Anda di halaman 1dari 72

PERANCANGAN SIMULASI KARAKTERISTIK GENERATOR

SINKRON TERHADAP PERUBAHAN BEBAN DENGAN


MENGGUNAKAN MATLAB

TUGAS AKHIR
SKRIPSI

DISUSUN OLEH

RIO ALIF PUTRA MAMANGKEI


NIM : 2016 11 084

PROGRAM STUDI SARJANA


TEKNIK ELEKTRO
DEPARTEMAEN ELEKTRO
JAKARTA, 2020
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Institut Teknologi – PLN, saya yang bertanda tangan
dibawah ini :
Nama : Rio Alif Putra Mamangkei
NIM 201611084
Program Studi : Strata 1 (S1) Teknik Elektro
Departemen : Elektro
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Institut Teknologi - PLN Hak Bebas Royalti Non eksklusif (Non- exclusive
Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

PERANCANGAN SIMULASI KARAKTERISTIK GENERATOR SINKRON


TERHADAP PERUBAHAN BEBAN DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non
eksklusif ini Institut Teknologi -PLN berhak menyimpan, mengalih
media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan mempublikasikan Tugas Akhir saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pem ilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Bogor
Pada Tanggal : 24 Juli 2020

(Rio Alif Putra Mamangkei)

i
LEMBAR PENGESAHAN

PERANCANGAN SIMULASI KARAKTERISTIK GENERATOR


SINKRON TERHADAP PERUBAHAN BEBAN DENGAN
MENGGUNAKAN MATLAB

Disusun Oleh :

RIO ALIF PUTRA MAMANGKEI


NIM : 2016 – 11 – 084

Diajukan untuk memenuhi persyaratan pada


Program Studi Sarjana Teknik Elektro

INSTITUT TEKNOLOGI PLN


Jakarta, 24 Juli 2020
Mengetahui Disetujui
Digitally signed by Adri Senen
DN: C=ID, OU=Fakultas
Digitally signed by Tony
Koerniawan
DN: C=ID, OU=Teknik
Elektro, O=Institut Teknologi
Adri KetenagaListrikan Dan Energi
Terbarukan, O=Institut Teknologi
PLN, CN=Adri Senen,
E=adrisenen@gmail.com
Reason: I am the author of this

Senen
PLN, CN=Tony Koerniawan, document
Location: your signing location
E=tony.koerniawan@itpln.ac.id here
Location: Jakarta Date: 2020-07-26 12:45:37
Date: 2020-07-28 16:39:46 Foxit Reader Version: 9.7.1

(Tony Koerniawan, S.T., M.T.) (Adri Senen, S.T., M.T.)


Kepala Program Studi Pembimbing Pertama
Digitally signed by Christine Widyastuti
DN: C=ID, OU=Fakultas

Christine Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan,


O=Institut Teknologi PLN, CN=Christine
Widyastuti,
E=christinewidyastuti@gmail.com

Widyastuti Reason: I am the author of this document


Location: Jakarta
Date: 2020-07-26 18:58:44
Foxit Reader Version: 9.7.1

(Christine Widyastuti, S.T.,M.T.)


Pembimbing Kedua

ii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI

Nama : Rio Alif Putra Mamangkei


NIM 201611084
Program Studi : Teknik Elektro
Judul : PERANCANGAN SIMULASI KARAKTERISTIK
GENERATOR SINKRON TERHADAP PERUBAHAN
BEBAN DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB

Telah disidangkan dan dinyatakan Lulus Sidang Skripsi pada Program Sarjana
Strata 1, Program Studi Teknik Elektro Institut Teknologi - PLN pada tanggal
(tgl-bulan-tahun).
6 Agustus 2020.

Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan


1. Iwa Garniwa Mulyana K,
Ketua Penguji
Prof.,Dr.,Ir.,M.T
2. Novi Kurniasih, S.T., M.T
Sekertaris
3. Ishvandono Yunaini A,
Anggota
Ir.,M.M

Mengetahui :
Kepala
KepalaProgram Studi
Departemen S1 Teknik
Teknik Elektro
Elektro
Digitally signed by
DN: OU=Teknik Elektro,
O=Institut Teknologi PLN,
CN=" ",
E=tony.koerniawan@itpln.a
c.id
Reason: I am the author of
this document
Location: Jakarta
Date: 2020-09-21 17:11:43

(Tony Koerniawan, S.T.,M.T)

iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

NAMA : Rio Alif Putra Mamangkei


NIM 2016 11 084
Program Studi : S1 Teknik Elektro
Judul Skripsi : PERANCANGAN SIMULASI KARAKTERISTIK
GENERATOR SINKRON TERHADAP PERUBAHAN BEBAN
DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana baik di lingkungan Institut
Teknologi PLN maupun di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan
saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini
dan disebutkan dalam daftar pustaka. Pernyataan ini dibuat dengan penuh
kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia memikul segala resiko jika
ternyata pernyataan ini tidak benar.

Jakarta 24 Juli 2020

( Rio Alif Putra Mamangkei )

iv
PERANCANGAN SIMULASI KARAKTERISTIK GENERATOR SINKRON
TERHADAP PERUBAHAN BEBAN DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB
Rio Alif Putra Mamangkei, 201611084
Dibawah bimbingan Adri Senen ST, MT, dan Christine Widyastuti ST,MT

ABSTRAK
Generator sinkron adalah mesin listrik yang berfungsi untuk mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik. generator sinkron memiliki tegangan dan
frekuensi yang di hasilkan sesuai dengan kecepatan putarnya sehingga
diperlukan putaran dan arus medan eksitasi yang konstan untuk menghasilkan
tegangan dan frekuensi yang juga konstan. Salah satu faktor yang
mempengaruhi karakteristiknya adalah perubahan beban generator. Pada
penelitian ini di lakukan pemodelan simulasi menggunakan softwere MATLAB
dan pengujian laboratorium untuk mencari karakteristik generator sinkron.
penelitian dilakukan dengan pemodelan simulasi dengan softwere karena
dengan pemodelan simulasi dapat melakukan berbagai macam pengujian
generator sinkron dengan berbagai macam proses dan kondisi. Pada simulasi
di dapatkan hasil nilai tegangan dan arus pada generator sinkron yang
berbeban sebesar, 224.5 V 0.592 A, 223 V 0.881 A, dan 222.4 V 1.058 A.
Dibandingkan dengan pengujian laboratorium didapatkan 225.4 V 0.423 A,
213.1 V 0.669 A, dan 206.6 V 0.778 A. Berdasarkan hasil dari perbandingan
data pemodelan simulasi dan pengujian laboratorium didapatkan karakteristik
pengaruh perubahan beban resistif, induktif dan kapasitif pada generator
sinkron yang dimana membuat penurunan nilai tegangan output dari generator
yang disebabkan oleh besar supply arus kebeban dan reaksi jangkar pada
generator sinkron.
Kata Kunci : Generator Sinkron, Pemodelan Simulasi, Karakteristik Perubahan
Beban

v
SIMULATION DESIGN OF CHARACTERISTICS SYNCHRONOUS
GENERATOR OF CHANGES IN LOAD USING MATLAB
Rio Alif Putra Mamangkei, 201611084
Under the guidance of Adri Senen ST, MT, dan Christine Widyastuti ST,MT

ABSTRAK
Synchronous generators are electrical machines that function to convert
mechanical energy into electrical energy. synchronous generator has a voltage
and frequency that is generated in accordance with the speed of rotation, so it
takes a constant rotation and current excitation field to produce voltage and
frequency that is also constant. One factor that affects its characteristics is the
change in generator load. In this research simulation modeling is done using
MATLAB software and laboratory testing to find the characteristics of
synchronous generators. research carried out by modeling simulation with
software because with simulation modeling can perform various kinds of
synchronous generator testing with various processes and conditions. In the
simulation, the results of the voltage and current values in the synchronous
generator are 224.5 V 0.592 A, 223 V 0.881 A, and 222.4 V 1.058 A. Compared
with laboratory testing, 225.4 V 0.423 A, 213.1 V 0.669 A and 206.6 V A 0.778
A. Based on the results of comparison of simulation modeling data and
laboratory testing, it is found that the characteristics of the effect of changes in
resistive, inductive and capacitive loads on synchronous generators which
make a decrease in the value of the output voltage of the generator caused by
large current supply and anchor reactions on synchronous generators.
Keyword :Synchronous Generator, Simulation Modeling, Load Change
Characteristics

vi
UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang
sebesar besarnya kepada yang terhormat :

Adri Senen,S.T.,M.T. Selaku Pembimbing I

Christine Widyastuti,S.T.,M.T. Selaku Pembimbing II

Yang telah memberikan petunjuk, saran-saran serta bimbingannya sehingga


laporan kerja magang ini dapat diselesaikan.

Jakarta, 24 Juli 2020

Rio Alif Putra Mamangkei


2016 11 084

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI............................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................... iv
ABSTRAK (Indonesia) ......................................................................... v
ABSTRAK (Inggris) .............................................................................. vi
UCAPAN TERIMA KASIH.................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Permasalahan Penelitian............................................................ 2
1.2.1 Identifikasi Masalah ........................................................ 2
1.2.2 Ruang Lingkup Masalah ................................................. 2
1.2.3 Rumusan Masalah ......................................................... 3
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 3
1.3.1 Tujuan Penelitian ............................................................ 3
1.3.2 Manfaat Penelitian .......................................................... 4
1.4 Sistematika Penulisan ................................................................ 4
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................. 6
2.1 Tinjauan Pustaka......................................................................... 6
2.2 Landasan Teori............................................................................ 6
2.2.1 Generator Sinkron .......................................................... 6
2.2.2 Prinsip Kerja Generator Sinkron .................................... 7
2.2.3 Bagian Bagian Generator Sinkron ................................. 9
2.2.3.1 Stator.................................................................... 9
2.2.3.2 Rotor .................................................................... 10
2.2.4 Karakteristik Generator Sinkron ..................................... 11

viii
2.2.4.1 Generator Sinkron Tanpa Beban ......................... 11
2.2.4.2 Generator Sinkron Hubung Singkat...................... 13
2.2.4.3 Generator Sinkron Berbeban ............................... 13
2.2.5 Beban ............................................................................ 14
2.2.5.1 Beban Resistif ...................................................... 15
2.2.5.2 Beban Induktif ...................................................... 15
2.2.5.3 Beban Kapasitif .................................................... 16
2.2.6 Pengaruh Beban Pada Generator Sinkron .................... 16
2.2.7 Eksitasi .......................................................................... 18
2.2.8 Pengontrolan Generator Sinkron ................................... 20
2.2.9 Matlab dan Simulink....................................................... 21
BAB III METODE PENELITIAN............................................................ 23
3.1 Perancangan Penelitian ............................................................. 23
3.2 Teknik Analisis............................................................................ 25
3.3 Jadwal Penelitian........................................................................ 27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................... 28
4.1 Simulasi Karakteristik Beban Generator Sinkron........................ 28
4.1.1 Pemodelan Simulasi ....................................................... 28
4.1.2 Hasil Simulasi ................................................................. 33
4.2 Pengujian Karakteristik Beban Generator Sinkron ..................... 37
4.2.1 Peralatan Yang di Butuhkan ........................................... 38
4.2.2 Rangkaian Percobaan .................................................... 39
4.2.3 Hasil Percobaan ............................................................. 41
4.3 Perbandingan Pengujian dan Simulasi ........................................ 44
BAB V PENUTUP ................................................................................ 52
5.1 Kesimpulan ................................................................................ 52
5.2 Saran.......................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 54
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................. 55
LAMPIRAN........................................................................................... 56

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ................................................................. 27


Tabel 4.1 Spesifikasi Generator Sinkron.............................................. 29
Tabel 4.2 Spesifikasi Beban Resistif .................................................... 29
Tabel 4.3 Spesifikasi Beban Induktif .................................................... 29
Tabel 4.4 Spesifikasi Beban Kapasitif .................................................. 30
Tabel 4.5 Hasil Simulasi Perubahan Beban Resistif ............................ 35
Tabel 4.6 Hasil Simulasi Perubahan Beban Resistif Induktif .............. 36
Tabel 4.7 Hasil Simulasi Perubahan Beban Resistif capasitif ............. 37
Tabel 4.8 Data Pengamatan Perubahan Beban R .............................. 41
Tabel 4.9 Data Pengamatan Perubahan Beban RL ............................ 42
Tabel 4.10 Data Pengamatan Perubahan Beban RC ......................... 43
Tabel 4.11 Perbandingan Hasil Percobaan dan Simulasi Beban R .... 45
Tabel 4.12 Perbandingan Hasil Percobaan dan Simulasi Beban RL .. 45
Tabel 4.13 Perbandingan Hasil Percobaan dan Simulasi Beban RC .. 45

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Generator Sinkron............................................................ 7


