20 KV PENYULANG SOSIRI
PT. PLN (PERSERO) ULP SENTANI
PROYEK AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Ahli MadyaTeknik pada
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Cenderawasih
Disusun Oleh:
20170611023024
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2020
LEMBAR PERSETUJUAN
PROYEK AKHIR
Oleh :
Proyek Akhir ini telah diperiksa oleh Dosen Pembimbing Proyek Akhir
dan disetujui oleh Ketua Prodi untuk diajukan dalam Ujian Sidang Proyek Akhir
Diperiksa:
Pembimbing
EKAWATI M OHEE.,ST.M.Eng
NIP. 19690825 200003 2 001
Menyetujui:
Ketua Prodi D3
JurusanTeknikElektro
ii
LEMBAR PENGESAHAN
PROYEK AKHIR
Oleh :
Telah dipertahankan didepan Tim Penguji dalam Sidang ujian Proyek akhir di
Jurusan Teknik Elektro Universitas Cenderawasih
3. EKAWATI M OHEE.,ST.M.Eng
NIP. 19690825 200003 2 001 (Pembimbing) 3………………
Mengesahkan,
Dr. Jhoni Jonatan Numberi, M., Eng Dr. Marthe Liga, ST., M.Eng
NIP. 19760826 200912 1 002 NIP. 19750309 200212 1 004
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha kuasa atas
pertolongan dan hikmat yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat
Pengerjaan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan
Terlepas dari itu semuanya tak lupa penulis menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
secara langsung maupun tidak langsung dalam menyusun Tugas Akhir untuk itu
Universitas Cenderawasih.
2. Bapak Marthen Liga, ST., M.Eng selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
3. Bapak Aris Sampe, ST., MT selaku Kepala Kaprodi pada Progran Studi
ini.
iv
5. Seluruh karyawan PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan
(ULP) Sentani telah membantu dalam pengambilan data Proyek Akhir ini.
6. Staf Dosen pada Program Studi Teknik Elektro dan Tata Usaha yang berada
8. Kedua orang tua yang selalu memberikan support dan menjadi penyemangat
9. Semua Teman, kerabat yang telah membantu baik melalui Doa, motivasi,
Penulis
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Persembahan :
1. Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat karunia serta
vi
ANALISIS JATUH TEGANGAN PADA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH
20 KV PENYULANG PENYULANG SOSIRI
PT. PLN (PERSERO) ULP SENTANI
Oleh:
IMANUEL ISAK YARUSABRA
ABSTRAK
Kebutuhan masyarakat akan energi listrik terus meningkat seiring dengan meningkatnya
gaya hidup dan peralatan yang dipakai. Kondisi ini mensyarakat ketersediaan energi
listrik yang efisien dan berkualitas. Rugi–rugi tegangan atau jatuh tegangan itu sendiri
adalah tegangan yang hilang karena panjang jaringan dan resistansi kabel dari sistem
jaringan. Penyulang Sosiri merupakan salah satu penyulang yang padat penggunaan
tenaga listriknya, sehingga sangat memungkinkan terjadinya Jatuh tegangan paling
besar pada Penyulang Sosiri, sehingga pada evaluasi Jatuh tegangan ini dilakukan di
Jaringan Tegangan Menengah 20 kV Penyulang Sosiri
kemudian Tempat penelitian dilakukan di Punyalng Sosiri Jenis data yang akan diambil
adalah hasil perhitungan Rugi-rugi Tegangan pada Penyulang Sosiri.
