Anda di halaman 1dari 21

MEKANIKA FLUIDA DAN

SEDIMENTASI

07-PERSAMAAN UNTUK ALIRAN PADA PIPA

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


UNIVERSITAS PAMULANG
PENDAHULUAN
• Bab ini membahas kasus engineering yang terkait dengan aliran fluida di
dalam saluran / pipa sistem perpipaan
• Sistem perpipaan melibatkan pipa dengan diameter berbeda yang
terkoneksi satu sama lain dengan berbagai fitting atau elbows untuk
mengarahkan cairan, valves untuk mengontrol laju aliran, dan pompa untuk
memberi tekanan pada fluida
• Basic piping problem: diketahui geometri pipa beserta komponen
tambahannya (misalnya fitting, valve) dengan laju alir dan sifat fluida
tertentu, ingin dihitung pressure drop yang diperlukan untuk
menggerakkan aliran?
• Friksi secara langsung berhubungan dengan pressure drop dan head loss
ketika fluida mengalir melalui pipa atau saluran
• Pressure drop selanjutnya dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan
pumping power
ALIRAN LAMINER DAN TURBULEN

Gambar 1. Karakteristik fluida berwarna yang diinjeksi ke dalam aliran di


dalam pipa (Çengel & Cimbala, 2006)
PROFIL KECEPATAN PADA PIPA

• Ketika fluida mengalir di dalam pipa dan kecepatannya diukur pada


berbagai jarak dari dinding pipa ke tengah, menunjukkan bahwa pada
aliran laminer dan turbulen, fluida di bagian tengah pipa bergerak lebih
cepat dibandingkan fluida yang dekat dengan dinding pipa

Gambar 2. Distribusi kecepatan fluida di dalam pipa


ALIRAN LAMINER DALAM PIPA

Untuk aliran laminer atau viskos, profil kecepatannya berbentuk


parabola berdasarkan persamaan berikut

(1)
dengan = kecepatan fluida di posisi tertentu
= tekanan di bagian inlet pipa
= tekanan di bagian outlet pipa
= jari-jari pipa
= jarak tertentu dari pusat pipa
Pressure drop dan friction loss pada aliran laminer
• Pressure drop akibat adanya friksi ()

(2)
dengan = tekanan di titik 1
= tekanan di titik 2
= kecepatan rata-rata di dalam pipa (m/s)
= diameter dalam pipa
= panjang pipa

Friction loss () dirumuskan dengan

(3)
• Faktor friksi untuk perhitungan friction loss
Fanning friction factor ():

dengan = shear stress (4)

Nilai yang dihasilkan dapat digunakan untuk menghitung pressure


drop dan friction loss

(5)

(6)
Khusus untuk aliran laminer, persamaan (4) disederhanakan sehingga
diperoleh:

(7)

Catatan:
Persamaan (4), (5), dan (6) dapat digunakan pada aliran laminer
maupun turbulen
CONTOH SOAL :
Sebuah pipa kapiler dengan diameter dalam 2,22x10 -3 m dan panjang
0,317 m digunakan untuk mengukur laju alir cairan yang densitasnya
875 kg/m3 dan viskositas 1,13x10-3 Pa.s. Kecepatan fluida tersebut
diketahui 0,275 m/s. Perkirakan pressure drop yang dihasilkan dengan
menggunakan metode Fanning friction factor!
ALIRAN TURBULEN DALAM PIPA

• Aliran turbulen berkaitan dengan nilai friksi, koefisien transfer


panas serta transfer massa yang lebih besar dibandingkan aliran
laminar
• Pada aliran turbulen, faktor friksi juga tergantung pada bilangan
Reynolds
• Fanning friction factor tidak dapat diprediksi secara teoritis seperti
pada aliran laminer
• Faktor friksi ditentukan secara empiris, dimana nilainya tidak hanya
dipengaruhi oleh bilangan Reynolds tetapi juga dipengaruhi oleh
kekasaran (roughness, ) permukaan pipa
Efek roughness

• Eksperimen oleh Coulomb pada tahun 1800 menunjukkan bahwa


kekasaran permukaan (surface roughness) memiliki efek pada tahanan
friksi
• Efek tersebut diabaikan untuk aliran laminer dalam pipa, namun aliran
turbulen sangat dipengaruhi oleh roughness
Tabel 1. Nilai roughness untuk commercial pipe (White, 2009)
Pressure drop dan faktor friksi pada aliran turbulen

Gambar 3. Faktor friksi untuk aliran turbulen dalam pipa


• Nilai yang diperoleh dari grafik selanjutnya dapat digunakan
untuk menentukan nilai atau menggunakan persamaan (5) dan
(6)
• Jenis pipa yang paling umum (commercial steel) memiliki nilai
roughness = 4,6x10-5 m
Langkah penyelesaian:
1. Tentukan diameter dalam pipa (Appendix A.5-1)
2. Hitung Re, tentukan jenis alirannya
3. Tentukan nilai f dari grafik (hitung ε/D terlebih dahulu)
4. Hitung friction loss menggunakan persamaan (6)
PRESSURE DROP PADA ALIRAN GAS

Persamaan untuk aliran gas (laminer dan turbulen);

(8)
dimana = densitas pada

(9)
(10)

dimana = 8314,3 J/kg.mol.K


= berat molekul
= mass velocity (kg/s.m2)
MINOR LOSSES PADA SISTEM PERPIPAAN

• Head losses terbagi menjadi major losses dan minor losses


• Major losses diakibatkan gesekan antara fluida dengan dinding
pipa
• Minor losses dapat disebabkan oleh:
1. Pipe entrance atau exit
2. Sudden expansion atau contraction
3. Elbows, tees, dan fitting lainnya
4. Valves
5. Gradual expansion atau contractions
Gambar 4. Pipe fittings
REFERENSI

1. Çengel, Y. A., & Cimbala, J. M. (2006). Fluid mechanics: Fundamentals and


applications. McGraw-Hill Higher Education.
2. Geankoplis, Christie J., “Transport Processes and Unit Operations”, 3 th Ed, Allyn
& Bacon Inc.
3. White, F. M. (2009). Fluid mechanics (6th ed). McGraw-Hill.

Anda mungkin juga menyukai