Gambar 2.2 Rotating Armatur .............................................................. 8
Gambar 2.3 Rotating Field ................................................................... 9
Gambar 2.4 Stator ............................................................................... 10
Gambar 2.5 Bagian Bagian Rotor ........................................................ 11
Gambar 2.6 Rotor Silinder Dan Rotor Salient Pole .............................. 11
Gambar 2.7 Rangkaian Ekivalen Generator Sinkron Tanpa Beban..... 12
Gambar 2.8 Kurva Generator Sinkron Tanpa Beban ........................... 12
Gambar 2.9 Grafik Generator Sinkron Hubung Singkat ....................... 13
Gambar 2.10 Rangkaian Ekivalen Generator Sinkron Berbeban......... 14
Gambar 2.11 Segitiga Daya................................................................. 15
Gambar 2.12 Beban Resistif ................................................................ 15
Gambar 2.13 Beban Induktif ................................................................ 16
Gambar 2.14 Beban Kapasitif .............................................................. 16
Gambar 2.15 Hubungan Berbagai Jenis Beban pada Generator
Terhadap Arus dan Tegangan........................................ 17
Gambar 2.16 Brush Eksitasi ................................................................ 19
Gambar 2.17 Brushless Eksitasi .......................................................... 20
Gambar 2.18 Parameter Kontrol Generator ......................................... 21
Gambar 3.1 Flowchart Diagram Alir Penelitian .................................... 24
Gambar 4.1 Model Simulasi Karakteristik Beban Generator Sinkron... 30
Gambar 4.2 Respon Pengaruh Beban Resistif .................................... 31
Gambar 4.3 Respon Pengaruh Beban Resistif Induktif........................ 32
Gambar 4.4 Respon Pengaruh Beban Resistif Capacitif ..................... 33
Gambar 4.5 Respon Generator Sinkron Terhadap Perubahan
Beban R.......................................................................... 34

xi
Gambar 4.6 Respon Generator Sinkron Terhadap Perubahan
Beban RL........................................................................ 35
Gambar 4.7 Respon Generator Sinkron Terhadap Perubahan
Beban RC ....................................................................... 36
Gambar 4.8 Diagram Circuit Untuk Tes Karaktereristik Beban ............ 39
Gambar 4.9 Diagram Koneksi Untuk Tes Karaktereristik Beban ......... 40
Gambar 4.10 Grafik Eo Vs Io ............................................................... 44
Gambar 4.11 Grafik Perbandingan Percobaan dan Simulasi Pada
Beban R.......................................................................... 46
Gambar 4.12 Grafik Perbandingan Percobaan dan Simulasi Pada
Beban RL........................................................................ 46
Gambar 4.13 Grafik Perbandingan Percobaan dan Simulasi Pada
Beban RC ....................................................................... 47
Gambar 4.14 Display Pengukuran Nilai Gelombang............................ 49

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lembar Bimbingan Proyek Skripsi 1 .................................................... 57

Lembar Bimbingan Proyek Skripsi 2 .................................................... 59

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangkit sebagai penyedia tenaga listrik di indonesia memiliki


tugas untuk memberikan dan menyalurkan tenaga listrik ke pelanggan
pelanggan. Oleh karena itu dalam menjaga kualitas pengiriman energi
listrik oleh pembangkit, di perlukan penjagaan, pengontrolan dan
pengawasan yang sangat baik. Di karenakan meningkatnya penggunaan
listrik maka akan menimbulkan pembebanan yang cukup besar ke pada
generator, sehingga generator akan mengalami penurunan kecepatan
dan penurunan tegangan yang di akibatakan beban berlebih.

Pada pembangkit pembangkit energi listrik generator yang di


gunakan biasanya adalah jenis generator sinkron yang dimana generator
sinkron ini memiliki nilai tegangan dan nilai frekuensi yang di hasilkan
sesuai dengan kecepatan putarnya sehingga generator sinkron ini
memerlukan putaran dan arus medan eksitasi yang nilainya konstan dan
tidak berubah uabh untuk menghasilkan nilai tegangan dan nilai
frekuensi yang juga konstan dan tidak berubah ubah. Besarnya
perubahan beban pada generator harus diketahui terlebih dahulu dan
disesuaikan dengan kemampuan generator yang akan digunakan
sehingga kestabilan kinerja pada generator dapat dicapai. Akibat dari
beban yang berlebihan tersebut dapat mempengaruhi penyediaan energi
listrik pada pembangkit, sehingga menurunkan kualitas penyediaan
energi listrik untuk pelanggan.

Untuk mencari tau karakteristik beban generator sinkron penulis


melakukan penelitian dengan menggunakan metode pemodelan
simulasi. Penelitian menggunaan metode pemodelan simulasi ini
memungkinkan untuk meneliti suatu generator sinkron dengan operasi
dan kondisi yang bermacam macam, selain itu menggunakan metode ini
1
dapat di lakukan secara berulang ulang tanpa takut akan merusak
peralatan dan mesin karena berupa simulasi. Untuk memastikan
kebenaran dari penelitian menggunakan metode simulasi ini penulis juga
melakukan pengujian secara langsung pada laboratorium untuk
memastikan ketepatan dari pemodelan simulasi yang di buat dengan
cara membandingkan hasil data yang didapat. Selain itu juga pengujian
langsung pada laboratorium juga digunakan sebagai kerangka acuan
bentuk pemodelan simulasi yangakan dibuat.

Maka dari itu di buatlah sebuah penelitian mengenai


PERANCANGAN SIMULASI KARAKTERISTIK GENERATOR
SINKRON TERHADAP PERUBAHAN BEBAN DENGAN
MENGGUNAKAN MATLAB. yang di mana nantinya di harapkan
penelitian ini bisa menjadi salah satu perkembangan untuk mengetahui
respon dan karakteristik dari generator terhadap perubahan beban
dengan menggunakan softwere, dan hasil dari penelitian dapat di
gunaka sebagai acuan pembelajaran dan praktek.

1.2. Permasalahan Penelitian

1.2.1. Identifikasi Masalah

Pada pembangkit terdapat suatu permasalahan yang terjadi


akibat penggunaan beban yang berlebih , yang dimana menyebabkan
pembebanan kerja generator sinkron sehingga memepengaruhi
kecepatan dan arus medan untuk menghasilkan energi listrik.

1.2.2. Ruang Lingkup Masalah

Dalam pembahasan Laporan Akhir, agar tidak terlalu luas


permasalahannya maka pembahasan akan dititik beratkan pada
pengaruh pembebanan generator sinkron dengan beban RLC dan
respon sistem generator sinkron.

Pada penelitian ini untuk mengetahui karakteristinya diperlukan


data output tegangan (Eo), Arus (Io), dan daya aktif (Po) pada generator

2
sinkron tanpa beban dan generator sinkron yang terhubung dengan
beban resistif (R), beban resistif induktif (RL), dan beban resistif kapasitif
(RC) dengan besar nilai yang berbeda beda.

1.2.3. Rumusan Masalah

Pada penelitian ini memiliki rumusan masalah dari yang akan


diselesaikan pada permasalahan penelitian ini:

1. Bagaimana karakteristik generator sinkron terhadap perubahan jenis


maupun besar beban?

2. Bagaimana perancangan simulasi geneator sinkron menggunakan


matlab?

3. Apakah metode simulasi dengan menggunakan matlab ini dapat di


jadikan acuan pada kenyataan?

4. Bagaimana perbandingan hasil simulasi dengan pengujian langsung?

5. Apa yang menyebabkan penurunan tegangan pada generator sinkron?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan laporan akhir
ini adalah:
1. Membuat sebuah simulasi karakteristik generator sinkron dimana
dapat melihat respon generator sinkron terhadap perubahan beban.
2. Dapat memahami karakteristik dan pengaruh beban pada generator
sinkron
3. Mengembangkan metode penelitian dengan pemodelan simulasi
4. Dapat membuat pemodelan simulasi dengan pengujian yang
berbeda

3
1.3.2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang didapat dalam pembuatan laporan akhir ini
adalah
1. Perancangan simulasi yang dibuat dapat menjadi acuan untuk
pengembangan penelitian selanjutnya.
2. Dapat di jadikan acuan pembelajaran pengaruh perubahan beban
pada generator.
3. Hasil penelitian dapat di jadikan pembelajaran atau bahan
pengembangan praktikum pada laboratorium mesin listrik.

1.4. Sistematika Penulisan

Tugas Akhir ini terdiri dari lima bab yang pembahasan tiap babnya
berbeda tetapi memiliki keterkaitan satu sama lain, yaitu:

1. Bab I Pendahuluan

Merupakan penjelasan secara umum mengenai penulisan yang


menyangkut latar belakang, identifikasi masalah, ruang lingkup
masalah dan rumusan masalah yang mengarah pada tujuan dan
kegunaan penulisan yang hendak dicapai.

2. Bab II Landasan Teori

Landasan toeri menjelaskan tentang teori yang digunakan dalam


hipotesa penelitian yang menyangkut teori pendukung, tinjauan
pustaka, dan hipotesis. Pada bagian ini menjelaskan mengenai teori
secara umum

3. Bab III Metode Penelitian

Merupakan metode yang digunakan dalam memecahkan


permasalahan dan berisi penjelasan tentang karakteristik utama dari
penelitian berupa penyampaian jenis penelitian. Metode yang
digunakan dan analisis pemodelan dan simulasi yang diterapkan
mulai dari awal program sampai hasil akhir yang akan dicapai.

4
4. Bab IV Hasil dan Pembahasan

Menjelaskan hasil analisis dan percobaan data mengenai


karakteristik beban generator sinkron dengan cara pengujian secara
langsung pada laboratorium dan .pemodelan simulasi matlab.

6. Bab V Penutup
Penutup berisi kesimpulan dan saran dari penelitian yang di
lakukan.s

5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka


(Sepannur Bandri 2013). Generator adalah suatu alat berupa
mesin listrik yang dimana generator ini berfungsi untuk menghasilkan
energi listrik dengan mengubah energi mekanik. Dalam pembangkitan
energi listrik generator diharuskan bekerja dengan konstan dan stabil
agar energi listrik yang di hasilkan optimal. Kestabilan pada generator
dalam operasinya di pengaruhi oleh beberapa hal seperti beban yang di
tanggung generator, arus eksitasi yang disupply ke generator, kecepatan
putaran generator atau torsinya, faktor daya dan sebagainya. [1]
(Annisa Dkk, 2019). Generator yang banyak digunakan pada
pembangkit listrik di Indonesia ialah generator sinkron. Generator sinkron
ini banyak digunakan pada pembangkit dikarenakan pengaturan atau
pengontrolan generator sinkron ini sangat mudah dibandingkan dengan
generator lainnya. Dalam penyediaan energi listrik di Indonesia ini ada
beberapa faktor yang mempengaruhi generator untuk menyediakan
energi listrik salah satunya ialah perubahan beban pada generator [2]
(Perawati, 2017). Pada saat generator dalam kondisi beban yang
berubah ubah maka akan terjadi penurunan tegangan yang dimana hal
ini diakibatka oleh jatuhnya tegangan pada saluran, beban dan
elektroda. Selain itu pada generator terjadi penurunan kecepatan yang
disebabkan arus beban menghasilkan medan magnet yang dimana arah
gayanya berlawanan dengan putaran generator [3]
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Generator Sinkron
Generator sinkron adalah sebuah mesin listrik yang dimana
berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan
prinsip induksi medan magnet. Mesin listrik ini dikatakan generator
sinkron karena generator ini bekerja menghasilkan energi listrik oleh
induksi medan magnet yang dihasilkan oleh arus eksitasi dan torsi

6
putaran yang didapat dari prime mover seperti turbin, yang dimana laju
kecepatan putar rotor dengan kecepatan medan putar stator sama atau
sinkron. Generator sinkron ini sangat banyak digunakan pada
pembangkit pembangkit yang memiliki torsi atau kecepatan putar yang
sangat tinggi seperti PLTU, PLTG, dan PLTGU. Generator sinkron
banyak di gunakan dipembangkit yaitu karena untuk mengontrol
frekuensi yang dihasilkan sangat mudah karena kecepatan putar rotor
dan kecepatan medan putar stator yang menghasilkan frekuensi sama
atau sinkron.

