Anda di halaman 1dari 88

SEKOLAH TINGGI TEKNIK – PLN

PERAMALAN BEBAN YANG AKAN DISUPLAI GARDU INDUK


DURIKOSAMBI 150 KV TAHUN 2029 MENGGUNAKAN METODE
REGRESI LINEAR

SKRIPSI

Disusun Oleh :
GENIE SATRIANI
NIM : 2015-11-251

PROGRAM STUDI SARJANA


TEKNIK ELEKTRO
JAKARTA, 2019
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul:

PERAMALAN BEBAN YANG AKAN DISUPLAI GARDU INDUK


DURIKOSAMBI 150 kV TAHUN 2029 MENGGUNAKAN METODE
REGRESI LINEAR

Disusun Oleh:

GENIE SATRIANI

201511251

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan


Program Studi Sarjana Teknik Elektro

SEKOLAH TINGGI TEKNIK-PLN

Jakarta, 29 JULI 2019

Mengetahui, Disetujui Oleh,

Erlina, S.T., M.T Edy Ispranyoto, Ir.,MBA


Kepala Departemen Pembimbing Skripsi

i
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI

Nama : GENIE SATRIANI

NIM : 2015-11-251

Jurusan : S1 TEKNIK ELEKTRO

Judul :PERAMALAN BEBAN YANG AKAN DISUPLAI GARDU INDUK


DURIKOSAMBI 150kV TAHUN 2029 MENGGUNAKAN METODE
REGRESI LINEAR

Telah disidangkan dan dinyatakan Lulus Sidang Skripsi pada Program Sarjana
Strata 1, Program Studi Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknik – PLN pada
tanggal 13 Agustus 2019.

Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

Adri Senen, ST.,MT. Ketua Sidang

Andi Makkulau, ST.,M.Ikom.,MT. Sekretaris Sidang

Sigit Sukmajati, ST.,MT. Anggota Sidang

Mengetahui:

Kepala Departemen

(Erlina, S.T., M.T)

ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Nama : GENIE SATRIANI

NIM : 2015-11-251

Jurusan : S1 TEKNIK ELEKTRO

Judul : PERAMALAN BEBAN YANG AKAN DISUPLAI GARDU INDUK


DURIKOSAMBI 150kV TAHUN 2029 MENGGUNAKAN METODE
REGRESI LINEAR

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana baik di lingkungan STT
– PLN maupun disuatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya
juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka. Pernyataan ini dibuat dengan penuh
kesadaran dan rasa tanggung jawab serta bersedia memikul segala resiko jika
ternyata pernyataan ini tidak benar.

Jakarta,29 Juli 2019

Genie Satriani

iii
UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang
sebesar - besarnya kepada yang terhormat:

Edy Ispranyoto, Ir.,MBA Selaku Pembimbing Skripsi

Yang telah memberikan petunjuk, saran-saran serta bimbingannya sehingga


Skripsi ini dapat diselesaikan.

Terima kasih yang sama, saya sampaikan kepada seluruh jajaran PT. PLN
(Persero) UIT JBB-UPT Durikosambi yang telah mengizinkan melakukan
penelitian dan pengumpulan data di Kantor PT. PLN (Persero) UIT JBB UPT
Durikosambi ULTG Durikosambi.

Jakarta, 29 Juli 2019

Genie Satriani
NIM: 2015-11-251

iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Sekolah Tinggi Teknik - PLN, saya yang bertanda
tangan di bawah ini :
Nama : Genie Satriani
NIM : 2015-11-251
Program Studi : Strata Satu
Jurusan : Teknik Elektro
Jenis karya : Skripsi
Demi Pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Sekolah Tinggi Teknik – PLN Hak Bebas Royaliti Tidak Ekslusif (Non-
Exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
“PERAMALAN BEBAN YANG AKAN DISUPLAI GARDU INDUK
DURIKOSAMBI 150kV TAHUN 2029 MENGGUNAKAN METODE REGRESI
LINEAR”
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalty Non
Exclusive ini Sekolah Tinggi Teknik - PLN berhak menyimpan, mengalih
media/formatakan, mengelola dalam bentuk perangkat data (database),
merawat,dan mempublikasikan Tugas Akhir saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta

Pada tanggal :29 Juli 2019

Yang menyatakan

(Genie Satriani)

v
PERAMALAN BEBAN YANG AKAN DISUPLAI GARDU INDUK
DURI KOSAMBI 150kV TAHUN 2029 MENGGUNAKAN METODE
REGRESI LINEAR

GENIE SATRIANI, 2015-11-251

Dibawah bimbingan Edy Ispranyoto,Ir.,MBA.

ABSTRAK

Peningkatan kebutuhan akan energi listrik selalu meningkat seiring berjalannya


waktu disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah faktor kenaikkan
jumlah penduduk. Hal tersebut mengharuskan pihak penyedia listrik membuat
perencanaan prakiraan beban. Begitupula permintan energi listrik di Provinsi
Jakarta Barat mengalami kenaikan peningkatan sehingga PT. PLN (Persero)
UIT JBB UPT Durikosambi harus mampu menyuplai bebansesuai dengan
kebutuhan listrik konsumen.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
peramalan beban yang perlu di suplai oleh GI Durikosambi 150kV hingga tahun
2029 serta mengetahui solusi hasil dari peramalan beban.Perhitungan ini
menggunakan Metode Regresi Linear Sederhana dengan memprakirakan
kebutuhan beban dari data historis elektrifikasi dan faktor lain yang
mempengaruhi peningkatan beban seperti jumlah penduduk. Dengan metode
kuantitatif. Peramalan beban energi listrik dengan metode Regresi Linear akan
menghasilkan kebutuhan beban energi listrik daerah Jakarta Barat tahun 2029.
Hasil peramalan dihasilkan beban pada trafo 1 sebesar 99,48% dari
kapasitasnya dan MAPE sebesar 0,312481095%: trafo 2 sebesar 24,28 MW,
47,60% dari kapasitasnyaMAPE sebesar 0,277464839%: trafo 3 17,99 MW,
35,28% MAPE sebesar 0,166301665%: trafo 4 sebesar 49,22 MW, 96,31% dari
kapasitasnya MAPE sebesar 0,09421436%: trafo 5 sebesar 41,30 MW, 80,97%
dari kapasitasnya dan MAPE sebesar 0,384078361%.

Kata kunci : Peramalan, Metode Regresi Linear, Gardu Induk, Jumlah


Penduduk, Transformator Daya.

vi
LOAD FORCASTING WHICH WILL BE SUPPLIED BY THE 150KV
DURIKOSAMBI SUBSTATION IN 2029 USING A LINEAR
REGRESSION METHOD
GENIE SATRIANI, 2015-11-251
Under the guidance of Edy Ispranyoto,Ir.,MBA.

ABSTRACT

The increasing need for electrical energy always increases with time due to
several factors, This requires the electricity provider to make a planned load
forecasting. Neither the demand for electricity in West Jakarta Province has
increased so that PT. PLN (Persero) UIT JBB UPT Durikosambi must be able to
supply loads in accordance with consumer electricity needs.The purpose of this
study is to determine the load forecasting that needs to be supplied by the
150KV Durikosambi GI until 2029 and to find out the solution to the results of
load forecastin. This study uses the Simple Linear Regression Method by
estimating the load requirements from electrification historical data and other
factors that affect the increase in load such as the Population. This study uses
the kuantitatif method. Forecasting electrical energy loads using the Linear
Regression method will produce the electrical energy load needs of West
Jakarta in 2029.Forecasting results generated load in transformer 1 of 99.48%
of capacity MAPE 0,312481095%: transformer 2 of 24.28 MW, 47.60% of
capacity MAPE 0,277464839%: transformer 3 of 17.99 MW, 35.28% MAPE
0,166301665%: transformer 4 of 49.22 MW, 96.31% of the capacity of
transformer MAPE 0,09421436%: 5 was 41.30 MW, 80.97% MAPE
0,384078361%.

Keywords :Forecasts, Linear Regression Method, Substation, Population,


Power Transformator.

vii
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI ........................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................................ iii
UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................. v
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ v
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
ABSTRACT ..................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1


1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2.Permasalahan Penelitian ............................................................................. 2
1.2.1 Identifikasi Masalah ........................................................................ 2
1.2.2. Ruang Lingkup Masalah ................................................................. 2
1.2.3. Sistem Penyaluran Tenaga Listrik .................................................. 3
1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 3
1.3.1 Tujuan Penelitian ........................................................................... 3
1.3.2. Manfaat Penelitian.......................................................................... 3
1.3.Sistematika Penulisan .................................................................................. 3

BAB IILANDASAN TEORI ................................................................................ 5


2.1. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 5
2.2. Landasan Teori ..................................................................................... 6
2.2.1 Sistem Tenaga Listrik ..................................................................... 6
2.2.2. Sistem Penyaluran Tenaga Listrik .................................................. 7
2.2.3 Sistem Penyaluran dengan Tegangan Tinggi/Ekstra Tinggi ........... 8
2.2.4 Gardu Induk ................................................................................... 8
2.2.5 Transformator Daya ..................................................................... 10
2.2.6 Pembebanan Lebih pada Transformator Daya ............................. 11
viii
2.2.7. Jenis Beban Listrik ....................................................................... 11
2.2.7.1 Beban rumah tangga .............................................................. 11
2.2.7.2. Beban komersial atau bisnis ................................................... 12
2.2.7.3. Beban industri ......................................................................... 12
2.2.7.4. Beban gedung pemerintah ...................................................... 12
2.2.7.5. Beban penerangan umum ...................................................... 12
2.2.7.6. Beban traksi............................................................................ 12
2.2.7.7. Beban multiguna ..................................................................... 13
2.2.8. Peramalan Beban ............................................................................ 13
2.2.8.1. Peramalan .................................................................................... 13
2.2.8.1. Jenis-Jenis Prakiraan/Peramalan ................................................. 14
2.2.9. Metode/Peramalan .......................................................................... 15
2.2.9.1. Metode Analisi ........................................................................ 16
2.2.9.2 Metode Ekonometri ................................................................. 16
2.2.9.3 Metode Kecenderungan (Black Box) ...................................... 16
2.2.9.4 Metode Gabungan .................................................................. 16
2.2.9.5 Metode Regresi ...................................................................... 16
2.2.10. Koefisien Korelasi Prakiraan ........................................................ 18
2.2.11. Capacity Balance Transformator .................................................. 18
2.2.12. Tahapan Peramalan ..................................................................... 19
2.2.13. Overload atau Beban Tak Seimbang ............................................ 20

BAB IIIMETODE PENELITIAN........................................................................ 21


3.1 Analisa Kebutuhan ..................................................................................... 21
3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................... 21
3.1.2. Data Penelitian ............................................................................. 21
3.2.Perancangan Penelitian ............................................................................. 22
3.2.1. Studi Literatur ............................................................................... 22
3.2.2. Observasi ..................................................................................... 22
3.2.3. Pengolahan Data ......................................................................... 22
3.2.4. Metode Perhitungan Data............................................................. 23
3.2.5. Diagram Alur Penelitian ................................................................ 23
3.3.Teknik Analisi............................................................................................. 25
3.3.1. Pengolahan Data ......................................................................... 25

ix
3.3.1. Rencana Perhitungan ................................................................... 25

BAB IVPERHITUNGAN PERAMALAN BEBAN TRANSFORMATOR DAYA


GARDU INDUK DURIKOSAMBI ..................................................................... 28
4.1 Umum ........................................................................................................ 28
4.2 Beban Transformator Gardu Induk Durikosambi ........................................ 29
4.2.1 Beban transformator 1 .................................................................. 29
4.2.2 Beban transformator 2 .................................................................. 30
4.2.3 Beban transformator 3 .................................................................. 31
4.2.4 Beban transformator 4 .................................................................. 32
4.4.4 Beban transformator 5 .................................................................. 33
4.3 Pertumbuhan PDRB Kota Jakarta Barat .................................................... 34
4.4 Peramalan Beban Transformator Daya GI Durikosambi ............................ 37
4.4.1. Peramalan beban transformator daya 1 ....................................... 38
4.4.2. Peramalan beban transformator daya 2 ....................................... 41
4.4.3. Peramalan beban transformator daya 3 ....................................... 44
4.4.4. Peramalan beban transformator daya 4 ....................................... 49
4.4.5. Peramalan beban transformator daya 5 ....................................... 53
4.5 Persentase Pembebanan Transformator Daya GI Durikosambi ................. 56
4.5.1 Persentase pembebanan transformator daya 1 ............................ 56
4.5.2 Persentase pembebanan transformator daya 2 ............................ 59
4.5.3 Persentase pembebanan transformator daya 3 ............................ 60
4.5.4 Persentase pembebanan transformator daya 4 ............................ 62
4.5.5 Persentase pembebanan transformator daya 5 ............................ 64

