Anda di halaman 1dari 48

STUDI KELAYAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

(PLTS) DENGAN BATERAI DAN TERHUBUNG GRID DI NIAS,


SUMATERA UTARA

(Skripsi)

Oleh

SYUJA ASYRAF FARDHAN

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2022
ii

STUDI KELAYAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA


(PLTS) DENGAN BATERAI DAN TERHUBUNG GRID DI NIAS,
SUMATERA UTARA

Oleh

SYUJA ASYRAF FARDHAN

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar


SARJANA TEKNIK

pada

Jurusan Teknik Elektro


Fakultas Teknik Universitas Lampung

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2022
iii

ABSTRACT

FEASIBILITY STUDY OF SOLAR POWER PLANT (PLTS) WITH


BATTERY AND GRID CONNECTED AT NIAS, SUMATERA UTARA

BY
SYUJA ASYRAF FARDHAN
Solar Power Plant (PLTS) is one of the renewable energy generators that continues
to be developed in Indonesia to fulfill the needs of electrical energy. The
Government of Indonesia has issued a Business Plan for the Provision of Electricity
(RUPTL) as a national energy management guide that set to solve the challenges
and problems of energy demand by utilizing renewable energy sources. Electrical
energy needs in Nias Island, which is located in North Sumatra, still supplied by
existing power plants whose fuel is not environmentally friendly. In addition, Nias
Island has the potential for solar energy reach 4.45 kWh/m2. This potency must be
maximized by develop a plan for the development and feasibility study of PLTS
with a Hybrid sistem that connects existing generators, PLTS, and batteries to
reduce 20% of daily energy consumption. existing generator.

In this feasibility study, PLTS produces energy and injected into the grid of 21695
MW which will degrade by 0.55% every year. Installed system capacity of PLTS
is 22.6 MWp and a 28 MWh battery with a configuration of 1495 string pv modules
with a land area of 29.4 Ha

Keywords : Solar Power Plant, Energy Potency, Feasibility Study


iv

ABSTRAK

STUDI KELAYAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA


(PLTS) DENGAN BATERAI DAN TERHUBUNG GRID DI NIAS,
SUMATERA UTARA

Oleh
SYUJA ASYRAF FARDHAN
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menjadi salah satu pembangkit dengan
energi terbarukan yang terus dikembangkan di Indonesia guna memenuhi
kebutuhan energi listrik. Pemerintah Indonesia mengeluarkan Rencana Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) sebagai panduan manajemen energi nasional
yang ditetapkan untuk menyelesaikan tantangan dan masalah kebutuhan energi
dengan memanfaatkan sumber energi baru terbarukan. Kebutuhan energi listrik
Pulau Nias yang terletak di Sumatera Utara masih dipasok oleh pembangkit
eksisting yang bahan bakarnya tidak ramah lingkungan. Di samping itu, Pulau Nias
memiliki potensi energi matahari mencapai 4,45 kWh/m2. Potensi tersebut perlu
dimaksimalkan dengan rencana pengembangan dan studi kelayakan PLTS dengan
sistem hybrid yang menggabungkan antara pembangkit eksisting, PLTS, dan
baterai untuk mengurangi 20% konsumsi energi harian pembangkit eksisting.

Pada studi kelayakan ini, PLTS akan menghasilkan energi dan diinjeksi ke grid
sebesar 21695 MW yang akan mengalami degradasi sebesar 0,55% setiap tahunnya.
Kapasitas sistem PLTS terpasang direncanakan sebesar 22,6 MWp dan baterai 28
MWh dengan konfigurasi sebanyak 1495 string modul pv dengan luas area lahan
sebesar 29.4 Ha.

Kata Kunci : PLTS, Potensi Energi, Studi Kelayakan


iv

Judul Skripsi :.STUDI KELAYAKAN PEMBANGKIT LISTRIK


TENAGA SURYA (PLTS) DENGAN BATERAI
DAN TERHUBUNG GRID DI NIAS,
SUMATERA UTARA

Nama Mahasiswa : Syuja Asyraf Fardhan

Pokok Mahasiswa : 1855031005

Jurusan : Teknik Elektro

Fakultas : Teknik

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Ir. Noer Soedjarwanto, M.T. Dr. Eng. Endah Komalasari, S.T., M.T.
NIP. 19631114 199903 1 001 NIP. 19730215 199903 2 003

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Teknik Elektro Ketua Program Studi Teknik Elektro

Herlinawati, S.T., M.T. Dr. Eng. Nining Purwasih, S.T., M.T.


NIP. 19710314 199903 2 001 NIP. 19740422 200012 2 001
MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Ir. Noer Soedjarwanto, M.T. .………….

Sekretaris : Dr. Eng. Endah Komalasari, S.T., M.T. .…………..

Penguji : Osea Zebua, S.T., M.T. …………..

2. Dekan Fakultas Teknik

Dr. Eng. Helmy Fitriawan, S.T., M.Sc.


NIP. 19750928 201212 1 002

Tanggal Lulus Ujian Skripsi: 20 Juni 2022


vi

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah dilakukan orang lain dan sepanjang sepengetahuan saya tidak terdapat atau

diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini

sebagaimana yang disebutkan dalam daftar pustaka. Selain itu, saya menyatakan

pula bahwa skripsi ini dibuat oleh saya sendiri.

Apabila pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia dikenai sanksi sesuai

dengan hukum yang berlaku.

Bandar Lampung, 21 Juni 2022

Syuja Asyraf Fardhan


NPM. 1855031005
vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 8 Januari 2001,

sebagai anak pertama dari dua bersaudara, dari pasangan

Fariyanto dan Kusuma Wardhani.

Penulis memulai Pendidikan di Taman Kanak-kanak

(TK) Al-Qudus pada tahun 2004 dan lulus tahun 2006.

Melanjutkan Sekolah Dasar (SD) di SD Islam Putradarma tahun 2006 dan lulus

tahun 2012. Meneruskan pendidikan ke tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)

di SMP Islam Putradarman pada tahun 2012 dan lulus di tahun 2015. Kemudian

meneruskan ke Sekolah Menengah Atas di SMAN 5 Tambun Selatan di tahun 2015

dan lulus pada tahun 2018.

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam lembaga kemahasiswaan yang ada

di Jurusan Teknik Elektro sebagai aggotan Departemen Komunikasi dan Informasi

periode 2019 dan Kepala Divisi Media Informasi di periode 2020. Kemudian

Penulis juga menjadi Asisten Lab Konversi Energi Elektrik dan menjadi asisten

mata kuliah Praktikum Dasar Tenaga Listrik, Praktikum Mesin Mesin Listrik, dan

Elektronika Daya. Pada bulan Juli 2021 - Januari 2022 penulis melaksanakan

Magang di PT. Syntek Otomasi Indonesia di Divisi Konsultan.


viii

َّ ‫الر ْح َمن‬ ّ
‫الر ِحيم‬ ِ ‫بِ ْس ِم‬
َّ ‫اَلل‬

Puji serta syukur kepada Allah SWT atas segalar rahmat,


nikmat, dan karunia-Nya serta shalawatku kepada Nabi
Muhammad SAW yang senantiasa menjadi penuntun
hidupku

Kupersembahkan karya kecilku ini kepada Kedua


orangtuaku Fariyanto dan Kusuma Wardhani sebagai
wujud terimakasihku, baktiku, cintaku, dan kasih
sayangku kepada Ayah dan Mami atas segala yang telah
diberikan, serta adikku Alifya Najla Fardhan yang aku
sayangi

Keluarga besar yang selalu memberi dukungan doa dan


semangat

Rekan-rekan seperjuangan ELTICS 2018


ix

MOTTO

“Jadilah mata air jernih yang memberikan kehidupan


kepada sekitarmu”
(B.J. Habibie)

“Apa yang kamu tanam, itulah yang kamu tuai”


(Anonim)

“Tidak ada yang sia-sia dalam belajar, karena ilmu akan


bermafaat pada waktunya”
(Anonim)

“Barang siapa yang bersungguh-sungguh,


sesungguhnya kesungguhan tersebut untuk kebaikan
dirinya sendiri”
(QS. Al-Ankabut: 6)

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai


dengan kemampuannya”
(QS. Al-Baqarah:286)
x

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmat, nikmat, dan karuna-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Studi Kelayakan

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Dengan Baterai dan Terhubung Grid di

Nias, Sumatera Utara”. Banyak pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat, penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Karomani, M.Si. selaku Rektor Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Eng. Helmy Fitriawan, S.T., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Lampung.

