Anda di halaman 1dari 96

TUGAS AKHIR

PENGARUH MISALIGNMENT BOILER FEED PUMP DAN


PENANGANANNYA PADA UNIT 4 DI PLTU ASAM ASAM
KALIMANTAN SELATAN

TUGAS AKHIR

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD SUKMA RAMADHONI

201872005

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN BISNIS ENERGI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

TEKNIK MESIN

JAKARTA

2021

i
PENGARUH MISALIGNMENT BOILER FEED PUMP DAN
PENANGANANNYA PADA UNIT 4 DI PLTU ASAM ASAM
KALIMANTAN SELATAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Ahli Madya

Disusun Oleh

Muhammad Sukma Ramadhoni

201872005

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN BISNIS ENERGI

INSTITUT TEKNOLOGI PLN

JAKARTA 2021

ii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

iii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
TUGAS AKHIR

PENGARUH MISALIGNMENT BOILER FEED PUMP DAN


PENANGANANNYA PADA UNIT 4 DI PLTU ASAM ASAM
KALIMANTAN SELATAN

Disusun Oleh:

Muhammad Sukma Ramadhoni

201872005

Telah disidangkan dan dinyatakan LULUS sidang Tugas Akhir Pada Program Studi
DIII Fakultas Teknik Bisnis Dan Energi Institut Teknologi PLN pada tanggal.

Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

Digitally signed by Prayudi


Prayudi, Drs, MM., M.T Ketua Penguji DN: C=ID, OU=FTBE,
O=Institut Teknologi PLN,
CN=Prayudi,
E=prayudi@itpln.ac.id
Location: Jakarta
Date: 2021.09.05 11:54:
08+07'00'

Eko Sulistiyo, S.T, M.Si Sekretaris Penguji Digitally signed by Eko Sulistiyo
DN: C=ID, OU=Prodi S1 Teknik

Eko Mesin, O=Institut Teknologi PLN,


CN=Eko Sulistiyo,
E=eko.sulistiyo@itpln.ac.id
Reason: I am the author of this

Sulistiyo document
Location: Jakarta
Date: 2021-09-02 13:02:45
Foxit Reader Version: 9.7.2

Utami Wahyuningsih, Anggota Penguji Digitally signed by utami

utami wahyuningsih
DN: C=ID, OU=FTBE, O=ITPLN,
CN=utami wahyuningsih,

S.T., M.T wahyuni


E=utami@itpln.ac.id
Reason: I am the author of this
document
Location: Jakarta

ngsih Date: 2021-09-05 21:44:55


Foxit PhantomPDF Version:
10.0.1

Halim Rusjdi, S.T, M.T Pembimbing Tugas Digitally signed by Halim Rusjdi

Halim
DN: C=ID, OU=Departemen
Mesin, O=Institut Teknologi PLN,
CN=Halim Rusjdi,
E=halim@itpln.ac.id
Akhir Reason: I am approving this
document

Rusjdi Location: your signing location


here
Date: 2021.09.02 12:29:26+07'00'
Foxit Reader Version: 10.1.1

iv
UCAPAN TERIMAKASIH
Dengan ini saya mengucapkan terimakasih sebesar – besarnya kepada yang terhormat :

Bapak Iskandar Setiawan S,T Selaku Pembimbing Lapangan

Bapak Halim Rusjdi, S,T.M,T Selaku Pembimbing Tugas Akhir

Yang telah memberikan saran, dukungan, petunjuk dan kritik sehingga saya dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini, terimakasih yang sama saya sampaikan kepada semua
rekan mechanic B Turbine Pembangkit Listrik Tenaga Uap Asam – Asam Kalimantan
Selatan.

Muhammad Ashar, selaku senior pemeliharaan turbine.

Rakryan Permadi Saka, selaku Assistant pemeliharaan turbine.

Hari Susanto, selaku junior pemeliharaan turbine.

Satrya Putra Lestiono, selaku junior pemeliharaan turbine.

Nur Ikhsan Abimanyu, selaku senior pemeliharaan turbine.

Arga Puji Yanto Widodo, selaku junior pemeliharaan turbine

Bapak Muhammad selaku Manager Engeering

Dan seluruh staf Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang telah mengizinkan saya
melakukan penelitian dan pengambilan data di Pembangkit Listrik Tenaga Uap Asam –
Asam Kalimantan Selatan

Jakarta, 17-Agustus-2021

Muhammad Sukma Ramadhoni, 201872005

v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademika Institut Teknologi PLN, saya yang bertanda tangan dibawah
ini :

Nama : Muhammad Sukma Ramadhoni

Nim : 201872005

Program Studi : D III Teknik Mesin

Fakultas : Fakultas Teknologi Bisnis dan Energi

Jenis Karya : Tugas Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Institut


Teknologi PLN Hak Bebas Royalti Non Eksklusif ( Non- Exclusive Royalty Free
Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

Pengaruh Misalignment Boiler Feed Pump dan Penanganannya Pada Unit 4 Di


PLTU Asam – Asam Kalimantan Selatan

Beserta perangkat yang ada ( jika diperlukan ). Dengan Hak Bebas Royalti Non
Eksklusif ini Institut Teknologi PLN berhak menyimpan, mengalih media/formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan
Tugas Akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis dan sebagai
pemilik hak cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta Barat

Pada Tanggal : 17, Agustus, 2021

Muhammad Sukma Ramadhoni

vi
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
Mengajukan Tugas Akhir : Pengaruh Misalignment Boiler Feed Pump dan
Dengan Judul Penangannya pada Unit 4 di PLTU Asam-Asam
Kalimantan Selatan
Identitas Peneliti
Nama Mahasiswa : Muhammad Sukma Ramadhoni
NIM : 2018-72-005
Program Studi : DIII Teknik Mesin
Fakultas : Teknologi dan Bisnis Energi
NO.HP : 081803676070
Email : Muhammadsukma11@gmail.com
Jangka Waktu Penelitian
Mulai Tanggal : 2 Maret 2021
Selesai Tanggal : 2 Juni 2021
Lokasi Penelitian :PT.PLN(PERSERO)UPK ASAM-ASAM
Alamat :Asri Mulia, Jorong, Kabupaten Tanah Laut,
Kalimantan Selatan
Nama Dosen Pembimbing : Halim Rusjdi., S.T ,. M.T
Kalimantan Selatan, 17 April 2021
Disetujui,
Dosen Pembimbing Nama Mahasiswa
Digitally signed by Halim Rusjdi
DN: C=ID, OU=Departemen

Halim Mesin, O=Institut Teknologi PLN,


CN=Halim Rusjdi,
E=halim@itpln.ac.id
Reason: I am approving this
document

Rusjdi
Location: your signing location
here
Date: 2021.09.06 09:35:
17+07'00'
Foxit Reader Version: 10.1.1

Halim Rusjdi., S.T., M.T Muhammad Sukma Ramadhoni


Mengetahui,
Kepala Prodi DIII Teknik Mesin
Digitally signed by utami wahyuningsih
DN: C=ID, OU=FTBE, O=ITPLN,
utami CN=utami wahyuningsih,
E=utami@itpln.ac.id
Reason: I am the author of this document
wahyuningsih Location: Jakarta
Date: 2021-09-05 21:45:49
Utami Wahyuningsih.,S.T., M.T.
Foxit PhantomPDF Version: 10.0.1

vii
PENGARUH MISALIGNMENT BOILER FEED PUMP DAN
PENANGANANNYA PADA UNIT 4 DI PLTU ASAM ASAM
KALIMANTAN SELATAN

Muhammad Sukma Ramadhoni, 201872005


Dibawah bimbingan Halim Rusjdi, S.T,.M.T

ABSTRAK
Pompa merupakan salah satu mesin yang berfungsi untuk memindah cairan dari satu
wadah menuju wadah lainnya melalui sebuah pipa dengan menambahkan energy pada
cairannya yang akan dipindahkan secara terus menerus dan berkelanjutan selama 24 jam.
Boiler Feed Pump adalah salah satu aplikasi penggunaan pompa sentrifugal yang
memiliki ukuran besar pada perusahaan pembangkit listrik tenaga uap. Pompa sendiri
memiliki fungsi untuk mengontrol dan mesupply air pada jumlah yang sudah ditentukan
dan berasal dari tanki air (Feed Water Tank) menuju boiler dengan spesifikasi tekanan
tertentu. Boiler Feed Pump mengalami kebocoran di MechanicalSeal dan terjadi Mis-
alignment di Boiler Feed Pump, Penyebab misalignment ini terjadi dikarenakan suatu
permukaan shaft dipaksa melenceng dari posisi seharusnya sehingga gaya dan moment
yang berlebihan dapat memicu terjadinya misalignment pada pompa, sehingga
dilakukannya realignment pada pompa Boiler Feed Pump. Penyebab kebocoran di boiler
feed pump ini dikarenakan mechanical sealnya sudah mulai aus, diakibatkan karena
adanya gesekan terhadap shaft engine dan akhirnya menyebabkan mechanical sealnya
menjadi aus kemakan, Sehingga dilakukan pergantian Mechanical Seal pada pompa
Boiler Feed Pump.

Kata Kunci : Pompa, Mechanical Seal, Boiler

viii
EFFECT OF MISALIGNMENT BOILER FEED PUMP AND ITS
HANDLING ON UNIT 4 IN ASAM ACID POWER PLANT IN
SOUTH KALIMANTAN
Muhammad Sukma Ramadhoni, 201872005
Under The guidance of Halim Rusjdi, S.T,M.T

ABSTRACT
The pump is a machine that functions to move liquid from one container to another
through a pipe by adding energy to the liquid which will be moved continuously and
continuously for 24 hours. Boiler Feed Pump is one application of the use of
centrifugal pumps that have a large size in steam power plant companies. The pump
itself has the function to control and supply water at a predetermined amount and
comes from the water tank (Feed Water Tank) to the boiler with certain pressure
specifications. The Boiler Feed Pump experienced a leak in the MechanicalSeal and a
mis-alignment occurred in the Boiler Feed Pump. The cause of this misalignment
occurs because a shaft surface is forced to deviate from its proper position so that
excessive force and moment can trigger misalignment of the pump, so that the
realignment of the Boiler Feed pump is carried out Pumps. The cause of the leak in the
boiler feed pump is because the mechanical seal has started to wear out, caused by
friction against the engine shaft and eventually causes the mechanical seal to wear out,
so that the Mechanical Seal changes to the Boiler Feed Pump pump.

Keywords: Pump, Mechanical Seal, Boiler

ix
DAFTAR ISI
TUGAS AKHIR ............................................................................................................... i
TUGAS AKHIR ..............................................................................................................ii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ..........................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................................... iv
UCAPAN TERIMAKASIH............................................................................................ v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................................................... vi
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR ............................................................vii
ABSTRAK ....................................................................................................................viii
ABSTRACT .................................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xv
BAB I ................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................................. 3
1.4 Manfaat ............................................................................................................................... 3
1.5 Ruang Lingkup Masalah ..................................................................................................... 3
BAB II .............................................................................................................................. 4
TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................. 4
2.1 Penelitian Yang Relevan ............................................................................................... 4
2.2 Landasan Teori.................................................................................................................... 4
2.2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Uap ......................................................... 4
2.2.2 Komponen Utama Di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)........................... 5
2.2.3 Keunggulan dan Kekurangan PLTU ..................................................................... 8
2.2.4 Sistem Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap ...................................................... 9
2.2.5 Boiler Feed Pump................................................................................................ 11
2.2.6 Komponen Boiler Feed Pump ............................................................................. 12
2.2.7 Overhaul .............................................................................................................. 16
2.2.8 Alignment ........................................................................................................... 17
2.2.9 Misalignment ...................................................................................................... 17

