Anda di halaman 1dari 59

Laporan Kerja Lapangan Bentuk – 2

“ANALISIS REALIBILITY PADA GAS LIFT


COMPRESSOR BERDASARKAN KONDISI OPERASI
PADA PT. SAKA INDONESIA PANGKAH LIMITED”

(10 Juli 2020 – 10 Agusutus 2020)

DAMARCHA NOVALIAN ARI


NRP. 02311540000108

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK FISIKA


DEPARTEMEN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018

1
2

Field Work Report Type-2

“ANALISIS REALIBILITY PADA GAS LIFT


COMPRESSOR BERDASARKAN KONDISI OPERASI
PADA PT. SAKA INDONESIA PANGKAH LIMITED”

(10 Juli 2020 – 10 Agusutus 2020)

DAMARCHA NOVALIAN ARI


NRP. 02311540000108

PROGRAM STUDY S1 ENGINEERING PHYSICS


DEPARTMENT OF ENGINEERING PHYSICS
FACULTY INDUSTRIAL TECHNOLOGY
SEPULUH NOPEMBER INSTITUTE OF TECHNOLOGY
SURABAYA
2018
3

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS REALIBILITY PADA GAS LIFT


COMPRESSOR BERDASARKAN KONDISI OPERASI
PADA PT. SAKA INDONESIA PANGKAH LIMITED
(10 Juli 2020 s/d 10 Agusutus 2020)

Damarcha Novalian Ari 02311540000108

Telah menyelesaikan mata kuliah TF-181701 Kerja Praktek sesuai


dengan silabus dalam kurikulum 2018/2023 – Program Sarjana.

Surabaya, 10 Agustus 2020


Dosen Pembimbing

Dr. Katherin Indriawati, S.T.,M.T


NIP. 197605232000122001

Kepala Departemen Teknik Fisika

Dr. Suyanto, S.T, M.T


NIP. 191711131995121002
4

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS REALIBILITY PADA GAS LIFT


COMPRESSOR BERDASARKAN KONDISI OPERASI
PADA PT. SAKA INDONESIA PANGKAH LIMITED
(10 Juli 2020 s/d 10 Agusutus 2020)

Damarcha Novalian Ari 02311540000108

Telah menyelesaikan mata kuliah TF-181701 Kerja Praktek sesuai


dengan silabus dalam kurikulum 2018/2023 – Program Sarjana.

Surabaya, 10 Agustus 2020

Pembimbing Lapangan

Totok Ruki Biyanto ST. MT. PhD.


NIP. 19710702 199802 1 001
5

ANALISIS REALIBILITY PADA GAS LIFT


COMPRESSOR BERDASARKAN KONDISI OPERASI
PADA PT. SAKA INDONESIA PANGKAH LIMITED
Nama : Damarcha Novalian Ari
NRP : 02311540000108
Jurusan : Teknik Fisika
Pembimbing : Dr. Katherin Indriawati, S.T.,M.T

ABSTRAK

Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk


meningkatkan tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau
udara. Tujuan meningkatkan tekanan dapat untuk mengalirkan
atau kebutuhan proses dalam suatu sistem proses yang lebih
besar. Maka penting untuk menganalisa keandalan pada sistem
guna meningkatkan performansi. Analisa reliability merupakan
salah satu metode yang banyak digunakan. Selain itu optimasi
keandalan juga menjadi salah satu opsi rekomendasi yang tepat
dalam peningkatan keandalan. Langkah pertama yakni studi
literatur. Kedua yakni mengidentifikasi sistem serta
mengumpulkan data. Kemudian menganalisa secara kuantitatif.
Yang terakhir yakni menyimpulkan dari hasil perhitungan analisa
kuantitatif sistem kompresor ini. Setelah dilakukan perhitungan
keandalan Gas Lift.

Kata Kunci : kompresor, keandalan

ANALISIS REALIBILITY PADA GAS LIFT


COMPRESSOR BERDASARKAN KONDISI OPERASI
PADA PT. SAKA INDONESIA PANGKAH LIMITED
6

Name : Damarcha Novalian Ari


NRP : 02311540000108
Departement : Engineering Physics
Supervisor : Dr. Katherin Indriawati, S.T.,M.T

ABSTRACT

The compressor is a mechanical device that functions to


increase the pressure of a fluid capable of compressing, namely
gas or air. The purpose of increasing pressure can be to
streamline or process needs in a larger process system. So it is
important to analyze the reliability of the system to improve
performance. Reliability analysis is one method that is widely
used. Besides that, reliability optimization is also one of the right
recommendation options in increasing reliability. The first step is
the study of literature. Second is identifying the system and
collecting data. Then analyze quantitatively. The last is to
conclude from the results of the quantitative analysis of the
compressor system. After calculating the results obtained from
the reliability of gas lift compressor.

Keywords: compressor, reliability


7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat


dan berkah-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktik dengan baik di
Laboratorium Rekayasa Instrumentasi dengan judul :

ANALISIS REALIBILITY PADA GAS LIFT


COMPRESSOR BERDASARKAN KONDISI OPERASI
PADA PT. SAKA INDONESIA PANGKAH LIMITED

(10 Juli 2020 – 10 Agustus 2020)

Laporan kerja praktik merupakan salah satu bagian dari


proses kerja praktik yang merupakan salah satu mata kuliah wajib
bagi mahasiswa jurusan Teknik Instrumentasi ITS yang bertujuan
untuk melatih kemampuan penerapan ilmu-ilmu teknik yang telah
dipelajari mulai dari perumusan masalah, keterampilan dalam
dunia kerja, pengumpulan data, analisa data, dan menyusun
laporan, sekaligus melatih kemampuan untuk bersosialisasi dalam
dunia kerja.
Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dan membimbing selama kerja
praktik di PT. Petrokimia Gresik. Kepada yang terhormat :
1. Kedua orang tua yang telah memberi dukungan, baik
moril maupun materil.
2. Bapak Dr. Suyanto, S.T, M.T selaku Kepala Departemen
Teknik Fisika Fakultas FTI ITS.
3. Ibu Dr. Katherin Indriawati, S.T.,M.T selaku Dosen
Pembimbing kerja praktik di Departemen Teknik Fisika
ITS
4. Bapakk Totok Ruki Biyanto ST. MT. PhD. selaku Kepala
Laboratorium Rekayasa Instrumentasi yang telah
8

mengijinkan saya melakukan kerja praktik di


Laboratorium Rekayasa Instumentasi.
5. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu
yang telah membantu dalam pelaksanaan kerja praktik di
Laboratorium Rekayasa Instumentasi.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi saya


khususnya dan pembaca pada umumnya, serta tidak lupa mohon
maaf apabila terdapat kata-kata maupun tulisan yang kurang
berkenan.

Surabaya, 10 Agustus 2020


Penulis

Damarcha Novalian Ari


NRP. 02311540000108
9

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL I.......................................................... i


HALAMAN JUDUL II......................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN I................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN II.............................................. iv
ABSTRAK............................................................................. v
ABSTRACT............................................................................ vi
KATA PENGANTAR.......................................................... vii
DAFTAR ISI......................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR............................................................ xi
DAFTAR TABEL................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................... 1
1.2 Tujuan........................................................................ 3
1.3 Realisasi Kegiatan Kerja Praktik................................ 5

BAB II GAMBARAN UMUM INSTITUT TEKNOLOGI


SEPULUH NOPEMBER

2.1 Profil Institut Teknologi Sepuluh Nopember


2.1 ................................................................................... 7
2.2 Visi Utama PT. Petrokimia Gresik............................. 9
2.3 Misi Utama PT. Petrokimia Gresik............................ 9
2.4 Tata Nilai PT. Petrokimia Gresik............................... 9
2.5 Tri Dharma Karyawan............................................... 9

BAB III DASAR TEORI


3.1 Sistem Compressor 103-7.......................................... 11
3.2 Reliability (Keandalan) ............................................. 12
3.3 Distribusi Data Waktu Kegagalan.............................. 12
3.4 Analisa Kuantitatif..................................................... 14
3.4.1 Speed Sensor 103 J................................................. 15
3.4.2 Turbin 103-JT........................................................ 16
3.4.3 Governor 103 J....................................................... 18
10

3.4.4 Kompresor 103 J.................................................... 20


3.4.5 SIC 1006........................................................... 21
3.4.6 Sistem Compressor 103 J.................................. 22

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan.................................................................. 24
4.2 Saran............................................................................ 24

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
11

DAFTAR GAMBAR
12

DAFTAR TABEL
13

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. SIPL merupakan salah satu perusahaan Oil and Gas di


