Anda di halaman 1dari 44

Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

MODUL 1
KEHILANGAN TINGGI TEKAN

1.1 Pendahuluan

Istilah Kehilangan Tinggi Tekan muncul sejak diawalinya percoban-


percobaan hidraulika abad ke-sembilan belas, yang sama dengan energi
persatuan berat fluida. Narnun perlu diingat bahwa arti fisik dari Kehilangan
Tinggi Tekan adalah kehilangan energi mekanik persatuan masa fluida.
Sehingga satuan kehilangan tinggi tekan adalah satuan panjang yang setara
dengan satu satuan masa fluida setinggi satu satuan panjang yang
bersesuaian. Perhitungan kehilangan tinggi tekan didasarkan pada hasil
percobaan dan analisa dimensi (Juliardi, 2018).

Penurunan tekanan untuk aliran turbulen adalah fungsi dari angka Reynolds
(Re), perbandingan panjang dan diameter pipa (L/D) serta kekasaran relatif
pipa (e/D). Mengingat perhitungan kehilangan tinggi tekan adalah
perhitungan yang cukup panjang. Namun, pada kenyataan aplikasi program
komputer telah digunakan pada perencanaan suatu sistem perpipaan maka
dibutuhkan persamaan maternatika untuk menentukan koefisien gesek
sebagai fungsi dari angka Reynolds dan kekasaran relatif salah satunya
adalah persamaan Blassius yang dapat digunakan pada aliran turbulen (Sipil,
2019).

Zat cair yang ada di alam ini mempunyai kekentalan, meskipun demikian
dalam berbagai perhitungan mekanika fluida ada yang dikenal atau
dianggap sebagai fluida ideal. Menurut Triatmodjo (1996), adanya
kekentalan pada fluida akan menyebabkan terjadinya tegangan geser pada
waktu bergerak. Tegangan geser ini akan berubah sebagian energi aliran
menjadi bentuk energi lain seperti panas, suara dan sebagainya. Pengubahan
bentuk energi tersebut menyebabkan terjadinya kehilangan energy
(Triatmodjo, 1996).

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dalam praktikum ini yaitu :


a. Mempelajari pengaruh efisien gesekan pada pipa
b. Menghitung besarnya kehilangan tinggi tekan akibat :
1. Gesekan pada pipa lurus
2. Ekspansi tiba-tiba
3. Kontraksi tiba-tiba
4. Tikungan
1.3 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum ini yaitu :
a. Sirkuit pipa

Gambar 1.3.1. Sirkuit pipa


b. Meja hidraulik

Gambar 1.3.2. Meja hidraulik

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

c. Gelas Ukur

Gambar 1.3.2. Meja hidraulik


d. Stopwatch

Gambar 1.3.3. Stopwatch

1.4 Teori Dasar

1.4.1 Kehilangan Tinggi Tekan Pada Pipa Lurus

Suatu pipa lurus dengan diameter (D) yang tetap, akan mempunyai
kehilangan tinggi tekan akibat gesekan sepanjang pipa (L) sebesar :

Dimana :
hL = kehilangan tinggi tekan akibat gesekan (m)
f = koefisien gesek (tidak berdimensi)
L = panjang pipa (m)
Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika
Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

D = diameter pipa (m)


v = kecepatan aliran (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2 )

Persamaan di atas dikenal sebagai persamaan Darcy-Weisbach dengan


f sebagai konstanta tidak berdimensi yang merupakan fungsi dari
bilangan Reynolds dari aliran dan kekasaran permukaan pipa.

