Anda di halaman 1dari 34

MEKANIKA FLUIDA

Konsep dan Persamaan Dasar Aliran


Fluida Cair dan Gas

Nishia W. Meray, M. Si
KINEMATIKA FLUIDA
Metode Lagrange :
Mengamati gerak
partikel fluida
dalam suatu ruang
tertentu

Metode Euler :
Mengamati gerak
partikel fluida pada
suatu titik tertentu
dalam ruang.

LAGRANGIAN DRIFTER CURRENT METER
ALIRAN FLUIDA
Kecepatan fluida yang bergerak umumnya berubah
besar (tidak tenang) dengan arah di sepanjang garis alir.
Umumnya pada waktu tertentu fluida bergerak akan
mencapai keadaan dimana kecepatan disemua titik
menjadi konstan, disebut aliran stasioner.
KLASIFIKASI ALIRAN
Secara garis besar, aliran fluida dapat digolongkan
sebagai berikut :
1. Aliran steady dan unsteady
2. Aliran uniform dan non uniform
3. Aliran satu, dua dan tiga dimensi
4. Aliran laminar dan turbulen
1. Aliran steady dan unsteady
Suatu aliran dikatakan steady, jika berbagai
karakter seperti kecepatan,tekanan,
kerapatan, temperatur dan lain sebagainya
pada tiap titik alirannya tidak berubah
dengan perubahan waktu.


Jika salah satu atau seluruh karakter fluida
dalam gerakannya berubah dengan
perubahan waktu pada tiap titik dalam fluida
maka aliran tersebut dikatan unsteady



2. Aliran uniform dan non uniform
Jika kecepatan fluida baik arah maupun besarnya, tidak
berubah dari titik ketitik sepanjang alirannya dalam
waktu singkat, sehingga bentuk persamaan suatualiran
uniform dinyatakan sebagai:


jika kecepatan fluida berubah dari titik ke titik sepanjang
alirannya dalam waktusingkat, maka bentuk persamaan
aliran non uniform dinyatakan sebagai :


3. Aliran Satu, dua dan tiga dimensi


PERSAMAAN DASAR DALAM DINAMIKA
FLUIDA
Persamaan kontinuitas



Adanya hukum kekekalan massa, sehingga:


Dimana, m adalah laju aliran massa (Kg/s) dan vA
merupakan laju aliran volume.
Persamaan Bernoulli
Menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik
sama dengan jumlah energi pada suatu titik yang
lain pada suatu stream line yang sama.




Prinsip Bernoulli
Pada suatu aliran fluida, peningkatan kecepatan
fluida akan menimbulkan penurunan tekanan
pada aliran tersebut.
APLIKASI PRINSIP BERNOULLI
Teorema Torricceli


Laju aliran fluida
adalah :


Laju aliran fluida pada
lubang yang berjarak h
dari permukaan wadah
sama dengan laju aliran
yang jatuh bebas sejauh h.
APLIKASI PRINSIP BERNOULLI
Venturimeter





Ketika fluida melewati
bagian pipa yang
penampangnya kecil (A2),
maka laju fluida bertambah
(ingat persamaan
kontinuitas).
Menurut prinsip Bernoulli,
jika kelajuan fluida
bertambah, maka tekanan
fluida tersebut menjadi
kecil. Jadi tekanan fluida di
bagian pipa yang sempit
lebih kecil tetapi laju aliran
fluida lebih besar.
APLIKASI PRINSIP BERNOULLI
Botol semprot





ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA
Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang banyak
digunakan untuk memindahkan fluida, baik cair, gas,
maupun campuran cair dan gas dari suatu tempat ke
tempat yang lain
Sistem perpipaan yang lengkap terdiri atas :
Pipa
Sambungan-Sambungan (fitting)
Peralatan pipa (pompa)
dll

SIFAT-SIFAT ALIRAN BERDASARKAN BILANGAN
REYNOLDS
16
Dalam mempelajari aliran dalam pipa, sebelumnya perlu diketahui aliran
berdasarkan bilangan reynolds
Bila sebuah pipa mengalirkan air dan dituangkan tinta, maka ada 3 kemungkinan
bentuk tinta tersebut, yaitu :
Jejak Tinta
Bila Aliran
Lambat
Bila Aliran Cepat
17
Fenomena diatas diselidiki oleh Osbourne Reynolds dengan alat sebagai berikut
(yang dikenal sebagai Reynolds apparatus):
Dari percobaan dengan alat tersebut, maka
didapat bahwa aliran dipengaruhi oleh:




