Diusulkan oleh :
Ardhya Rahma Prinanda
NRP. 1303187005
Dosen Pembimbing
Nama Pembimbing 1
NIP. .....................................
Nama Pembimbing 2
NIP. .........................................
i
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL PROYEK AKHIR
TAHUN 2020/2021
Oleh :
Disetujui Oleh :
1. ......................................... 1. ..........................................
NIP.
NIP.
2. ......................................... 2. ..........................................
NIP.
NIP.
3. .........................................
NIP.
Mengetahui, Ketua Program Studi
NIP. ........................................
ii
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat, hidayah, dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal proyek akhir ini
dengan judul “Rancang Bangun Sensor Pendeteksi Peluahan Sebagian (Partial
Discharge) Pada Isolasi Transformator Dengan Metode Elektromagnetik”.
Proposal proyek akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
mengerjakan tugas akhir pada program Diploma III di Jurusan Teknik Elektro
Industri, Departemen Teknik Elektro, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan
dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Syechu Dwitya Nugraha, S.ST., MT., selaku Ketua Program Studi D3
Teknik Elektro Industri, Departemen Teknik Elektro, Politeknik Elektronika
Negeri Surabaya.
2. Bapak ………………… dan Bapak………………, selaku Dosen Pembimbing
….………., Jurusan Teknik Elektro Industri, atas bimbingan, saran, dan
motivasi yang diberikan.
3. Bapak Putu Agus Mahadi Putra, S.T., M.T. dan Bapak Dr. Ir. Anang Tjahjono,
M.T., atas pemberian pedoman penulisan proposal proyek akhr ini dan
bimbingan penulisannya.
4. Segenap Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri PENS Surabaya yang telah
memberikan ilmunya kepada penulis.
5. Orang tua, saudara-saudara kami, atas doa, bimbingan, serta kasih sayang yang
selalu tercurah selama ini.
6. Seluruh civitas akademika Jurusan Teknik Elektro Industri PENS yang telah
memberikan dukungan moril kepada penulis.
Proposal proyek akhir ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Penulis
mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga
akhirnya proposal proyek akhir ini dapat memberikan manfaat bagi bidang
pendidikan dan penerapan dilapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut.
Tim Penyusun
iii
ABSTRAK
iv
Daftar Isi
1. Pendahuluan ......................................................................................................1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................1
1.2. Tujuan .............................................................................................................2
1.3. Perumusan Masalah dan Batasan Masalah .....................................................3
1.3.1 Perumusan Masalah ........................................................................................3
1.3.2 Batasan Masalah .............................................................................................3
3. Metodologi ........................................................................................................14
3.1. Rancangan Sistem ...........................................................................................15
3.2. Pengolahan Data .............................................................................................16
3.3. Perancangan Desain Alat ................................................................................17
3.4. Pengujian.........................................................................................................18
3.4.1. Menguji Sistem dan Integrasi ......................................................................18
3.4.2. Mengumpulkan Data Hasil Penelitian .........................................................18
3.4.3. Melakukan Analisa Data ..............................................................................18
3.4.4. Menarik Kesimpulan Hasil Analisa Data ....................................................18
3.5. Kesimpulan .....................................................................................................18
v
5. Relevansi...........................................................................................................21
vi
Daftar Gambar
vi
Daftar Tabel
vii
1
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang berkembang setiap harinya sejalan
dengan perkembangan teknologi. Teknologi yang selalu berkembang, membuat
banyak masyarakat yang membutuhkan peralatan listrik untuk rumah tangga,
sehingga kebutuhan konsumsi listrik semakin banyak. Pada era yang telah maju ini,
tenaga listik menjadi salah satu hal yang paling penting dan berguna baik dalam
memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun kebutuhan dunia industri. Kebutuhan
listrik semakin lama semakin meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan laju
pertumbuhan penduduk. Oleh karena itu peralatan yang digunakan untuk
menyalurkan energi listrik diharapakan mampu bekerja dengan baik sesuai dengan
fungsinya, sehingga penyaluran daya listrik akan tetap berlangsung dengan baik.
Salah salah satu peralatan yang sangat penting dalam sistem tenaga listrik
adalah transformator. Transformator berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik
dari tegangan tinggi (pembangkitan) ke tegangan rendah (rumah-rumah penduduk).