3. Ibu Herlinawati, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas

Lampung.

4. Ibu Dr.Eng. Nining Purwasih, S.T., M.T. selaku Ketua Prodi Teknik Elektro

Universitas Lampung dan selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik

dan saran yang membangun kepada penulis dalam mengerjakan skripsi ini.

5. Bapak Ir. Noer Soedjarwanto, M.T. selaku pembimbing utama yang telah

memberikan arahan dan bimbingan serta motivasi yang sangat bermanfaat

kepada penulis di setiap kesempatannya dengan baik dan ramah.

6. Ibu Dr. Eng. Endah Komalasari, S.T., M.T. selaku pembimbing pendamping

yang juga telah memberikan arahan, bimbingan serta motivasi kepada penulis

dalam mengerjakan skripsi dengan baik dan ramah.


xi

7. Kedua orang tuaku, Fariyanto dan Kusuma Wardhani yang selalu memberikan

dukungan, semangat, dan tak henti-hentinya mendoakanku serata adikku yang

selalu mendoakanku.

8. Bapak Herri Gusmedi, S.T., M.T. selaku pembimbing akademik (PA) yang

banyak membantu penulis dalam menjalani kehidupan kampus.

9. Segenap Dosen di Jurusan Teknik Elektro yang telah memberikan ilmu yang

bermanfaat, wawasan, dan pengalaman bagi penulis.

10. Segenap staff di Jurusan Teknik Elektro dan Fakultas Teknik yang telah

membantu penulis dalam hal administrasi.

11. Khansa Muthia Fakhira tercantik dan tersayang yang selalu mendoakan,

memberikan semangat, dan menemani setiap saat

12. Mas Dola, Uda Afrias, Mas Yoga, Mas Cali, Mas Ilham, Mas Restu yang

senantiasa memberikan motivasi dan arahan

13. Keluarga ROG, Insyaallah Berkah, Mang Babal, Zulfikar, Rausyman,

Abdullah, Afra, Ucok yang terus mendoakan, memberikan semangat, serta

hiburan setiap saat dan waktu

14. Keluarga ELTICS 2018 yang sudah seperti saudara sendiri bagi penulis dan atas

segala kebaikan yang selalu diberikan..

15. Keluarga Laboratorium Konversi Aweng, Richard, Riko, Ridok, Alfian, Kak

Farhan, Kak Aby, Kak Yosa, Kak Faisal, Kak Anjas, Kak Awi, Kak Sayahrul,

Kak Bobi yang telah membimbing selama ini

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan

terbatasnya ilmu dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis
xii

mengharapkan segala bentuk saran serta masukan yang membangun untuk

kesempurnaan skripsi ini. Di balik kekurangan tersebut, penulis berharap skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pembaca sebagai referensi dalam bidang Teknik elektro

Bandar Lampung, 21 Juni 2022

Syuja Asyraf Fardhan


xiii

DAFTAR ISI

ABSTRACT .......................................................................................................... iii


ABSTRAK ............................................................................................................ iv
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ iv
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. v
SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. vii
PERSEMBAHAN............................................................................................... viii
MOTTO ................................................................................................................ ix
SANWACANA ...................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................... 3
1.4 Batasan Masalah ....................................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 3
1.6 Hipotesis ................................................................................................... 4
1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 5
2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ............................................... 5
2.1.1 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) On Grid ......................... 5
2.1.2 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Off Grid ......................... 6
2.1.3 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid............................ 7
2.2 Komponen Utama Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ................. 8
2.2.1 Modul PV .......................................................................................... 8
2.2.2 Inverter PV ........................................................................................ 9
2.2.3 Baterai ............................................................................................. 10
2.2.4 Inverter Baterai................................................................................ 10
2.3 Metode Pemasangan Modul PV ............................................................. 11
2.3.1 Ballast ............................................................................................. 11
2.3.2 Ground Mounted ............................................................................. 12
xiv

2.3.3 Rooftop Rack ................................................................................... 12


2.3.4 Floating ........................................................................................... 13
2.4 Software Google Earth Pro..................................................................... 14
2.5 Software Meteonorm .............................................................................. 14
2.6 Softwere PVSyst..................................................................................... 15
2.7 Aspek Teknis .......................................................................................... 15
2.7.1 Rata-Rata Penyinaran Matahari ...................................................... 15
2.7.2 Konsumsi Energi Harian (DEC) ..................................................... 15
2.7.3 Kapasitas Inverter PV ..................................................................... 16
2.7.4 Kapasitas Modul PV ....................................................................... 16
2.7.5 Kapasitasi Baterai............................................................................ 16
2.7.6 Kapasitas Inverter Baterai ............................................................... 17
2.7.7 Luas Area Lahan ............................................................................. 17
2.7.8 Jumlah Inverter PV ......................................................................... 17
2.7.9 Jumlah Modul PV ........................................................................... 18
2.7.10 Konfigurasi Modul PV .................................................................... 18
2.7.11 Jumlah Inverter Baterai ................................................................... 19
2.7.12 Jumlah Baterai ................................................................................. 19
2.7.13 Konfigurasi Baterai ......................................................................... 19
2.8 Aspek Ekonomi ...................................................................................... 20
2.8.1 Investasi Awal ................................................................................. 20
2.8.2 Instalasi ........................................................................................... 20
2.8.3 Operasional dan Pemeliharaan ........................................................ 20
2.8.4 Net Present Value (NPV) ................................................................ 20
2.8.5 Profitability Index ........................................................................... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 23
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 23
3.2 Alat dan Bahan ....................................................................................... 24
3.3 Metode Penelitian ................................................................................... 24
3.4 Diagram Alir Penelitian .......................................................................... 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 27
4.1 Lokasi Penelitian .................................................................................... 27
4.2 Data Sistem Eksisting ............................................................................. 28
4.2.1 Data Pembangkit Eksisting Sistem Nias ......................................... 28
4.2.2 Data Konsumsi Energi Listrik Sistem Nias .................................... 28
xv

4.3 Rencana Operasi dan Analisis Aspek Teknis ......................................... 30


4.3.1 Rencana Skema Operasi PLTS ....................................................... 30
4.3.2 Teknik Pemasangan ........................................................................ 31
4.3.3 Analisis Aspek Teknis .................................................................... 31
4.3.4 Pemodelan Simulasi dan Analisis Potensi Energi........................... 39
4.4 Aspek Ekonomi ...................................................................................... 48
4.4.1 Komponen Utama ........................................................................... 49
4.4.2 Instalasi dan Pemasangan................................................................ 50
4.4.3 Menghitung Biaya Operasional dan Pemeliharaan ......................... 50
4.4.4 Net Present Value............................................................................ 51
4.4.5 Profitability Index ........................................................................... 56
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 57
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 57
5.2 Saran ....................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 58
xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Surya ....................................................... 5
Gambar 2.2 Sistem PLTS On Grid ......................................................................... 6
Gambar 2.3 Sistem PLTS Off Grid ......................................................................... 7
Gambar 2.4 Sistem PLTS hybrid ............................................................................ 8
Gambar 2.5 Modul PV jenis polycrystalline ........................................................... 8
Gambar 2.6 Modul PV jenis monocrystalline ......................................................... 9
Gambar 2.7 Ilustarasi Baterai ................................................................................ 10
Gambar 2.8 Inverter Baterai .................................................................................. 11
Gambar 2.9 Model Pemasangan ballast................................................................ 12
Gambar 2.10 Model pemasangan ground mounted .............................................. 12
Gambar 2.11 Model pemasangan rooftop rack ..................................................... 13
Gambar 2.12 Model pemasangan floating ............................................................ 13
Gambar 2.13 Tampilan software Google Earth Pro .............................................. 14
Gambar 2.14 Tampilan software Meteonorm ....................................................... 14
Gambar 2.15 Tampilan softwere PVSyst .............................................................. 15
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian .................................................................... 26
Gambar 4.1 Lokasi Penelitian ............................................................................... 27
Gambar 4.2 Lokasi Penelitian ............................................................................... 27
Gambar 4.3 Konsumsi Energi Listrik Nias ........................................................... 29
Gambar 4.4 Skema Operasi PLTS ........................................................................ 30
Gambar 4.5 Skema Operasi PLTS Hybrid ............................................................ 30
Gambar 4.6 Metode pemasangan ground mounted............................................... 31
Gambar 4.7 Data Intensitas Cahaya Matahari....................................................... 32
Gambar 4.8 Grafik intensitas cahaya matahari ..................................................... 32
Gambar 4.9 Konfigurasi String Modul PV ........................................................... 38
Gambar 4.10 Konfigurasi Array Per-inventer ....................................................... 38
Gambar 4.11 Penentuan Orientasi ........................................................................ 40
Gambar 4.12 Perancangan Sistem Grid ................................................................ 40
Gambar 4.13 Konsumsi Energi Harian ................................................................. 41
xvii

