oleh :
MUHAMMAD AZWIN
NIM : 1405031019
MUHAMMAD AZWIN
NIM : 1405031019
dengan judul “Rancang Bangun Change Over Back-Up Ac Power Supply Dengan
Daya 150W/220V/50 Hz ”
telah diperiksa dan dinyatakan selesai serta dapat diajukan dalam sidang ujian
laporan tugas akhir.
i
LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, Panitia Ujian Laporan Tugas Akhir
Program Diploma 3 Jurusan Teknik Elekto Politeknik Negeri Medan menyatakan
bahwa Laporan Tugas Akhir dari :
MUHAMMAD AZWIN
NIM : 1405031019
dengan judul “Rancang Bangun Change Over Back-Up AC Power Supply dengan
Daya 150W/ 220V/ 50Hz”
telah selesai diujikan dalam sidang tugas akhir pada tanggal 28 Agustus 2017 di
RC 107 Prodi Teknik Listrik pukul 10.00 WIB oleh Panitia Penguji..
ii
ABSTRAK
Krisis energi listrik merupakan persoalan yang sedang dihadapi oleh bangsa
Indonesia pada umumnya, pada daerah Sumatera Utara khususnya. Menurut
keterangan dari Litbang PLN, Krisis energi baru bisa diatasi pada tahun 2011,
dengan situasi seperti ini, sering terjadi pemadam listrik oleh PLN. Karena
kegiatan sehari-hari kita tidak terlepas dari listrik yang bersumber dari PLN.
Jika hal ini terus-menerus berlanjut, maka akan sangat akan merugikan
masyarakat. Karena tidak dapat menikmati penerangan, baik seperti menonton tv,
menggunakan komputer dan lain sebagainya. Untuk menanggulangi hal tersebut,
diperlukan sumber daya listrik cadangan yang bekerja secara otomatis.
Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk membuat cadangan listrik
sementara ketika terjadinya pemadaman dari sumber power supply utama yaitu
PLN. Alat ini otomatis bekerja bila terjadi pemutusan listrik dari PLN, yaitu
dengan cara mengkonversi tegangan DC yang terdapat pada baterai kemudian
disalurkan melalui inverter sehingga menjadi tegangan AC. Dan akan berhenti
bekerja secara otomatis bila PLN telah terhubung kembali. Kemudian charger
langsung bekerja mengisi ulang baterai apabila batterai sudah kosong dengan
referensi tegangan batterai 11,9 volt dan jika baterai sudah penuh maka charger
dengan otomatis berhenti mengisi baterai.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T. Tuhan Yang
Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir ini dengan baik. Dimana penulisan Tugas Akhir ini dimaksudkan
memenuhi sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan program diploma III
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa menyelesaikan laporan ini tidak
akan berhasil tanpa bimbingan, dukungan, motivasi, pengarahan serta kritikan
membangun yang disampaikan kepada penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ayahanda dan Ibunda serta saudara kami yang tercinta yang telah
memberi dukungan baik dalam semangat, nasihat, serta materi terlebih
dalam dukungan doa.
2. Bapak M. Syahrudin, S.T., M.T. selaku Direktur Politeknik Negeri Medan.
3. Bapak Junaidi, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro.
4. Bapak Ir. Gunoro, M.T. selaku Kepala Program Studi Teknik Listrik.
5. Bapak Drs. Masrul, M.T. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang
telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan
arahan serta saran yang membangun sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
6. Bapak Ir. Ashuri Arie Widianto, M.T. sebagai koordinator sidang yang
telah memimpin jalannya sidang penulis.
7. Bapak Drs. Robert Samosir,M.T. sebagai penguji I yang telah memberikan
kritik dan saran yang membangun dalam penulisan buku Tugas Akhir ini.
8. Bapak Suprianto, S.T., M.T. sebagai penguji II yang telah memberikan
kritik dan saran yang membangun dalam penulisan buku Tugas Akhir ini.
9. Bapak Ir. Rafian Nauli Hasibuan, M.T. selaku Dosen Wali Kelas EL-6A
dan Dosen mata kuliah Tugas Akhir dan Inovasi.
10. Seluruh dosen dan staf pengajar Politeknik Negeri Medan yang telah sabar
dalam mengajar selama perkuliahan di Politeknik Negeri Medan.
