DISUSUN OLEH :
KHAIRIL ANWAR
201872010
JAKARTA 2021
i
PENYEBAB UNBALANCE PADA OPEN LOOP AUXILIARY
COOLING WATER SYSTEM BOOSTER PUMP UNIT 4B PLTU
ASAM-ASAM
TUGAS AKHIR
Ahli Madya
Disusun Oleh :
Khairil Anwar
201872010
JAKARTA 2021
ii
iii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
Khairil Anwar
201872010
JAKARTA 2021
Jakarta, 8-Agustus-2021
Mengetahui, Disetujui,
NIP.1976201421A NIP.1984201201A
iv
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
Khairil Anwar
201872010
Telah disidangkan dan dinyatakan LULUS pada sidang Tugas Akhir pada program studi
DIII Teknik Mesin Fakultas Teknologi Bisnis dan Energi Institut Teknologi PLN pada
TIM PENGUJI
Rusjdi
Location: your signing location
here
Date: 2021.09.02 07:24:
17+07'00'
Foxit Reader Version: 10.1.1
Mengetahui,
1. Rakryan Permadi Saka Kusuma S,T., Selaku Assitant Engineer Har Turbin
PLTU Asam Asam
2. Muhammad Ashar, Selaku Junior Techinician Har Turbin PLTU Asam Asam
3. Hari Susanto, Selaku Junior Techinician Har Turbin PLTU Asam Asam
4. Nur Ikhsan Abimanyu, Selaku Junior Techinician Har Turbin PLTU Asam
Asam
5. Satrya Putra Lestiono, Selaku Junior Techinician Har Turbin PLTU Asam Asam
6. Arga Puji Yanto Widodo, Selaku Junior Techinician Har Turbin PLTU Asam
Asam
7. Muhammad Ilham Nazzahudin, Selaku Junior Engineer Pemeliharaan Prediktif
8. Seluruh rekan-rekan tim Har Mekanik PLTU Asam Asam
9. Dan kepada seluruh keluarga dan orang tua yang telah mendukung serta teman
teman semua
Yang telah mengijinkan untuk melakukan kerja magang dan pengumpulan data di UPK
ASAM ASAM Kalimantan Selatan
Jakarta,8-Agustus-2021
Khairil Anwar
201872010
vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika Institut Teknologi – PLN, saya yang bertanda tangan di
bawah ini :
Nim 201872010
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non eksklusif
ini Institut Teknologi PLN berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola
dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan Tugas Akhir
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis dan sebagai pemilik hak
cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yang menyatakan
Khairil Anwar
vii
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
Mengajukan Proposal Tugas Akhir : Penyebab Unbalance Pada
Identitas
a. Nama : Khairil Anwar
b. NIM 201872010
c. Program Studi : DIII Teknik Mesin
d. Fakultas : Fakultas Teknik dan Bisnis Energi
e. No. HP 081317138870
f. Email : Khairilanwarr.m@gmail.com
Waktu
a. Mulai Tanggal : 2-Maret-2021
b. Selesai Tanggal : 2-Juni-2021
Lokasi Penelitian : PT PLN (PERSERO) UPK ASAM ASAM
Alamat : Asri Mulia, DJorong, Tanah laut,
NIP.1984201201A 201872010
Mengetahui,
Kepala Prodi DIII Teknik Mesin,
Digitally signed by utami wahyuningsih
NIP.1976201421A
viii
PENYEBAB UNBALANCE PADA OPEN LOOP AUXILIARY
COOLING WATER SYSTEM BOOSTER PUMP UNIT 4B PLTU
ASAM ASAM
ABSTRAK
Sistem pendinginan PLTU ini dibagi menjadi 2 sistem air yaitu pendinginan
utama dan pendinginan Pendukung (Open Loop auxiliary cooling water). Kegunaan
dari sistem pendinginan utama ialah untuk menyuplai air yang dibutuhkan untuk
mengkondensasikan bekas uap dan didalam kondensor drain up. Lalu untuk kegunaan
pendinginan bantu ialah untuk menyediakan Mendinginkan air pada “Heat Exchanger”
air pendingin ini atau pendingin bantu (auxiliary cooling water).Sistem pendinginan
pun butuh yang namanya perbaikan atau perawatan yang biasa dilakukan agar
mencegah terjadinya kerusakan atau perbaikan rutin yang terjadi pada sistem
pendinginan. Kerusakan yang terjadi pada bagian (Open Loop auxiliary cooling water)
terjadi dikarenakan adanya vibrasi yang tinggi, mengakibatkan mesin ini mengalami
trouble, pompa ini memiliki vibrasi yang tinggi sekitar 6.71 mm/s dan sudah
dikategorikan dalam zona D jadi pompa ini pun baru dilakukan inpection dilakukan
pemeliharaan dan ditemukan bahwa dari vibrasi yang tinggi Diakibatkan oleh
Unbalance. sesudah dilakukanya balancing pada pompa Open Loop Auxiliary Cooling
Water Booster Pump vibrasi menurun menjadi dari data RMS 1.85 mm/s. Nilai vibrasi
yang terjadi pada pompa diklasifikasikan dalam zona ‘A’ sesuai dengan standar ISO
10816-3 dari pompa dengan daya 90 Kw. Setelah dilakukan perhitungan dapat lah
selisih penurunan vibrasi sebesar 6.667 mm/s dan besar persentase penurunan vibrasi
adalah 78.57%.
ix
PENYEBAB UNBALANCE PADA OPEN LOOP AUXILIARY
COOLING WATER SYSTEM BOOSTER PUMP UNIT 4B PLTU
ASAM ASAM
ABSTRACT
The PLTU cooling system is divided into 2 systems, namely main cooling and
supporting cooling (Open Loop auxiliary cooling water). The purpose of the main
cooling system is to ensure the air required to compress the exhaust steam and in the
condenser drain up. Then for cooling purposes, namely to provide cooling water in the
"Heat Exchanger" of this cooling water or auxiliary cooling water. The cooling system
also needs repairs or maintenance that is usually done so that damage or routine repairs
occur in the cooling system. the damage that occurs in the (Open Loop auxiliary cooling
water) section occurs due to high vibrations, causing this machine to have problems,
this pump has a high vibration of about 6.71 mm/s and has entered zone D so this pump
has just been done inspection carried out maintenance and found that from high
vibration Caused by Unbalance. before balancing the Open Loop Auxiliary Cooling
Water Booster Pump, the vibration decreased to RMS data of 1.85 mm/s. The vibration
values that occur in the pump are classified in zone 'A' according to the ISO 10816-3
standard of pumps with a power of 90 Kw. After calculating the difference in the
vibration reduction of 6.667 mm/s and the percentage of vibration reduction of 78.57%.