Gambar 4.14 Perancangan Penyimpanan Energi .................................................. 41


Gambar 4.15 Perancangan Penyimpanan Energi .................................................. 42
Gambar 4.16 Hasil Running Simulasi ................................................................... 42
Gambar 4.17 Produced Energi dan Performance Ratio ....................................... 43
Gambar 4.18 Sankey Diagram .............................................................................. 44
Gambar 4.19 Potensi Energi PLTS ....................................................................... 46
Gambar 4.20 Penurunan energi tahunan PLTS ..................................................... 51
Gambar 4.21 Present Value Proyek ...................................................................... 55
Gambar 4.22 Present Value Kumulatif Proyek ..................................................... 55
xviii

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1 Penjadwalan Aktifitas Penelitian .......................................................... 23
Tabel 4.1 Data Generator Sistem Nias .................................................................. 28
Tabel 4.2 Beban Listrik Nias Perjam .................................................................... 28
Tabel 4.3 Data Spesifikasi modul PV ................................................................... 34
Tabel 4.4 Data Spesifikasi Inverter PV ................................................................. 35
Tabel 4.5 Data Spesifikasi Baterai ........................................................................ 35
Tabel 4.6 Data Spesifikasi Inverter Baterai .......................................................... 36
Tabel 4.7 Potensi Daya Rata-Rata Modul PV ....................................................... 44
Tabel 4.8 Energi yang Dihasilkan Modul PV ....................................................... 46
Tabel 4.9 Energi yang Disuplai ke Grid ............................................................... 47
Tabel 4. 10 Asumsi Finansial ................................................................................ 49
Tabel 4.11 Intial Capital Cost............................................................................... 50
Tabel 4.12 Arus Kas .............................................................................................. 54
1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring perkembangan zaman, kebutuhan energi dunia semakin meningkat yang di
dalamnya terdapat kebutuhan energi listrik. Indonesia memiliki potensi yang besar
sebagai negara dengan perekonomian terbesar di wilayah Asia Tenggara di mana
pada tahun 2021, pertumbuhan ekonomi naik sebesar 3,51%[4]. Seiring dengan
peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut, Pemerintah Indonesia mengeluarkan
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) untuk periode 2021-2030
sebagai panduan manajemen energi nasional. Peraturan ini ditetapkan untuk
menyelesaikan tantangan dan masalah kebutuhan energi dengan memanfaatkan
sumber energi baru terbarukan (EBT) dan upaya terkait target bauran energi dari
sebesar 23% dari total bauran energi pada tahun 2025[13].

Saat ini Pulau Nias yang terletak di Sumatera Utara, memiliki kebutuhan energi
listrik harian sebesar 683.83 MWh, di mana terdapat beberapa pembangkit yang
bekerja mensuplai energi listrik. Pembangkit tersebut adalah 1 unit Pembangkit
Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Gunung Sitoli dengan kapasitas 6.6 MW, 1 unit
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) MPP Nias dengan kapasitas 25 MW, 5 unit
PLTG Nias dengan kapasitas 30 MW dan 1 unit PLTD Nias Sewa dengan kapasitas
6 MW. Pembangkit listrik yang terdapat di Pulau Nias saat ini menggunakan bahan
bakar yang tidak ramah lingkungan dan tidak dapat diperbarui sehingga perlu
pengembangan pembangkit listrik yang lebih ramah lingkungan dan bahan
bakarnya dapat diperbarui.

Pembangunan PLTS di Nias, Sumatera Utara memiliki potensi yang besar dengan
rata-rata intensitas penyinaran mataharinya dan juga dilengkapi dengan baterai
2

sebagai buffer atau penyimpan daya. Daya yang dihasilkan oleh PLTS dapat
digunakan untuk menghemat 20% konsumsi energi harian pembangkit eksisting
khususnya pada siang hari, sedangkan pada malam hari menggunakan daya dari
jaringan PLN (on grid). Penyediaan akses listrik untuk mengatasi kebutuhan
masyarakat sehingga memberikan dukungan terhadap kesejahteraan masyarakat
daerah. Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut, studi pengembangan PLTS yang
selaras dengan rencana Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
peningkatan rasio elektrifikasi dan upaya memperluas akses penyediaan listrik ke
masyarakat khususnya di daerah 3T (Terdepan, Tertinggal, Terluar) menjadi
pertimbangan penting dalam studi pembangunan PLTS dengan baterai.

Pembangunan PLTS dengan baterai di desain menggunakan metode mikrogrid


interaktif untuk dapat menganalisa kebutuhan aspek teknis, agar sesuai dengan
kebutuhan. Yang selanjutnya, evaluasi dilakukan dengan menggunakan metode Net
Present Value (NPV) untuk menganalisa aliran kas pendapatan saat ini yang
ditimbulkan dari biaya investasi awal. Profitability Index (PI) digunakan untuk
menganalisa tingkat pendapatan dibanding dengan biaya investasi awal. Studi
kelayakan menjadi salah satu langkah untuk menentukan apakah pembangunan ini
menguntungkan atau merugikan ditinjau secara ekonomi. Studi kelayakan ini bisa
dijadikan acuan dan referensi oleh PT. PLN dan pihak pengembang pembangkit
listrik (PPL) dalam mengambil keputusan dalam membangun PLTS dengan baterai.

1.2 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis kebutuhan kapasitas PLTS untuk mengurangi 20% konsumsi
energi harian (12 Jam) pembangkit eksisting.
2. Menganalisis potensi energi yang dapat dihasilkan PLTS.
3. Menganalisis konfigurasi PLTS serta spesifikasi dan jenis komponen pada
sistem yang dirancang.
4. Menganalisis kebutuhan biaya untuk pembangunan sistem dan analisis
ekonominya.
3

1.3 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana lokasi perancangan PLTS?
2. Bagaimana penentuan kebutuhan kapasitas PLTS untuk mengurangi 20%
konsumsi energi harian pembangkit eksisting?
3. Bagaimana potensi energi yang dapat dihasilkan PLTS?
4. Bagaimana penentuan konfigurasi PLTS?
5. Berapa biaya untuk membangun PLTS dan bagaimana analisis ekonominya?

1.4 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Lokasi yang dijadikan sebagai obyek penelitian adalah Kecamatan Gunung
Sitoli Idanoi.
2. Intensitas cahaya matahari yang diambil berdasarkan data meteonorm dengan
rata-rata tahunan.
3. Kapasitas PLTS ditentukan berdasarkan ketersediaan lahan.
4. Kemampuan kerja menggunakan Standard Test Condition (STC).
5. Tidak membahas cara kerja rangkaian komponen yang dipakai.
6. Tidak membahas ketika terjadi gangguan pada sistem.
7. Perangkat lunak pendukung yang digunakan adalah Google Earth Pro untuk
pemetaan wilayah analisa perancangan PLTS yang akan dibangun, Meteonorm
untuk melakukan input data klimatologi daerah dan PVSyst 6.8.1 untuk
melakukan simulasi dan analisa pembangkitan PLTS.