BAB VPENUTUP ............................................................................................ 70


5.1Simpulan..................................................................................................... 70
5.2Saran .......................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 72

x
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 4.1. Data Beban Puncak Transformator 1 (60 MVA) ................................... 29
Tabel 4.2. Data Beban Puncak Transformator 2 (60 MVA) ................................... 30
Tabel 4.3. Data Beban Puncak Transformator Daya 3 .......................................... 31
Tabel 4.4. Data Beban Puncak Transformator 4 (60 MVA) ................................... 32
Tabel 4.5. Data Beban Puncak Transformator 5 (60 MVA) ................................... 33
Tabel 4.6. Data Jumlah Penduduk Kota Jakarta Barat 2014-2018 ................... 34
Tabel 4.7. Pertumbuhan Penduduk Kota Jakarta Barat 2019-2024 .................... 37
Tabel 4 8. Perhitungan Konstanta Regresi Linear Transformator Daya 1 .......... 38
Tabel 4.9. Perhitungan PE Transformator Daya 1 .................................................. 38
Tabel 4.10. Hasil Perkiraan Beban Transformator Daya 1, tahun 2019-2029 ... 40
Tabel 4.11. Perhitungan MAPE Transformator Daya 1 .......................................... 41
Tabel 4.12. Perhitungan Konstanta Regresi Linear Transformator Daya 2 ........ 42
Tabel 4.13. Perhitungan Nilai PE Transformator Daya 2 ....................................... 42
Tabel 4 14. Hasil Perkiraan Beban Transformator Daya 2, tahun 2019-2029 ... 44
Tabel 4.15. Perhitungan MAPE .................................................................................. 44
Tabel 4 16. Perhitungan Konstanta Regresi Linear Transformator Daya 3 ........ 45
Tabel 4 17. Hasil Nilai PE Transformator Daya 3 ................................................... 46
Tabel 4 18. Hasil Perkiraan Beban Transformator Daya 3 tahun 2019-2029 .... 47
Tabel 4 19. Hasil Perhitungan Nilai MAPE Transformator Daya 3 ....................... 48
Tabel 4 20. Perhitungan Konstanta Regresi Linear Transformator Daya 4 ........ 49
Tabel 4 21. Hasil Perhitungan Nilai PE Transformator Daya 4 ............................. 50
Tabel 4 22. Hasil Perkiraan Transformator Daya 4, tahun 2019-2029 ................ 51
Tabel 4.23. Hasil Perhitungan MAPE Transformator Daya 4................................ 52
Tabel 4 24. Perhitungan Konstanta Regresi Linear Transformator Daya 5 ........ 53
Tabel 4 25. Hasil Perhitungan Nilai PE Transformator Daya 5 ............................. 53
Tabel 4 26. Hasil Perkiraan Beban Transformator Daya 5, tahun 2019-2029 ... 55
Tabel 4 27. Hasil Perhitungan MAPE Transformator Daya 5................................ 55
Tabel 4 28. Persentase Beban Transformator Daya 1 tahun 2019-2029 ........... 57
Tabel 4 29.Persentase BebanTransformator Daya 2 tahun 2019-2029.............. 59
Tabel 4 30.Persentase BebanTransformator Daya 3 tahun 2019-2029.............. 61
Tabel 4 31.Persentase BebanTransformator Daya 4 tahun 2019-2029.............. 63
Tabel 4 32.Persentase BebanTransformator Daya 5 tahun 2019-2029.............. 65
Tabel 4 33. Variables Entered or Removed ............................................................. 67
Tabel 4 34. Model Summary ...................................................................................... 67
Tabel 4.35. ANOVA...................................................................................................... 67

xi
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1. Saluran Tenaga Listrik .................................................................. 7
Gambar 2.2 Single Line Diagram sel 20 kV Durikosambi ................................. 10
Gambar 2.3 Sistem Tenaga Listrik ..................................................................... 7
Gambar 3.1Single Line Diagram Gardu Induk Durikosambi ............................... 9

xii
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran A Daftar Riwayat Hidup ................................................................... A1
Lampiran B Lembar Bimbingan Skripsi ........................................................... B1
Lampiran C Data Jumlah Penduduk ........................................................C1-C18
Lampiran D Single Line Diagram Gardu Induk Durikosambi ........................... D1
Lampiran E Unit Induk Transmisi UPT Durikosambi ....................................... E1
Lampiran F Data Beban Transformasi Durikosambi ................................. F1-F51

xiii
xiv
15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Gardu Induk PT. PLN (Persero) UIT JBB Unit Pemeliharaan
Transmisi (UPT) Durikosambi Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk
(ULTG) Durikosambi mampu menyediakan tambahan kebutuhan energi
listrik dan memperkuat sistem kelistrikan dengan mutu dan keandalan
yang baik bagi pelanggan listrik di kota Jakarta Barat. Dalam
mengoperasikan sistem tenaga listrik yang terdiri dari banyak pusat
beban (gardu induk) yang satu sama lain dihubungkan dengan jaringan
transmisi. Apabila beban listrik yang ditanggung oleh Gardu Induk
Durikosambi 150 kV lebih besar dari kapasitasnya maka Gardu Induk
akan mengalami overload yang berakibat kepada terhentinya suplai
tenaga listrik dan memungkinkan terjadinya gangguan pada peralatan
transformator di GI 150 kV Durikosambi.
Agar permasalahan di atas dapat terhindari, maka perlu adanya
suatu perencanaan beban dan energi listrik pada wilayah yang disuplai
oleh PT. PLN (Persero) UIT JBB Unit Pemeliharaan Transmisi (UPT)
Durikosambi Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG)
Durikosambi dengan melihat faktor apa saja yang mempengaruhi
peningkatan kebutuhan akan energi listrik salah satunya adalah yang
disebabkan oleh banyaknya dan selalu bertambahnya jumlah penduduk
di kota Jakarta Barat. Pentingnya melakukan peramalan beban dan
energi listrik jangka panjang dapat digunakan sebagai prakiraan untuk
menentukan langkah-langkah strategis guna mengantisipasi
pertumbuhan beban dan energi listrik yang terjadi pada wilayah
Durikosambi dimasa depan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meramalkan kebutuhan energi
listrik di wilayah Durikosambi tahun 2019 hingga tahun 2029
berdasarkan data historis, diharapkan dapat dijadikan sebagai masukkan
dalam melakukan perencanaan sistem tenaga listrik. Merencanakan

1
kondisi beban dan energi listrik pada wilayah Durikosambi untuk 10
tahun mendatang dan untuk mengukur apakah Gardu Induk Durikosambi
150 kV masih sanggup memenuhi kapasitas beban dan energi listrik
pada 10 tahun mendatang di tahun 2029. Dengan menggunakan Metode
Regresi Linear sederhana, karena dapat digunakan untuk meramalkan
atau memprediksi tentang karakteristik kualitas maupun kuantitas, dan
hanya menggunakan 1 variabel bebas yaitu Y=a+bx.
Sehingga dengan ini penulis mengambil judul skripsi “Peramalan
Beban yang akan Disuplai Gardu Induk Durikosambi 150 kV tahun 2029
Menggunakan Metode Regresi Linear”.

1.2. Permasalahan Penelitian


1.2.1. Identifikasi Masalah
Permasalahan penelitian yang di ajukan ini dapat diidentifikasi
permasalahannya sebagai berikut:
1. Peramalan beban yang penting untuk diketahui agar dapat siaga
apabila terjadi Overload.
2. mengetahui total beban dan profil dari Gardu Induk Durikosambi
150kV dari tahun 2019 hingga tahun 2029.

1.2.2. Ruang Lingkup Masalah


Agar masalah yang dibahas menjadi jelas dan tidak menyimpang
dari topik yang akan dibahas, maka dalam penulisan Skripsi ini
menekankan bahwa permasalahan yang dibahas adalah :
1. Pembahasan meliputi bagaimana profil Gardu Induk Durikosambi
150 kV 10 tahun ke depan.
2. Perhitungan perkiraan kenaikan beban dan energi listrik 10 tahun
kedepan dengan variabel faktor dari jumlah penduduk Gardu Induk
Duriksoambi menggunakan metode regresi linear sederhana.
3. Hanya membahas perkiraan kenaikan beban yang akan di suplai
Gardu Induk Durikosambi 150 kV, tidak membahas biaya yang di
perlukan dan rugi-rugi.

2
1.2.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan tersebut
dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimana cara menghitung perkiraan kebutuhan beban Gardu
Induk Durikosambi 150 kV dengan menggunakan metode regresi
linear sederhana?
2. Berapa total beban Durikosambi 150 kV dari tahun 2019 sampai
2029?
3. Bagaimana profil pembebanan PT. PLN (Persero) Durikosambi 150
kV 10 tahun kedepan?

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1.3.1. TujuanPenelitian
Adapun beberapa tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui Berapa total pertambahan beban yang akan di
pasok oleh Gardu Induk Durikosambi 150 kV 10 tahun kedepan.
2. Untuk mengetauhi bagaimana langkah-langkah yang diambil untuk
mengantisipasi hasil dari peramalan beban.

1.3.2. Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk bisa mengetahui
bagaimana profil dari pembebanan Gardu Induk Durikosambi 150 kV.
dari pertambahan beban setiap tahunnya selama 10 tahun kedepan.
Dan sebagai pengetahuan tentang perkiraan solusi terhadap
Transformator yang overload pada Gardu Induk Durikosambi 150 kV.

1.4. Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan laporan penelitian ini terdiri dari lima bab
dimana setiap bab akan membahas : Bab I Pendahuluan, berisi tentang
latar belakang masalah, permasalah penelitian yang meliputi identifikasi
masalah, ruang lingkup masalah dan rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, dan sistematika penulian. Bab II Landasan teori,

3
membahas mengenai teori data, teori peramalan, dan teori perencanaan
tentang metode prakiraan yang digunakan, Bab III Metode Penelitian,
membahas tentang data beban dan energi listrik yang digunakan untuk
peramalan beban listrik, antisipasinya bila terjadi kenaikan beban 10
tahun kedepan, energi listrik dan Metode Regresi Linear. Bab IV Hasil
dan pembahasan, membahas tentang pengolahan data yang telah
dipaparkan dengan tujuan mengubah data mentah menjadi data
prakiraan dan mendapatkan kejelasan proses beserta pembuktian
metode yang digunakan. Bab V Simpulan, membahas tentang simpulan
dalam penulisan skripsi yang telah dituliskan.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan topik tugas akhir atau penelitian yang berjudul


“Peramalan Beban yan akan Disuplai oleh Gardu Induk Durikosambi 150
kV tahun 2029 Menggunakan Metode Regresi Linear”, bertujuan untuk
mengetahui berapa total beban yang akan disuplai Gardu Induk
Durikosambi 150 kV sampai dengan 10 tahun kedepan. Peramalan
kebutuhan beban dan energi listrik ini menggunakan Metode Regresi
Linear Sederhana.

Terdapat referensi dan penelitian penelitian yang telah dilakukan


sebelumnya guna menentukan batasan-batasan masalah yang berkaitan
erat dengan topik yang sedang diambil. Referensi ini kemudian akan
digunakan untuk mempertimbangkan permasalahan-permasalahan apa
saja yang berhubungan dengan topik yang diambil. Adapun beberapa
referensi sebagai berikut:

(Han, 2004) energi listrik memainkan peran penting yang dalam


perkembangan ekonomi dan menjadi faktor penting yang menopang
kesejahteraan rakyat.

(Manuati Dewi, 2015) Permintaan dapat mencerminkan daya


beli.Selama ini pendapatan dianggap sebagai determinan utama dari
permintaan.

(Syarif M. Bahtiar, 2015) melakukan penelitian dengan judul


“Peramalan Beban dengan Mengunakan Metode Time Series untuk
Kebutuhan Tenaga Listrik di Gardu Induk Sungai Raya”. Apakah gardu
induk tersebut sudah melebihi kapasitas atau tidak.

(Syamsul Bahri, 2015) melakukan penelitian tentang “Studi


Pertambahan Beban Transformator Daya pada Gardu Induk Parit Baru
PT. PLN (Persero) Cabang Pontianak. Dalam penelitian ini diuraikan

5
bahwa terdapat dua metode peramalan dengan menggunakan fungsi
Regresi Linear dan fungsi Regresi Eksponensial. Disini juga dijelaskan
kapan sebaiknya kapasitas transformator daya ditambah.

(Wisnu Adi Suryo, 2014) melakukan penelitian tentang “Studi


Perkiraan Beban pada Gardu Induk Manisrejo Tahun 2014-2015”.
Penelitian ini menganalisis hasil peramalan beban dengan aturan
capacity balance transformer bahwa pembebanan tidak boleh lebih dari
80% dari kapasitas gardu induk.

(Syarifuddin, 2008) Faktor yang mempengaruhi permintaan energi


listrik dibagi menjadi 2 parameter, yaitu ekonomi dan parameter listrik.
Dari sisi ekonomi dipengaruhi oleh Pendapatan Domestik Regional Bruto
(PDRB), jumlah penduduk dan jumlah rumah tangga, sedangkan dari sisi
listrik adalah rasio elektifikasi dan beban listrik.

Berdasarkan beberapa acuan jurnal diatas, penulis akan meneliti


tentang “Peramalan Beban yang akandisuplai Gardu Induk 150 kV Tahun
2029 Menggunakan Metode Regresi Linear Sederhana”.