Jawa Timur. Minyak dan gas yang diperoleh dari offshore akan
diproses lebih lanjut pada Onshore Processing Facility (OPF)
untuk mendapatkan produk akhir berupa sales gas (Methana &
Ethana), liquid petroleum gas (LPG), dan Crude Oil [1].
Perkembangan industri cenderung menjadikan energi sebagai
komoditas penting yang diperdagangkan. Hal tersebut
menyebabkan kebutuhan energi semakin meningkat setiap
tahunnya. Dalam upaya tersebut, produksi Oil and Gas yang
dilakukan perusahaan harus berlangsung konsisten. Untuk
menjaga konsistensi produksi maka perusahaan harus
merawat setiap komponen yang ada di PT. SIPL agar
berfungsi dengan baik. Salah satu komponen yang penting
dalam proses produksi PT. SIPL adalah kompresor .
Kompresor merupakan suatu peralatan mekanik yang digunakan
untuk memampatkan udara dengan menambahkan energi ke
fluida gas atau udara, sehingga udara atau gas dapat mengalir dari
satu tempat ke tempat lainnya secara terus menerus. Perubahan
energi ini dapat terjadi karena gerakan mekanis pada kompresor
untuk mengubah energi mekanik menjadi energi tekanan dalam
gas[ CITATION Ali15 \l 1033 ]
Dalam suatu plant atau industri, nilai keandalan
instrument, equipment sangat penting dalam mendukung kinerja
satu peralatan dengan peralatan lainnya. Nilai keandalan kinerja
14

berkaitan dengan kegagalan/fungsi komponen frekuensi-waktu.


Availibility sangat penting untuk diperhatikan, terutama untuk
peralatan pada proses industri seperti kompresor. Availibility
merupakan ukuran performa suatu komponen atau sistem yang
juga dipengaruhi oleh reliability. Reliability adalah kemungkinan
atau probabilitas dari peralatan atau sistem untuk berhasil
menjalankan fungsi dan tugasnya untuk suatu periode waktu
tertentu (Ebeling, 1997). Sedangkan reliability dipengaruhi oleh
nilai failure rate. Nilai failure rate bisa didapatkan dengan
melihat banyaknya kegagalan dari equipment dalam interval
waktu tertentu.

1.2 Tujuan
Kerja praktek adalah kegitan bagi peserta didik untuk
meningkatkan kemampuan hardskill dan softskill di dalam dunia
industri. Selain itu, peserta didik juga dapat melakukan studi
banding terhadap teori yang diterima dengan aplikasi di dunia
kerja. Berdasarkan pada hal tersebut, maka tujuan peserta didik
melaksanakan kerja praktek di Laboratorium Rekayasa
Instrumentasi dengan data yang diperoleh dari PT. Saka
Indonesia Pangkah Limited adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan pengalaman dalam suatu lingkungan kerja
dan mendapatkan peluang untuk berlatih menangani
suatu permasalahan
2. Mendapatkan pengalaman bersosialisasi dengan
lingkungan kerja.

1.3 Realisasi Kegiatan


Adapun kerja praktek di Laboratorium Reakayasa
Instrumentasi ini dilakukan pada:
Periode : 10 Juli 2020 – 10 Agustus 2018
Hari kerja : Senin – Jumat
15

Jam Kerja : Bebas ( Tidak ada ketentuan mengikat dalam


pengerjaan )

Tabel 1. 1 Realisasi Kegiatan


Minggu Ke-
No. Kegiatan II
I II IV
I
1. Penyesuaian Program        
Materi : 1
2.  Tahap Pembimbingan dan Studi        
Literatur
Materi : 2
 Analisa sistem Gas Lift
Compressor        
3.
 Perhitungan Realibility pada Gas
Lift Compressor
Analisis Karakteristik respon sistem        
4. Penyusunan Laporan Kerja Praktek        
4

BAB II
GAMBARAN UMUM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH
NOPEMBER

2.1 Profil Institut Teknologi Sepuluh Nopember


Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merupakan
perguruan tinggi unggulan bidang sains dan teknologi di
Indonesia. Di tingkat nasional pada tahun 2016, ITS menduduki
peringkat terbaik ke-6 di Indonesia berdasarkan penilaian
Menristekdikti dan masuk dalam 11 universitas unggulan di
Indonesia versi QS University Ranking. Selain dari aspek
Pendidikan dan manajemen, ITS memiliki komitmen yang kuat
pada pengelolaan lingkungan ITS, salah satunya dengan
program smart eco campus. Dan pada tahun 2019, ITS
menduduki peringkat 4 Perguruan Tinggi terbaik di Indonesia dan
dinyatakan sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum
(PTN-BH) terbaik (peringkat 1) dalam Pelaksanaan Program,
Kegiatan, dan Anggaran. Di level internasional, ITS menduduki
peringkat ke-3 terbaik Perguruan Tinggi di Indonesia versi Times
Higher Education (THE) World University Ranking tahun 2019
dan 2020. Sedangkan, di level Asia Pasifik, ITS menduduki
peringkat 201+. Kampus ITS Sukolilo menempati areal seluas
180 hektar dengan luas bangunan seluruhnya kurang lebih
150.000 m2. Selain itu terdapat Kampus Manyar yang
dipergunakan oleh Program D-3 Teknik Sipil dengan luas
bangunan 5.176 m2 dan Kampus ITS Cokroaminoto yang
dipergunakan untuk magister manejemen serta beberapa lembaga
kerjasama dengan luas bangunan 4.000 m 2. ITS pada awalnya
didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Teknik (YPTT) yang
diketuai oleh dr. Angka Nitisastro pada tanggal 10 November
1957.
5

Gambar 2.1 The World University Rankings 2020 in


Indonesia untuk ITS

Gambar 2.2 Wilayah Institut Teknologi Sepuluh Nopember


6

2.2 Sejarah ITS


Pada tahun 1957 PII Cabang Jawa Timur mengadakan
lustrum pertama dan gagasan mendirikan lembaga pendidikan
tinggi kembali dilontarkan. Sebagai hasilnya, dr. Angka
Nitisastro, seorang dokter umum, bersama dengan insinyur-
insinyur PII cabang Jawa Timur memutuskan untuk mewujudkan
berdirinya sebuah Yayasan Perguruan Tinggi Teknik. Yayasan
mendirikan Perguruan Tinggi Teknik 10 Nopember Surabaya
yang diresmikan oleh Presiden Soekarno. Perguruan Tinggi
Teknik 10 Nopember Surabaya hanya memiliki dua jurusan yaitu,
Jurusan Teknik Sipil dan Jurusan Teknik Mesin.
Pada tahun 1961 Jurusan-jurusan kemudian berubah menjadi
fakultas. Kemudian dengan peraturan pemerintah No. 9 tahun
1961 (ditetapkan kemudian pada tanggal 23 Maret 1961)
ditetapkan bahwa Dies Natalis Institut Teknologi Sepuluh
Nopember yang pertama adalah tanggal 10 November 1960.
2.3 Visi dan Misi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Visi dan Misi ITS adalah untuk menjadi Universitas kelas
dunia, maka dari itu Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS) memiliki visi dan misi untuk menjadi acuan untuk
mengarahkan ITS ke tingkat yang lebih tinggi dan menjadi
lebih baik. Visi dan misi juga dapat digunakan sebagai janji
dari apa yang akan diberikan ITS kepada mahasiswa.
2.3.1 Visi ITS 2020-2030
Menjadi perguruan tinggi berkelas dunia yang
berkontribusi pada kemandirian bangsa serta menjadi rujukan
dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat serta
pengembangan inovasi terutama yang menunjang industry dan
kelautan..
2.3.2 Misi ITS 2020-2030
Memberikan kontribusi dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk kesejahteraan
masyarakat melalui kegiatan pendidikan, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat dan manajemen yang
berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Bidang Pendidikan
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis
teknologi informasi dan komunikasi dengan
kurikulum, dosen dan metode pembelajaran
berkualitas internasional.
2. Menghasilkan lulusan yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
memiliki moral dan budi pekerti yang luhur; dan
3. Membekali lulusan dengan pengetahuan
kewirausahaan berbasis teknologi
Bidang Penelitian
Berperan aktif dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi terutama di bidang
kelautan, lingkungan dan permukiman, energi, serta
teknologi informasi dan komunikasi yang
berwawasan lingkungan melalui kegiatan penelitian
internasional.
Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat
Memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki
untuk ikut serta dalam menyelesaikan problem yang
dihadapi oleh masyarakat, industri, pemerintah pusat,
dan pemerintah daerah dalam menyelenggarakan
kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat.
46