1.4.2 Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Ekspansi Tiba-tiba

a. Tanpa kehilangan tinggi tekan

Gambar 1.4.2.1 Ekspansi Tanpa Kehilangan Tinggi Tekan


Persamaannya adalah :

[ ( ) ]

b. Dengan kehilangan tinggi tekan

Gambar 1.4.2.2 Ekspansi Dengan Kehilangan Tinggi Tekan


Persamaannya adalah :

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

[( ) ( ) ]

1.4.3 Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Kontraksi Tiba-tiba

a. Tanpa kehilangan tinggi tekan

Gambar 1.4.3.1 Kontraksi Tanpa Kehilangan Tinggi Tekan


Persamaannya adalah :

[ ( ) ]

b. Dengan kehilangan tinggi tekan

Gambar 1.4.3.2 Kontraksi Dengan Kehilangan Tinggi Tekan


Persamaannya adalah :

[ ( ) ( ) ]

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

Dimana :
P1 = Tekanan pada titik tinjau 1
P2 = Tekanan pada titik tinjau 2
ρ 𝑔
V1 = kecepatan fluida pada titik tinjau 1
V2 = kecepatan fluida pada titik tinjau 2
g = Ketinggian
D1 = Diameter pipa 1
D2 = Diameter pipa 2
Cc = Koefisien kontraksi
Z1 = Ketinggian titik tinjau 1 dari datum
Z2 = Ketinggian titik tinjau 2 dari datum

1.4.4 Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Adanya Katup

Kehilangan Tinggi Tekan Akibat katup (hL) adalah:

ρ
hL Koreksi = 12,6 hL

Koefisien kehilangan energi K dan Kkoreksi adalah:

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

1.4.5 Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Tikungan pada Pipa

Gambar 1.4.5.1 Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Tikungan pada Pipa

Keterangan :
▪▬ ▬ ▬ ▬ ▬ = Panjang lintasan
◄• ─ • ─ • ─ ► = Panjang yang diketahui
Total panjang yang diketahui : 914,4 cm
Rumus umum kehilangan tinggi tekan pada pipa :

Dimana :
hL = kehilangan energi akibat tikungan
K = koefisien kehilangan tinggi tekan

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

Kehilangan tinggi tekan di dalam pipa di tikungan dan sepanjang yang


diamati (hT) :

Kehilangan tinggi tekan pada tikungan dibedakan atas dua macam:


1. Akibat perubahan geometri (hLB) dengan koefisien tinggi
tekan (KB)
2. Akibat geometri dan gesekan pada tikungan % lingkaran
(hLL) dengan koefisien kehilangan tinggi tekan KL
a. Akibat Perubahan Geometri Pipa
( )

b. Akibat Gesekan Pipa

( [ ] )

Dimana:
g = percepatan gravitasi
R = jari-jari tikungan
L = panjang lintasan
hT = kehilangan tinggi tekan pada tikungan
hf = kehilangan tinggi tekan pada pipa lurus

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

1.5 Prosedur Percobaan

Adapun prosedur percobaan yang akan dilaksanakan pada praktikum ini


yaitu :
a. Mengkalibrasikan alat, dikalibrasi ketinggian setiap piezometer hampir
sama, dipastikan tidak ada udara yang terperangkap didalamnya.

Gambar 1.5.1. Mengkalibrasikan Alat dan Memeriksa Piezometer

b. Menyalakan meja hidraulik dengan cara menekan tombol hijau untuk


menghidupkan, lalu atur tuas pemutar untuk membuka katupnya dengan
cara memutar berlawanan arah jarum jam

Gambar 1.5.2. Menyalakan Meja Hidraulik dan Memutar Tuas

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

c. Pipa abu abu dibuka semaksimal mungkin dan pastikan pipa biru dalam
keadaan tertutup.

Gambar 1.5.3. Mengatur Pipa Katup Sirkuit


d. Membaca dan mencatat angka pada piezometer pipa 3 dan 4 untuk
gesekan pipa lurus, piezometer pipa 7 dan 8 untuk ekspansi tiba-tiba,
pipa 9 dan 10 untuk kontraksi tiba-tiba.

Gambar 1.5.4. Mengamati Piezometer


e. Tutup sirkuit biru dan buka sirkuit abu-abu hingga ketinggian aliran
mudah diamati dan dapat terbaca.