2.2. Landasan Teori


2.2.1 Sistem Tenaga Listrik

Energi listrik umumnya dibangkitkan oleh pusat pembangkit tenaga


listrik. Pusat pembangkit tenaga listrik umumnya jauh dari perkotaan dan
diperlukan sistem penyaluran untuk menyalurkan tenaga listrik tersebut
secara ekonomis pada jarak yang cukup jauh agar dirasakan oleh
pelanggan konsumen energi listrik. Serangkaian instalasi tenaga listrik
dari pusat pembangkit, penyaluran (transmisi), hingga ke konsumen
(distribusi) yang satu sama lain dihubungkan oleh jaringan transmisi
sehingga membentuk kesatuan interkoneksi inilah yang disebut dengan
sistem tenaga listrik. Sistem Tenaga Listrik terbagi menjadi tiga (3) sub
sistem yaitu:

6
Gambar 2.1Sistem Tenaga Listrik

Pembangkitan tenaga listrik adalah suati instalasi yang terdiri dari


peralatan-peralatan yang digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik,
pembangkit listrik bekerja dengan mengubah energi potensial menjadi
energi mekanik yang kemudian digunakan untuk menghasilkan energi
listrik. Energi potensial menggerakkan turbin kemudian putaran turbin
yang merupakan energi mekanik digunakan untuk memutar generator
listrik. Generator mengkonversi energi mekanik menjadi energi listrik.

2.2.2. Sistem Penyaluran Tenaga Listrik


Sistem penyaluran tenaga listrik digunakan untuk mentransmisikan
tenaga listrik dari pembangkit listrik sampai gardu induk hingga sampai
pada konsumen pengguna listrik tenaga listrik ditransmisikan oleh suatu
bahan konduktor yang mengalirkan tipe saluran transmisi listrik.
Penyaluran tenaga listrik pada transmisi menggunakan arus bolak-balik
(AC) ataupun juga dengan arus searah (DC).Sebelum energi listrik
ditransmisikan, hal pertama yang harus dilakukan adalah menaikkan
tegangan yang disuplai dari generator menjadi 20 kV, 150 kV, 500 kV,
sebab tegangan yang dikeluarkan dari generator hanya berkisar antara
6,6 kV sampai 24 kV. Menaikkan tegangan berfungsi untuk mengurangi
rugi daya pada saluran transmisi dan untuk mengimbangi jauhnya jarak
saluran transmisi. Kemudian listrik ditransmisikan melalui Saluran Udara
Tegangan Menengah (SUTM), Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)
atau melalui Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).

7
2.2.3. Sistem Penyaluran dengan Tegangan Tinggi/Ekstra Tinggi
Sistem penyaluran dengan Tegangan Tingi/Ekstra Tinggi atau dapat
disebut sistem transmisi tenaga listrik merupakan penyaluran energi
listrik dari suatu temat ke tempat lainnya atau dari pembangkit listrik ke
gardu induk, dimana saluran tegangan antara 500 kV sampai 800 kV.

2.2.4. Gardu Induk


Tegangan yang dibangkitkan generator terbatas dalam belasan
kilovolt, sedangkan transmisi membutuhkan tegangan dari puluhan
sampai ratusan kilovolt, sehingga diantara pembangit dengan transmisi
dibutuhkan trafo daya penaik tegangan (step-up). Maka, semua
perlengkapan yang terpasang di sisi sekunder trafo ini harus mampu
memikul tegangan tinggi. Sebaliknya, tegangan dari transmisi dari
puluhan sampai ratusan kilovolt , sedangkan konsumen membutuhkan
tegangan dari ratusan volt sampai puluhan kilovolt, sehingga diantara
transmisi dengan konsumen dibutuhka trafo penurun tegangan (step-
down). Semua perlengkapan yang terpasang di sisi primer trafo ini juga
harus mampu memikul tegangan tinggi. Trafo-trafo daya ini bersama
dengan perlngkapan-perlengkapannya disebut gardu induk dengan
fungsi sebagai berikut:

1. Mentransformasikan tenaga listrik tegangan tinggi yang satu ke


tegangan tinggi lainnya (500 kV/150 kV , 150 kV/20 kV).
2. Pengukuran, pengawas operasi serta pengaturan pengaman dari
sistem tenaga listrik.
3. Pengaturan pelayanan beban (daya) ke gardu-gardu induk lain
melalui tegangan tinggi dan ke gardu-gardu distribusi setelah melalui
prosespenurunan tegangan melalui penyulang (feeder) tegangan
menengah.

Pengambilan data dilakukan di PT. PLN (Persero) UIT JBB Unit


Pemeliharaan Transmisi (UPT) Durikosambi Unit Layanan Transmisi dan
Gardu Induk (ULTG) Durikosambi, gardu induk ini meliputi 4 gardu induk

8
150 kV, 2 GIsTET 500 kV dan 6 GIS 150 kV dan Gardu Induk
Durikosambi 150 kV memiliki 64 penyulang 20 kV.

Gambar 2.2. Peta PT. PLN (Persero) Gardu Induk Durikosambi

Single Line Diagram Gardu Induk Durikosambi 150 kV, sebagai berikut:

Gambar 2.3. Single Line Diagram Gardu Induk Durikosambi

9
Single Line Diagram penyulang sel 20 kV Durikosambi sebagai berikut:

RELL 1 CELL 20 KV AREVA


TRAFO 5
60 MVA

BUS
CAD
COUPLER
AS
Pix 24 Pix 24 Pix 24 Pix 24 Pix 24 Pix 24
Pix 24 Pix 24 BUKI TEBIN PUNCA NGAR SUBAN ALPE JURAN OAS
Trafindo Trafindo
Trafindo Trafindo
400-800/5A
Trafindo Trafindo
1000-2000
Trafindo Trafindo T G K AI G N G E
400-800/5A 400-800/5A 400-800/5A 400-800/5A 1000-2000 400-800/5A BU
Micom Micom Micom Micom Micom /5A Micom
P123 Micom
/5A S
P123 P123 P123 P123 Micom P123 VT
P123
P123 5

BB VT

LBS RISER
PS TRAFO
TUGELA KICAU TOLIMO KOLORADO GIWANG DO
KOPEL

TRAFO 4
60 MVA

TRAFO 3
60 MVA

RELL RIS
KOP
2 CELL 20 KV EGA TEKELINDO ( RELAY MICOM P123 ) ER
EL Pix 24 Pix Pix DO
Pix
Trafind 24 24 24
o Trafi Trafi Trafi 03-02-
1000- ndo ndo ndo CA ANG AB NIAGA RING WIN 17 CA CA CA CA
2000 400-
400-
800
400- D.1 KIN AD RA KIK DU DEKA D.3 D.4 D.5 D.6
/5A 800 800 B
Micom 5A 5A /5A U DE
P123 Mico Mico Mico S
m m m V
SAINTP123 SAINTP123 LUSTR P123 T
MORRI MORRI UM EN GELA KALU BANG KUR CINC AU KOL 3

S1 S2 AK NG NG KU SI IN M OM
SCHNEID
ER

BUS BUS
VT 1 VT 2
TRAFO TRAFO
PS 1 PS 2
NIKMAT HIMALAYA EMBIK SEDAP KERABU KOKOK LENGUH NEVADA HIAS KALAHARI ANDES EONG CUCUT GOBI LMK PIRAMID DESIS LIONTIN ANTING CIAP BROSS GURUN SMSTER SAHARA TAHUN

TRAFO 1 TRAFO 2
60 MVA 60 MVA

Gambar 1.4. Single Line Diagram sel 20 kV Durikosambi

Adapun Material Utama (MTU) yang terdapat pada suatu gardu


induk sebagai berikut:

 Transformator Daya
 Circuit Breaker (CB)
 Disconnecting Switch (DS)
 Capasitor Voltage Transmformer (CVT)
 Lightning Arrester (LA)
 Potential Transformer (PT)
 Potential Device (PD)

2.2.5. Transformator Daya


Transformator Daya adalah suatu peralatan listrik yang berfungsi
untuk menyalurkan tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi ke
tegangan rendah atau sebaliknya. (Tobing, 2012).

10
Dalam operasi penyaluran tenaga listrik transformator dapat
dikatakan jantung dari transmisi dan distribusi. Dalam kondisi ini suatu
transformator diharapkan dapat beroperasi secara maksimal atau bisa
secara terus menerus tanpa berhenti. (Winders, 2002).

2.2.6. Pembebanan Lebih Pada Transformator Daya


Pembebanan lebih pada trafo daya merupakan terjadinya
pertambahan beban trafo daya yang melebihi batas ketentuan dari
kapasitas nominal trafo tersebut. Kapasitas nominal trafo daya dapat
diketahui seperti yang tercantum pada nameplate dari masing-masing
trafo daya. Kapasitas ini merupakan data pengenal dari trafo daya, yang
memberi pengertian bahwa trafo daya yang dimaksud hanya dapat
dibebani secara kontinyu dengan batas nominal pada suhu standard,
tetapi trafo daya tersebut masih mungkin dibebani pada batas yang
ditentukan. (Bahri, 2015)

2.2.7. Jenis Beban Listrik

Beban dan energi listrik yang disalurkan ke pelanggan/konsumen


digunakan sebagai sumber daya untuk bermacam-macam peralatan
yang membutuhkan tenaga listrik. Peralatan tersebut umumnya bisa
berupa lampu penerangan, beban daya motor listrik, dan peralatan
elektronik, peralatan mekanik, maupun sarana transportasi. Berdasarkan
jenis konsumen energi listrik, secara garis besar ragam beban dapat
diklasifikasikan ke dalam:

2.2.7.1 Beban rumah tangga


Beban rumah tangga merupakan peralatan-peralatan listrik yang
biasa di pakai pada rumah-rumah penduduk penunjang rumah tangga.
Pada umumnya beban rumah tangga berupa lampu enerangan , alat
rumah tangga seperti televisi, kulkas, mesin cuci, pemasak nasi,
penyejuk udara, kipas angin, kompor listrk, microwave, komputer dan
sebagainya. Beban rumah tangga biasanya digunakan terus-menerus
dan akan memuncak pada malam hari.

11
2.2.7.2. Beban komersial atau bisnis
Beban komersial atau bisnis adalah beban listrik yang terdiri dari
peralatan-peralatan listrik yang biasa digunakan pada pusat-pusat
perbelanjaan, hotel, perkantoran, restoran dan sebagainya. Beban bisnis
ini terdiri atas penerangan untuk papan reklame billboard dan alat-alat
listrik lainnya. Beban ini secara drastis naik di siang hari untuk beban
perkantoran dan pertokoan dan menurun di waktu sore hari.
2.2.7.3. Beban Industri
Beban industri dibedakan dalam skala kecil dan skala besar. Untuk
skala kecil banyak beroperasi di siang hari sedangkan industri besar
sekarang ini banyak yang beroperasi 24 jam.
2.2.7.4. Beban sosial
Beban sosial terdiri dari beban dari beban tempat-tempat sosial
seperti tempat ibadah, rumah sakit, sekolah, dan sebagainya. Beban
puncak umumnya terjadi pada iang hari.
2.2.7.5. Beban gedung pemerintah
Beban ini merupakan beban pada instantsi lembaga
kepemerintahan. Bebanini termasuk pelanggan istimewa yang mana
pasokan energi listrik ke bagian itu harus tersedia secara penuh tanpa
adanya pemutusan berkala. Beban gedung pemerintahan ini relatif stabil
seusai kebutuhan lembaga pemerintah.
2.2.7.6. Beban penerangan umum
Beban penerangan umum menyulai kebutuhan fasilitas umum
seperti penerangan lampu jalan dan sebagainya. Beban ini secara umum
memuncak pada malam hari.
2.2.7.7. Beban traksi
Beban traksi merupakan beban listrikpada penggunaan kereta api
listrik (KRL). Umumnya beban ini relatif stabil dari pagi hingga malam
hari.

12
2.2.7.8. Beban multiguna
Beban multiguna merupakan beban umum lainnya untuk menunjang
kebutuhan publik.
Pengkalsifikasian ini sangat penting agar dapat terlihat analisi
karakteristik beban untuk suatu sistem, baik itu beban besar maupun
beban kecil. Hal ini akan terlihat pemakaian daya dan waktu
pembebanannya. Pemakaian daya pada beban rumah tangga akan lebih
dominan pada pagi dan malam hari, sedangkan pada beban bisnis lebih
dominan pada siang dan sore. Selanjutnya pemakaian daya pada insutri,
sosial, gedung pemerintahan, traksi dan multiguna akan cenderung
stabil. Sedangkan pada beban jalan umum akan lebih dominan di siang
dan malam hari.
Beberapa daerah operasi tenaga listrik memberikan ciri tersendiri,
misalnya pelanggan bisnis mempengaruhi mempengaruhi penjualan
kWh walaupun jumlah pelanggan bisnis jauh lebih kecil dibandingan
pelanggan rumah tangga. Semua hal ini diperlukan adanya peencanaan
prakiraan kebutuhan beban dan energi listrik.

2.2.8. Peramalan Beban

2.2.8.1. Peramalan
Pada dasarnya ramalan merupakan suatu dugaan atau perkiraan
atas terjadinya kejaida di waktu mendatang. Ramalan bisa bersifat
kualitatif maupun kuantitatif. Ramalan kualitatif tidak berbentuk angka,
misalnya besok akan turun hujan, tahun depan akan terjadi perang hasil
penjualan tahun depan akan meningkat, dan sebagainya. Sedangkan
ramalan kuantiatif dinyatakan dalam bentuk angka atau bilangan.
Menurut jangka waktunya, peramalan dibagi menjadi 3 periode,
seusai dengan materi yang diramalkannya. Dalam peramalan beban
listrik, periode peramalan dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Peramalan Jangka Panjang (Long-Term Forecasting)
Merupakan peramalan yang memperkirakan keadaan dalam waktu
beberapa tahun kedepan. Tujuannya adalah untuk dapat

13
mempersiapkan ketersediaan unit pembangkitan, sistem transmisi,
serta distribusi.
2. Peramalan Jangka Menengah (Mid-Term Forecasting)
Merupakan peramalan dalam jangka waktu bulanan atau mingguan.
Tujuanya untuk mempersiapkan jadwal persiapan dan operasional
sisi pembangkit.
3. Peramalan Jangka Pendek (Short-Term Forecasting)
Merupakan peramalan dalam jangka waktu harian hingga setia jam.
Biasa digunakan untuk studi perbandingan beban listrik perkiraan
dengan aktual (realtime).
Keguanaan dari peramalan sebagai berikut :

a) Sebagai alat bantu dalam perencaan yang efektif.


b) Untuk menentukan kebutuhan sumber daya dimasa mendatang.
c) Membuat keputusan yang tepat.