1.5 Manfaat Penelitian


Pada penelitian ini dapat diambil beberapa manfaat yang mencakup hal berikut:
1. Menentukan kebutuhan kapasitas PLTS dan baterai untuk mengurangi 20%
konsumsi energi harian pembangkit eksisting.
2. Mendapatkan hasil potensi energi yang dapat dihasilkan oleh sistem PLTS dari
rencana desain.
3. Menentukan konfigurasi sistem PLTS dan baterai serta spesifikasi dan jenis
komponen pada sistem yang dirancang.
4

4. Menentukan kebutuhan biaya untuk pembangunan sistem PLTS dan dampak


ekonomi terhadap pembangunan PLTS dan baterai.

1.6 Hipotesis
Perangkat lunak PVSyst digunakan untuk mempermudah analisa dan simulasi
dalam perancangan Sistem PLTS dan Baterai untuk mengurangi 20% konsumsi
energi harian pembangkit eksisting yang masih menggunakan bahan bakar tidak
ramah lingkungan.

1.7 Sistematika Penulisan


Untuk memperjelas dalam penulisan dan pemahaman mengenai materi dalam
penelitian ini, maka dibagi menjadi 5 bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan latar belakang, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
rumusan masalah, batasan masalah, hipotesis, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Pada bab ini memaparkan beberapa teori pendukung dan referensi materi yang
diperoleh dari berbagai sumber buku, jurnal dan penelitian ilmiah yang digunakan
untuk penulisan laporan tugas akhir ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Pada bab ini memaparkan waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, metode
penelitian, dan diagram alir penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada bab ini menganalisa dan menjelaskan hasil data dari perhitungan dan analisis
sebagai pembahasan dari penelitian ini.

BAB V PENUTUP
Pada bab ini menjelaskan kesimpulan dan saran yang didasarkan pada hasil data
dan pembahasan dari perhitungan serta analisis yang telah dilakukan.
5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)


Pembangkit listrik tenaga surya atau disingkat PLTS merupakan pembangkit listrik
yang memanfaatkan cahaya matahari sebagai sumber energinya untuk
menghasilkan energi listrik. PLTS menggunakan fotovoltaik sebagai bentuk
teknologi terbarukan. Skema sistem PLTS terbagi menjadi dua macam yaitu sistem
on grid dan off grid. Berkembangnya dunia kelistrikan menambah satu jenis skema
sistem dari PLTS yaitu sistem hybrid. Dimana skema pembangkitan daya tidak
hanya dilakukan oleh PLTS namun dikombinasikan dengan pembangkit listrik
eksisting. Gambar 2.1 di bawah ini menunjukkan PLTS

Gambar 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Surya[2]

2.1.1 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) On Grid


PLTS on grid merupakan pembangkit listrik yang tidak hanya menggunakan energi
matahari sebagai sumber energi untuk menyuplai daya ke beban tetapi juga
menggunakan jaringan listrik eksisting. Sehingga, sistem PLTS on grid dikatakan
sebagai sistem PLTS yang terhubung dengan jaringan PLN atau sistem eksisting
6

sehingga disebut on grid. Pada skema sistem on grid, PLTS tidak menggunakan
baterai sebagai tempat penyimpanan energi yang telah dihasilkan oleh panel surya.
Ketika siang hari modul photovoltaic (pv) bekerja sebagai suplai daya utama ke
beban dan pembangkitan berlebih akan disalurkan ke jaringan distribusi sedangkan
ketika modul pv tidak bekerja dan malam hari, daya disuplai oleh listrik PLN. Hal
ini dimungkinkan karena sistem on grid tetap terkoneksi dengan jaringan PLN.

Skema sistem on grid memiliki kelebihan yaitu biaya instalasi yang relatif murah
karena tidak menggunakan komponen penyimpan daya seperti baterai. Di samping
kelebihan tersebut, skema sistem ini memiliki kekurangan, ketika modul pv tidak
bekerja dan jaringan listrik PLN terjadi pemadaman maka tidak ada daya yang
tersuplai ke beban. Gambar 2.2 di bawah ini menunjukkan skema sistem PLTS On
Grid.

Gambar 2.2 Sistem PLTS On Grid[10]

2.1.2 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Off Grid


PLTS off grid merupakan pembangkit listrik yang menggunakan energi matahari
sebagai satu satunya sumber energinya. Sistem PLTS off grid merupakan sistem
PLTS yang tidak terhubung dengan jaringan PLN dan sumber pembangkitannya
hanya dari cahaya matahari yang diterima oleh sel surya sehingga disebut off grid.
Selain itu, sistem PLTS menggunakan baterai sebagai tempat penyimpanan energi
7

yang telah dihasilkan oleh panel surya. Ketika siang hari modul pv bekerja sebagai
suplai daya utama ke beban sedangkan kelebihan daya yang dihasilkan oleh modul
pv akan disalurkan ke baterai dan disimpan sebagai energi cadangan dan baterai
digunakan ketika malam hari atau ketika modul pv tidak bekerja.

Skema sistem off grid memiliki kelebihan yaitu ketika modul pv tidak bekerja dan
jaringan listrik PLN terjadi pemadaman maka baterai akan bekerja untuk menyuplai
beban. Namun memiliki keperluan biaya instalasi yang lebih mahal dibanding
skema sistem on grid. Skema sistem PLTS Off Grid ditunjukkan pada Gambar 2.3
di bawah ini.

Gambar 2.3 Sistem PLTS Off Grid[10]

2.1.3 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid


PLTS hybrid adalah gabungan sistem PLTS dengan sistem pembangkit listrik lain
yang bertujuan untuk menjaga kesinambungan suplai energi dan mengoptimalkan
penunggunaan energi hijau. Sama seperti skema sistem sebelumnya, PLTS pada
sistem hybrid tidak menggunakan energi matahari sebagai satu satunya sumber
energinya untuk menyuplai daya ke beban. Dengan skema sistem hybrid, PLTS
menggabungkan PLTS dengan sumber pembangkit tenaga listrik eksisting.
Pembangkit listrik yang digunakan PLN antara lain PLTU, PLTG PLTA, PLTP,
PLTD, PLTB, dan lainnya. Karena kombinasi beberapa pembangkit inilah sehingga
disebut hybrid. Gambar 2.4 di bawah ini menunjukkan skema sistem PLTS hybrid.
8

Gambar 2.4 Sistem PLTS hybrid[12]

2.2 Komponen Utama Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)


2.2.1 Modul PV
2.2.1.1 Polycrystalline
Modul pv jenis polycrystalline merupakan jenis panel surya yang menggunakan
bahan semikonduktor yang dilebur atau dicairkan yang kemudian dituangkan ke
dalam cetakan yang berbentuk persegi yang saling terhubung sebagai bahannya.
Modul pv jenis polycrystalline memiliki tingkat efisiensi sebesar adalah 13% -
16%[22]. Gambar 2.5 di bawah ini menunjukkan modul pv dengan jenis
polycrystalline

Gambar 2.5 Modul PV jenis polycrystalline[22]

Adapun kelebihan dari modul polycrystalline adalah proses pembuatan modul lebih
sederhana dibandingkan dengan jenis monocrystalline serta memiliki harga yang
murah. Di samping kelebihan tersebut, kekurangan dari modul polycrystalline
9

memiliki tingkat efisiensi relatif lebih kecil dibandingkan dengan jenis modul
pv monocrystalline dan tampilan modul polycrystalline kurang estetis dikarenakan
warna biru yang berbinik-bintik.

2.2.1.2 Monocrystalline
Modul pv jenis monocrystalline atau yang lebih dikenal dengan jenis panel surya
mono, merupakan panel surya yang menggunakan bahan silikon paling murni.
Dengan menggunakan bahan silicon tersebut, panel surya monocrystalline dapat
merubah energi sinar matahari menjadi energi listrik dengan tingkat efisiensi yang
paling tinggi[22]. Gambar 2.6 menunjukkan modul pv dengan
jenis monocrystalline.