Oleh karena itu pemeliharaan dan perawatan transformator sangat dibutuhkan untuk
menjamin kontinuitas penyaluran energ listrik. Pentingnya fungsi transformator
dalam penyaluran energi listrik, maka pengoperasian transformator harus
dioperasikan pada daya maksimal dan bekerja secara kontinu. Hal ini merupakan
penyebab dari kerusakan dini transformator dan dapat menghambat penyaluran
daya listrik ke konsumen.
Faktor utama yang menyebabkan kerusakan transformator adalah pada
sistem isolasinya. Isolasi merupakan bagian yang sangat penting dan sangat
menentukan umur dari peralatan termasuk transformator. Penurunan gungsi dari
bagian-bagian sistem isolasi dapat memicu kerusakan pada transformator tersebut.
Untuk itu isolasi harus dipelihara sebaik mungkin, baik terhadap isolasinya maupun
penyebab kerusakan isolasi. Salah satu cara untuk mengetahui kerusakan isolasi
awal yaitu dengan mendeteksi peluahan sebagian (partial discharge) yang terjadi
pada isolasi transformator.
Partial discharge (PD) merupakan fenomena peluahan muatan elektrik
yang bisa menjembatani sistem isolasi baik secara sebagian maupun menyeluruh di
dalam suatu bahan dielektrik. Peluahan sebagian dapat terjadi dalam media isolasi
gas, cair atau padat. Hal ini sering dipicu akibat bahan isolasi yang tidak sempurna,
seperti timbulnya rongga gas (void dalam isolasi padat atau gelembung dalam
minyak transformator), adanya partikel yang terperangkap dalam bahan isolasi atau
akibat permukaan kontak antara konduktor dan bahan isolasi yang tidak sempurna.
Fenomena Partial Discharge apabila terjadi secara terus menerus maka
akan menimbulkan panas berlebih pada transformator yang nantinya akan merusak
sistem isolasi transformator dan mengarah kepada terjadinya kegagalan sistem.
Peluahan sebagian yang terjadi dalam waktu yang lama juga dapat mengakibatkan
penurunan kekuatan isolasi pada daerah peluahan tersebut sehingga dapat memicu
terjadinya tegangan tembus (breakdown). Sebelum semua hal ini terjadi maka
2
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan Proposal Tugas Akhir ini antara lain adalah :
1. Untuk mendesain sensor berupa antena monopole yang berfungsi untuk
mendeteksi dan menangkap sinyal elektromagnetik yang dihasilkan oleh
sumber peluahan sebagian.
2. Untuk mengetahui pengaruh jarak terhadap kualitas pendeteksian sensor
sehingga dapat diketahui sensitifitas sensor yang dibuat untuk mendeteksi
peluahan sebagian.
3
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian yang pernah dilakukan (sebagai referensi)
Penelitian-penelitian terhadap peluahan sebagian juga sudah ada dilakukan
diantaranya, Karakteristik Peluahan Sebagian (Partial Discharge) Pada Isolasi
Epoksi Resin (Resin Epoxy) Dengan Metode Emisi Akustik oleh (Derry, 2017),
pada penelitian ini metode Emisi Akustik diperkenalkan sebagai metode yang tidak
merusak material (Non-Destructive Testing). Metode Emisi Akustik menggunakan
sensor emisi akustik untuk menangkap gelombang elastis yang dikeluarkan oleh
material, penelitian ini dilakukan untuk mencari karakteristik peluahan Sebagian
dari isolasi epoksi resin yang dihasilkan oleh pengujian pada jarak 24 dan 36
mm (frekuensi dominan dan arus bocor). Prinsip emisi akustik ini secara pasif
mendengarkan gelombang suara yang dihasilkan oleh stress (tekanan) di dalam
suatu material. Dengan demikian, seolah-olah suatu bahan material dapat
“berbicara/mengeluh” apabila mereka memiliki masalah internal, seperti adanya
pertumbuhan defek (cacat), perkembangan keretakan, dan kerusakan-kerusakan
internal lainnya yang diakibatkan oleh stress (tekanan). Dari hasil pengujian yang
telah dilakukan, diketahui bahwa isolasi epoksi resin memiliki karakteristik
frekuensi dominan 960 kHz dan arus bocor yang berkisar 42-48 mA.
