ud
Bilangan diatas dikenal dengan nama bilangan reynolds
Ketentuan aliran sebagai berikut :
laminar flow : re < 2000
Transitional flow: 2000 < re < 4000
Turbulent flow : re > 4000
Bilangan reynolds tidak berdimensi
18
Dari rumus tersebut dapat dikatakan bahwa bila gaya inersia
melebihi gaya viskositas (kecepatan lebih cepat dan
bil.Reynolds besar), maka terjadi aliran Turbulen dan
sebaliknya, maka akan terjadi aliran Laminar.
Secara umum :
Aliran Laminar
Re < 2000
Kecepatan rendah
Tinta tidak bercampur
dengan air
Partikel fluida bergerak
dalam garis lurus
Memungkinkan
analisis matematik
sederhana
Jarang terjadi dalam
sistem air
Aliran Transisi
2000< Re < 4000
Kecepatan sedang
Tinta sedikit
bercampur dengan
air
Aliran Turbulen
Re > 4000
Kecepatan tinggi
Tinta bercampur dengan air
secara cepat
Partikel fluida bergerak
secara acak
Pergerakan partikel sangat
sulit dideteksi
Analisis matematik sangat
sulit dilakukan
Sering dalam sistem air
KARAKTERISTIK ALIRAN DI DALAM
SALURAN/PIPA
Aliran yang terlalu cepat akan menimbulkan
pressure drop yang tinggi sedangkan aliran yang
terlalu lambat pressure drop-nya akan rendah akan
tetapi tidak efisien
Kecepatan aliran perlu dibatasi dengan
memperhatikan :
* Besarnya daya yang dibutuhkan
* Masalah erosi pada dinding pipa
* Masalah pembentukan deposit/endapan
* Tingkat kebisingan yang terjadi
Kerugian yang terdapat di dalam aliran fluida
Kerugian tekanan (Pressure Drop) atau
Kerugian head ( Head Loss)
Faktor yang mempengaruhi kerugian di dalam aliran
fluida:
Kecepatan aliran
Luas penampang saluran
Faktor friksi
Viskositas
Densitas fluida
PRESSURE DROP
Terjadi akibat aliran fluida mengalami gesekan
dengan permukaan saluran
Dapat juga terjadi ketika aliran melewati sambungan
pipa, belokan, katup, difusor, dan sebagainya
Besar Pressure Drop bergantung pada :
* Kecepatan aliran
* Kekasaran permukaan
* Panjang pipa
* Diameter pipa
Harga-harga kecepatan aliran air yang
dianjurkan untuk berbagai pemakaian
Service Daerah kecepatan (fps)
Keluaran pompa 8-12
Pipa isap pompa 4-7
Saluran pembuangan 4-7
Header 4-15
Riser 3-10
Service umum 5-10
Air minum 3-7
Jenis fluida Kecepatan maksimum
[ft/s]
Uap untuk proses 120 150
Slurry 5 10
Uap air 100 130
Air 6 10
Fluida cair 100/
1/2
Kecepatan maksimum aliran fluida dalam pipa
Penggunaan Material Pipa dan Sambungan
yang Dianjurkan
PRESSURE DROP AKIBAT GESEKAN
(MAJOR LOSS)
25
Kehilangan tinggi tekan akibat gesekan dalam pipa
termasuk dalam kehilangan yang besar (major loss)
Kehilangan tinggi tekan akibat gesekan dalam pipa
tergantung dari :
1. Tidak tergantung dari tekanan pada aliran air
2. Berbanding lurus dengan panjang pipa (l)
3. Berbanding terbalik dengan diameter pipa (d)
4. Berbanding lurus dengan kecepatan rata-rata (v)
5. Tergantung dari kekasaran pipa, bila aliran turbulen
|
|
.
|
\
|
= A
2
2
V
d
l
P
Hubungan antara head dan tekanan :
h g P . . =
Kerugian head (head loss) :
|
|
.