Gambar 2.6 Modul PV jenis monocrystalline[22]

Adapun kelebihan dari modul monocrystalline adalah memiliki tingkat effisiensi


paling tinggi dibandingkan dengan jenis modul pv lainnya serta memiliki masa
pemakaian yang lebih lama dan dan dapat digunakan hingga 25 tahun. Namun,
kekurangan dari modul monocrystalline adalah modul monocrystalline merupakan
jenis modul pv dengan harga termahal dan tingkat kinerja cenderung lebih cepat
menurun pada suhu yang semakin tinggi dari keadaan standar.
2.2.2 Inverter PV
Inverter adalah komponen rangkaian elektronika yang digunakan untuk mengubah
arus listrik searah (DC) menjadi arus listrik bolak-balik (AC) yang tersusun oleh
beberapa komponen yang masing-masing komponen mempunyai fungsinya sendiri
10

sebagai saklar dan pengubah tegangan. Pada sistem PLTS, umumnya inverter
terbagi kedalam dua jenis instalasi, yaitu central inverter merupakan inverter
dengan sistem instalasi terpusat dan string inverter merupakan jenis instalasi
tersebar .

2.2.3 Baterai
Baterai merupakan sebuah komponen elektrochemical yang berfungsi untuk
menyimpan daya yang dihasilkan dari modul pv lalu disalurkan ke beban. Pada
sistem PLTS, baterai berfungsi sebagai sistem penyimpanan energi yang berasal
dari modul pv sehingga dapat digunakan kembali ketika modul pv tidak bekerja
atau malam hari. Tidak semua baterai dapat digunakan pada sistem PLTS, karena
proses discharge yang terjadi pada PLTS membuat tidak semua jenis baterai dapat
digunakan. Baterai Lithium Iron Phosphate merupakan jenis baterai yang dapat
digunakan untuk sistem PLTS, yang memiliki masa siklus sebanyak 2500 siklus
atau memiliki masa penggunaan selama 7 tahun[5]. Gambar 2.7 di bawah ini
ditunjukkan sebuah baterai.

Gambar 2.7 Baterai

2.2.4 Inverter Baterai


Inverter baterai merupakan inverter yang berdiri sendiri atau stand alone adalah
komponen yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan energi dan juga sistem
dalam PLTS agar tetap dalam level tegangan dan frekuensi yang telah ditetapkan,
dengan cara membentuk jaringan distribusi searah sesuai dengan tegangan dan
11

frekuensi dalam batas yang ditetapkan dalam jaringan yang berbasis komunal atau
terpusat[16]. Inverter baterai memiliki fungsi antara lain :
1. Bekerja sebagai inverter atau charger
2. Melindungi baterai dari batas Depth Of Discharge (DoD) atau penggunaan
kapasitas baterai berlebih
3. Melindungi baterai dari batas State Of Charge (SoC) atau pengisian kapasitas
baterai secara berlebih
4. Mengontrol arus pengisian baterai (charging) dan arus pelepasan baterai
(discharging)
Gambar 2.8 di bawah ini menunjukkan bentuk inverter baterai.

Gambar 2.8 Inverter Baterai[21]

2.3 Metode Pemasangan Modul PV


Pemasangan panel surya perlu diperhatikan dengan kondisi lahan yang digunakan,
karena lahan yang digunakan akan menentukan komponen terpasang dan teknis
pemasangan panel surya. Adapun metode-metode yang digunakan adalah sebagai
berikut :
2.3.1 Ballast
Ballast merupakan metode pemasangan modul pv dengan menggunakan bahan dari
beton yang digunakan sebagai penopang. Pemasangan modul pv dengan metode
ballast biasanya diaplikasikan pada area atap gedung atau lahan yang terbuat dari
dak beton. Tujuan dari penambahan beton adalah sebagai penopang rangka
mounting agar tidak merusak gedung. Gambar 2.9 menunjukkan metode
pemasangan ballast.
12

Gambar 2.9 Model Pemasangan ballast[14]

2.3.2 Ground Mounted


Ground Mounted merupakan metode pemasangan modul pv dengan menggunakan
tiang sebagai penopang panel dengan ketinggian tertentu sebagai ground clearance
dari tanah untuk memaksimalkan sinar matahari mengenai panel. Pemasangan
modul pv dengan metode ground mounted biasanya diaplikasikan pada area tanah
lapang dan memiliki objek lain disekitarnya yang dapat menghasilkan bayangan
kepada panel. Gambar 2.10 menunjukkan pemasangan ground mounted.

Gambar 2.10 Model pemasangan ground mounted[19]

2.3.3 Rooftop Rack


Rooftop Rack merupakan metode pemasangan modul pv dengan memanfaatkan
atap rumah ataupun bangunan yang memiliki kemiringan untuk diaplikasikan
sebagai tempat pemasangan modul pv. Besi penyangga atau roof rail dipasang
dengan menggunakan baut sebagai penguat dan sebagai dudukan modul pv.
Pemasangan modul pv dengan metode rooftop rack menggunakan bangunan yang
13

memiliki atap miring, sehingga modul panel ditempatkan sesuai dengan kemiringan
dan kontur atap bangunan tempat pemasangan. Gambar 2.11 di bawah ini
menunjukkan metode pemasangan rooftop rack.

Gambar 2.11 Model pemasangan rooftop rack[8]

2.3.4 Floating
Floating merupakan metode pemasangan modul pv yang diaplikasikan pada lahan
perairan seperti di danau, waduk, dan lainnya. Untuk menopang modul pv agar
tidak tenggelam, dalam metode ini menggunakan bahan apung untuk menopang
modul pv. Penopang pada modul pv terbuat dari bahan sterofom atau gabus yang
menjaga modul panel tetap berada di atas air dan tidak tenggelam. Gambar 2.12 di
bawah ini menunjukkan metode pemasangan floating.

Gambar 2.12 Model pemasangan floating[17]


14

2.4 Software Google Earth Pro


Google Earth merupakan sebuah software berupa globe virtual yang berisi
pemetaan bumi berdasarkan gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit,
fotografi udara dan globe GIS[20]. Dengan fungsi untuk melihat gambaran lokasi
daerah yang ditentukan. Gambar 2.13 di bawah ini menunjukkan tampilan software
pada Google Earth Pro.

Gambar 2.13 Tampilan software Google Earth Pro

2.5 Software Meteonorm


Meteonorm merupakan perangkat lunak yang berisikan database meteorologi yang
di dalamnya terdiri dari data klimatologi di setiap lokasi di dunia. Yang hasilnya
merupakan olah data jangka panjang serta nilai rata-rata tahunan periode iklim
waktu dapat diatur berdasarkan pengaturan pengguna. Gambar 2.14 di bawah ini
menunjukkan tampilan software Meteonorm.

Gambar 2.14 Tampilan software Meteonorm


15

2.6 Softwere PVSyst


PVSyst adalah sebuah software yang digunakan untuk menganalisa, mengukur,
mempelajari, dan mensimulasikan sistem PV dan juga penyimpanan energi untuk
melakukan analisa kelayakan teknologi energi baru yaitu PLTS. Setiap model juga
mencakup integrasi produk, sistem dan database iklim sehingga dapat membantu
secara cepat dan mudah melakukan analisa kelayakan sistem PLTS yang ingin
dibangun. Gambar 2.15 di bawah ini menunjukkan tampilan software PVSyst.