Gambar 2.1 Generator Sinkron

2.2.2. Prinsip Kerja Generator Sinkron

Generator sinkron bekerja dengan prinsip kerja induksi medan


magnet. Pada bagian rotor terdapat kumparan yang terhubung dengan
eksitasi, yang dimana kumparan tersebut akan di aliri arus eksitasi untuk
menghasilkan medan magnet. Kemudian rotor pada generator sinkron
akan diberi torsi atau gaya putar dari luar oleh prime mover yaitu seperti
baling baling, dan turbin. Setelah rotor bergerak maka medan yang
timbul pada rotor juga akan ikut bergerak menginduksi kumparan pada
stator. Menurut hukum faraday mengenai proses induksi elektromagnetik
yaitu jika suatu konduktor di gerakkan dalam medan magnet maka pada
konduktor tersebut akan di bangkitkan tegangan induksi (Gaya Gerak
Listrik). Besarnya tegangan induksi yang dihasilkan pada kumparan yang
ada pada stator adalah sebesar :

7
𝐸 = 4,44 . 𝑓 . 𝑀 . 𝜑 . 𝐾𝑑 ............................................................... (2.1)

Dimana :
E : Gaya gerak listrik (V)
f : Frekuensi (Hz)
M : Jumlah kumparan per phasa
Kd : Faktor distribusi
Φ : Flux magnet

Generator sinkron mempunyai dua metode dalam pembangkitan tenaga


listriknya yaitu :
1. Rotating Armatur
Metode rotating armature merupakan metode pembangkitan pada
generator sinkron dimana kumparan medan untuk menghasilkan
medan magnet berada pada statornya, dan kumparan armaturnya
berada pada rotor. Dinamakan rotating armature karena proses
pembangkitan terjadi akibat medan magnet menginduksi
kumparan armature pada rotor yang berputar, jadi karena
kumparan yang bergerak dalam medan magnet sehingga timbul
ggl.

Gambar 2.2 Rotating Armatur

2. Rotating Field
Berbeda dengan rotating armature, metode rotating field bekerja
sebaliknya dimana metode ini pada generator sinkron kumparan

8
medannya untuk menghasilkan medan magnetnya berada di rotor
dan kumparan armaturnya berada di stator. Dinamakan rotating
field karena pada proses pembangkitan energi listriknya medan
magnet menginduksi kumparan armature pada stator, yang
dimana ggl dihasilkan karena medan magnet tetap yang
dihasilkan kumparan medan pada rotor itu bergerak atau berputar
sama dengan putaran rotornya.

Gambar 2.3 Rotating Field

2.2.3. Bagian Bagian Generator Sinkron

Terdapat dua bagian utama pada generator sinkron yaitu :

- Stator yaitu bagian yang diam atau tidak ikut begerak pada generator
- Rotor yaitu bagian yang bergerak atau berputar pada generator

2.2.3.1. Stator
Stator adalah bagian yang diam atau tidak bergerak pada
generator sinkron yang terdiri dari inti stator, alur stator, rumah stator,
kumparan, dan terminal box. Stator biasa disebut juga dengan body
pada mesin listrik sperti generator sinkron ini.
Bentuk generator sinkron pada bagian dalam terdapat inti stator
yang terbuat dari bahan feromagnetik untuk mempermudah aliran flux
magnet yang berbentuk silinder dengan alur dan berlapis lapis untuk

9
mengurangi rugi rugi akibat induksi elektromagnetik. Inti besi memiliki
alur yang berguna sebagai tempat belitan atau kumparan stator.
Pada bagian luar terdapat rumah stator yang berfungsi menopang
inti stator yang biasanya terbuat dari besi tuang yang berbentuk silinder.
Selain itu juga pada rumah stator terdapat kotak terminal yang berfungsi
untuk menghubungkan kumparan pada stator maupun rotor dengan
sumber atau beban.

Gambar 2.4 Stator

2.2.3.2. Rotor

Rotor adalah bagian yang bergerak atau berputar pada generator


sinkron yang terdiri dari shaft, bearing, slip ring, inti rotor, dan kumparan.
Shaft merupakan bagian yang menopang inti rotor, rumah rotor bearing,
kipas, slip ring berbentuk batang silinder yang panjang. Bearing
merupakan bagian pada rotor yang berbentuk dua silinder yang disekat
oleh bola besi yang berguna untuk menopang shaft pada rumah rotor
dan membatasi gerak antara shaft rotor dan stator sehingga rotor dapat
berputar. Kipas pada rotor berfungsi sebagai pendingin untuk
mendinginkan bagian dalam pada generator sinkron. Kemudian slip ring
berfungsi untuk menghubungkan kumparan dengan sumber atau beban.

10
Gambar 2.5 Bagian Bagian Rotor
Inti rotor terdapat dua jenis yaitu salient pole dan silinder. Rotor salient
pole memiliki bentuk kutub yang menonjol, bentuk diameternya besar
dan mempunyai poros yang pendek, rotor jenis ini biasanya digunakan
pada generator sinkron dengan kecepatan yang lambat dan sedang.
Rotor silinder memiliki bentuk silinder seperti tabung dan halus, kutub
tidak menonjol melebihi rotor, berdiameter kecil dan poros yang panjang,
rotor jenis ini biasanya digunakan pada generator sinkron dengan
putaran yang sangat cepat.

Gambar 2.6 Rotor Silinder Dan Rotor Salient Pole

2.2.4. Karakteristik Generator Sinkron


2.2.4.1. Generator Sinkron Tanpa Beban
Generator sinkron tanpa beban yaitu suatu kondisi dimana
generator sinkron bekerja tidak terhubung dengan beban atau dengan
circuit terbuka. Pada kondisi ini saat generator sinkron bekerja dengan
kecepatan sinkronnya dan diberi arus medan maka akan timbul
tegangan pada kumparan jangkar di statornya. Dalam keadaan tanpa
beban arus tidak mengalir di kumparan jangkar pada stator, karenanya
tidak terdapat pengaruh reaksi jangkar pada generator sinkron. Fluks
medan magnet hanya dihasilkan oleh arus medan yang mengalir pada

11
kummparan medan di rotor generator sinkron saja.

Gambar 2.7 Rangkaian Ekivalen Generator Sinkron Tanpa Beban


Dimana bentuk hubungannya diperlihatkan pada persamaan
berikut :

𝐸 = 𝑐 . 𝑛 . 𝜑 ....................................................................................... (2.2)
Dimana :
E : Tegangan ( Volt )
c : Konstanta Mesin
n : Kecepatan ( rpm )
φ : Flux yang dihasilkan arus medan

Gambar 2.8 Kurva Generator Sinkron Tanpa Beban

12
2.2.4.2. Generator Sinkron Hubung Singkat
Kondisi hubung singkat yaitu kondisi dimana generator sinkron
bekerja dengan outputnya dihubung singkat. Karakteristik hubung
singkat dapat di peroleh dengan menghubung singkatkan kumparan
jangkar melalui sebuah ampere meter dan generator diputar pada
putaran sinkronnya. Percobaan ini berfungsi untuk mengetahui
perubahan arus jangkar terhadap perubahan arus medan. Dari
percobaan ini di dapatkan grafik perbandingan antara arus jangkar
dengan arus medan yang dimana hasilnya naik secara linier hingga
batas saturasinya.

Gambar 2.9 Grafik Generator Sinkron Hubung Singkat

2.2.4.3. Generator Sinkron Berbeban


Pada generator sinkron saat bekerja dengan terdapat beban yang
berubah ubah maka besar tegangan terminal akan berubah ubah juga,
hal ini disebabkan adanya :
- resistansi jangkar (Ra)
Resistansi jangkar adalah resistansi yang terdapat pada kumparan
jangkar pada stator, yang dimana resistansi ini akan menimbulkan
rugi rugi berupa panas pada kumparan yang disebabkan mengalirnya
arus pada kumparan jangkar. Akan tetapi pada konduktor berupa
kumparan umumnya resistansi bernilai sangat kecil.

- reaktansi bocor jangkar (XL)


Reaktansi bocor jangkar ialah reaktansi yang terjadi karena terdapat
fluks medan magnet yang tidak memotong air gap melainkan melalui
jalur arah yang lain yang dimana menghubungkan sisi sisi pada
kumparan dan memberikan induktansi belitan. Fluks bocor ini dapat
13
mengakibatkan jatuh tegangan terminal yang diakibatkan reaktansi
bocor yang terjadi.

Gambar 2.10 Rangkaian Ekivalen Generator Sinkron Berbeban


- reaksi jangkar
Reaksi jangkar merupakan pengaruh medan magnet yang
disebabkan oleh mengalirnya arus pada jangkar, arus pada jangkar
terjadi karena generator sinkron dibebani. Arus jangkar akan
menimbulkan fluksi jangkar yang berinteraksi dengan fluksi yang di
hasilkan pada medan rotor. Fluks tersebut akan mengubah nilai
terminal pada generator sinkron karena mempengaruhi fluksi arus
medan yang ada.

2.2.5. Beban
Menurut Meier, Beban adalah divais yang membuat daya
terdispasi (konsumsi). Dari perspektif rangkaianbeban di definisikan oleh
impedansi (Z). yang trediri dari resistansi (R) dan reaktansi (X), reaktansi
bisa ditimbulkan oleh dua hal yaitu induktansi (XL) dan kapasitansi (XC).
Dari perspektif secara fisik, beban diterminologi karakteristik listrik
secara individual. Beban didefinisikan oleh impedansi, secara teoritis ada
tiga tipe beban, beban resistif murni, beban induktif, dan beban kapasitif.
Jenis beban biasanya digambarkan dengan melihat konsumsi daya
beban tersebut melalui factor daya (PF).

14
Gambar 2.11 Segitiga Daya
2.2.5.1. Beban Resistif
Beban resistif adalah suatu alat yang menghambat energi listrik dan
akibatnya alat listrik tersebut akan menghasilkan panas contohnya seperi
resistor, lampu pijar dan lain lain. Beban resistif ini hanya menyerap daya
aktif saja sehigga tidak menyebabkan perubahan faktor daya atau faktor
daya unity yaitu sebesar 1.

Gambar 2.12 Beban Resistif

2.2.5.2. Beban Induktif


Pada dasarnya beban induktif berbentuk lilitan atau kumparan kawat
penghantar yang dililit pada suatu inti contoh seperti mesin pompa air,
transformator serta peralatan rumah tangga lainnya yang memiliki
kumparan. Beban induktif menyerap daya aktif dan juga daya reaktif,
akibat adanya induktansi yang menyerap daya reaktif sehingga faktor
daya pada beban induktif menjadi menurun lebih kecil dari 1. Kumparan
pada beban induktif menyebabkan terhambatnya laju arus, sehingga
terjadi pergeseran posisi gelombang arus menjadi tertinggal (Lagging)
dari gelombang tegangan.

15
Gambar 2.13 Beban Induktif

2.2.5.3. Beban Kapasitif


Beban kapasitif berbeda dari beban lainnya, beban kapasitif ini
menyerap daya aktif dan memiliki kemampuan untuk menyimpan
muatan listrik dan menyuplai daya reaktif contohnya seperti kapasitor,
starter lampu TL, dan kapasitor bank. Sehingga banyak penggunaan
beban kapasitif ini digunakan sebagai alat untuk memperbaiki faktor
daya pada suatu jaringan. Beban kapasitif memiliki perubahan faktor
daya lebih kecil dari 1 yang di sebabkan karena kemampuannya untuk
menyuplai daya reaktif. Beban kapasitif ini juga menyebabkan
terhambatnya laju tegangan pada suatu jaringan, sehingga
menimbulkan pergeseran posisi gelombang arus yang menjadi
mendahului (Leading) dari gelombang tegangannya .

Gambar 2.14 Beban Kapasitif

2.2.6. Pengaruh Beban Pada Generator Sinkron


Saat generator sinkron beroperasi dalam keadaan tanpa beban,
maka yang terjadi ialah tak ada arus yang mengalir melewati kumparan
jangkar stator. Berbeda dengan apabila generator bekerja dalam
keadaan berbeban, dimana arus jangkar akan mengalir dan membentuk
16
fluksi jangkar. Fluksi tersebut akan memengaruhi fluksi medan sehingga
akhirnya menyebabkan harga tegangan terminal pada generator sinkron
berubah. Reaksi ini kemudian dikenal dengan reaksi jangkar. Fluksi
jangkar menimbulkan penguatan maupun pelemahan. Pengaruh dari
fluksi jangkar bergantung pada beban dan juga faktor daya beban.
Arus jangkar akan mengalir dan menimbulkan reaksi jangkar yang
bersifat reaktif saat kondisi generator berbeban. Reaktansi ini disebut
dengan reaktansi pemagnetan yang bersama-sama dengan reaktansi
fluks bocor disebut sebagai reaktansi sinkron. Perbedaan pengaruh oleh
arus jangkar bergantung dari jenis beban yang terpasang dan faktor
dayanya.