Bidang Manajemen
1. Pengelolaan Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS) dilakukan dengan
memperhatikan prinsip tata pamong yang baik
yang didukung dengan teknologi informasi dan
komunikasi;
2. Menciptakan suasana yang kondusif dan
memberikan dukungan sepenuhnya kepada
mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan untuk
dapat mengembangkan diri dan memberikan
kontribusi maksimum pada masyarakat, industri,
ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
3. Mengembangkan jejaring untuk dapat bersinergi
dengan perguruan tinggi lain, industri,
masyarakat, dan pemerintah pusat, serta
pemerintah daerah dalam menyelanggarakan
kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.
4. Memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi dalam melakukan pengelolaan
sistem instansi.
2.4 Fakultas dan Program Studi ITS
ITS memiliki 7 fakultas dan 39 jurusan atau
departemen, yang mewakili rumpun keilmuan sains,
teknologi, seni, dan humaniora, seperti infografis
berikut:
2.4.1 Fakultas Sains dan Analitika Data
(Sains)
Berikut daftar departemen yang berada di
Fakultas Sains dan Analitika Data (Scientics)yaitu
diantaranya :
2.4.1.1 Fisika
2.4.1.2 Kimia
46

2.4.1.3 Biologi
2.4.1.4 Matematika
2.4.1.5 Statistika
2.4.1.6 Aktuaria

2.4.2 Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika


Cerdas (Electrics)
Berikut daftar departemen yang berada di Fakultas
Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (Electrics)
diantaranya :
2.4.2.1 Teknik Elektro
2.4.2.2 Teknik Biomedik
2.4.2.3 Teknik Kkomputer
2.4.2.4 Teknik Informatika
2.4.2.5 Sistem Informatika
2.4.2.6 Teknologi Informasi

2.4.3 Fakultas Teknologi Kelautan (Martech)


Berikut daftar departemen yang berada di
Fakultas Teknologi Kelautan yaitu diantaranya :
2.4.3.1 Teknik Perkapalan
2.4.3.2 Teknik Sistem Perkapalan
2.4.3.3 Teknik Kelautan
2.4.3.4 Teknik Transportasi Laut

2.4.4 Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital


Berikut daftar departemen yang berada di
Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital
yaitu diantaranya :
2.4.4.1 Manajemen Bisnis
2.4.4.2 Manajemen Teknologi
2.4.4.3 Studi Pembangunan
2.4.4.4 Desain Produk Interior
2.4.4.5 Desain Interior
46

2.4.4.6 Desain Komuikasi Visual

2.4.5 Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa


Sistem
Berikut daftar departemen yang berada di
Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem
yaitu diantaranya :
2.4.5.1 Teknik Mesin
2.4.5.2 Teknik Fisika
2.4.5.3 Teknik Sistem dan Industri
2.4.5.4 Teknik Material
2.4.5.5 Teknik Kimia

2.4.6 Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan dan


Kebumian
Berikut daftar departemen yang berada di
Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan dan Kebumian
yaitu diantaranya
2.4.6.1 Teknik Sipil
2.4.6.2 Teknik Lingkungan
2.4.6.3 Teknik Geomatika
2.4.6.4 Teknik Geofisika
2.4.6.5 Arsitektur
2.4.6.6 Perencanaan Wilayah dan Kota

2.4.7 Fakultas Vokasi


Berikut daftar departemen yang berada di
Fakultas Vokasi yaitu diantaranya :
2.4.7.1 Teknik Infrastruktur Sipil
2.4.7.2 Teknik Mesin Industri
2.4.7.3 Teknik Elektro Otomasi
2.4.7.4 Teknik Kimia Industri
2.4.7.5 Teknik Instrumentasi
46

2.4.7.6 Statistika Bisnis

2.5 Profil Departemen Teknik Fisika ITS


Departemen Teknik Fisika menerima mahasiswa
untuk tiga program studi utama, yaitu :
 Program Studi Sarjana (S1) Teknik Fisika
(jalur Reguler dan Lintas Jalur)
 Program Studi Magister (S2) Teknik Fisika, dan
 Program Studi Doktor (S3) Teknik Fisika

Tahun 2009-2011 Departemen Teknik Fisika FT-IRS ITS


ditunjuk oleh ITS sebagai salah satu Departemen yang
melaksanakan Program Hibah Kompetisi Institusi (PHKI)
Tema B. Penunjukkan oleh ITS didasarkan pada kinerja yang
telah dicapai oleh Departemen Teknik Fisika FT-IRS ITS
selama ini. PHKI ini bertujuan untuk meningkatkan effisiensi
eksternal bagi lulusan Departemen Teknik Fisika FT-IRS ITS,
sehingga lulusan Departemen Teknik Fisika FT- IRS ITS akan
memiliki masa tunggu yang sedikit dalam memasuki pangsa
kerja.

2.6 Struktur Organisasi Instansi Teknik Fisika ITS


Struktur Organisasi merupakan suatu susunan unit-unit
kerja dalam organisasi dan menunjukkan adanya pembagian
kerja serta menunjukkan bagaimana fungsi- fungsi atau
kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintergrasikan
atau terkoordinasi atau mengidentifikasi tanggung jawab bagi
masing-masing jabatan pekerjaan, hubungan antara jabatan-
jabatan itu sendiri . Pada struktur organisasi ini dalam
penyampaiannya berupa gambar bagan atau diagram yang
memiliki fungsi yang sama untuk memudahkan memperjelas
46

hubungan organisasi. Berikut merupakan gambar bagan


struktur organisasi untuk instansi Teknik Fisika ITS
Berdasarkan pada diagram struktur organisasi dibawah
yaitu Departemen Teknik Fisika dipimpin oleh seorang kepala
Departemen yang merangkap sebagai kepala program studi
sarjana. Program pascasarjana diketuai oleh prodi
pascasarjana. Terdapat dua sekretaris departemen, dengan
pembagian tugas yakni:
- Sekretaris I melingkupi bidang akademik,
kemahasiswaan, penelitian, dan pengabdian pada
masyarakat
- Sekretaris II melingkupi bidang sumber daya keuangan,
sumber daya manusia, dan sarana prasarana

Gambar 2.3 Diagram Struktur Organisasi Departemen


Teknik Fisika ITS
46

Selain itu, kepala Departemen membawahi kepala subbagian


departemen, yang juga bertanggung jawab kepada kepala
bagian fakultas. Koordinator TKK departemen bertanggung
jawab kepada sekdep I. Departemen Teknik Fisika memiliki
sembilan laboratorium yang didalamnya juga mempunya
stuktur organisasi tersendiri. Departemen Teknik Fisika
juga dibantu oleh beberapa Staf yang bertugas dalam
admnistrasi Departemen.

2.6.1 Detail Jabatan


Berikut untuk detail jabatan pada departemen Teknik
Fisika ITS:

Kepala Departemen Dr. Suyanto, ST.


Kepala Program Studi Dr. Ridho Hantoro, ST., MT.
Pascasarjana
Sekretaris Departemen 1 Dr. Katherin Inderawati,
ST., MT.
Sekretaris Departemen 2 Detak Yan Pratama, ST.,
MSc.
Koordinator TKK Dyah Sawitri, ST., MT.
Departemen

- Kepala Laboratorium (Kalab)/ Ketua Kelompok Bidang


Minat (KBM)
Kalab/Ketua KBM Totok Ruki Biyanto, ST, MT,
Rekayasa Instrumentasi PhD
46

Kalab/Ketua KBM Vibrasi dan Ir. Wiratno Argo Asmoro, Msc


Akustik
Kalab/Ketua KBM Dr. Gunawan Nugroho, ST,
Rekayasa Energi dan MT
Pengkondisian Lingkungan
Kalab/Ketua KBM Dr.-Ing.Doty Dewi Risanti,
Rekayasa Bahan ST, MT
Kalab/Ketua KBM Prof. Dr. Ir. Sekartedjo,
Rekayasa Fotonika M.Sc.
Kalab/Ketua KBM Fisika Katherine Indriawati, ST,
Rekayasa MT
Kalab/Ketua KBM Ir. Ronny Dwi Noriyati,
Pengukuran Fisis M.Kes.
Kalab/Ketua KBM Simulasi Andi Rahmadiansah, ST,
dan Komputasi MT

2.7 Spesialisasi/Rumpun Mata Kuliah (RMK)


Dalam menempuh pendidikan S1 Teknik Fisika,
mahasiswa dapat memilih salah satu dari lima bidang minat
yang ditawarkan. Bidang minat berkaitan erat dengan mata
kuliah pilihan yang diambil dan topik tugas akhir yang
diajukan oleh mahasiswa. Program S1 Teknik Fisika FTI-ITS
memiliki 5 bidang minat (dikenal dengan Kelompok Bidang
Minat, (KBM) sebagai berikut:

2.7.1 RMK Rekayasa Instrumentasi


Bidang minat Rekayasa Instrumentasi adalah bidang
minat yang berhubungan dengan perancangan, manufakturing,
dan pendayagunaan instrumen fisik atau sistem instrumentasi
46

untuk kegiatan deteksi, observasi, pengukuran, kontrol


automatik, komputasi dan simulasi, komunikasi atau sistem
akusisi data pada eksperimen dan pengujian serta
pengendalian data proses industri. Pengembangan Bidang
Minat Rekayasa Instrumentasi:
- Mengembangkan rancang bangun instrumentasi
pengukuran, pengendalian dan safety untuk aplikasi di
industri dan medik.
- Mengembangkan teknologi jaringan untuk sistem
deteksi, observasi dan pengendalian.
- Mengembangkan metode neural network, genetik
algorithma, fuzzy logic, artificial intelligent untuk
komputasi dan simulasi.
- Mengembangkan rancang bangun instrumentasi
kedokteran untuk aplikasi medis.
Sarana untuk mengembangkan bidang minat ini
disediakan Laboratorium Rekayasa Instrumentasi.