x
2.2.10 Definisi Pompa.................................................................................................... 18
2.2.11 Klasifikasi pompa .................................................................................................... 19
2.2.12 Pompa pemindahan positif ( Positive Displacement Pump ) ................................... 19
2.2.13 Pompa pemindah tidak positif.................................................................................. 20
2.2.14 Realignment di Boiler Feed Pump ........................................................................... 22
2.2.15 Faktor – faktor penyebab kerusakan pada pompa .................................................... 23
2.2.16 Vibrasi ...................................................................................................................... 23
2.2.17 Cara pencegahan kerusakan pada pompa ................................................................. 24
2.2.18 Siklus rankine........................................................................................................... 24
2.2.18 Klasifikasi Pompa Sentrifugal ................................................................................. 27
BAB III ........................................................................................................................... 31
METODE PENELITIAN ............................................................................................. 31
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................................... 31
3.2 Desain Penelitian ........................................................................................................ 32
3.3 Metode Penelitian Kuanitatif ...................................................................................... 33
3.4 Metode Pengumpulan Data ......................................................................................... 34
3.5 Metode Analisis Data .................................................................................................. 36
3.6 Jadwal Penelitian ........................................................................................................ 38
3.7 FishBone Diagram ...................................................................................................... 38
BAB IV ........................................................................................................................... 40
HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................................... 40
4.1 Hasil .................................................................................................................................. 40
4.1.1 Boiler Feed Pump....................................................................................................... 40
4.1.2 Spesifikasi Pompa Boiler Feed Pump ........................................................................ 41
4.1.3 Corrective Maintenance Boiler Feed Pump .............................................................. 43
4.2 Pembahasan....................................................................................................................... 43
4.2.1 Penyebab kerusakan yang terjadi pada Boiler Feed Pump ........................................ 44
4.2.2 Trouble shooting pompa Boiler Feed Pump .............................................................. 45
4.2.3 Tata cara melakukan realignment di Boiler Feed Pump ............................................ 51
4.2.4 Proses realignment pompa Boiler Feed Pump yang mengalami misalignment ......... 57
4.2.5 Penyebab terjadinya misalignment di Boiler Feed Pump ......................................... 64
4.2.6 Cara mencegah terjadinya Misalignment pada Boiler Feed Pump ............................ 67
4.2.7 Penyebab kebocoran di Boiler Feed Pump ................................................................ 67
4.2.8 Cara memperbaiki kebocoran di boiler feed pump .................................................... 67
BAB V............................................................................................................................. 68

xi
PENUTUP ...................................................................................................................... 68
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................................... 68
5.2 Saran ................................................................................................................................. 68
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 69
LAMPIRAN ................................................................................................................... 71

xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Mesin Boiler pada PLTU ........................................................................ 6
Gambar 2.2 : Turbin Uap PLTU ................................................................................... 6
Gambar 2.3 : Generator pada PLTU ............................................................................ 7
Gambar 2.4 : Kondensor di PLTU Asam-Asam .......................................................... 8
Gambar 2.5 : Proses Produksi PLTU Asam-Asam ...................................................... 9
Gambar 2.6 : Boiler Feed Pump Unit 4 PLTU Asam-Asam ............................... 12
Gambar 2.7 : Casing................................................................................................ 13
Gambar 2.8 : Casing................................................................................................ 13
Sumber : Dokumentasi Pribadi Saat Pembongkaran BFP .................................. 13
Gambar 2.9: Journal Bearing di BFP Unit 4 PLTU Asam-Asam ............................ 14
Gambar 2.10 : Shaft .................................................................................................. 14
Gambar 2.11 : Impeller ............................................................................................. 15
Gambar 2.12 : Mechanical seal ................................................................................ 16
Gambar 2.13 : Pompa pemindah tidak positif ........................................................... 21
Gambar 2.14 Proses pengukuran aksial menggunakan Dial indicator ................... 22
Gambar 2.15 Prinsip Kerja Siklus Rankine ............................................................... 25
Gambar 2.16 Diagram T-s Siklus Rankine ................................................................. 26
Gambar 2.17 Pompa Sentrifugal dan bagiannya ....................................................... 28
Gambar 3.1 Lokasi pengambilan data ........................................................................ 31
Gambar 3.2 Diagram Alir Penulis........................................................................... 32
Gambar 3.3 Pengamatan langsung.............................................................................. 34
Gambar 3.4 Belajar di manual book ........................................................................... 35
Gambar 3.5 Wawancara dengan mekanik Har Turbine .......................................... 36
Gambar 3.6 Pengumpulan data ................................................................................... 37
Gambar 3.8 Diagram Fishbone.................................................................................... 38
Gambar 4.1 Spesifikasi Pompa Boiler Feed Pump ..................................................... 42
Gambar 4.2 Mengukur Mechanical Seal yang mengalami kebocoran .................... 45
Gambar 4.3 Kunci pas yang digunakan untuk proses alignment ............................ 51
Gambar 4.3 Kunci pukul ukuran 60 ........................................................................... 52
Gambar 4.3 Kunci L satu set ....................................................................................... 52
Gambar 4.4 Plat besi dengan ukuran 0,5mm ............................................................. 53

xiii
Sumber : google plat besi 0,5mm ................................................................................. 53
Gambar 4.5 Gerinda ..................................................................................................... 53
Gambar 4.6 Obeng plus dan minus ............................................................................. 54
Gambar 4.7 Kunci Shock.............................................................................................. 54
Gambar 4.8 Vibrtaion Tester ........................................................................................ 55
Gambar 4.9 Torsi Hidrolik .......................................................................................... 56
Gambar 4.10 Proses pembongkaran ........................................................................... 57
Gambar 4.11 setelah terlepas ....................................................................................... 58
Gambar 4.12 alat untuk melakukan pengukuran ...................................................... 59
Gambar 4.13 Proses pengukuran ................................................................................ 60
Gambar 4.14 Pengukuran sebelum realignment antara motor dengan kopling ..... 61
Gambar 4.15 Posisi motor penggerak Boiler Feed Pump dengan fluid tidak lurus
atau sejajar .................................................................................................................... 61
Gambar 4.16 Proses Realignment ................................................................................ 62
Dari hasil realignment didapatkan hasil seperti gambar dibawah ini ..................... 62
0,05 0 ................................................................................................................... 62
.............................................................................................................................. Radial Aksial
......................................................................................................................................... 62
0,01 0,05 0 0,01 ............................................................................................................ 62
0 0,01 ..................................................................................................................... 62
Gambar 4.17 Pengukuran sesudah Realignment antara motor dengan kopling
menggunakan dial indicator ......................................................................................... 62
.................................................................................................................................. Fluid Motor
......................................................................................................................................... 63
Gambar 4.18 Posisi motor penggerak dengan fluid kopling setelah dilakukan
realignment ..................................................................................................................... 63
Batas maximum nilai operasi untuk penyimpangan radial adalah 0,10 mm dan
untuk penyimpangan aksial 0,05 mm. Dari hasil realignment nilai yang didapat
untuk pengukuran arah radial penyimpangannya adalah 0,05 mm dan untuk
pengukuran arah aksial penyimpangannya adalah 0,01 mm. .................................. 63
Gambar 4.19 Plat besi 0,5mm ...................................................................................... 63
Gambar 4.20 Proses pengencangan baut bagian dudukan motor ............................ 64
Gambar 4.21 Standar Vibrasi ...................................................................................... 65
Gambar 4.22 Data Vibrasi sebelum dan sesudah ...................................................... 66
Gambar 4.23 Data Vibrasi Boiler Feed Pump ............................................................ 66

xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Penelitan ................................................. Error! Bookmark not defined.
4.1 Tabel Spesifikasi Pompa Boiler Feed Pump ......................................................... 41
Tabel 4.2 Alat dan Bahan ............................................................................................. 43
Tabel 4.3 Trouble Shooting pompa Boiler Feed Pump ............................................... 45

xv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangkit Listrik Tenaga Uap merupakan Pembangkit yang mengandalkan energi


kinetik dari uap agar menghasilkan sebuah energi listrik. Salah satu PLTU yang
beroperasi saat ini adalah PLTU Asam Asam dengan jenis unit pembangkit listrik thermal
dengan fluida kerja uap dalam proses produksi listriknya. Umumnya PLTU dibangun di
dekat laut dikarenakan memudahkan mendapatkan air. Peralatan utama PLTU antara lain
Turbin Uap,Generator,Boiler dan Kondensor
Di PLTU Asam Asam Kalimantan Selatan 4x65MW ada salah satu komponen
penting di PLTU yaitu Turbin Uap di dalam Turbin Uap ada salah satu komponen
pendukung seperti Boiler Feed Pump atau biasa di singkat BFP. Boiler Feed Pump ini
adalah sebuah pompa yang berfungsi sebagai penyuplai air pengisi dari Daerator hingga
ke Boiler,Steam Drum melalui HPH(High Pressure Heater) dan Economizer.
Di PLTU Asam Asam unit 4 Kalimantan Selatan ini ada mengalami kerusakan di
komponen pendukung yaitu Boiler Feed Pump mengalami kebocoran di MechanicalSeal
dan terjadi Mis-alignment di Boiler Feed Pump. Dengan ini maka penulis akan melakukan
perbaikan mengenai Mechanical Seal yang mengalami kebocoran dan melakukan
Relignment di Boiler Feed Pump.
Dengan kesempatan ini maka penulis akan membahas topik Tugas Akhir tentang “
PENGARUH MISALIGNMENT BOILER FEED PUMP DAN
PENANGANANNYA PADA UNIT 4 DI PLTU ASAM ASAM KALIMANTAN
SELATAN”

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa penyebab kebocoran di Boiler Feed Pump?

1
2. Bagaimana memperbaiki kebocoran pada Boiler Feed Pump unit 4?
3. Apa yang menyebabkan terjadinya mis-alignment di Boiler Feed Pump dan
bagaimana penangannya

2
1.3 Tujuan
1. Mengetahui penyebab kebocoran di Boiler Feed Pump
2. Mengetahui perbaikan apa yang dilakukan di saat Boiler Feed Pump mengalami
kebocoran di unit 4
3. Mengetahui penyebab terjadinya mis-alignment di Boiler Feed Pump

1.4 Manfaat
1. Sebagai syarat untuk menyelesaikan program studi Diploma III di Institut Teknologi PLN
2. Mengetahui jenis perawatan di PLTU Asam Asam
3. Dapat menambah pengetahuan bagi penulis dan wawasan yang luas bagi penulis

1.5 Ruang Lingkup Masalah


Agar penelitian ini tidak melebar maka penulis hanya menjelaskan masalah - masalah apa
saja yang terjadi di Boiler Feed Pump Unit 4 PLTU Asam – Asam Kalimantan Selatan. Masalah
yang terjadi di Boiler Feed Pump adanya kerusakan di Mechanical Seal yang mengalami
kebocoran dan terjadinya Misalignment di Boiler Feed Pump Unit 4 PLTU Asam – Asam

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Yang Relevan
Menurut Penelitian yang telah dilakukan oleh Muhammad Hafiz Fakhrudin dan
Didikariwibowo sama sama membahas tentang Boiler Feed Pump namun berbeda
dengan penulis:

1. Penelitian Relevan yang dilakukan oleh Muhammad Hafiz Fakhruddin dan


DidikAriwibo dengan judul Analisa Unjuk Kerja Boiler Feed Pump Turbin Unit
2 PLTU I Jawa Tengah Rembang yang membahas tentang Evaluasi Kinerja Boiler
Feed Pump setelah di Operasikan Selama 14 Bulan Teridikasi Mengalami
Penurunan Kinerja. Penelitian ini ada memiliki kesamaan dengan penulis, sama –
sama membahas tentang Boiler Feed Pump namun memiliki perbedaan di
Penelitian Muhammad Hafiz Fakhruddin dan DidikAriwibo membahas tentang
kinerja Boiler Feed Pump setelah dioperasikan selama 14 bulan bedanya dengan
penelitian yang dilakukan penulis adalah pembahasannya, dimana Pembahas
melakuan penelitian tentang Perbaikan Di Boiler Feed Pump yang mengalami
kerusakan di MechanicalSeal
2. Penelitian Relevan yang dilakukan oleh Zelenia In Haryanto dengan judul
Analisis Perencanaan Perawatan Mesin Boiler Feed Pump dengan menggunakan
metode Reliability Control Maintenance dan Age Replacement. Disini sama-sama
membahas penelitian yang dilakukan oleh Zelenia In Haryanto dengan Penelitian
Yang dilakukan oleh Penulis Memiliki kesamaan namun permasalahan yang
berbeda, penulis dan penelitian yang dilakukan oleh Zelenia In Haryanto sama-
sama membahas mesin Boiler Feed Pump
3. Penelitian yang dilakukan oleh Memo Abdim Pratomo ini adalah Analisa
Performa Efesiensi Boiler Feed Pump Turbin Unit 1 PLTU 3 Jawa Timur Tanjung
Awar-Awar Tuban. Dari hasil penelitian Memo Abdim Pratomo ini sesama
membahas tentang Boiler Feed Pump namun tetap memiliki perbedaan dengan
penulis, penulis membahas tentang perbaikan apa saja yang dilakukan disaat
melakukan pemeliharaan Boiler Feed Pump

2.2 Landasan Teori


2.2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Uap
4
Pembangkit listrik tenaga uap adalah suatu pembangkitan yang
memanfaatkan energi kinetic uap dan mengubahnya menjadi listrik.

Proses konversi energy PLTU harus melalui tiga tahapan

Tahapan yang pertama :

1. Bahan bakarnya yang mengandung energi kimianya diubah menjadi


energi panas yang diubah menjadi uap bertekanan tinggi dan bersuhu
tinggi
2. Energi panas (steam) diubahnya menjadi energi mekanik berupa
putaran turbin
3. Kemudian energi mekaniknya diubahnya menjadi energi listrik

2.2.2 Komponen Utama Di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Pada dasarnya PLTU memiliki komponen seperti: turbin, boiler,


generator dan kondensor
a. Boiler
Boiler merupakan suatu wadah yang berisi air untuk di panaskan.
Energi panasnya yang dihasilkan dari fluidanya tersebut akan
digunakan untuk berbagai keperluan, seperti halnya untuk turbin uap
dll. Secara prosesnya konversi energi, boiler berfungsi untuk
mengubah energy bahan kimia yang disimpan dalam bahan bakar
menjadi energi panas.

