Anda di halaman 1dari 103

RANCANG BANGUN PROTOTIPE SISTEM MONITORING

DAN PEMETAAN GARDU DISTRIBUSI PLN 20 KV/220 V


BERBASIS ARDUINO DENGAN MENGGUNAKAN
INTERNET OF THINGS

TUGAS AKHIR

Oleh :

Nama: Nurhasanudin

NPM : 157002083

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
OKTOBER, 2019
RANCANG BANGUN PROTOTIPE SISTEM MONITORING
DAN PEMETAAN GARDU DISTRIBUSI PLN 20 KV/220 V
BERBASIS ARDUINO DENGAN MENGGUNAKAN
INTERNET OF THINGS

TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar sarjana teknik

Oleh :

Nama: Nurhasanudin

NPM : 157002083

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
OKTOBER, 2019
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : Nurhasanudin

NPM : 157002083

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Elektro

Bersama ini saya menyatakan dengan sebenar-benarnya, bahwa laporan skripsi ini

merupakan hasil karya saya sendiri dan saya pribadi bertanggung jawab secara

penuh terhadap hasil karya ini.

Tasikmalaya, 24 Oktober 2019

Materei Rp.6000

Nurhasanudin

ii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini diajukan oleh :
Nama : Nurhasanudin
NPM : 157002083

Program Studi : Teknik Elektro

Judul Skripsi : Rancang Bangun Prototipe Sistem Monitoring Dan


Pemetaan Gardu Distribusi Pln 20 kV/220 V Berbasis
Arduino Dengan Menggunakan Internet Of Things

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai


bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Siliwangi.

DEWANPENGUJI
Pembimbing I : Ifkar Usrah, Ir., M.T. (………………………….)

Pembimbing II : Edvin Priatna, S.T., M.T. (………………………….)

Penguji I : Firmansyah M.S.N, M.KOM. (………………………….)

Penguji II : Andri Ulus Rahayu, M.T. (………………………….)

Ditetapkan di : Tasikmalaya
Tanggal : .24 Oktober 2019
Mengetahui,

Dekan Ketua Program Studi


Fakultas Teknik Teknik Elektro

Prof. Dr. Eng. H. Arifin Nurul Hiron, S.T., M.Eng.

NIP/NIDN. 196708161996031001 NIDN/NIDK. 0419 087 504

iii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas ridho
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan tugas
akhir ini. Maksud dan tujuan dari penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah untuk
memenuhi persyaratan kelulusan program Studi Strata I pada Jurusan Teknik
Elektro Universitas Siliwangi. Selain itu penulis juga dapat mencoba menerapkan
dan membandingkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dibangku
kuliah dengan kenyataan yang ada di lingkungan kerja.

Penulis merasa bahwa dalam menyusun laporan ini masih menemui


beberapa kesulitan dan hambatan, disamping itu juga menyadari bahwa penulisan
laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan-kekurangan
lainnya, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
semua pihak. Menyadari penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
setulus-tulusnya kepada:

1) Bapak Ir. Ifkar Usrah, M.T., sebagai dosen pembimbing pertama yang telah
bersedia untuk meluangkan waktu untuk membimbing, memeriksa, serta
memberikan petunjuk-petunjuk serta saran dalam penyusunan laporan ini.

2) Bapak Edvin Priatna, S.T., M.T sebagai dosen pembimbing kedua. yang telah
bersedia untuk meluangkan waktu untuk membimbing, memeriksa, serta
memberikan petunjuk-petunjuk dalam penyusunan laporan.

3) Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi yang telah membantu


penulis dalam mengurus proposal tugas akhir.

4) Seluruh staf pengajar Teknik Elektro Universitas Siliwangi yang telah


membimbing dan memberikan materi perkuliahan kepada penulis.

5) Seluruh staf Perpustakaan Universitas Siliwangi yang telah membantu penulis


dalam peminjaman buku.

6) Kedua Orang Tua serta seluruh kerabat tercinta atas curahan kasih sayang, doa
dan dorongan baik moril maupun materil kepada penulis.

iv
7) Sahabat-sahabat yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, karena telah mau
memberi kritik dan saran kepada penulis.

10) Seluruh rekan-rekan di Teknik Elektro Universitas Siliwangi yang telah


memberikan saran dan kritikan kepada penulis.

11) Teman-teman di kostan Perum Harmony clutser Blok B 01 atas bantuan dan
dukungan yang telah diberikan.