Kemudian penelitian yang lain yakni, Investigasi Karakter Partial
Discharge Pada Material Isolasi Tegangan Tinggi Melalui Pengukuran Tegangan
Awal Partial Discharge (Rizda, 2015). Dilakukan metode pengukuran tegangan
awal dan tegangan pemadaman dari fenomena peluahan sebagian (Partial
Discharge) dan penelitian dilakukan pada bahan isolasi polimer yang
dikombinasikan sehingga membentuk lapisan isolasi. Bahan isolasi yang digunakan
merupakan kombinasi bahan Silicone Rubber-Polymethyl Methacrylate (SiR-
PMMA), Low Density Polyethylene-Polymethyl Methacrylate (LDPE-PMMA),
dan Silicon Rubber- Low Density Polyethylene (SiR-LDPE). Hasil pengukuran
menunjukkan perbedaan bahan isolasi dengan perbedaan harga kapasitansi dan
konstanta dielektrik mempengaruhi besarnya tegangan awal dan pemadaman yang
terjadi. Semakin besar nilai konstanta dielektrik akan mengakibatkan meningkatnya
nilai kapasitansi dan berpengaruh kepada nilai tegangan awal yang terjadi. Selain
itu, besar kecilnya nilai tegangan awal yang terjadi dapat juga disebabkan oleh
rongga udara antar lapisan sample yang mungkin terbentuk karena tingkat
kehalusan permukaan sample yang berbeda. Dalam pengukuran ini LDPE dan
PMMA memiliki kehalusan permukaan yang lebih baik karena keduanya
merupakan hasil pabrikasi.
Penelitian lainnya yakni, Metode Identifikasi Partial Discharge Dengan
Analisis Weibull oleh (Anggie, 2015) pada penelitian ini, diagnosa data sinyal
Partial Discharge menggunakan Metode Weibull terbukti tepat untuk mendiagnosa
dan memisahkan sumber-sumber Partial Discharge yang berbeda, noise, dan
gangguan (disturbances). Pengujian Goodness of Fit dilakukan dengan tujuan
menentukan karakteristik distribusi data. Jenis data yang dipergunakan dalam studi
5
terjadi akibat adanya ketidaksempurnaan pada bagian dalam bahan isolasi (Gambar
2.1.b). Ketidaksempurnaan bahan dapat berupa adanya rongga udara atau adanya
partikel kontaminan seperti serpihan logam atau bahan-bahan konduktif lainnya.
Sedangkan korona merupakan peluahan sebagian yang terjadi di bagian yang
runcing pada konduktor metal (Gambar 2.1.c). 8
Secara umum peluahan sebagian dapat dinyatakan sebagai pulsa dengan
durasi waktu yang sangat singkat. Durasi pulsa yang terjadi bergantung pada jenis
sumber peluahan sebagian. Peluahan sebagian akibat adanya serpihan logam pada
bagian dalam isolasi padat menghasilkan pulsa dengan durasi yang sangat cepat ~
0.9 ns dan peluahan permukaan menghasilkan pulsa dengan durasi sekitar 17 ns dan
korona menghasilkan pulsa dengan durasi paling lambat, yakni ~ 50 ns (Martin D.
Judd, 2005).
Dengan menggunakan alat ukur yang sesuai, semisal digitizer atau
osiloskop, pulsa yang dihasilkan pada proses peluahan sebagian dapat dideteksi dan
direkam. Karena pulsa yang dihasilkan oleh sumber yang berbeda memiliki durasi
yang berbeda-beda, maka gelombang yang direkam oleh osiloskop juga akan
berbeda pula. Sehingga memungkinkan untuk membedakan jenis sumber peluahan
sebagian melalui gelombang yang direkam.1. Jaringan layar tunggal (single layer
network) : Semua unit input dalam jaringan ini dihubungkan dengan semua unit
output, meskipun dengan bobot yang berbeda-beda.
Gambar 2.1. Jenis - jenis sumber peluahan sebagian (a) peluahan korona, (b) peluahan
permukaan dan (c) peluahan rongga (Frederick, 1991).