5
Gambar 2.1 : Mesin Boiler pada PLTU

Sumber : Foto//BoilerPLTU/Google.com

b. Turbin Uap

Turbin uap ialah sebuah mesin yang memiliki fungsi untuk mengubah
energy thermal menjadi energy poros (putaran).

Gambar 2.2 : Turbin Uap PLTU

Sumber : www.kmmigroup.com

6
c. Generator
Generator adalah suatu komponen yang penting dalam PLTU.
Energi panasnya yang dihasilkan dari uap yang diproduksi Boiler
diubahnya menjadi energy mekanik berupa suatu putaran poros di
turbin. Energi mekaniknya tersebut diubah jadi energy listrik di
generator.

Gambar 2.3 : Generator pada PLTU

Sumber : https:www.google.com.Faddyst.blogspot.com
d. Kondensor
Kondensor merupakan peralatan penting dalam sebuah proses
power plant khususnya di system PLTU. Fungsi utama kondensor
adalah suatu alat untuk mengkondensasikan uap hasil pembuangan
ekstraksi turbin menjadi titik-titik air (air kondensat) dan uap yang
terkondensasi menjadi air pada hotwell. Kondensor adalah alat
yang digunakan untuk mengubah uap tekanan rendah yang telah
digunakan pada turbin menjadi air.

7
Gambar 2.4 : Kondensor di PLTU Asam-Asam

Sumber : Dokumentasi Pribadi

2.2.3 Keunggulan dan Kekurangan PLTU

Keunggulan PLTU

Sebagai salah satu sistem penyedia listrik paling banyak digunakan di


Indonesia

Keunggulan PLTU sebagai berikut


1.Dapat bekerja secara terus-menerus dan berkelanjutan selama 24 jam
2.Batubara dijadikan sebagai sumber energy awal yang mudah disimpan
dan dikirim kemanapun. Hal ini jauh lebih efesien dibanding dengan
energy primer lainnya seperti misalnya air
3.Limbah yang dihasilkan dari batubara dapat digunakan oleh industry lain
untuk pengolahan semen.
4.Sebagai penghasil batubara, Indonesia menggunakan hasil batubara
sendiri tanpa perlu impor atau bergantung ke Negara lain.

8
Kekurangan dari PLTU

Dibalik keuntungan dari PLTU, ada beberapa kekurangan. Seperti isu


lingkungan tercemar zat berbahaya ini perlu dikritisi.

Kekurangan PLTU antara lain sebagai berikut

1.Pembakaran dari batubara akan menghasilkan zat berbahaya yang


berdampak bagi kesehatan, efek buruk yang dihasilkan dari kontraminasi
zat yaitu terjadinya gangguan pernapasan apabila pembakaran dari
batubara tidak terkontrol
2.Penambangan batubara dapat merusak lingkungan dan cukup
berbahaya jika digunakan terus menerus atau dalam jangka panjang
3.PLTU di nilai tidak ramah lingkungan yang dapat merugikan flora dan
fauna yang ada disekitar pembangkit
4.Limbah yang dihasilkan dari PLTU dapat mencemari lingkungan
disekitar

2.2.4 Sistem Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap

Gambar 2.5 : Proses Produksi PLTU Asam-Asam

Sumber : Company Profile Upk Asam-Asam

9
Proses pemompaan air kondensat menuju daerator melalu dua
tahap pemanasan. Pemanasan pertama terjadi di Gland Steam Condenser.
Sedangkan pemanasan kedua terjadi di Low Pressure Heater (LPH).
Pemanasan du Gland Steam Condenser diberikan oleh Gland steam.
Sedangkan di LPH diberikan oleh Extraction Steam.
Proses selanjutnya, BFP (Boiler Feed Pump) memompa air pengisi
dari feed water tank menuju boiler. Dalam proses tersebut air pengisi
melalui dua tahap pemanasan. Pemanasan pertama terjadi di HPH ( High
Pressure Heater) dan pemanasan kedua terjadi di Economizer
memanfaatkan gas buang (flue gas).
Proses selanjutnya terjadi di Boiler. Di Boiler inilah hasil pengisian
di (feed water tank) diubah fasanya dari fasa cair menjadi fasa uap.
Penguapan air menggunakan energy panas hasil pembakaran batubara.
Energi panas di serap oleh air yang berada didalam pipa-pipa air (water
wall tube). Sebagian air berubah menjadi uap. Air dan uap dipisahkan
didalam drum boiler. Yang masih berbentuk air akan bersikulasi lagi
menuju water wall tube, sedangkan fasa uapnya (main steam) menuju
superheater. Main steam mengalami pemanasan lanjut sampai tercapai
temperature 513 °Cdengan pemanfaatan panas yang terkandung dalam gas
buang yang melewati pipa-pipa main steam.
Proses selanjutnya main steam mengalir menuju turbin. Main
steam berfungsi untuk memutar turbin. Energi panas yang terkandung
didalam main steam diubah menjadi energy kinetic (energy putaran) oleh
turbin. Putaran turbin mecapai 3000 rpm.
Proses selanjutnya energy putar turbin diubah menjadi energy
listrik oleh generator. Energi listrik inilah yang di salurkan kepelanggan.
Setelah digunakan untuk memutar turbin, selanjutnya uap menuju
kondensor. Tahap ini biasa di sebut dengan uap bekas( Exhaust steam).
Energi panas yang masih terkandung dalam uap bekas dibuang dan diserap
oleh air pendingin. Di dalam kondensor uap bekas mengalami proses
kondensasi. Air yang terbentuk disebut air kondensor dan ditampung di
hotwell condenser.

10
Karena adanya kebocoran-kebocoran air dan uap, air pengisi boiler
akan sering berkurang seiring siklus yang terus menerus. Untuk itu di
perlukan air penambahan make up water. Air penambahan dialirkan dari
cold condensate storage tank (CCST) menuju hotwell condenser.

2.2.5 Boiler Feed Pump

Pompa merupakan salah satu mesin yang berfungsi untuk


memindah cairan dari satu wadah menuju wadah lainnya melalui sebuah
pipa dengan menambahkan energy pada cairannya yang akan dipindahkan
secara terus menerus dan berkelanjutan selama 24 jam.
Pompa beroperasi menggunakan prinsipnya dengan membuat
ketidaksamaannya tekanan dari bagian menuju masuk dan bagian menuju
keluar. Pompa juga berfungsi dapat mengubah tenaga mekanis dari
sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), tenaga
tersebut digunakan untuk mengalirkan cairan dan mengatasi adanya
hambatan yang ada disepanjang aliran.
Boiler Feed Pump adalah salah satu aplikasi penggunaan pompa
sentrifugal yang memiliki ukuran besar pada perusahaan pembangkit
listrik tenaga uap. Pompa sendiri memiliki fungsi untuk mengontrol dan
mesupply air pada jumlah yang sudah ditentukan dan berasal dari tanki air
(Feed Water Tank) menuju boiler dengan spesifikasi tekanan tertentu.
Sebelum Air tersebut masuk ke boiler, boiler akan mengalami pemanasan
awal (Pre-Heating). Sehingga air yang dipompa menggunakan Boiler
Feed Pump memiliki temperature tertntu yang cukup panas.
Boiler Feed Pump di PLTU Asam-Asam ini setiap unitnya
memiliki 2 buah Boiler Feed Pump yang digerakan oleh motor listrik dan
biasanya hanya satu yang beroperasi dan satunya standby apabila Boiler
Feed Pump mendapat gangguan tiba-tiba.

11
Gambar 2.6 : Boiler Feed Pump Unit 4 PLTU Asam-Asam

Sumber : Dokumentasi Pribadi

2.2.6 Komponen Boiler Feed Pump

Pompa di Boiler Feed Pump adalah pompa jenis sentrifugal multi


stage (memiliki banyak impeller dalam satu casing). Pompa ini
menstransfer cairannya ini dalam ukuran besar dan bertekanan tinggi.
Komponen Boiler Feed Pump pada dasarnya sama saja dengan pompa
sentrifugal lainnya.

1. Casing
Fungsi dari casing adalah sebagai penutup impler pada penghisapan dan
pengiriman ujung dan sehingga berbentuk tangki tekanan. Tekanan pada
ujung penghisapan dapat sekecil sepersepuluh tekanan atmosfir dan pada
ujung pengiriman dapat dua puluh kali tekanan atmosfir pada satu tahap.
Pompa multi-tahap perbedaan tekanannya jauh lebih tinggi. Casing
dirancang untuk tahanan paling sedikit dua kali tekanan untuk menjamin
batas keamanan. Casing pompa harus dirancang sebaik mungkin untuk
memberikan kemudahan mengakses ke seluruh bagian pompa untuk
memudahkan pemeriksaan dan perawatan maupun perbaikan dan
membuat wadah anti bocor.

12
Gambar 2.7 : Casing

Sumber : Dokumentasi Pribadi Saat Pembongkaran BFP

Gambar 2.8 : Casing


Sumber : Dokumentasi Pribadi Saat Pembongkaran BFP

2. Bearing
Bearing menjaga poros agar selalu berputar di sumbu porosnya. Bearing
memiliki beberapa jenis, Di Boiler Feed Pump unit 4 di PLTU Asam-
Asam menggunakan jenis bearing dengan jenis journal bearing. Journal
13
Bearing merupakan bearing yang didesain untuk menahan beban yang
tegak lurus terhadap sumbu shaft horizontal. Namun selain journal
bearing, ada Thrust bearing. Thrust bearing adalah bearing yang didesain
untuk menahan beban horizontal yang parallel dengan sumbu poros
horizontal.

Gambar 2.9: Journal Bearing di BFP Unit 4 PLTU Asam-Asam

3. Poros (shaft)
Poros berfungsi meneruskan momen punter dari penggerak selama pompa
beroperasi dan merupakan tempat kedudukan impler dan bagian yang
berputar.

Gambar 2.10 : Shaft

Sumber : Dokumenatasi pribadi saat pembongkaran BFP

14
4. Impeller
Impller merupakan cakram bulat dari logam dengan lintasan untuk aliran
fluida yang terpasang. Impller terbuat dari perunggu atau besi tuang
(stainless steel). Kinerja pompa tergantung jenis impllernya, maka sangat
penting memilih rancangan yang cocok dan mendapatkan impeller dalam
kondisi terbaik. Jumlah impeller tergantung jumlah tahapan pompa.
Pompa satu tahap memiliki satu impeller dan cocok untuk layanan head
(tekanan) rendah. Pompa dua tahap memiliki dua impeller yang terpasang
secara seri untuk layanan head sedang.

Gambar 2.11 : Impeller

5. Mechanical Seal
Mechanical Seal adalah suatu komponen dalah sebuah kontruksi pompa
yang berfungsi sebagai penghalang keluar masuknya cairan, baik itu fluida
atupun pelumas. Penggunaan mechanical seal yang tepat penting untuk
kinerja pompa sentrifugal.

15
Gambar 2.12 : Mechanical seal

Sumber : Dokumentasi pribadi saat pembongkaran BFP

2.2.7 Overhaul

Overhaul adalah suatu perbaikan, pemeliharaan, dan pengujian


secara berkala atau menyeluruh dari beberapa ataupun semua alat sampai
suatu kondisi yang diterima. Overhaul terdiri dari : Simple Inspection,
Mean Inspection dan Serious Inspection.

Yang dimaksud diatas akan penulis jelaskan sebagai berikut :

1. Simple Inspection (SI) akan dilaksanakan apabila unit sudah


beroperasi 8000 jam sesudah pelaksanan Medium Inspection
atau 8000 jam sesudah pelaksanaan serius inspection, overhaul
biasanya dilaksanakan kurang lebih 15 sampai 20 hari.
2. Medium Inspection (ME) akan dilaksanakan apabila unit sudah
beroperasi 16.000 jam sesudah pelaksanaan serious inspection,
overhaul dilaksanakan selama 30 sampai 35 hari.
3. Serious Inspection (SE) dilaksanakan apabila unit sudah
beroperasi 8000 jam dari start awal dan selanjutnya setelah

16
beroperasi 32.000 jam, overhaul dilaksanakan selama 45
sampai 50 hari.

2.2.8 Alignment

Alignment adalah suatu pekerjaan mensimetriskan kedua objek


sumbu poros sehingga sentris antara poros penggerak dengan sumbu poros
yang digerakan dengan dua tumpuan saling berkaitan (Vietsch 2011).
Tetapi dalam kenyataan pengertian lurus tidak bias 100 % sehingga harus
kita berikan batas toleransi kurang dari 0,05 mm, untuk mendapatkan
kesentrisan antara kedua poros pemutaran dan poros yang diputar
sehingga tidak menimbulkan gesekan dan getaran.