Penelitian yang dilakukan secara langsung dalam kegiatan lingkungan kerja.
penelitian kepustakaan yaitu mengumpulkan data dari buku, internet dan membaca
literatur diklat dan catatan yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan
Berdasarkan pembahasanan dan perhitungan tentang jatuh tegangan beban pada trafo
distribusi penyulang Sosiri di PT.PLN Sentani
beban penuh terjadi di gardu STN258 pada saat LWBP 2.89 Ampere dan pada saat WBP
2.89 Ampere. tegangannya paling besar terjadi di gardu STN103 pada saat LWBP yaitu
1.877 Volt dan pada saat WBP yaitu 2.467 Volt Sedangkan untuk nilai jatuh tegangan
terkecil terjadi di gardu STN113 pada saat LWBP yaitu 0.210 Volt dan pada saat WBP
0.331 Volt.
beban yang semakin meningkat bila tidak di seimbangkan maka akan memperbesar
jatuh tegangan, oleh karena itu di butuhkan penambahan trafo distribusi untuk
memperkecil jatuh tegangan tersebut.
Maka penggatian konduktor secara terjadwal bisa mengurangi jatuh tegangan yang
terjadi dalam jaringan distribusi tersebut.
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
1.3 BatasanMasalah................................................................................... 2
8
2.6 Data Impedansi ................................................................................... 20
51 Kesimpulan ......................................................................................... 39
9
DAFTAR GAMBAR
7
Gambar 2.2 Skema Sistem jaringan radial…………………………………
8
Gambar 2.3 Skema Sistem tie line (hantaran penghubung)……………….
9
Gambar 2.4 Skema sistem loop…………………………………………
10
13
Gambar 2.6 Lightning arrester………………………………………………..
14
Gambar 2.7 Fuse cut out…………………………………………………...
15
Gambar 2.8 Recloser control…………………………………………………… 16
17
Gambar 2.10 Isolator tarik………………………………………………..
22
Gambar 2.11 Belitan delta…………………………………………………….
23
Gambar 2.12 Belitan bintang………………………………………………. 24
Gambar 4.2. Grafik Arus Beban Penuh Setiap Seksi Pada Penyulang Sosiri………………………..
10
DAFTAR TABEL
PenyulangSosiri………………………………….……………. 27
11
BAB I
PENDAHULUAN
meningkatnya gaya hidup dan peralatan yang dipakai. Kondisi ini mensyaratkan
ketersediaan energi listrik yang efisien dan berkualitas. Efisien dalam pengertian
energi yang diproduksi dapat digunakan secara makasimal oleh pelanggan atau
dalam batas normal dan wajar.Apabila pembangkit tenaga listrik sangat jauh dari
Rugi–rugi tegangan atau jatuh tegangan itu sendiri adalah tegangan yang
hilang karena panjang jaringan dan resistansi kabel dari sistem jaringan. Jatuh
besar pada Penyulang Sosiri, sehingga pada evaluasi Jatuh tegangan ini dilakukan
dengan standar jatuh tegangan PT. PLN (Persero) yang diatur dalam SPLN No.72
Tahun 1987.
12
1.2. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
1. Berapa besar Jatuh Tegangan pada Penyulang Jeruk PT. PLN (Persero) ULP
Sentani.
membatasihanya pada::
1. Jatuh tegangan pada Penyulang jeruk PT. PLN (Persero) Ulp Sentani
13
1.5. Manfaat Penelitian
adalah:
2. Dapat menjadi masukan bagi pihak PT. PLN (Persero) ULP Sentani.
BAB I PENDAHULUAN
penulisan.
penelitian, jenis data dan metode pengumpulan data, dan diagram alir
penelitian.
BAB. V PENUTUP
14
BAB II
LANDASAN TEORI
distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik
besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen. Jadi fungsi distribusi tenaga
listrik adalah;
(pelanggan).
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik besar dengan
menaikkan tegangan ialah untuk memperkecil kerugian daya listrik pada saluran
transmisi, dimana dalam hal ini kerugian daya adalah sebanding dengan kuadrat
P = I2 x R.................................................................(2.1)
15
2.2 Pembagian Jaringan Distribusi
porsi materi sistem distribusi adalah daerah III dan daerah IV, yang pada dasarnya
diklasifikasikan menurut beberapa cara, bergantung dari segi apa klasifikasi itu
dibuat.