Gambar 2.15 Tampilan softwere PVSyst

2.7 Aspek Teknis


2.7.1 Rata-Rata Penyinaran Matahari
Rata-rata penyinaran matahari dibutuhkan untuk mengetahui banyak atau lama
rata-rata waktu penyinaran matahari dalam 1 hari, dengan persamaan 1 digunakan
untuk menghitung rata-rata penyinaran matahari
𝐺𝐻𝐼
Peak Sun Hour (PSH) = ……………………………….……....(1)
𝐺𝑆𝑇𝐶 𝑥 365 ℎ𝑎𝑟𝑖

Keterangan :
GHI = Global Horizontal Irradiance (kWh/m2)
GSTC = Global Horizontal Irradiance dalam STC (W/m2)

2.7.2 Konsumsi Energi Harian (DEC)


Konsumsi energi siang atau daily energi consumption (DEC) dibutuhkan untuk
16

mengetahui pemakaian daya yang akan digunakan di lokasi yang dituju selama 12
jam dan dinyatakan dengan persamaan 2 berikut ini.
4 𝐽𝑎𝑚 𝐵𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖 𝑘𝑒 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛
DEC = 8 Jam Pembangkit ke Beban + x 20%......…...…..(2)
𝜂𝑏𝑎𝑡𝑡

Keterangan :
η batt = effisiensi baterai (%)

2.7.3 Kapasitas Inverter PV


Inverter pv merupakan komponen yang berfungsi untuk mengubah arus direct
current (DC) menjadi arus AC sehingga komponen ini sangat diperlukan agar dapat
digunakan sesuai kebutuahan. Persamaan yang digunakan untuk menentukan
kapasitas inverter pv dituliskan dengan persamaan 3 di bawah ini.
𝐷𝐸𝐶
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑃𝑒𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎 𝑃𝑉
Kapasitas Inverter PV = …………….………...……..…(3)
𝑃𝑆𝐻 x 𝑃𝑆𝐻 𝐶𝑜𝑟𝑟𝑒𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛

Keterangan :
DEC = Daily Energi Consumption/Konsumsi Energi Harian (Wh)
PSH = Peak Sun Hour/Rata-Rata Penyinaran Matahari (Jam)

2.7.4 Kapasitas Modul PV


Modul pv merupakan komponen yang paling utama pada PLTS yang berfungsi
untuk menghasilkan energi listrik sehingga komponen ini sangat diperlukan dengan
kapasitas 1,3x lebih besar dari inverter PV. Persamaan yang digunakan untuk
menentukan kapasitas modul pv tercantum dalam persamaan 4 di bawah ini.
Kapasitas PV = Kapasitas inverter PV x DC/AC ratio.…………………...…….(4)

2.7.5 Kapasitasi Baterai


Baterai merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan daya lebih yang
dihasilkan oleh modul pv agar dapat digunakan sesuai kebutuahan. Selain itu
baterai juga digunakan untuk memasok energi listrik dan digunakan juga untuk
melakukan spinning reverse. Kapasitas baterai dituliskan dengan persamaan 5 di
bawah ini.
17

𝐷𝐸𝐶−(𝐴𝐷𝐿 𝑥 8)
Kapasitas Baterai = …………….…………………….………..(5)
𝜂𝑏𝑎𝑡𝑡 x 𝐷𝑜𝐷𝑏𝑎𝑡𝑡

Keterangan :
DEC = Daily Energi Consumption/Konsumsi Energi Harian (Wh)
ADL = Average Day Load/Rata-Rata Beban Siang (Wh)
η batt = effisiensi baterai (%)
DoD batt` = Depth Of Discharge/Maksimum Kapasitas Baterai Digunakan (%)

2.7.6 Kapasitas Inverter Baterai


Inverter Baterai merupakan komponen yang bekerja secara bidirectional atau dua
arah yang berfungsi untuk mengubah arus DC ke AC dan mengubah arus AC ke
DC. Karena fungsi tersebut menyebabkan terbentuknya jaringan distribusi AC
Persamaan yang digunakan untuk menentukan kapasitas inverter baterai dituliskan
dengan persamaan 6 di bawah ini.
125% 𝑚𝑎𝑥𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑑𝑎𝑦 𝑙𝑜𝑎𝑑
Kapasitas Inverter Baterai = x (SF)…………...….….(6)
𝑃𝐹

Keterangan :
PF = Power Faktor/Faktor Daya
SF = Safety Faktor/Faktor Keamanan
2.7.7 Luas Area Lahan
Menghitung luas area lahan disesuaikan dengan lahan yang tersedia dan akan
digunakan, luas area lahan yang dibutuhkan dihitung dengan persamaan 7 di bawah
ini.
Luas lahan = Kapasitas Modul PV x 1,3…………..…………..………...………(7)

2.7.8 Jumlah Inverter PV


Setelah mengetahui kebutuhan kapasitas inverter pv yang direncanakan selanjutnya
adalah menentukan jumlah inverter pv sesuai kapasitas inverter pv yang
dibutuhkan. Persamaan yang digunakan untuk menentukan jumlah inverter pv
dituliskan dengan persamaan 8 berikut.
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑟𝑡𝑒𝑟 𝑝𝑣
Ninverter pv = ……..……………...……..….………………(8)
𝑃inverter
18

2.7.9 Jumlah Modul PV


Setelah mengetahui kebutuhan kapasitas modul pv yang direncanakan selanjutnya
adalah menentukan jumlah modul pv sesuai kapasitas modul pv yang dibutuhkan.
Persamaan yang digunakan untuk menentukan jumlah modul pv dituliskan dengan
persamaan 9 di bawah ini.
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙 𝑝𝑣
Nmodul pv = ………………………..………………………..(9)
𝑃maximum

2.7.10 Konfigurasi Modul PV


Setelah menentukan jumlah inverter pv dan modul pv yang akan digunakan
selanjutnya adalah menentukan konfigurasi modul pv dalam seri dan jumlah string
modul pv per-inverter. Persamaan yang digunakan untuk menentukan konfigurasi
dituliskan dengan persamaan di bawah ini.
𝑉PV-min
Min. Nseri (1) = ………………………...………………...…...….(10)
𝑉𝑚𝑝
𝑉PV-𝑠𝑡𝑎𝑟𝑡
Min. Nseri (2) = ………………………...……………..………(11)
𝑉𝑚𝑝
𝑉PV-𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 𝑚𝑖𝑛
Min. Nseri (3) = ……………...…...………………………(12)
𝑉𝑚𝑝
𝑉sistem-max
Max. Nseri (1) = ………………………...………………………(13)
𝑉𝑜𝑐
𝑉PV-𝑚𝑎𝑥
Max. Nseri (2) = ………………………...…………………...…(14)
𝑉𝑜𝑐
𝑉PV-𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 𝑚𝑎𝑥
Max. Nseri (3) = ………………………...…………..……(15)
𝑉𝑚𝑝
𝐼𝑠𝑐PV-m𝑎𝑥
Max. Nstring/inv (1) = ………………………...……………...…...…(16)
𝐼𝑠𝑐
𝐼PV-𝑚𝑎𝑥
Max. Nstring/inv (2) = ………………………...………………………(17)
𝐼𝑚𝑝
Nmodul
Nstring = Nseri ………………………...………………………..(18)

Keterangan :
Vmp = Maximum Power Voltage (V)
Voc = Open Circuit Voltage (V)
Isc = Short Circuit Current (A)
Imp = Maximum Power Current (A)
19

Vpv-min = Minimum PV Input Voltage (V)


Vpv-start = Startup Input Voltage (V)
Vpv-range min = Minimum MPP Voltage Range For Nominal Power (V)
Vsistem-max = Maximuma Sistem Voltage (V)
Vpv-max = Maximum PV Input Voltage (V)
Vpv-range max = Maximum MPP Voltage Range For Nominal Power (V)
Isc pv-max = Maximum DC Short Circuit Current (A)
I pv-max = Maximum PV Input Current (A)

2.7.11 Jumlah Inverter Baterai


Setelah mengetahui kebutuhan kapasitas baterai yang direncanakan selanjutnya
adalah menentukan jumlah modul pv sesuai kapasitas modul pv yang dibutuhkan.
Persamaan yang digunakan untuk menentukan jumlah inverter baterai dituliskan
dengan persamaan 19 di bawah ini.
Kapasitas Inverter Baterai
Ninv−batt = ………………………...……...….………(19)
Pnominal

2.7.12 Jumlah Baterai


Setelah mengetahui kebutuhan kapasitas baterai yang direncanakan selanjutnya
adalah menentukan jumlah modul pv sesuai kapasitas modul pv yang dibutuhkan.
Persamaan yang digunakan untuk menentukan jumlah inverter baterai dituliskan
dengan persamaan 20 di bawah ini.
Kapasitas Baterai
Nbatt = ………………………...……………………...………(20)
Wbatt