Alignment dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya proses


memperpendek umur mesin yang tentu akan mengurangi beban
operasional perbaikan mesin.

Untuk beroperasi, Boiler Feed Pump harus dihubungkan ke sebuah


motor listrik. Karena itu hubungan antara poros boiler feed pump dan
poros motor listrik merupakan hal yang penting. Fungsi kopling disini
digunakan untuk meneruskan daya dan putaran dari poros penggerak ke
poros yang dihubungkan oleh kopling, posisi sumbu poros yang
dihubungkan oleh kopling harus berada pada satu garis lurus. Agar
kopling bekerja dengan benar atau sempurna, komponennya harus berada
dalam kondisi baik dan perlengkapannya harus diluruskan secara tepat
sehingga garis sumbu kedua poros membentuk satu garis lurus yang tidak
terputus. Misalignment adalah posisi sumbu poros yang tidak berada pada
satu garis lurus (ketidaksumbuan).

2.2.9 Misalignment

Misalignment adalah ketidaklurusan antara kedua poros.


Misaligment ini teradi dikarenakan adanya suatu pergeseran atau
penyimpangan salah satu bagian mesin dari garis pusatnya. Misaligment
sendiri biasanya mengakibatkan getaran dalam arah aksial.

17
Macam – macam ketidaklurusan kedua poros ( Misalignment )
Parallel Misalignment, adalah posisi dari kedua poros dalam keadaan
tidak sejajar dengan ketinggian yang sangat berbeda.

Angular Misalignment, adalah ketidaklurusan kedua poros yang


posisinya saling menyudutkan, sedangkan kedua ujungnya ( pada
kopling ) mempunyai ketinggian yang sama tingginya.

Combinasion Misalignment, adalah ketidaklurusan kedua poros


yang disebabkan posisinya saling menyudutkan dan kedua ujungnya
poros ( kopling ) tidak sama.

Softfoot adalah sebuah kondisi dimana mesin yang duduk pada


landasan dasar lantai, hal ini berarti sebuah kondisi yang kurang stabil,
baik karena sifat dasar pondasi lantai maupun matrial dudukannya.
Proses Leveling, pelurusan dan perataan ( alignment ) haruslah dilakukan
terlebih dahulu.

2.2.10 Definisi Pompa

Definisi pompa menurut Sularso, & Tohar. (1985) pada pompa


dan kompresor pemilihan, pemakaian dan pemeliharaan adalah suatu
peralatan mekanis yang digunakan untuk memindahkan fluida cair dari
suatu tempat ke tempat lain, melalui suatu media pipa dengan cara
menambahkan energy pada fluida cair tersebut secara terus menerus.
Energi tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan – hambatan
pengaliran cairan tersebut. Hambatan – hambatan pengaliran itu dapat
berupa perbedaan suatu tekanan, perbedaan tinggi atau hambatan gesek.

Pada sisi hisap ( suction ) elemen pompa akan menurunkan


tekanan dalam ruang pompa sehingga akan terjadi perbedaan tekanan
antara ruang pompa dengan permukaan fluida yang dihisap. Akibatnya
fluida akan mengalir keruang pompa oleh elemen pompa fluida ini akan
didorong atau diberikan tekanan sehingga fluida akan mengalir ke dalam
saluran tekanan ( discharge ) melalui lubang tekan. Proses kerja ini
berlangsung secara terus menerus selama pompa beroperasi. Perpindahan
zat cair dapat terjadi menurut arah komponen – komponen secara
18
mendatar maupun tegak. Perpindahan zat cair yang tegak lurus yang
diakibatkannya karena adanya perbedaan tinggi antara permukaan isap
dan permukaan tekan, maka hambatan – hambatannya harus diatasi.

2.2.11 Klasifikasi pompa

Berdasarkan cara perpindahan dan pemberian energy pada fluida


pompa dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok.

2.2.12 Pompa pemindahan positif ( Positive Displacement Pump )

Pompa pemindahan positif ini ialah pompa dengan ruangan kerja


yang secara periodic berubah dari besar menjadi kecil atau sebaliknya, dari
kecil hingga menjadi besar, selama pompa masih bekerja. Energy yang
diberikan oleh cairan adalah energy potensial, sehingga fluida berpindah
volume per volumenya.

Secara umum pompa kerja positif bagi lagi atau diklasifikasikan


menjadi pompa rotary ( Rotary Pump ) dan Reciprocating Pump ( Piston
dan Plunger ).

Pompa rotary ( Rotary Pump ) adalah pompa perpindahan positif


dimana energy mekanis ditransmisikan dari mesin penggerak ke cairan
dengan menggunakan elemen yang berputar didalam rumah pompa. Pada
waktu rotor berputar didalam rumah pompa, akan terbentuk kantong –
kantong yang mula – mula volumenya besar ( pada sisi isap ) kemudian
volumenya berkurang ( pada sisi tekan ) sehingga fluida akan tertekan
keluar. Pompa Rotary banyak digunakan pada pemompaan cairan yang
Viskositasnya lebih tinggi dari air. Keuntungan dari pompa ini adalah
aliran yang dihasilkan hampir sama ( uniform ) karena putaran rotor
relative konstan.

Pompa Reciprocating adalah pompa yang bekerja dengan


mengubah energy mekanik dari penggerak pompa menjadi energy aliran
dan cairan yang dipompa dengan menggunakan elemen yang bergerak
19
bolak – balik didalam silinder. Elemen yang bergerak bolak – balik ini
dapat berupa Piston. Ketika volume silinder akan turun dan relative lebih
kecil dari tekanan pada sisi isap, sehingga fluida pada sisi isap akan masuk
kedalam pompa. Sebaliknya ketika volume silinder mengecil akibat
gerakan piston maka tekanan dalam silinder akan naik sehingga fluida
akan tertekan ke luar. Pompa Reciprocating mempunyai tekanan yang
tinggi sehingga akan mampu melayani system dengan head yang tinggi
juga. Namun kapasitas pompa ini cenderung rendah. Tekanan yang
dihasilkan tidak tergantung pada kapasitsas tetapi tergantung pada daya
penggerak dan kekuatan bahan. Pompa ini juga dapat bekerja pada
pengisapan kering. Kekurangan pompa Reciprocating ini adalah alirannya
tidak kontinyu dan tidak steady yang disebabkan gaya inersia akibat
gerakan bolak balik oleh piston.

2.2.13 Pompa pemindah tidak positif

Pompa pemindah tidak positif adalah suatu pompa dengan volume


ruang yang tidak berubah pada saat pompa bekerja. Pada pompa ini energy
mekanik diubah menjadi energy kinetic pada fluida cair, yang kemudian diubah
menjadi energy potensial pada rumah pompa, sehingga fluida cair yang akan
keluar dari pompa berlangsung secara kontinyu. Pada pompa sentrifugal,
energy penggerak dari luar diberikan kepada poros yang kemudian digunakan
untuk menggerakan baling – baling yang biasa disebut impler. Impeler
memutar cairan yang masuk kedalam pompa sehingga mengakibatkan energy
tekanan dan energy kinetic cairan bertambah. Cairan akan terlempar keluar
akibat gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh gerakan impeller. Cairan yang
keluar dari impeller ditampung oleh saluran berbentuk volute ( spiral )
dikelilingi impeller dan disalurkan keluar pompa melalui diffuser. Didalam
diffuser ini sebagian energy kecepatan akan diubah menjadi energy tekanan,
seperti pada gambar dibawah ini

20
Gambar 2.13 : Pompa pemindah tidak positif

Sumber : http://rizka-45-teknika.blogspot.com/2011/12/jenis-jenis-pompa.html

Pompa sentrifugal yang sering dijumpai di industri pembangkit


adalah seperti Pompa Boiler Feed Pump ( Salah satu pompa sentrifugal ) yang
sering dijumpai diindustri pembangkitan seperti di Pembangkit Listrik Tenaga
Uap Asam – Asam Kalimantan Selatan. Pompa sentrifugal merupakan pompa
yang paling banyak digunakan karena mempunyai bentuk yang sederhana dan
harga yang relative murah ( dibandingkan yang lainnya ). Keuntungan dari
pompa sentrifugal dibandingkan jenis pompa perpindahan positif. Yang
pertama yaitu gerakan impeller yang kontinyu menyebabkan aliran lunak, yang
kedua yaitu kehandalan operasi sangat tinggi disebabkan gerakan elemen yang
sederhana dan tidak adanya katup – katup, yang ketiga yaitu kemampuan untuk
beroperasi pada putaran tinggi, sehingga dapat dikopel dengan motor listrik,
motor bakar ataupun turbin uap, yang keempat yaitu ukurang yang kecil
sehingga hanya membutuhkan ruang yang kecil lebih ringan dan biaya instalasi
perawatan relative murah dan keuntungan yang terakhir yaitu harga dan biaya
murah berdasarkan konstruksi rumah pompa ataupun casingnya maka pompa

21
sentrifugal dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu : Single valute pump dan
double valute pump

Perbedaan dasar antara pompa sentrifugal dan pompa positive


displacement terletak pada laju alir discharge yang dihasilkan oleh pompa.
Laju aliran pada discharge pompa sentrifugal bervariasi tergantung pada
besaranya head ataupun tekanan, sedangkan laju aliran discharger pompa
positive displacement adalah tetap ( konstan ) dan tidak bergantung pada
headnya.

2.2.14 Realignment di Boiler Feed Pump

Realignment adalah suatu proses mensajajarkan dari yang tadinya


terjadi misalignment. Berikut Porses realignment di Boiler Feed Pump

Gambar 2.14 Proses pengukuran aksial menggunakan Dial indicator

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Disini kita melakukan pengukuran aksial radial motor ke fluid di


Boiler Feed Pump menggunakan alat dial indicator, selengkapnya bakal
dijelaskan di bab iv hasil dan pembahasan.

22
2.2.15 Faktor – faktor penyebab kerusakan pada pompa

1. Vibrasi yang tinggi

Pada mesin pompa Boiler Feed Pump ini ada mengalami sebuah
vibrasi namun tidak tinggi tetapi dapat membahayakan jika
didiamkan atau dibiarkan beroperasi, penyebab terjadinya
vibrasi ini dikarenakan mesin pompa Boiler Feed Pump
beroperasi. Mesin apapun itu jika sudah beroperasi pasti
menyebabkan vibrasi.

2. Bearing Defect

Indikasi Bearing Defect ini dikarenakan vibrasi pada mesin


tersebut dan akan menimbulkan berbagai macam masalah pada
pompa terutama pompa Boiler Feed Pump. Dipompa Boiler
Feed Pump menggunakan Bearing dengan jenis Journal
Bearing.

3. Usia material atau Life time

Usia material atau life time ini maksudnya ialah material yang
digunakan sudah cukup lama, yang akan menyebabkan
kerusakan atau aus. Seperti yang terjadi di Boiler Feed Pump
unit 4 Pembangkit Listrik Tenaga Uap Asam – asam ada salah
satu material di Boiler Feed Pump yang sudah aus,mechanical
sealnya sudah mulai aus yang menyebabkan kebocoran.

2.2.16 Vibrasi

Vibrasi adalah adanya getaran yang didefinisikan oleh Webster


New World ialah terjadinya atau adanya ayunan yang terus menerus.
23
Namun bagi orang engineering mengartikannya adalah vibrasi sebagai
adanya suatu getaran atau bolak balik dititik awal sebuah mesin. Vibrasi
selalu dialami oleh semua mesin rotasi. Besarnya vibrasi dan pola atau
Pattern vibrasi akan memberi informasi tentang suatu kondisi mesin
tersebut. Vibrasi biasanya disebabkan oleh gaya – gaya sebagai berikut :

1. Torsi dari penggerak


2. Gaya tambahan akibat misalignment

2.2.17 Cara pencegahan kerusakan pada pompa

1. Melihat adakah kebocoran

2. Melakukan pengecekan secara berkala

3. Melakukan alignment pada porosnya

4. Memasang material sesuai dengan SOP dan sesuai instruksi


kerja

2.2.18 Siklus rankine

Siklus rankine adalah siklus yang ada di Pembangkit Listrik


Tenaga Uap yang menjelaskan proses turbine uap yang mengubah energy
panas menjadi kerja dimana menggunakan air sebagai fluidanya. Siklus
Rankine sederhana terdiri dari empat komponen seperti : Boiler, Pompa,
Turbine, Kondensor.

24
Gambar 2.15 Prinsip Kerja Siklus Rankine

Sumber : Thermodynamics An Engineering Approach.