Gambar 2.15 Hubungan Berbagai Jenis Beban pada Generator


Terhadap Arus dan Tegangan

Dari gambar 2.13 diketahui 3 diagram fasor yang menjelaskan


pengaruh 3 beban yang berbeda terhadap nilai tegangan terminal
generator sinkron.
Pada gambar a generator sinkron di bebani beban resistif, dimana
pada beban resistif fluksi jangkar mempengarusi fluksi medan yang ada
hanya sebatas dari medistorsinya saja tanpa mempengaruhi
penguatannya.
Pada gambar b generator sinkron di bebani beban induktif yang
dimana beban induktif ini membuat arus tertinggal (Lagging) dari
tegangan dan membuat arus jangkar akan melawan fluksi medan hal ini
membuat reaksi jangkar akan melemahkan fluksi arus medan. saat
generator melayani beban yang bersifat induktif tegangan induksi yang
dibutuhkan lebih besar dibandingkan dengan jenis beban lainnya dimana

17
kondisi arus jangkar serta tegangan terminal sama. Karena itu jenis
beban induktif ini membutuhkan arus medan dengan nilai yang besar
untuk menghasilkan tegangan terminal yang sama.
Pada gambar c generator sinkron di bebani beban kapasitif yang
dimana beban kapasitif ini membuat arus mendahului (Leading) dari
tegangannya. Pada beban ini reaksi jangkar akan menjadi penguatan,
hal ini terjadi dikarenakan fluks yang dihasilkan oleh arus jangkar akan
searah dengan fluksi medan. Dapat dilihat dari gambar bahwa pada
beban kapasitif ini tegangan induksi yang dibutuhkan lebih kecil.

2.2.7. Eksitasi
Pada generator medan magnet adalah hal utama yang di
butuhkan untuk menghasilkan energi listrik, karena dari prinsip kerja
sebuah generator ialah dengan induksi elektromagnetik jadi adanya
medan magnet pada generator itu sangat penting. Medan magnet pada
generator dapat di hasilkan oleh dua hal yaitu, medan magnet dapat
berasal dari permanen magnet yang dimana pada permanen magnet ini
fluks medan yang dihasilkan tidak dapat diatur dan seiring
penggunaannya medan magnetnya akan melemah. Yang kedua dapat
beraasal dari suatu kumparan yang dialiri arus listrik. Menurut hukum
orstet bila terdapat suatu kumparan dialiri arus listrik maka akan
menimbulkan medan magnet.
Pada generator yang menggunakan kumparan sebagai bagian
yang menghasilkan fluks medan magnet, maka untuk menghasilkan fluks
medan tersebut dibutuhkan suatu sumber arus listrik searah yang
mengalir pada kumparan tersebut sehingga menghasilkan fluks medan
magnet. Proses pembangkitan fluks medan magnet ini pada generator
disebut dengan eksitasi.
Pada generator sinkron besar tegangan listrik yang dihasilkan
oleh generator generator sebanding dengan besar induksi fluks medan
magnet di dalam dan putaran generator sinkronnya, sedangkan besar
induksi fluks medan magnet yang dihasilkan ini sebanding dengan besar
nilai arus eksitasi yang disalurkan. Prinsip ini menjadi dasar untuk
mengontrol tegangan keluaran generator, jika tegangan generator turun
18
maka arus eksitasi harus ditambah, dan jika tegangan generator terlalu
tinggi maka arus eksitasi dapat diturunkan. Terdapat dua macam tipe
eksitasi yaitu :
1. Eksitasi dengan menggunakan sikat (brush excitation)
Metode eksitasi menggunakan sikat yaitu suatu metode eksitasi
dimana sumber eksitasi diambil dari output terminal generator
untuk pemakaian sendiri yang kemudian disearahkan oleh rectifier
karana keluaran pada generator berupa sumber ac, yang
kemudian dialiri ke kumparan medan pada rotor di generator
menggunakan slip ring dan brush atau sikat. Penggunaan slipring
dan sikat ini berfungsi untuk mengalirkan sumber eksitasi dari luar
ke rotor karena rotor bergerak atau berputar.

Gambar 2.16 Brush Eksitasi


2. Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation)
Metode eksitasi tanpa sikat ini bekerja dengan cara jaringan
penyaluran eksitasi berada satu poros dengan rotor generator
sehingga tidak memerlukan perantara sikat. Proses kerja metode
ini ialah dengan cara bertahap dimana rotor dari generator
sinkron, generator eksitasi dan permanen magnet generator
terhubung, jadi bila generator sinkron rotornya berputar karena
terdapat torsi putaran yang di sebabkan oleh prime mover maka
rotor pada generator yang lainnya akan ikut bergerak. Tahap
pertama permanen magnet generator menghasilkan energi listrik
bolak balik yang kemudian nilainya di atur dan di searahkan oleh
AVR dan rectifier untuk menjadi arus medan pada generator
eksitasi, hal ini dilakukan karena energi listrik yang di hasilkan

19
permanen magnet generator terbilang kecil. Kemudian pada
generator eksitasi utama kumparan armaturnya berada pada rotor
yang artinya sumber eksitasi mengalir pada rotor yang kemudian
di searahka menggunakan rotating dioda, dinamakan rotating
dioda karena dioda ini berfungsi untuk menyearahkan energi listrik
yang di hasilkan pada rotor generator eksitasi yang dimana letak
dioda ini berada satu poros juga dengan rotor lainnya sehingga
dioda ini juga ikut berputar sama dengan rotor lainnya. Setelah di
searahkan maka sumber eksitasi ini dialirkan pada kumparan
medan generator sinkron yang berada pada rotor.

Gambar 2.17 Brushless Eksitasi

2.2.8. Pengontrolan Generator Sinkron


Generator memiliki empat buah output yaitu daya aktif (P), daya
reaktif (Q), tegangan (V), dan frekuensi (f), dan dua input masukan
berupa torsi putaran dan arus medan eksitasi. Generator diibaratkan
plant yang mempunyai dua kontrol input dan emapt output yang dimana
pengontrolan output diatur dari inputan yang diberikan yang dimana :
1. Kontrol arus medan (If), berfungsi untuk mengontrol output
tegangan generator (V) dan daya reaktifnya (Q)
2. Kontrol torsi putar (Tm), berfungsi untuk mengontrol output
frekuensi generator (f) dan daya aktif (P)

20
Gambar 2.18 Parameter Kontrol Generator
Dari hal tersebut dapat kita ketahui bahwa jika terjadi perubahan
nilai output tegangan dan daya reaktifnya akibat suatu beban, maka kita
dapat mengontrol outputnya agar tetap menghasilkan nilai yang stabil
dengan mengatur arus medan yang masuk utuk menginduksi generator.
Begitu juga dengan output frekuensi dan daya aktifnya jika nilainya
berubah akibat suatu beban maka kita dapat mengontrol outputnya agar
dapa menghasilkan nilai stabil dengan cara mengatur torsi putaran dari
generator tersebut. Pada pembangkit listrik untuk mengatur nilai arus
medan dari eksitasi di atur oleh alat AVR (Automatic Voltage Regulator),
dan untuk mengatur torsi putarannya ialah dengan cara mengatur
governornya. Governor merupakan suatu valve pada pembangkit yang
berfungsi untuk mengatur aliran bahan bakar, air, uap atau energi yang
berfungsi untuk memutar turbin yang dimana putaran turbin tersebut
akan memberikan torsi putaran pada generator sinkron.

2.2.9. Matlab dan Simulink


MATLAB atau matrix labolatory adalah sebuah softwere aplikasi
yang di kembangkan oleh the mathworks, yang dimana softwere aplikasi
matlab ini adalah softwere aplikasi yang memungkinkan kita untuk
membuat sebuah komputasi numerical dan membuat pemrograman
suatu alat tertentu. MATLAB ini memungkinkan kita untuk melakukan
komputasi matematika, manipulasi matrix, pembentukan algoritma,
akusisi data, Analisa data, serta pembuatan sebuah grafik. Selain itu
pada softwere aplikasi MATLAB ini terdapat sebuah fitur yang dimana

21
memungkinkan kita untuk membuat dan mendesain simulasi suatu alat
atau kejadian dan menghasilkan data proses hingga hasil dalam bentuk
angka ataupun sebuah grafik, fitur tersebut ialah Simulink.

Simulink merupakan salah satu fitur yang diberikan oleh matlab


dimana kita dapat membuat suatu simulasi system, alat, dan sebagainya
dengan berbagai kondisi yang diinginkan. Selain itu juga pada Simulink
ini memungkinkan kita untuk membuat atau mendesain suatu alat atau
sistem yang sudah ada. Penggunaan Simulink dalam ketenaga listrikan
banyak digunakan untuk melakukan pembuatan sistem kontrol pada
suatu alat seperti motor listrik, dan generator, atau di gunakan untuk
pemantauan suatu kondisi system tenaga listrik.

Terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan untuk membuat


desain simulasi suatu sistem tenaga listrik.

- Teknik pemodelan langsung : teknik pemodelan ini yaitu dengan cara


membuat simulasi dengan menggunakan komponen komponen dan
alat yang sudah didesain dan di program oleh matlab simulink yang
tersedia pada library di Simulink. Contoh seperti membuat desain
gardu hingga ke beban dengan komponen dan alat alat yang sudah
di sediakan pada library simulinknya.

- Teknik transformasi pemodelan : teknik transformasi ini yaitu dengan


cara mengubah bentuk nyata suatu rangkaian atau jaringan sistem
kedalam bentuk matematik dengan mencari komponen komponen
yang memiliki karakteristik atau sifat yang sama. Contohnya seperti
membuat desain inverter dengan bentuk rangkaian ekivalennya.

- Teknik pemrograman sendiri : teknik ini membuat suatu simulasi


dengan cara menggunakan bahasa pemrograman seperti bahasa c,
pascal, visual basic dan lain lain.

22
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Perancangan Penelitian

Dalam menyusun tugas akhir ini dilakukan sebuah penelitian


mengenai simulasi system generator sinkron terhadap perubahan
beban, yang dimana untuk mendapatkan data dan proses penelitian
ini dilakukan dengan metode penelitin eksperimental dan deskriptif.

Dala penelitian ini metode eksperimental dilakukan dengan


dua cara yaitu dengan melakukan pemodelan simulasi dengan
menggunakan softwere MATLAB yaitu dengan menggunakan fitur
SIMULINK. Kemudian untuk memastikan dan membuktikan
kebenaran dari pemodelan simulasi dilakukan lagi eksperimen
dengan pengujian pada laboratorium yang dimana data hasil yang
didapatkan pada pengujian laboratorium dan pemodelan simulasi
akan dibandingkan untuk mencari tau karakteristik dari generator
sinkron dan memastikan kebenaran dari pemodelan simulasi yang
telah dibuat.

23
MULAI

STUDI
LITERATUR
GENERATOR
SIKRON

PENGUJIAN PEMODELAN
LABORATORIUM SIMULASI

PENGAMBILAN PENGAMBILAN DATA


ARUS, TEGANGAN,
DATA ARUS,
DAYA DAN GRAFIK
TEGANGAN, DAN RESPON GENERATOR
DAYA PADA PADA BEBAN NOL
BEBAN NOL

PENGAMBILAN PENGAMBILAN
DATA DENGAN DATA DENGAN
PEMBEBANAN PEMBEBANAN
BEBAN RESISTIF BEBAN RESISTIF

PENGAMBILAN PENGAMBILAN
DATA DENGAN DATA DENGAN
PEMBEBANAN PEMBEBANAN
BEBAN RESISTIF BEBAN RESISTIF
INDUKTIF INDUKTIF

PENGAMBILAN PENGAMBILAN
DATA DENGAN DATA DENGAN
PEMBEBANAN PEMBEBANAN
BEBAN RESISTIF BEBAN RESISTIF
KAPASITIF KAPASITIF

ANALISA DATA DAN ANALISA DATA DAN


PEMBUATAN GRAFIK GRAFIK RESPON
PERBANDINGAN ANTARA GENERATOR

ANALISA DAN MEMBANDINGKAN DATAA HASIL


PENGUJIAN LABORATORIUM DAN PEMODELAN
SIMULASI

PEMBUATAN LAPORAN

Gambar 3.1 Flowchart Diagram Alir Penelitian

24
3.1. Teknik Analisis
Pada penelitian ini digunakan metode penelitian eksperimental
dan deskriptif yaitu suatu metode penelitian dengan cara melakukan
sebuah eksperimen untuk mengetahui hubungan sebab akibat
dengan melakukan kontrol atau kendali yang dimana penelitian ini
bersifat deskripsi secara sistematis, factual, dan akurat pada suatu
system tertentu. Pada penelitian ini untuk mendukung metode
penelitian eksperimental digunakan simulasi dan pemodelan
menggunakan suatu softwear yaitu matlab. Untuk menyelesaikan
penelitian ini dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut :

1. Studi Literatur
dilakukan pencarian landasan-landasan teori yang diperoleh
dari berbagai buku, jurnal dan lain-lain untuk melengkapi
perbendaharaan konsep dan teori, sehingga memiliki landasan dan
keilmuan yang baik dan sesuai.