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................................... ix
ABSTRACT ..................................................................................................................... x
xi
2.2.3 Sistem pendingin utama .................................................................................. 10
2.2.4 Sistem pendingin air bantu (Auxiliary Cooling Water System) ...................... 11
2.2.5 Komponen Sistem pendingin bantu air ............................................................. 12
2.2.6 Jenis Jenis pemeliharaan dan perawataan ....................................................... 13
2.2.7 Siklus Pendingin PLTU Asam Asam.............................................................. 15
2.2.8 Faktor Faktor Penyebab Kerusakan Pada Pompa ........................................... 16
2.2.9 Teori Dasar Vibrasi ......................................................................................... 17
2.2.10 Langkah Pencegahan kerusakan pada Pompa............................................... 19
2.2.11 Pengertian On Site Balancing ....................................................................... 19
2.2.12 Pengertian Unbalance ................................................................................... 20
2.2.12 Ringkasan Penjelasan Amplitudo, Frekuensi dan Fase ................................ 22
2.2.12 Definisi Pompa ............................................................................................. 23
2.2.13 Klasifikasi Pompa Sentrifugal ...................................................................... 27
2.2.14 Kelebihan Pompa Sentrifugal ....................................................................... 30
2.2.15 Pompa Sentrifugal Single Stage.................................................................... 30
2.2.16 Pompa Sentrifugal Multistage ...................................................................... 31
2.2.15 Nilai standar vibrasi ...................................................................................... 32
2.2.16 Nilai Perhitungan penurunan vibrasi sebelum dan sesudah perbaikan ......... 33
2.2.17 Single Line Piping Diagram Open Loop Auxiliary Cooling Tower ............. 33
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................. 34
4.1 Hasil....................................................................................................................... 43
4.1.1 Pompa Pendingin bantu (Open Loop Auxiliary Cooling Water Booster Pump)
............................................................................................................................ 43
4.1.2 Spesifikasi Open Loop Auxiliary Cooling Water Booster Pump .................... 44
4.1.3 Corrective Maintenance Open Loop Auxiliary Cooling Water Booster Pump
............................................................................................................................ 45
xii
4.1.4 FishBone Diagram .......................................................................................... 45
4.1.5 Kegiatan Perawatan Logsheet pada Open Loop Sebelum Balancing ............ 47
4.1.6 Kegiatan Perawatan Logsheet pada Open Loop Setelah Balancing ............... 47
4.2 Pembahasan Proses Pemeliharaan ......................................................................... 48
4.2.1 penyebab kerusakan yang terjadi pada Open Loop Auxiliary Cooling Water
Booster Pump ........................................................................................................... 49
4.2.2 Perencanaan Proses Pemeliharaan .................................................................. 49
4.2.3 Pelaksanaan kerja mengambil data vibrasi dengan Vibxpret .......................... 50
4.2.4 Proses urutan Pemeliharaan balancing ............................................................ 50
4.2.5 Pengambilan data spectrum sesudah balancing .............................................. 60
4.2.6 Gambar Hasil Langkah Perbaikan .................................................................. 61
4.2.7 Nilai perhitungan vibrasi Sebelum perbaikan dan sesudah perbaikan ............ 62
BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 64
xiii
DAFTAR TABEL
HAL
Tabel 2.1 Penjelasan Amplitudo,Frekuensi dan Fase...................................................... 22
Tabel 4.1 Spesifikasi Open Loop Auxiliary Cooling Water Pump .................................. 44
xiv
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 PLTU dan SIKLUS RANKINE .................................................................... 5
xv
Gambar 3.3 Mempelajari Siklus dengan pembimbing lapangan .................................... 37
Gambar 4.10 Nilai vibrasi yang didapat setelah penembahan beban ............................. 56
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Sistem pendinginan closed loop merupakan sistem pendingin yang memakai
sistem pendingin air media, deminarelized dengan siklus tertutup. Sedangakan
sistem open loop adalah sistem pendinginan menggunakan air service dengan sistem
terbuka karena terdapat sistem pendinginan menggunakan cooling tower sehingga
terdapat kontak langsung dengan udara luar sebagai pendinginannya Pada sistem
Pendingin ada 2 jenis Pompa ialah Circulating water pumpp (CWP) dengan ukuran
yang besar, sedangkan satunya lagi adalah Open Loop Auxiliary Cooling Water
Pump (Booster pump).
Dan dari semua ini sistem pendinginan pun butuh yang namanya perbaikan atau
perawatan yang biasa dilakukan agar mencegah terjadinya kerusakan atau perbaikan
rutin yang terjadi pada sistem pendinginan. Kerusakan yang terjadi pada bagian
bagian PLTU terjadi karena banyak misal kecilnya faktor umur dan kualitas air yang
tersedia.
Pada saat bagian Engineering melakukan inspeksi rutin pada tanggal 9-april-
2021 dari data spectrum terdapat nilai vibrasi yang tinggi yaitu 6.71mm/s dan
unbalance.
Maka dari itu pembahasan kali ini hanya akan membahas tentang “Penyebab
Unbalance Pada Open Loop Auxiliary Cooling Water System Booster Pump Unit
4B PLTU Asam Asam”
1.3 Tujuan
1. Mengetahui penyebab kerusakan yang terjadi pada Open Loop Auxiliary
Cooling water pump (Booster pump)
2
2. Mengetahui Langkah perbaikan pada pompa di Open Loop Auxiliary Cooling
water pump (Booster pump)
3. Mengetahui cara Pencegahan kerusakan pada Pompa di Open Loop Auxiliary
Cooling Water Systrem (Booster pump)
1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui dunia kerja secara nyata
2. Mengenal serta memahami proses pembangkitan energi listrik di PLTU Asam
Asam
3. Untuk memperoleh pengalaman secara langsung serta dapat menerapkan ilmu
pada saat duduk dibangku kulia
4. Mendapatkan ilmu wawasan dan realisasi antar pegawai di PLTU Asam Asam.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Penelitian yang relevan yang dilakukan oleh Dian susanto, Muki Satya Permana,
Rochim Suratman dengan judul “Analisis kegagalan Cooler motor Pompa
Circulating Water Pump di PLTU” hasil analisa menunjukan bahwa penyebab
dari terjadinya kegagalan ini dikarenakan korosi yang menjadikan penipisan di
dinding pipa bagian dalam. Persamaan dengan penelitian penulis membahas
tentang kegagalan pada motor pompa sedangkan penelitian penulis juga sama
membahas kerusakan pada pompa.