Dalam membuat perkiraan kebutuhan tenaga listrik, faktor-faktor di


luar bidang kelistrikan yang berpengaruh tidak dapat diabaikan. Bila
faktor-faktor tersebut dapat diperhitungkan seluruhnya maka diharapkan
hasil perkiraan akan mendekati kebenaran.

2.2.8.1. Jenis-Jenis Prakiraan/Peramalan

Peramalan dapat dilakukan secara kuntitatif maupun secara


kualitatif. Pengukuran secara kuantitatif menggunakan metode statistik,
sedangkan secara kualitatif berdasarkan pendapat dari yang melakukan
peramalan.

Dalam peramalan dikenal suatu istilah yaitu prediksi. Prediksi secara


umum didefinisikan sebagai suatu proses peramalan suatu kejadian
(variabel) di masa mendatang dengan berdasarkan data variabel itu
pada masa sebelumnya. Data masa lampau tersebut secara sistematik
digabungkan menggunakan suatu metode tertentu kemudian diolah
untuk memeroleh prakiraan keadaan pada masa mendatang. Pada
umumnya terdapat dua jenis peramalan yang sering digunakan yakni
peramalan kuantitatif. (Makridakis. Hyndman. & Wheelwright.1998)
14
1. Peramalan Kualitatif

Peramalan kualitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data


kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat
bergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena
hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pendapat dan
pengetahuan serta pengalaman penyusunnya.

2. Peramalan Kuantitatif

Peramalan kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data


kuantitatif masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung
pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Baik
tidaknya metode yang dipergunakan oleh perbedaan atau
penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi.
Semakin kecil penyimpangan antara hasil ramalan dengan
kenyataan yang terjadi maka semakin baik pula metode yang
digunakan. Peramalan Kuantitatif dapat diterapkan bila terdapat
kondisi berikut :

a) Tersedia informasi (data) tentang masa lalu


b) Informasi (data) tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data
numerik
c) Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan
terus berlanjut pasa masa yang akan datang.

2.2.9. Metode Peramalan

Metode peramalan adalah cara memperkirakan secara kuntitatif apa


yang akan terjadi di masa depan berdasarkan data yang relevan dari
masa lampau. Maksud pengguanan metode peramalan ini ialah untuk
lebih memudahkan dalam meramalkan sesuatu dimasa mendatang.
(Makridakis. Hyndman. & Wheelwright.1998)

15
Metode peramalan beban secara umum dapat dibagi menjadi empat
kelompok yaitu sebagai berikut :

2.2.9.1. Metode Analisis


Suatu metode yang berdasrkan data dari analisis penggunaan
tenaga listrik pada setiap konsumen pemakai. Data didapatkan dari hasil
survei ke lapangan

2.2.9.2 Metode Ekonometri


Metode ini di bangun dengan mengikuti indikator-indikator ekonomi.
Prakiraan beban berdasarkan hubungan antara penjualan energi listrik
dan beban puncak dengan beberapa variabel ekonomi.

2.2.9.3 Metode Kecenderungan (Black Box)


Metode yang dibangun berdasarkan kecenderungan hubungan data
masa lalu tanpa memperhatikan penyebab atay hal-hal yang
mempengaruhinya (pengaruh ekonomi, iklim, teknologi, dan lain-lain)
biasanya metode ini disebut juga metode trend.

2.2.9.4 Metode Gabungan


Metode ini merupakan gabungan dari metode analisi dan metode
ekonometri. Dengan penggabungan ini didapkan suatu metode yang
tanggap terhadap pengaruh aktifitas ekonomi.

2.2.9.5 Metode Regresi


Metode ini merupakan metode yang sering digunakan dalam
perhitungan statistic. Metode regresi merupakan metode perkiraan yang
mengasumsikan faktor yang diperkirakan menunjukkan hubungan
sebab-akibat dengan satu atau lebih variabel bebas, Tujuan dari metode
ini adalah mengetahui bentuk hubungan tersebut dan memprakirakan
nilai mendatang dengan variabel tidak bebas. Berikut merupakan metode
regresi untuk memperkirakan beban gardu induk.

a. Regresi linear Sederhana

Regresi linear ini digunakan untuk menguji hubungan antara dua


kelompok variabel yaitu kelompok variabel tak bebas (Y) dengan
16
kelompok variabel bebas (X) (Gujarati. 2004). Persamaan model
linear dirumuskan sebagai berikut:

𝑌=𝑎+𝑏𝑋……………………………………………………………...….(2.1)

Keterengan:

𝑌 = Variabel terikat (Jumlah Penduduk)

𝑎 = konstanta

𝑏 = koefisien regresi variabel terikat

𝑋 = Prediktor (Variabel bebas)(rata-rata beban)

Nilai 𝑎 dan 𝑏 dapat dicari dengan menggunakan persamaan

( )( ) ( )( )
b= ( )( ) (
…………………………………………………..(2.2)
) )

a= 𝑏 …………………………………………………………….(2.3)

Dimana n= Jumlah data

b. Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda adalah analisis yang menjelaskan hubungan


antara perubahan respon ( Variable dependen) dengan faktor-faktor
yang mempengaruhi lebih dari satu prediktor (variabel independen).
regresi linear berganda mempunyai variabel bebasnya lebih dari satu
variabel. Regresi linear berganda bertujuan untuk mengukur
intensitas hubungan antara dua variabel atau lebih dan membuat
prediksi perkiraan nilai Y atas X. Bentuk pemodelan regresi linear
berganda ini dalah sebagai berikut :

𝑌= 𝑎 + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2 + .... + 𝑏k𝑋k………………………………….(2.4)

Keterangan:

𝑌 = Variabel tak bebas

𝑎 = Konstanta regresi

17
𝑏1𝑏2 = Koefisien regresi

𝑋1𝑋2= Variabel bebas

2.2.10. Koefisien Korelasi Prakiraan


Kuat atau tidaknya hubungan antara variabel X dan Y, apabila
hubungan X da Y dapat dinyatakan dengan fungsi linear (paling tidak
mendekati), diukur dengan suatu nilai yang disebut Koefisien Korelasi (r).
Analisis korelasi digunakan untuk mempelajari dan mengukur kekuatan
hubungan antara dua variabel, yaitu variabel pengharapan (predictor)
dengan variabel-variabel kriteria atau dengan kata lain mengukur
hubungan antara variabel beban dengan variabel tidak bebas.
Pengujian hipotesis atau model mengenai korelasi adalah sebagai
berikut:
 r = 0, maka tidak ada hubungan antara dua variabel tersebut.
 r > 0, maka ada hubungan positif
 r < 0, maka ada hubungan positif

Berikut ini adalah tabel besaran hubungan korelasi pearson

Tabel 2.1. Besaran Korelasi Koefisien Pearson

No. R (Koefisien korelasi) Ukuran Tingkat Hubungan


1. 0,0 < r < 0,2 Sangat rendah
2. 0,2 < r < 0,4 Rendah
3. 0,4 < r < 0,6 Sedang
4. 0,6 < r < 0,8 Kuat
5. 0,8 < r < 1,0 Sangat kuat

2.2.11. Capacity Balance Transformer


Capacity Balance Transformer adalah cara mengetahui batas
kapasitas transformator Gardu Induk dalam mendukung beban , yang
dikaitkan peningkatan kebutuhan tenaga listrik berdasarkan peramalan.
Dengan Capacity Balance, dapat ditentukan tahun persiapan

18
ekstensifikasi transformator baru dan pengadaan GI baru. Syarat-syarat
gardu induk adalah :
1. Dalam satu Gardu Induk (GI) hanya diizinkan 3 (tiga) buah
transformator.
2. Kapasitas transformator tertinggi dala setiap Gardu Induk adalah 60
MVA.
3. Pembebanan transformator tidak boleh melebihi 80% dari kapasitas
transformator.
4. Bila beban transformator mendekati 80%, harus dipersiapkan:
a) Uprating, bila kapasitas transformator masih dibawah 60 MVA
b) Ditambahkan transformator baru, bila kapasitas transformator
sudah 60 MVA dan di Gardu Induk tersebut jumlah transformator
masih kurang dari 3 (tiga).
c) Pembangunan Gardu Induk baru dengan transformator baru

2.2.12. Tahapan Peramalan


Dalam menyusun perancangan metode peramalan diperlukan
beberapa tahap yang harus dilalui, yaitu:

1. Menentukan jenis data yang digunakan dan melakukan analisi pola


data dan karakteristik yang dimilikinya.
2. Memilih metode peramalan yang digunakan. Ada banyak jenis
metode peramalan yang dapat digunakan, oleh sebab itu
penggunaan metode harus disesuaikan dengan jeis data untuk
mendapatkan persentase eror yang sekecil-kecilnya.
3. Menentukan parameter-parameter yang dapat membantu
meningkatkan akurasi dari meode peramalan yang telah ditentukan
agar persentase erornya dapat diperkecil.
4. Mengaplikasikan data-data acuan ke dalam metode yang telah
ditentukan dan hasilnya akan menghasilkan nilai perkiraan beserta
persentase erornya sebagai perbandingan antara nilai perkiraan
dengan nilai aktualnya.

19
2.2.13. Overload atau Beban Tak Seimbang
Overload terjadi karena beban yang terpasang pada trafo melebihi
kapasitas maksimum yang dapat dipikul trafo dimana arus beban
melebihi arus beban penuh (full load) dari trafo. Overload akan
menyebabkan trafo menjadi panas dan kawat tidak sanggup lagi
menahan beban sehingga timbul panas yang menyebabkan naiknya
suhu lilitan tersebut. Kenaikan ini menyebabkan rusaknya isolasi pada
trafo. Berikut adalah hal yang bisa diupayakan untuk mengatasi trafo
yang overload:

1. Perencanaan atau Manajemen Trafo


Pada bagian ini, data-data penting trafo dikumpulkan, seperti beban,
keseimbangan beban, nilai pentanahan, tegangan dsb.
2. Melakukan Sisip Trafo
Sisip Trafo adalah pemasangan trafo baru di dekat dengan trafo
overload. Tujuannya adalah membagi beban trafo yang ada ke trafo
yang baru. Hal ini adalah tindakan yang paling umum dilakukan
untuk mengatasi trafo overload. Kendala yang mungkin terjadi
adalah perijinan penggunaan lahan untuk melakukan Sisipan Trafo
baru.
3. Manuver beban Trafo
Pengurangan beban trafo dilakukan dengan memanfaatkan JTR
Trafo lainnya. Apabila trafo lain dalam kondisi underload, maka
beban dapat dimanuver sebagian ke trafo underload tersebut.
Otomatis beban trafo overload akan berkurang. Manuver dilakukan
dengan melakukan koneksi atau sambungan JTR. Kegiatan manuver
beban ini perlu meninjau tegangan pelanggan.
4. Peningkatan Kapasitas Trafo.
Peningkatan kapasitas trafo dalam artian trafo yang lama akan
diganti dengan trafo baru dengan kapasitas yang lebih.

20
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Analisa Kebutuhan


3.1.1. Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian kuantitatif desktrptif yaitu dengan cara mencari
informasi tentang masalah yang ada, didefinisikan dengan jelas tujuan
yang akan dicapai, merencanakan perhitungan, mengumpulkan data
sebagai bahan untuk membuat laporan hasil. Dalam penelitian ini penulis
ingin mengetahui beban transformator Gardu Induk Durikosambi 150 kV
tahun 2019 sampai dengan 2029 dengan menggunakan metode regresi
linear sederhana, dengan faktor yang mempengaruhinya adalah Jumlah
Penduduk wilayah kecamatan yang di suplai oleh Gardu Induk
Durikosambi yang bisa didapat dari BPS (Badan Pusat Statistik).
Variabel data penelitian yang akan di kaji dalam penelitian ini memiliki
parameter-parameter data yaitu spesifikasi transformator. Sehingga dari
perhitungan yang didapatkan maka akan mampu menganalisa
transformator Gardu Induk Durikosambi 150 kV 2019-2029 masih
sanggup menyuplai atau mengalami overload.

3.1.2. Waktu dan Tempat Penelitian


Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan di dua tempat yaitu:
1. Pada tanggal 16 sampai 23 April 2019 di PT. PLN (Persero) UIT
JBB-UPT Durikosambi.
2. Badan Pusat Statistik (BPS) pada tanggal 24 sampai 29 April 2019.

