAOULLY
1. Tujuan
Menyelidiki keabsahan teori Bernoully pada aliran dalam pipa bundar dengan perubahan
diameter.
2. Teori
Jumlah tinggi tempat, tinggi tekanan dan tinggi kecepatan pada setiap titik dari suatu
Sehubungan dengan aliran dalam pipa pada dua penampang, persamaan Bernoully
P = Tinggi Tekanan
Z = Tinggi Tempat
Jika pada percobaan Bernoully posisi horisontal Z1 = Z2 dan gaya gesek antara titik 1
4. Prosedur Percobaan
1. Letakkan alat percobaan horisontal pada saluran tepi di atas meja hidrolika dengan
mengatur kaki penyangga.
2. Hubungkan alat dengan aliran suplai dari meja Hidrolika dan arahkan aliran yang keluar
dari ujung outlet pipa benda uji melalui pipa lentur ke dalam tangki pengukur
volume.
3. Hubungkan benda uji dengan suplai dari meja Hidrolika melalui bagian konvergen
dengan arah aliran (diameternya mengecil pada arah aliran).
5. Atur dengan seksama suplai air dan kecepatan aliran melalui katup pengatur aliran alat
dan katup suplai pada meja hidrolika, sehingga diperoleh kombinasi aliran tekanan
yang sangat baik dan perbedaan tekanan tampak jelas pada tabung manometer.
6. Catat semua pembacaan skala tekanan pada tabung manometer. Geserkan sumbat
(hipodermis) pada setiap penampang pipa benda uji. Catat pembacaan manometer.
Ukur debit yang melewati benda uji dengan bantuan Stop Watch dan tangki pengukur
volume pada meja Hidrolika.
7. Ulangi hal tersebut untuk aliran cepat (tekanan statis rendah) dan aliran lambat
(tekanan statis tinggi) dengan merubah bukaan katup pengatur aliran baik pada meja
Hidrolika maupun alat percobaan
Tahap I
Volume = 985 ml
Waktu = 3,84 s
1 32,6 33,5
2 30,6 33,2
3 18,2 32,9
4 24,3 32,4
5 26,9 32,2
6 27,6 32,1
7 Sebagai Kontrol
8 29,1 31,7
Tahap II
Volume = 875 ml
Waktu = 3,59 s
2 30,0 32,6
3 17,7 31,5
4 23,8 31,4
5 26,3 31,7
6 27,4 31,6
7 Sebagai Kontrol
8 28,8 31,5
Tahap III
Volume = 970 ml
Waktu = 3,36 s
1 32,1 33,5
2 30,5 33,2
3 18 32,8
4 24,2 32,4
5 26,6 32,3
6 27,9 32,2
7 Sebagai Kontrol
8 29,1 31,8
6. Analisis Data
Tahap I
7 Sebagai Kontrol
Tahap II
7 Sebagai Kontrol
Tahap III
7 Sebagai Kontrol
Mengetahui
Dosen Praktikum Hidrolika
Teknik Sipil Uncen
Diketahui :
D 1 = 28 mm = 2,8 cm
D 2 = 21 mm = 2,1 cm
D 3 = 14 mm = 1,4 cm
D 4 = 16,8 mm = 1,68 cm
D 5 = 19,6 mm = 1,96 cm
D 6 = 22,4 mm = 2,24 cm
D 7 = 25,2 mm = 2,52 cm
D 8 = 28 mm = 2,8 cm
= 3,14
Tahap I
Tahap II
Tahap III
Perhitungan P/ Teoritis
Tahap I
Perhitungan P/ Titik 2
Perhitungan P/ Titik 3
Perhitungan P/ Titik 4
Perhitungan P/ Titik 5
Perhitungan P/ Titik 6
Perhitungan P/ Titik 8
Tahap II
Perhitungan P/ Titik 2
Perhitungan P/ Titik 3
Perhitungan P/ Titik 4
Perhitungan P/ Titik 5
Perhitungan P/ Titik 6
Perhitungan P/ Titik 8
Tahap III
Perhitungan P/ Titik 2
Perhitungan P/ Titik 3
Perhitungan P/ Titik 4
Perhitungan P/ Titik 6
Perhitungan P/ Titik 8
Tahap I
Perhitungan Titik 1
Perhitungan Titik 2
Perhitungan Titik 3
Perhitungan Titik 4
Perhitungan Titik 6
Perhitungan Titik 8
Tahap II
Perhitungan Titik 1
Perhitungan Titik 2
Perhitungan Titik 3
Perhitungan Titik 4
Perhitungan Titik 5
Perhitungan Titik 6
Perhitungan Titik 8
Tahap III
Perhitungan Titik 1
Perhitungan Titik 2
Perhitungan Titik 3
Perhitungan Titik 4
Perhitungan Titik 5
Perhitungan Titik 8
KONTROL PENGUKURAN
Tahap I
.. OK
.. OK
.. OK
.. OK
.. OK
.. OK
.. OK
.. OK
OK
.. OK
.. OK
.. OK
.. OK
Tahap III
. OK
.. OK
OK
.. OK
.. OK
.. OK
.. OK
Tahap II
7.1. Kesimpulan
Percobaan Tahap I, II, dan III dengan volume air yang diperlukan masing 0,985
liter, 0,875 liter dan 0,970 liter. Pada Tahap I catatan waktunya adalah 3,84
detik , Tahap II dengan catatan waktu 3,59 detik dan Tahap III catatan waktunya
adalah 3,36 detik, nilai t yang diambil adalah nilai waktu rata-rata,
Kesimpulan dari 3 percobaan diatas yang dibagi dalam Tahap I, Tahap II dan
Tahap III yaitu bahwa data lapangan hasil pengukuran Aktual dan
dibandingkan dengan perhitungan teroritis hampir sama,
Pembacaaan yang kurang tepat akan berpengaruh pada perhitungan tekanan di
tiap-tiap diameter pipa dan hasil data analisa salah atau perlu adanya percobaan
ulang karena kesalahan prosedur,
Untuk menghasilkan data yang akurat posisi air pada tube manometer stabil dan
sumbat (hypedermis) pas diposisi pipa tinjauan,
Adanya gelembung dalam pipa akan berpengaruh pada penghitungan P/ sehingga
pipa harus bersih dari gelembung sebelum percobaan dimulai,
Pada pengukuran P/ aktaul pertama-tama hasil pengukuran naik keangka lebih
besar kemudian turun mencapai selisih angka > 0,4. Namun selang watu beberapa
menit naik kembali mencapai selisih angka > 0,3 cm, tetapi tidak melewati angka pada
pipa no. 1 dan no. 2 sedangkan pada pipa no.3 selalu mengalami penurunan angka,
Pada H aktual pipa no.7 perbedaan hasil angka tidak terlalu jauh berbeda antara pipa
no.1 dan seterusnya. Tetapi terjadi perbedaan pada tahap I dan tahap II terjadi
penurunan angka di setiap pipanya, sedangkan pada tahap III terjadi kenaikan
angka di setiap pipanya,
Hasil Percobaan Actual dan Teoritis harus sama, jika terdapat perbedaan maka
percobaan bisa dianggap gagal dan harus diulang.
Pengolahan data diperlukan banyak refrensi dan asistensi pada dosen
pembimbing.
7.2. Saran
8. Gambar Alat
DAFTAR PUSTAKA
Bangkok, Tahiland
Fakultas Teknik UI (Laboratorium Hidrolika, Hidrologi dan Sungai, Jurusan Sipil), Pedoman