2. Penelitian yang relevan dilakukan oleh Shendy Putra Yoga dengan judul
“Penyebab Patahnya Shaft water Pump Pada Cooling Water System HD 785-5
PT.United Tractor Batu Kajang” Hasil Penelitian dari Shendy Putra Yoga ialah
menjelaskan tentang Penyebab nya Shaft Water patah dikarenakan kesalahan
pada saat assembling bearing.
Persamaan Penelitian ini dengan penulis ialah sama sama membahas kerusakan
yang terjadi pada sistem pendingin hanya saja bedanya letak kerusakan jika
kerusakan yang terjadi pada penulis dikerusakan di shaft bearing jika pak
Shendy Putra Yoga di Shaft Water.
3. Penelitian yang relevan dilakukan oleh Angga Setiawan dan Witantyo jurusan
teknik mesin fakultas Teknologi Industri, Institu Teknologi Sepuluh November
(ITS). Dengan judul “Analisa Kegagalan Poros Pompa Centrifugal Multistage
(GA101A) Sub Unit Sintesa Urea PT.Petrokimia Gersik.” Penyebab kerusakan
dari penelitian ini dikarenakan terdeteksi Vibrasi yang tinggi pada Pompa
mengakibatkan Unbalance pada sudu-sudu Pompa (Impeller).persamaan dengan
penelitian penulis ialah kerusakan yang terjadi dan akibat yang terjadi sama
adanya Vibrasi mengakibatkan Unbalance pada pompa Open Loop.
4
2.2Landasan Teori
PLTU ialah pembangkit listrik tenaga uap yang mana energi uap diubah menjadi
energi listrik. Di indonesia banyak yang suda mewujudkan atau menghasilkan listrik
melalui PLTU atau Pembangkit Listrik Tenaga Uap, kenapa bisa banyak digunakan
karena harga yang ekonomis dibanding pembangkit lain. Energi yang mampu
mengubah kimia menjadi energi listrik ialah PLTU, Siklus Rankine kebanykan hampir
dipakai diseluruh PLTU tenaga uap yang menggunakan air dikonversi menjadi uap.
Sumber (http://eprints.undip.ac.id)
Gambar ini menjelaskan proses dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
yang mengubah air menjadi uap.
1 Pertama air pergi atau memasuki ke pompa pada titik pertama, menjadi fase cair
jenuh dan dikompresikan di pressure isotrenpik pada running di ketel uap atau
boiler. Pada suhu air ini meningkatkan sedikit selama dalam proses kompresi
isentropik dan terjadi pula penurunan volume spesifik air. Dijelaskan antara titik 1
dan 2.
2 Lalu masuk air keboiler tekanan tinggi dipoin 2 dan keluar dari boiler sebagai uap
superheated di poin 3. Di ketel dibagian yang bersamaan pula sering disebut
dengan steam generator
5
3 boiler poin 3 keluaran uap superheated masuk ke turbin, yang mana sehingga uap
menghasilkan dalam bentuk putaran pada poros turbin tersebut dikopel dengan
Shaft generator yang akibatnya menghasilkan energi listrik penurunan tekanan
terjadi selama proses poin 4.
4 Poin 4 ini dimana diterima uap masuk ke kondensor. Umumnya uap menjadi
campuran air jenuh dengan kualitas tinggi. Uap dikonedansasikan pada tekanan
konsatan dalam kondensor. Uap yang keluar dari kondensor telah menjadi fase
cair jenuh Dan masuk kembali di poin 1.
-Turbin Uap
-Kondensor
-Generator
1. Boiler
Mesin yang merubah air sampai menjadi uap dari berbagai proses yang panjang.
Pengubah air sampai menjadi uap dilaksanakan dengan cara memanaskan air dalam
pipa, pada panas hasil pembakaran bahan bakar. membuat hasil jumlah dari uap
tergantung dari luas permukaan Panas transfer,laju alir, dan panas pembakaran yang
diterapkan.
6
Gambar 2.2 Boiler
2.Turbin UAP
Ialah membuat atau mengubah menjadi energi panas menjadi gerakan yang memutar
atau putaran. Uap dengan temperatur yang tinggi diarahkan untuk mendorong sudu sudu
turbin yang dipasang sehingga poros turbin berputar. Kemudian uap ini menuju
kekondensor, lalu tenaga yang berputar yang dihasilkan untuk memutar generator.
7
Gambar 2.3 Turbin uap
3.Kondensor
Memiliki kegunaan untuk menjadikan uap hingga menjadi air. Prosesnya dengan
bocoran dari turbin mengalir lagi ke kondensor yang akan di pompa oleh CEP(
Codensate extraction pump) menuju Turbin lagi dengan proses yang panjang. Uap
mengalir diluar pipa-pipa sedangkan air sebagai pendingin mengalir didalam pipa pipa.
8
Gambar 2.4 Kondensor
4.Generator
PLTU memiliki tujuan untuk menghasilkan listrik ini dari mesin pembangkit listrik
yang disebut dengan generator. Generator ini akan menghasilkan listrik yang besar yang
kemudian akan dikirimkan menuju Gardu Induk dengan berbagai macam proses yang
panjang.
9
Gambar 2.5 Generator
Pendingin air ialah yang mengambil bekas panas uap yang ada dari turbin lalu masuk
kedalam kondensor. Tanpa suplai air pendingin,turbin kondensasi tidak dapat
dioperasikan. Sementara itu, air pendingin utama yang tidak mencakupi dapat
menyebabkan vakum kondensor menjadi rendah dan membuat unit trip.
Fungsi dari pendingin ini ialah untuk menjalankan kebutuhan pada operasi pembangkit
adapun kegunaan dari sistem pendingin ini ialah
10
-Menjamin adanya keperluan air di PLTU
-Aliran air cukup untuk menjadikan efesiensi PLTU optimal disemua kondisi beban
suhu
Alat apa saja yang digunakan untuk mendinginkan menggunakan sistem pendingin
bantu air sebagai berikut :
Karena heat exchanger menggunakan pendingin utama air, ini yang kerap kali timbul
yaitu pengotoran dalam heat exchanger.
11
2.2.5 Komponen Sistem pendingin bantu air
12
2.2.6 Jenis Jenis pemeliharaan dan perawataan
Pemeliharaan dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :
perawatan dilakukan secara berakala atau terjadwal dilakukan untuk Pembersihan mesin
pemeriksaan mesin dilakukan secara harian, mingguan, bulanan, dan tahunan
13
7. Pemeliharaan rutin (routine maintenance) Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan
yang dilaksanakan secara rutin atau terus-menerus.