16
2.2.1 Distribusi Primer
diantaranya.
Sistem distribusi dengan pola radial adalah yang paling sederhana, terdiri
atas Penyulang atau rangkaian tersendiri, yang seolah-olah keluar dari sumber atau
17
Dalam penyulang tersebut dipasang gardu-gardu distribusi untuk
dipasang. Keuntungan dari sistem ini adalah tidak rumit dan lebih murah
yang lebih rendah dari sistem yang lain. Kurangnya keandalan disebabkan
karena hanya terdapat satu jalur utama yang menyuplai gardu distribusi.
Kerugian lainnya yaitu mutu tegangan pada gardu distribusi yang paling
ujung kurang baik, karena jatuh tegangan terbesar ada diujung saluran.
penting yang tidak boleh padam (Rumah Sakit, Bandar Udara, dll)
18
Sistem ini memiliki minimal dua penyulang sekaligus dengan
19
2.2.1.4 Sistem Spindel
Sistem Spindel adalah pola kombinasi jaringan dari pola radial dan
ring. Spindel terdiri dari beberapa Penyulang yang mendapat tegangan dari
sekunder trafo distibusi dan berakhir pada meteran pelanggan melalui kawat
berisolasi.
20
2.3 Jaringan Distribusi Menurut Bahan Konduktor
karena konduktifitas dan kuat tariknya lebih tinggi. Tetapi memiliki kelemahan
lebih berat dan mahal. Oleh karena itu penghantar alumunium telah menggantikan
kedudukan tembaga. Oleh karena itu ada beberapa macam jenis konduktor yang
yang cukup lengkap, mulai dari konstruksi maupun proteksi. Perlengkapan utama
1. Tiang
menahan beban tarik maupun tekan yang berasal dari kawat penghantar atau
pun tekanan angin.Menurut bahannya tiang listrik terdiri dari tiang kayu,
21
2. Penghantar
Penyalur arus listrik dari trafo daya pada gardu induk ke konsumen.
Penghantar yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil.Contoh
: emas,perak,tembaga,alumunium,zink besi.
3. Lightning Arrester
lebih abnormal yang terjadi karena sambaran petir dan karena surja hubung.
diterima dan mengalirkan sisanya ke tanah. Dengan kata lain arrester dapat
panjang
22
b. Pemasangan Lightning Arrester sesudah FCO
sistem SUTM.
singkat. Fuse cut out ini hanya dapat memutuskan satu saluran kawat
jaringan di dalam satu alat. Apabila diperlukan pemutus saluran tiga fasa
23
Gambar 2.7 Fuse cut out
5. Recloser
sesuai dengan setting waktunya. Biasanya alat ini disetting untuk dua kali
bekerja, yaitu dua kali pemutusan dan dua kali penyambungan. Apabila
hingga kerja recloser yang kedua masih membuka dan menutup, berarti telah
24
6. Isolator
disekatkan tersebut mempunyai gaya mekanis berupa berat dan gaya tarik
yang berasal dari berat penghantar itu sendiri, dari tarikan dan karena
tetapi yang paling banyak adalah dari porselin ketimbang dari gelas,
Warna isolator pada umumnya coklat untuk bahan porselin dan hijau-bening
) untuk tarikan dengan sudut maksimal 2° dan beban tarik ringan jika
25
Gambar 2.9 Isolator tumpu
26
7. Transformator Distribusi
diinginkan.
27
Gambar 2.12 Belitan bintang
tegangan pangkal pengirim (sending end) dengan tegangan pada ujung penerima
(receiving end).Jatuh tegangan terjadi karena ada pengaruh dari tahanan dan
reaktansi saluran, perbedaan sudut fasa antara arus dan tegangan serta besar arus
beban, jatuh tegangan pada saluran bolak–balik tergantung pada impedansi, beban,
dan jarak.Suatu sistem arus bolak–bolak, besar jatuh tegangan dapat dihitung
bagi sistem radial, trafo distribusi = 3% dari tegangan kerja, saluran tegangan
pendekatan yaitu.
