Anda di halaman 1dari 33

angin terjadi akibat gerakan molekul udara di atmosfer karena adanya

energi matahari. Radiasi matahari menyebabkan atmosfer memanas di


berbagai tempat dalam waktu yang berbeda. Akibatnya, terjadi
pergerakan molekul dan menimbulkan perbedaan tekanan udara. Udara
panas dengan tekanan yang tinggi akan cenderung berpindah ke
tempat dengan tekanan udara yang lebih rendah.
Energi yang terkandung pada angin :

Ek = 0.5 mV 2 (kg m2/s)

m = massa (kg)
V = kecepatan angin (m/s)
Menggunakan energi kinetik angin
dan mengkonversinya menjadi energi
mekanis atau listrik yang bisa
dimanfaatkan untuk berbagai tujuan
praktis. Angin bertiup di atas 'sayap'
juga disebut bilah atau aerofoil dari
turbin angin, yang menyebabkan
berputar cepat. Turbin angin
menggunakan gerakan rotasi untuk
membangkitkan listrik atau
menjalankan peralatan mesin seperti
pompa.
Tenaga pada permukaan
kincir (merupakan tenaga
dari aliran udara secara
bebas) :

P = 0.5 q A V 3
Pada penerapan kincir angin,
P = tenaga (W, 746 W = 1 hp)
persamaan energi kinetik bisa q = kerapatan udara (1.225 kg/m³ ppl)
diubah menjadi persamaan A = luas permukaan kincir (m²)
V = kecepatan angin (m/s)
aliran.
Tenaga Kincir Angin :

P = 0.5qACpV 3Ng Nb
P = tenaga (W)
q = kerapatan udara (1.225 kg/m³pd permukaan laut)
A = luas permukaan kincir (m²)
Cp = Koefisien kinerja (teoritis = 0,59 [Betz limit], Desain = 0,35)
V = kecepatan angin (m/detik)
Ng = efisiensi generator (50% altenator mobil, 80% atau lebih utk gen.
permanent magnet)
Nb = efisiensi gearbox/bearing (maksimum 95%)
 Prinsip dasar : angin memutar sudut turbin, lalu memutar poros
yang dihubungkan dengan generator.
 Turbin untuk PLTB biasanya berkapasitas 50-750 kW, turbin kecil
kapasitas 50 kW biasa digunakan untuk perumahan sederhana.
Kebanyakan turbin memakai blade
berbentuk penampang sayap
pesawat (aerofoil), karena
efisiensinya tinggi dan
menghasilkan beda tekanan yang
besar diantara kedua sisi blade
sehingga berputar dengan momen
gaya yang cukup besar. Kebanyakan desain turbin
dilengkapi pengontrol sudut blade
(pitch). Saat kecepatan angin turun,
blade bergerak memutar
menghadap arah angin, tetapi saat
kecepatan angin sangat besar
blade memutar menjauhi arah
angin. Daya optimal dan konstan.
Sumbu putar turbin sejajar dengan bumi. Paling banyak
dikembangkan di berbagai negara. Terdiri dari dua tipe :
a. Mesin upwind : rotor berhadapan dengan angin. Rotor
didesain tidak fleksibel, dan diperlukan mekanisme yaw
untuk menjaga rotor agar tetap berhadapan dengan angin.
b. Mesin downwind : rotor ditempatkan di belakang tower,
dapat dibuat lebih fleksibel, tanpa menggunakan mekanisne
yaw, sehingga mengurangi berat. Kelemahannya angin harus
melewati tower terlebih dulu sebelum sampai pada rotor,
shg menambah beban (fatigue load) pada turbin.
Sumbu putar vertikal terhadap bumi. Jarang dipakai
untuk turbin komersial. Rotornya berputar relatif pelan
(di bawah 100 rpm), tetapi memiliki momen gaya yang
kuat, sehingga bisa dipakai utk menggiling biji-bijian,
pompa air, tetapi tak cocok untuk menghasilkan listrik
(harus di atas 1000 rpm). Sebenarnya bisa diatasi
dengan gearbox untuk menaikkan rpm, tetapi
efisiensinya turun dan mesin sulit untuk start.
Tipe dorong : lebih banyak bagian blade
yang mengalami gaya dorong seperti pada
mangkuk anemometer. Bentuknya bervariasi,
seperti ember, dayung, layar, tangki.
Kecepatan maks. blade hampir sama dengan
kecepatan angin. Efisiensi dayanya rendah.