3.1.3. Data Penelitian

Jenis penelitian ini adalah dengan memperkirakan kejadian yang


akan datang dengan melakukan prakiraan berupa perhitungan dari data
histroris. Penelitian dilakukan dengan observasi ke perusahaan/instansi
untuk mendapatkan data-data historis berupa:

21
1. Single line diagram Gardu Induk Durikosambi 150 kV.
2. Data badan pusat statistik (BPS) Jakarta Barat dari tahun 2014 s.d
2018, data ini sangat dibutuhkan untuk melihat data Jumlah
Penduduk kecamatan dari wilayah yang di suplai GI Durikosambi
150 kV. Kemudian data ini akan digunakan dalam perhitungan di
metode regresi linear sederhana.
3. Data rasio elektrifikasi energi Jakarta Barat tahun 2014 s.d 2018 data
ini sangat dibutuhkan untuk melihat pertumbuhan energi listrik per
tahunnya. Kemudian data ini akan digunakan dalam perhitungan di
metode regresi linear sederhana.

3.2. Perancangan Penelitian


3.2.1. Studi Literatur
Tahap ini dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku, jurnal dan
artikel-artikel yang berisikan tentang teori atau pembahasan yang terkait
dengan penelitian tentang peramalan kenaikan beban, baik itu berupa
teori pendukung ataupun teori khusus, serta metode yang digunakan
untuk pengolahan data.

3.2.2. Observasi

Tahap ini dilakukan untuk mendapatkan data yang berhubungan


dengan penelitian ini, yaitu seperti yang telah dijelaskan di atas (3.2.1).
Data dikumpulkan dengan meminta kepada pihak instansi/perusahaan
PT. (Persero) UIT JBB Unit Pelayanan Transmisi (UPT) Durikosambi
Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Durikosambi. Selain itu
juga dibutuhkan data dari BPS Jakarta Barat seperti Jumlah Penduduk.

3.2.3. Pengolahan Data


Tahapan ini dilakukan dengan menghitung secara matematis
menggunakan rumus-rumus Metode Regresi Linear Sederhana dan juga

22
secara statistik. Data juga diolah dengan bantuan perhitungan microsoft
Excel untuk mempermudah dan mempercepat perhitungan.

3.2.4. Metode Perhitungan Data


Metode perhitungan data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode regresi linear sederhana dengan mengakomodasi
variabel bebas (jumlah penduduk) dan variabel tidak bebas (rata-rata
beban). Perhitungan data dilakukan dengan perangkat lunak Microsoft
Excel. Kebutuhan energi listrik tahun 2019-2029. Data tersebut dianalisis
dan dibandingkan terhadap masing-masing segmen jasa uaha sehingga
data dapat digunakan sebagai bahan evaluasi kebutuhan energi di PT.
(Persero) UIT JBB Unit Pelayanan Transmisi (UPT) Durikosambi Unit
Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Durikosambi.

3.2.5. Diagram Alur Penelitian

Dibawah ini merupakan diagram alur dari perencanaan penelitian


mengenai prakiraan beban dan energi listrik Jakarta Barat.

23
Mulai

Pengambilan data-
data berikut:
1. Data beban Trafo
di GI Durikosambi
2. DatA Jumlah
Penduduk di BPS

Hitung Nilai Presentase Pertumbuhan


Penduduk 2014-2017

Hitung Jumlah Pertumbuhan Penduduk 2018-


2029

Pembuatan Model Regresi Linear


Sederhana

Mencari Persamaan a dan b dalam


metode regresi linear

Didapatkan Tidak
nilai
peramlaan
beban
Ya
trafo?
Menganalisa
kapasitas trafo
dengan aturan
capacity balance
transformator
Selesai

Gambar 3.1. Diagram Alir Proses Perhitungan Peramalan Beban Trafo


Dengan Regresi Linear Sederhana

24
3.3. Teknik Analisis
3.3.1. Pengolahan Data
Teknik tahapan ini dilakukan untuk mengolah data yang sudah
didapatkan dari hasil pengumpulan data. Pengolahan data diolah secara
manual dengan menghitung persentase pertumbuhan penduduk dan
menghitung asumsi dari pertumbuhan penduduk 2014-2018 yang telah
diperoleh.

3.3.2. Rencana Pehitungan


Tahapan prakiraan kebutuhan beban dan energi listrik dengan
Metode Regresi Linear adalah sebagai berikut:

1. Regrsi Linear Sederhana


Regresi Linear Sederhana digunakan untuk menguji hubungan
antara dua kelompok data yaitu kelompok dengan variabel bebas (X)
dan variabel tak bebas (Y). Korelasi antara variabel bebas dan tak
bebas adalah variabel bebas yang mempengaruhi variabel tak
bebas, seperti Jumlah Penduduk (X) mempengaruhi pertumbuhan
beban yang harus di suplai oleh trafo (Y).
Persamaan model linear dirumuskan sebagai berikut:

Y= a+bx...............................................................................(3.1)

Ket:
Y= Variabel tak bebas (rata-rata beban)
X= Variabel Bebas (Jumlah Penduduk)
a= koefisien intersepsi
b= koefisien kemiringan

Nilai a dan b dapat dicari dengan menggunakan persamaan :

( )( )
𝑏 ......................................................(3.2)
( )

25
𝑎 𝑏 .........................................................(3.3)

2. Prakiraan pertumbuhan penduduk


Untuk memprakirakan jumlah pertumbuhan penduduk pertama-tama
harus dicari terlebih dahulu nilai persentase pertumbuhannya. Nilai
persentase pertumbuhan penduduk dapat diasumsikan
menggunakan persamaan berikut:

( ) ......................................(3.4)

Ket:
( ) = Tingkat Pertumbuhan(%)
= Penduduk Tahun t (jiwa)
= Penduduk Tahun Sebelum t (jiwa)

Setelah diketahui berapa persen asumsi pertumbuhan


penduduknya barulah dapat dihitung jumlah pertumbuhan penduduk
untuk tahun-tahun berikutnya. Untuk menghitungnya dapat
menggunakan persamaan berikut:

=( ( )) ..........(3.5)

Dimana :
( ) = Tingkat Pertumbuhan(%)
= Penduduk Tahun t (jiwa)
= Penduduk Tahun Sebelum t (jiwa)

3. Persentase Pembebanan Transformator Daya GI Durikosambi


Persentase pembebanan transformator dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut:

26
𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 𝑋 ...............(3.6)

Ket:
𝑏𝑎 𝑎 𝑋= Pemakaian beban pada bulan t
𝑎 𝑎 𝑎 𝑎 = Data kapasitas trafo

4. Mengubah kapasitas trafo dalam MW dapat dihitung menggunakan


persamaan berikut:

........................................................................(3.7)

Ket:
P = daya trafo (MW)
S = Kapasitas trafo (MVA)

27
BAB IV

PERHITUNGAN PERAMALAN BEBAN TRANSFORMATOR


DAYA GARDU INDUK DURIKOSAMBI

4.1 Umum

Beban transformator daya hingga tahun 2029 dapat diperkirakan


dengan cara menganalisis data-data beban ditahun sebelumnya dengan
menggunakan metode regresi linear. Perhitungan perkiraan beban
didasarkan pada data Pertambahan penduduk kecamatan yang disuplai
Gardu Induk Durikosambi 150 kV Jakarta Barat. Hasil perhitungan akan
dijadikan dasar perencanaan pengembangan transformator daya di GI
Durikosambi. Dalam bab ini akan diuraikan perhitungan perkiraan beban
transformator daya pada Gardu Induk Durikosambi.

28
4.2 Beban Transformator Gardu Induk Durikosambi
4.2.1 Beban Transformator 1
Berikut merupakan data beban puncak setiap bulan transformator 1
Gardu Induk Durikosambi tahun 2014 dan 2018:

Tabel 4.1. Data Beban Puncak Transformator 1 (60 MVA)

Transformator 1
Bulan 2014(MW) 2015(MW) 2016(MW) 2017(MW) 2018(MW)
Januari 42,22 42,40 42,33 45,96 39,25

Februari 42,78 43,01 43,98 43,00 46,06

Maret 43,59 43,79 45,71 46,38 46,15

April 42,91 42,98 44,64 43,10 46,12

Mei 42,77 41,80 42,3 42,89 45,59

Juni 42,42 41,03 41,16 37,56 45,39

Juli 42,4 41,26 39,45 42,97 45,44

Agustus 42,17 43,05 45,4 44,84 45,44

September 43,05 44,54 37,54 47,26 44,95

Oktober 43,82 44,71 48,01 47,31 44,77

November 43,76 44,84 45,97 46,15 45,17

Desember 42,99 42,97 43,82 46,15 45,17

Rata-Rata 42,91 43,03 43,36 44,46 44,96

29
4.2.2 Beban Transformator 2

Berikut merupakan data beban puncak setiap bulan transformator 2


Gardu Induk Durikosambi tahun 2014 dan 2018:

Tabel 4.2.Data Beban Puncak Transformator 2 (60 MVA)

Transformator 2
Bulan 2014(MW) 2015(MW) 2016(MW) 2017(MW) 2018(MW)
Januari 21,06 21,44 22,03 22,91 19,83

Februari 21,11 21,43 21,2 19,82 20,00

Maret 20,77 21,09 20,13 19,84 23,50

April 20,87 22,18 20,01 19,80 23,57

Mei 18,63 19,12 19,29 20,00 23,44

Juni 18,88 19,5 20,01 20,00 21,63

Juli 18,51 19,33 20,74 20,03 20,30

Agustus 18,2 18,17 18,41 20,03 20,38

September 19,3 19,11 19,41 19,98 20,82

Oktober 19,52 18,11 19,01 20,01 20,83

November 19,95 19,7 19,33 19,94 19,86

Desember 19,32 19,14 20,9 19,94 19,84

Rata-rata 19,68 19,86 20,04 20,19 21,17

30
4.2.3 Beban Transformator 3

Berikut merupakan data beban puncak setiap bulan transformator 3


Gardu Induk Durikosambi tahun 2014 dan 2018:

Tabel 4.3.Data Beban Puncak Transformator Daya 3

Transformator 3
Bulan 2014(MW) 2015(MW) 2016(MW) 2017(MW) 2018(MW)
Januari 15,77 16,32 16,53 15,20 16,76

Februari 15,13 16,18 15,05 14,00 15,28

Maret 14,31 15,16 15,1 14,44 15,24

April 14,3 15,87 15,11 14,40 15,20

Mei 14,89 15,39 15,14 14,44 15,44

Juni 14,2 14,86 14,36 13,52 15,41

Juli 13,92 14,73 14,22 14,80 15,44

Agustus 14,11 14,73 15,04 15,18 15,44

September 14,2 13,14 15,04 16,29 15,69

Oktober 14,2 13,66 14,12 16,33 15,84

november 14,29 13,79 14,34 15,35 15,70

Desember 14,3 13,2 14,65 15,24 15,70

Rata-rata 14,47 14,75 14,89 14,93 15,60

31
4.2.4 Beban Transformator 4

Berikut merupakan data beban puncak transformator 4 Gardu Induk


Durikosambi dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018:

Tabel 4.4. Data Beban Puncak Transformator 4 (60 MVA)

Transformator 4
Bulan 2014(MW) 2015(MW) 2016(MW) 2017(MW) 2018(MW)
Januari 41,8 42,18 42,65 43,20 41,88

Februari 41,71 42,53 43,01 44,00 43,32

Maret 41,52 41,75 45,44 44,08 43,16

April 41,88 40,61 44,41 41,12 42,95

Mei 40,41 40,76 41,59 41,39 42,92

Juni 39,66 40,04 42,18 36,49 42,95

Juli 40,43 41,59 32,35 42,46 43,16

Agustus 40,15 42,12 41,71 44,35 43,16

September 40,15 41,93 44,86 44,50 42,43

Oktober 40,4 43,2 45,74 44,51 43,40

November 40,89 42,4 44,23 43,54 43,40

Desember 41,55 42,81 39,5 43,16 43,86

Rata-rata 40,88 41,83 42,31 42,73 43,05

32
4.4.4 Beban Transformator 5

Berikut merupakan data beban puncak transformator 5 Gardu Induk


Durikosambi dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018:

Tabel 4.5. Data Beban Puncak Transformator 5 (60 MVA)

Transformator 5
Bulan 2014(MW) 2015(MW) 2016(MW) 2017(MW) 2018(MW)
Januari 22,63 23,58 24,7 25,24 22,85

Februari 22,63 23,6 24,82 26,00 26,31

Maret 21,19 23,22 24,44 28,27 25,06

April 21,3 23,16 24,51 24,91 25,31

Mei 20,6 22,82 24,51 24,99 25,45

Juni 21,22 22,73 24,28 21,48 25,31

Juli 22,72 22,99 23,87 25,13 25,38

Agustus 22,61 22,99 24,66 26,38 25,38

September 22,61 22,8 24,8 28,86 24,02

Oktober 22,4 23,52 24,38 28,57 33,89

November 22,81 23,14 24,77 26,41 33,63

Desember 22,81 23,86 24,75 25,38 33,63

Rata-rata 22,1275 23,20 24,54 25,97 27,19

33
4.3 Pertumbuhan Penduduk Kota Jakarta Barat

Berikut ini merupakan data Pertumbuhan Pendudukdi wilayah


Kecamatan yang di suplai Gardu Induk Durikosambi 150kV Kota Jakarta
Barat dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018:
Tabel 4.6. Data Jumlah Penduduk Kota Jakarta Barat 2014-2018

Jumlah Penduduk (Juta Jiwa)


Kecamatan 2014 2015 2016 2017 2018
Kebayoran
297563 303005 306554 307734 308699
Lama