iv
11. Sahabat serta rekan mahasiswa penulis yaitu teman-teman Teknik Listrik
EL-6A 2014 yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah banyak
memberikan dukungan, semangat dan bantuan serta doa kepada penulis
selama proses pengerjaan Tugas Akhir ini sampai selesai.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa masih adanya
kekurangan baik dari segi isi maupun segi penulisan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang konstruktif sangat kami harapkan untuk perbaikan dalam penyusunan
tugas akhir yang selanjutnya.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
2.6.2 Prinsip Kerja Dioda ................................................................................ 18
2.7. Rangakaian Penyearah ............................................................................. 19
2.8. Inverter .................................................................................................... 22
2.9. Relay ....................................................................................................... 23
2.10. Kotak Kontak ......................................................................................... 23
BAB III ................................................................................................................. 25
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ...................................................... 25
3.1 Blok Diagram Sistem ................................................................................ 25
3.2 Deskripsi Kerja………………………………………………..………….25
3.3 Komponen-Komponen Sistem…………...………...…………………….26
3.3.1 Inverter ………………………………………………………………...26
3.3.1. a. Cara Kerja Rangkaian Inverter ……………………………………..27
3.3.1. b. Spesifikasi Rangkaian Inverter …………………………..………...29
3.3.2 Automatic Charger Control ………………………………………...…30
3.3.2. a. Cara Kerja Rangakain Automatic Charger Control ……………......31
3.3.2. b. Spesifikasi Rangkaian Automatic Charger Control………………….32
3.4 Batterai …………………………………………………………………..33
3.4.1 Spesifikasi Batterai …………………………………………………….34
3.4.2 Menghitung Pemakaian Batterai ………………………………………34
3.5 Diagram Skema Rangkaian Secara Keseluruhan ………………………..35
3.6 Penempatan Rangkaian ………………………………………………….36
3.6.1 Bagian Atas Kerangka …………………………………………………36
3.6.2 Bagian Bawah Kerangka…………………………………...…………..37
3.7 Daftar Alat dan Bahan Komponen ………………………………………38
BAB IV ................................................................................................................. 40
ANALISA DAN PENGUKURAN ..................................................................... 40
4.1 Analisa dan Pengukuran ............................................................................ 40
4.2 Pengujian Pembebanan Baterai dengan Beban lampu pijar dengan variasi
watt yang berbeda ……………………………….…………………………..40
4.3 Pengujian Pengosongan Batterai dengan Beban Penuh 150 Watt dengan
Acuan Daya yang Terukur oleh Wattmeter …………………………...…….44
4.4 Analisa Pemakaian Effektif pada Batterai ………………………………45
vii
BAB V……………………………………………………………………………47
KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………………47
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 47
5.2 Saran ........................................................................................................ 48
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 50
LAMPIRAN ......................................................................................................... 51
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Daya keluaran (Pout) Terhadap Tegangan
Masukan (Vin) …………...………………………………………..42
Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Daya Output (Pout) Terhadap Tegangan
Keluaran (Vout) ...………………………………………………....43
Gambar 4.4 Diagram Pengosongan pada Batterai dengan Acuan Daya yang
Terukur oleh Wattmeter ...…………………………………………44
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Batasan Masalah
Tugas Akhir ini membahas tentang perancangan Change Over Back Up
Power Supply dengan daya 150W/ 220V/ 50Hz. Dalam pembahasan dan penulisan
Tugas Akhir ini penulis membatasi permasalahan pada ruang lingkup sebagai berikut:
1. Automatic Transfer Switch ketika terjadi gangguan daya utama pada
PLN.
2. Perancangan dan pembuatan alat.
3. Pengontrolan melalui relay 220V.
2
1.6 Sistematika Penulisan Laporan
Untuk melaksanakan proyek ini terlebih dahulu penulis melakukan studi
pendahuluan dengan berkonsultasi terhadap Dosen Pembimbing. Selain itu juga
penulis melakukan studi keperpustakaan untuk mengetahui teori-teori yang
mendukung dalam tugas mata kuliah ini. Sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir
ini terdiri dari lima bab, yaitu pendahuluan, teori penunjang, perencanaan dan
pembuatan alat, pengujian dan analisa alat, serta penutup.
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan mengenai latar belakang, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan perancangan, manfaat perancangan, serta
sistematika penulisan laporan.
3
Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan dari
pembahasan yang dilakukan dari tugas akhir ini serta saran apakah
rangkaian ini dapat dibuat lebih efisien dan dikembangkan
perakitannya pada suatu metode lain yang mempunyai sistem kerja
yang sama. Pembaca diharapkan dapat mengaplikasikan alat ini
sebagai sumber tenaga listrik cadangan ke berbagai beban.
4
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang memang didesain memiliki dua
kutup yang nantinya dapat digunakan untuk menahan arus listrik apabila di aliri
tegangan listrik diantara kedua kutub tersebut. Resistor biasanya banyak digunakan
sebagai bagian dari sirkuit elektronik. Resistor adalah komponen yang terbuat dari
bahan isolator yang didalamnya mengandung nilai tertentu sesuai dengan nilai
hambatan yang diinginkan. Berdasarkan hukum ohm, nilai tegangan terhadap
resistansi berbanding dengan arus yang mengalir :
𝑉 = 𝐼 . 𝑅..................................................................................................(2.6)
𝑉
𝐼 = 𝑅......................................................................................................(2.7)
5
Gambar 2. 1 Sistem Kode Warna Resistor
6
2. 2 tabel kode warna resistor.
2.2 Trimpot
Trimpot adalah sebuah resistor variabel kecil yang biasanya digunakan pada
rangakaian elektronika sebagai alat tuning atau biasa juga sebagai re-kalibrasi. Seperti
potensio, trimpot juga mempunyai 3 kaki selain kesamaan tersebut cara kerjanya juga
menyerupai potensio hanya saja kalau potensio mempunyai gagang atau handle untuk
memutar atau menggeser sedangkan trimpot tidak. Cara merubah nilai resistansi
sebuah Trimpot adalah dengan mengetrim menggunakan obeng pengetriman. Pada
rangakaian elektronika trimpot disimbolkan dengan VR.
7
Gambar 2. 3 Trimpot
Nilai resistansi pada trimpot umumnya tertera langsung pada body trimpot
tersebut. Nilai tersebut ada yang memakai kode angka sama seperti kapasitor. Cara
membacanya juga sama seperti membaca nilai kapasitor, sebgai contohnya misalnya
472 berarti 4700 ohm dan 103 berarti 10.000 ohm (10k).