Tipe angkat : lebih banyak bagian blade


yang mengalami gaya angkat. Ukuran blade
relatif besar dan tinggi, sehingga
menimbulkan getaran. Biasanya memakai dua
atau tiga blade. Turbin jenis ini menghasilkan
lebih banyak daya output sumbu putar turbin
sejajar, efisiensinya tinggi.
Konsep satu blade, sulit
setimbang, membutuhkan
angin yang sangat kencang
untuk menghasilkan gaya
putar, dan menghasilkan
noise di ujungnya. Konsep
ini dikembangkan sukses di
Jerman.
Konsep dua blade, mudah untuk
setimbang, tetapi masih mudah
bergeser. Desain blade harus
memiliki kelengkungan yang tajam
untuk bisa menangkap energi angin
secara efektif. Pada kecepatan angin
rendah (sekitar 3 m/s) putarannya
sulit dimulai.
Lebih setimbang dan
kelengkungan blade lebih
halus untuk dapat
menangkap energi angin
secara efektif. Konsep ini
paling sering dipakai pada
turbin komersial.
Konsep multi blade (misalnya 12
blade), justru memiliki efisiensi
rendah, tetapi dapat
menghasilkan momen gaya awal
yang cukup besar untuk mulai
berputar, cocok untuk kecepatan
angin rendah. Banyak dijumpai
untuk pompa air, menggiling biji-
bijian, karena murah dan mampu
bekerja pada kecepatan angin
rendah sehingga tower tidak perlu
terlalu tinggi dan air dapat
dipompa secara kontinu.
Tidak ada Daerah bebas
gunanya dari hambatan
merencanakan kurang lebih
turbin berjarak 10 x
angin tanpa tinggi hambatan
ketersediaan atau
angin yang menggunakan
cukup tower yang
di lokasi. sangat
tinggi
Turbin angin adalah bagian dari sistem yang lebih besar. Komponen
lainnya dinamakan komponen penyeimbang sistem/balance of
system (BOS) dan ada beberapa jenis tergantung kepada jenis sistem
yang diinstalasi.
Sistem yang Terhubung ke
jaringan PLN. Jika jaringan
PLN sudah ada di daerah
tersebut, maka sistem
energi angin bisa
dihubungkan ke jaringan
tersebut.
Off grid atau sistem
berdiri sendiri. Sistem
tersebut bisa beroperasi
tanpa topangan
eksterior; sangat sesuai
untuk penggunaan di
daerah terpencil.
Sistem Listrik Hybrid
Turbin angin sebaiknya
digunakan dengan sumber-
sumber energi lainnya (PV,
generator diesel). Ini bisa
meningkatkan produksi
energi listrik dari sistem ini
dan menurunkan resiko
kekurangan energi.
1. Turbin angin kecil berkapasitas 3kW mampu menghasilkan energi
listrik hingga 7.000 kWh per tahun dan menghindarkan dari emisi
CO2 hingga 5 ton per tahun.
2. Sumber energi primer tersedia di alam
3. Dampak minimal pada lingkungan
4. Tenaga angin bisa dipadukan dengan tenaga surya untuk
memasok energi pada malam hari pada saat tidak ada tenaga
surya yang tersedia. Ini bisa membuat usia battery bank lebih
lama.
5. Hanya memerlukan sebidang tanah berukuran kecil
6. Memfasilitasi sumber pendapatan baru atau meningkatkan
pendapatan dari usaha yang sudah ada
1. Memerlukan sumber angin
yang cukup pada lokasi
2. Angin yang tidak merata bisa
menyebabkan produksi energi
tidak konsisten
3. Kerusakan akibat petir dan
burung yang bermigrasi
4. Biaya modal yang tinggi
5. Suara bising berfrekuensi ultra
rendah yang berasal dari turbin
angin berpotensi merugikan
manusia dan hewan.
Di Indonesia, lebih dari
600 turbin angin
(dengan kapasitas
terpasang 0,5-1 GW)
kebanyakan diinstal
dengan kapasitas di
bawah 10 kW. Sebagian
besar sistem ini
dimanfaatkan untuk
penerangan, TV, lemari
es, komunikasi dan
menstrom aki.
Angin bagi pertanian memiliki peran yang penting.
Energi angin dapat dimanfaatkan untuk pompa air yang
digunakan dalam irigasi dan memenuhi pasokan energi
listrik di ladang pada malam hari. Secara alamiah angin
berperan dalam penyerbukan tanaman.

Anda mungkin juga menyukai