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

Gambar 1.5.5. Mengatur Sirkuit Abu-abu


f. Mengukur debit aliran berdasarkan prinsip meja hidraulik, pengukuran
dilakukan sebanyak 6 kali percobaan

Gambar 1.5.6. Mengukur Debit Aliran


g. Menutup kran abu-abu maksimal, dan membuka kran biru maksimal,
sirkuit biru ini untuk mengukur piezometer pipa 1 dan 2, pipa 5 dan 6,
pipa 11 dan 12, pipa 13 dan 14, pipa 15 dan 16, pengukuran ini
dilakukan sebanyak 6 kali percobaan

Gambar 1.5.7. Membuka Kran Biru dan Mengukur Debit Aliran

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

h. Menutup kran kearah kanan semaksimal mungkin dan mengatur debit


aliran di meja hidraulik kearah kanan dan mematikan dengan menekan
tombol merah

Gambar 1.5.8. Menutup Kran dan Mematikan Meja Hidraulik

1.6. Data Hasil Percobaan

Tabel 1.6.1. Data Hasil Pengamatan Pipa Abu-Abu


Data Hasil Pengamatan Pipa Abu-Abu Dibuka
Waktu Ketinggian (mm)
No
(s) 3 4 7 8 9 10
1. 7,3 156 154 362 380 374 280
2. 5,7 234,9 236,8 405,4 432,0 424,4 280,4
3. 5,1 252 254 430 460 450 298

Tabel 1.6.2. Data Hasil Pengamatan Pipa Biru


Data Hasil Pengamatan Pipa Biru Dibuka
N Wak Ketinggian (mm)
o tu (s) 1 2 5 6 11 12 13 14 15 16
1. 9,2 804 702 850 738 0,148 0,15 0,062 0,06 0,14 0,142
2. 6,4 898,2 722,3 969,4 762 0,230 0,229 0,165 0,142 0,196 0,247
,1
3. 5,7 879,2 657,2 961,8 706 0,257 0,255 0,178 0,176 0,227 0,265
,3

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

1.7. Perhitungan

1.7.1. Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Gerakan pipa lurus biru

a. Menghitung Debit (Q)

Q=

= = 0,000136986 ⁄

= = 0,000175439 ⁄

= = 0,000196078 ⁄

b. Menghitung Kecepatan (v)

V=

= = 0,943473413 ⁄

= = 1,208308056 ⁄

= = 1,350461944 ⁄

c. Menghitung Bilangan Reynold (Re)

Re =

= = 14368,688

= = 18402,004

= = 20566,9456

d. Menghitung

= = 0,028862424

= = 0,027131312

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

= = 0,02638728

e. Menghitung
=| - |
= |156-154| = 2
= |234,9474-236,8421| = 1,8947
= |252-254| = 2
f. Menghitung Fdw

Fdw =

= = 0,65565044

= = 0,37869259

= = 0,320012534

g. Menghitung Log

Log = Log 2 = 0,301029996


Log = Log 1,8947 = 0,277540455
Log = Log 2 = 0,301029996
h. Menghitung Log Q
Log = Log 0,000136986 = -3,86332286

Log = Log 0,000175439 = -3,75587486

Log = Log 0,000196078 = -3,70757018

1.7.2. Kehilangan Tinggi Tekan akibat Gesekan Pipa Lurus Abu-Abu (8


dan 9)

a. Menghitung Debit (Q)

Q=

= = 0,000136986 ⁄

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

= = 0,000175439 ⁄

= = 0,000196078 ⁄

b. Menghitung Kecepatan (v)

V=

= = 0,254217182 ⁄

= = 0,325576391 ⁄

= = 0,363879496 ⁄

c. Menghitung Bilangan Reynold (Re)

Re =

= = 7458,55562

= = 9552, 18527

= = 10575,9718

d. Menghitung

= = 0,034003482
( )

= = 0,03196402
( )

= = 0,031087459
( )

e. Menghitung

=| - |
= |380-374| =6
= |432-424,4211| = 7,5789
= |460-450| = 10

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

f. Menghitung Fdw

Fdw =

= = 52,19219072
( )

= = 40,19429762
( )