12) Teman-teman Teknik Elektro 15 C yang selama 4 tahun saling membantu


memberi masukan, membantu dalam hal-hal didalam maupun diluar kampus.

13) Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak
membantu selama ini.

Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan


membalas segala amal budi serta kebaikan pihak-pihak yang telah membantu
penulis dalam penyusunan laporan ini dan semoga tulisan ini dapat memberikan
manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Tasikmalaya, Agustus 2019

Nurhasanudin

v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN MENYERAHKAN
HAK MILIK
ATAS TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Siliwangi, saya yang bertanda tangan di
bawah ini:
Nama : Nurhasanudin
NPM : 157002083
Program Studi : Teknik Elektro
Departemen :-
Fakultas : Teknik
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Siliwangi Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty
Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : RANCANG BANGUN
PROTOTIPE SISTEM MONITORING DAN PEMETAAN GARDU
DISTRIBUSI PLN 20 KV/220 V BERBASIS ARDUINO DENGAN
MENGGUNAKAN INTERNET OF THINGS

beserta produk yang ada (jika Hasil TA berupa Produk/propotipe). Dengan Hak
Bebas Royalti Noneksklusif ini Universitas Siliwangi berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengembangkan, mengubah, mengelola dalam bentuk
pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak
Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Tasikmalaya
Tanggal : 24 Oktober 2019
Yang menyatakan
Matrei Rp.6000

(Nurhasanudin)

vi
ABSTRAK

Monitoring pada gardu distribusi dilakukan untuk memperoleh data-data


pengukuran secara realtime dan juga menampilkan titik lokasi gardu distribusi
berada agar mudah untuk menjangkau ketika pengecekan gardu secara langsung,
data-data pengukuran dapat dimanfaatkan untuk mengetahui tingkat perubahan
nilai beban terpasang, karena pengaruh pembebanan pada transformator akan
berdampak pada usia penggunaan dari trasnformator itu sendiri. Monitoring ini
menggunakan sistem pengukuran yang terkoneksi ke acces point agar lebih cepat
dalam pegiriman data kedalam database, dan data pengukuran dapat dilihat pada
halaman web yang dapat diakses melalui jaringan internet (IoT) agar lebih mudah
dan lebih cepat dalam hal penyajian dan monitoring data, dengan menggunakan
NodeMcu sebagai pengolah data, sistem ini hanya membutuhkan daya sebesar
24mAh untuk dapat beroperasi selama 24 jam.
Kata Kunci: Internet of Things, Gardu Distribusi, Monitoring.

vii
ABSTRACT

Monitoring at distribution substations is carried out to obtain measurement data in


realtime and also displays the location of distribution substations located so that it
is easy to reach when checking substations directly, measurement data can be
utilized to determine the level of change in the value of the installed load, due to the
effect of loading on the transformer will affect the age of use of the transformer
itself. This monitoring uses a measurement system that is connected to access points
to make it faster in sending data into the database, and measurement data can be
viewed on web pages that can be accessed through the internet network (IoT) to
make it easier and faster in terms of data presentation and monitoring, by Using
NodeMcu as a data processor, this system only requires 24mAh of power to operate
for 24 hours..
Keywords: Distributi Substation, Internet of Things, Monitoring.

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii


KATA PENGANTAR .......................................................................................... iiv
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ........................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR PERSAMAAN ..................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... I-1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... I-1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................................ I-2
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... I-3
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. I-3
1.5 Batasan Masalah ..................................................................................... I-4
1.6 Sistematika Pembahasan ........................................................................ I-4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... II-1
2.1 Tinjauan Pustaka .................................................................................. II-1
2.2 Landasan Teori ..................................................................................... II-1
2.2.1. Gardu Distribusi...................................................................................... II-1
2.2.2. Tegangan dan Arus Bola-balik ............................................................... II-3
2.2.3. Monitoring .............................................................................................. II-6
2.2.4. Pemetaan Lokasi ..................................................................................... II-6
2.2.5. Titik Koordinat ....................................................................................... II-7
2.2.6. Internet of Things ................................................................................... II-9
2.2.7. NodeMcu (ESP 8266-12) ....................................................................... II-9
2.2.8. Arduino IDE ......................................................................................... II-10
2.2.9. LCD (Liquid Crystal Display) .............................................................. II-12
2.2.10. I2C Protokol........................................................................................ II-13
2.2.11. Modul PZEM 004-T ........................................................................... II-13
2.2.12. