Anda di halaman 1dari 7

MAKALA MEKANIKA FLUIDA

Di Susun oleh:
SAHRIL

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-NYA kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah “ Makalah
pennganti uas” .
Pada kesempatan ini,kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah
Mekanika fluida yang telah memberikan tugas kepada kami.
Kami jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah awal yang baik dari studi kami yang
sesungguhnya. Oleh karena keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa kami harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami serta teman-teman
semua yang telah membaca dan melihat makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................6
BAB I

1.1 Lapisan Batas dan Kehilangan Energi

 Konsep Lapisan Batas


Aliran fluida (cepat atau lambat) akan terpengaruh oleh tegangan geser, utamanya di daerah
yang paling dekat dengan bidang geser. Daerah yang di pengaruhi oleh tegangan geser pada
fluida yang mengalir disebut lapisan batas (boundary layer) dan ketebalan lapisan batas
dinyatakan (delta).
Daerah lapisan batas > aliran mengalami hambatan, kecepatan melambat bahkan partikel fluida
terpaksa berhenti karena geseran dan efek vikson di sekitar permukaan benda > tegangan geser
yang besar
partikel fluida yang lain berusaha mengalir sedangkan partikel terekat dengan lapisan batas
relatif diam> kecepatan lambat akibat interaksi antara fluida cepat dan fluida lambat
 jenis lapisan batas
velocity boundary layer > area pada arus fluida pada permukaan dinding yang di dominasi efek
viskositasi. efek viskositasi dan kecepatan berubah secara signifikan. daerah aliran bebas
pusaran > efek geseran tak berarti dan kecepatan konstan
lapisan batas termal
thermal boundary layer > daerah yang terdapat gradien suhu dalam aliran akibat proses
pertukaran kalor antara fluida dan dinding saluran
aliran fluida di atas plat isothermal
-lapisan batas termal adalah daerah dari fluida dimana ada gradien temperature
-tabel lapisan batas termal adalahjarak dari permukaan arah y di mana ratio temperatur
Ts−T
=0,99
TsT ∞
kecepatan fluida akan berpengaru terhadap gradien temperature sehingga mempengaruhui
parpen konveksi
 contoh lapisan batas
secara teoritis aliran yang mengalir adalah laminar secara keseluruhan. namun pada
kenyataanya setiap aliran yang mendapatkan hambatan seperti gesekan permukaan maka akan
mengalami tegangan geser dan diferensasi kecepatan. jika semakin banyak gangguan yang di
alami maka aliranya akan terus berubah sehingga menyebabkan aliran turbulen
 kehilangan energi
kehilangan energi terjadi akibat besarnya tegangan geser yang di hasilkan oleh fluida yang
mengalir. kehilangan energi atau head loss dipengaruhi oleh geometri penampang saluran,
viskositas, massa jenis, dan gesekan aliran fluida
hand loss terbagi atas mayor losses dan minor lesses
head loss dapat terjadi karena:
 gesekan antara fluda dan dinding pipa
 friksi antara sesama partikel pembentuk fluida tersebut
 turbulensi yang diakibatkan saat aliran di belokkan arahnya atau hal lain seperti
misalnya perubahan akibat komponen perpiaan (valve, flow reducer, atau kran)

mayor losses

kerugian gesekan dalam pipa atau mayor losses merupakan kerugian yang di sebabkan oleh gesekan
aliran dengan pipa sepanjang lintasan. kerugian gesekan untuk perhitungan aliran didalam pipa pada
umumnya dipakai persamaan Darcy-Weisback

keterangan:

hf :kerugian gesekan dalam pipa/mayor losses(m)

f :koefisien gesek

f .l v 2
L : Panjang pipa(m) hf = .
D 2g
v :kecepatan aliran fluida (m/s)

g : percepatan gravitasi (m/s2)

CONTOH SOAL:

berdiameter 150 mm dan kecepatan melalui Air mengalir pipa 5,5 m/det. Kekentalan kinematik air adalah 1,3 x 10-

4 m²/det. Bagaimana bentuk tipe alirannya? (gunakan rumus koefisien gesekan Darcy)

Bilangan Reynolds :

Re= vD = Δ y 5,5 x 0,15


=6,35
v Δ x 1,3 x 10−6
Karena Re > 4000→ Aliran turbulen

Minor losses merupakan kerugian yang disebabkan oleh gesekan aliran dalam pipa akibat perubahan luas

penampang/geometri. Misalnya terjadi penyempitan luas penampang. Merupakan kerugian head pada fitting dan

valve yang terdapat sepanjang sistem perpipaan. Dapat dicari dengan menggunakan Rumus :

dimana :

hlf: Minor losses

K: koefisien resisten fitting/valve berdasarkan bentuk dan ukuran


n : jumlah fitting/valve untuk diameter yang sama

v: kecepatan rata-rata aliran (m/s)

g: percepatan gravitasi (m/s²)

BAB II

ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA

1.1 SIFAT-SIFAT ALIRAN BERDASARKAN BILANGAN REYNOLDS

 Dalam mempelajari aliran dalam pipa, sebelumnya perlu di ketahuialiran berdasarkan


bilangan Reynolds
 Fenomena diatas diselidiki oleh Osbourne Reynolds dengan alat sebagai berikut ( yang
dikenal sebagai Reynolds Apparatus )
dari percobaan dengan alat tersebut, maka didapat aliran dipengaruhi oleh:
ρud
µ
Keterangan : ρ = massa jenis
u = kecepatan rata-rata
d = diameter
µ = viskosita s
Dimana nilainya diantara kurung dari 2000 untuk aliran laminar dan lebih dari 4000
adalah aliran turbulen
 Bilangan diatas dikenal dengan nama “ Bilangan Reynolds”
 Ketentuan aliran sebagai berikut :
Leminar flow : re < 2000
transitional flow : 2000 < Re < 4000
turbulent flow : Re > 4000
 bilangan Reynolds tidak berdimensi
 bilangan Reynolds merupakan bilangan yang menjelaskan perubahan fisik dari aliran
liminer ke aliran turbulen
ρud gaya inersia
 BIL.REYNOLDS: Re= =
μ gaya viskositas
 Dari rumus tersebut dapat dikatakan bahwa bila gaya inersiamelebihi gaya gaya
viskositas (kecepatan lebih cepat dan bilangan Reynolds besar), maka terjadi aliran
turbulen dan sebaliknya, maka akan terjadi aliran laminar

2.2 HEAD DALAM ALIRAN PIPA


 Air mengalir dalam pipa mempunyai beberapa macam energi antra lain:
1. Energi kinetic
2. energi potensial
3. energi tekanan
 hubungan ketiga energi tersebut dapat dinyatakan dalam pers.bernoulli
 dalam kenyataanya terdapat energi yang hilang ketika air mengalir dalam pipa
contoh soal


Sebuah Pipa dengan diameter 25 cm membawa air dengan debit 0.16 m
3
/s dengan tekanan 2000 dyn/cm. Pipa diletakkan pada kedalaman 10.71 m di bawah permukaan rata-rata air.
Berapakah head (H)pada kedalaman tersebut ?

Anda mungkin juga menyukai