= = 42,4569613
( )

g. Menghitung Log

Log = Log 6 = 0,78


Log = Log 7,5789 = 0,87
Log = Log 10 =1
h. Menghitung Log Q
Log = Log 0,000136986 = -3,86332286
Log = Log 0,000175439 = -3,75587486
Log = Log 0,000196078 = -3,70757018

1.7.3. Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Ekspansi Tiba-tiba

a. Menghitung Debit (Q)

Q=

= = 0,000136986 ⁄

= = 0,000175439 ⁄

= = 0,000196078 ⁄

b. Menghitung Kecepatan (v)

V=

= = 0,254217182 ⁄

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

= = 0,325576391 ⁄

= = 0,363879496 ⁄

c. Menghitung HL
HL= | - |
= |362-380| =2
= |405,4737-432| = 26,5263
= |430-460| = 30
d. Menghitung Hl (he ≠0)

≠ = ( ( ) )

( )
HL ( ) = ( ( ) )

= 0,00305476
( )
HL ( ) = ( ( ) )

= 0,0050104
( )
HL ( ) = ( ( ) )

= 0,00625867
e. Menghitung Hl (he=0)
(he=0) = (( ) ( ) )

( )
HL ( ) = (( ) ( ) )

= 0,000648391

( )
HL ( ) = (( ) ( ) )

= 0,001063489

( )
HL ( ) = (( ) ( ) )

= 0,001328442

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

1.7.4. Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Kontraksi Tiba-tiba


a. Menghitung Debit (Q)

Q=

= = 0,000136986 ⁄

= = 0,000175439 ⁄

= = 0,000196078 ⁄

b. Menghitung Kecepatan (v)

V=

= = 0,254217182 ⁄

= = 0,325576391 ⁄

= = 0,363879496 ⁄

c. Menghitung HL
HL= | - |
= |374-280| = 94
= |424,4211-280,4211| = 144
= |450-298| = 152

d. Menghitung Hl (he ≠0) = ( ( ) )

( )
HL ( ) = ( ( ) )

= -0,04207521
( )
HL ( ) = ( ( ) )

= -0,06901164

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

( )
HL ( ) = ( ( ) )

= -0,08620485

e. Menghitung Hl (he=0) =

( ( ) ) (( ) )2

( )
HL ( ) = ( ( ) )
(( ) )2

= -1381,49776
( )
HL ( ) = ( ( ) )
(( ) )2

= -1381,52496
( )
HL ( ) = ( ( ) )
(( ) )2

= -1381,541889

1.7.5. Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Tikungan Tajam R=0

a. Menghitung Debit (Q)

Q=

= = 0,000108696 ⁄

= = 0,00015625 ⁄

= = 0,000175439 ⁄

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

b. Menghitung Kecepatan (v)

V=

= = 0,748625643 ⁄
( )

= = 1,076149362 ⁄
( )

= = 1,208308056 ⁄
( )

c. Menghitung Bilangan Reynold (Re)

Re =

= = 11401,2416

= = 16389,2848

= = 18402,004

d. Menghitung

= = 0,03058081
( )

= ( )
= 0,02792847

= = 0,02713131
( )

e. Menghitung HLG
HLG = Ht - Hf
= 112 - 0,054589405 = 111,9454106
= 207,2831 - 0,103020133 = 207,1782799
= 255,4386 – 0,126169988 = 255,31243
d. Menghitung Hf

Hf =

( )
= = 0,054589405

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

( )
= = 0,103020133

( )
= = 0,126169988

d. Menghitung Kb

Kb =

= = 3919,005728
( )

= = 3509,927298
( )

= = 3430,959729
( )

e. Menghitung Kl
( )
Kl ( )x( )
( )

( )
(( )x( )
) ( )

= 3919,7921

(( )x
)
( )
( )
( )

= 3510,64584

(( )x
)
( )
( )
( )

= 3431,65776

1.7.6. Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Tikungan Tajam R=12,7 mm

a. Menghitung Debit (Q)

Q=

= = 0,000108696 ⁄

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

= = 0,00015625 ⁄

= = 0,000175439 ⁄

b. Menghitung Kecepatan (v)