Gambar 2.2. (a) Rangkaian ekivalen peralatan isolasi yang memiliki void (C1) dan (b)
rangkaian ekivalen kapasitansi. (Kuffel, 2000).
tegangan yang dideteksi oleh alat ukur merupakan besaran muatan yang dilepaskan
oleh kapasitor C3 ke sumber peluahan sebagian. Dengan demikian muatan yang
terukur bukanlah merupakan muatan peluahan sebagian yang terjadi pada C1,
melainkan setara dengan muatan C1. Karenanya pengukuran ini disebut sebagai
pengukuran muatan yang ‘kelihatan/setara’ (apparent charge).
monopole mampu menangkap bentuk gelombang dengan waktu tunda yang relatif
kecil. Hal ini dikarenakan ukuran yang kecil dan struktur dari antenanya yang
sederhana. Untuk sensor dengan tipe disc, memiliki kemampuan yang lebih sensitif
dalam mendeteksi energi yang dipancarkan oleh radiasi gelombang
elektromagnetik. Sementara untuk sensor dengan tipe spiral memberikan hasil yang
kurang akurat dimana timbulnya waktu muka sinyal gelombang elektromagnetik
sangat sulit ditentukan. Hal ini bisa jadi diakibatkan oleh bentuk dari sensor spiral
yang relatif rumit (Pinpart.T, 2009).
Jenis sensor yang digunakan untuk mendeteksi terjadinya peluahan
sebagian menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam metode
elektromagnetik. Hal ini dikarenakan tipe dan struktur sensor dapat mempengaruhi
bagaimana bentuk gelombang yang dapat ditangkap. Metode elektromagnetik juga
dapat digunakan untuk mengetahui dimana posisi suatu peluahan sebagian terjadi.
Hal ini dilakukan dengan cara menempatkan tiga buah sensor ke dalam sebuah
trafo. Kemudian lewat data gelombang peluahan sebagian yang terekam pada alat
ukur dapat diketahui di posisi mana sebuah peluahan sebagian terjadi. Hanya saja
jika data gelombang peluahan sebagian yang diperoleh secara langsung digunakan
untuk menentukan posisi terjadinya peluahan, bisa jadi diperoleh ketidakakuratan
akibat terdapatnya sinyal noise. Oleh karena itu Sinaga, H. H mencoba untuk
mengaplikasikan suatu metode denoising terhadap sinyal peluahan sebagian.
Dengan menggunakan metode denoising dapat ditentukan dengan lebih baik posisi
timbulnya suatu peluahan sebagian (Sinaga, H. H, 2011).
Sinyal elektromagnetik peluahan sebagian yang dihasilkan memiliki
karakteristik frekuensi berbeda. Hal ini bergantung pada jenis sumber peluahan
sebagian dan medium tempat berlangsungnya peluahan sebagian tersebut. Pada
medium isolasi minyak, metal tajam yang menusuk sistem isolasi menghasilkan
gelombang pulsa yang sangat cepat, dengan waktu muka gelombang kurang dari
~0.9 ns (Martin, et.al, 1998). Sementara untuk kontak isolasi yang tidak sempurna
menghasilkan pulsa dengan waktu muka mencapai ~17 ns (Martin, et.al, 1998).
Peluahan korona menghasilkan pulsa dengan waktu muka paling lambat (Sinaga,
et.all, 2009) dengan waktu muka mencapai ~ 50 ns. Jadi, proses peluahan sebagian
menghasilkan rentang frekuensi sinyal elektromagnetik berkisar antara puluhan
MHz sampai dengan 500 MHz.