Pasar Minggu 294794 303727 305259 307249 309032

Cengkareng 494703 565385 514416 512998 512998

Grogol
226275 234720 223604 224040 224040
Petamburan

Kebon Jeruk 316598 363149 325117 326590 326590

Kembangan 251811 307547 264261 269756 269756

Tambora 263933 263957 260138 260384 260384

Penjaringan 328053 332864 337582 346983 351117

Pesanggrahan 226707 297737 221584 222522 223306

Rata-Rata 300048,56 330232,33 306501,67 308695,11 3109546,9

Dari data jumlah Penduduk pada tabel 4.6 maka dapat diasumsikan
pertumbuhan jumlah penduduk Kecamatan yang di suplai oleh GI
Durikosambi 150kV Jakarta Barat pada tahun 2019 hingga 2029.
Perhitungan persentase pertumbuhan jumlah penduduk sebagai berikut:

( )

 Persentase pertumbuhan Penduduk 2014-2015

( ) = 1,02%

 Persentase pertumbuhan Penduduk 2015-2016

( ) = 1,10%

34
 Persentase pertumbuhan Penduduk 2016-2017

( ) = 0,71%

 Persentase pertumbuhan Penduduk 2017-2018

( ) = 0,60%

Rata-rata jumlah Penduduk pertahun = = 0,86%

Dari hasil perhitungan diatas dapat diasumsikan bahwa jumlah


penduduk Kecamatan yang di suplai Gardu Induk Durikosambi 150kV
Jakarta Barat mengalami peningkatan sebesar 0,86% setiap tahunnya,
sehingga dapat dihitung kenaikan penduduk di tahun-tahun berikutnya
dengan persamaan berikut:

( ( ) )

 Perhitungan Penduduk tahun 2019


( ) 313.188,89 juta jiwa
 Perhitungan Penduduk tahun 2020
( ) = 315.830,89 juta
jiwa
 Perhitungan Penduduk tahun 2021
( ) =318.511,35 juta
jiwa
 Perhitungan Penduduk tahun 2022
( ) =321.214,42 juta
jiwa
 Perhitungan Penduduk tahun 2023
( ) =323.940,43 juta
jiwa
 Perhitungan Penduduk tahun 2024
( ) =326.689,58 juta
jiwa

35
 Perhitungan Penduduk tahun 2025
( ) =329.462,05 juta
jiwa
 Perhitungan Penduduk tahun 2026
( ) = 332.258,06 juta
jiwa
 Perhitungan Penduduk tahun 2027
( ) = 335.077,79 juta
jiwa
 Perhitungan Penduduk tahun 2028
( ) =337.921,46 juta
jiwa
 Perhitungan Penduduk tahun 2029
( ) = 340.789,25 juta
jiwa

36
Data pertumbuhan Penduduk tahun 2019 hinga 2029 sebagai berikut:
Tabel 4.7. Pertumbuhan Penduduk Kota Jakarta Barat 2019-2024

Jumlah
Tahun Penduduk
(Juta Jiwa)
2019 313.188,89

2020 315.830,89

2021 318.511,35

2022 321.214,42

2023 323.940,43

2024 326.689,58

2025 329.462,05

2026 332.258,06

2027 335.077,79

2028 337.921,46

2029 340.789,25

4.4. Peramalan Beban Transformator Daya GI Durikosambi

Untuk menghitung peramalan beban trafo daya digunakan


persamaan regresi linear sederhana 𝑎 𝑏𝑋. Nilai𝑎 dan 𝑏 dapat dicari
dari hubungan antara pertumbuhan beban dan pertumbuhan jumlah
penduduk kota Jakarta Barat. Hasil perkiraan beban yang didapat
memiliki satuan MW. Untuk mendapat nilai MVA, dihitung dengan
menggunakan persamaan:

Dengan asumsi sebesar 0,85.

Untuk mencari nilai MAPE (Mean Absolute Deviation) yang


merupakan rata-rata dari keseluruhan persentase kesalahan (selisih)

37
antara data aktual dengan hasil peramalan dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan:
n
X Y'
100 x 
X
MAPE  t 1
n

4.4.1. Peramalan Beban Transformator Daya 1


Perhitungan untuk mencari konstanta regresi linear dibuat dalam
tabel berikut:
Tabel 4.8. Perhitungan Konstanta Regresi Linear Transformator Daya 1
Tahun JP (X) Beban (Y) X2 X.Y

2014 300.049 42,91 90.029.138.358 12874083,55

2015 303.132 43,03 91.889.209.491 13044289,38

2016 306.502 43,36 93.943.273.713 13289656,99

2017 308.696 44,46 95.293.016.677 13725895,72

2018 310.547 44,96 96.439.370.889 13961670,6

∑ 1.528.925,12 218,72 467.594.009.128 66.895.596,24

Tabel 4.9.Perhitungan PE Transformator Daya 1

Frcst(Y') Error% (Pe/Mad))


42,59872079 0,7177110
43,21439234 0,4246307
43,88707765 1,2175303
44,32510752 0,3127443
44,69470171 0,5863910
43,744 0,6518015

Dengan menggunakan regresi linear sederhana nilai prakiraan


Jumlah Peramalan dari hubungan variabel jumlah penduduk dan Beban
Trafo tahun 2014-2018 didapat rata-rata PE sebesar 0,651801%. pada

38
perhitungan prakiraan ini bisa dikatakan baik, karena semakin kecil nilai
PE maka semakin kecil kesalahannya.

Konstanta a dan b dapat dihitung sebagai berikut:


𝑋𝑌 ( 𝑋)( 𝑌)
𝑏
𝑋 ( 𝑋)
( )(66 895 596 24) ( )(218 72)
( )(467 594 009 128 (1 528 925 12)

𝑎 𝑏

218 72 1 528 925 12

Maka persamaan regresi linear transformator daya 1 adalah:


𝑋

 Perhitungan perkiraan beban tahun 2019


( ) = 45,22 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2020
( ) = 45,75 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2021
( ) = 46,28 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2022
( ) = 46,82 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2023
( ) = 47,37MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2024
( ) = 47,92MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2025

39
( ) = 48,47 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2026
( ) = 49,03 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2027
( ) = 49,59 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2028
( ) = 50,16 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2029
( ) = 50,73 MW

Tabel 4.10. Hasil Perkiraan Beban Transformator Daya 1, tahun 2019-2029

Jumlah
Beban
Tahun Penduduk Beban (MVA)
(MW)
(Juta Jiwa)
2019 313.188,89 45,22 53,20

2020 315.830,89 45,75 53,82

2021 318.511,35 46,28 54,45

2022 321.214,42 46,82 55,09

2023 323.940,43 47,37 55,73

2024 326.689,58 47,92 56,37

2025 329.462,05 48,47 57,02

2026 332.258,06 49,03 57,68

2027 335.077,79 49,59 58,34

2028 337.921,46 50,16 59,01

2029 340.789,25 50,73 59,69

40
Tabel 4.11. Perhitungan MAPE Transformator Daya 1

Besar
Tahun %Eror Penyimpangan
(PE) (MAPE)

2019 0,294758797

2020 0,298196874

2021 0,301684994

2022 0,30520254

2023 0,308749938

2024 0,6518015 0,312327442

2025 0,315935307

2026 0,31957379

2027 0,323243151

2028 0,326943653

2029 0,330675559

Rata-Rata 0,312481095%

Berdasarkan grafik nilai R yang didapa sebesar 0,89 yang artinya


korelasi antara kenaikan beban per tahun sangat kuat. Untuk akurasi
peramalan dilihat dari hasil perhitungan perhitungan PE dan MAPE nilai
PE sebesar 0,65180% dan MAPE sebesar 0,312481095%. Pada
perhitungan peramalan ini bisa dikatakan baik karena semakin kecil nilai
PE dan MAPE maka semakin kecil kesalannya.

4.4.2. Peramalan Beban Transformator Daya 2

41
Perhitungan untuk mencari konstanta regresi linear dibuat dalam
tabel berikut:

Tabel 4.12. Perhitungan Konstanta Regresi Linear Transformator Daya 2


Tahun JP (X) Beban (Y) X2 X.Y

2014 300.048,56 19,68 90.029.138.358 5.903.955,50

2015 303.132,33 19,86 91.889.209.491 6020208,074

2016 306.501,67 20,04 93.943.273.713 6.142.038,05

2017 308.695,67 20,19 95.293.016.677 6233080,07

2018 310.546,89 21,17 96.439.370.889 6573242,505


∑ 1.528.925,12 100,93 467.594.009.127,51 30.872.524,20

Tabel 4.13. Perhitungan Nilai PE Transformator Daya 2

Frcst(Y') Error% (Pe/Mad))


19,51647778 0,814105812
19,87684304 0,084808865
20,27057963 1,154803336
20,52696755 1,660590444
20,74329866 2,000163807
20,18683333 1,142894453

Dengan menggunakan regresi linear sederhana nilai prakiraan


Jumlah Peramalan dari hubungan variabel jumlah penduduk dan Beban
Trafo tahun 2014-2018 didapat rata-rata PE sebesar 1,142894453%.
pada perhitungan prakiraan ini bisa dikatakan baik, karena semakin kecil
nilai PE maka semakin kecil kesalahannya.

Konstanta a dan b dapat dihitung sebagai berikut:

42
𝑋𝑌 ( 𝑋)( 𝑌)
𝑏
𝑋 ( 𝑋)
( )(30 872 524 20) (1 528 925 12)(100 93)
( )(467 594 009 127) (1 528 925 12)

𝑎 𝑏

100 93 1 528 925 12

Maka persamaan regresi linear transformator daya 2 adalah:


𝑋

 Perhitungan perkiraan beban tahun 2019


( ) = 21,05 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2020
( ) = 21,36 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2021
( ) = 21,67 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2022
( ) = 21,99 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2023
( ) = 22,31 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2024
( ) = 22,63 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2025
( ) = 22,95 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2026
( ) = 23,28 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2027

43
( ) = 23,61 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2028
( ) = 23,94 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2029
( ) = 24,28 MW
Tabel 4 14. Hasil Perkiraan Beban Transformator Daya 2, tahun 2019-2029

Jumlah
Beban Beban
Tahun Penduduk
(MW) (MVA)
(juta jiwa)
2019 313.188,89 21,05 24,77

2020 315.830,89 21,36 25,13

2021 318.511,35 21,67 25,50

2022 321.214,42 21,99 25,87

2023 323.940,43 22,31 26,25

2024 326.689,58 22,63 26,62

2025 329.462,05 22,95 27,00

2026 332.258,06 23,28 27,39

2027 335.077,79 23,61 27,78

2028 337.921,46 23,94 28,17

2029 340.789,25 24,28 28,56

Tabel 4.15. Perhitungan MAPE

Besar Penyimpangan
Tahun %Eror (PE) (MAPE)

2019 0,240602592

2020 0,244131174

2021 1,142894453 0,247711117

2022 0,251321259

2023 0,254962041

44
2024 0,25863372

2025 0,262336559

2026 0,266070823

2027 0,269836778

2028 0,273634693

2029 0,277464839

Rata-Rata 0,258791418

Berdasarkan grafik nilai R yang didapa sebesar 0,89 yang artinya


korelasi antara kenaikan beban per tahun sangat kuat. Untuk akurasi
peramalan dilihat dari hasil perhitungan perhitungan PE dan MAPE nilai
PE sebesar 1,189445342% dan MAPE sebesar 0,2587914118%. Pada
perhitungan peramalan ini bisa dikatakan baik karena semakin kecil nilai
PE dan MAPE maka semakin kecil kesalannya.

4.4.3. Peramalan Beban Transformator Daya 3


Perhitungan untuk mencari konstanta regresi linear dibuat dalam
tabel berikut:

Tabel 4.16. Perhitungan Konstanta Regresi Linear Transformator Daya 3

Tahun JP (X) Beban (Y) X2 X.Y

2014 300.048,56 14,47 90.029.138.358 4341202,582

2015 303.132,33 14,75 91.889.209.491 4471959,698

2016 306.501,67 14,89 93.943.273.713 4564320,702

2017 308.695,67 14,93 95.293.016.677 4609598,092

2018 310.546,89 15,60 96.439.370.889 4842978,75

∑ 1.528.925,12 74,64 467.594.009.127,51 22.830.059,82

45
Tabel 4.17. Hasil Nilai PE Transformator Daya 3

Frcst(Y') Error% (Pe/Mad))


19,51647778 0,814105812
19,87684304 0,084808865
20,27057963 1,154803336
20,52696755 1,660590444
20,74329866 2,000163807
20,18683333 1,142894453

Dengan menggunakan regresi linear sederhana nilai prakiraan


Jumlah Peramalan dari hubungan variabel jumlah penduduk dan Beban
Trafo tahun 2014-2018 didapat rata-rata PE sebesar 0,924361%. pada
perhitungan prakiraan ini bisa dikatakan baik, karena semakin kecil nilai
PE maka semakin kecil kesalahannya.