Banyak ketidakpastian didalam siklus Carnot yang dapat


dieliminasi dengan memanaskan uap dalam Boiler dan mengondensasikan
sepenuhnya kedalam kondensor, seperti yang ditunjukan secara skematis
pada diagram T-s pada gambar dibawah ini. Siklus yang dihasilkan adalah
siklus rankine, yang merupakan siklus idead untuk pembangkit listrik
tenaga uap. Siklus Rankine yang ideal tidak melibatkan Irreversible
internal ( gesekan Antara fluida ) dengan pipa diabaikan ) dan terduru dari
empat proses sebagai berikut :

1-2 Kompresi isentropis dalam pompa

2-3 Penambahan panas secara isobaris dalam Boiler

3-4 Ekspansi isentropis dalam turbine

4-1 Pelepasan panas secara isobaris dikondensor

25
Gambar 2.16 Diagram T-s Siklus Rankine

Sumber : Thermodynamics An Engineering Approach.

Air memasuki pompa dalam keadaan (1) sebagai saturated liquid


dan dikompresi isentropis dengan tekanan operasi boiler. Suhu air
meningkat selama proses kompresi isentropis karena sedikit penurunan
volume air tertentu. Lalu air memasuki boiler sebagai cairan terkompresi
pada keadaan (2) dan daun sebagai saturated vapour pada kondisi (3).
Boiler pada dasarnya adalah alat penukat panas (heat exchanger ) yang
besar dimana panas yang berasal dari gas pembakaran, reactor nuklir, atau
sumber lainnya ditransfer le air pada tekanan konstan. Dalam boiler,
bersama dengan bagian uap itu dipanaskan (superheated), sering disebut
juga generator uap. Superheated vapour memasuki turbin pada keadaan
(3), berekspansi secara isentropis dan menghasilkan kerja dengan
memutar poros yang terhubung dengan generator listrik. Tekanan dan
suhu vapour turun selama proses ini dengan keadaan (4), dimana vapour
memasuki kondensor. Pada kondisi ini, steam biasanya terdiri darir
campuran saturated liquid-vapor dengan kualitas tinggi. Uap
terkondensasika dengan tekanan konstan di kondensor, yang pada
dasarnya merupakan heat exchanger besar, dengan membuang panas ke

26
media pendingin seperti danau, sungai ataupun lingkungan. Uap
meninggalkan kondensor sebagai saturated-liquid dan masuk kepompa.

2.2.18 Klasifikasi Pompa Sentrifugal

1. Tekanan Discharge

a. Tekanannya rendah

b. Tekannya menengah

c. Kapasitasnya tinggi

2. Jumlah atau susunan Impeller

a. Single Stage : Terdiri dari 1 impeller dan hanya 1 casing

b. Multi Stage : Terdiri beberapa susunan impeller yang seri 1


casing

c. Multi Impeller : Terdiri dari impeller yang susunannya parallel


dalam 1

Casing

3. Bagian Pompa Sentrifugal

27
Gambar 2.17 Pompa Sentrifugal dan bagiannya

Secara umum Pompa Sentrigual terdiri atas beberapa bagian


terpenting yaitu seperti

a. Casing

b. Impeller

c. Shaft atau Poros

d. Bearing atau Bantalan

e. Kopling

f. Packing

g. Seal

Komponen utama di pompa sentrifugal yang dibahas ini adalah casing


pompa, Casing pompa sentrifugal ini didesain dengan berbentuk sebuah
diffuser yang mengelilingi impeller pompa. Difusser ini lebih sering
dikenal dengan volute casing. Sesuai dengan fungsi diffuser, volute
casing berfungsi untuk menurunkan kecepatan aliran (flow) fluida yang
masuk kedalam pompa. Menuju sisi outlet pompa, volute casing didesain
membentuk corong yang berfungsi untuk mengkonversikan energy
kinetic menjadi tekanan dengan jalan menurunkan kecepatan dan
menaikan teanan, hal ini juga membantu menyeimbangkan tekanan
hidrolik pada shaft pompa tersebut.

Komponen kedua dipompa sentrifugal yang dibahas disini adalah


impeller, impeller adalah bagian yang berputar dari pompa senrifugal,
yang dimana berfungsi untuk mentransfer energy dari putaran motor
menuju fluida yang dipompa dengan jalan mengakselerasinya dari tengah
impeller menuju kesisi luar impeller. Ada beberapa contoh tipe impeller,
impeller didesain bergantung sesuai kebutuhan tekanannya, kecepatan
alirannya, dan serta kesesuaiannya dengan sistemnya. Impeller menjadi
komponen yang paling utama berpengaruh terhadap suatu performa
pompa. Modifikasi desain impeller akan langsung sangat berpengaruh

28
terhadap bentuk kurva karakteristik pompanya tersebut. Ada berbagai
macam desain impeller pompa sentrifugal, diantaranya ada tiper tertutup
dan terbuka, yaitu single flow, tipe mix flow, tipe radial, tipe non-
clogging, tipe single stage dan tipe multi stage.

Komponen ketiga pompa sentrifugal yang akan dibahas ini adalah


poros atau shaft, poros pompa merupakan bagian yang menstransmisikan
putaran dari sumber gerak, seperti motor listrik ke pompa. Yang harus
kita perhatikan disini adalah pada sebuah pompa sentrifugal yang bekerja
dititik efesiensi terbaiknya, maka gaya banding porosnya akan secara
sempurna terdistribusikan keseluruh bagian impeller pompa.

Komponen selanjutnya yang dibahas adalah bearing, bearing pada


sebuah pompa berfungsi untuk menahan posisi rotor relative terhadap
stator sesuai dengan jenis bearing yang digunakan pada pompa tersebut,
bearing yang digunakan pada pompa yaitu adalah journal bearing yang
berfungsi untuk menahan gaya berat dan gaya – gaya yang searah dengan
gaya berat tersebut, serta thrust bearing yang berfungsi untuk menahan
gaya aksial yang timbul pada poros pompa relative terhadap stator
pompa.

Komponen selanjutnya yaitu kopling, kopling pada dasarinya berfungsi


untuk menghubungkan dua shaft, dimana yang satu adalah poros yang
digerakan. Kopling yang digunakan pada pompa bergantung dari desain
system dua pompa itu sendiri. Ada berbagai macam kopling yang
digunakan pada pompa dapat berupa kopling rigrid, kopling fleksibel,
grid coupling, gear coupling, elastrometic coupling, dan disc coupling.
System packing pada pompa adalah untuk mengontrol kebocoran fluida
yang mungkin terjadi pada sisi batasan Antara bagian pompa yang
berputar ( poros ) dengan stator. System sealing yang banyak digunakan
pada pompa sentrifugal adalah mechanical seal dan gland packing.

System lubrikasi pada pompa berfungsi untuk mengurangi koefisien


gesek Antara dua permukaan yang bertemu sehingga mengurangi resiko
keausan. Lubrikasi pada pompa terutama digunakan pada bagian bearing,

29
berupa seperti lub oil ataupun juga tipe greas tergantung dari desain
pompa tersebut.

30
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat : PT. PLN (persero) UPK ASAM-ASAM

Waktu Penelitian : 2 Maret, 2021 – 2 Juni 2021

Gambar 3.1 Lokasi pengambilan data

31
3.2 Desain Penelitian

MULAI

STUDI LITERATUR MELAKUKAN PENGAMATAN STUDI LAPANGAN

MENENTUKAN JUDUL
PENELITIAN

PENGUMPULAN DATA

MENENTUKAN
BATASAN
MASALAH

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

SELESAI

Gambar 3.2 Diagram Alir Penulis

32
Penjelasan Diagram Alir

1. Mulai
Menjelaskan bahwa pekerjaan sudah dimulai
2. Melakukan Pengamatan
Melakukan pengamatan adalah dengan cara langsung turun kelapangan mencari
informasi dan melihat masalah yang terjadi dilapangan untuk mendapatkan data
3. Studi Lapangan
Membandingkan data dilapangan dengan data yang didapatkan dari ruang
Engennering
4. Studi Literature
Mencari referensi melalui manual book dan melakukan diskusi untuk mencari
informasi mengenai Boiler Feed Pump
5. Menentukan judul penelitian
Mencari masalah yang terdapat ditempat penelitian dan sebagai titik awal melakukan
penelitian
6. Pengumpulan data
Mencari data yang dibutuhkan seperti: Data sebelum mesin pompa terjadi
misalignment (data vibrasi sebelumnya) dan data mesin setelah dilakukan
realignment (data vibrasi sesudah dilakukan realignment)
7. Menentukan batasan masalah
Membatasi masalah – masalah apa yang diangkat kepenelitian ini
8. Pembahasan dan kesimpulan
Membahas penaganan apa saja yang dilakukan disaat pompa mengalami masalah dan
menyajikan sesuatu yang singkat untuk menutup penelitian
9. Selesai

3.3 Metode Penelitian Kuanitatif


Penelitian kuanitatif memandang Fakta atau Kebenaran berada pada objek penelitian
diluar sana. Peneliti harus netral dan tidak memihak. Apapun yang ditemukan dilapangan
itulah fakta.

33
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode yang dilakukan oleh penulis untuk dapat mengumpulkan data

1. Pengamatan Langsung
Pengamatan langsung yang dilakukan oleh penulis dengan cara langsung
kelapangan mencari informasi dan melihat masalah yang terjadi dilapangan untuk
mendapatkan data

Gambar 3.3 Pengamatan langsung

34
2. Studi Literatur
Studi literature sangat diperlukan untuk mempelajari teori dan materi

yang didapat dari berbagai sumber seperti jurnal ilmiah dan manual book sebagai
referensi untuk mencari informasi

Gambar 3.4 Belajar di manual book

3. Wawancara

Wawancara kepada rekan mekanik dilapangan dan dosen pembimbing untuk


mencari informasi mengenai masalah apa saja yang terjadi di Boiler Feed Pump yang
bertujuan untuk mencari pengetahuan tentang masalah yang terjadi

35
Gambar 3.5 Wawancara dengan mekanik Har Turbine

3.5 Metode Analisis Data


1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data ini penulis melakukan beberapa cara dengan menanyakan


langsung kepada pembimbing lapangan, rekan-rekan mekanik pemeliharaan turbin,
melakukan studi literature di ruangan pemeliharaan turbin dengan membaca manual book
dan melakukan observasi langsung turun kelapangan.

36
Gambar 3.6 Pengumpulan data

2. Pengolahan Data

Setelah data yang dikumpulkan telah terkumpul lalu data dipilih untuk dimasukan
kedalam tugas akhir. Setelah itu data dilapangan dicocokan dengan data di manual book

Gambar 3.7 Data yang didapatkan

37
3. Analisa Data

Analisa data mengidentifikasikan dan membandingkan hasil akhir dari pengolahan


data yang didapatkan lalu dicocokan kembali dengan teori yang didapatkan melalui
manual book

4. Kesimpulan

Setelah dilakukan pengumpulan data, pengolahan data dan analisa data hasil
penelitian ini dapat disimpulkan dan dapat memberikan saran.

3.6 Jadwal Penelitian


Penelitian tugas akhir ini dilakukan mulai dari tanggal 2 Maret 2021 sampai dengan 2 Juni
2021 di PT.PLN (persero) yang berlokasi dijalan asri mulia, kecamatan jorong, kabupaten
tanah laut, provinsi Kalimantan selatan dan ditempatkan dibagian Pemeliharaan Turbine.

3.7 FishBone Diagram

Material Mesin Metode


Misalignment Perbaikan sudah benar atau tidak
Kebocoran
Mechanical seal Mechanical seal
Part lifetime Penyebab Vibrasi
pada Pompa Boiler
Lembab Feed Pump?
Operator

Kurang Teliti

Manusia Lingkungan

Gambar 3.8 Diagram Fishbone

38
Akar penyebab Diskusi Akar
Masalah
Manusia
Operator Check Operator selalu melakukan pemantauan peralatan ketika T
logsheet rutin (3 kali perhari)
Kurang Teliti Pelaksanaan dalam pembongkaraan dan pemasangan sudah T
sesuai.
Mesin
Misalignment Adanya vibrasi yang tinggi terlihat didata spectrum di 2x Y
putaran rpm dan diindikasikan adanya misalignment
Kebocoran Melakukan pergantian Mechanical Seal dikarenakan adanya Y
mechseal kebocoran

Part Lifetime adanya part lifetime yang menyebabkan kebocoran Y


Material

Mechanical Mechseal rawan terjadinya kebocoran Y


Seal

Lingkungan
Lembab Tidak terjadinya kegagalan bearing. T
Metode
Perbaikan yang Perbaikan pada pompa sudah benar pada saat
T
sudah benar atau pembongkaraan serta pemasangan. sudah suaian
tidak clearance atau interference.

39
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Pada bagian hasil ini penulis akan memuat semua tentang hal yang bersangkutan
atau berkaitan dengan perbaikan yang terjadi di Boiler Feed Pump yang dimana penulis
langsung turun kelapangan dan menjelaskan perbaikan yang dilakukan dan memecah
masalah tersebut dari sumber yang berhubungan langsung dengan perbaikan Boiler
Feed Pump.