|
\
|
|
.
|
\
|
= A
g
V
d
l
h
2
2
Dimana :
AP = kerugian
tekanan
d = diameter pipa
V = kecepatan aliran
f = faktor friksi
l = panjang pipa
g = grafitasi
h = head
Catatan: harga untuk pipa-pipa tertentu dapat dicari dengan
menggunakan diagram Moody dengan terlebih dahulu menghitung
bilangan Reynolds
PRESSURE DROP AKIBAT GESEKAN
(MAJOR LOSS)
27 KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT GESEK
Major Loss untuk aliran laminar :
Kehilangan Tinggi Tekan Untuk Aliran Turbulen Pada Pipa Yang
Permukaan Pipa Halus :
Re
64
atau
e) Pouiseuill - Hagen (menurut
32
2
=
=
gD
LV
h
f
Blasius) (menurut
Re
3164 . 0
=
28
PRESSURE DROP AKIBAT RERUGI KECIL
(MINOR LOSSES)
Minor Losses Terjadi Karena Adanya :
1. Kontraksi Tiba-Tiba atau Perlahan
2. Pelebaran Tiba-Tiba atau Perlahan
3. Tikungan
4. Katup
Secara Umum Rumus Pressure Drop Akibat Minor Losses :
Dimana : k
L
= koefisien kehilangan energi tergantung jenis penyebab
v = kecepatan
g
v
k h
L L
2
2
=
Persamaan matematis kerugian akibat sambungan
(kerugian minor) dalam sistem pemipaan:
|
|
.
|
\
|
= A
|
|
.
|
\
|
= A
2
2
2
2
V
K p
atau
g
V
K h
m
m
\
|
=
g
V
K h
c c
2
2
2
Kontraksi tiba-tiba dapat membuat tekanan turun karena
kehilangan energi akibat turbulensi dan meningkatnya
kecepatan (lihat gambar)
Termasuk dalam kehilangan energi akibat kontraksi tiba-tiba
adalah peralihan pipa masuk
Perhitungan kehilangan energi dihitung dengan rumus
dibawah
Dimana Kc = koefisien kontraksi yang tergantung dari d
2
/d
1
31
KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT RERUGI KECIL (MINOR L
2. Kehilangan energi akibat ekspansi tiba-tiba
Termasuk dalam kehilangan energi ini adalah pipa yang
dihubungkan dengan reservoir
( )
g
V
A
A
h
atau
g
V V
h
E
E
2
1
2
2
1
2
2
1
2
2 1
|
|
.
|
\
|
=
=
Kehilangan energi dapat dihitung
32
KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT RERUGI KECIL (MINOR L
3. Kehilangan energi akibat tikungan
Kehilangan energi akibat tikungan diakibatkan meningkatnya tekanan
pada bagian luar pipa dan menurun pada bagian dalam pipa
Untuk mengembalikan tekanan dan kecepatan pada bagian dalam
pipa, menyebabkan terjadinya pemisahan aliran
Kehilangan energi akibat tikungan bergantung pada jari-jari tikungan (r)
dan diameter pipa (d), yaitu :
g
v
k h
B B
2
2
=
R/D 1 2 4 6 10 16 20
K
B
0.35 0.19 0.17 0.22 0.32 0.38 0.42
CONTOH TABEL K
B
33
KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT RERUGI KECIL (MINOR L
4. Kehilangan energi akibat katup (valve)
Kehilangan energi akibat katup dihitung dengan :
g
v
K h
V V
2
2
=
KARAKTERISTIK ALIRAN MELALUI
SAMBUNGAN-SAMBUNGAN
Bentuk-bentuk sambungan pada sistem perpipaan:
Sambungan lurus
Sambungan belok
Sambungan cabang
Sambungan dengan perubahan ukuran saluran
Cara-cara penyambungan pada sistem pemipaan:
Ulir
Press
Flens
Lem
Las