2. Pengujian Laboratorium
Pada tahap ini untuk mencari tau karakteristik beban
generator sinkron dilakukan pengujian secara langsung
menggunakan peralatan yang berada pada laboratorium mesin listrik
Institut Teknologi PLN untuk mengambil data keperluan penelitian.
Data yang diperlukan ialah data output generator sinkron berupa
tegangan (Eo), arus (Io), dan daya aktif (Po) pada kondisis beban nol
hingga beban penuh dengan beban resistif (R), beban resistif induktif
(RL), dan beban resistif kapasitif (RC). Selain itu juga diambil data
spesifikasi peralatan yang akan dibuat model simulasinya.

3. Perancangan Simulasi
Selain melakukan pengujian secara langsung di lapangan
dalam penelitian ini dilakukan pembuatan model simulasi dari
pengujian secaara langsung dengan menggunakan softwear matlab

25
dan fitur Simulink. Pembuatan model simulasi ini dilakukan dengan
cara pemodelan langsung dimana komponen nyata dapat di
modelkan penggantinya dengan suatu gambar komponen atau alat
tertentu yang terdapat di dalam library program simulasi tersebut.
.pengujian dan pengambilan data simulasi di lakukan dengan
pengambilan sempel data selama 10 detik, yang di mana generator
akan bekerja secara tanpa beban hingga beban penuh dengan
penambahan besar nilai beban setiap detiknya.

4. Analisa Data
Analisa data dilakuan dengan cara membandingkan data
yang diperoleh dari pengujian laboratorium dan data dari simulasi
menggunakan softwear. Kemudian diteliti karakteristik dari data
output generatornya untuk mencari karakteristiknya.

5. Pembuatan Laporan
Pada tahapan ini dilakukan pembuatan laporan yang disusun
berdasarkan data yang di dapat, pemodelan simulasi yang di buat,
dan hasil penelitian.

26
3.3. Jadwal Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dengan mengikuti praktek kerja


lapangan / magang dengan mengamati fenomena yang terjadi pada
keadaan di lapangan. Penelitian akan di lakukan mengikuti urutan
rancangan penelitian yang terjadwal didalam tabel berikut :

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian


Waktu Kegiatan
Kegiatan February Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Studi
Literatur

2. Observasi
Lapangan

3. Pengamatan
Fenomena

4. Pengambilan
data yang di
butuhkan

5. Pembuatan
Rancangan
Simulasi

6. Pembuatan
Laporan

27
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Simulasi Karakteristik Beban Generator Sinkron


Pada penelitian ini pengambilan data di lakukan dengan dua cara
yaitu dengan pengujian secara langsung dan pemodelan simulasi.
Pengambilan data simulasi dilakukan dengan membuat pemodelan
simulasi generator sinkron yang di beribeban dan kemudian simulasi
dijalankan untuk melihat grafik respon generator sinkron terhadap
perubahan beban. Pembuatan model simulasi ini di buat dengan
softwear matlab.
Data data pemodelan diambil dari peralatan peralatan yang
berada pada saat pengujian secara langsung di laboratorium mesin
listrik. Data yang diperlukan berupa data generator sinkron, data supply
torsi putaran, arus eksitasi, dan data beban resistif, induktif, dan
kapasitif.

4.1.1. Pemodelan Simulasi


Pemodelan simulasi dibuat dengan softwear matlab yang di bantu
dengan fitur Simulink. Simulink merupakan fitur dari matlab yang
bertujuan untuk pemodelan simulasi suatu program yang dimana pada
Simulink ini dapat digunakan untuk melakukan pembuatan model model
simulasi program seperti sistem kontrol, respon sistem, sinyal, transfer
fungsi dan lain lain. Pada penelitian ini pemodelan simulasi yang dibuat
adalah simulasi untuk melihat karakteristik respon generator sinkron
terhadap perubahan beban.
Pemodelan dibuat dengan simulink yang dimana pada Simulink
sudah terdapat library komponen komponen untuk pembuatan
pemodelan. Dalam pembuatan simulasi beriku merupakan tabel
spesifikasi dari peralatan peralatan yang akan dimasukan ke dalam
pemodelan :

28
1. Generator sinkron
Tabel 4.1 Spesifikasi Generator Sinkron
EM - 3330 - 3A
Three-phase Salient Pole Synchronous Machine
Rating For Generator Operation
Rated Voltage / Current 220Vac / 0.8A
Excitation Voltage 66Vdc(60Hz) / 90Vdc(50Hz)
Rated Speed 1800rpm (60Hz) / 1500rpm
(50Hz)
Rated Power 0.3KW
Power Factor 1.0
2. Beban Resistif
Tabel 4.2 Spesifikasi Beban Resistif
EM - 3310 – 4R
Resistive Load
Modular Design
Load Resistor 3 resistors (Y connection), 6
steps, 920Ω each step
Rated Voltage 220V
Fuse Protection
Terminal 4mm Safety Socket
3. Beban Induktif
Tabel 4.3 Spesifikasi Beban Induktif
EM - 3310 – 4L
Inductive Load
Modular Design
Load Resistor 3 inductors (Y connection), 6
steps, 1.7H each step
Rated Voltage 220V
Fuse Protection
Terminal 4mm Safety Socket

29
4. Beban Kapasitif
Tabel 4.4 Spesifikasi Beban Kapasitif
EM - 3310 – 4C
Capacitive Load
Modular Design
Load Resistor 3 Capacitors (Y connection), 6
steps, 2.5µF each step
Rated Voltage 220V
Fuse Protection
Terminal 4mm Safety Socket

Data pada tabel diatas merupakan data yang nantinya akan di


input pada komponen komponen pada pemodelan simulasi. Untuk input
kecepatan dan arus medan dibuat nilainya konstan sehingga untuk
mempermudah proses running dan pemodelan input yang seharusnya
didapat dari putaran motor dc permanen magnet dan arus medan dari
modul eksitasi dari pengujian langsung diganti menjadi nilai konstan.
Pemodelan simulasi karakteristik beban generator sinkron dibuat seperti
berikut:

Gambar 4.1 Model Simulasi Karakteristik Beban Generator Sinkron

30
Setelah selesai dibuat pemodelan simulasinya dan selesai diinput
data spesifikasi setiap peralatannya maka selanjutnya simulasi dapat di
test running. Proses pengambian data yang diamati ialah data output
tegangan, arus dan daya aktif. Selain itu pada simulasi diambil juga data
berupa grafik respon tegangan dan arus generator sinkron terhadap
perubahan beban.

Gambar 4.2 Respon Pengaruh Beban Resistif


Gambar 4.2 merupakan contoh grafik respon output generator
sinkron yang dimana pada garfik bagian atas merupakan grafik tegangan
dan pada bagian bawah merupakan grafik arus. Contoh respon
karakteristik beban generator sinkron yang benar ialah seperti ini. Dari
gambar 4.2 di jelaskan bahwa pengaruh beban resistif pada output
generator sinkron terjadi pada waktu t = 5s yang dimana pada detik ke 5
beban masuk ke generator sinkron yang menimbulkan arus armature
untuk ke beban resistif dan pada output tegangan dapat di lihat juga
pada detik ke 5 terjadi penurunan tegangan.

31
Gambar 4.3 Respon Pengaruh Beban Resistif Induktif
Pada gambar 4.3 merupakan respon output generator sinkron
terhadap pengaruh perubahan beban resistif induktif. Pada garfik ini di
jelaskan bahwa pada waktu t = 0 – 4 , generator sinkron bekerja atau
jalan dalam keadaan tidak berbeban. Pada t = 4 – 10, beban resiistif
induktif masuk membebani generator sinkron dimana dapat di ketahui
pada detik ke 4 hingga ke 10 terdapat arus yang timbul sangat tinggi
untuk mensupply beban resistif indukti. Dan pada output tegangan
terdapat penurunan pada detik ke 4 hingga ke 10 karen terdapat beban
induktif resistif yang memerlukan arus yang sangat besar karena sifat
beban induktif yang merupakan kumparan yang membutuhkan arus
besar agar menghasilkan medan magnet atau fluks.

32
Gambar 4.4 Respon Pengaruh Beban Resistif Capacitif
Pada gambar 4.4 merupakan respon output generator sinkron
terhadap perubahan beban resistif kapasitif. Pada grafik ini di jelaskan
bahwa pada waktu t = 4s beban resistif kapasitif terhubug dengan
generator sinkron yang dimana dapat di lihat respon dari tegangannya
terdapat kenaikan nilai sesaat yang dimana di sebabkan oleh sifat beban
kapasitif. Pada t = 4s arus mulai timbul karena generator sinkron
terhubung ke beban.

4.1.2. Hasil Simulasi


Simulasi dilakukan dengan mengambil sempel waktu selama 10
detik. Pada simulasi ini input generator sinkron berupa kecepatan
konstan 1500rpm atau 157rad/s dan input tegangan medan sebesar 7V.
pada simulasi ini diambil data output tegangan, arus, dan daya aktif
generator sinkron untuk mengetahui pengaruh perubahan beban pada
generator dan hasil data yang di ambil dari simulasi akan dibandingkan
dengan data pengujian langsung. Selain pengambilan data, pada
simulasi ini juga dilihat grafik respon output generator sinkronnya
terhadap perubahan beban.

33
Simulasi di lakukan dengan sampel waktu 10 detik dimana
simulasi di lakukan dengan prosedur sebagai berikut :
▪ t = 0 – 4s generator bekerja tanpa beban
▪ t = 4 – 5s saklar beban 1 menyala
▪ t = 5 – 6s saklar beban 1 – 2 menyala
▪ t = 6 – 7s saklar beban 1 – 3 menyala
▪ t = 7 – 8s saklar beban 1 – 4 menyala
▪ t = 8 – 9s saklar beban 1 – 5 menyala
▪ t = 9 – 10s saklar beban 1 – 6 menyala

Gambar 4.5 Respon Generator Sinkron Terhadap Perubahan Beban R

Gambar 4.5 merupakan gambar grafik respon tegangan dan arus


generator sinkron terhadap perubahan beban resistif. Dari gambar grafik
dapat di ketahui pada t = 0 – 4s generator bekerja tanpa beban dengan
nilai tegangan 224V dan arusnya 0A. kemudian beban terhubung
dengan generator mulai dari t = 4 – 10s dimana setiap 1 detik akan
terdapat kenaikan beban resistif. Dari gambar grafik dapat di lihat setiap
1 detik terdapat kenaikan arus, dan penurunan tegangan namun karena
penurunan nilai tegangannya begitu kecil sehingga pada grafik seperti
tidak terlihat terjadi adanya penurunan nilai tegangannya. Pada simulasi
pertama didapatkan data sebagai berikut :

34
Tabel 4.5 Hasil Simulasi Perubahan Beban Resistif
Simulasi
Eo (V) Io (A) Po (W)
S0=off 224,643 0 0.492

S0–S1=on 224.432 0.177 59.84

S0–S2=on 224.211 0.353 119.2

S0–S3=on 223.998 0.529 178.5

S0–S4=on 223.772 0.705 237.9

S0–S5=on 223.587 0.881 297.2

Shorted 0 4.18 3.3

Gambar 4.6 Respon Generator Sinkron Terhadap Perubahan Beban RL


Pada gambar 4.6 merupakan gambar grafik respon output
tegangan dan arus generator sinkron terhadap perubahan beban resistif
induktif. Pada grafik respon pada t = 0 – 4s generator bekerja dengan
keadaan tanpa beban. Beban baru terhubung dengan generator sinkron
pada t = 4 – 10s dimana setiap 1 detik akan terdapat kenaikan beban
resistif induktif. Pada gambar grafik terlihat kenaikan arus yang
disebabkan terhubungnya beban pada generator. Pada grafik
tegangannya turun akan tetapi karena penurunan teganganya sangat

35
kecil sehingga pada grafik seperti tidak terlihat perubahannya. Maka dari
itu untuk melihat penurunan tegangnnya di ambil data sebagai berikut :

Tabel 4.6 Hasil Simulasi Perubahan Beban Resistif Induktif


Simulasi
Eo (V) Io (A) Po (W)
S0=off 224.6 0 0.907

S0–S1=on 224.5 0.181 73.22

S0–S2=on 224.4 0.362 149.2

S0–S3=on 224.2 0.527 184.6

S0–S4=on 223 0.704 245.2

S0–S5=on 222.4 0.881 305.6

Shorted 0 4.14 3.28

Gambar 4.7 Respon Generator Sinkron Terhadap Perubahan Beban RC


Pada gambar 4.7 merupakan gambar respon grafik tegangan dan arus
generator sinkron terhadap perubahan beban resistif kapasitif. Sama
dengan simulasi sebelumnya dimana pada t = 0 – 4s generator bekerja
dengan keadaan tanpa beban. Beban baru terhubung dengan generator
sinkron pada t = 4 – 10s dimana setiap 1 detik akan terdapat kenaikan

36
beban resistif kapasitif. Pada pembebanan ini di dapat kenaikan nilai
tegangan akan tetapi karena kenaikan nilainya yang begitu kecil maka
pada grafik tidak dapat terlihat dengan jelas. Kenaikan nilai beban dapat
dilihat dari kenaikan nilai arusnya yang dimana besarnya sebagai
berikut:

Tabel 4.7 Hasil Simulasi Perubahan Beban Resistif capasitif


Simulasi
Eo (V) Io (A) Po (W)
S0=off 224.6 0 0.907

S0–S1=on 224.7 0.258 60.51

S0–S2=on 225.3 0.517 120.6

S0–S3=on 225.7 0.775 180.9

S0–S4=on 226.1 1.034 240.6

S0–S5=on 226.4 1.296 301.2

Shorted 0 4.18 3.3

4.2. Pengujian Karateristik Beban Generator Sinkron


Pengujian alat dan pengambilan data dilakukan di laboratorium
mesin listrik Institut Teknologi PLN. Dalam melakukan pengujian dan
pengambilan data digunakan peralatan yang berada pada laboratorium.
Pengujian dilakukan dengan prosedur yang berada pada buku panduan
penujian. Pada pengujian karakteristik beban generator sinkron,
pengujian dilakukan dengan cara melakukan pembangkitan energi listrik
dengan mesin sinkron dimana input putarannya berasal dari motor dc
permanen magnet dan input arus medannya berasal dari power supply
tiga fasa yang kemudian disearahkan menggunakan eksitasi mesin
sinkron. Proses pengambilan data saat pengujian dilakukan dengan
mengamati output generator sinkron yang dibebani dengan beban RLC
dengan nilai yang berbeda beda .