Dimana nilainya diantara kurang dari 2000 untuk
aliran laminar dan lebih dari 4000 adalah aliran
turbulen.
s viskosita
diameter d
rata - rata kecepatan u
jenis Massa
=
=
=
=

ud
Bilangan diatas dikenal dengan nama bilangan reynolds
Ketentuan aliran sebagai berikut :
laminar flow : re < 2000
Transitional flow: 2000 < re < 4000
Turbulent flow : re > 4000
Bilangan reynolds tidak berdimensi
18

Dari rumus tersebut dapat dikatakan bahwa bila gaya inersia
melebihi gaya viskositas (kecepatan lebih cepat dan
bil.Reynolds besar), maka terjadi aliran Turbulen dan
sebaliknya, maka akan terjadi aliran Laminar.
Secara umum :

Aliran Laminar
Re < 2000
Kecepatan rendah
Tinta tidak bercampur
dengan air
Partikel fluida bergerak
dalam garis lurus
Memungkinkan
analisis matematik
sederhana
Jarang terjadi dalam
sistem air
Aliran Transisi
2000< Re < 4000
Kecepatan sedang
Tinta sedikit
bercampur dengan
air
Aliran Turbulen
Re > 4000
Kecepatan tinggi
Tinta bercampur dengan air
secara cepat
Partikel fluida bergerak
secara acak
Pergerakan partikel sangat
sulit dideteksi
Analisis matematik sangat
sulit dilakukan
Sering dalam sistem air
KARAKTERISTIK ALIRAN DI DALAM
SALURAN/PIPA

Aliran yang terlalu cepat akan menimbulkan
pressure drop yang tinggi sedangkan aliran yang
terlalu lambat pressure drop-nya akan rendah akan
tetapi tidak efisien
Kecepatan aliran perlu dibatasi dengan
memperhatikan :
* Besarnya daya yang dibutuhkan
* Masalah erosi pada dinding pipa
* Masalah pembentukan deposit/endapan
* Tingkat kebisingan yang terjadi

Kerugian yang terdapat di dalam aliran fluida
Kerugian tekanan (Pressure Drop) atau
Kerugian head ( Head Loss)
Faktor yang mempengaruhi kerugian di dalam aliran
fluida:
Kecepatan aliran
Luas penampang saluran
Faktor friksi
Viskositas
Densitas fluida
PRESSURE DROP
Terjadi akibat aliran fluida mengalami gesekan
dengan permukaan saluran
Dapat juga terjadi ketika aliran melewati sambungan
pipa, belokan, katup, difusor, dan sebagainya
Besar Pressure Drop bergantung pada :
* Kecepatan aliran
* Kekasaran permukaan
* Panjang pipa
* Diameter pipa
Harga-harga kecepatan aliran air yang
dianjurkan untuk berbagai pemakaian
Service Daerah kecepatan (fps)
Keluaran pompa 8-12
Pipa isap pompa 4-7
Saluran pembuangan 4-7
Header 4-15
Riser 3-10
Service umum 5-10
Air minum 3-7
Jenis fluida Kecepatan maksimum
[ft/s]
Uap untuk proses 120 150
Slurry 5 10
Uap air 100 130
Air 6 10
Fluida cair 100/
1/2

Kecepatan maksimum aliran fluida dalam pipa
Penggunaan Material Pipa dan Sambungan
yang Dianjurkan
PRESSURE DROP AKIBAT GESEKAN
(MAJOR LOSS)
25
Kehilangan tinggi tekan akibat gesekan dalam pipa
termasuk dalam kehilangan yang besar (major loss)
Kehilangan tinggi tekan akibat gesekan dalam pipa
tergantung dari :
1. Tidak tergantung dari tekanan pada aliran air
2. Berbanding lurus dengan panjang pipa (l)
3. Berbanding terbalik dengan diameter pipa (d)
4. Berbanding lurus dengan kecepatan rata-rata (v)
5. Tergantung dari kekasaran pipa, bila aliran turbulen
|
|
.
|