2.7.2 RMK Rekayasa Energi dan


Pengkondisian Lingkungan

Bidang minat Rekayasa Energi dan Pengkondisian


Lingkungan memiliki karakteristik dalam mengembangkan
disiplin ilmu rekayasa termal dan energi serta aplikasinya
terhadap lingkungan dengan spesifikasi penelitian dan
penerapan IPTEK variabel besaran fisis termal seperti
temperatur, tekanan, aliran fluida, dll. agar diperoleh kondisi
lingkungan nyaman yang selanjutnya akan mampu
meningkatkan kinerja sistem. Sedangkan pada bidang energi,
penelitian dan pengembangan dititik beratkan pada rekayasa
pengadaan atau pembangkitan (konversi) energi, konservasi
energi, konversi energi, serta manajemen energi baik di
Industri maupun dikalangan masyarakat. Misi yang diemban
oleh lab ini adalah menciptakan riset dan pengembangan serta
46

aplikasi teknologi energi dan rekayasa pengkondisian


lingkungan termal dalam skala departemen, fakultas, institut,
regional dan internasional. Sarana untuk mengembangkan
bidang minat ini disediakan Laboratorium Rekayasa Energi
dan Pengkondisian Lingkungan.
2.7.3 RMK Rekayasa Bahan
Bidang Minat Rekayasa Bahan adalah bidang minat
yang berhubungan dengan rancang bangun dan analisis kinerja
bahan. Bidang minat ini sangat bergantung pada
perkembangan pengetahuan dan terapan bahan disatu sisi dan
terapan bahan sesuai sifat serta pemakaiannya di sisi lain.
Pengembangan Bidang Minat Rekayasa Bahan:
- Rancang bangun dan perekayasaan sensor termasuk sensor
berbasis bahan semikonduktor & keramik.
- Rancang bangun dan perekayasaan bahan kemasan produk
industri, termasuk kemasan divais mikroelektronika &
sensor.
- Analisis kinerja bahan, baik pada instrument industri
maupun sistem operasi di industri manufaktur.
Sarana untuk mengembangkan bidang minat ini disediakan
Laboratorium Rekayasa Bahan.

2.7.4 RMK Vibrasi dan Akustik


Bidang Minat Vibrasi dan Akustik adalah bidang minat
yang berhubungan dengan konsep dan karakteristik dari getaran,
akustik, pencahayaan dan diaplikasikan untuk mendapatkan
kondisi yang nyaman dengan memenuhi persyaratan teknis di
dalam maupun diluar ruangan. Sarana untuk mengembangkan
bidang minat ini disediakan Laboratorium Vibrasi dan Akustik.

2.7.5 RMK Rekayasa Fotonika


Studi tentang hakekat fungsi dan peranan cahaya,optika,
optoelektronika, dan fotonika dalam perkembangan ilmu dan
teknologi merupakan kegiatan pokok dalam bidang minat ini.
Studi tentang cahaya sudah dimulai sejak kurun waktu yang lama
dan sampai saat ini telah banyak misteri yang terungkap sehingga
46

banyak diterapkan dalam berbagai bidang teknologi, misalnya


sistem komunikasi dengan media serat optik, yang memberikan
karakteristik loss dan kapasitas transmisi yang jauh lebih baik
dibanding dengan menggunakan kabel biasa. Ilmu fotonika telah
banyak menyumbang dalam bidang instrumentasi, sistem
transmisi informasi, kedokteran, industri dan sebagainya.
Perkembangan tersebut tentunya tidak lepas dari penemuan laser
pada dekade 60-an yang merupakan awal revolusi dalam dunia
optika. Pengembangan teknologi laser baik pada aspek rancang
bangun, karakteristik dan penerapannya juga merupakan bagian
kegiatan dalam bidang minat rekayasa fotonika. Bidang minat ini
mempunyai 2 student chapter yaitu OSA dan SPIE, organisasi
fotonika Internasional yang mendukung pembelajaran dan
pendanaan riset dibidang fotonika secara professional. Kegiatan
dalam bidang minat dan student chapter didukung dan
dilaksanakan oleh Laboratorium Rekayasa Fotonika.

2.8 Laboratorium Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol ITS


Laboratorium Rekayasa Instrumentasi adalah satu lab
utama di Departemen Teknik Fisika. Didirikan tahun 1983, dan
sesuai dengan namanya laboratorium ini fokus pada bidang
instrumentasi dan pengembangannya. Bidang riset: Disain,
optimisasi, kontrol, dan instrumentasi untuk bidang efisiensi &
konservasi energi, pengurangan pencemaran udara, dan kelautan.
Sesuai dengan namanya, laboratorium ini fokus dalam
bidang instrumentasi dan perkembangannya meliputi
manufakturing, desain, hingga aplikasi dari instrument dan
kontrol. Proses deteksi, observasi, pengukuran, dan akuisisi data
dipelajari dalam berbagai bidang mulai dari industri hingga
medis. Praktikum yang diselenggarakan oleh laboratorium ini
adalah praktikum Sistem Pengendalian Otomatik.
Kepala Laboratorium : Totok Ruki Biyanto, S.T., M.T., PhD.
46

2.8.1 Topik/proyek riset


Berikut untuk topik/proyek riset saat ini:
- Optimisasi proses untuk mendapatkan produk dengan
maksimal, komposisi yang seragam, energi yang minimal,
ramah lingkungan, dan aman.
- Pengendalian secara konvensional, optimal, dan ekonomis.
- Algoritma pengendalian dan optimisasi.
- Instrumentasi lanjut untuk keperluan proses di industri
maupun keperluan khusus.

2.9 Struktur Organisasi Laboratorium


- Prof. Dr. Ir. Aulisa Siti Aisjah, M.T.
- Dr. Ir. Ali Musyafa’, M.Sc.
- Ir. Ronny Dwi Noriyati, M.Kes
- Ir. Ya’umar, MT
- Hendra Cordova, S.T., M.T.
- Dr. Ir. Totok Soehartanto, DEA
- Dr. Ir. Syamsul Arifin, M.T.
- Dr. Bambang L. Widjiantoro, S.T., M.T.
- Totok Ruki Biyanto, S.T., MT, Ph
- Ir. Harsono Hasi, M.T., PhD
- Ir. Harsono Hadi, M.T., PhD
- Dr. Katherin Indriawati, S.T., M.T.
- Dr. Imam Abadi, S.T., M.T.
- Dr. Suyanto, S.T., M.T.
- Dr. Ir. Purwadi Agus Darwito, M.Sc
46

Halaman ini sengaja dikosongkan


BAB III
DASAR TEORI

3.1 Reliability
Reliability atau keandalan adalah suatu probabilitas bahwa
komponen atau sistem melakukan suatu fungsi tertentu pada
kondisi operasional dan lingkungan yang telah ditentukan selama
periode waktu tertentu (Galar dkk., 1390). Keandalan juga dapat
disebut sebagai ekspresi proporsional dari ketersediaan
operasional operasi tanpa ada kerusakan pada suatu periode.
Secara langsung atau tidak, mempertimbangkan keandalan pada
suatu operasional dapat berpengaruh pada penekanan biaya
akuisisi yang tinggi, kompleksitas, keselamatan, tuntutan hukum
terkait, serta untuk mendukung kesuksesan proses produksi.
Evaluasi nilai keandalan dapat digunakan untuk memperkirakan
peluang suatu sistem atau komponen untuk dapat melakukan
fungsinya selama periode waktu (t) dan juga kondisi tertentu.
Berikut merupakan persamaan (2.1) yang dapat digunakan untuk
menghitung nilai keandalan:
∞ (2.1)
R ( t )=1−F ( t )=∫ f ( t ) dt
0

dengan:
F(t) = cumulative distribution function (CDF)
R(t) = reliability function
f(t) = probability density function (PDF)