2.3 Kapasitor
Kapasitor adalah perangkat komponen elektronika yang berfungsinuntuk
menyimpan muatan listrik dan terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan
penyekat (dielektrik) pada tiap konduktor atau yang disebut keping. Kapasitor
biasanya disebut dengan kondensator yang merupakan komponen listrik dibuat
sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik.
Gambar 2. 4 Kapasitor
8
Prinsip kerja kapasitor pad umumnya hampur sama denga resistor yang juga
termasuk kompone pasif. Komponen pasif adalah jenis komponen yang bekerja tanpa
memerlukan arus panjar. Kapasitor sendiri terdiri dari dua lempeng logam (
konduktor) yang dipisahkan oleh bahan penyekat ( isolator). Penyekat atau isolator
banyak disebut sebagai bahan zat dielektrik.
2.3.1 fungsi Kapasitor
Fungsi kapasitor dalam komponen elektronika adalah sebagai penyimpanan
muatan listrik, selain fungsi tersebut juga dapat digunakan sebagai penyaring
frekuensi. Dalam muatan listrik terdapat kapasitas penyimpanan kemampuan
kapasitor yang dinamakan Farad dengan simbol “F”. Simbol dari kapasitor sendiri
adalah C (kapasitor).
Pada umumnya, kapasitor banyak dibuat dari dua buah lempengan logam
yang sejajar antara satu dengan lainnya. Dan diantara kedua lempengan tadi terdapat
bahan isolator yang biasa kita sebut dengan dielektrik. Yang dimaksud dielktrik
adalah bahan yang dapat mempengaruhi nilai dari kapasitansi kapasitor.Bahan
dielektrik yang banyak digunakan adalah keramik, kertas, udar, metal film, gelas,
vakum dan masih terdapat lagi bahan lainnya.
Dalam dunia elektronika, kapasitor sering disebut sebagai kondensator.
Bentuk dan ukuran kapasitor juga bervariasi, kita bedakan berdasrkan kapasitas,
tegangan kerja dan lainnya sebagainya. Kapasitor sendiri terbagi menjadi dua
kelompok, yaitu kapasitor yang memiliki kapasitas tetap dan juga kapasitor yang
memiliki kapasitas yang berubah-ubah atau biasa disebut Variable Kapasitor. Sifat
dasar kapasitor adalah kemampuan yang dapat menyimpan muatan listrik, tidak dapat
dilalui arus DC, dapat dilalui arus AC dan juga dapat sebagai impendasi (resistansi
ynag nialinya tergantung dari frekuensi yang diberikan oleh sumbernya).
2.3.2 Simbol-Simbol Kapasitor
Simbol kapasitor yang sering digunakan ialah terdiri dari empat simbol yang
masing-masing simbolnya memiliki pengertian yang berbeda-beda yang disesuaikan
dengan kegunaan dan cara kerja nya. Beberapa simbol kondensator atau yang biasa
disebut dengan kapasitor adalah sebagi berikut : Simbol kapasitor (Capacitor), simbol
9
Kapasitor elektrolit (Electrolite Condensator) atau biasa disebut ELCO, Kapasitor
Variabel (Variable Capatitor) dan Kapasitor Trimmer (Trimmer Capacitor). Seperti
yang kita ketahui bahwa kapasitor merupakan salah satu alat yang dapat menyimpan
berbagai macam energi di dalam suatu medan listrik dengan mengumpulkan segala
ketidakseimbangan dalam suatu muatan listrik secara internal, yang memiliki satuan
hitung sendiri yaitu Farad.
Contoh Beberapa Simbol Kapasitor :
10
Gambar 2. 6 Kapasitor Variabel (Variable Capacitor)
Simbol kasitor pada umumnya memiliki 2 garis luris hirizontal yang memiliki
posisi sejajar yang melambangkan muatan listrik, yang dipisahkan oleh 2 garis sejajar
vertikal melambangkan komponen dielektrik, pada bagian horizontal sebelah kiri
memiliki muatan positif, sedangkan yang sebelah kanan adalah muatan negatif.
Rumus kapasitor terdiri dari beberapa rumus yang diguanakan untuk
menghitung besarnya muatan listrik baik yang dihasilkan oleh kapasitor maupun
muatan listrik yang masuk. Berikut ini adalah rumus tentang kapasitor dengan
rangkain paralel, rangakian seri dan rangakain kapasitor seri dan pararel yang satuan
hitungnya adalah Farad (F). Berikut adalah rumus yang disimpan dalam keping-
keping kapasitor yang bermuatan listrik :
Q=CV (2.0)
Berikut ini contoh rumus kapasitor
Penjelasan :
Q = Muatan yang satuannya Coulumb
C = Kapasitas yang satuannya Farad
V = Tegangan yang satuannya Volt
( 1 Coulumb = 6,3*1018 elektron)
11
Kapasitor biasa berfungsi sebagai baterai karena tegangan tetap berada dalam
kapasitor meskipun sudah tidak dihubungkan, lamanya tegangan yang tertinggal
tergantung pada kapasitas kapasitor itu sendiri.