4.1.1 Boiler Feed Pump

Boiler Feed Pump merupakan salah satu jenis mesin yang berfungsi untuk

Memindahkan cairan dari suatu wadah menuju kewadah lainnya melalui sebuah pipa
dengan menambahkan energy pada cairannya yang akan dipindahkan secara terus
menerus dan berkelanjutan selama 24 jam.

Pompa beroperasi menggunakan prinsipnya dengan membuat ketidaksamaannya


tekanan dari bagian menuju masuk dan bagian menuju keluar. Pompa juga berfungsi
dapat mengubah tenaga mekanis dari sumber tenaga (Penggerak) menjadi energy kinetis
(Kecepatan), tenaga tersebut digunakan untuk mengalirkan cairan dan mengatasi adanya
hambatan yang ada disepanjang aliran.

Boiler Feed Pump adalah salah satu aplikasi penggunaan pompa sentrifugal yang
memiliki ukuran besar pada perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Asam-Asam
Kalimantan Selatan. Pompa ini sendiri memiliki fungsi untuk mengontrol dan
mensupply air pada jumlah yang sudah ditentukan dan berasal dari tanki air (Feed Water
Tank) menuju ke Boiler dengan spesifikasi tekanan tertentu. Sebelum air tersebut masuk
ke Boiler, Boiler akan mengalami pemanasan awal (Pre-Heating). Sehingga air yang
dipompa menggunakan Boiler Feed Pump memiliki atau mempunyai temperature
tertentu yang cukup panas. Biasanya pompa Boiler Feed Pump di Pembangkit Listrik
Tenaga Uap tediri dari dua pompa dan satu penggerak, penggerak pompa Boiler Feed
Pump di PLTU Asam – Asam Kalimantan Selatan menggunakan motor listrik. Pada
kasus yang terjadi di Boiler Feed Pump ini adanya kerusakan di Mechanical Sealnya

40
yang mengalami kerusakan yang mengakibatkan kebocoran di Mechanical Sealnya
yang diakibatkan karena gesekan terhadap Shaft Engine yang mengakibatkan
Mechanical Sealnya menjadi rusak atau aus. Jika mesin Pompa Boiler Feed Pump
dipaksa untuk bekerja maka Mechanical Sealnya akan hancur dan mengakibatkan oli
pada pompa Boiler Feed Pump bocor melalui Mechanical Seal yang terjadi akibat
gesekan pada Shaft Engine. Pada kasus ini juga ada terjadinya Miss-Alignment di Boiler
Feed Pump. Pada proses perbaikan Mechanical Seal diatas juga dilakukan pengukuran
Alignment di pompa Boiler Feed Pump, Alignment adalah suatu pekerjaan yang
meluruskan atau mensejajarkan dua sumbu poros ( Antara poros penggerak dengan
poros yang digerakan ) pada waktu peralatan itu beroperasi, tetapi didalam kenyataan
pengertian lurus tidak bias didapatkan 100%. Untuk itu biasanya diberikan toleransi
kurang dari 0,05 mm. Yang terjadi di Boiler Feed Pump unit 4 Pembangkit Listrik
Tenaga Uap Asam – Asam ini adalah Offset Misalignment, Offset Misalignment adalah
posisi dari kedua poros dalam keadaan tidak sejajar dengan ketinggian yang berbeda.
Pompa Boiler Feed Pump ini tidak digunakan dalam waktu yang lama dan dibuat
menjadi stand by atau dijadikan cadangan untuk dalam keadaan mendesak atau darurat
saja dikarenakan waktu itu belum ada pemeliharaan ataupun overhaul, overhaul atau
pemeliharaanpun dimulai pada tanggal 21 April 2021, pompa Boiler Feed Pump ini
dilakukan pengecekan dan ditemukan Mechanical Sealnya mengalami kebocoran dan
juga ditemukan terjadinya Misalignment di pompa Boiler Feed Pump. Misalignment
yang terjadi di Boiler Feed Pump ini diakibatkan dari getaran atau vibrasi, namun
getaran yang terjadi tidak begitu parah namun tetap harus dilakukan Realignment.

4.1.2 Spesifikasi Pompa Boiler Feed Pump

4.1 Tabel Spesifikasi Pompa Boiler Feed Pump

Type 100TSB-J

Capacity 334 mᶟ/h

Head 1346 m

41
Quality 5500 kg

Shaft Power 1517 kW

Revolution Speed 2890 r/min

Efficiency 78%

NPSHr 7.5 m

Manufacture Date 2020-4

Gambar 4.1 Spesifikasi Pompa Boiler Feed Pump

Sumber: Dokumentasi Pribadi


42
4.1.3 Corrective Maintenance Boiler Feed Pump

Corrective Maintenance ini adalah suatu kegiatan yang biasanya dilakukan tanpa
atau tidak terjadwal, karena komponennya mengalami kerusakan sehingga bertujuan
memperbaiki kerusakan yang ada di pompa Boiler Feed Pump itu tersebut menjadi
seperti awal dan baik dalam pengoperasiannya.

Corrective Maintenance yang terjadi di Boiler Feed Pump ini adalah melakukan
pergantian Mechanical Seal dan melakukan Realignment di Boiler Feed Pump, yang
terjadi di pompa Boiler Feed Pump ini Mechanical Sealnya bocor yang menyebabkan
oli di Boiler Feed Pump menetes disekitar pompa itu sendiri. Dan setelah dilakukan
pembongkaran langsung melakukan Alignment di pompa Boiler Feed Pump dan
setelah diukur ternyata terjadi Misalignment dan harus dilakukan Realignment.

4.2 Pembahasan
Sebelum memulai proses pemeliharaan atau perbaikan harus mempersiapkan alat –
alat kerja yang akan digunakan selama proses pemeliharaan pompa Boiler Feed
Pump, Berikut ini adalah alat – alat yang harus disiapkan sebelum memulai proses
pemeliharan

Tabel 4.2 Alat dan Bahan

No Nama Alat Ukuran Jumlah

1 Kunci Pas 14,12,29,34,33,21 6


atau Ring
2 Kunci 60,43 2
Pukul
3 Kunci L 1 Set

4 Plat Besi 0,5 mm 1

5 Gerinda 1

6 Obeng Plus 1

7 Obeng Min 1

8 Kunci 1
Shock

43
9 Thermogun 1

10 Torsi 1
Hidrolik
11 Vibration 1
Tester
12 Amplas 800 1
13 Palu karet 1
14 Palu besar 1

4.2.1 Penyebab kerusakan yang terjadi pada Boiler Feed Pump

Yang menyebabkan terjadinya kerusakan di Boiler Feed Pump ini dikarenakan ada
kebocoran dibagian Mechanical Sealnya yang diakibatkan karena adanya gesekan
terhadap Shaft Engine dan akhirnya menyebabkan Mechanical Sealnya menjadi
rusak atau aus. Jika mesin dipaksa untuk terus beroperasi maka Mechanical Sealnya
dapat rusak dan mengakibatkan oli pada pompa Boiler Feed Pump akan bocor
melalui Mechanical Seal yang terjadi akibat gesekan pada Shaft Engine. Mechanical
Seal terdapat ukuran standartnya 0,5 mm dan ini sebelum terjadinya kerusakan dan
setelah terjadinya kerusakan maka ukuran Mechanical Sealnya berubah menjadi 0,7
mm ini dikarenakan Mechanical Sealnya sudah mulai aus dikarenakan waktu pakai
pompa yang berlebihan.

44
Gambar 4.2 Mengukur Mechanical Seal yang mengalami kebocoran

Sumber : Dokumentasi Pribadi

4.2.2 Trouble shooting pompa Boiler Feed Pump

Tabel dibawah ini akan memuat kemungkinan – kemungkinan yang dapat membuat
Trouble ataupun masalah yang dapat terjadi di sekitar pompa Boiler Feed Pump dan
kemungkinan penyebab Trouble ataupun masalah serta cara mengatasinya.

Tabel 4.3 Trouble Shooting pompa Boiler Feed Pump

Masalah Penyebab Cara Pengatasan


Masalah
Ketidak cukupan Suction Pressure Buka suction valve
kapasitas ataupun atau kecepatan lebih lebar. Check
Pressure pompa
45
pompa terlalu voltage dan
rendah frekuensinya

Arah putaran tidak Periksa instruksi


benar kerja motor

Kelebihan jumlah Periksa entrapment


udara ataupun
vapours didalam
liquid (air
FeedWater) Bongkar pompa dan
pindahkan material
Material asing asing
didalam Impeller
Bongkar suction
Material asing line dan pindahkan
didalam suction material asing
line
Bongkar pompa dan
Kerusakan mekanik perbaiki
wear ring worn

Kerusakan impeller Bongkar pompa dan


perbaiki kerusakan,
apabila sudah tidak
bisa diperbaiki
maka harus
mengganti yang
baru.
Pump losing prime Ketidak cukupan Pastikan suction
setelah starting supply liquid valve terbuka
penuh, check

46
ketepatan level
liquid. Block
Kelebihan jumlah suction strainer
udara ataupun
vapours didalam Periksa entrapment
liquid ( Feed Water ( penangkap ) gas
) ataupun udara

Impeller tersumbat Bongkar pompa dan


cari penyebab
penyumbatan dan
perbaiki
Suction pipe
tersumbat Pindahkan material
yang menyebabkan
penyumbatan
Pompa mengalami Lepasnya baut Pasang kembali
vibrasi kopling baut yang lepas
dengan kuat

Lepasnya baut Pasang kembali


motor baut motor yang
lepas dengan kuat

Lepasnya baut Pasangkan kembali


pompa boiler feed baut pompa boiler
pump feed pump yang
lepas dengan kuat
menggunakan torsi
hidrolik
Udara ataupun gas
didalam liquid

47
Periksa entrapment
Misalignment gas atau udara

Realignment sampai
Material asing batas yang
didalam impeller diizinkan
yang
mengakibatkan atau Bongkar pompa dan
menyebabkan cari material asing
unbalance pada sampai ketemu lalu
pompa pindahkan material
asing dan rebalance
sampai batas yang
Kerusakan mekanik ditentukan
shaft (bengkok)
Bearing aus Bongkar pompa
lepaskan shaft dan
perbaiki

Pompa overload Sinyal palsu Check starter


control
Wire ataupun
connection faulty Check hot spot line

Kecepatan terlalu
tinggi Check instruksi
kerja motor
Bearing pompa
ataupun bagian – Bongkar pompa dan
bagian yang pindahkan bagian
bergerak terjepit

48
yang menyebabkan
ceket atau terjepit
Pompa berhenti Pompa terjepit Bongkar pompa
dengan kasar atau secara tiba – tiba tersebut dan
secara tiba – tiba saat berputar luruskan kembali
Antara rotor dan
casing
Temperature thrust Kesalahan Mengisikan
bearing mengalami pemilihan pelumas kembali oli atau
kenaikan secara yang tidak cukup pelumas dengan
signifikan melakukan pelumasan yang
pendinginan sesuai dan terjamin
kualitas
pendinginannya
Terlalu tinggi
balancing line Check balancing
drum
Pressure
Clerence, check
balancing line dari
Tidak cukup oli dan sesuatu yang
oli terkontaminasi menghalangi.
Tambah oli pelumas
drain dan bersihkan
reservoir, isi
kembali dengan oli
pelumas yang
bersih atau baru
dang anti filter oli
menjadi yang baru

49
Kebocoran yang Kotor yang ada Pindahkan kotoran
banyak pada seal tepat pada dan bersihkan
perapat permukaan kembali
mechanical seal
Check crack
Perapaat tidak dibagian
bekerja dengan baik mechanical seal
yang diam
(stationery) maupun
bagian yang
Terkelupas atau bergerak (rotating)
terkikis O ring
Ganti O ring
dengan O ring yang
baru
Pompa noise Kavitasi Check pompa
dengan teliti, check
high suction
temperature,
naiknya static head,
check ada sesuatu
yang menghambat
Ada bagian pompa di suction line.
yang dilepas

Kencangkan
Suara di driver kembali atau ganti
bagian pompa yang
rusak ataupun cacat

Check driver
dengan stethoscope

50
4.2.3 Tata cara melakukan realignment di Boiler Feed Pump

Melakukan persiapan seperti berikut :

1. Melakukan pengurusan ijin kerja


2. Menyiapkan peralatan safety seperti helm safety, sepatu safety, kacamata safety,
ear plug, sarung tangan
3. Siapkan alat – alat untuk melakukan pembongkaran seperti :
a. Kunci ring dengan ukuran 14,12,29,34,33,21

Gambar 4.3 Kunci pas yang digunakan untuk proses alignment

Sumber : Dokumentasi Pribadi

b. Kunci pukul dengan ukuran 60,43

51
Gambar 4.3 Kunci pukul ukuran 60

c. Kunci L satu set

Gambar 4.3 Kunci L satu set

Sumber : GridOto.com

d. Plat besi dengan ukuran 0,5 mm

52
Gambar 4.4 Plat besi dengan ukuran 0,5mm
Sumber : google plat besi 0,5mm

e. Gerinda

Gambar 4.5 Gerinda

53
Sumber: google.com gerinda
f. Obeng plus dan obeng min

Gambar 4.6 Obeng plus dan minus

Sumber : google.com obeng plus dan minus

g. Kunci shock

Gambar 4.7 Kunci Shock

54
h. Vibration tester

Gambar 4.8 Vibrtaion Tester

Sumber : Dokumentasi Pribadi

i. Torsi hidrolik

55
Gambar 4.9 Torsi Hidrolik

j. Dan masih banyak alat lainnya.