Pada umumnya ada tiga jenis pemeliharaan periodik yang ada pada turbin uap yaitu:
Dalam Mean Inspection, terdapat pekerjaan yang sama dengan Simple Inspectionyang
ditambah dengan beberapa pekerjaan lain yang diperlukan, demikian jugahalnya dengan
Serious Inspection akan ada pekerjaan yang sama dengan MeanInspection yang
ditambah dengan beberapa pekerjaanlain yang harus dilakukansesuai dengan
Maintenance Manual Book.
Serious Inspection juga dilakukan pada tahun pertama operasi, hal ini biasanyadisebut
First Year Inspection. Hal ini sangat penting dilakukan untuk mengamatikemungkinan
kerusakan yang terjadi dan juga dapat digunakan untuk mendapatkan jaminan atau
garansi dari kontraktor atau pabrik pembuat turbin uap yangbersangkutan. First Year
Inspection biasanya dilakukan oleh kontraktor atau pabrikpembuatnya.
14
2.2.7 Siklus Pendingin PLTU Asam Asam
Siklus pendingin di PLTU Asam Asam terlihat bahwa air dari Cooling tower dipompa
oleh Circulating Water Pump CWP dan masuk ke kondensor dan kondensor memompa
menggunakan Condesate extraction pump (CEP) masuk ke Open Loop dari Open Loop
akan mendinginkan beberapa alat yaitu Turbin Oil Cooler,Generator Air Cooler,
Vacum Pump, Auxiliary Cooling water Cooler dan juga Open Loop mendinginkan
Close Loop yang mana Close Loop fungsinya untuk mendinginkan Motor Yang ada Di
Boiler dan juga head tank menjadi media pendingin. Yang mana nanti air akan kembali
lagi Cooling tower.
15
2.2.8 Faktor Faktor Penyebab Kerusakan Pada Pompa
• Usia Material
Dari usia material yang sudah cukup lama sehingga tingkat kerusakan cukup
tinggi, bukan berarti semua material yg sudah lama akan rusak, jika penanganan
pada suatu mesin dilakukan secara rutin seperti melakukan Preventive
Maintenance yang telah terjadwal, maka akan dipastikan material tersebut akan
aman dan akan diganti sesuai kondisi material jika sudah tidak baik maka akan
diganti yang baru sehingga tidak mengakibatkan kerusakan pada bagian yang
lain dan semua ini dilakukan dengan instruksi kerja dan proses yang ada pada
perusahaan.
• Vibrasi yang tinggi
Pada mesin Open Loop ini mengalami vibrasi yang tinggi penyebab yang terjadi
pada Open Loop ini ialah unbalance pada shaft bearing, unbalance ialah adanya
pergeseran titik massa ke pusat putarnya adanya muncul getaran yang tinggi.
Karena terjadi unbalance berakibat fatal pada komponen jika terus dibiarkan
• Bearing Defect
Terjadinya Bearing Defect ini ialah pengaruh dari vibrasi jika adanya vibrasi
mengakibatkan berbagai macam kerusakan dan akan merusak bearing yang ada
pada pompa
• Kesalahan pada saat pemasangan
Pemasangan pada bearing yang tidak SOP. Diantaranya pemasangan yang
terlalu lebar dan adanya celah sehingga cincin yang berputar akan menimbulkan
gesekan pada housing.
• Unbalance
Adalah terjadi perputaran pada pompa yang mana adanya geseran dari titik
massa ke titik pusat. Jika dilihat menggunakan alat vibrometer akan menunjukan
titik spektrum nya akan tinggi di satu putaran pertama saja, jika dibiarkan akan
dapat merusak komponen yang berada di pompa sehingga harus adanya
perbaikan segera.
16
2.2.9 Teori Dasar Vibrasi
Vibrasi adalah adanya getaran yang didefinisikan oleh kamus Webster New World ialah
terjadi nya atau adanya ayunan yang terus menerus. Sedangkan bagi orang engineering
mengartikan vibrasi sebagai adanya getaran atau gerakan bolak balik pada titik awal
disebuah mesin. Vibrasi selalu dialami oleh semua mesin rotasi. Besarnya/amplitudo
vibrasi dan pola/pattern vibrasi akan memberi infomasi tentang kondisi mesin dan
komponen penyusunnya. Vibrasi disebabkan oleh gaya-gaya pengeksitasi seperti :
Untuk menganalisa vibrasi para analis mencoba menghubungkan vibrasi dengan gaya
pengeksitasinya. Dalam pengukuran vibrasi pada mesin diletakan sensor vibrasi pada
housing bearing. Sensor itu akan mendeteksi vibrasi lalu ditampilkan dalam sebuah
sinyal. Gambar dibawah ini menunjukan housing bearing pada model mesin dengan
sebuah massa digantung pada coil spring
Sumber (https://berbagienergi.com)
Massa tersebut akan terus tetap pada posisi yang netral sampai dipengaruhi sebuah
gaya. Kesimpulannya setiap mesin rotasi pasti akan mengalami vibrasi namun perlu
ditentukan seberapa besar vibrasi yang bisa ditoleransi dan yang tidak.
17
A. Dasar dasar getaran
Frekuensi,Amplitudo,Fasa
• Frekuensi
• Amplitudo
18
-Displacement/ Perpindahan (Mils,micron)
• Fasa
19
2.2.12 Pengertian Unbalance
adalah kondisi dimana pusat masa tidak sesumbu dengan sumbu rotasi.
20
-perbedaan phase antara horisontal dan vertikal pada bearing yang sama sekitar 90
derajat (+- 30 derajat)
A. Penyebab unbalance
2. Eksentrisitas komponen
3. Adanya kotoran saat proses pengecoran lalu korosi dan keauasan
4. Penumpukan material, misalnya debu pada vane kompresor
5. Komponen yang bengkok atau patah
B. Karateristik unbalance
Analisis spektrum
-Jika amplitudo yang tinggi di 1xRPm
-Rasio amplitudo antara pengukuran arah horisontal dan vertikal kecil (H/V,3),
kecuali pada kasus struktur yang memiliki kekakuan yang tidak simetris
-Ampitudo yang rendah di 1xRPM pada arah aksial (Kecuali untuk kasus mesin
overhung)
C. Prinsip Prinsip Balancing
Bila titik tengah gravitasi putaran shaft tidak sama dengan titik tengah geometris
shaft maka disebut unbalance. Besar UNBALANCE tergantung dari gaya sentrifugal
yang terjadi pada saat operasi. Unbalance dapat dibayangkan sebagai berat yang
dipasang secara eksentrik dibadan yang berputar.