100 (R cos𝜃𝑅 ) 𝑛
v (%) = 𝑉𝑠 2
∑𝑖−1 𝐹𝐿 (%).............................(2.7)
Dimana:
28
V (% ) = Jatuh tegangan dalam (%)
Dimana :
I = Arus pembebanan
X = Reaktansi penghantar
L = Panjang Penghantar
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis data yang akan diambil adalah hasil perhitungan Rugi-rugi Tegangan
a. Penelitian lapangan
- Observasi
- Wawancara (interview)
30
Wawancara (interview)yaitu dengan melakukan tanya jawab dengan
beberapa orang teknisi secara langsung dan juga kepada dosen yang
b. penelitian kepustakaan
membaca literatur diklat dan catatan yang berkaitan dengan penelitian yang
dilakukan.
31
3.3. Diagram Alir Penelitian
Mulai
Studi Literatur
Pengumpulan Data:
Mengambil data dari PT. PLN (Persero) ULP
Sentani pada Penyulang Sosiri
Pengolahan Data:
Perhitungan dan Analisa
Kesimpulan
Selesai
32
BAB IV
(Persero) ULP Sentani yang bersumber dari Gardu Induk Harapan Sentani
Panjang saluran penyulang Sosiri adalah 5,98 km, dengan jumlah gardu
distribusi 17 buah. Gambar Singel Line untuk Penyulang Jeruk dapat di lihat
33
Tabel 4.1. Data Penghantar pada Penyulang Sosiri
PT. PLN (PERSERO) ULP SENTANI
Reaktansi pada
Resistansi Pada f = 50 Hz
No. JenisPenghantar Penghantar 300C(
Ohm/Km )
(Ohm/Km)
Dari gambar 4.1 Diagram satu garis di atas adapun hasil pengukuran
beban yang di dapat dari PT. PLN ULP Sentani pada setiap gardu dan trafo
distribusi yang ada sepanjang Penyulang Sosiri yang dapat dilihat pada tabel
34
Tabel 4.2. Data Pengukuran Beban transformator pada penyulang Sosiri di PT PLN ULP SENTANI
Beban Trafo Jarak
NO GARDU ALAMAT DAYA FASA Cos q Sin q Penghantar (km)
(Kva) LWBP WBP
STN258 LAPANGAN TEMBAK AURI 200 3 0.1 0.1 0.85 0.52 AAAC 150mm2 1.48
STN111 DEPAN KANTOR DISTRIK 50 0.52 AAAC 150mm2
WAIBU 3 32.36 38.40 0.85 2.42
STN112 BTN MORAWA 200 3 26.93 30.90 0.85 0.52 AAAC 150mm2 2.71
STN203 BTN EFATA WAIBU 100 3 59.70 78.4 0.85 0.52 AAAC 150mm2 2.77
STN117 DOYO LAMA DEKAT SD 100 3 30.27 50.61 0.85 0.52 AAAC 150mm2 1.99
STN182 TOWARE 2 50 3 18.38 32.47 0.85 0.52 AAAC 150mm2 2.20
STN113 TOWARE 1 50 3 11.44 18.31 0.85 0.52 AAAC 150mm2 1.09
STN194 KPR SOSIAL KEHIRAN 50 3 9.14 13.6 0.85 0.52 AAAC 150mm2 1.88
STN114 KEHIRAN 100 0.85 0.52 AAAC 150mm2
3 67.10 96.4 1.23
STN195 KPR KEHIRAN RESIDANCE 100 3 24.53 31.91 0.85 0.52 AAAC 150mm2 1.22
STN115 PULAU KWADEWARE 100 3 10.33 14.66 0.85 0.52 AAAC 150mm2 1.23
STN116 PULAU DONDAY 100 3 8 18 0.85 0.52 AAAC 150mm2 1.19