Ctotal = C1 + C2 + C3 + C4 + …. + Cn
Dimana :
12
1/Ctotal = 1/C1 + 1/C2 + 1/C3 + 1/C4 + …. + 1/Cn
Dimana :
Ctotal = Total Nilai Kapasitansi Kapasitor
C1 = Kapasitor ke-1
C2 = Kapasitor ke-2
C3 = Kapasitor ke-3
C4 = Kapasitor ke-4
Cn = Kapasitor ke-n
2.4 Transformator
Transformator adalah suatu alat listrik yang berguna untuk mengubah
tegangan bolak-balik dari suatu harga ke harga lainnya. Jika transformator menerima
energi pada tegangan rendah dan mengubahnya menjadi tegangan yang lebih tinggi
disebut transformator penaik (step-up). (Eugene C Lister: 1993)
Jika transformator diberi energi pada tegangan tertentu dan mengubahnya
menjadi tegangan yang lebih rendah maka disebut transformator penurun (step-
down). Setiap transformator dapat dioperasikan baik sebagai trasformator penaik
maupun penurun, tetapi transformator yang memang dirancang untuk suatu tegangan,
harus digunakan tegangan tersebut.
13
Rumus untuk menghitung rating transformator dari hubungan antara
tegangan, lilitan dan arus trafo sebagai berikut :
𝑣𝑝 𝑁𝑝 𝐼𝑠
= = ( 2. 1 )
𝑣𝑠 𝑁𝑠 𝐼𝑝
Keterangan :
Vp = Tegangan pada sisi primer
Vs = Tegangan pada sisi skunder
Np = Lilitan pada trafo primer
Ns = Lilitan pada trafo skunder
Ip = Arus pada sisi primer
Is = Arus pada sisi skunder
Kerugian daya pada transformator terjadi pada inti material dan lilitan kawat
primer dan skunder. Kerugian lilitan (kerugian tembaga), dapat dihitung dari tahanan
lilitan R dan arus I.
Efesiensi transformator dapat diketahui dengan rumus :
𝑃𝑜
𝜂= × 100% ( 2. 2 )
𝑃𝑖
14
Gambar 2. 8 Transformator Inti Besi
15
Diketahui bahwa panjang inti trafo adalah 4,5cm dengan lebar 4cm. Maka dari
itu kemampuan inti trafo dapat menyalurkan daya listrik maksimal ialah
𝑃 𝑓𝑒 = 𝐴 𝑓𝑒 2
= 324 watt
2.5 Akumulator
Akumulator adalah alat yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik
disebut sel listrik. Bila beberapa sel dihubungkan secara listrik (biasanya seri), maka
akan terbentuk suatu baterai. (Eugene C Lister: 1993)
Elektroda negatif (anoda) adalah komponen yang mampu memberikan elektron
pada saat sedang mengalami proses reaksi dan menggunakan lubang timah hitam
sebagai pembentuknya, sedangkan elektroda positif (katoda) ialah komponen yang
mampu menerima elektron saat dalam proses reaksi dan elemen pembentuknya ialah
oksida timah hitam. Cairan eklektrolit adalah sebagai pelengkap dalam elemen
baterai, yang bertindak sebagai media untuk aliran elektron atau disebut juga media
ionik.
Komponen penting yang terdapat dalam akumulator (accu, aki ) yaitu :
1. Kutub negatif (pb) yang memiliki potensial rendah.
2. Kutub positif (PbO2) yang memiliki potensial tinggi.
3. Elektrolit (H2SO4) sebagai cairan pada baterai.
16
Baterai skunder adalah baterai yang bisa diisi kembali secara elektris setelah
kosong. Cara pengisian ini dilakukan dengan cara mengalirkan arus DC ke dalam
baterai tersebut dengan arah arus pangisian yang berlawanan dengan arah arus
pengosongan. Baterai ini merupakan suatu alat yang menyimpan energi listrik dan
dikenal sebagai Storage Batteries atau Accumulator.
Gambar 2. 9 Baterai
2.6. Dioda
Dioda adalah komponen aktif semikonduktor yang terdiri dari persambungan
(junction) P-N.Sifat dioda yaitu dapat menghantarkan arus pada tegangan maju dan
menghambat arus pada tegangan balik. Dioda berasal dari pendekatan kata dua
elektroda yaitu anoda dan katoda. Dioda semikonduktor hanya melewatkan arus
searah saja (forward), sehingga banyak digunakan sebagai komponen penyearah arus.
Secara sederhana sebuah dioda bisa kita asumsikan sebuah katup, dimana katup
tersebut akan terbuka manakala air yang mengalir dari belakang katup menuju
kedepan, sedangkan katup akan menutup oleh dorongan aliran air dari depan katup.
17
2.6.1 Jenis Jenis Dioda
Jenis jenis dioda terdiri dari Light Emiting Diode (Dioda Emisi
Cahaya) yang biasa disingkat LED, Dioda photo (Dioda Cahaya), dioda Varactor
(Doida Kapasitas), Dioda Rectifier (Dioda Penyearah) dan yang terakhir adalah Diode
Zener yang biasa disebut juga sebagai Voltage Regulation Diode. Semua jenis dioda
ini memiliki fungsi yang berbeda-beda yang sesuai dengan nama dioda itu sendiri.
Dioda disempurnakan oleh Wiliam Henry Eccles pada tahun 1919 dan mulai
memperkenalkan istilah diode yang artinya dua jalur tersebut, walaupun sebelumnya
sudah ada dioda kristal (semikonduktor) yang dikembangkan oleh peneliti asal
Jerman yaitu Karl Ferdinan Braun pada tahun 1874, dan dioda termionik pada tahun
1873 yang dikembangkan lagi prinsip kerjanya oleh Frederic Gutherie.