\
|
= A
2
2
V
d
l
P
Hubungan antara head dan tekanan :
h g P . . =
Kerugian head (head loss) :
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
= A
g
V
d
l
h
2
2

Dimana :
AP = kerugian
tekanan
d = diameter pipa
V = kecepatan aliran
f = faktor friksi
l = panjang pipa
g = grafitasi
h = head
Catatan: harga untuk pipa-pipa tertentu dapat dicari dengan
menggunakan diagram Moody dengan terlebih dahulu menghitung
bilangan Reynolds
PRESSURE DROP AKIBAT GESEKAN
(MAJOR LOSS)
27 KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT GESEK
Major Loss untuk aliran laminar :



Kehilangan Tinggi Tekan Untuk Aliran Turbulen Pada Pipa Yang
Permukaan Pipa Halus :

Re
64
atau
e) Pouiseuill - Hagen (menurut
32
2
=
=

gD
LV
h
f
Blasius) (menurut
Re
3164 . 0
=
28
PRESSURE DROP AKIBAT RERUGI KECIL
(MINOR LOSSES)
Minor Losses Terjadi Karena Adanya :
1. Kontraksi Tiba-Tiba atau Perlahan
2. Pelebaran Tiba-Tiba atau Perlahan
3. Tikungan
4. Katup
Secara Umum Rumus Pressure Drop Akibat Minor Losses :


Dimana : k
L
= koefisien kehilangan energi tergantung jenis penyebab
v = kecepatan
g
v
k h
L L
2
2
=
Persamaan matematis kerugian akibat sambungan
(kerugian minor) dalam sistem pemipaan:
|
|
.
|

\
|
= A
|
|
.
|

\
|
= A
2
2
2
2
V
K p
atau
g
V
K h
m
m

Keterangan: K = Koefisien hambatan minor


30
KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT RERUGI KECIL (MINOR L
1. Kehilangan energi akibat kontraksi tiba-tiba
|
|
.
|

\
|
=
g
V
K h
c c
2
2
2
Kontraksi tiba-tiba dapat membuat tekanan turun karena
kehilangan energi akibat turbulensi dan meningkatnya
kecepatan (lihat gambar)
Termasuk dalam kehilangan energi akibat kontraksi tiba-tiba
adalah peralihan pipa masuk
Perhitungan kehilangan energi dihitung dengan rumus
dibawah
Dimana Kc = koefisien kontraksi yang tergantung dari d
2
/d
1
31
KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT RERUGI KECIL (MINOR L
2. Kehilangan energi akibat ekspansi tiba-tiba
Termasuk dalam kehilangan energi ini adalah pipa yang
dihubungkan dengan reservoir
( )
g
V
A
A
h
atau
g
V V
h
E
E
2
1
2
2
1
2
2
1
2
2 1
|
|
.
|

\
|
=

=
Kehilangan energi dapat dihitung
32
KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT RERUGI KECIL (MINOR L
3. Kehilangan energi akibat tikungan
Kehilangan energi akibat tikungan diakibatkan meningkatnya tekanan
pada bagian luar pipa dan menurun pada bagian dalam pipa
Untuk mengembalikan tekanan dan kecepatan pada bagian dalam
pipa, menyebabkan terjadinya pemisahan aliran
Kehilangan energi akibat tikungan bergantung pada jari-jari tikungan (r)
dan diameter pipa (d), yaitu :
g
v
k h
B B
2
2
=
R/D 1 2 4 6 10 16 20
K
B
0.35 0.19 0.17 0.22 0.32 0.38 0.42
CONTOH TABEL K
B
33
KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT RERUGI KECIL (MINOR L
4. Kehilangan energi akibat katup (valve)
Kehilangan energi akibat katup dihitung dengan :
g
v
K h
V V
2
2
=
KARAKTERISTIK ALIRAN MELALUI
SAMBUNGAN-SAMBUNGAN
Bentuk-bentuk sambungan pada sistem perpipaan:
Sambungan lurus
Sambungan belok
Sambungan cabang
Sambungan dengan perubahan ukuran saluran
Cara-cara penyambungan pada sistem pemipaan:
Ulir
Press
Flens
Lem
Las

Anda mungkin juga menyukai