Penelitian ini dilakukan untuk mendeteksi sinyal elektromagnetik yang
dipancarkan oleh sumber peluahan sebagian. Gelombang elektromagnetik ini akan
dideteksi oleh sensor berupa antena monopole yang terbuat dari bahan tembaga dan
PCB dan dirancang dengan panjang 6-10 cm dan diameter 0,1 mm, 0,3 mm, dan
0,5 mm. Pengujian menggunakan variasi ukuran sensor antenna untuk mendapatkan
perbandingan tingkat sensitifitas sensor dalam mendeteksi gelombang peluahan
sebagian. Untuk mengetahui tingkat sensititifitas dari masing-masing sensor
monopole maka data hasil pengujian akan dianalisis dengan menggunakan bantuan
11
dapat membantu dalam membedakan jenis peluahan sebagian yang terjadi. Pada
penggunaan metode elektromagnetik, kuantisasi gelombang peluahan sebagian
sangat bermanfaat untuk mengetahui kualitas pendektesian sinyal peluahan
sebagian. Karakteristik gelombang peluahan sebagian yang direkam oleh sebuah
osiloskop dapat dianalisis dengan menghitung parameter-parameter gelombang
tersebut. Dalam penelitian ini dua parameter digunakan untuk menganalisis
gelombang peluahan sebagian, yakni energi kumulatif dan magnitude gelombang
peluahan sebagian. Suatu radiasi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan
oleh sumber peluahan sebagian merupakan suatu bentuk energi yang dapat
digunakan sebagai parameter dalam menentukan adanya peristiwa peluahan
sebagian. Energi yang dihasilkan ini dapat digunakan untuk menentukan waktu tiba
gelombang elektromagnetik (Peter Kakeeto, 2008). Hal ini dapat membantu dalam
menentukan tingkat sensitivitas dari suatu sensor elektromagnetik dalam
mendeteksi terjadinya peluahan sebagian. Untuk mengetahui besarnya energi yang
dihasilkan dapat diperoleh dengan mengkonversikan gelombang tegangan menjadi
energi kumulatif, dengan menggunakan persamaan :
Dimana :
V(t i ) = input sinyal tegangan pada waktu t i
k = jumlah poin pengukuran
U(t k ) = energi kumulatif sampai waktu pengukuran t k
𝟏 −𝟐𝒋𝝅𝒖𝒙
F(u) = 𝑵 ∑𝑵=𝟏
𝒙=𝟎 𝒇(𝒙)𝒆𝒙𝒑 [ ] ..................................................................... (2.2)
𝑵
𝟏 −𝟐𝒋𝝅𝒖𝒙
F(x) = 𝑵 ∑𝑵=𝟏
𝒙=𝟎 𝒇(𝒖)𝒆𝒙𝒑 [ ] ..................................................................... (2.3)
𝑵
14
3. METODOLOGI
Penelitian ini dilakukan di laboratorium jurusan teknik elektro industri,
departemen teknik elektro, Politeknik Elektronika Negei Surabaya (PENS).
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari 2020 sampai dengan bulan
Desember 2020. Dalam Proposal Tugas Akhir ini diperlukan suatu metode untuk
mendapatkan hasil yang maksimal, maka dibuatlah rencana dan langkah-langkah
sesuai dengan gambar 3.1.
Mulai A
5 kV
Sumber AC 220 V
220 Vrms Elektroda Sensor
Jarum dan Monopole
Plat (sampel
sumber
korona)
PC
Mulai A
N Selesai
Berhasil?
Y
Merekam data tegangan dan
sinyal peluahan sebagian
sebanyak 200 sampel dan
data ini tampil di osiloskop
Transformator
Step-up 220V/5kV
Sensor
Osiloskop
10 k Monopole
Elektroda
(Sumber PC
Peluahan
220 Vrms Sebagian)
50 Hz
3.4. Pengujian
Setelah tahap perancangan sistem, pengujian dilakukan untuk melihat
kinerja dari sistem yang telah dibuat. Tahap pengujian yang akan dilakukan antara
lain:
3.5. Kesimpulan
Dari hasil studi literatur dan perencanaan sistem yang telah dibuat, maka
dapat disimpulkan bahwa :
1. Peluahan sebagian korona dapat dideteksi dengan menggunakan metode
elektromagnetik. Pendeteksian dilakukan dengan menggunakan sebuah
antena yang berfungsi sebagai sensor.
2. Dalam penelitian ini, sebuah antena monopole dipergunakan sebagai sensor
untuk menangkap sinyal elektromagnetik yang dihasilkan sumber peluahan
korona buatan.
3. Sensitifitas sensor antena monopole akan diketahui melalui besar energi dan
magnitudo tegangan yang dihasilkan oleh sumber peluahan sebagian.