4. Mulai melakukan pengecekan menggunakan alat yang bernama vibration tester


untuk melihat berapa besar vibrasi pada mesin pompa boiler feed pump.
5. Melakukan pengukuran pengukuran di bagian pompa dan fluid (kopling)
6. Melakukan pengukuran di bagian fluid (kopling) dengan pompa
7. Pengukuran menggunakan dial indicator
8. Mencatat data yang didapatkan dari perhitungan dial indicator
9. Jika sudah tidak sesuai dengan batas toleransi maka dilakukan realignment
10. Catat data sebelum dilakukan realignment
11. Mulai melakukan pembongkaran
12. Lakukan pengukuran menggunakan dial indicator
13. Lakukan penambahan sin di dudukan pondasi motor dan pondasi kopling (fluid)

56
14. Setelah itu lakukan pengencangan baut dan catat data hasil pengukuran

4.2.4 Proses realignment pompa Boiler Feed Pump yang mengalami


misalignment

 Yang pertama kita harus lakukan adalah mulai melakukan pembongkaran


atau pelepasan di bagian antara motor dengan fluid (kopling) seperti pada
gambar 4.10 dibawah ini

Gambar 4.10 Proses pembongkaran

 Ini adalah proses pelepasan antara fluid (kopling) dengan motor, yang dimana
harus disiapkan seperti kunci pas dengan ukuran seperti baut yang ada pada
bagian fluid.

57
Setelah bagian fluid (kopling) dengan motor terlepas seperti gambar 4.11 dibawah ini

Gambar 4.11 setelah terlepas

58
Sebelum melakukan pengukuran siapkan alat – alat pengukuran seperti dial indicator

Gambar 4.12 alat untuk melakukan pengukuran

Fungsi alat pada gambar 4.12 ini adalah memeriksa penyimpangan yang sangat kecil
dari bidang datar dan memeriksa kesejajaran permukaan benda. Benda yang
dimaksud disini adalah fluid (kopling) dengan pompa boiler feed pump

59
Selanjutnya mulai melakukan pengukuran seperti gambar 4.13 dibawah ini

Gambar 4.13 Proses pengukuran

60
Dari hasil pengukuran menggunakan dial indicator didapatkan nilainya dengan angka
dibawah ini

Bisa kita liat pada gambar 4.14 dibawah bahwa motor penggerak boiler feed pump
dengan fluid (kopling) tidak lurus atau sejajar

0 -2

6 12 2 -2

R(radial) A(aksial)

+18 0

Gambar 4.14 Pengukuran sebelum realignment antara motor dengan


kopling

Dari data diatas apabila tidak diukur dengan dial indicator maka terlihat lurus saja,
tetapi setelah dilakukan pengukuran menggunakan dial indicator ternyata terjadi
misalignment Antara motor ke fluid (Kopling).

Fluid Motor

Fluid (Kopling) Motor

Gambar 4.15 Posisi motor penggerak Boiler Feed Pump dengan fluid tidak
lurus atau sejajar

Setelah diketahui bahwa fluid (kopling) dengan motor tidak sejajar maka kita mulai
melakukan

realignment, seperti pada gambar 4.16 dibawah ini.

61
Gambar 4.16 Proses Realignment

Proses realignment seperti gambar 4.16 ini dengan cara meletakan dial indicator
dibagian radial, radial itu dial indikatornya dibagian atas dan aksial itu dibagian
bawahnya bisa kita lihat seperti gambar 4.16.

Dari hasil realignment didapatkan hasil seperti gambar dibawah ini

0,05 0
Radial Aksial
0,01 0,05 0 0,01
0 0,01
Gambar 4.17 Pengukuran sesudah Realignment antara motor dengan kopling
menggunakan dial indicator

62
Fluid Motor

Gambar 4.18 Posisi motor penggerak dengan fluid kopling setelah dilakukan
realignment

Batas maximum nilai operasi untuk penyimpangan radial adalah 0,10 mm dan
untuk penyimpangan aksial 0,05 mm. Dari hasil realignment nilai yang didapat
untuk pengukuran arah radial penyimpangannya adalah 0,05 mm dan untuk
pengukuran arah aksial penyimpangannya adalah 0,01 mm.

Bisa kita lihat seperti pada gambar 4.17 diatas didapatkan hasilnya menjadi kecil,
namun disini kita juga menambahkan beberapa besi plat dibagian dudukan motor dan
fluid agar dudukannya menjadi sejajar atau lurus. Namun harus diingat kelurusan
tidak bisa didapatkan 100%. Berikut ini adalah gambar saat menambahkan plat besi
dengan ukuran 0,5mm dan mulai melakukan pengencangan pada baut baut.

Gambar 4.19 Plat besi 0,5mm

Pada gambar 4.19 ini adalah bahan yang digunakan untuk meninggikan dudukan
pada bagian motor agar menjadi sejajar dengan fluid (Kopling). Waktu
menambahkan plat besi 0,5mm ini kita juga menggunakan hydrolic jack, hydrolic
jack ini digunakan untuk mengangkat motor atau fluid (Kopling) agar bisa

63
memasukan plat besi dengan ukuran 0,5mm. Setelah ditambahkan besi plat 0,5mm
apabila sudah sejajar maka kita mulai mengencangkan baut baut pada bagian
dudukan motor dan fluid kopling seperti pada gambar 4.20 berikut

Gambar 4.20 Proses pengencangan baut bagian dudukan motor

4.2.5 Penyebab terjadinya misalignment di Boiler Feed Pump

Penyebab misalignment ini terjadi dikarenakan suatu permukaan shaft dipaksa


melenceng dari posisi seharusnya sehingga moment yang berlebihan dapat memicu
terjadinya misalignment pada pompa. Misalignment pada coupling ini dapat
menyebabkan terjadinya retak pada casing pompa, bertambahnya suara bising dan
kerusakan pada shaft pompa. Jika misalignment terjadi pada shaft yang terpasang
couplingnya, shaft akan dipaksa berputar secara eccentric yang akan menambah
konsumsi daya pakai. Misalignment juga dapat mengurangi umur mechanical
sealnya sendiri. Penyebabnya misalignment itu dikarenakan lifetime pompa yang
beroperasi berputar terus menerus yang akhirnya terjadi misalignment, penyebab
misalignment juga dikarenakan vibrasi.

64
Nilai Standar Vibrasi di Pembangkit Listrik Tenaga Uap Asam Asam Kalimantan
Selatan sebagai berikut:

Gambar 4.21 Standar Vibrasi

Sumber : Har Engineering PLTU Asam Asam

Penjelasan dari gambar diatas :

1. Warna merah
Getaran yang menyebabkan kerusakan atau komponennya tidak layak dipakai,
cara penanganannya dengan mengganti komponen yang rusak.
2. Warna kuning
Pembatasan operasi jangka panjang, artinya komponenennya masih di izinkan
karena itu harus dipantau secara berkala.
3. Warna kuning muda
Operasi jangka panjang tidak terbatas artinya komponen mesinnya masih
diizinkan beroperasi dalam jangka panjang dengan catatan harus dipantau secara
berkala
4. Warna hijau
Komponennya masih bagus tidak ada yang perlu diperhatikan.

65
Data Vibrasi sebelum dilakukan realignment di Boiler Feed Pump

Gambar 4.22 Data Vibrasi sebelum dan sesudah

Sumber : Har Engineering

Bisa kita lihat pada bulan februari 2021 ada 7 komponen yang masuk kedalam zona
C dan ada 2 yang masuk kedalam zona D, yang masuk kedalam zona C ini seperti
Boiler Feed Pump ini masuk kedalam zona C dengan nilai vibrasi 4.873 mm/s di sisi
Motor Outboard Axial (MOA) dan setelah dilakukan realignment, Boiler Feed Pump
vibrasinya menurun dengan nilai vibrasi menjadi 3.933 mm/s di sisi MOA dan ini
masuk menjadi kedalam zona B aman untuk beroperasi kembali.

Gambar 4.23 Data Vibrasi Boiler Feed Pump

Sumber : Har Engineering

66
4.2.6 Cara mencegah terjadinya Misalignment pada Boiler Feed Pump

Misalignment ini dapat dicegah dengan dilakukannya maintenance secara berkala


dan teratur, seperti dilakukannya preventive maintenance dengan melakukan
pengukuran menggunakan vibration tester untuk mengukur getaran, apabila
didapatkan indikasi vibrasi maka langsung dilakukan pengukuran menggunakan
dial indicator. Dan dapat melakukan visual check dan noise check.

4.2.7 Penyebab kebocoran di Boiler Feed Pump

Penyebab kebocoran di boiler feed pump ini dikarenakan mechanical sealnya sudah
mulai aus, diakibatkan karena adanya gesekan terhadap shaft engine dan akhirnya
menyebabkan mechanical sealnya menjadi aus kemakan. Bukan hanya aus tapi juga
dari lifetime pompa dan waktu pergantiannya sudah lewat. Pelumasan pompa
utamanya memang tidak langsung terganggu atau tidak langsung berpengaruh ke
kinerja pompa boiler feed pump, tetapi perusahaan harus siap – siap jika pompa
dipaksa terus menerus beroperasi maka akan mengalami kegagalan operasi atau
kerusakan pada pompa boiler feed pump yang dimana akan mengeluarkan banyak
biaya untuk melakukan perbaikannya.

4.2.8 Cara memperbaiki kebocoran di boiler feed pump

Cara memperbaiki kebocoran pada Boiler Feed Pump ini adalah dengan melakukan
corrective maintenance, pemeliharaan corrective maintenance ini meliputi
perbaikan, perbaikan rekondisi komponen dengan mengembalikan kekondisi awal
namun yang terjadi pada mechanical seal di boiler feed pump ini tidak bisa perbaiki
lagi hingga akhirnya dilakukan pergantian. Pergantian disini dengan tujuan
mengembalikan kepada kondisi awal dengan mengganti mechanical seal yang baru

67
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari perbaikan boiler feed pump ini dapat disimpulkan sebagai
berikut

1. Penyebab kebocoran di Boiler Feed Pump dikarenakan rusaknya mechanical seal ini
dimana karbon seal face saling bergesekan, mechanical sealnya mulai aus.
2. Langkah penangan kebocoran mechanical seal ini dengan dilakukannya pergantian
mechanical seal yang baru.
3. Terjadinya misalignment dikarenakan ketidaklurusan pompa dan vibrasi yang
menyebabkan terjadinya misalignment. Dan penanganannya dengan melakukan
realignment

5.2 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas didapatkan saran sebagai berikut:

1. Pelumasan serta pendinginan yang baik pada mechanical seal sangat dibutuhkan
guna mencapai life time yang maksimal dari mechanical seal tersebut
2. Kedisiplinan kerja dan SOP harus diterapkan dengan baik agar tidak terjadi hal – hal
yang dapat membahayakan mekanik dan pihak – pihak yang bersangkutan
3. Misalignment dapat diantisipasi dengan dilakukannya maintenance secara berkala
dan teratur seperti visual check, noise check dan alignment degan dial indicator

68
DAFTAR PUSTAKA

Andri, N. (2010). Studi tentang pemeliharaan boiler feed pump pada pembangkit listriks
tenaga uap. Retrieved from labuhan angin.
ASAM, P. A. (2010). Maintenance Manual Turbine Auxiliary Boiler Feed Pump. In M.
Book.
Cengel y & Boles . (2015). Siklus rankine. Retrieved from meongnium.com/2019/109.
Cengel Y & Boles M. (2015). Thermodynamics An Engeneering Aproach. Retrieved from
Mc Grow Hil.
dial indicator fungsi dial indicator. (2019). Retrieved from otosigna99.blogspot.com.
Gultom, a. (2018). penyebab misalignment. Retrieved from emaritim.com.
Haryanto, Z. I. (2018). Analisis perencanaan perawatan mesin boiler feed pump turbine
dengan menggunakan metode reliability centered maintenance (RCM) dan age
replacement. Retrieved from pacitan jawa timur indonesia.
Klasifikasi pompa. (2020). Retrieved from eprints.umy.ac.id.
Misalignment. (2019). Retrieved from scribd.com/doc/11580727.
Muhammad Hafiz Fakhrudi & Didik Ariwibowo. (2013). Analisa Unjuk Kerja Boiler
Feed Pump Turbine Unit 2 PLTU I. Retrieved from Jawa Tengah Rembang.
P, R. A. (2018). Analisis Penurunan Performa Pada Boiler Feed Pump Sebagai Langkah
Reactive Maintenance. Retrieved from PT PJB UP Gresik.
Pompa sentrifugal. (2020). Retrieved from raya.co.id/pompa sentrifugal.
Soesanto & Akhmad Farid. (2018). Analisa Batas Toleransi Alignment Antara Poros
Motor Listrik dan Poros Fresh Water Cooling Pump. Retrieved from PT PINDAD
(PERSERO).
Tohar, s. &. (1985). definisi pompa.
Vibrasi. (2020). Retrieved from berbagienergi.com.