STN118 SOSRI DUA 25 3 2.59 4.65 0.85 0.52 AAAC 150mm2 4.76
STN119 DEKAT GEREJA 50 3 7.26 13.13 0.85 0.52 AAAC 150mm2 2.88
STN120 KANDA 50 3 23.99 24.13 0.85 0.52 AAAC 150mm2 1.94
STN121 YAKONDE 50 3 4.26 10.96 0.85 0.52 AAAC 150mm2 2.09
STN122 BOROWAY 25 3 2.75 8.22 0.85 0.52 AAAC 150mm2 3.53
35
36
4.2. Analiss Data
Berdasarkan data dari PT. PLN ULP Sentani pada tabel 4.2 maka untuk
menghitung arus beban penuh pada tiap gardu yang berada di Penyulang Sosiri
sebagai berikut :
0,1
Ibeban =
√3𝑋 20𝑘𝑣
= 2.89 A
0,1
Ibeban =
√3𝑋 20𝑘𝑣
= 2.89 A
Maka arus beban pada gardu STN011 pada saat LWBP adalah 0.68 A
Ampere dan untuk WBP adalah 0.89 A Ampere, sedangkan untuk gardu distribusi
lainnya pada Penyulang Sosiri di PLN ULP Sentani dapat di lihat pada table 4.3
berikut :
37
Tabel 4.3. Hasil Perhitungan Arus Beban Pada Penyulang Sosiri
NO Arus Beban
Jarak
GARDU ALAMAT DAYA FASA Cos q Sin q Penghantar Penuh
(km)
(Kva) LWBP WBP
STN258 LAPANGAN 200 0.85 0.52 AAAC
TEMBAK AURI 3 150mm2 1.48 2.89 2.89
STN111 DEPAN KANTOR 50 0.85 0.52 AAAC
DISTRIK WAIBU 3 150mm2 2.42 0.93 1.10
STN112 BTN MORAWA 200 0.85 0.52 AAAC
3 150mm2 2.71 0.77 0.89
STN203 BTN EFATA 100 0.85 0.52 AAAC
WAIBU 3 150mm2 2.77 1.72 2.26
STN117 DOYO LAMA 100 0.85 0.52 AAAC
DEKAT SD 3 150mm2 1.99 0.87 1.46
STN182 TOWARE 2 50 0.85 0.52 AAAC
3 150mm2 2.20 0.53 0.93
STN113 TOWARE 1 50 0.85 0.52 AAAC
3 150mm2 1.09 0.33 0.52
STN194 KPR SOSIAL 50 0.85 0.52 AAAC
KEHIRAN 3 150mm2 1.88 0.26 0.39
STN114 KEHIRAN 100 0.85 0.52 AAAC
3 150mm2 1.23 1.93 2.78
STN195 KPR KEHIRAN 100 0.85 0.52 AAAC
RESIDANCE 3 150mm2 1.22 0.70 0.92
STN115 PULAU 100 0.85 0.52 AAAC
KWADEWARE 3 150mm2 1.23 0.29 0.42
STN116 PULAU DONDAY 100 0.85 0.52 AAAC
3 150mm2 1.19 0.08 0.52
STN118 SOSRI DUA 25 0.85 0.52 AAAC
3 150mm2 4.76 0.07 0.13
STN119 DEKAT GEREJA 50 0.85 0.52 AAAC
3 150mm2 2.88 0.20 0.37
STN120 KANDA 50 0.85 0.52 AAAC
3 150mm2 1.94 0.69 0.69
STN121 YAKONDE 50 0.85 0.52 AAAC
3 150mm2 2.09 0.12 0.31
STN122 BOROWAY 25 0.85 AAAC
3 0.52 150mm2 3.53 0.27 0.23
TOTAL 12.88 16.81
Dari hasil perhitungan Arus Beban Penuh pada saat LWBP dan WBP di
Penyulang Sosiri PT.PLN ULP Sentani mendapatkan hasil terkecil pada saat
38
LWBP di gardu STN 118 yaitu 0,07 A di karenakan Kapasitas Daya pada
trafo sangatlah kecil yaitu 25 kVA dan pada saat WBP terdapat pada gardu
STN 258 yaitu 2.89 A di karenakan Kapasitas Daya Trafo sebesar 200 kVA