21
2.2.12 Ringkasan Penjelasan Amplitudo, Frekuensi dan Fase
Tabel 2.1 Penjelasan Amplitudo,Frekuensi dan Fase
22
2.2.12 Definisi Pompa
Pompa adalah suatu alat yang mana untuk memindahkan fluida dari tempat satu
ketempat lainya atas dasar mengkonversikan energi mekanik ke kinetik yang diberikan
alat tersebut untuk menaikan kecepatan atau ketinggian.
Sumber (http://anatora-anatora.blogspot.com/2012/01/pompa-fluida.html)
23
b.Pompa Gear
Pompa init dari rumah pompa dengan sambungan isap dan sambungan nya didalam
berputar dua buah roda gigi
Sumber (http://artikel-teknologi.com/pompa-2-macam-macam-pompa/)
2. Pompa dinamik
24
1. Pompa Sentrifugal
Sumber (https://taufiqurrokhman.wordpress.com/2018/04/04/macam-macam-pompa)
Pompa Sentrifugal ialah Pompa yang tersusun dari impeler dan saluran inlet di
tengahnya. Ketika impeller berputar, fluida mengalir ke dalam casing disekitar
impeller sebagai akibat dari gaya sentrifugal casing ini berfungsi untuk mengurangi
kecepatan aliran fluida sedangkan kecepatan putar impeller tetap tinggi. Kecepatan
fluida diubah menjadi tekanan oleh casing sehingga fluida dapat mencapai titik
outletnya.
25
2.Pompa Aksial
Sumber (https://taufiqurrokhman.wordpress.com/2018/04/04/macam-macam-pompa)
-Pompa Aksial ialah Pompa baling baling. Yang mana pompa ini menghasilkan besar
tekanan dari baling baling dan gaya angkat sudu pada fluida. Pompa ini biasanya
digunakan di sistem drainase dan irigasi. Pompa aksial vertikal satu tingkat lebih
umum digunakan akan tetapi pompa aksial dua tingkat lebih ekonomis untuk
diterapkan.Pompa aksial horizontal digunakan untuk mengalirkan fluida yang besar
dengan tekanan yang kecil dan juga melibatkan efek sifon dalam aliran
26
3.Pompa Injektor
Sumber (https://taufiqurrokhman.wordpress.com/2018/04/04/macam-macam-pompa/)
-Pompa Injektor adalah perangkat yang menggunakan efek venturi dari nosel konvergen
untuk mengubah energi tekanan fluida yang bergerak menjadi energi gerak sehingga
mencipatakan daerah bertekanan rendah dan dapat menyedot fluida pada sisi hisap.
27
• Multi Stage : Terdiri dari beberapa Impeller yang tersusun seri dalam satu casing
• Multi Impeller :Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun paralel dalam satu
casing
• Multi Impeller : Kombinasi multi impeller dan multi stage
Sumber (http://teknikmesinzone.blogspot.com/2016/03/pengertian-pompa-sentrifugal-
dan-fungsi.html)
Keterangan :
a) 1.Sudu :Sebagai Tempat berlalu nya Cairan atau aliran pada Impeller
b) 2.Packing :Mencegah terjadinya kebocoran pada casing pompa yang
berhubungan pada shaft
c) 3.Shaft :Tempat tumpuan impeller dan bagian lainya dan sebagai
penggerak selama beroperasi
d) 4.Discharge nozzle:Tempat keluarnya fluida hasil pemompaan
28
f) 6.Impeller :Untuk menjadikan energi mekanis menjadi energi kecepatan
yang dipomparan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap nya akan
mengisi yang kosong akibat dari cairan atau fluida yang masuk sebelumnya
g) 7.Bearing :Sebagai menahan beban atau menumpu dari poros agar dapat
berputar
h) 8.Eye Of Impeller: bagian masuk arah hisap impeller
5. Kapasitas Pompa
Banyaknya cairan yang di pindahkan pada pompa setiap satuan waktu dinyatakan dalam
volume per satuan waktu antara lain :
-Barel per day (BPD)
29
2.2.14 Kelebihan Pompa Sentrifugal
Kelebihanya antara lain :
-Aliran yang dihasilkan dalam pompa Lembut atau halus
-biaya perawatan yang rendah
-Bisa mengatasi jumlah fluida yang besar
-Tekanan yang seragam pada discharge pompa
Sumber (https://www.environmental-expert.com/products/zw-single-stage-horizontal-
split-case-pump-128844)
30
2.2.16 Pompa Sentrifugal Multistage
Ialah pompa yang memiliki dua impeller atau lebih. Impeller yang dipasang di
shaft yang sama dan shaft yang berbeda. Jika kita ketahui tekanan tinggi di posisi
keluaran pompa dihubungkan secara seri. Hasil aliran yang keluar pada pompa di
impeller dapat disusun secara paralel. Energi yang dibuutuhkan dari satu motor yang
sama ataupun berbeda.
Sumber (http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-pompa-centrifugal/2/)
31
2.2.15 Nilai standar vibrasi
32
2.2.16 Nilai Perhitungan penurunan vibrasi sebelum dan sesudah perbaikan
Yang dinyatakan adalah berapa persen penurunan vibrasi pada mesin yang di hitung
dengan cara Selisih penurunan = Sebelum perbaikan – Setelah perbaikan. Jika sudah
mendapatkan nilai selisih penurunan vibrasi dibagi dengan sebelum perbaikan
digambarkan sebagai berikut :
𝑆𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛
%Penurunan Vibrasi = 𝑥100%
𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛
2.2.17 Single Line Piping Diagram Open Loop Auxiliary Cooling Tower
Terlihat bahwa ada tanda panah itu adalah Open Loop yang mana nanti nya akan
mendinginkan beberapa mesin yaitu Generator air cooler (GAC),Turbin Oil Cooler
(TOC), Vacum Pump, Air Cooler Water Cooling, dan juga Closed Loop dan nantinya
air akan kembali lagi ke Cooling Tower.
33
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan magang :
08-00 s/d 16:30 WITA
PLTU Asam-Asam adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang berada di yang
bertempat di Asri Mulia, Jorong, Tanah Laut, Kalimantan Selatan. PLTU Asam-Asam
menjadi pemasok utama sistem kelistrikan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan
Tengah kapasitas total 260MW. PLTU Asam-Asam juga salah satu pembangkit terbesar
yang dimiliki oleh PT.PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan
Tengah.
