TEKANAN HIDROSTATIS
1.1. Tujuan
1.2. Peralatan
Satu perangkat alat tekanan hidrostatis dengan sketsa gambar seperti gambar berikut
ini. Peralatan tersebut berupa seperempat lingakaran (kuadran) yang terekat pada lengan
penyeimbang (balance arm) dan bertumpu pada knife edge pivot. Garis kontak knife
edge bertepatan dengan aksis kuadran. Kondisi tersebut menyebabkan tekanan
hidrostatis terjadi di kuadran saat dibenamkan, hanya tekanan di permukaan kuadran
akan meningkat menjadi momen pada knife edge .
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA
D III TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Diskripsi Alat
2. Tangki
Posisi tangki diubah dengan cara mengatur sekrupnya. Posisi yang tepat
diindikasikan dengna pengatur level berbentuk lingkaran di dasar tangki.
3. Suplai air dan sistem pengeringan (drainase)
Air boleh mencapai puncak tangki melalui pipa fleksibel dan dapat dikeringkan
melalui keran di dasar tangki. Suplai air diperoleh dari hydraulic bench. Tinggi
muka air diindikasikan berdasarkan skala.
4. Data Teknis
Dimensi-dimensi berikut ini digunakan untuk membantu proses menghitung.
Namun demikian tetap lakukan pengecekan terhadap alat uji di lapangan.
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA
D III TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
1.3. Teori
Jika sistem dalam kondisi setimbang, momen di pivot adalah
m·g·L=F·h̎
Keterangan :
m = massa di panci penyeimbang
g = percepatan gravitasi
L = panjang lengan penyeimbang
F = tekanan hidrostatis
h ̎ = jarak antara pivot dan pusat tekanan
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA
D III TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Dengan menghitung tekanan hidrostatis dan pusat tekanan diisi ujung kuadran, maka
dapat dibandingkan hasil teori dan praktikum. Sedangakn, teori air penuh atau sebagian
adalah sama, akan lebih jelas jika memisahkan dua kasus tersebut.
Keterangan :
L = jarak horizontal pivot dan penggantung beban
H = jarak vertical antara pivot dengan dasar kuadran
D = tinggi muka kuadran
B = lebar muka kuadran
d = kedalaman air dari dasar kuadran
h ̍ = jarak vertical antara permukaan dan pusat tekanan
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA
D III TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
F = tekanan hidrostatis
mg = beban
1.3.1.1. Tekanan hidrostatis (Newton)
F=ρ·g·A·h
Keterangan :
A = luas area
h = kedalaman pencelupan
A=B·d
d
h=
2
sehingga
1
F = ρ · g · b · d2 (1)
2
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA
D III TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
m· g · L 2 · m· L
h̎= =
F ρ· B· d 2
Ix
h=
A∙h
Keterangan :
B·d3 d B∙d3
Ix = Ic + A · h2 = + B · d ·( )2 =
12 2 3
h̎=h̍+H-d
Sehingga
d
h̎=H-
3
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA
D III TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Keterangan :
d = kedalaman air dari dasar kuadran
F = tekanan hidrostatis
h ̍ = jarak vertikal antara permukaan air dan pusat tekanan
h ̎ = jarak pusat tekanan di bawah pivot
W = lebar permukaan kuadran
D = tinggi kuadran
mg = beban
Keterangan :
A = luas area
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA
D III TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
h = kedalaman pencelupan
M = F · h ̎(5)
F·h̎=W·L=m·g·L
m· L
h̎= D
ρ· B· D( d− )
2
h̎=h̍+H–d
Sehingga
D2 D
+(d− )
12 2
h̎= + H−d
D
d−
2
sehingga momen putar dapat dihitung.
Jarak kuadran Meter H diketahui Jarak dari atas sisi kuadran vertical
ke pivot ke tinggi pivot
6. Ulangi percobaan tersebut dengan berbagai berat beban (increment beban adalah
10,20,50 gram atau sesuai dengan kondisi lapangan)
7. Lanjutkan sampai air mencapai puncak muka kuadran
1.5. Pencatatan
Tinggi muka kuadran D = 0,1 meter
Ukur Teoritis
0,05000 0,13475 0,04800 0,84672 0,15914 0,18400 0,15580
1
0,06000 0,16170 0,05300 1,03231 0,15664 0,18233 0,18822
2
0,07000 0,18865 0,05700 1,19401 0,15800 0,18100 0,21612
3
0,08000 0,21560 0,06000 1,32300 0,16296 0,18000 0,23814
4
0,09000 0,24255 0,06500 1,55269 0,15621 0,17833 0,27690
5
0,10000 0,26950 0,06800 1,69932 0,15859 0,17733 0,30135
6
0,15000 0,40425 0,08300 2,53171 0,15967 0,17233 0,43630
7
0,20000 0,53900 0,09800 3,52947 0,15271 0,16733 0,59060
8
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA
D III TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
1.6. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan-percobaan di atas di simpulkan bahwa semakin dalam
kuadran yang terendam, semakin besar pula tekanan hidrostatisnya.
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA
D III TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA
D III TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
1.7. Lampiran