37
Adapun pengujian ini bertujuan untuk memperoleh hasil data
lapangan untuk kemudian akan dibandingkan dengan hasil data yang
diperoleh melalui simulasi matlab simulink.
4.2.1. Peralatan Yang di Butuhkan
Pada penelitian mengenai karakteristik beban pada generator
sinkron dilakukan dengan dua acara yaitu dengan melakukan simulasi
dengan menggunakan softwear, dan melakukan percobaan langsung
yang dimana kedua hasil yang akan didapatkan akan dibandingkan
untuk membuktikan karakteristik pembebanan pada generator sinkron.
Percobaan langsung dilakukan di laboratorium mesin listrik yang
berada pada institute teknologi PLN Jakarta. Pada percobaan langsung
ini di perlukan alat alat percobaan sebagai berikut :
1. Mesin DC permanen magnet
2. Mesin sinkron salient pole tiga fasa
3. DC power supply
4. Power supply tiga fasa
5. Eksitasi mesin sinkron
6. Modul proteksi arus tiga fasa
7. Beban resistif
8. Beban induktif
9. Beban kapasitif
10. Digital meter DCA
11. Digital meter DCV
12. Digital meter RPM
13. Digital power analysis meter
14. Break controller
15. Meja laboratorium dan frame eksperimental
16. Coupling
17. Coupling guard
18. Shaft end guard
19. Connecting leads set
20. Seafty bridging plug set

38
4.2.2. Rangkaian Percobaan

Gambar 4.8 Diagram Circuit Untuk Tes Karaktereristik Beban

39
Gambar 4.9 Diagram Koneksi Untuk Tes Karaktereristik Beban

40
4.2.3. Hasil Percobaan
Pada saat melakukan percobaan arus medan (If) dan kecepatan
putar (N) harus di jaga konstan. Pada kecepatan nilainya harus di jaga
konstan 1500 rpm untuk frekuensi 50Hz dan 1800 rpm untuk frekuensi
60Hz.
Dalam penelitian ini kecepatan di jaga konstan sebesar 1500 rpm
dengan frekuensi 50Hz. Dalam percobaan pengaruh perubahan beban di
bagi menjadi tiga bagian yaitu beban R, beban RL, beban RC, dan enam
perubahan nilai beban. Pada percobaan ini didapatkan data sebagai
berikut.

Tabel 4.8 Data Pengamatan Perubahan Beban R


Switch positions on resistive load module
S0=off S0– S0– S0– S0– S0– S0– shorted
S1=on S2=on S3=on S4=on S5=on S6=on
If (A) 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36
Io (A) 0 0.147 0.288 0.423 0.55 0.669 0.778 1.334
Eo (V) 235.5 232.3 228 225.4 220 213.1 206.6 0
Cos ᶲ 0 0.999 0.999 0.999 0.999 1 1 1
Po (W) 0 59 113 166 210 247 278 0
N (rpm) 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500

Dari data pengamatan hasil percobaan dapat diketahui pengaruh


perubahan beban pada generator sinkron. perubahan nilai beban diatur
dari saklar pada modul beban. Terdapat enam saklar beban yang
dimana tiap saklar nilai bebannya sama. Dari tabel data pengamatan 4.8
dapat diketahui pengaruh beban resistif pada output generator yang
dimana setiap kenaikan nilai beban resistifnya maka terdapat penurunan
nilai tegangan yang disebabkan karena besarnya arus yang dibutuhkan
untuk beban resistif.
Selain karena kebutuhan arus untuk beban resistif penurunan
tegangan di sebabkan juga oleh arus armature dan impedansi sinkron
yang menyebabkan jatuhnya tegangan generator.

41
Dalam percobaan beban resistif ini menyerap daya aktif yang
dimana selain menimbulkan drop tegangan karena arus yang dibutuhkan
beban resistif, tetapi juga dapat menimbulkan penurunan kecepatan
pada generator sinkron akibat timbulnya torsi beban akibat penyerapan
daya aktif.
Tabel 4.9 Data Pengamatan Perubahan Beban RL
Switch positions on resistive load and inductive load module
S0=off S0– S0– S0– S0– S0– S0– shorted
S1=on S2=on S3=on S4=on S5=on S6=on
If (A) 0.52 0.52 0.52 0.52 0.52 0.52 0.52 0.52
Io (A) 0 0.248 0.474 0.664 0.837 0.966 1.086 1.9
Eo (V) 257.9 244.4 233.5 221.7 212.3 197.7 186.8 0
Cos ᶲ 0 0.697 0.692 0.7 0.709 0.713 0.718 0
Po (W) 0 73 132 178 215 235 253 0
N (rpm) 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500
Pada tabel data pengamatan 4.9 dapat kita ketahui pengaruh
beban resistif induktif pada generator sinkron dimana setiap kenaikan
nilai bebannya terdapat penurunan tegangan yang disebabkan besarnya
arus yang di butuhkan beban resistif induktif ini. Beban resistif induktif ini
penyerapan arusnya lebih besar dibandingkan dengan beban resistif
murni, hal ini disebabkan karena beban induktif yang berbentuk
kumparan yang dimana membutuhkan arus yang lebih besar untuk
menimbulkan medan magnet atau fluks. Pada dasarnya beban induktif
hanya menyebabkan penurunan tegangan yang besar akibat kebutuhan
arus yang tinggi dan tidak mempengaruhi penurunan kecepatan karena
beban induktif menyerap daya reaktif. Kebutuhan arus yang besar pada
beban induktif dan menyerap daya reaktif membuat generator sinkron
membutuhkan arus medan yang lebih besar untuk menghasilkan energi
listrik yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan beban resistif
induktif.

42
Tabel 4.10 Data Pengamatan Perubahan Beban RC
Switch positions on resistive load and capacitive load module
S0=off S0– S0– S0– S0– S0– S0– shorted
S1=on S2=on S3=on S4=on S5=on S6=on
If (A) 0.23 0.23 0.23 0.23 0.23 0.23 0.23 0.23
Io (A) 0 0.167 0.34 0.536 0.713 0.888 1.025 0.874
Eo (V) 211.1 209.8 213.6 219.6 220 219 212.6 0
Cos ᶲ 0 -0.789 -0.788 -0.77 -0.77 -0.775 -0.781 0
Po (W) 0 47 99 158 209 262 294 0
N (rpm) 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500

Pada table data pengamatan 4.10 ini dapat di ketahui pengaruh


perubahan beban resistif kapasitif pada generator sinkron. berbeda dari
beban resistif murni dan beban induktif, pada pengamatan pengaruh
perubahan beban resistif capasitif pada generator sinkron ini terdapat
kenaikan nilai tegagan sesaat dan kemudian tegangan turun kembali
seraya kenaikan nilai arus pada percobaan. Yang dimana hal ini
disebabkan oleh beban capsitif yang memiliki sifat menyimpan muatan
listrik dan menyuplai daya reakti. Dalam pengujiannya tegangan dapat
naik karena beban capasitif ini menyuplai daya reaktif sehingga
mengkompensasi arus armatur dan impedansi sinkron dan pada
impedansi sinkron terdapat arus balik yang disebabkan beban capasitif
sehingga manaikan nilai tegangan. Akan tetapi saat nilai beban
resistifnya bertambah sehingga kebutuhan arusnya semakin besar maka
nilai tegangan terminalnya akan turun kembali karena beban capasitif
tidak lagi mampu mengirimkan arus balik ke armature generator.
Dari data pengamatan hasil pengujian didapatkan grafik
perubahan nilai beban terhadap output arus dan tegangan pada
generator sinkron.

43
300

250

200
Eo (V)

150 Beban R
Beban RL
100 Beban RC

50

0
0 0.5 1 1.5 2
Io (A)

Gambar 4.10 Grafik Eo Vs Io


Dari grafik yang didapatkan dari pengujian, dapat disimpulkan
pengaruh perubahan beban pada generator sinkron dengan beban
Resistif, beban resistif induktif, dan beban resistif kapasitif dimana pada
beban resistif terdapat penurunan tegangan yang disebabkan kenaikan
arus. Pada beban resistif induktif terdapat penurun tegangan yang
signifikan dibandingkan dengan beban yang lain yang disebabkan
kebutuhan arus yang sangat tinggi. Pada beban resistif kapasitif terdapat
kenaikan tegangan pada generator sinkron akibat sifat beban kapasitif
atau kapasitor yang memiliki sifat menyimpan muatan listrik dan
menyuplai daya reaktif sehingga terdapat kenaikan tegangan sesaat,
kemudian tegangan turun kembali akibat kapasitor tidak sanggup lagi
menyuplai arus balik ke kumparan armature yang disebabkan kenaikan
kebutuhan arus yang semakin besar.

4.3. Perbandingan Pengujian dan Simulasi


Setelah di dapatkan data hasil pengujian secara langsung dan
simulasi maka kedua data tersebut akan dibandingkan untuk mengetahui
dan mengambil kesimpulan mengenai karakteristik beban generator
sinkron sehingga di dapat data sebagai berikut :

44
Tabel 4.11 Perbandingan Hasil Percobaan dan Simulasi Beban R
Percobaan Simulasi
Eo (V) Io (A) Po (W) Eo (V) Io (A) Po (W)
S0=off 235.5 0 0 224,643 0 0.492
S0–S1=on 232.3 0.147 59 224.432 0.177 59.84
S0–S2=on 228 0.288 113 224.211 0.353 119.2
S0–S3=on 225.4 0.423 166 223.998 0.529 178.5
S0–S4=on 220 0.55 210 223.772 0.705 237.9
S0–S5=on 213.1 0.669 247 223.587 0.881 297.2
Shorted 0 1.334 0 0 4.18 3.3

Tabel 4.12 Perbandingan Hasil Percobaan dan Simulasi Beban RL


Percobaan Simulasi
Eo (V) Io (A) Po (W) Eo (V) Io (A) Po (W)
S0=off 257.9 0 0 224.6 0 0.907
S0–S1=on 244.4 0.248 73 224.5 0.181 73.22
S0–S2=on 233.5 0.474 132 224.4 0.362 149.2
S0–S3=on 221.7 0.664 178 224.2 0.527 184.6
S0–S4=on 212.3 0.837 215 223 0.704 245.2
S0–S5=on 197.7 0.966 235 222.4 0.881 305.6
Shorted 0 1.9 0 0 4.14 3.28

Tabel 4.13 Perbandingan Hasil Percobaan dan Simulasi Beban RC


Percobaan Simulasi
Eo (V) Io (A) Po (W) Eo (V) Io (A) Po (W)
S0=off 211.1 0 0 224.6 0 0.907
S0–S1=on 209.8 0.167 47 224.7 0.258 60.51
S0–S2=on 213.6 0.34 99 225.3 0.517 120.6
S0–S3=on 219.6 0.536 158 225.7 0.775 180.9
S0–S4=on 220 0.713 209 226.1 1.034 240.6
S0–S5=on 219 0.888 262 226.4 1.296 301.2
Shorted 0 0.874 0 0 4.18 3.3

Berdasarkan hasil perbandingan pada tabel diatas dapat diketahui


bahwa karakteristik data yang di dapatkan dengan menggunakan pengujian
secara langsung pada laboratorium dengan data yang di dapatkan dengan
menggunakan simulasi memiliki karakteristik yang sama. Dari tabel
perbandingan di atas juag di dapatkan grafik perbandingan antara data
percobaan dan simulasi yaitu sebagai berikut :