Gambar 2. 11 Dioda
18
positif menuju kutub negatif, tetapi dioda ini hanya mengalirkan arus satu arah saja,
yaitu DC. Oleh karena jika dioda dialiri oleh tegangan P yang lebih besar dari muatan
N, maka elektron yang terdapat pada muatan N akan mengalir ke muatan P yang
disebut sebagai Forward Bias, bila terjadi sebaliknya , yaotu jika dioda tersebut
dialiri dengan teganga N yang lebih besar daripada tegangan P, maka elketron yang di
dalamnya tidak akan bergerak, sehingga dioda tidak mengaliri muatan apapun, pada
kondisi seperti ini sering disebut sebagai reverse bias.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prinsip kerja Dioda merupakan salah
satu alat yang unik karena mampu memanipulasi muatan hingga menjadi muatan
yang searah atau Dc. Sambungan antara muatan anoda (p) denagn muatan katoda (N)
dinamakn sebagai depletion layer ( lapisan deplesi) diman terjadi keseimbangan
muatan elektron dan hole. Biasanya pada sisi P terbentuk hole-hole yang siap
menerima muatan elektron, sedangkan pada sisi N banyak elektron yang siap untuk
membebaskan diri, dengan kata lain jika sisi P diberi muatan potensial yang lebih,
maka elektron dari sisi N akan langsung mengisi setiap hole-hole yang ada sisi P.
19
Gambar 2. 12 Penyearah Setengah gelombang
20
Penyearah Gelombang Penuh (Full Wave Rectifier)
Penyearah gelombang penuh dapat dibuat dengan dua macam yaitu, menggunakan 2
buah dioda dan 4 buah dioda yang menggunakan transformator non-CT seperti
terlihat pada gambar berikut :
Prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh dengan 4 buah dioda diatas dimulai
pada saat output transformator memberikan level tegangan sisi positif, maka D1,D4
pada posisi forward bias dan D2, D3 pada posisi reverse bias sehingga level tegangan
sisi puncak positif tersebut akan dileawatkan melalui D1 ke D4. Kemudian pada saat
output transformator memberikan level tegangan sisi puncak negatif maka D2, D4
pada posisi forward bias dan D1,D2 pada posisi reverse bias sehingga level tegangan
negatif tersebut dialirkan melalui D2, D4. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
grafik output berikut.
21
2 𝑉𝑚
𝑉= 𝜋
2.8. Inverter
Konverter DC ke AC dinamakan inverter. Fungsi sebuah inverter adalah
mengubah tegangan input DC menjadi tegangan output AC. Tegangan outputnya bisa
tertentu dan bisa pula berubah-ubah. Tegangan output variabel didapat dengan
mengubah-ubah tegangan input DC agar gain inverter konstan. Disisi lain, apabila
tegangan input DC tertentu dan tidak dapat berubah-ubah, bisa didapatkan tegangan
output yang variabel dengan mengubah-ubah gain dari inverter, yang biasanya
dilakukan dengan kontrol PWM didalam inverter. Gain inverter didfenisikan sebagai
rasio tegangan output AC terhadap tegangan input DC.
Inverter yang digunakan secara umum ada dua macam yaitu :
1. Inverter dengan frekuensi dengan tegangan konstan atau CVCF ( Constant
Voltage Constant Frequency). Pada umumnya inverter ini digunakan untuk
peralatan-peralatan elektronika atau peralatan listrik satu fasa.
2. Inverter dengan frekuensi dan tegangan berubah-ubah. Pada umumnya
inverter ini digunakan pada pemakaian khusus seperti pada motor listrik tiga
fasa dengan sumber tegangan DC.
Inverter satu fasa segi empat adalah suatu inverter yang gbentuk sinyal atau
jenis gelombang keluarannya adalah segi emapat (kotak). Inverter satu fasa ada 2
jenis yaitu inverter segi empat setengah jembatan ( inverter setengah gelombang) dan
inverter segi empat jembatan penuh (inverter gelombang penuh)
Inverter difungsikan untuk mengubah teganga DC yang dihasilkan oleh PV
(disimpan dalam baterai) ke dalam fase AC. Hal ini dilakukan karena sebagian besar
peralatan listrik saat ini masih dirancang dengan sumber tegangan AC. Inverter ini
mampu menghasilkan tegangan dari semula adalah Dc 12V menjadi AC 220V. Dan
ada kemungkinan tidak semua daya dari baterai akan dikonversi menjadi arus AC
karena pasti terdapat fraksi. Efesiensi yang ada biasanya adalah 80-95% ( patel,1999).
22
2.9. Relay
Relay adalah sebuah alat elektromaknetik yang dapat menghubungkan kontak
( contact poin) sewaktu alat ini mendapatkan sumber arus listrik. Relay terdiri dari
kumparan, inti besi lunak dan pelat titik kontak. Prinsip kerja relay adalah jika ada
kumparannya dilewati arus listrik maka inti besi bisa menjadi magnet yang menarik
pelat dan titik kontak, titik kontak tersebut saling terhubung, dan apabila kumparan
tidak dilewati arus listrik maka titik kontak akan terputus. Relay dapat digunakan
pada suatu rangkaian elektronika.
Secara umum suatu relay terdapat dua kontak relay yaitu Normally Open (NO) dan
Normally Close (NC). Kontak NO yaitu kontak yang dalam kadaan normal pada posisi
membuka, artinya pada saat kumparan tidak dialiri arus listrik titik kontak membuka.
Kontak NC yaitu kontak dalam keadaan normal pada posisi menutup.
Ada dua macam relay yaitu, relay yang bekerja dengan arus bolak-balik dan
relay yang bekerja dengan arus searah. Relay juga memiliki tegangan input yang
berbeda, tergantung dari kebutuhan yang diinginkan.