V=

= = 0,748625643 ⁄
( )

= = 1,076149362 ⁄
( )

= = 1,208308056 ⁄
( )

c. Menghitung Bilangan Reynold (Re)

Re =

= = 11401,2416

= = 16389,2848

= = 18402,004

d. Menghitung

= = 0,03058081
( )

= = 0,02792847
( )

= = 0,02713131
( )

e. Menghitung Ht
Ht= | - |
= |840 -702| = 102
= |898,2188-722,3438| = 175,875
= |879,2982 – 657,2632| = 222,035

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

f. Menghitung HLG
HLG = Ht - Hf
= 102- 0,054589405 = 101,9454106
=175,875 – 0,103020133 = 175,7719799
=222,075 – 0,126109988 = 222,90883
g. Menghitung Hf

Hf =

( )
= = 0,054589405

( )
= = 0,103020133

( )
= = 0,126169988

h. Menghitung Kb

Kb =

= = 3568,923871
( )

= = 2997,85497
( )

= = 2992,072824
( )

e. Menghitung Kl
( )
Kl ( )x( )
( )

( )
(( )x( )
) ( )

= 3569,75549

(( )x
)
( )
( )
( )

= 2978,61446

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

(( )x
)
( )
( )
( )

= 29822,81063
1.7.7. Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Tikungan Tajam R= 50 mm
a. Menghitung Debit (Q)

Q=

= = 0,000108696 ⁄

= = 0,00015625 ⁄

= = 0,000175439 ⁄

b. Menghitung Kecepatan (v)

V=

= = 0,748625643 ⁄
( )

= = 1,076149362 ⁄
( )

= = 1,208308056 ⁄
( )

c. Menghitung Bilangan Reynold (Re)

Re =

= = 11401,2416

= = 16389,2848

= = 18402,004

d. Menghitung

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

= = 0,03058081
( )

= = 0,02792847
( )

= = 0,02713131
( )

e. Menghitung Ht
Ht= | - |
= |0,146 - 0,142| = 0,004
= |0,196813 – 0,247063| = 0,05025
= |0,22793 – 0,265263| = 0,037333
f. Menghitung HLG
HLG = Ht - Hf
= 0,002 - 0,054589405 = -0,050589405
= 0,001047– 0,103020133 = -0,052770133
= 0,001965 – 0,126109988 = -0,88836988
g. Menghitung Hf

Hf =

( )
= = 0,054589405

( )
= = 0,103020133

( )
= = 0,126169988

h. Menghitung Kb

Kb =

= = -1,77104329
( )

= = -0, 8940094
( )

= = -1,19381625
( )

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

i. Menghitung Kl
( )
Kl ( )x( )
( )

( )
(( )x( )
) ( )

= -0,8077476

( )x
( )
( )
( )
( )

= -0,0142627

(( )x
)
( )
( )
( )

= -0,3391799

1.7.8. Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Tikungan Tajam R= 100 mm

a. Menghitung Debit (Q)

Q=

= = 0,000108696 ⁄

= = 0,00015625 ⁄

= = 0,000175439 ⁄

b. Menghitung Kecepatan (v)

V=

= = 0,748625643 ⁄
( )

= = 1,076149362 ⁄
( )

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

= = 1,208308056 ⁄
( )

c. Menghitung Bilangan Reynold (Re)

Re =

= = 11401,2416

= = 16389,2848

= = 18402,004

d. Menghitung

= = 0,03058081
( )

= = 0,02792847
( )

= = 0,02713131
( )

e. Menghitung Ht
Ht= | - |
= |0,148 - 0,15| = 0,002
= |0,23013 – 0,229266| = 0,001047
= |0,257404 – 0,252439| = 0,001965
f. Menghitung HLG
HLG = Ht - Hf
= 0,002 - 0,054589405 = -0,052589405
= 0,001047– 0,103020133 = -0,052770133
= 0,001965 – 0,126109988 = -0,88836988
g. Menghitung Hf