19
5. RELEVANSI
Sesuai dengan latar belakang dari proyek akhir ini, yaitu pembuatan sebuah
sensor dari antenna monopole yang digunakan untuk mendeteksi peluahan sebagian
yang sering terjadi pada transformator. Peluahan sebagian ini akan menyebabkan
transformator beroperasi dengan suhu yang sangat tinggi dan dapat menyebabkan
kerusakan pada transformator. Sehingga, sensor ini akan sangat bermanfaat bagi
industri atau perusahaan besar yang memiliki transformator sendiri. Manfaat yang
dapat diperoleh yaitu peluahan sebagian pada transformator dapat dideteksi,
sehingga transformator yang dimiliki suatu industri mampu bekerja dalam waktu
yang lebih lama dan kontinuitas penyaluran daya terjaga.
22
Bahan Habis
Pakai
Kawat Tembaga 18.000 2 ons 36.000
0.25 mm
PCB 16.500 1 Buah 16.500
Akrilik 176.000 0,7 m2 176.000
Besi 25.000 1m 25.000
Total Bahan Habis Pakai 253.500
Lain Lain
Pembuatan buku 50.000 5 Buah 250.000
Pembuatan 30.000 1 Buah 30.000
makalah
Total Lain-Lain 280.000
Total 14.425.500
23
7. Daftar Pustaka
Dalam penulisan proyek akhir ini menggunakan berbagai macam sumber
penunjang yang berhubungan dengan judul proyek akhir ini, antara lain sebagai
berikut :
1. Naidu M. S., “High Voltage Engineering”, edisi ke-1, Mc Graw-Hill, United
States, 1996.
2. Frederick. H. Kreuger, “Industrial High Voltage”, edisi ke-2, Delft
University Press, Netherland, 1991.
3. E. Kuffel, “High Voltage Engineering Fundamentals”, edisi ke-2, Newnes,
Great Britain, 2000.
4. M. Muhr “Sensors And Sensing Used For Non-Conventional Pd Detection”,
Vol. 8, No. 1, Januari 2006, CIGRE 2006 Session, Austria, 2006.
5. Jose Lopez-Roldan, “Optimization Of A Sensor For Onsite Detection Of
Partial Discharges In Power Transformers By The UHF Method”, Vol. 5,
No. 6, Desember 2008, IEEE Transaction On Dielectrics And Electrical
Insulation, Australia, 2008.
6. Derry F, “Karakteristik Peluahan Sebagian (Partial Discharge) Pada Isolasi
Epoksi Resin (Resin Epoxy) Dengan Metode Emisi Akustik”, Vol. 3, No. 1,
Mei - Juli 2017, Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan UNILA,
Lampung, 2017.
7. Rizda FK, “Investigasi Karakter Partial Discharge Pada Material Isolasi
Tegangan Tinggi Melalui Pengukuran Tegangan Awal Partial Discharge”,
Vol. 2, No. 1, Januari 2015, Mikrotiga, Palembang, 2015.
8. Anggie Chandra Kusumasembada, “Metode Identifikasi Partial Discharge
Dengan Analisis Weibull”, Skripsi S1, UI, Depok, 2013.
9. Rong J, “Power Transformer Partial Discharge Fault Diagnosis Based On
Multidimensional Feature Region”, Vol. 3, No. , Maret - Juli 2016,
Hindawi Publishing Corporation, China, 2016.
10. Frederick. H. Kreuger, “Industrial High Voltage”, edisi ke-2, Delft
University Press, Netherland, 1991.
11. Martin DJ, “Power Transformer Monitoring Using UHF Sensors: Site
Trials”, Vol. 2, No. 1, April 2002, 2002 IEEE International Symposium on
Electrical Insulation, Boston, 2002.
12. Chang-Hwang J, “Detection of partial discharges by a monopole antenna
in insulation oil”, Vol. 5, No. 1, April 2012, World Scientific and
Engineering Academy and Society (WSEAS) Stevens Point Wisconsin,
USA, 2012.
13. Pinpart T, “Improving UHF partial discharge location in high voltage
equipment”, Vol. 6, No. 1, September 2009, Proc. 44th International
Universities Power Engineering Conference (UPEC), Glasgow, UK, 2009.
25