34
3.2 Desain Penelitian
Untuk mempermudah dan menjadikan lebih sederhana dalam penjelasan dan
menyelesaikan penelitian maka digunakan flowchart kerangka pemecahan masalah
dibawah ini:
MULAI
IDENTIFIKASI
MENENTUKAN
JUDUL DAN
BATASAN
PENGOLAHAN
ANALISA TIDAK
DIKETAHUI
PENYEBAB
KERUSAKAN
YA
KESIMPULAN
SELESAI
35
3.3 Metode Penelitian Kuanitatif
Penelitian kuantitatif memandang “Fakta/Kebenaran” berada pada objek
penelitian di luar sana. Peneliti harus netral dan tidak memihak. Apapun yang
ditemukan di lapangan, itulah fakta. Penelitian kuantitatif berangkat dari teori
menuju data.
3.3 Metode Pengumpulan Data
1.Observasi
Pertama sebelum melalukan penelitian hal pertama yang harus dilakukan ialah
melakukan observasi terlebih dahulu agar mengetahui mana yang ingin diteliti dan
melaukan observasi pada objek yang ingin ditentukan nantinya.
36
2. Studi Literatur
Melakukan dan mempelajari teori teori yang diperoleh dari manual book atau
referensi dan informasi yang dibutuhkan.
3. Wawancara
37
Gambar 3.4 Dialog Secara Langsung
Sumber(Dokumentasi Pribadi)
Memperoleh data dari berbagai sumber dari mulai wawancara pada rekan
pemeliharaan lalu mengobservasi dan menganlisis data dari berbagai tempat dimulai
dari Rendal har, Enginering, dan manual book. Data data yang diambil yaitu data
vibrasi sebelum diperbaiki dan setelah diperbaiki.
38
Gambar 3.5 Wawancara dengan manager
2. Pengolahan data
Setelah data dikumpulkan maka di masukan lah kedalam tugas akhir dan
mencocokan data yang ada dilapangan. Teknik pengolahan data dilakukan penjelasan
secara umum tentang data vibrasi agar bisa mencari penyebab kerusakan pada Open
Loop Auxiliary Cooling Water Booster Pump.
Data yang didapat adalah data sebelum perbaikan dan sesudah perbaikan pada
Open Loop Auxiliary Cooling Water Booster Pump.
39
-Data Spektrum Vibrasi sebelum Perbaikan sebagai berikut :
Pengambilan data spectrum menjelaskan besar nilai grafik vibrasi sebelum perbaikan
40
-Data Spektrum Vibrasi setelah perbaikan :
Pengambilan data spectrum menjelaskan besar nilai grafik vibrasi setelah perbaikan
3. Analisa data
4. Kesimpulan
Setelah Melakukan Analisa data serta pengolahan data maka dapat lah ditarik
kesimpulan serta saran yang telah didapatkan dari hasil analisa dan pengolahan data.
41
3.5 Jadwal Penelitian
Penelitian dilakukan dimulai 2-maret-2021 sampai 2-Juni-2021 di PLTU Asam
Asam yang berlokasi Asri Mulia, Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan
dan ditempatkan pada bagian HAR Turbin.
NO KEGIATAN Minggu
2 Studi Literatur
3 Pengumpulan Data
4 Penyusunan Laporan
42
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Pada bagian pembahasan ini akan memuat hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini
dengan kata lain akan memecahkan suatu masalah yang terjadi. Maka dari itu penulis
akan menjelaskan sesuai yang ada dilapangan serta sumber yang berhubungan langsung
dengan proses pengerjaan Open Loop Auxiliary Cooling Water Booster Pump.
4.1.1 Pompa Pendingin bantu (Open Loop Auxiliary Cooling Water Booster
Pump)
Open Loop Auxiliary Cooling Water Booster Pump adalah Fungsi dari Auxiliary
Cooling Water untuk memompakan air ke 4 titik dan akan kembali ke cooling
tower Dan ada dua buah satu agar cadangan (stand by) dan satunya lagi beroperasi
tiap- tiap pompa ini dilengkap dengan (strainer) di sisi hisapnya.
Pada kasus kali ini terjadi kerusakan pada pompa diakibatkan karena vibrasi yang
tinggi, vibrasi adalah adanya gerakan bolak balik didalam satu periode,
mengakibatkan mesin ini mengalami trouble, pada tanggal 9-April-2021 awalnya
bagian PDM melakukan pengukuran vibrasi pada Open Loop dan menemukan
bahwa pompa ini memiliki vibrasi yang tinggi sekitar 6.71 mm/s dan sudah
dikategorikan dalam zona D. Sehingga pompa ini pun tidak diperkenakan digunakan
dalam waktu yang lama dan dijadikan sebagai cadangan atau stand by untuk dalam
keadaan darurat karena pada saat itu masih belum ada pemeliharaan atau overhaul
dan baru dilakukan pemeliharaan pada tanggal 19 –april-2021, jadi pompa ini pun
baru dilakukan inpection dilakukan pemeliharaan dan ditemukan bahwa akibat dari
vibrasi yang tinggi Diakibatkan oleh Unbalance. Unbalance adalah adanya
pergeseran dari titik massa ke pusat sehingga munculnya putaran yang tinggi dalam
satu putaran dan adanya getaran yang tinggi pada pompa.
43
4.1.2 Spesifikasi Open Loop Auxiliary Cooling Water Booster Pump
Tabel 4.1 Spesifikasi Open Loop Auxiliary Cooling Water Pump
Speed: 1450/1480
pump/motor
Rpm
Allowable
Open-type vacuum
cooling water suction height
pump
M
Efficiency % 73
Motor power KW 90
44
4.1.3 Corrective Maintenance Open Loop Auxiliary Cooling Water Booster Pump
Corrective maintenance adalah kegiatan yang dilakukan tidak terjadwal, dikarenakan
komponen mengalami kerusakan sehingga bertujuan untuk mengembalikan dan
memperbaiki kerusakan yang terjadi pada pompa seperti semula dan baik dalam
penggunannya.
Yang terjadi Corrective Maintenance pada Open Loop Auxiliary Cooling Water Booster
Pump ialah adanya vibrasi yang tinggi sehingga akan berakibat merusak komponen dan
terjadinya penurunan performa pada pompa tersebut, lalu di putuskan untuk
mengidentifikasi permasalahan tersebut apa yang membuat pompa mengalami vibrasi
yang tinggi.