Konstanta a dan b dapat dihitung sebagai berikut:


𝑋𝑌 ( 𝑋)( 𝑌)
𝑏
𝑋 ( 𝑋)
( )(22 830 059 82) (1 528 925 12)(74 64)
( )(467 594 009 127 51) (74 64)

𝑎 𝑏

74 64 1 528 925 12

46
Maka persamaan regresi linear transformator daya 3 adalah:
𝑋

 Perhitungan perkiraan beban tahun 2019


( ) = 15,34 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2020
( ) = 15,81 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2021
( ) = 16,04 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2022
( ) = 16,28 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2023
( ) = 16,76 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2024
( ) = 16,76 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2025
( ) = 17,00 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2026
( ) = 17,24 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2027
( ) = 17,49 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2028
( ) = 17,74 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2029
( ) = 17,99 MW

Tabel 4.18. Hasil Perkiraan Beban Transformator Daya 3 tahun 2019-2029

Jumlah
Beban Beban
Tahun Penduduk
(MW) (MVA)
(juta jiwa)

47
2019 310.546,89 15,34 18,05

2020 315.830,89 15,81 18,60

2021 318.511,35 16,04 18,87

2022 321.214,42 16,28 19,15

2023 323.940,43 16,52 19,43

2024 326.689,58 16,76 19,71

2025 329.462,05 17,00 20,00

2026 332.258,06 17,24 20,29

2027 335.077,79 17,49 20,58

2028 337.921,46 17,74 20,87

2029 340.789,25 17,99 21,17

Tabel 4.19. Hasil Perhitungan Nilai MAPE Transformator Daya 3

Besar
Tahun %Eror (PE) Penyimpangan
(MAPE)

2019 0,14184026

2020 0,146114204

2021 0,148282281

2022 0,150468648

2023 0,15267357

2024 0,924361233 0,154897204

2025 0,15713971

2026 0,159401246

2027 0,161681976

2028 0,163982061

2029 0,166301665

48
Rata-Rata 0,14184026

Berdasarkan grafik nilai R yang didapa sebesar 0,89 yang artinya


korelasi antara kenaikan beban per tahun sangat kuat. Untuk akurasi
peramalan dilihat dari hasil perhitungan perhitungan PE dan MAPE nilai
PE sebesar 0,924361233% dan MAPE sebesar 0,14184026%. Pada
perhitungan peramalan ini bisa dikatakan baik karena semakin kecil nilai
PE dan MAPE maka semakin kecil kesalannya.

4.4.4. Peramalan Beban Transformator Daya 4


Perhitungan untuk mencari konstanta regresi linear dibuat dalam
tabel berikut:

Tabel 4.20. Perhitungan Konstanta Regresi Linear Transformator Daya 4

Tahun JP (X) Beban (Y) X2 X.Y

2014 300.048,56 40,88 90.029.138.358 12265735,09

2015 303.132,33 41,83 91.889.209.491 12679014,92

2016 306.501,67 42,31 93.943.273.713 12966808,57

2017 308.695,67 42,73 95.293.016.676,75 13191594,96

2018 310.546,89 43,05 96.439.370.888,67 13368784,83

∑ 1.528.925,12 210,79 467.594.009.127,51 64.471.938,37

Frcst(Y') Error% (Pe/Mad))


41,01809886 0,339860633
41,63132728 0,467021169
42,30134321 0,010613477
42,73763488 0,010066019
43,10576243 0,131467743

49
42,15883333 0,191805808

Tabel 4.21. Hasil Perhitungan Nilai PE Transformator Daya 4

Dengan menggunakan regresi linear sederhana nilai prakiraan


Jumlah Peramalan dari hubungan variabel jumlah penduduk dan Beban
Trafo tahun 2014-2018 didapat rata-rata PE sebesar 0,191805808%.
pada perhitungan prakiraan ini bisa dikatakan baik, karena semakin kecil
nilai PE maka semakin kecil kesalahannya.

Konstanta a dan b dapat dihitung sebagai berikut:


𝑋𝑌 ( 𝑋)( 𝑌)
𝑏
𝑋 ( 𝑋)
( )(64 471 938 37) (1 528 925 12)(210 79)
( )(467 594 009 127 51) (1 528 925 12)

𝑎 𝑏

210 79 1 528 925 12

Maka persamaan regresi linear transformator daya 4 adalah:

 Perhitungan perkiraan beban tahun 2019


( ) = 43,11 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2020
( ) = 44,16 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2021
( ) = 44,69 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2022

50
( ) = 45,23 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2023
( ) = 45,77 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2024
( ) = 46,32 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2025
( ) = 46,87 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2026
( ) = 47,42 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2027
( ) = 47,98 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2028
( ) = 48,55 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2029
( ) = 49,12 MW

Tabel 4.22. Hasil Perkiraan Transformator Daya 4, tahun 2019-2029

Jumlah
Penduduk Beban Beban
Tahun
(Juta (MW) (MVA)
Jiwa)
2019 313.188,89 43,11 50,71

2020 315.830,89 44,16 51,95

2021 318.511,35 44,69 52,58

2022 321.214,42 45,23 53,21

2023 323.940,43 45,77 53,85

2024 326.689,58 46,32 54,49

2025 329.462,05 46,87 55,14

2026 332.258,06 47,42 55,79

2027 335.077,79 47,98 56,45

51
2028 337.921,46 48,55 57,12

2029 340.789,25 49,12 57,79

Tabel 4.23. Hasil Perhitungan MAPE Transformator Daya 4

Besar
Tahun %Eror (PE) Penyimpangan
(MAPE)

2019 0,083687065

2020 0,084694774

2021 0,085717151

2022 0,086748153

2023 0,087787904

2024 0,19180581 0,08883648

2025 0,089893954

2026 0,090960403

2027 0,092035902

2028 0,093120529

2029 0,09421436

Rata-Rata 0,083687065

Berdasarkan grafik nilai R yang didapa sebesar 0,89 yang artinya


korelasi antara kenaikan beban per tahun sangat kuat. Untuk akurasi
peramalan dilihat dari hasil perhitungan perhitungan PE dan MAPE nilai
PE sebesar 0,19180581% dan MAPE sebesar 0,83687065%. Pada
perhitungan peramalan ini bisa dikatakan baik karena semakin kecil nilai
PE dan MAPE maka semakin kecil kesalannya.
52
4.4.5. Peramalan Beban Transformator Daya 5
Perhitungan untuk mencari konstanta regresi linear dibuat dalam
tabel berikut:

Tabel 4.24. Perhitungan Konstanta Regresi Linear Transformator Daya 5

Tahun JP (X) Beban (Y) X2 X.Y

2014 300.048,56 22,1275 90.029.138.358 6639324,511

2015 303.132,33 23,20 91.889.209.491 7032922,666

2016 306.501,67 24,54 93.943.273.713 7521806,4

2017 308.695,67 25,97 95.293.016.676,75 8016312,057

2018 310.546,89 27,19 96.439.370.888,67 8442217,205

∑ 1.528.925,12 123,02 467.594.009.127,51 37.652.582,84

Tabel 4.25. Hasil Perhitungan Nilai PE Transformator Daya 5

Frcst(Y') Error% (Pe/Mad))


21,86906201 1,167949327
23,33956049 0,597940423
24,94623329 1,65194045
25,99244415 0,092846984
26,87520006 1,139598824
24,6045 0,930055202

Dengan menggunakan regresi linear sederhana nilai prakiraan


Jumlah Peramalan dari hubungan variabel jumlah penduduk dan Beban
Trafo tahun 2014-2018 didapat rata-rata PE sebesar 0,930055202%.
pada perhitungan prakiraan ini bisa dikatakan baik, karena semakin kecil
nilai PE maka semakin kecil kesalahannya.

53
Konstanta a dan b dapat dihitung sebagai berikut:
𝑋𝑌 ( 𝑋)( 𝑌)
𝑏
𝑋 ( 𝑋)
( )( ) ( )( )
( )( ) ( )

𝑎 𝑏

Maka persamaan regresi linear transformator daya 5 adalah:


𝑋

 Perhitungan perkiraan beban tahun 2019


( ) = 28,14 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2020
( ) = 29,39 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2021
( ) = 30,67 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2022
( ) = 31,96 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2023
( ) = 33,96 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2024
( ) = 34,57 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2025
( ) = 35,89 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2026
( ) = 37,23 MW

54
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2027
( ) = 38,57 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2028
( ) = 39,93 MW
 Perhitungan perkiraan beban tahun 2029
( ) = 41,30 MW

Tabel 4.26. Hasil Perkiraan Beban Transformator Daya 5, tahun 2019-2029

Jumlah
Beban Beban
Tahun Penduduk
(MW) (MVA)
(juta jiwa)
2019 313.188,89 28,14 33,10

2020 315.830,89 29,39 34,58

2021 318.511,35 30,67 36,09

2022 321.214,42 31,96 37,60

2023 323.940,43 33,26 39,13

2024 326.689,58 34,57 40,67

2025 329.462,05 35,89 42,23

2026 332.258,06 37,23 43,80

2027 335.077,79 38,57 45,38

2028 337.921,46 39,93 46,98

2029 340.789,25 41,30 48,58

2019 313.188,89 28,14 33,10

Tabel 4.27. Hasil Perhitungan MAPE Transformator Daya 5

Besar
Tahun %Eror (PE) Penyimpangan
(MAPE)

2019 0,930055202 0,261671414

55
2020 0,273388632

2021 0,2852764

2022 0,297264451

2023 0,309354244

2024 0,321546639

2025 0,333842505

2026 0,346242721

2027 0,358748172

2028 0,371359752

2029 0,384078361

Rata-Rata 0,261671414

Berdasarkan grafik nilai R yang didapa sebesar 0,89 yang artinya


korelasi antara kenaikan beban per tahun sangat kuat. Untuk akurasi
peramalan dilihat dari hasil perhitungan perhitungan PE dan MAPE nilai
PE sebesar 0,930055202% dan MAPE sebesar 0,261671414%. Pada
perhitungan peramalan ini bisa dikatakan baik karena semakin kecil nilai
PE dan MAPE maka semakin kecil kesalannya.

4.4 Persentase Pembebanan Transformator Daya GI Durikosambi


Persentase pembebanan transformator dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan

𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 𝑋 .

4.5.1 Persentase Pembebanan Transformator Daya 1


Perhitungan persentase beban transformator daya 1 tahun 2019-
2024 sebagai berikut:
 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 88,67%

56
 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 89,71%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 90,75%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 91,81%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 92,88%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 93,96%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 95,04%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 96,14%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 97,24%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 98,35%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 99,48%

Tabel 4.28. Persentase Beban Transformator Daya 1, tahun 2019-2029

Beban Beban Persentase


Tahun
(MW) (MVA) %
2019 45,22 53,20 88,67

2020 45,75 53,82 89,71

2021 46,28 54,45 90,75

2022 46,82 55,09 91,81

2023 47,37 55,73 92,88

2024 47,92 56,37 93,96

2025 48,47 57,02 95,04

2026 49,03 57,68 96,14

2027 49,59 58,34 97,24

2028 50,16 59,01 98,35

2029 50,73 59,69 99,48

57
Beban Transformator 1
Beban Batas Maksimum Batas Rekomendasi

110,00
100,00
90,00
98,35 99,48
92,88 93,96 95,04 96,14 97,24
Persentase (%)

80,00
87,18 88,15 88,67 89,71 90,75 91,81
70,00
60,00
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029
Tahun

Gambar 4.2.Grafik Persentase PembebananTransformator Daya 1


Tahun 2019-2029

Kapasitas dari transformator daya 1 GI Durikosambi sebesar 51 MW


(60 MVA). Pada tahun 2017 dan 2018, trafo sudah dibebani lebih dari
80% kapasitasnya dengan besarnya yaitu 87,18% dan 88,15%. Menurut
hasil perhitungan perkiraan beban dari tahun 2019 hingga tahun 2029,
beban transformator mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Pada
tahun 2019 diperkirakan dibebani 88,67%. Kemudian pada tahun 2029
trafo sudah mengalami overload dengan persentase pembebanan
99,48%. Sehingga pada tahun 2021 sudah seharusnya beban trafo
dikurangi dengan cara memindahkan bebannya ke trafo lain atau gardu
induk lain. Hingga tahun 2029, transformator dibebani % dari
kapasitasnya.

Dampak yang terjadi jika transformator dibebani lebih dari


kapasitasnya atau overload akan membuat trafo tersebut rusak dan
keandalannya berkurang. Karena jika dibebani tinggi maka akan timbul
panas berlebih yang merusak trafo.

58
4.5.2 Persentase Pembebanan Transformator Daya 2
Perhitungan persentase beban transformator daya 2 tahun 2019-
2029 sebagai berikut:

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 41,28%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 41,88%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 42,50%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 43,12%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 43,74%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 44,37%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 45,01%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 45,65%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 46,29%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 46,95%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 47,60%

Tabel 4.29.Persentase BebanTransformator Daya 2 tahun 2019-2029

Beban Beban Persentase


Tahun
(MW) (MVA) %
2019 21,05 24,77 41,28

2020 21,36 25,13 41,88

2021 21,67 25,50 42,50

2022 21,99 25,87 43,12

2023 22,31 26,25 43,74

2024 22,63 26,62 44,37

2025 22,95 27,00 45,01

2026 23,28 27,39 45,65

59
2027 23,61 27,78 46,29

2028 23,94 28,17 46,95

2029 24,28 28,56 47,60

Beban Transformator 2
Beban Batas Maksimum Batas Rekomendasi

110,00
100,00
90,00
80,00
Persentase (%)

70,00
60,00 45,65 46,29 46,95 47,60
50,00 41,28 41,88 42,50 43,12 43,74 44,37 45,01
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029
Tahun

Gambar 4.3.Grafik Persentase PembebananTransformator Daya 2 tahun 2019-


2029

Kapasitas dari transformator daya 2 GI Durikosambi sebesar 51 MW


(60 MVA). Menurut hasil perkiraan beban tahun 2019 hingga 2029, trafo
dibebani sebesar 41,28% dan 47,60%.Dengan demikian trafo daya 2
masih bisa melayani beban hingga tahun 2029 yang akan datang.