Hf =

( )
= = 0,054589405

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

( )
= = 0,103020133

( )
= = 0,126169988

h. Menghitung Kb

Kb =

-
= = -1,84105966

= = -1, 72758593
( )

= = -1,66910131
( )

i. Menghitung Kl
( )
Kl ( )x( )
( )

( )
(( )x( )
) ( )

= -0,702498

(( )x
)
( )
( )
( )

= -0,6866345

( )x
( )
( )
( )
( )

= -0,6578614
1.7.9. Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Tikungan Tajam R= 150 mm
a. Menghitung Debit (Q)

Q=

= = 0,000108696 ⁄

= = 0,00015625 ⁄

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

= = 0,000175439 ⁄

b. Menghitung Kecepatan (v)

V=

= = 0,748625643 ⁄
( )

= = 1,076149362 ⁄
( )

= = 1,208308056 ⁄
( )

c. Menghitung Bilangan Reynold (Re)

Re =

= = 11401,2416

= = 16389,2848

= = 18402,004

d. Menghitung

= = 0,03058081
( )

= = 0,02792847
( )

= = 0,02713131
( )

e. Menghitung Ht
Ht= | - |
= |0,062 - 0,6| = 0,002
= |0,162406 – 0,142375 | = 0,023031
= |0,178807 – 0,176842 | = 0,001965
f. Menghitung HLG
HLG = Ht - Hf
Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika
Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

= 0,002 - 0,054589405 = -0,052589405


=0,023031– 0,103020133 = -0,079989133
= 0,001965 – 0,126109988 = -0,124204988
g. Menghitung Hf

Hf =

( )
= = 0,054589405

( )
= = 0,103020133

( )
= = 0,126169988

h. Menghitung Kb

Kb =

= = -1,84105966
( )

= = -1, 35514255
( )

= = -1,66910131
( )

i. Menghitung Kl
( )
Kl ( )x( )
( )

( )
(( )x( )
) ( )

= -0,5247355

(( )x
)
( )
( )
( )

= -0,1529861

(( )x
)
( )
( )
( )

= -0,5012579

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

Tabel 1.8.1. Data Hasil Perhitungan KTT Gesekan Pipa Lurus Biru (3&4)
V Log
No Q (m3/s) H-3 H-4 Hf Re Fb Fdw Log Q
(m/s) Hf

1. 0,000136 0,943 156 154 2 14368,6 0,0288 0,6556 0,301 -3,863


2. 0,000175 1,208 234,9 236,8 1,894 18402,0 0,0271 0,3786 0,277 -3,755
3. 0,000196 1,350 252 254 2 20566,9 0,0263 0,3200 0,301 -3,707

Tabel 1.8.2. Data Hasil Perhitungan KTT Gesekan Pipa Abu-Abu (8&9)
V Log
No Q (m3/s) H-8 H-9 Hf Re Fb Fdw Log Q
(m/s) Hf

1. 0,000136 0,254 380 374 6 7458,5 0,0340 52,1921 0,778 -3,863

2. 0,000175 0,325 432 424,4 7,578 9552,1 0,0319 40,1942 0,879 -3,755
3. 0,000196 0,363 460 450 10 10675,9 0,0310 42,4569 1 -3,707

Tabel 1.8.3. Data Hasil Perhitungan KTT Ekspansi Tiba-Tiba (7&8)


No Q (m3/s) V H-7 H-8 HL Hl (He ) Hl (He=0)
1. 0,000136 0,254 362 380 18 0,003054 0,0006483
2. 0,000175 0,325 405,4 432 26,52 0,005010 0,0010634
3. 0,000196 0,363 430 460 30 0,006258 0,0013284

Tabel 1.8.4. Data Hasil Perhitungan KTT Kontraksi Tiba-Tiba (9&10)


Hl (He
No Q (m3/s) V H-9 H-10 HL Hl (He=0)
)
1. 0,000136 0,254 374 280 94 -0,042075 -1381,4977
2. 0,000175 0,325 424,4 280,4 144 -0,069011 -1381,52469
3. 0,000196 0,363 450 298 152 -0,086204 -1381,54188