45
Beban Resistif
250

200

150
Eo (V)

Percobaan
100
Simulasi
50

0
0 1 2 3 4 5
Io (A)

Gambar 4.11 Grafik Perbandingan Percobaan dan Simulasi Pada Beban


R

Beban RL
300

250

200
Eo (V)

150
Percobaan
100 Simulasi

50

0
0 1 2 3 4 5
Io (A)

Gambar 4.12 Grafik Perbandingan Percobaan dan Simulasi Pada Beban


RL

46
Beban RC
250

200

150
Eo (V)

Percobaan
100
Simulasi
50

0
0 1 2 3 4 5
Io (A)

Gambar 4.13 Grafik Perbandingan Percobaan dan Simulasi Pada Beban


RC
Dari grafik perbandingan diatas dapat di simpulkan bahwa
karakteristik dari data yang didapatkan sama. Dari perbandingan data
dan grafik hasil pengujian laboratorium dan pemodelan simulasi dapat di
lihat terjadi penurunan tegangan dan kenaikan arus pada saat generator
diberi beban. Semakin besar nilai pembebanannya tegangan output
generator sinkron semakin turun hal ini di karenakan arus medan di jaga
konstan sehingga pada saat berbeban tegangan generator sinkron turun
akibat pelemahan fluks medan dari reaksi jangkar dan penyerapan oleh
beban. Pada generator sinkron arus output semakin tinggi seiring
kenaikan nilai beban hal ini dikarenakan semakin tinggi nilai beban maka
kebutuhan arusnya juga akan semakin meningkat.
Dari hasil perbandingan ini dapat di ketahui karakteristik
generator sinkron pada saat tanpa beban hingga berbeban. Pada saat
generator sinkron dalam keadaan tidak berbeban dapat di lihat jika arus
eksitasi dinaikan sampai keadaan tertentu maka akan mengakibatkan
tegangan output pada generator sinkron yang tidak berbeban naik
hingga mencapai titk jenuhnya (saturasi).
Pada generator sinkron dapat di ketahui karakteristiknya pada
saat berbeban yaitu pada saat di beri beban resistif maka pada output
generator sinkron akan timbul arus yang timbul karena adanya beban,
47
nilai arus akan terus bertambah tinggi dengan bertambahnya nilai beban
resistifnya. Akibat timbulnya arus output pada generator maka artinya
arus juga mengalir pada kumparan jangkar yang dimana dapat
menyebabkan adanya reaksi jangkar pada generator sinkron yang
dimana hal ini dapat melemahkan atau menguatkan fluks medan dari
kumparan medan rotor yang dapat merubah ggl atau tegangan yang
trcipta pada generator.
Untuk beban resistif induktif pada generator sinkron memiliki
karakteristik dimana tegangan output pada generator sinkron turun lebih
besar dari beban yang lain hali ini dikarenakan sifat dari beban induktif
yang menyerap arus lebih besar untuk membangkitkan fluks magnet.
Beban induktif juga membuat phasa arus bergeser menjadi tertinggal
terhadap tegangan hal ini juga berlaku pada reaksi jangkar, jika
generator sinkron dibabani oleh beban induktif maka pada kumparan
jangkar akan mengakibatkan arus tertinggal terhadap tegangan
sehingga pada kumparan jangkar akan timbul fluks medan magnet yang
dimana akan melemahkan fluks medan magnet utama dari kumparan
medan rotor, sehingga ggl atau tegangan yang dihasilkan pada
generator sinkron akan menurun karena arus medan eksitasi pada
generator sinkron di jaga tetap dan dilemahkan oleh reaksi jangkar.
Untuk beban resistif kapasitif pada generator sinkron memiliki
karakteristik dimana pada generator sinkron tegangan outputnya naik hal
ini di karenakan pada beban resistif kapasitif memiliki arus armature
yang kecil dikarena kompensasi dari beban kapasitif yang menghasilkan
daya reaktif dan terjadinya arus balik karena arus armature lebih kecil
dari pada arus yang dihasilkan kapasitor sehingga kumparan jangkar
mendapat tambahan aliran arus yang berasal dari kapasitor untuk
menyuplai beban. Pada beban kapasitif terdapat pergeseran phasa
dimana arus mendahului tegangan hal ini juga berlaku pada kumparan
jangkar. Pada kumparan jangkar akibat generator sinkron berbeban
kapasitif maka arus mendahului tegangan yang dimana pada kumparan
jangkar akan menghasilkan fluks medan magnet yang searah dan
menguatkan fluks medan utama dari kumparan medan rotor, sehingga
pada generator sinkron akan terjadi kenaikan nilai tegangan outputnya.
48
Akan tetapi bila generator sinkron nilai bebannya bertambah besar lagi
sehingga tegangan outputnya turun hal ini di karenakan beban kapasitif
atau kapasitor tidak lagi mampu mengkompensasi daya reaktif atau
membantu generator sinkron.
Pada simulasi ini tegangan generator saat berada tanapa beban
ialah seharusnya 224,6 volt. Tegangan pada generator sinkron di
pengaruhi oleh reaksi jangkar dan beban yang dimana persamaan
tegangan pada generator adalah :
𝐸𝑎 = 𝑉𝑡 + 𝐼. 𝑍𝑠
Pada saat generator tidak berbeban maka arus tidak akan timbul
pada generator. Dari rumus di atas dapat diketahui pada saat generator
tidak berbeban maka tegangan output atau terminal generator sama
dengan tegangan yang dibangkitkan generator sehingga
𝐸𝑎 = 𝑉𝑡
𝐸𝑎 = 𝑉𝑡 = 224,643
Pada simulasi ini arus medan eksitasi dijaga tetap sehingga
tegangan yang dibangkitkan akan tetap juga di berbagai kondisi
sehingga pada saat kondisi berbeban maka akan terdapat penurunan
teganagn.
𝑉𝑡 = 𝐸𝑎 − 𝐼. 𝑍𝑠
Yang dimana Zs merupakan impedansi yang nilainya berasal dari
tahanan armature (Ra) dan reaktansi sinkron (Xs) yang dimana reaktansi
sinkron adalah jumlah reaktansi dari reaktansi pemagnetan (Xm) dengan
reaktansi fluks bocor (Xa). Pada simulasi ini tahanan armature dan
reaktansi sinkron diatur sebesar Ra = 0.0029Ω, Ls = 0.00407H
𝑍𝑠 = √𝑅𝑎2 + 𝑋𝑠2
𝑋𝑠 = 𝜔𝐿𝑠
𝑋𝑠 = 2𝜋𝑓𝐿𝑠
𝑋𝑠 = 2 . 𝜋 . 50 . 0,00407
𝑋𝑠 = 1.28

𝑍𝑠 = √0.00292 + 1.282
𝑍𝑠 = 1.28000329 Ω
Sehingga pada saat generator di beri beban maka.

49
- Beban resistif ke 1
𝑉𝑡 = 224,643 + 0,177 . 1,28
𝑉𝑡 = 224,417 𝑉
- Beban resistif ke 2
𝑉𝑡 = 224,643 + 0,353 .1,28
𝑉𝑡 = 224,191 𝑉
- Beban resistif ke 3
𝑉𝑡 = 224,643 + 0,529 .1,28
𝑉𝑡 = 223,965 𝑉
Pada perhitungan pada saat generator diberi beban resistif pada
tegangan output generator turun dari 224.643V, ke 224.417V, 224.191V,
223.965V. Pada simulasi pada pembebanan resistif nilai output
generator sebesar 224.432V, 224.211V, 223.998V.
Dari data hasil percobaan simulasi, pada saat generator sinkron
terdapat beban resistif terlihat kenaikan nilai output tegangan, yang
seharusnya terjadi ialah saat terdapat beban seharusnya nilai output
teganga generator turun dan akan semakin turun seiring bertambahnya
nilai beban. Kejadian ini terjadi dapat di sebabkan beberapa hal, pada
keadaan nyata hal ini dapat di sebabkan oleh sambungan yang
menghubungan beban dengan jaringan tidak terpasang dengan benar
atau kendur, beban yang terlalu besar juga dapat membuat nilai
tegangan naik turun, dan pengukuran atau pembacaan alat ukur yang
tidak benar. Pada pemodelan simulasi seharusnya tidak terdapat
kesalahan karena pada simulasi hasilnya akan ideal seperti seharusnya.
Pada penelitian ini pada simulasi terdapat kenaikan nilai tegangan
disebabkan salahnya pengambilan nilai tegangan, hal ini di karenakan
pada display pengukuran tegangan pada softwere tidak mengukur titik
puncak pada nilai tegangan akan tetapi mengukur gelombang tegangan
pada generator sinkron sehingga nilai pada display yang tampil akan
naik turun sesuai gelombang sinusoidal tegangan.

50
Gambar 4.14 Display Pengukuran Nilai Gelombang
Pengujian melalui pemodelan simulasi matlab memberikan
karakteristik data yang sama dengan pengujian secara langsung di
laboratorium akan tetapi untuk penggunaan peodelan simulasi matlab ini
data spesifikasinya harus benar benar akurat dengan alat yang akan di
uji untuk di simulasikan untuk mendapatkan data yang lebih ideal dan
kemiripan dengan yang aslinya. Keuntungannya dari penggunaan
pemodelan simulasi ialah pengujian dapat di lakukan secara berulang
ulang untuk mencari tau informasi mengenai suatu kondisi tertentu tanpa
perlu khawatir merusak peralatan.

51
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang di lakukan dapat di tarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Penurunan tegangan pada generator sikron di sebabkan oleh besar
arus yang menyuplai beban dan adanya reaksi jangkar pada
generator yang dimana reaksi jangkar di pengaruhi oleh beban yang
terhubung pada generator. Penurunan tegangan generator sinkron
paling besar terjadi pada beban resistif induktif yang dimana sifat
beban ini menyerap arus lebih besar dari beban yang lain untuk
kebutuhan pembangkitan flux magnetic.
2. Beban resistif menyerap daya aktif yang dimana pada generator
sinkron bila beban rersistif sangat besar akan mempengaruhi
penurunan kecepatan putar generator sinkron.
3. Beban induktif menyerap daya reakti yang dimana pada generator
sinkron bila beban induktif sangat besar akan mempengaruhi
penurunan nilai tegangan terminal yang sangat signifikan pada
generator sinkron
4. Tegangan dan daya reaktif yang dibangkitkan generator sinkron
dipengaruhi oleh besar input arus medan eksitasi, sedangkan
frekuensi dan daya aktif di pengaruhi oleh torsi atau kecepatan putar
generator sinkron.

52
5.2. Saran
Saran yang dapat diberikan penulis ialah:
1. Penelitian menggunakan pemodelan simulasi dengan softwear matlab
Simulink dapat dikembangkan lagi untuk penelitian – penelitian
selanjutnya.
2. Stelah di dapatkan hasil karakteristik pengaruh perubahan beban
pada generator penelitian selanjutnya mencari tau sistem kontrol yang
stabil untuk menghadapi perubahan beban pada generator.

53
DAFTAR PUSTAKA

1) S. Bandri, (2013), “ANALISA PENGARUH PERUBAHAN BEBAN


TERHADAP KARAKTERISTIK GENERATOR SINKRON (Aplikasi PLTG
Pauh Limo Padang)” ,Jurnal Teknik Elekro Institut Teknologi Padang,
vol. 2
2) ZUHAL, (1993), Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya,
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
3) Sulasno,(2009), ”Teknik Konversi Energi Listrik Dan Sistem Pengaturan”
,Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
4) Yani, Ahmad (2018),” Pengaruh Perubahan Beban Resistif Terhadap
Sistem Tenaga Listrik”
5) Marsudi,Djiteng (2005), “Pembangkitan Energi Listrik”. Jakarta: Penerbit
Erlangga
6) Zuriman. Anthony, Mesin Listrik Arus Bolak Balik, Penerbit ANDI,
Yogyakarta
7) Lister, Edisi Keenam (1998), Mesin dan Rangkaian Listrik, Penerbit
Erlangga
8) Drs. Yon Rijono.(1997), Dasar Teknik Tenaga Listrik, Yogyakarta
9) Kadir,Abdul (2013),”Mesin Induksi”,Jakarta: Penerbit Djambatan
10)Hastuti Azis, Pawenary, Meyhart Torsna Bangkit Sitorus (2019),
“Simulasi Pemodelan Sistem Eksitasi Statis Pada Generator Sinkron
Terhadap Perubahan Beban”, Vol.11, No.2.
11)Annisa, Winarso, Wakhyu Dwiono (2019),“Analisis Pengaruh Perubahan
Beban Terhadap Karakteristik Generator Sinkron” Vol 1, No.1, Hal 37-53
12)Perawati (2017), “Karakteristik Generator Sinkron Yang Berbeban Berat
Dan Tidak Konstan”, Vol.2, No.2.
13)Rimbawati, Partaonan Harhap, Kiki Utama Putra (2019),” Analisis
Pengaruh Perubahan Arus Eksitasi Terhadap Karakteristik Generator
(Aplikasi Laboratorium Mesin Mesin Listrik Fakultas Teknik UMSU),
Vol.2, No.1.