3.2 Laju Kegagalan


Laju kegagalan (λ) atau failure rate merupakan banyaknya
kegagalan yang terjadi per-satuan waktu (Afsharnia, 2017). Laju
kegagalan adalah faktor penting dan menjadi regulasi mendasar
dalam suatu proses produksi untuk merancang sistem yang aman
pada saat beroperasi. Sehingga laju kegagalan sebuah sistem atau
komponen dapat mempengaruhi prediksi nilai reliability. Nilai
laju kegagalan dapat dinyatakan pada persamaan (2.2) berikut:
46

f (t) (2.2)
λ=
R (t)

dengan:
f(t) = fungsi kegagalan
R(t) = fungsi keandalan

f (2.3)
λ=
T
dengan:
f= banyaknya kegagalan
T = total waktu operasi
Sebagai salah satu indikator penting dalam menganalisa
reliability, laju kegagalan memiliki beberapa karakteristik.
Terdapat tiga karakteristik laju kegagalan, yaitu decreasing
failure rate (DFR), constant failure rate (CFR), dan increase
failure rate (IFR) (Oreda, 2002). Hal tersebut dapat digambarkan
pada sebuah grafik bathup curve berikut:

Gambar 2. 1 Bathup curve

3.3 Distribusi Kegagalan


Terdapat beberapa macam distribusi untuk data waktu
menuju kegagalan atau time to failure (TTF). Adapun rincian
46

untuk distribusi kegagalan yang menunjang penelitian ini adalah


sebagai berikut.
3.3.1 Distribusi Normal
Distribusi normal dapat disebut sebagai distribusi
gaussian yang dapat digunakan untuk nilai laju kegagalan yang
naik dari waktu ke waktu. Distribusi ini menunjukkan
karakteristik peralatan yang memasuki masa wear-out atau masa
pakai hampir habis. Pada distribusi normal digunakan dua
parameter yaitu parameter μ (mean) dan σ (standar deviasi).
Persamaan yang dapat digunakan untuk distribusi ini adalah
sebagai berikut:
a) Fungsi reliability
(2.4)
R ( t )=1−Φ ( t−μσ )
b) Fungsi distribusi kegagalan

1 −1 t−μ 2 (2.5)
f ( t )=
σ √2 π
exp
2 [ ( )]
σ

c) Fungsi laju kegagalan


f (t ) (2.6)
λ ( t )=
R(t)

d) Mean time to failure

σ2 (2.7)
MTTF=exp μ+ ( ) 2
3.3.2 Distribusi Lognormal
46

Distribusi lognormal digunakan untuk nilai laju kegagalan


yang terus menurun terhadap waktu atau dapat disebut
sebagai decreasing failure rate. Distribusi ini
merepresentasikan kegagalan yang terjadi pada saat awal
operasi suatu equipment (burn-in).
a) Fungsi reliability
t
1 −1 ln ⁡(t−μ)
2 (2.8)
R ( t )=1−∫
0 σt √ 2 π
exp
2 [ ( σ )] dt

b) Fungsi distribusi kegalalan

1 −1 ln (t−μ)
2 (2.9)
f ( t )=
σt √ 2 π
exp
2 [ (
σ )]
c) Fungsi laju kegagalan
f (t ) (2.10)
λ ( t )=
R(t)

d) Mean time to failure

σ2 (2.11)
MTTF=exp μ+ ( ) 2

3.3.3 Distribusi Weibull


Distribusi weibull digunakan untuk mepresentasikan laju
kegagalan yang meningkat dan menurun. Distribusi ini memiliki
tiga parameter, yaitu scale parameter (θ ), shape parameter ( β )
dan location parameter (γ ).
a) Fungsi reliability
46

t−γ
β (2.11)
R ( t )=exp −
η [ ( )]
b) Fungsi distribusi kegagalan
β −1 β (2.11)
β t−γ t−γ
f ( t )= [ ]
θ θ
exp [( ) ]
θ

c) Fungsi laju kegagalan


β−1 (2.11)
β t−γ
λ ( t )= ( )
θ θ

d) Mean time to failure


1 (2.11)
MTTF=γ +θ Г 1+ ( ) β

3.3.4 Distribusi Eksponensial


Distribusi eksponensial memiliki karakteristik nilai laju
kegagalan yang konstan. Kegagalan yang terjadi pada distribusi
ini terjadi secara acak. Hal tersebut terjadi selama masa useful life
pada suatu sistem atau komponen. Distribusi eksponensial
memiliki dua parameter, yaitu t (fungsi waktu) dan t0 (parameter
lokasi). Ketika t0 bernilai nol, maka distribusi eksponensial hanya
menjadi satu parameter. Berikut merupakan fungsi matematis
yang dapat digunakan pada dsitribusi eksponensial:
a) Fungsi reliability
46

− λ(tγ ) (2.16)
R ( t )=e

b) Fungsi distribusi kegagalan


f ( t )=λ . e− λ(t−t ) 0 (2.17)

c) Fungsi laju kegagalan


λ ( t )=λ (2.18)

d) Mean time to failure


1 (2.19)
MTTF=γ +
λ
3.4 Availability
Availability merupakan proporsi waktu selama suatu sistem
tersedia dan dapat digunakan atau tidak dalam kondisi gagal.
Availability dapat dikatakan sebagai variabel yang dapat
mempengaruhi hubungan antara reliability dengan
maintainability untuk dapat diterapkan secara efektif dalam
masalah operasional komponen atau sistem. Availability dengan
maintainability saling mempengaruhi untuk beberapa faktor yaitu
berupa pengaruh biaya pemeliharaan rutin dan juga perbaikan
(Prager, 2019). Dengan melakukan penentuan hubungan antara
reliability, availability, dan maintainability maka fungsi kerja
suatu peralatan akan menghemat waktu dan juga biaya.
Persamaan (2.20) yang dapat digunakan untuk menentukan nilai
availability terhadap waktu adalah sebagai berikut:
A(t )=¿ (2.20)

3.5 Kompresor
46

Kompresor adalah peralatan mekanis yang digunakan untuk


menambah energi ke fluida gas atau udara, sehingga udara atau
gas dapat mengalir dari satu tempat ke tempat lainnya secara terus
menerus (Company, 2014). Proses pemampatan udara oleh
kompresor bersifat isentropik sehingga mampu mengubah
tekanan gas dan temperatur refrigerant menjadi lebih tinggi.
Berdasarkan mekanisme kerjanya, kompresor dibagi menjadi
beberapa bagian diantaranya adalah rotary screw compressor,
reciprocating air compressor, axial compressor, dan centrifugal
compressor. Kompresor yang akan ditinjau pada tugas akhir ini
adalah kompresor sentrifugal. Kompresor ini tergolong jenis
kompresor kontinyu karena udara yang dikompresi oleh impeller
kompresor sentrifugal akan terjadi secara terus menerus.
Kompresor biasanya digerakkan oleh turbin gas. Kompresor
sentrifugal digunakan dalam berbagai aplikasi di pabrik kimia,
kilang minyak, penyimpanan gas alam, dan lain-lain (Hastbacka
et al., 2013).
Pada kompresor sentrifugal sederhana terdapat empat
komponen utama yaitu inlet, impeller, diffuser, dan collector
(Sarbu & Sebarchievici, 2016). Pada bagian inlet biasanya berupa
pipa sederhana yang sudah terdapat valve, baling stationary
vanes/airfoils yang digunakan untuk membantu putaran aliran,
serta kokponen pressure dan temperature lainnya. Bagian impeller
merupakan bagian utama pada kompresor sentrifugal. Bagian ini
terdiri dari seperangkat bilah yang berputar secara bertahap untuk
meningkatkan energi pada fluida kerja. Putaran impeller pada
kompresor menghasilkan gaya sentrifugal dengan kecepatan ke
arah luar impeller. Setelah melewati impeller, fluida kerja masuk
kedalam diffuser untuk mengubah energi kinetik pada gas
menjadi energi tekanan. Diffuser terletak setelah bagian output
impeller. Selanjutnya adalah bagian collector yang berfungsi
untuk mengumpulkan aliran dari annulus pelepasan diffuser dan
mengirimkan aliran ini ke pipa hilir. Gambar 2.4 menunjukkan
penampang kompresor sentrifugal.
46