Waktu beban puncak di tetapkan dari mulai jam 17.00 sampai dengan
20.00 atau selama 3 jam . lama pemakaian listrik pada waktu beban puncak
pemakaian listrik luar waktu beban puncak (LWBP) selama sebulan menjadi
39
2.89 2.89
GRAFIK ARUS BEBAN
2.78
PENUH
2.26
LWBP WBP
1.93
1.72
1.46
1.1
0.93 0.89 0.93 0.92
0.87
0.77
0.7 0.69
0.69
0.53 0.52 0.52
0.39 0.42
0.33 0.37
0.29 0.310.27
0.26
0.2
0.13
0.08 0.07 0.12 0.091
STN STN STN STN STN STN STN STN STN STN STN STN STN STN STN STN STN
258 111 112 203 117 182 113 194 114 195 115 116 118 119 120 121 122
Gambar 4.2. Grafik Arus Beban Penuh setiap seksi pada penyulang jeruk
Gambar 4.2 Menunjukan arus beban penuh pada saat LWBP terbesar pada STN
258 yaitu 2,89 Ampere dan arus beban penuh pada saat WBP terbesar pada STN
258 yaitu 2,89 Ampere disebabkan karena pemakaian beban pelanggan terbesar
Sedangkan untuk nilai arus beban penuh terkecil pada saat LWBP
40
terletak pada Gardu STN 118 yaitu 0,07 Ampere dan arus beban penuh pada
saat WBP terletak pada Gardu STN 118 yaitu 0,13 Ampere disebabkan karena
PT.PLN ULP Sentani pada tabel 4.3 dapat digunakan untuk menghitung
ΔV = √3 x I x (( R x Cos q ) + ( X x Sin q )) x L
= 1.225 Volt
ΔV = √3 x I x (( R x Cos q ) + ( X x Sin q )) x L
= 1.225 Volt
beban penuh yang berada di penyulang Jeruk di PT. PLN ULP Sentani dapat
41
Tabel 4.4. Hasil Perhitungan Jatuh Tegangan Pada Penyulang Sosiri
Cos
NO GARDU ALAMAT q Sin q Jarak ΔV (Volt)
(km)
LWBP WBP
STN258 LAPANGAN 0.85 0.52
TEMBAK AURI 1.48 1.225 1.225
STN111 DEPAN KANTOR 0.85 0.52
DISTRIK WAIBU 2.42 0.927 1.096
STN112 BTN MORAWA 0.85 0.52 2.71 0.828 0.957
STN203 BTN EFATA 0.85 0.52
WAIBU 2.77 1.877 2.467
STN117 DOYO LAMA 0.85 0.52
DEKAT SD 1.99 0.766 1.286
STN182 TOWARE 2 0.85 0.52 2.20 0.497 0.872
STN113 TOWARE 1 0.85 0.52 1.09 0.210 0.331
STN194 KPR SOSIAL 0.85 0.52
KEHIRAN 1.88 0.382 0.427
STN114 KEHIRAN 0.85 0.52 1.23 0.855 1.148
STN195 KPR KEHIRAN 0.85 0.52
RESIDANCE 1.22 0.466 0.522
STN115 PULAU 0.85 0.52
KWADEWARE 1.23 0.291 0.336
STN116 PULAU DONDAY 0.85 0.52 1.19 0.213 0.364
STN118 SOSRI DUA 0.85 0.52 4.76 0.766 0.787
STN119 DEKAT GEREJA 0.85 0.52
2.88 0.518 0.576
STN120 KANDA 0.85 0.52 1.94 0.540 0.540
STN121 YAKONDE 0.85 0.52 2.09 0.367 0.432
STN122 BOROWAY 0.85 0.52 3.53 0.643 0.629
TOTAL 11.371 13.995
berada di PT. PLN ULP Sentani di peroleh total jatuh tegangan pada saat
LWBP yaitu 11.371 Volt dan pada saat WBP yaitu 13.995 Volt.