4.5.3 Persentase Pembebanan Transformator Daya 3


Perhitungan persentase beban transformator daya 3 tahun 2019-
2024 sebagai berikut:

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 30,09%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 30,99%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 31,45%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 31,92%

60
 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 32,39%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 32,86%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 33,33%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 33,81%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 34,40%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 34,78%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 35,28%

Tabel 4.30.Persentase BebanTransformator Daya 3 tahun 2019-2029

Beban Beban Persentase


Tahun
(MW) (MVA) %
2019 15,34 18,05 30,09

2020 15,81 18,60 30,99

2021 16,04 18,87 31,45

2022 16,28 19,15 31,92

2023 16,52 19,43 32,39

2024 16,76 19,71 32,86

2025 17,00 20,00 33,33

2026 17,24 20,29 33,81

2027 17,49 20,58 34,30

2028 17,74 20,87 34,78

2029 17,99 21,17 35,28

61
Beban Transformator 3
Beban Batas Maksimum Batas Rekomendasi

110,00
100,00
90,00
Persentase (%)

80,00
70,00
60,00
50,00 35,28
40,00 30,09 30,99 31,45 31,92 32,39 32,86 33,33 33,81 34,30 34,78
30,00
20,00
10,00
0,00
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029
Tahun

Gambar 4.4.Grafik Persentase PembebananTransformator Daya 3 tahun


2019-2029

Kapasitas dari transformator daya 3 GI Durikosambi sebesar 51 MW


(60 MVA). Pada tahun 2017 dan 2018 trafo dibebani 29,28% dan 30,58%
dari kapasitasnya. Menurut hasil perkiraan beban tahun 2019 hingga
2029, beban mengalami kenaikan dengan nilai 30,09% pada tahun 2019
dan 35,28% pada tahun 2029. Dengan demikian trafo daya 3 masih bisa
melayani beban yang ada hingga tahun 2029 karena beban yang
dilayani masih dibawah 80%.

4.5.4 Persentase Pembebanan Transformator Daya 4


Perhitungan persentase beban transformator daya 4 tahun 2019-
2029 sebagai berikut:
 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 85,55%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 86,58%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 87,63%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 88,68%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 89,74%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 90,82%

62
 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 91,90%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 92,99%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 94,09%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 95,19%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 93,31%

Tabel 4.31.Persentase BebanTransformator Daya 4 tahun 2019-2029

Beban Beban Persentase


Tahun
(MW) (MVA) %
2019 43,63 51,33 85,55

2020 44,16 51,95 86,58

2021 44,69 52,58 87,63

2022 45,23 53,21 88,68

2023 45,77 53,85 89,74

2024 46,32 54,49 90,82

2025 46,87 55,14 91,90

2026 47,42 55,79 92,99

2027 47,98 56,45 94,09

2028 48,55 57,12 95,19

2029 49,12 57,79 96,31

63
Beban Transformator 4
Beban Batas Maksimum Batas Rekomendasi

110,00 96,31
90,82 91,90 92,99 94,09 95,19
100,00 85,55 86,58 87,63 88,68 89,74
90,00
Persentase (%)

80,00
70,00
60,00
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029
Tahun

Gambar 4.5. Grafik Persentase PembebananTransformator Daya 4


tahun 2019-2029

Kapasitas dari transformator daya 4 GI Durikosambi sebesar 51 MW


(60 MVA). Pada tahun 2017 dan 2018 trafo dibebani 83,79% dan 84,41%
dari kapasitasnya. Menurut hasil perkiraan beban tahun 2019 hingga
2029, beban mengalami kenaikan dengan nilai 85,55% pada tahun 2019
dan 96,31% pada tahun 2029. Meskipun masih bisa melayani beban,
trafo daya 3 sudah dibebani lebih dari 80%. Dengan demikian semakin
tinggi beban maka semakin tinggi suhu pada trafo. Sehingga
mengakibatkan suhu pada lilitan melebihi dari spesifikasi lilitan yang ada.

4.5.5 Persentase Pembebanan Transformator Daya 5


Perhitungan persentase beban transformator daya 5 tahun 2019-
2029 sebagai berikut:
 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 55,17%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 57,64%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 60,14%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 62,67%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 65,22%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 65,22%

64
 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 70,38%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 =73,00%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 75,63%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 78,29%

 𝑏 𝑏𝑎 𝑎 𝑎 = 80,97%

Tabel 4.32.Persentase BebanTransformator Daya 5 tahun 2019-2029

Beban Beban Persentase


Tahun
(MW) (MVA) %
2019 28,14 33,10 55,17

2020 29,39 34,58 57,64

2021 30,67 36,09 60,14

2022 31,96 37,60 62,67

2023 33,26 39,13 65,22

2024 34,57 40,67 67,79

2025 35,89 42,23 70,38

2026 37,23 43,80 73,00

2027 38,57 45,38 75,63

2028 39,93 46,98 78,29

2029 41,30 48,58 80,97

65
Beban Transformator 5
Beban Batas Maksimum Batas Rekomendasi

110,00 101,62
94,88
100,00 88,75
83,17
90,00 73,48 78,10
Persentase (%)

80,00 69,28
61,97 65,45
70,00 53,30 55,93 58,81
60,0050,92
50,00
40,00
30,00
20,00
10,00
0,00
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029
Tahun

Gambar 4.6.Grafik Persentase PembebananTransformator Daya 5 tahun


2017-2029

Kapasitas dari transformator daya 5 GI Durikosambi sebesar 51 MW


(60 MVA). Pada tahun 2017 dan 2018 trafo dibebani 50,92% dan 53,30%
dari kapasitasnya. Menurut hasil perkiraan beban tahun 2019 hingga
2029, beban mengalami kenaikan dengan nilai 55,17% pada tahun 2019
dan 80,87% pada tahun 2029. Trafo daya 5 akan dibebani lebih dari 80%
pada tahun 2029 dengan pembebanan 80,97%. Hal ini akan berdampak
pada suhu trafo yang semakin tinggi sehingga dapat mengurangi umur
trafo.

4.6. Pengujian Validitas Dan Rebilitas Data


4.6.1. Variabel Bebas (X) Terhadap (Y)
Untuk mngetahui apakah parameter yag digunakan valid atau tidak
serta reliebel atau tidak. Uji validitas dan reabilitas ini menggunakan IBM
SPSS Statistic v25.

66
Tabel 4.33. Variables Entered or Removed
a
Variables Entered/Removed
Variables
Model Variables Entered Method
Removed
b
1 JumlahPenduduk . Enter
a. Dependent Variable: Beban Trafo
b. All requested variables entered.

Output bagian pertama : Tabel diatas menjelaskan tentang variable


yang dimasukkan serta metode yang digunakan. Dalam hal ini variable
yang dimasukkan adalah variable jumlah penduduk sebagai variable
independen dan beban trafo sebagai variable dependen dan metode yang
digunakan adalah metode enter.

Tabel 4.34. Model Summary

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square
Square Estimate
a
1 .999 .998 .998 .10633
a. Predictors: (Constant), JumlahPenduduk

Output bagian ke dua : Tabel diatas menjelaskan besarnya nilai


korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0,999. Dan output tersebut diperoleh
koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,998 yang mengandung
pengertian bahwa pengaruh variable-bebas (Jumlah Penduduk) terhadap
variable terikat (Beban trafo) adalah sebesar 99,8%.

Tabel 4.35. ANOVA


a
ANOVA

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


b
Regression 56.178 1 56.178 4968.566 .000

1 Residual .113 10 .011

Total 56.291 11
a. Dependent Variable: Beban Trafo
b. Predictors: (Constant), JumlahPenduduk

Output bagian ke tiga : Dari output tersebut diketahui bahwa nilai F


hitung = 4,968 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,000<0,05, maka model
regresi dapat dipakai untuk memprediksi variable beban trafo atau dengan
kata lain ada pengaruh variable jumlah penduduk (X) terhadap variable
67
Beban trafo (Y).
tabel 4.36. Coefficients
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta

(Constant) .031 .683 .045 .965


1
JumlahPenduduk .277 .000 .999 70.488 .000
a. DependentVariable: Beban Trafo

Output bagian ke empat : Diketahui nilai koefisien (a) sebesar 0,31,


sedangkan nilai jumlah penduduk (b/koefisien regresi) sebesar 0,277,
sehingga persamaan regresinya dapat ditulis:

Y= a+bx

Y=0,31+0,277x

Persamaan tersebut dapat diterjemahkan :

1. Konstanta sebesar 0,31 mengandung arti bahwa nilai konsisten


variabel beban trafo adalah sebesar 0,31.
2. Koefisien regresi x sebesar 0,277 menyatakan bahwa setiap
penambahan 1% nilai jumlah penduduk, maka nilai beban trafo
bertambah sebesar 0,277. Koefisien regresi tersebut bernilai positif
sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel X terhadap
Y adalah positif.

Pengambilan keputusan dalam uji regresi sederhana


1. Berdasarkan nilai signifikasi : dari tabel koefisien diperoleh nilai
signifikasi sebesar 0,0005<0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel jumlah penduduk (X) berpengaruh terhadap variabel beban
trafo (Y).
2. Berdasarkan nilai T: diketahui T hitung sebesar 70,448>T tabel 2,228
Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel jumlah penduduk (X)
berpengaruh terhadap variable beban trafo (Y).

68
Untuk mencari T tabel hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah
Ttabel=(α/2:n-k-1)
=(0,05/2:12-1-1)
=(0,025:10)
=2,228

69
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari hasil perhitungan dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya


maka dapat diambil simpulan antara lain:

1. Dengan menggunakan metode regresi linear sederhana, pada 2029


diperkirakan beban total pada GI Durikosambi sebesar 183,42 MW.
2. Hasil peramalan Beban pada trafo 1 tahun 2029 sebesar 50,73 MW .
Pada tahun 2021-2029 ramalan beban pada trafo 1 GI Durikosambi
mancapai > 80% atau melebihi dari batas yang dianjurkan yakni
tahun 2021 sebesar 90,75%, tahun 2029 sebesar 99,48%.
Untuk trafo 2 di ramalkan masih sanggup menyuplai beban hingga
tahun 2029 yaitu mencapai 24,28 MW . 47,60% dari kapasitasnya.
Untuk trafo 3 di ramalkan masih sanggup menyuplai beban hingga
tahun 2029 yaitu mencapai 17,99MW . 35,28% dari kapasitasnya.
Untuk trafo 4 di ramalkan masih sanggup menyuplai beban hingga
tahun 2029 yaitu mencapai 49,12 MW . 96,31% dari kapasitasnya.
Hasil peramalan beban pada Trafo sebesar 5 41,30 MW. 80,97%
dari kapasitasnya tahun 2029. Dan di ramalkan masih sanggup
menyuplai hingga 2029.

5.2 Saran

Adapun saran untuk skripsi ini agar bermanfaat untuk orang banyak
adalah sebagai berikut.

1. Menurut hasil peramalan beban transformator 1, 4 dan 5 GI


Duriksosambi sudah melebihi 80% dari kapasitasnya, maka sesuai
aturan capacity balance diperlukannya manuver beban ke
transformator 2 dan 3 dan penambahan transformator baru dan
pembangunan gardu induk baru.

70
2. Jumlah unit trafo yang dapat dipasang pada suatu GI dibatasi oleh
ketersediaan lahan. Dengan kriteria tersebut suatu GI dapat
menampung 3 atau lebih unit trafo.
3. Sebuah GI baru diperlukan jika GI-GI terdekat yang ada tidak dapat
menampung pertumbuhan beban lagi karena keterbatasan tersebut.

71
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2019. Indonesia Dalam Angka 2014-2017. Indonesia:


BPS Indonesia-Provinsi Jakarta Barat. 2014-2017. Jakarta Barat Dalam
Angka 2014-2017:BPS Provinsi Jakarta Barat.

Bjorner, T. B., Mikael, Togeby., and Jensen, H.H., 2001.”Industria


Companies Demand for Elektricity : Evidance from a Micropanel”.
Energy Ecoomics, no.25, p. 295-617

Boqiang, Lin. 2003. Structural Changes, Efficiency Imorovement and


Elektricity Demand Forecasting, Economic Research Journal, Vol.5
p.57-65

Han, Sang-Yong. 2004. The Role of The Four Electric Power Sectors in The
Korean National Economic. Energy Police, 136-701, p.1-1-3

Manuati Dewi, I Gusti Ayu. 2015. Pengaruh Pendapatan Pada Konsumsi di


Indonesia: Pengembangan Model Teoritis dan Pemilihan Model
Empiris. Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan Vol.8 No, hal.24-33

Marsudi, Djiteng. (2016). Operasi Sistem Tenaga Listrik Edisi Ketiga.


Yogyakarta : Graha Ilmu

Sitanggang, Hotmaria. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Konsumsi Di Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Tabularasa Pss Unimed
Vol.11 No.2, hal. 145-164

Syarifuddin, M. Hakim, Lukmanul, dan Despa, Dikpride 2014. Metode


Regresi Linear untuk Prediksi Kebutuhan Energi Listrik Jangka
Panjang. Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan Vol.2 No.2,
hal.1-9

72

Anda mungkin juga menyukai