2.7.13 Konfigurasi Baterai


Setelah menentukan jumlah inverter baterai dan baterai yang akan digunakan
selanjutnya adalah menentukan konfigurasi baterai. Persamaan yang digunakan
untuk menentukan konfigurasi dituliskan dengan persamaan di bawah ini.
Vbatt-range min
Min. Nbatt-seri (1) = ……………………….…………………(21)
Vbatt
Pnom
Min. Nbatt-seri (2) = Imax X Vbatt………………………...…..……...………(22)
Vbatt-range 𝑚𝑎𝑥
Max. Nbatt-seri = ……………………….…………...……(23)
Vbatt
20

Nbatt
Nparalel =N ………………………......………………………(24)
batt-seri

Keterangan :
Vbatt = Nominal Voltage (V)
Imax = Maximum Charging/Discharging Current (A)
Pnom = Rated Power (W)
Vbatt-range min = Minimum Voltage Range (V)
Vbatt-range max = Maximum Voltage Range (V)
Nbatt = Jumlah Baterai

2.8 Aspek Ekonomi


2.8.1 Investasi Awal
Komponen pada PLTS yang digunakan dihitung sesuai dengan kapasitas sistem
PLTS yang di desain. Biaya pembangunan komponen utama untuk pembelian
komponen adalah investasi awal yang dibutuhkan.

2.8.2 Instalasi
Biaya instalasi dan pemasangan merupakan biaya yang termasuk biaya investasi
awal pemasangan plts. Biaya ini perlu dihitung karena merupakan biaya yang
termasuk pada modal awal yang termasuk biaya elektrikal dan konstruksi. Biaya
instalasi dan pemasangan PLTS dapat dilihat pada persamaan 25[18].
Instalasi dan Pemasangan = Biaya komponen x 20%.....…..……………....…..(25)

2.8.3 Operasional dan Pemeliharaan


Biaya operasional dan pemeliharaan per tahun untuk PLTS dengan nilai sebesar 1%
dari nilai investasi awal yang mencakup biaya untuk pekerjaan pemeliharaan
komponen, pemeriksaan komponen, dan pergantian komponen. Biaya operasional
dan pemeliharaan PLTS dituliskan dengan persamaan 26 di bawah ini[6].
M = IA x 1%........…………………………..……………....…..………………(26)

2.8.4 Net Present Value (NPV)


Net Present Value (NPV) merupakan metode menganalisa aliran kas pendapatan
21

saat ini yang ditimbulkan dari biaya investasi awal. Dengan metode tersebut
dianalisa untuk biaya balik modal yang akan didapat dengan indikator kelayakan
apabila NPV bernilai positif (NPV>0) dan tidak layak jika NPV bernilai negative
(NPV<0). Nilai NPV tersebut didapat dengan melihat cash flow selama 25 tahun
kedepan yang terhitung oleh aliran kas masuk hasil penjualan energi dan arus kas
keluar untuk biaya operasional dan pemeliharaan dengan faktor diskonto sebesar
10%. Persamaan yang digunakan untuk menentukan net present value dituliskan
dengan persamaan 27 di bawah ini[1].
𝐴𝑡
NPV = ∑𝑛
𝑡=0 ....………………..…………………..…...…...….......…..(27)
( 1+𝑘 )𝑡

Keterangan :
At = Arus kas pada periode t
k = discount rate
t = tahun (waktu)

Tabel 2.1 Indikator Nilai Net Present Value


Jika Berarti Maka
Nilai Investasi yang akan dilakukan, Proyek memberi keuntungan dan
NPV akan memberikan keuntungan dianjurkan untuk dijalankan
>0 bagi perusahaan
Nilai Investasi yang akan dilakukan, Manfaat dan dampak lain dari
NPV tidak memberikan keuntungan investasi perlu dilakukan jika
=0 maupun kerugian bagi investasi tetap dijalankan
perusahaan
Nilai Investasi yang akan dilakukan, maka hal tersebut bukanlah
NPV diproyeksikan akan investasi yang menguntukan dan
<0 memberikan kerugian bagi memberi kerugian sehingga
perusahaan inverstasi layak untuk dibatalkan.
22

2.8.5 Profitability Index


Metode PI merupakan metode yang digunakan untuk menghitung perbandingan
antara nilai saat ini dari arus kas masuk dengan nilai saat ini dari biaya modal awal.
Profitability Index (PI) adalah nilai penerimaan bersih di masa depan dengan nilai
investasi proyek. Metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya tingkat
keuntungan yang didapat dari hasil penjualan energi listrik yang dihasilkan di masa
yang akan datang dengan biaya investasi awal dengan membagi nilai kumulatif
NPV dengan nilai investasi awal pembangunan dengan indikator nilai Profitability
Index (PI) lebih besar dari 1 (PI>1) untuk proyek dikatakan menguntungkan.
Persamaan yang digunakan untuk menentukan profitability index dituliskan dengan
persamaan 28 di bawah ini[1].
∑ 𝑃𝑉 𝐾𝑎𝑠 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
PI = ∑ 𝑃𝑉 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
....…………..……………………….………..………....…..(28)
23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian tugas akhir ini dilakukan di Laboraturium Terpadu Jurusan Teknik
Elektro Universitas Lampung. Sedangkan waktu penelitian tugas akhir ini dimulai
dari bulan November 2021 sampai dengan bulan Juni 2022.

Tabel 3.1 Penjadwalan Aktifitas Penelitian


No Kegiatan Waktu / Bulan

Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni


2021 2021 2022 2022 2022 2022 2022 202
2
1 Studi literature
2 Desain diagram
alir penelitian
3 Seminar Proposal
4 Pengumpulan
data
5 Perhitungan
aspek
6 Penulisan
laporan, analisa
data, dan
pembahasan
7 Seminar hasil
8 Perbaikan laporan
9 Komprehensif
24

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan pada penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Laptop Asus A442UR dengan spesifikasi Processor Intel Core i5 8th Gen
dengan VGA Nvidia Geforce 930 MX, Ram 4 GB dan OS Windows 10 Home
64 bit
2. Perangkat Lunak Google Earh Pro
3. Perangkat Lunak Meteonorm
4. Perangkat Lunak PVSyst
5. Data Sheet modul pv, inverter pv, baterai, dan inverter baterai

3.3 Metode Penelitian


Metode yang digunakan untuk menganalisis aspek teknis pada penelitian ini adalah
Metode Mikrogrid Interaktif. Mikrogrid didefinisikan sebagai kumpulan dari
sumber pembangkit listrik dan beban yang beroperasi saat terhubung dengan
jaringan utilitas, namun juga dapat terhubung saat terputus dari jaringan utilitas.
Pada studi dengan metode Mikrogrid Interaktif ini, pembangkit yang dihubungkan
adalah pembangkit eksisting, PLTS, dan Baterai sebagai penyimpanan energi.
Analisis aspek teknis pada metode ini digunakan untuk mengetahui kapasitas
kebutuhan Modul PV, Inverter PV, Baterai, dan Inverter Baterai yang sesuai serta
penentuan luas area lahan yang dibutuhkan dan konfigurasi sistem PLTS.
Kebutuhan kapasitas PLTS didapat dengan menghitung 12 jam konsumsi 20%
energi harian berdasarkan profil beban harian dibagi dengan rasio performa modul
PV dan rata-rata penyinaran matahari dan dikali dengan rasio DC/AC dengan nilai
1,3 sehingga didapat kapasitas PLTS yang dibutuhkan untuk memasok 20%
kebutuhan energi listrik selama 12 jam.

Pvsyst digunakan sebagai software untuk menganalisis potensi energi dari sistem
PLTS dengan baterai yang telah dirancang. Input pemodelan simulasi pada pvsyst
sesuai dengan perhitungan yang dihitung menggunakan metode mikrogrid
interaktif. Di mana, hasil keluaran dari pvsyst yaitu energy yield atau energi yang
mampu diproduksi oleh PLTS yang akan dipasok ke jaringan PLTS. Dengan
adanya keluaran energy yield tersebut potensi energi yang diproduksi PLTS dapat
25

dinalisis untuk aspek ekonomi.