23
Gambar 2. 17 Stop Kontak
Berdasarkan bentuk serta fungsinya, stop kontak dibedakan menjadi dua
macam yaitu :
kotak kontak kecil, merupakan stop kontak dengan dua lubang (kanal) yang
berfungsi untuk menyalurkan arus listrik pada daya rendah ke alat-alat listrik
melalui steker yang juga berjenis kecil.
kotak kontak besar, merupakan stop kontak dengan dua kanal AC yang
dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang
berfungsi sebagai ground. Saklar jenis ini biasanya digunakan untuk daya yang
lebih besar.
Berdasarkan tempat pemasangannya, ada dua jenis kotak kontak yaitu :
kotak kontak in bow, merupakan stop kontak yang dipasang dalam tembok.
kotak kontak out bow, yang dipasang diluar tembok atau hanya diletakkan
dipermukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portable.
24
BAB III
Perancangan merupakan suatu tahap yang penting dalam proses realisasi suatu
sistem. Bahasan dalam Bab III ini dibagi atas tiga bagian. Bagian pertama yaitu
diskripsi membahas diagram blok dan cara kerja sistem. Pada bagian kedua
membahas tentang spesifikasi sistem, dan pada bagian ketiga dijelaskan diagram
skema rangkaian change over back up power supply secara keseluruhan.
RELAY LOAD
AC
BATERAI INVERTER
DC
Charger Automatic
25
1. Catu daya PLN dapat langsung mensupply sebuah beban melalui
pengontrollan sebuah relay.
2. Daya yang tersimpan pada batterai juga dapat digunakan pada beban yang
membutuhkan supply tegangan AC. Namun, untuk penggunaan pada
beban AC arus pada batterai harus terlebih dahulu dirubah. Dalam hal ini
untuk merubah arus DC menjadi AC digunakan sebuah inverter.
3. Tegangan yang masuk ke inverter adalah sebesar 12 volt DC. Kemudian
tegangan dari output inverter adalah sebesar 220 volt AC. Tegangan ini
bias langsung dimanfaatkan oleh beban contohnya lampu pijar.
4. Ketika daya yang tersimpan pada batterai sudah kosong, maka charger
langsung mengisi batterai hingga terisi penuh.
Intisari Cara kerja blok diagram system pada gambar 3.1 adalah beban
dikendalikan oleh sebuah relay tetapi hanya melalui satu sumber yaitu sumber
utama catu daya PLN ataupun dari sumber cadangan batterai melalui sebuah
inverter
26
3.3.1. a. Cara kerja Rangkaian Inverter
27
pin IC menyala, Q3 tinggi akan dinyalakan ON dan akibatnya Q7, Q8 dan Q9 juga
akan dinyalakan ON. Arus mengalir dari sumber 12 V (ditandai dengan label a)
melalui bagian bawah primer transformator dan tenggelam ke tanah melalui transistor
Q7, Q8, Q9 dan tegangan resultan yang diinduksi pada sekunder T2 berkontribusi
pada siklus setengah yang lebih rendah dari Bentuk gelombang output 220V.
Bagian pengaturan voltase keluaran rangkaian inverter bekerja sebagai
berikut. Output inverter (keluaran T2) disadap dari titik yang diberi label b, c dan
dipasok ke transformator T2 primer. T2 transformator turun dari tegangan tinggi ini,
jembatan D5 meluruskannya dan voltase ini (akan sebanding dengan tegangan
keluaran inverter) dipasok ke pin1 (masukan pembalik penguat kesalahan internal IC)
melalui R8, R9, R16 dan Tegangan ini dibandingkan dengan tegangan referensi
internal. Tegangan kesalahan ini akan sebanding dengan variasi tegangan keluaran
dari nilai yang diinginkan dan IC menyesuaikan siklus tugas sinyal penggerak (pada
pin 14 dan 12) untuk mengembalikan voltase keluaran ke nilai yang diinginkan.
Preset R9 dapat digunakan untuk mengatur voltase keluaran inverter karena secara
langsung mengontrol jumlah tegangan yang diumpankan kembali dari keluaran
inverter ke bagian penguat kesalahan.
IC2 dan komponennya yang terkait menghasilkan suplai 8V dari sumber
12V untuk menyalakan IC dan sirkuit terkaitnya. Dioda D3 dan D4 adalah dioda
freewheeling yang melindungi transistor tahap pengemudi dari lonjakan tegangan
yang dihasilkan saat primer transformator (T2) dinyalakan. R14 dan R15 membatasi
arus basis masing-masing Q4 dan Q7. R12 dan R13 adalah resistor pull-down untuk
Q4 dan Q7 yang mencegah tombol ON yang tidak disengaja. C10 dan C11
dimaksudkan untuk melewati kebisingan dari keluaran inverter. C8 adalah kapasitor
penyaring untuk regulator tegangan IC 7808. Batas R11 membatasi arus melalui
indikator LED D2
Untuk menentukan trafo pada T2 dapat kita ketahui dengan rumus :
P=V.I
Dimana P = kemampuan daya yang kita inginkan (Watt)
V = Tegangan Output pada inverter (volt)
28
I = kemampuan arus yang mampu dialirkan trafo (ampere)
Maka untuk mengeluarkan daya yang kita inginkan sebesar 150 W
150 = 12 . I
150
𝐼=
12
I = 12.5 A
Jadi transformator yang kita gunakan untuk mensupply beban dari inverter adalah
transformator dengan kapasitas minimal 12,5 A.