69
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Muhammad Sukma Ramadhoni

Nim : 2018-72-005

Tempat/Tanggal Lahir : Banjarmasin,14 Desember 1999

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Status Perkawinan : Belum Kawin

Agama : Islam

Program Studi : D III Teknik Mesin

Alamat Rumah : Komp Bumi Cahaya Bintang Jl Virgo No 27

Email : Muhammadsukma11@gmail.com

Kode Pos : 70714

Nomer Telepon : 081803676070

PENDIDIKAN

2006-2012 SD Islam Al-Manshur

2012-2015 SMP Negeri 3 Banjarbaru

2015-2018 SMA Negeri 1 Banjarbaru

Dengan ini daftar riwayat hidup saya, saya buat dengan sebenarnya.

Jakarta, 17 April 2021

Muhammad Sukma Ramadhoni

70
LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Bimbingan Tugas Akhir

Lampiran 2. Gambar Boiler Circulating Pump

Lampiran 3. Riwayat Hidup

Lampiran 4. Realignment di Boiler Feed Pump

Lampiran 5. Sebelum Realignment


Lampiran 6. Sesudah Realigment

71
Lampiran 2

Boiler Ciruculating pump


( Centrifugal Pump Sourcebook, 1992 )

72
Lampiran 4

Lampiran 4 proses realignment


Dokumentasi pribadi

73
Lampiran 5

Lampiran 5 Hasil pengukuran sebelum Realignment Antara fluid dengan motor


Menggunakan Dial Indicator

74
Lampiran 6

Lampiran 6 Hasil pengukuran sesudah Realignment antara Kopling dengan motor


menggunakan Dial Indicator

75
Kode
FORMULIR
Semester Genap

BERITA ACARA PENILAIAN UJIAN Thn Akademik 2020/2021

SIDANG TUGAS AKHIR PROGRAM


Halaman 1 Dari 1 Halaman
STUDI DIII TEKNIK MESIN

Sidang Proyek Akhir/Skripsi hari : JUMAT Jam: 14.15-15.30


Nama Mahasiswa : MUHAMMAD SUKMA RAMADHONI
N.I.M : 201872005
Judul Proyek Akhir/Skripsi : PENGARUH MISALIGNMENT BOILER FEED PUMP
DAN PENANGANANNYA PADA UNIT 4 DI PLTU
ASAM-ASAM KALIMANTAN SELATAN

Oleh penguji yang bertanda tangan dibawah ini ditetapkan bahwa mahasiswa y.b.s harus
menyempurnakan skripsinya dalam waktu satu minggu, yaitu
pada tanggal
,20 dengan perbaikan – perbaikan sbb :
1. Perbaiki flow chat metodologi, harus jelas pengolahan data apa.

2. Lengkapi data-data dan analisis data apa, analisis performance, analisis fibrasi, analisis efisiens

3. Lengkapi dengan analisis fishboce

4.

Apabila dalam jangka waktu tersebut saya tidak dapat menyelesaikan REVISI dan saya bersedia kembali

mengulang mengikuti ujian sidang Proyek Akhir/ Skripsi/ Tesis.

Mahasiswa Penguji

MUHAMMAD SUKMA RAMADHONI Prayudi, Drs, MM., MT

Proyek tugas Akhir/Skripsi/Tesis* telah diperbaiki sesuai yang ditetapkan, pada hari
, 20

Mahasiswa Penguji
Digitally signed by
Prayudi
DN: C=ID, OU=FTBE,
O=Institut Teknologi
PLN, CN=Prayudi,
E=prayudi@itpln.ac.id
Location: Jakarta
Date: 2021.09.05 11:46:
24+07'00'
MUHAMMAD SUKMA RAMADHONI Prayudi, Drs, MM., MT

76
Kode
FORMULIR
Semester Genap

BERITA ACARA PENILAIAN UJIAN Thn Akademik 2020/2021

SIDANG TUGAS AKHIR PROGRAM


Halaman 1 Dari 1 Halaman
STUDI DIII TEKNIK MESIN

Sidang Proyek Akhir/Skripsi hari : JUMAT, 27 Agustus 2021


Nama Mahasiswa : MUHAMMAD SUKMA RAMADHONI

N.I.M : 201872005
Judul Proyek Akhir/Skripsi : PENGARUH MISALIGNMENT BOILER FEED PUMP DAN
PENANGANANNYA PADA UNIT 4 DI PLTU ASAM ASAM
KALIMANTAN SELATAN

Oleh penguji yang bertanda tangan dibawah ini ditetapkan bahwa mahasiswa y.b.s harus
menyempurnakan skripsinya dalam waktu satu minggu, yaitu pada tanggal 3 November, 2021
dengan perbaikan – perbaikan sbb :

1. Judul merupakan pernyataan yang menyatakan sebab-akibat, sehingga tidak hanya

dinyatakan sebagai laporan,

2. Cantumkan spesifikasi boiler feed pump,

3. Lampirkan data, sehingga bisa dihitung dan/atau dapat dianalisis

Apabila dalam jangka waktu tersebut saya tidak dapat menyelesaikan REVISI dan saya bersedia

kembali mengulang mengikuti ujian sidang Proyek Akhir/ Skripsi/ Tesis.

Mahasiswa Penguji
Digitally signed by Eko Sulistiyo
DN: C=ID, OU=Prodi S1 Teknik

Eko Mesin, O=Institut Teknologi PLN,


CN=Eko Sulistiyo,
E=eko.sulistiyo@itpln.ac.id
Reason: I am the author of this

Sulistiyo document
Location: Jakarta
Date: 2021-09-02 13:03:38
Foxit Reader Version: 9.7.2

Eko Sulistiyo, S.T, M.Si


MUHAMMAD SUKMA RAMADHONI

Proyek Akhir/Skripsi/Tesis* telah diperbaiki sesuai yang ditetapkan, pada hari


_________,_______________20___
Mahasiswa Penguji
Digitally signed by Eko Sulistiyo

Eko DN: C=ID, OU=Prodi S1 Teknik Mesin,


O=Institut Teknologi PLN, CN=Eko
Sulistiyo, E=eko.sulistiyo@itpln.ac.id
Reason: I am the author of this
document

Sulistiyo Location: Jakarta


Date: 2021-09-02 13:07:40
Foxit Reader Version: 9.7.2

MUHAMMAD SUKMA RAMADHONI Eko Sulistiyo, S.T, M.Si

77
Kode
FORMULIR
Semester Genap

BERITA ACARA PENILAIAN UJIAN Thn Akademik 2020/2021

SIDANG TUGAS AKHIR PROGRAM


Halaman 1 Dari 1 Halaman
STUDI DIII TEKNIK MESIN

Sidang Proyek Akhir/Skripsi hari : JUMAT, 27 Agustus 2021

Nama Mahasiswa : MUHAMMAD SUKMA RAMADHONI

N.I.M : 201872005

Judul Proyek Akhir/Skripsi : PENGARUH MISALIGNMENT BOILER FEED PUMP DAN


PENANGANANNYA PADA UNIT 4 DI PLTU ASAM ASAM
KALIMANTAN SELATAN

Oleh penguji yang bertanda tangan dibawah ini ditetapkan bahwa mahasiswa y.b.s harus
menyempurnakan skripsinya dalam waktu satu minggu, yaitu pada tanggal 2 Sept ,2021 dengan
perbaikan – perbaikan sbb:
1. Penulisan sumber data dari daftar pustaka di penelitian relevan

2. Diagram alir diperbaiki, jelaskan per item

3. Bisa gunakan diagram sebab akibat

4. Bab V spasi nya disesuaikan dan daftar pustaka nama penulis huruf besar,

Apabila dalam jangka waktu tersebut saya tidak dapat menyelesaikan REVISI dan saya

bersedia kembali mengulang mengikuti ujian sidang Proyek Akhir/ Skripsi/ Tesis.

Mahasiswa Penguji
Digitally signed by utami wahyunin
utami DN: C=ID, OU=FTBE, O=ITPLN,
CN=utami wahyuningsih,
E=utami@itpln.ac.id
wahyuningsi Reason: I am the author of this
document
Location: Jakarta

h Date: 2021-08-28 06:33:07


Foxit PhantomPDF Version: 10.0.
Utami Wahyuningsih, S.T.,M.T.
MUHAMMAD SUKMA RAMADHONI

Proyek Akhir/Skripsi/Tesis* telah diperbaiki sesuai yang ditetapkan,


pada hari
, 20

Mahasiswa Penguji
Digitally signed by utami wahyuningsih
utami DN: C=ID, OU=FTBE, O=ITPLN,
CN=utami wahyuningsih,
E=utami@itpln.ac.id
wahyuningsi Reason: I am the author of this
document
Location: Jakarta
h Date: 2021-09-05 21:47:15
Foxit PhantomPDF Version: 10.0.1

MUHAMMAD SUKMA Utami Wahyuningsih, S.T.,M.T.


RAMADHONI

78
Kode
FORMULIR
Semester GENAP
BERITA ACARA PENILAIAN UJIAN SIDANG Thn Akademik 2020/2021
TUGAS AKHIR/SKRIPSI
PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN Halaman 1 Dari 1 Halaman

Nama Mahasiswa : MUHAMMAD SUKMA RAMADHONI

NIM : 201872005

Judul : PERBAIKAN BOILER FEED PUMP UNIT 4 DI PLTU


ASAM ASAM KALIMANTAN SELATAN

Oleh sidang ditetapkan bahwa mahasiswa y.b.s harus menyempurnakan Proyek Akhir/Skripsi
dalam waktu satu minggu, yaitu pada tanggal 03 – 09 - ,2021 dengan perbaikan – perbaikan sbb
:
- Perbaiki TA ssesuai masukan dari para penguji

Apabila dalam jangka waktu tersebut mahasiswa y.b.s tidak dapat menyelesaikan REVISI harus
kembali mengulang mengikuti ujian sidang Proyek Akhir/ Skripsi di periode selanjutnya.

Mahasiswa Pembimbing KetuaDigitally


Sidang signed by
Prayudi
DN: C=ID, OU=FTBE,
O=Institut Teknologi
PLN, CN=Prayudi,
E=prayudi@itpln.ac.id
Location: Jakarta
Date: 2021.09.05 11:
46:56+07'00'
Prayudi, Drs, MM., MT
Halim Rusjdi, ST.,MT
MUHAMMAD SUKMA
RAMADHONI

Proyek Akhir/Skripsi telah diperbaiki sesuai yang ditetapkan,


pada hari
, 20
Mahasiswa Pembimbing Ketua Sidang
Digitally signed by
Prayudi
DN: C=ID, OU=FTBE,
O=Institut Teknologi
PLN, CN=Prayudi,
E=prayudi@itpln.ac.id
Location: Jakarta
Date: 2021.09.05 11:
47:25+07'00'
MUHAMMAD SUKMA Halim Rusjdi, ST.,MT Prayudi, Drs, MM., MT
RAMADHONI

79
Lembar Bimbingan Tugas Akhir

Nama Mahasiswa : Muhammad Sukma Ramadhoni


NIM : 2018-72-005
Program Studi : Teknik Mesin
Jenjang : Diploma III
Fakultas : Teknologi Energi dan Bisnis Energi
Pembimbing Utama : Halim Rusjdi ST.,MT
Judul Tugas Akhir : Perbaikan Boiler Feed Pump Unit 4 di PLTU Asam-Asam
Kalimantan Selatan
Tanggal Materi Bimbingan Paraf Pembimbing

30 Maret 2021 Konsultasi Judul


Penelitian

1 April 2021 Konsultasi Bab 1

2 April 2021 Revisi Latar


Belakang dan Sub
bab 1.5

5 April 2021 Revisi Rumusan


Masalah

6 April 2021 Konsultasi Bab 2

9 April 2021 Konsultasi Bab 2


dan Lanjut Bab 3

80
13 April 2021 Konsultasi Bab 3
dan Selesaikan Bab
3

14 April 2021 Revisi Desain


Penelitian

16 April 2021 Revisi Desain


Penelitian dan
Jadwal Penelitian

25 Juli 2021 Konsultasi bab 4

26 Juli 2021 Konsultasi bab 4


kembali

8 Agustus 2021 Perbaikan bab 4

15 Agustus 2021 Perbaikan bab 4

81

Anda mungkin juga menyukai