Analisis aspek ekonomis, metode analisis yang digunakan antara lain adalah
metode Net Present Value (NPV) untuk menganalisa aliran kas pendapatan saat ini
yang ditimbulkan dari biaya investasi awal. Dengan metode tersebut dapat dianalisa
untuk biaya balik modal yang akan didapat dengan indikator kelayakan apabila
NPV bernilai positif (NPV>0). Nilai NPV tersebut didapat dengan melihat cash
flow selama 25 tahun kedepan yang terhitung oleh aliran kas masuk hasil penjualan
energi dan arus kas keluar untuk biaya operasi dan maintenance yang dikalikan
dengan faktor diskonto yang ditentukan. Sehingga dapat dilihat tahun ke-n saat
balik modal investasi. Selain menggunakan Net Present Value (NPV), Metode
Profitability Index (PI) merupakan nilai penerimaan bersih di masa depan dengan
nilai investasi proyek. Di mana metode ini, digunakan untuk mengetahui besarnya
tingkat keuntungan yang didapat dari hasil penjualan energi listrik yang dihasilkan
di masa yang akan datang dengan biaya investasi awal dengan membagi nilai
kumulatif NPV dengan nilai investasi awal pembangunan dengan indikator nilai
Profitability Index (PI) lebih besar dari 1 (PI>1) untuk proyek dikatakan
menguntungkan.
26

3.4 Diagram Alir Penelitian


Pada diagram alir akan menggambarkan prosedur penelitian ini yang tujuannya
agar memperjelas serta mempermudah langkah-langkah apa saja yang akan
dilakukan dalam penelitian ini. Pada gambar berikut :

Mulai

Studi L iteratur

Pengumpulan Data

Menentukan Kebutuhan
Sistem

Pemilihan Komponen

Menentukan Konfigurasi
Sistem

Pemodelan Simulasi

Rasio Performa Sistem


PL TS

Analisa Aspek E konomi

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian


57

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sistem PLTS dan baerai yang terhubung dengan jaringan dan pembangkit
listrik eksisting untuk mengurangi 20% konsumsi energi harian Pulau Nias dengan
kapasitas 22,6 kWp dan baterai 28 MWh.
2. Potensi energi rata-rata matahari di Kecamatan Gunung Sitoli, Idanoi, Nias
sebesar 4,45 kWh/m2 mampu menghasilkan energi oleh sistem PLTS sebesar 30499
MW dengan faktor degradasi sebesar 0,55% setiap tahunnya.
3. Sistem konfigurasi PLTS terdiri atas modul pv sebesar 22,6 MWp dengan
konfigurasi 41860 modul pv sebanyak 1495 string, inverter pv sebesar 17,4 MW
sebanyak 78 unit, baterai berkapasitas 28 MWh sebanyak 2029 baterai, dan inverter
baterai sebanyak 1767 unit dengan kapasitas 10,6 MW. Mampu menghasilkan
80,5% rasio performa PLTS.
4. Berdasarkan analisis ekonomi menggunakan metode Net Present Value (NPV)
bernilai positif dengan umur proyek selama 25 tahun dan pengembalian modal awal
pada tahun ke 23 dan metode Profitability Index (PI) dinyatakan layak dengan nilai
sebesar 1,03.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, terdapat
beberapa rekomendasi. Adapun rekomendasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan pada lokasi lain di Nias,
Sumatera Utara dengan potensi energi matahari yang lebih tinggi.
2. Analisa terhadap penggunaan baterai sebagai penyimpanan cadangan energi
sistem perlu dilakukan untuk penelitian selanjutnya.
58

DAFTAR PUSTAKA

[1] Ahmad Fakhruddin Bushtomy, Muhammad Saifi, Zahroh ZA. (2016). Analisis
Kelayakan Investasi Aktiva Tetap (Studi pada PT Pion Berkah Sejahtera).
Jurnal Administrasi Bisnis.
[2] Alinea. (2021). Ground Breaking PLTS Cirata. Diambil dari
https://www.alinea.id/bisnis/groundbreaking-plts-cirata-dijadwalkan-juni-
2021-b1ZSb9w85
[3] Aturrumah. (2021). Equivalent Sun Hour. Diambil dari
https://www.aturrumah.com/panel-surya/equivalent-sun-hour
[4] Badan Pusat Statistik. (2021). Berita Resmi Statistik. BPS, 6.
[5] Christos S. Ioakimidis, Alberto Murillo-Marrodán, Ali Bagheri, Dimitrios
Thomas, Konstantinos N. Genikomsakis. (2019). Life Cycle Assessment of a
Lithium Iron Phosphate (LFP) Electric Vehicle Battery in Second Life.
[6] Fahrizal, R. (2020). Perencanaan PLTS OFF GRID dengan Daya Output
17,694kWh pada Usaha Dagang Warung Kopi Yahbit Kupi Banda Aceh.
Jakarta: Institut Teknologi PLN.
[7] Husain, I. A. (2020). Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Off Grid
Pada Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa Sebagai Energi Alternatif.
Jakarta: Institut Teknologi PLN.
[8] Kontraktorjogja. (2020). Kelebihan Dan Kekurangan Panel Surya. Diambil
dari https://kontraktorjogja.co.id/kelebihan-dan-kekurangan-panel-surya/
[9] Kossi, V. R. (2010). Perencanaan PLTS Terpusat (OFF-GRID) di Dusun
Tikalong Kabupaten Mempawah.
[10] Learnsolarblog. (2017). Instalasi Pembangkit Tenaga Surya Berbasis Off-Grid
untuk 200 Rumah di Lombok Timur Nusa Tenggara Barat. Diambil dari
https://learnsolarblog.wordpress.com/author/learnsolarblog/
[11] M. Afkar Gumintang, M. Faizal Sofyan, Ilman Sulaeman. (2020). Design and
Control of PV Hybrid System In Practice. Jakarta : GIZ.
[12] Powersurya. (2022). Sistem Hybrid Sistem PLTS. Diambil dari
https://powersurya.co.id/plts-hybrid
59

[13] PT. PLN. (2021). Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik. PT PLN
(Persero), 128.
[14] PVsolarfirst. (2021). Atap Datar Ballast Solar Mounting Bracket Pondasi
Beton. Diambil dari https://id.pvsolarfirst.com/flat-roof-ballast-solar-
mounting-bracket-concrete-foundation_p25.html
[15] Ramadhan, H. (2015). ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA
TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN. Jurnal Administrasi
Bisnis.
[16] Ramadhani, B. (2018). Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya Dos and
Don'ts. Jakarta: GIZ.
[17] Sankelux. (2019). Siasati Kendala Perencanaan Kebutuhan Lahan PLTS
dengan PLTS Terapung. Diambil dari
https://www.sankelux.co.id/blog/Siasati-Kendala-Perencanaan-Kebutuhan-
Lahan-PLTS-dengan-PLTS-Terapung
[18] Sihotang, G. H. (2019). Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Rooftop di Hotel Kini Pontianak. Journal Untan.
[19] Solarelectricsupply. (2020). Ground & Pole Mounted Residential Solar Panel
Systems. Diambil dari https://www.solarelectricsupply.com/residential-solar-
sistems/ground-mounted
[20] Tim Jurnalistik Mahasiswa Maestro. (2022). APA ITU GOOGLE EARTH?
Diambil dari https://maestro.unud.ac.id/apa-itu-google-earth/
[21] TMLenergi. (2021). SMA Sunny Boy Storage. Diambil dari
https://www.tmlenergi.co.id/product/sma-sunny-boy-storage/
[22] Wahyudi, A. (2022, March 17). Kelebihan Kekurangan Panel Surya Mono dan
Poly serta Perbedaan. Diambil dari
https://www.tptumetro.com/2021/08/kelebihan-kekurangan-panel-surya-
mono.html

Anda mungkin juga menyukai