29
Gambar 3.4 Cara pemasangan kit inverter
Cara merangkai
1. Pastikan keluaran dari trafo 12 – CT – 12 terpasang dengan benar
2. Pasang SW (Switch Relay Pemutus) dengan benar
3. Hubungkan trafo ke kit sesuai petunjuk di wiring diagram, perhatikan
polaritas positif (+) dan 30egative (-).
4. Hubungkan polaritas positif (+) dan 30egative (-) batterai ke kit inverter
5. dalam kondisi stand by LED merah akan menyala.
30
dari charger, begitu seterusnya sehingga aki aman dari arus pengisian yang
berlebih.
.
Gambar 3.6 Rangkaian Charger Automatic
31
Cara kerja Kontrol Charger Otomatis yaitu sebagai sensor sebuah penguat , dimana
memakai IC LM 324. Tegangan masukan inverting stabil pada 5.1 volt sesuai dengan
tegangan dioda zener. Apabila tegangan yang melalui titik 3 pada trimpot lebih dari
5.1 volt, maka output IC LM 324 akan berlogika 0 yang mengakibatkan transistor BC
548 berhenti bekerja sehingga relay akan Off. Jika tegangan yang melalui titik 3 pada
trimpot kurang dari 5.1 volt, maka output IC LM 324 akan berlogika 1 (sama dengan
tegangan sumber) mengakibatkan arus akan mengalir pada transistor BC 548
sehingga relay akan On.
Tegangan pengisisan tertinggi baterai adalah 14.2 volt, dan tegangan terendah
pengisisan baterai adalah 11.9 volt. Untuk tegangan masukan inverting (VR2) adalah
5.1 volt. Jadi nilai VR1 adalah 14.2 volt – 5.1 volt = 9.1 volt. Maka arus yang
mengalir pada potensio adalah sebesar :
14.2 𝑣𝑜𝑙𝑡
𝐼𝑝 = = 0.284 𝑚𝐴
50 𝑘
Untuk nilai R1 adalah hasil bagi dari VR1 dengan arus potensionya yaitu sebesar 𝑅 =
9.1
= 32.042 𝑘Ω
0.000284
Untuk nilai R2 adalah hasil bagi dari VR2 dengan arus potensionya yaitu sebesar
5.1
𝑅2 = 0.000248 = 17.957 𝑘Ω . Ketika tegangan sumber lebih dari 14.2 volt , maka
titik 1 pada IC LM 324 akan mengaktifkan T2. Ketika T2 aktif, maka R 100 k akan
paralel dengan R2 yaitu sebesar = 17. 957. Sehingga diperoleh nilai dari hambatan
100 × 17.957
potensio sebesar 𝑅𝑝 = = 15.22 𝑘Ω. Jadi rangkaian kesetaraan dari
100+17.957
potensio adalah sebesar 32.04 kΩ + 15.22 kΩ = 47.26 kΩ. Maka diperoleh nilai
15.22
tegangan pada titik 1 potensio meter sebesar : 𝑉= × 11.9 =
47.26
3.83 𝑣𝑜𝑙𝑡.
32
4. Dilengkapi konektor untuk pemasangan kabel
5. Khusus untuk tegangan aki 12VDC dan arus maksimal 200AH
6. Untuk tegangan aki 24VDC perlu setting ulang
7. Dilengkapi indicator LED hijau yang menandakan kit sedang men-charger aki
3.4 Batterai
Batterai berfungsi sebagai sumber cadangan listrik sementara (DC) yang selanjutnya
akan dihubungkan menuju kit inverter. Disini batterai yang digunakan type N70 GS
berkapasitas 70Ah (Ampere hours), dengan tegangan batterai 12V
33
Gambar 3.8 Batterai
3.4.1. Spesifikasi Batterai
Merk : GS Garuda Sakti
Model : N70
Tegangan : 12 volt
Kapasitas : 70 Ah
34
3.5 Diagram Skema Secara Keseluruhan
LOAD
2 1 3 11
PLN 220
10 4 5 6 7 9 8
0 220 0 220
Transformer Transformer
0 220
200 mA 20 A
Transformer
10 A 0 12 24
0 15
Feed Beck
0
AUTOMATIC on
CHAHGER
12V +
12V -
INVERTER off
12
Input Batterai
+ -
+ _
BATTERAI
12V/70AH
35
Dari gambar 3.9 dapat kita ketahui bahwasanya dalam keadaan normal
rangkaian terhubung NC (normally close) ketika supply PLN padam. Dalam keaadan
ini beban disupply melalui inverter yang sumbernya berasal dari batterai 12V/ 70Ah.
Transformator yang digunakan pada rangkaian diatas keduanya merupakan
transformator step up dimana trafo 20A berfungsi menaikkan tegangan 12V dari
inverter menjadi 220V menuju relay yang mengontrol sebuah beban. Dan trafo
200mA berfungsi sebagai trafo feedback yang berguna untuk menstabilkan tegangan
agar tetap konstan 220V ketika terjadi penambahan beban.
Untuk transformator step down adalah trafo yang berkapasitas 10A yaitu
menurunkan tegangan dari 220V menjadi 15V yang selanjutnya disalurkan ke charger
controller yang didalamnya terdapat rectifier. Dan ketika sumber utama PLN
beroperasi maka relay berpindah yang semula berkontak NC (normally Close)
menjadi NO (normally open). Pada hal ini rangkain beroperasi sama seperti pada hal
umunya.