Gam
bar 3. 1 Penampang Kompresor Sentrifugal

3.6 Gas Lift Compressor


Gas lift compressor merupakan equipment yang digunakan
untuk mendukung proses gas lif system. Gas lift system sebagai
salah satu bentuk sistem pengangkatan buatan yang menggunakan
injeksi gas bertekanan tinggi ke kolam fluida untuk mengurangi
gradien tekanan yang mengalir. Dapat dikatakan bahwa sistem ini
melakukan proses penambahan gas dari sumber eksternal untuk
meningkatkan gas-liquid ratio yang menghasilkan pengurangan
densitas fluida yang mengalir. Gas lift compressor digunakan
untuk memompa tekanan gas sehingga gas yang diinjeksikan
dapat membantu mengangkat cairan ke permukaan (Elldakli,
2017). Kompresor yang biasa digunakan pada oil and gas adalah
reciprocating compressor dan centrifugal compressor.
Reciprocating compressor menjebak gas di dalam chamber dan
mengurangi volumenya melalui piston atau plunger dan
melepaskan gas pada tekanan yang lebih tinggi setelah
dikeluarkan (Perry et al., 2000).
46
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pengolahan Data


Pada analisa kuantitatif ini dilakukan perhitungan reliability
berdasarkan probabilitas fungsi kegagalannya. Berdasarkan data
yang telah dianalisa dari data maintenance, didapatkan nilai time
to failure (TTF) sistem. Nilai time to failure tersebut kemudian
dimasukkan kedalam software Reliasoft Weibul 6++ untuk
diolah, sehingga didapatkan distribusinya. Selain mendapatkan
jenis distribusi, pada kolom utama software weibull juga
menyajikan parameter untuk setiap distribusi dan parameter yang
dihasilkan tergantung dari data yang dimasukkan kedalam
software. Jenis distribusi beserta parameter yang sudah diketahui
tersebut selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk menghitung
nilai reliability dan availability untuk masing-masing sistem.
4.2 Analisa Data Kuantitatif Gas Lift Compressor
Berdasarkan data maintenance yang didapat dari periode
2015-2020, telah diketahui jumlah maintenance yang pernah
terjadi pada gas lift compressor serta dihitung nilai time to failure
sistem. Nilai time to failure tersebut selanjutnya diproses
keadalam software Reliasoft dan didapatkan hasil distribusi untuk
sistem gas lift compressor merupakan distribusi normal.
Parameter yang dihasilkan oleh distribusi ini adalah mean (𝞵) dan
standar deviasi (𝞼) dengan masing-masing nilainya adalah
sebesar 6401,14 dan 4598,91.
Data yang sudah siap diolah dan ditemukan parameternya
kemudian dihitung menggunakan Microsoft Excel. Pengolahan
data dilakukan dengan variasi interval waktu 0,001 sampai
dengan 6150 jam. Berdasarkan perhitungan fungsi keandalan dan
ketersediaan terhadap waktu yang telah dilakukan, didapatkan
grafik fungsi sebagai berikut:
46

1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
R(t)

0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000
hours
R(t)

Gambar 4. 1 Grafik Reliability Gas Lift Compressor

Berdasarkan grafik reliability pada sistem gas lift


compressor pada gambar 4.1, dapat diketahui bahwa nilai
keandalan terus menurun terhadap fungsi waktu. Artinya pada hal
ini nilai keandalan sistem tersebut akan semakin berkurang
seiring dengan bertambahnya waktu. Nilai reliability ini
mengalami penurunan menuju 0,7 atau 70% setelah sistem
beroperasi selama 3950 jam. Perhitungan reliability untuk sistem
ini menggunakan distribusi normal dan diperoleh dari persamaan
(2.4). Apabila fungsi distribusi kumulatif berdasarkan kegagalan
dikaitkan dengan reliability, maka semakin besar kegagalannya
maka nilai reliability akan semakin kecil.
Selanjutnya telah dihitung nilai availability dengan hasil
perhitungan disajikan pada gambar (4.2). Pada gambar tersebut
menunjukkan grafik availability pada sistem gas lift compressor
dengan variasi interval watu 0,001 sampai dengan 6150 jam. Pada
gambar tersebut menunjukkan bahwa availability pada t=0,001
jam bernilai satu, lalu terjadi penurunan dengan selisih yang
sangat kecil untuk setiap jamnya. Availability untuk sistem gas
lift compressor ini dapat dikatakan tinggi atau berarti bahwa
tingkat ketersediaan dari sistem tersebut akan tersedia jika
dibutuhkan. Hal tersebut dapat dibuktikkan dengan nilai
46

availability yang konstan sebesar 0,9899 dimulai pada waktu


t=600 jam sampai dengan 6150 jam.

1
1
1
0.99
0.99
A(t)

0.99
0.99
0.99
0.98
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000
hours
A(t)

Gambar 4. 2 Grafik Availability Gas Lift Compressor

Jika dikaitkan dengan reliability, nilai availability ini juga


dipengaruhi oleh jumlah waktu kegagalan. Dapat dilihat dari
persamaan (2.20) bahwa availability dipengaruhi oleh laju
kegagalan (λ) dan waktu perbaikan ( μ). Semakin besar waktu
kegagalan/repair, maka nilai availability akan semakin kecil.
Sedangkan apabila waktu operasi/waktu menuju gagal (MTTF)
semakin besar, dapat menyebabkan λ semakin kecil, sehingga
nilai availability akan semakin besar.
Adapun laju kegagalan yang dihasilkan pada sistem gas lift
compressor ini ada sebagai berikut:
12

10

6
λ(t)

0
0 2 4 6 8 10 12
hours
λ(t)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh pada laporan kerja praktik ini
adalah sebagai berikut:
1. Analisa keandalan untuk sistem gas lift
compressor yang ditinjau dari data maintenance,
didapatkan nilai reliability mengalami penurunan terhadap
waktu operasi pada equipment gas turbine generator B.
Adapun untuk nilai reliability mengalami penurunan 90%
dengan lama waktu yang dibutuhkan adalah 450 jam, untuk
penurunan 70% adalah 3950 jam, dan untuk penurunan
60% adalah 5200 jam. Sedangkan untuk ketersediaan alat
masih tergolong tinggi yaitu diatas 0,98 walaupun terjadi
penurunan nilai yang sangat kecil pada equipment

5.2 Saran
Saran pada untuk kerja praktik adalah sebagai berikut :
a. Dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya analisa
terhadap beberapa equipment yang saling terhubung
sehingga analisa dapat dilakukan dengan metode overall
line efficiency.

b. Dapat dikembangkan dengan memaksimalkan


produktivitas peralatan dengan total productive
maintenance.
46

Halaman ini sengaja dikosongkan


46

DAFTAR PUSTAKA

Afsharnia, F. (2017). Failure Rate Analysis. Failure Analysis and


Prevention. https://doi.org/10.5772/intechopen.71849
Company, E. (2014). Multi-Stage Centrifugal Compressors.
Ebara Group 901 North Fourth Streer Jeanette, 15644–
1473.
Dewi, N. C., & Rinawati, D. I. (2015). Analisis Penerapan Total
Productive Maintenance (Tpm) dengan Perhitungan Overall
Equipment Efectiveness (Oee) dan Six Big Losses Mesin
Cavitec PT. Essentra Surabaya (Studi Kasus PT. Essentra).
None, 4(4).
Dick, E. (2015). Fundamentals of Turbomachines. In The
Chemical Engineering Journal (Vol. 109, Issue 1).
https://doi.org/10.1007/978-94-017-9627-9
Ebeling, C. E. (1997). Intro to Reliability & Maintainability
Engineering.pdf (p. 486).
Galar, D., Peter, S., & Kumay, U. (1390). Maintenance Costs and
Life Cycle Cost Analysis.
Hastbacka, M., Dieckmann, J., & Bouza, A. (2013). Centrifugal
compressors. In ASHRAE Journal (Vol. 55, Issue 2).
https://doi.org/10.1007/978-1-4614-3532-7_8
Hossen, J. (2016). Improvement of Overall Equipment Efficiency
(OEE) of Ring Frame Section of a Spinning Mill.
Maradia, U., Kliuev, M., & Baumgart, C. (2018). Efficient
machining of complex-shaped seal slots for turbomachinery.
CIRP Annals, 67(1), 209–212.
https://doi.org/10.1016/j.cirp.2018.04.099
Oreda. (2002). OREDA_-
_Offshore_Reliability_Data_Handbook.pdf.
Prager, G. (2019). Reliability, Availability, and Maintainability.
Purba, H. H., Wijayanto, E., & Aristiara, N. (2018). Analysis of
Overall Equipment Effectiveness ( OEE ) with Total
Productive Maintenance Method on Jig Cutting : A Case
Study in Manufacturing Industry Available online
xlv
46

www.jsaer.com Journal of Scientific and Engineering


Research , 2018 , 5 ( 7 ): 397-406 An. 5(September), 397–
406.
Rajput, H. S., & Jayaswal, P. (2012). Literature for OEE TPM-to-
Improve-OEE. 2(6), 4383–4386.
Rosen, M. A. (2014). Exergy: Analysis. In Encyclopedia of
Energy Engineering and Technology, Second Edition.
https://doi.org/10.1081/e-eee2-120051991
Sarbu, I., & Sebarchievici, C. (2016). Using Ground-Source Heat
Pump Systems for Heating/Cooling of Buildings. Advances
in Geothermal Energy, June. https://doi.org/10.5772/61372