Operator
Kurang Teliti
Manusia Lingkungan
45
Tabel 4.2 Rangkuman Diskusi Fishbone Diagram
46
4.1.5 Kegiatan Perawatan Logsheet pada Open Loop Sebelum Balancing
Tabel 4.3 Logsheet Sebelum Balancing
Equipt Param STN 04:00 09:00 13:00 17:00 21:00 24:00 Paramter
eter
Open Inlet Mpa 0,163 0,164 0,165 0,162 0,162 0,164
Loop press
4b
Open Outlet Mpa 0,163 0,164 0,165 0,162 0,162 0,164
Loop Press
4b
Open Motor N/A 0,163 0,164 0,165 0,162 0,162 0,164
Loop Temp N
4b
Open Seal N/A 0,163 0,164 0,165 0,162 0,162 0,164
Loop Water N
4b
Open Vibrati N/A 0,163 0,164 0,165 0,162 0,162 0,164
Loop on & N
4b Noise
Equipt Param STN 04:00 09:00 13:00 17:00 21:00 24:00 Paramter
eter
Open Inlet Mpa 0,164 0,163 0,163 0,164 0,162 0,164
Loop press
4b
Open Outlet Mpa 0,164 0,163 0,163 0,163 0,162 0,164 >0,12
Loop Press
4b
Open Motor N/A 0,164 0,163 0,163 0,163 0,162 0,164
Loop Temp N
4b
Open Seal N/A 0,164 0,163 0,163 0,163 0,162 0,164
Loop Water N
4b
Open Vibrati N/A 0,164 0,163 0,163 0,163 0,162 0,164
Loop on & N
4b Noise
47
4.2 Pembahasan Proses Pemeliharaan
Sebelum melakukan proses Pemeliharaan atau perbaikan hal yang harus dilakukan ialah
mempersiapkan alat kerja yang akan digunakan selama proses pemeliharaan atau proses
pembongkaran pada pompa, berikut alat kerja yang digunakan saat pemeliharaan Open
Loop.
4 Hammer 5 kg 1
5 Balok 1M 2
6 L Wrench ½’ 1 set
7 Obeng plus 1 1
8 vibXpertII 1 1
9 Sensor Tacho 1 1
10 Plat besi ½’ M 1
11 Gerinda 1 1
12 Timbangan 0-5 kg 1
13 Mesin las 1 1
48
4.2.1 penyebab kerusakan yang terjadi pada Open Loop Auxiliary Cooling Water
Booster Pump
1. Proses inpection yaitu mencari masalah terjadinya kerusakan yang dialami oleh
pompa tersebut. Pada saat bagian predictive maintenance melakukan inpection pada
pompa open loop adanya vibrasi yang tinggi diangka 6.71 mm/s setelah dilihat dan
dipelajari penyebab vibrasi yang tinggi ialah akibat dari unbalance
49
2. Proses Perbaikan yaitu proses yang mana mengembalikan pompa seperti semula
dalam proses ini mekanik harus memliki data inpection sehingga perbaikan berjalan
sesuai yang direncanakan.Perbaikan yang dilakukan ialah melakukan on site balancing
dengan penambahan beban yang telah diukur dan disesuaikan.
3. Setelah semua proses selesai dimulai dari inpection dan data sudah didapatkan maka
mekanik akan menyimpulkan rencana perbaikanya pada komponen yang mengalami
kerusakan.
50
Gambar 4.3 Menu Balancing
51
5. Pilih Task Manager setup untuk Pompa
52
Gambar 4.6 Machine Set up
7. terlebih dahulu melakukan pemasangan reflektor pada shaft di Open Loop yang akan
dibalancing, lalu memasang tachometer untuk pengukuran rpm diarahkan pada shaft
yang telah ditempeli reflektor
8. Memasang sensor vibrasi (accelerometer) pada sisi pompa DE horizontal yang
vibrasi nya tinggi
9. Menentukan sudut putar impeller sesuai arah putar motor
53
-Melakukan Perbaikan
1. Pertama lepaskan cover pompa pada open loop menggunakan chain blok ½ ton lalu
Melakukan Setting peralatan pada vibexpert dan mengoperasikan Pompa Open
Loop dengan membuka katup valve butterfly terlebih dahulu sebelum dioperasikan
dan untuk melihat diangka awal vibrasi tanpa adanya penambahan beban. Lalu
mengukur fasa dan amplitude yang terjadi untuk menentukan posisi dan benar
unbalanced
Lalu pompa distop dan valve ditutup kembali
54
2. Setelah itu pemasangan trial weight atau penambahan beban inisial pada baut
dengan berat 378 gram posisi sudut 108 derajat yang berada dikopling agar
mengetahui titik awal nya dan titik beratnya vibrasi dan dia terjadi perubahan.
55
Gambar 4.10 Nilai vibrasi yang didapat setelah penembahan beban
56
Gambar 4.11 Pemotongan pada plat
57
Gambar 4.12 Penambahan beban pada Impeller
6. dan kemudian setelah dilihat di vibexpert vibrasi mengalami penurunan dan akhirnya
melakukan penambahan beban diangka 405gram pemasangan di angle 343 derajat
dan vibrasi pun menurun menjadi 2.368 mm/s di angle 264 derajat dan di 1504 rpm
lalu agar pompa aman dan vibrasi tidak terlalu tinggi maka ditambahkan kembali
beban sekitar 143.0 di angle 280 dan hasil yang didapat vibrasi 1.819 mm/s dan
angle 274 derajat dan 802 rpm.
58
Gambar 4.13 Nilai vibrasi pada alat vibexpert
59
4.2.5 Pengambilan data spectrum sesudah balancing
Pengambilan data spectrum ini besar nilai vibrasi setelah balancing
Besaran getaran sesudah dilakukanya balancing pada pompa Open Loop Auxiliary
Cooling Water Booster Pump dapat dilihat pada gambar data RMS/Spectrum 1.85
mm/s. Nilai vibrasi yang terjadi pada pompa diklasifikasikan dalam zona ‘A’ sesuai
dengan standar ISO 10816-3 dari pompa dengan daya 90 Kw, dan pompa sudah bisa
beroperasi.