Untuk lebih jelas melihat perbedaan jatuh tegangan pada setiap gardu yang berada
pada Penyulang Sosiri di PT. PLN ULP Sentani dapat di lihat pada gamabr grafik
berikut ini :
42
2.467
GRAFIK JATUH TEGANGAN
1.286
1.2251.225
1.148
1.096
0.927 0.957
0.872 0.855
0.828 0.787
0.766 0.766 0.629
0.54 0.643
0.576
0.497 0.427 0.522 0.518 0.54
0.466 0.432
0.382 0.336 0.364
0.331 0.291 0.367
0.21 0.213
STN STN STN STN STN STN STN STN STN STN STN STN STN STN STN STN STN
258 111 112 203 117 182 113 194 114 195 115 116 118 119 120 121 122
Gambar 4.3. Grafik Jatuh Teganan pada Penyulang Sosiri berdasarkan data hasil
perhitungan
Gambar 4.3 menunjukan jatuh tegangan terbesar pada gardu STN 203
pada saat LWBP yaitu 2.467 volt dan pada saat WBP yaitu 1.877 volt. Hal
ini disebabkan karena arus beban penuh sangatlah besar pada pemakaian
pelanggan.
Sedangkan untuk nilai jatuh teganag terkecil pada saat LWBP terjadi
di STN 113 yaitu 0,210 volt dan pada saat WBP terjadi pada gardu STN 113
yaitu 0.331 volt disebabkan karena arus beban pada pemakaian beban
43
pelanggan sangatlah kecil hingga dapat menggurangi jatuh tegangan yang
terjadi.
13.995
WBP = ΔV % = 𝑋 100% = 0,699 %
20 𝑘𝑣
BAB V
44
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
beban pada trafo distribusi penyulang Sosiri di PT.PLN ULP Sentani yang
1. Arus beban penuh terjadi di gardu STN258 pada saat LWBP 2.89 Ampere
dan pada saat WBP 2.89 Ampere. Sedangkan arus beban penuh terkecil
terjadi di gardu STN118 pada saat LWBP 0.07 Ampere dan pada saat
2. Jatuh tegangannya paling besar terjadi di gardu STN103 pada saat LWBP
yaitu 1.877 Volt dan pada saat WBP yaitu 2.467 Volt Sedangkan untuk
nilai jatuh tegangan terkecil terjadi di gardu STN113 pada saat LWBP
5.2. Saran
45
jatuh tegangan, pada penyulang Sosiri di PT PLN ULP (Persero) Sentani
sebagai berikut :
JTR, serta penataan ulang saluran layanan Pelanggan (SLP) dan SR yang
satuan daya listrik yaitu watt yang menyatakan banyaknya tenaga listrik
yang mengalir.
DAFTAR PUSTAKA
46
IMANUEL ISAK YARUSABRA (2020). STUDI JATUH TEGANGAN PADA
INDUK PALUR-MASARAN.
http://eprints.ums.ac.id/57052/4 /NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
http://eprints.ums.ac.id/59136/3 /NASKAH%20PUBLIKASI-209.pdf
http://merlina900301.wordpress.com/ipu-3/listrik-
dinamis/hambatankawatpenghantar
PT. PLN (Persero) Pusat pendidikan dan Pelathan, Materi Perbidangan SMK.
CABANG JAYAPURA
lampiran
47
48
49
50
51