xlvi
46

Halaman ini sengaja dikosongkan

xlvii
46

LAMPIRAN

I. DATA PERHITUNGAN REALIBILITY

Reliability
NORMAL TTF Z Factor
t mean std λ(t)
(hour R(t) Z phi
f(t) s)
(𝞵) (𝞼) (𝟇(z))
-
3,2937 0,00 0,91 6401, 4598, 1,3918 0,082 3,5889
E-05 1 774 14 91 818 26 E-05
-
3,3437 0,91 6401, 4598, 1,3810 0,083 3,6495
E-05 50 621 14 91 098 79 E-05
-
3,3941 0,91 6401, 4598, 1,3701 0,085 3,7107
E-05 100 466 14 91 377 34 E-05
-
3,4448 0,91 6401, 4598, 1,3592 0,086 3,7727
E-05 150 309 14 91 656 91 E-05
-
3,4959 0,91 6401, 4598, 1,3483 0,088 3,8353
E-05 200 149 14 91 934 51 E-05
-
3,5473 0,90 6401, 4598, 1,3375 0,090 3,8986
E-05 250 988 14 91 213 12 E-05
-
3,599E 0,90 6401, 4598, 1,3266 0,091 3,9627
-05 300 824 14 91 491 76 E-05
-
3,6511 0,90 6401, 4598, 1,3157 0,093 4,0273
E-05 350 658 14 91 77 42 E-05
-
3,7035 0,90 6401, 4598, 1,3049 0,096 4,1004
E-05 400 32 14 91 049 8 E-05

xlviii
46

-
3,7562 0,90 6401, 4598, 1,2940 0,098 4,1667
E-05 450 147 14 91 327 53 E-05
-
3,8092 0,89 6401, 4598, 1,2831 0,100 4,2337
E-05 500 973 14 91 606 27 E-05
-
3,8625 0,89 6401, 4598, 1,2722 0,102 4,3014
E-05 550 796 14 91 884 04 E-05
-
3,916E 0,89 6401, 4598, 1,2614 0,103 4,3697
-05 600 617 14 91 163 83 E-05
-
3,9699 0,89 6401, 4598, 1,2505 0,105 4,4388
E-05 650 435 14 91 442 65 E-05
-
4,024E 0,89 6401, 4598, 1,2396 0,107 4,5086
-05 700 251 14 91 72 49 E-05
-
4,0783 0,89 6401, 4598, 1,2287 0,109 4,5791
E-05 750 065 14 91 999 35 E-05
-
4,133E 0,88 6401, 4598, 1,2179 0,112 4,6558
-05 800 77 14 91 277 3 E-05
-
4,1878 0,88 6401, 4598, 1,2070 0,113 4,722E-
E-05 850 686 14 91 556 14 05
-
4,2429 0,88 6401, 4598, 1,1961 0,115 4,7946
E-05 900 493 14 91 834 07 E-05
-
4,2981 0,88 6401, 4598, 1,1853 4,8787
E-05 950 1 14 91 113 0,119 E-05
-
4,3536 100 0,87 6401, 4598, 1,1744 4,9529
E-05 0 9 14 91 392 0,121 E-05
4,4093 105 0,87 6401, 4598, - 0,123 5,0279
xlix
46

1,1635
E-05 0 698 14 91 67 02 E-05
-
4,4652 110 0,87 6401, 4598, 1,1526 0,125 5,1035
E-05 0 493 14 91 949 07 E-05
-
4,5212 115 0,87 6401, 4598, 1,1418 0,127 5,1798
E-05 0 286 14 91 227 14 E-05
-
4,5774 120 0,87 6401, 4598, 1,1309 0,129 5,2568
E-05 0 076 14 91 506 24 E-05
-
4,6338 125 0,86 6401, 4598, 1,1200 0,131 5,3345
E-05 0 864 14 91 785 36 E-05
-
4,6903 130 0,86 6401, 4598, 1,1092 0,133 5,4129
E-05 0 65 14 91 063 5 E-05
-
4,7469 135 0,86 6401, 4598, 1,0983 0,135 5,492E-
E-05 0 433 14 91 342 67 05
-
4,8037 140 0,86 6401, 4598, 1,0874 0,137 5,5718
E-05 0 214 14 91 62 86 E-05
-
4,8605 145 0,85 6401, 4598, 1,0765 0,140 5,6522
E-05 0 993 14 91 899 07 E-05
-
4,9174 150 0,85 6401, 4598, 1,0657 0,142 5,7334
E-05 0 769 14 91 177 31 E-05
-
4,9745 155 0,85 6401, 4598, 1,0548 0,146 5,8308
E-05 0 314 14 91 456 86 E-05
-
5,0315 160 0,85 6401, 4598, 1,0439 0,149 5,9137
E-05 0 083 14 91 735 17 E-05
5,0887 165 0,84 6401, 4598, - 0,151 5,9973
E-05 0 85 14 91 1,0331 5 E-05
l
46

013
-
5,1458 170 0,84 6401, 4598, 1,0222 0,153 6,0816
E-05 0 614 14 91 292 86 E-05
-
5,203E 175 0,84 6401, 4598, 1,0113 0,156 6,1666
-05 0 375 14 91 57 25 E-05
-
5,2603 180 0,84 6401, 4598, 1,0004 0,158 6,2522
E-05 0 134 14 91 849 66 E-05
-
5,3175 185 0,83 6401, 4598, 0,9896 0,161 6,3386
E-05 0 891 14 91 128 09 E-05
-
5,3747 190 0,83 6401, 4598, 0,9787 0,163 6,4255
E-05 0 646 14 91 406 54 E-05
-
5,4319 195 0,83 6401, 4598, 0,9678 0,166 6,5132
E-05 0 398 14 91 685 02 E-05
-
5,489E 200 0,83 6401, 4598, 0,9569 0,168 6,6016
-05 0 147 14 91 963 53 E-05
-
5,5461 205 0,82 6401, 4598, 0,9461 0,171 6,6906
E-05 0 894 14 91 242 06 E-05
-
5,6031 210 0,82 6401, 4598, 0,9352 0,173 6,7802
E-05 0 639 14 91 52 61 E-05
-
5,66E- 215 0,82 6401, 4598, 0,9243 0,178 6,8923
05 0 121 14 91 799 79 E-05
-
5,7168 220 0,81 6401, 4598, 0,9135 0,181 6,9838
E-05 0 859 14 91 078 41 E-05
-
5,7736 225 0,81 6401, 4598, 0,9026 0,184 7,076E-
E-05 0 594 14 91 356 06 05
li
46

-
5,8302 230 0,81 6401, 4598, 0,8917 0,186 7,1688
E-05 0 327 14 91 635 73 E-05
-
5,8866 235 0,81 6401, 4598, 0,8808 0,189 7,2623
E-05 0 057 14 91 913 43 E-05
-
5,9429 240 0,80 6401, 4598, 0,8700 0,192 7,3565
E-05 0 785 14 91 192 15 E-05
-
5,999E 245 0,80 6401, 4598, 0,8591 0,194 7,4512
-05 0 511 14 91 471 89 E-05
-
6,055E 250 0,80 6401, 4598, 0,8482 0,197 7,5466
-05 0 234 14 91 749 66 E-05
-
6,1107 255 0,79 6401, 4598, 0,8374 0,200 7,6427
E-05 0 955 14 91 028 45 E-05
-
6,1662 260 0,79 6401, 4598, 0,8265 0,203 7,7394
E-05 0 673 14 91 306 27 E-05
-
6,2215 265 0,79 6401, 4598, 0,8156 0,206 7,8368
E-05 0 389 14 91 585 11 E-05
-
6,2766 270 0,79 6401, 4598, 0,8047 0,208 7,9347
E-05 0 103 14 91 864 97 E-05
-
6,3314 275 0,78 6401, 4598, 0,7939 0,214 8,063E-
E-05 0 524 14 91 142 76 05
-
6,3859 280 0,78 6401, 4598, 0,7830 0,217 8,1629
E-05 0 23 14 91 421 7 E-05
-
6,4401 285 0,77 6401, 4598, 0,7721 0,220 8,2634
E-05 0 935 14 91 699 65 E-05
6,494E 290 0,77 6401, 4598, - 0,223 8,3646
lii
46