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

Tabel 1.8.5. Tikungan Siku Tajam R=0 mm (5&6)


Q
No V H-5 H-6 Re Fb Ht Hf HLG Kb Kl
(m3/s)
0,000
1. 0,74 850 738 11401,2 0,030 112 0,054 111,9 3919,0 3919,7
108
0,000
2. 1,07 969,4 762,1 16389,2 0,027 207,2 0,103 207,1 3509,9 3510,6
156
0,000
3. 1,20 961,8 706,3 18402,0 0,027 255,4 0,126 255,3 3430,9 3431,6
175

Tabel 1.8.6. KTT Tikungan Siku Standar R=12,7 mm (1&2)


Q
No V H-1 H-2 Re Fb Ht Hf HLG Kb Kl
(m3/s)
0,000
1. 0,74 804 702 11401,2 0,030 102 0,054 101,9 3568,9 3569,7
108
0,000
2. 1,07 898,2 722,3 16389,2 0,027 175,8 0,103 175,7 2977,8 2978,6
156
0,000
3. 1,20 879,2 657,2 18402 0,027 222,0 0,126 221,9 2982,0 2982,8
175

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

Tabel 1.8.7. KTT Tikungan R=50 mm (15&16)


Q
No V H-15 H-16 Re Fb Ht Hf HLG Kb Kl
(m3/s)
0,000
1. 0,74 0,146 0,142 11401,2 0,030 0,004 0,054 -0,050 -1,771 -0,807
108
0,000
2. 1,07 0,196 0,247 16389,2 0,027 0,050 0,103 -0,052 -0,894 -0,014
156
0,000
3. 1,20 0,227 0,265 18402 0,027 0,037 0,126 -0,088 -1,193 -0,339
175

Tabel 1.8.8. KTT Tikungan R=100 (11&12)


Q
No V H-11 H-12 Re Fb Ht Hf HLG Kb Kl
(m3/s)
0,000
1. 0,74 0,148 0,15 11401,2 0,030 0,002 0,054 -0,052 -1,841 -0,701
108
0,000
2. 1,07 0,230 0,229 16389,2 0,027 0,001 0,103 -0,101 -1,727 -0,686
156
0,000
3. 1,20 0,257 0,255 18402,0 0,027 0,001 0,126 -0,124 -1,669 -0,657
175

Tabel 1.8.9. KTT Tikungan R=150 mm (13&14)


Q
No V H-13 H-14 Re Fb Ht Hf HLG Kb Kl
(m3/s)
0,000
1. 0,74 0,062 0,06 11401,2 0,030 0,002 0,054 -0,052 -1,841 -0,524
108
0,000
2. 1,07 0,165 0,142 16389,2 0,027 0,023 0,103 -0,079 -1,355 -0,152
156
0,000
3. 1,20 0,178 0,176 18402,0 0,027 0,001 0,126 -0,124 -1,669 -0,501
175