54
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Personal
NIM 201611084
Nama : Rio Alif Putra Mamangkei
Tempat / Tanggal Lahir : Bandung, 22 Oktober 1998
Jenis Kelamin : Laki Laki
Status Perkawinan : Belum Menikah
Program Studi : S1 Teknik Elektro
Alamat Rumah : Jalan Abesin No.99 Rt/Rw 01/03 Kelurahan
Cibogor Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor Kode
Pos 70714
Telp / Hp : +62 895 6352 610 74
Email : alifrio2210@gmail.com

Pendidikan
Jenjang Nama Lembaga Jurusan Tahun Lulus
SD SDN Pengadilan 4 Bogor - 2010
SMP SMPN 12 Bogor - 2013
SMA SMKN 2 Bogor TITL 2016

Demikianlah daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 24 Juli 2020

(Rio Alif Putra Mamangkei)

55
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
LEMBAR BIMBINGAN PROYEK SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Rio Alif Putra Mamangkei


NIM 201611084
Program Studi : Teknik Elektro
Jenjang : Sarjana
Pembimbing Utama : Adri Senen, S.T., M.T.
Judul Tugas Akhir :PERANCANGAN SIMULASI KARAKTERISTIK
GENERATOR SINKRON TERHADAP PERUBAHAN
BEBAN DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB

Paraf
Tgl Materi Bimbingan
Pembimbing
BAB 1 : Kamu melakukan pengujian modul dan data
11 Juni
Lab. Harusnya bunyi di pendahuluan, ruang
2020
lingkup, tujuan dan rumusan maslah juga.
BAB 1 : Tambahkan 1 paragraf lagi kenapa perlu
15 Juni
dilakukan simulasi pemodelan, tujuan dan
2020
manfaatnya (secara ringkas)
BAB 1 : Di tambah lagi ruang lingkupnya. Kamu
18 Juni
mengukur apa, pemodelannya gmn dll
2020
(mengacu bab 4 mu)
BAB 2 : Penomoran rumus. Lihat panduan
21 Juni
202
BAB 3 : Tambahkan Flowchart, dan Mengambil data
25 Juni
dimana
2020
BAB 4 : Urutan pembahasan di tukar. 4.1
28 Juni
seharusnya pembahasan simulasi terlebih
2020
dahulu
BAB 4 : Penulisan dan alur bagaimana mengambil
2 Juli
data di lab jangan seperti praktikum
2020
BAB 4 : Prosedur lebih baik di hilangkan dan
6 Juli
penomoran table diperbaiki.
2020

11 Juli BAB 5 : Penulisan kesimpulan dan saran diperbaiki.


2020 Harus rata kiri dan kanan

56
BAB 5 : Kesimpulan no 1 – 3 di ringkas dan di
15 Juli
jadikan satu.
2020
Penulisan daftar pustaka diperbaiki dan
18 Juli
ditambahkan
2020
Abstrak tambahkan hasil simulasi dan perbandingan
22 Juli dengan pengujian .
2020
Tanda tangan lembar pengesahan
25 Juli
2020

57
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
LEMBAR BIMBINGAN PROYEK SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Rio Alif Putra Mamangkei


NIM 201611084
Program Studi : Teknik Elektro
Jenjang : Sarjana
Pembimbing Utama : Christine Widyastuti, S.T., M.T.
Judul Tugas Akhir :PERANCANGAN SIMULASI KARAKTERISTIK
GENERATOR SINKRON TERHADAP PERUBAHAN
BEBAN DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB

Tgl Materi Bimbingan Paraf


Pembimbing
11 Juni Membahas format dan draft penulisan laporan skripsi
Di g it al ly s i g ne d by C hr ist i ne

Christine W id y ast uti


D N: C=I D, O U=F ak u lta s

Widyast Ket e n a ga li str ik a n d a n En er g i


Ter b ar uk
E=ch ristai n,
n eO=I
wi dynst
it uti @
a stut
Tegm
k naolil.c
PL N, C N= C hr ist in e Wi d ya st uti,
o gio m

uti
2020 Dat e:R 2
e 02
as 0
o n: I a2m
-0 7- 6 t1he
8:5a9:ut3ho
8 r of t hi s
d oc u me nt
L oc ati o n: J ak a rta

Fox it R ea d er V ers i o n: 9. 7. 1

15 Juni Membahas format penulisan bab 1 yang baik dan Christine


Di g it a ll y s i g n e d b y C hr ist i n e
W i d y a s t ut i
D N : C =I D , O U = F a k u l t a s
K e t e n a g a l i s t ri k a n d a n E n e r g i

T e r b a r u k a n , O =I n st it u t T e k n o l o g i

Widyastu P L N , C N = C h r i s t i n e W i d y a s t ut i,

2020
E = c h ri st i n e w i d y a s t ut i @ g m a i l . c o m

benar ti
R e a s o n : I a m t h e a u t h o r of t h i s

d o c u m e nt
L o c a t i o n : J a k a rt a
Dat e: 2020- 0 7- 26 18: 59: 53
F o x it R e a d e r V e r s i o n : 9. 7 . 1

18 Juni Perbaikan penulisan latar belakang dan ruang lingkup Christine


D i g it a ll y s i g n e d b y C h r i st i n e W i d y a st ut i
D N : C= I D, O U =F a k u lt a s
K et e n a g a l i st ri k a n d a n E n e r g i T e r b a r u k a n,
O=I n st it ut T e k n o l o g i P L N , C N = C h r ist i n e
W i d y a st ut i,

2020
E= c h ri st i n e w i d y a st u ti @ g m a i l. c o m

masalah Widyastuti R e a s o n : I a m t h e a u t h or o f t h is d o c u m e nt
L o c at i o n: J a k a rt a
D a t e: 2 0 2 0 - 0 7 - 2 6 1 9 : 0 0: 1 3
F ox it R e a d e r V e rs i o n: 9. 7 . 1

22 Juni Membahas format penulisan bab 2 yang baik dan Digitall y sign ed b y Ch ris tine W id ya st uti
DN: C=ID, OU=F akul tas

Christine Ketenag alistri kan dan Energi


Terbarukan, O=Institut Teknologi PLN,
CN=Christine Widyas tuti,
E = ch ri stine wid y a stuti @ gm ail.c om

2020 benar Widyastuti Reas on: I am the author of this document


Loc ati on: J akarta
Dat e: 2 02 0- 07 -2 6 19 :00 :30
Fo xit Re ad er V e r sion: 9.7. 1

25 Juni Perbaikan penulisan materi yang dibawakan D i g it a ll y s i g n e d b y C h r i st i n e W i d y a st ut i


D N : C =I D, O U = F a k ult a s

Christine K et e n a g a l istr i k a n d a n E n e r gi
T er b a r u k a n, O =I n sti t ut T e k n o l o g i P L N ,
C N = C h r i sti n e W i d y ast u ti,
E= c hr i st i n e w i d y a st uti @ g m a i l . c o m

Widyastuti
2020
R e a s o n : I a m t h e a u t h or o f t h is d o c u m e nt
L o c at i o n: J a k a rt a
D a t e: 2 0 2 0 - 0 7 - 2 6 1 9 : 0 0: 4 8
F ox it R e a d e r V e rs i o n: 9. 7. 1

28 Juni Perbaikan penomoran rumus, gambar, dan tabel


D i g i t a ll y s i g n e d b y C h r i s ti n e W i d y a s t ut i
D N : C =I D , O U = F a k u l t a s

Christine
K et e n a g a l istr i k a n d a n E n e r gi
T e r b a r u k a n , O =I n s tit u t T e k n o l o g i P L N ,
C N = C h r i st i n e W i d y a s t ut i,
E= c h ri st i n e w i d y a st u ti @ g m a i l . c o m

2020 Widyastuti
R e a s o n : I a m t h e a u t h o r of t h i s
doc um ent
L o c a t i o n : J a k a rt a
Dat e: 2020- 0 7- 26 19: 01: 05
F o x it R e a d e r V e r s i o n : 9. 7 . 1

1 Juli Membahas format penulisan bab 3 yang baik dan Christine


D i git a l ly si g n e d b y C hr i sti n e W i dy a st uti
D N: C =I D, O U=F a k ult a s
K et e n a g a l istr i k a n d a n E n e r gi
Te r b ar u k a n, O =In st it ut T e k n ol o g i P L N,
C N = C hr ist i n e Wi d y ast ut i,

E= c hr ist i n e w i d y ast ut i @ g m a i l.c o m

2020 Widyastuti R e a s o n: I a m t h e a ut h or of t h is d o c u m e nt

benar L o c ati o n: J ak a rt a
D at e: 2 0 2 0 - 0 7- 2 6 1 9: 0 1: 2 0
Fo x it R e a d er V er si o n: 9. 7. 1

5 Juli Membahas format penulisan bab 4 dan bab 5 yang Christine


D i g it a ll y s i g n e d b y C h r i st i n e W i d y a st ut i

D N : C= I D, O U =F a k u lt a s K et e n a g a l i st r ik a n
d a n E n er g i T e r b ar u k a n , O=I n st it ut
T ek n o l o g i P L N, C N = C h r i st i n e W i d y a st ut i,
E= c h ri st i n e w i d y a st u ti @ g m a i l . c o m

2020 Widyastuti
R e a s o n : I a m t h e a u t h o r of t h i s d o c u m e n t

baik dan benar


L o c at i o n: J a k a rt a
D a t e: 2 0 2 0 - 0 7 - 2 6 1 9 : 0 1: 3 8
F ox it R e a d e r V e rs i o n: 9. 7 . 1

10 Juli Perbaikan urutan dari hasil dan pembahasan


D i g i t a ll y s i g n e d b y C h r i s ti n e W i d y a s t ut i
D N : C =I D , O U = F a k u l t a s

Christine
K et e n a g a l istr i k a n d a n E n e r gi
T e r b a r u k a n , O =I n s tit u t T e k n o l o g i P L N ,
C N = C h r i st i n e W i d y a s t ut i,
E= c h ri st i n e w i d y a st u ti @ g m a i l . c o m

2020 Widyastuti
R e a s o n : I a m t h e a u t h o r of t h i s
doc um ent
L o c a t i o n : J a k a rt a
Dat e: 2020- 0 7- 26 19: 01: 55
F o x it R e a d e r V e r s i o n : 9. 7 . 1

15 Juli Perbaikan penulisan kesimpulan, saran, dan daftar Christine


D i g it a ll y s i g n e d b y C h r i st i n e W i d y a st ut i
D N : C =I D, O U = F a k ult a s
K et e n a g a l istr i k a n d a n E n e r gi
T er b a r u k a n, O =I n sti t ut T e k n o l o g i P L N ,
C N = C h r i sti n e W i d y ast u ti,
E= c hr ist i n e w i d y a st ut i @ g m a i l.c o m

2020 pustaka Widyastuti R e a s o n : I a m t h e a u t h or o f t h is d o c u m e nt


L o c at i o n: J a k a rt a
D a t e: 2 0 2 0 - 0 7 - 2 6 1 9: 0 2 : 1 0
F ox it R e a d e r V e rs i o n: 9. 7. 1

20 Juli Perbaikan format penulisan abstrak Christine


D i g i t a ll y s i g n e d b y C h r i s ti n e W i d y a s t ut i
D N : C =I D , O U = F a k u l t a s

K et e n a g a l i str i k a n d a n E n e r g i
T e r b a r u k a n , O =I n s tit u t T e k n o l o g i P L N ,
C N = C h r i st i n e W i d y a s t ut i,

2020
E = c hr i st i n e w i d y a s t ut i @ g m a i l. c o m

Widyastuti R e a s o n : I a m t h e a u t h o r of t h i s d o c u m e n t
L o c a t i o n : J a k a rt a
Dat e: 2020- 0 7- 26 19: 02: 27
F o x it R e a d e r V e r s i o n : 9. 7 . 1

26 Juli Penandatanganan lembar pengesahan Christine


D i g i t a ll y s i g n e d b y C h r i s ti n e W i d y a s t ut i
D N : C =I D , O U = F a k u l t a s
K et e n a g a l i str i k a n d a n E n e r g i
T e r b a r u k a n , O =I n s tit u t T e k n o l o g i P L N ,
C N = C h r i st i n e W i d y a s t ut i,

2020
E = c hr i st i n e w i d y a s t ut i @ g m a i l. c o m

Widyastuti R e a s o n : I a m t h e a u t h o r of t h i s d o c u m e n t
L o c a t i o n : J a k a rt a
Dat e: 2020- 0 7- 26 19: 02: 43
F o x it R e a d e r V e r s i o n : 9. 7 . 1

58

Anda mungkin juga menyukai