0,7612
-05 0 637 14 91 978 63 E-05
-
6,5476 295 0,77 6401, 4598, 0,7504 0,226 8,4663
E-05 0 337 14 91 256 63 E-05
-
6,6008 300 0,77 6401, 4598, 0,7395 0,229 8,5686
E-05 0 035 14 91 535 65 E-05
-
6,6537 305 0,76 6401, 4598, 0,7286 0,232 8,6715
E-05 0 731 14 91 814 69 E-05
-
6,7063 310 0,76 6401, 4598, 0,7178 0,235 8,7751
E-05 0 424 14 91 092 76 E-05
-
6,7584 315 0,76 6401, 4598, 0,7069 0,238 8,8792
E-05 0 115 14 91 371 85 E-05
-
6,8101 320 0,75 6401, 4598, 0,6960 0,241 8,9839
E-05 0 804 14 91 649 96 E-05
-
6,8615 325 0,75 6401, 4598, 0,6851 0,245 9,0892
E-05 0 49 14 91 928 1 E-05
-
6,9124 330 0,75 6401, 4598, 0,6743 0,248 9,195E-
E-05 0 175 14 91 207 25 05
-
6,9628 335 0,74 6401, 4598, 0,6634 0,251 9,3015
E-05 0 857 14 91 485 43 E-05
-
7,0128 340 0,74 6401, 4598, 0,6525 0,257 9,4493
E-05 0 215 14 91 764 85 E-05
-
7,0623 345 0,73 6401, 4598, 0,6417 0,261 9,5578
E-05 0 891 14 91 042 09 E-05
7,1113 350 0,73 6401, 4598, - 0,264 9,6667
E-05 0 565 14 91 0,6308 35 E-05
liii
46

321
-
7,1599 355 0,73 6401, 4598, 0,6199 0,267 9,7763
E-05 0 237 14 91 599 63 E-05
-
7,2079 360 0,72 6401, 4598, 0,6090 0,270 9,8864
E-05 0 907 14 91 878 93 E-05
-
7,2553 365 0,72 6401, 4598, 0,5982 0,274 9,997E-
E-05 0 575 14 91 157 25 05
-
7,3022 370 0,72 6401, 4598, 0,5873 0,277 0,0001
E-05 0 24 14 91 435 6 0108
-
7,3486 375 0,71 6401, 4598, 0,5764 0,280 0,0001
E-05 0 904 14 91 714 96 022
-
7,3943 380 0,71 6401, 4598, 0,5655 0,284 0,0001
E-05 0 566 14 91 992 34 0332
-
7,4395 385 0,70 6401, 4598, 0,5547 0,291 0,0001
E-05 0 884 14 91 271 16 0495
-
7,4841 390 0,70 6401, 4598, 0,5438 0,294 0,0001
E-05 0 54 14 91 55 6 061
-
7,528E 395 0,70 6401, 4598, 0,5329 0,298 0,0001
-05 0 194 14 91 828 06 0725
-
7,5713 400 0,69 6401, 4598, 0,5221 0,301 0,0001
E-05 0 847 14 91 107 53 084
-
7,614E 405 0,69 6401, 4598, 0,5112 0,305 0,0001
-05 0 497 14 91 385 03 0956
-
7,6559 410 0,69 6401, 4598, 0,5003 0,308 0,0001
E-05 0 146 14 91 664 54 1072
liv
46

-
7,6973 415 0,68 6401, 4598, 0,4894 0,312 0,0001
E-05 0 793 14 91 942 07 1189
-
7,7379 420 0,68 6401, 4598, 0,4786 0,315 0,0001
E-05 0 439 14 91 221 61 1306
-
7,7778 425 0,68 6401, 4598, 0,4677 0,319 0,0001
E-05 0 082 14 91 5 18 1424
-
7,817E 430 0,67 6401, 4598, 0,4568 0,322 0,0001
-05 0 724 14 91 778 76 1542
-
7,8554 435 0,67 6401, 4598, 0,4460 0,326 0,0001
E-05 0 364 14 91 057 36 1661
-
7,8931 440 0,66 6401, 4598, 0,4351 0,333 0,0001
E-05 0 64 14 91 335 6 1844
-
7,9301 445 0,66 6401, 4598, 0,4242 0,337 0,0001
E-05 0 276 14 91 614 24 1965
-
7,9663 450 0,65 6401, 4598, 0,4133 0,340 0,0001
E-05 0 91 14 91 893 9 2087
-
8,0017 455 0,65 6401, 4598, 0,4025 0,344 0,0001
E-05 0 542 14 91 171 58 2209
-
8,0363 460 0,65 6401, 4598, 0,3916 0,348 0,0001
E-05 0 173 14 91 45 27 2331
-
8,0701 465 0,64 6401, 4598, 0,3807 0,351 0,0001
E-05 0 803 14 91 728 97 2453
-
8,1031 470 0,64 6401, 4598, 0,3699 0,355 0,0001
E-05 0 431 14 91 007 69 2576
8,1353 475 0,64 6401, 4598, - 0,359 0,0001
lv
46

0,3590
E-05 0 058 14 91 286 42 27
-
8,1667 480 0,63 6401, 4598, 0,3481 0,363 0,0001
E-05 0 683 14 91 564 17 2824
-
8,1971 485 0,63 6401, 4598, 0,3372 0,366 0,0001
E-05 0 307 14 91 843 93 2948
-
8,2268 490 0,62 6401, 4598, 0,3264 0,370 0,0001
E-05 0 93 14 91 121 7 3073
-
8,2555 495 0,62 6401, 4598, 0,3155 0,378 0,0001
E-05 0 172 14 91 4 28 3279
-
8,2834 500 0,61 6401, 4598, 0,3046 0,382 0,0001
E-05 0 791 14 91 678 09 3406
-
8,3104 505 0,61 6401, 4598, 0,2937 0,385 0,0001
E-05 0 409 14 91 957 91 3533
-
8,3365 510 0,61 6401, 4598, 0,2829 0,389 0,0001
E-05 0 026 14 91 236 74 3661
-
8,3617 515 0,60 6401, 4598, 0,2720 0,393 0,0001
E-05 0 642 14 91 514 58 3789
-
8,386E 520 0,60 6401, 4598, 0,2611 0,397 0,0001
-05 0 257 14 91 793 43 3917
-
8,4093 525 0,59 6401, 4598, 0,2503 0,401 0,0001
E-05 0 871 14 91 071 29 4046
-
8,4317 530 0,59 6401, 4598, 0,2394 0,405 0,0001
E-05 0 483 14 91 35 17 4175
8,4532 535 0,59 6401, 4598, - 0,409 0,0001
E-05 0 095 14 91 0,2285 05 4304
lvi
46

629
-
8,4737 540 0,58 6401, 4598, 0,2176 0,412 0,0001
E-05 0 706 14 91 907 94 4434
-
8,4933 545 0,58 6401, 4598, 0,2068 0,416 0,0001
E-05 0 317 14 91 186 83 4564
-
8,5119 550 0,57 6401, 4598, 0,1959 0,420 0,0001
E-05 0 926 14 91 464 74 4694
-
8,5296 555 0,57 6401, 4598, 0,1850 0,428 0,0001
E-05 0 142 14 91 743 58 4927
-
8,5463 560 0,56 6401, 4598, 0,1742 0,432 0,0001
E-05 0 749 14 91 021 51 506
-
8,5619 565 0,56 6401, 4598, 0,1633 0,436 0,0001
E-05 0 356 14 91 3 44 5193
-
8,5767 570 0,55 6401, 4598, 0,1524 0,440 0,0001
E-05 0 962 14 91 579 38 5326
-
8,5904 575 0,55 6401, 4598, 0,1415 0,444 0,0001
E-05 0 567 14 91 857 33 5459
-
8,6031 580 0,55 6401, 4598, 0,1307 0,448 0,0001
E-05 0 172 14 91 136 28 5593
-
8,6148 585 0,54 6401, 4598, 0,1198 0,452 0,0001
E-05 0 776 14 91 414 24 5727
-
8,6255 590 0,54 6401, 4598, 0,1089 0,456 0,0001
E-05 0 38 14 91 693 2 5862
-
8,6353 595 0,53 6401, 4598, 0,0980 0,460 0,0001
E-05 0 983 14 91 972 17 5996
lvii
46

-
8,644E 600 0,53 6401, 4598, 0,0872 0,464 0,0001
-05 0 586 14 91 25 14 6131
-
8,6517 605 0,53 6401, 4598, 0,0763 0,468 0,0001
E-05 0 188 14 91 529 12 6266
-
8,6583 610 0,52 6401, 4598, 0,0654 0,476 0,0001
E-05 0 392 14 91 807 08 6526
-
8,664E 615 0,51 6401, 4598, 0,0546 0,480 0,0001
-05 0 994 14 91 086 06 6663

II. DATA TTF (HOURS) DAN TTF (HOURS)

lviii

Anda mungkin juga menyukai