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

Grafik 1.8.1. Perbandingan Log Hf dengan Log Q Pipa Biru

Grafik 1.8.2. Perbandingan Fb dengan Re pada Pipa Biru

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

Grafik 1.8.3. Perbandingan Fdw dengan Re pada Pipa Biru

Grafik 1.8.4. Perbandingan Log Hf dengan Log Q Pipa Abu-abu

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

Grafik 1.8.5. Perbandingan Fb dengan Re pada Pipa Abu-abu

Grafik 1.8.6. Perbandingan Fdw dengan Re pada Pipa Abu-abu

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

Grafik 1.8.7. an n an n an ≠ pa a E pan a-


tiba

Grafik 1.8.8. an n an n an ≠ pa a n a a-
tiba

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

Grafik 1.8.9. Perbandingan Kb dengan Kl pada Tikungan R = 0 mm

Grafik 1.8.10. Perbandingan Kb dengan Kl pada Tikungan R = 12,7 mm

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

Grafik 1.8.11. Perbandingan Kb dengan Kl pada Tikungan R = 50 mm

Grafik 1.8.12. Perbandingan Kb dengan Kl pada Tikungan R = 100 mm

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

Grafik 1.8.13. Perbandingan Kb dengan Kl pada Tikungan R = 150 mm

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

1.8. Analisis

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan, didapatkan berbagai


grafik yang berbeda. Dapat dilihat dari grafik log hf dengan log Q untuk
pipa lurus, grafik ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui hubungan
antara debit (Q) dan kehilangan tinggi tekan (hf). Log hf memiliki nilai yang
lebih tinggi daripada Log Q, dan grafik pipa abu-abu selalu berada pada
posisi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan grafik pipa biru. Grafik
hubungan antara log hf dan Q pada pipa biru tidak berbentuk linear atau
garis lurus, sedangkan grafik hubungan antara log hf dan Q pada pipa abu-
abu hampir membentuk garis lurus (linear). Persamaan linear yang didapat
menandakan bahwa semakin besar debit yang kita alirkan pada suatu pipa,
maka kehilangan tinggi tekan akibat gesekan akan semakin besar.

Grafik hubungan Fb vs Re dan Fdw vs Re dibuat untuk mengetahui


hubungan atau pengaruh antara bilangan Reynolds terhadap Fb dan Fdw.
Nilai Fdw di pipa biru dan abu-abu lebih tinggi dibandingkan nilai Fb pada
pipa biru dan abu-abu. Nilai ini menunjukkan bahwa Fdw>Fb, hal ini
dikarenakan Fdw tidak hanya memperhitungkan jenis aliran (Re) saja tetapi
juga memperhitungkan kehilangan tinggi tekan, panjang pipa, dan gravitasi
sehingga lebih mendekati keadaan sebenarnya. Hubungan Fb dan Fdw
dengan bilangan Reynolds adalah berbanding lurus. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa semakin besar bilangan Reynolds maka Fb dan Fdw
semakin besar pula.

Grafik Kb dan Kl pada tikungan dibuat untuk mengetahui pengaruh


tikungan pada pipa terhadap kehilangan tinggi tekan. Nilai Kb dan Kl
terbesar terdapat pada tikungan sekunder R = 12,7 mm. Sedangkan nilai Kl
lebih besar disbanding nilai Kb.

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

1.9. Kesimpulan

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan maka, dapat disimpulan bahwa :
1. Pipa biru terdapat kehilangan tinggi tekan akibat faktor gesekan pipa
lurus, tikungan tajam R = 0 mm, dan tikungan sekunder R = 12,7 mm.
2. Pipa abu-abu terdapat kehilangan tinggi tekan akibat faktor gesekan
pipa lurus, kontraksi, ekspansi, tikungan R = 50 mm,100 mm, 150 mm.
3. Semakin besar debit masuk maka, semakin besar pula kehilangan tinggi
tekannya.
4. Nilai Kl > Kb, yang merupakan koefisien kehilangan tinggi tekan akibat
gaya gesekan pada pipa di tikungan ataupun akibat perubahan dari
geometri pipa itu sendiri.

1.10. Saran

1. Sebaiknya praktikan teliti dalam menggunakan alat agar dapat


meminimalisir kesalahan dalam pengambilan data.
2. Sebaiknya alat harus diperhatikan dengan baik agar data yang
didapatkan lebih sesuai.
3. Praktikan diperlukan untuk memastikan bahwa air dalam selang tidak
terdapat udara, agar mendapatkan data yang akurat.

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

1.11. Daftar Pustaka

Juliardi, R. (2018). Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidraulika


kelompok 9. Lampung Selatan: Institut Teknologi Sumatera.
Sipil, T. L. (2019). Modul Praktikum Mekanika Fluida dan Hidraulika. Lampung
Selatan: Institut Teknologi Sumatera.
Triatmodjo, B. (1996). Hidraulika I. Yogyakarta: Beta Offset.

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika


Institut Teknologi Sumatera Kelompok 9

1.12. Gambar Alat

Gambar 1.13.1 Alat Kehilangan Tinggi Tekan

Laporan Mekanika Fluida dan Hidraulika

Anda mungkin juga menyukai