60
4.2.6 Gambar Hasil Langkah Perbaikan
61
4.2.7 Nilai perhitungan vibrasi Sebelum perbaikan dan sesudah perbaikan
Tabel 4.4 Nilai Perhitungan sebelum dan sesudah perbaikan
Dari hasil data yang didapatkan adanya penurunan vibrasi yang signifikan yang besar
sebelum proses perbaikan menyentuh diangka 8.486 mm/s dan sesudah perbaikan turun
menjadi 1.819 mm/s dan dikategorikan dalam zona A dinyatakan aman beroperasi
menurut standar toleransi iso 10816-3, selisih besarnya dihitung pada perhitungan
dibawah ini :
Diketahui :
Ditanya :
Penurunan Vibrasi %
Jawab :
= 6.667 mm/s
𝑆𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑛𝑎𝑛
% Penurunan Vibrasi = 𝑥100%
𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛
= 6.667 mm/s : 8.486 mm/s x 100%
= 0.7857 mm/s x 100%
= 78.57 %
62
Setelah dilakukan perhitungan dapat lah selisih penurunan vibrasi sebesar 6.667 mm/s
dan besar persentase penurunan vibrasi adalah 78.57%.
63
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa diambil ialah :
5.2 Saran
-Agar komponen berjalan sesuai masa pemakaian lebih sering dilakukanya pengecekan
secara berkala.
64
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. (2017, September 24). Sistem Air Pendingin Bantu (Auxiliary Cooling
Water Sysem). Dipetik Maret 2021, dari duniapembangkitlistrik:
https://www.duniapembangkitlistrik.com/2017/09/sistem-air-pendingin-bantu-
auxiliary.html#:~.
DD, N. (2013). Siklus PLTU dan Rankine. Dipetik Maret 2021, dari Tinjauan Pustaka:
http://eprints.undip.ac.id/
Rahkman. (2012, Desember 25). Siklus kerja PLTU. Dipetik Maret 2021, dari power-
plants-id: https://rakhman.net/power-plants-id/siklus-kerja-pltu/
Rahkman. (2020, Desember 9). Sistem Air Pendingin PLTU. Dipetik Maret 2021, dari
sistem-air-pendingin: https://rakhman.net/power-plants-id/sistem-air-pendingin-
pltu/#.
65
Susanto, D. (2016). ANALISIS KEGAGALAN COOLER MOTOR POMPA
CIRCULATING WATER PUMP DI PLTU (Studi Kasus Di PLTU. Dipetik April
2021, dari repository.unpas: http://repository.unpas.ac.id/8827/
Yudisaputro, H. (2014, mei 21). Teori Dasar VIbrasi. Dipetik April 2021, dari Berbagi
energi sharing ilmu pembangkit dan berbagi energi positif:
https://berbagienergi.com/
66
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Personal
NIM : 201872010
Nama : Khairil Anwar
Tempat/Tgl.Lahir : Kotabumi, 02-09-1999
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Status Perkawinan : Lajang
Program Studi : DIII Teknik Mesin
Alamat Rumah : Jl.Inpres GG.Dara 8 no.427 A 005/005, Tanjung Aman,
Kotabumi Selatan, Lampung Utara, 34511
Telp 081317138870
Email : Khairilanwarr.m@gmail.com
B. Pendidikan
Khairil Anwar
67
Lampiran 1. Lembar Bimbingan Tugas Akhir
NIM 201872010
Jenjang : Diploma
68
3 Rabu, 28-April-2021 Perbaikan proposal
penambahan gambar sesuai
dengan yang ada dikampus
69
Kode
FORMULIR
Semester Genap
BERITA ACARA PENILAIAN UJIAN Thn Akademik 2020/2021
SIDANG TUGAS AKHIR PROGRAM
STUDI DIII TEKNIK MESIN Halaman 1 Dari 1 Halaman
Oleh penguji yang bertanda tangan dibawah ini ditetapkan bahwa mahasiswa
y.b.s harus menyempurnakan skripsinya dalam waktu satu minggu,yaitu pada
tanggal ,20 dengan perbaikan – perbaikan sbb :
Mahasiswa Penguji
Prayudi
C=ID, OU=FTBE,
O=Institut Teknologi
PLN, CN=Prayudi,
E=prayudi@itpln.ac.id
Jakarta
2021.09.05 05:53:
Khairil Anwar Prayudi, Drs, MM., MT
57+07'00'
70
Kode
FORMULIR
Semester Genap
BERITA ACARA PENILAIAN UJIAN Thn Akademik 2020/2021
SIDANG TUGAS AKHIR PROGRAM
STUDI DIII TEKNIK MESIN Halaman 1 Dari 1 Halaman
Oleh penguji yang bertanda tangan dibawah ini ditetapkan bahwa mahasiswa y.b.s harus
menyempurnakan skripsinya dalam waktu satu minggu, yaitu pada tanggal 6 September
,2021 dengan perbaikan – perbaikan sbb :
Apabila dalam jangka waktu tersebut saya tidak dapat menyelesaikan REVISI dan saya
bersedia kembali mengulang mengikuti ujian sidang Proyek Akhir/ Skripsi/ Tesis.
Mahasiswa Penguji
E=eko.sulistiyo@itpln.ac.id
Reason: I am the author of this
document
Khairil Anwar
Eko Sulistiyo, S.T, M.Si
Mahasiswa Penguji
Digitally signed by Eko Sulistiyo
Eko
Sulistiyo
DN: C=ID, OU=Prodi S1 Teknik Mesin,
O=Institut Teknologi PLN, CN=Eko
Sulistiyo, E=eko.sulistiyo@itpln.ac.id
Reason: I am the author of this
Date: 2021-09-01 13:55:37
document
Location: Jakarta
Khairil Anwar
Eko Sulistiyo, S.T, M.Si
71
Kode
FORMULIR
Semester Genap
BERITA ACARA PENILAIAN UJIAN Thn Akademik 2020/2021
SIDANG TUGAS AKHIR PROGRAM
STUDI DIII TEKNIK MESIN Halaman 1 Dari 1 Halaman
- Batas vibrasi maksimum pada operasi normal ? dan disebutkan pada kesimpulan
no.2
Apabila dalam jangka waktu tersebut saya tidak dapat menyelesaikan REVISI
dan saya bersedia kembali mengulang mengikuti ujian sidang Proyek Akhir/
Skripsi/ Tesis.
Mahasiswa Penguji
Khairil Anwar
Halim Rusjdi, ST.,MT
Mahasiswa Penguji
72
Kode
FORMULIR
Semester Genap
BERITA ACARA PENILAIAN UJIAN Thn Akademik 2020/2021
SIDANG TUGAS AKHIR PROGRAM
STUDI DIII TEKNIK MESIN Halaman 1 Dari 1 Halaman
73
Lampiran 2. Job Card Open Loop Auxiliary Cooling Water Booster Pump
74
75
Lampiran 3. Surat Izin Kerja atau Working Permit
76
77
Lampiran 4. Gambar Route data collection di open loop setelah balancing
78
79