36
Gambar 3.10 bagian atas kerangka
37
3.7 Daftar Peralatan dan Bahan Komponen
Tabel 3.4 Daftar Peralatan
38
Tabel 3.6Daftar Bahan Komponen pada change over switch
No Nama Bahan Jumlah
1 Relay Omron 220Vac / 28 Vdc 1 buah
2 Inverter 1 buah
3 Lampu 75 W 2 buah
4 Kabel NYAF 1.5 mm 10 meter
5 Kabel NYAF 2.5 mm 3 meter
39
BAB IV
HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA
4.2 Pengujian Pembebanan Baterai dengan Beban lampu pijar dengan variasi
watt yang berbeda
LAMPU PIJAR
Output 220V AC
INVERTER
Input Batterai
+ -
V
A
+ _
BATTERAI
12V/70AH
40
Tabel 4.1 pengujian pembebanan Baterai menggunakan lampu pijar 25W, 40W,
75W, 100W, 125W, 140W, dan 175
P out V in I in Vout
(watt) (volt) (Ampere) (volt)
Tabel 4.1.3 Tabel Perbandingan Daya (Pout) Terhadap Tegangan Baterai (Vin)
P Output V Baterai
(watt) (volt)
25 12.52
40 12.48
75 12.45
100 12.39
125 12.31
140 12.3
175 12.26
41
P out (watt) = f (Vin)
14
12
10
Vin (volt) 8
0
0 50 100 150 200
Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Daya keluaran (Pout) Terhadap Tegangan Masukan
(Vin).
Dilihat dari data hasil pengujian, perbandingan nilai daya output terhadap
tegangan masukan baterai yaitu ketika daya output sebesar 25 waat maka tegangan
keluaran sebesar 12,52 volt dan daya dinaikkan menjadi 40 watt maka tegangan
keluaran menjadi 12,48 volt. Ini menunjukkan bahwa nilai daya output berbanding
terbalik terhadap nilaitegangan keluarnya, dimana semakin besar daya output maka
tegangan keluaran yang terukur akan semakin turun.
42
Tabel 4.1.4 Tabel Perbandingan Daya Output (Pout) Terhadap Tegangan output
(Vout)
P Output V Output
(watt) (volt)
25 233
40 229
75 222
100 215
125 210
140 206
175 199
200
V o (volt)
150
100
50
0
0 50 100 150 200
P Out (watt)
Dilihat dari data hasil pengujian, perbandingan nilai daya output terhadap
tegangan keluaran baterai yaitu ketika daya output sebesar 25 waat maka tegangan
keluaran sebesar 233 volt dan daya dinaikkan menjadi 40 watt maka tegangan
keluaran menjadi 229 volt. Ini menunjukkan bahwa nilai daya output berbanding
43
terbalik terhadap nilaitegangan keluarnya, dimana semakin besar daya output maka
tegangan keluaran yang terukur akan semakin turun.
4.3 Pengujian Pengosongan Batterai dengan Beban Penuh 150 Watt dengan
Acuan Daya yang Terukur oleh Wattmeter
LAMPU PIJAR
W V
Output 220 V AC
INVERTER
Input Batterai
+ -
V
A
+ _
BATTERAI
12V/70AH
Gambar 4.4 Diagram Pengosongan pada Batterai dengan Acuan Daya yang Terukur
oleh Wattmeter
44
Tabel 4.2 Pengujian Pengosongan Baterai
Dari tabel dapat dilihat proses dari pengosongan baterai bahwa semakin lama
pemakaian baterai, maka arus dan tegangan serta daya akan semakin berkurang.
Berbeda dengan perhitungan sebelumnya bahwa Baterai dengan kapasitas 70 AH
mampu mensuplai energi selama 5.6 jam dengan daya 150 watt. Tetapi pada
kenyataannya baterai hanya mampu mensuplai energi selama kurang lebih 3.5 jam
dengan daya akhir yang terhitung oleh watt meter sebesar 115 watt.
45
dimana,
I = Kuat Arus (Ampere)
P = Daya (Watt)
V = Tegangan (Volt)
Diketahui data-data sebagai berikut :
- Beban 150 Watt.
- Aki yang digunakan 12 V/70 Ah.
Maka didapat :
150 𝑊
I= = 12.5 Ampere
12 𝑉
70 𝐴ℎ
Waktu pemakaian = = 5.6 jam (lima jam tiga puluh enam menit) Tapi pada
12.5 𝐴
pengujian batterai hanya mampu bertahan kurang lebih 3jam sesuai hasil percobaan,
maka dapat kita analisa bahwa batterai juga memiliki effisiensi sekitar 60 %
60
5.6 jam x = 3.36 Jam ( 3 Jam 21 Menit 6 detik )
100
46
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari perancangan dan pembuatan proyek ini penulis dapat membuat
beberapa kesimpulan dibawah ini :
1. Back up power supply yang dibuat dapat meyediakan kontiniutas daya beban
sebesar 150 W, walaupun sumber PLN dalam keadaan terputus atau padam
maksimal 3 Jam 21 Menit 6 detik
2. Rangkaian charger otomatis kami rancang secara otomatis, yang mana
sumber yang diputuskan bertujuan untuk menghindari rugi-rugi beban nol
transformator saat tidak adanya pengisian batterai
47
5.2 Saran
48
DAFTAR PUSAKA
49
LAMPIRAN
50
51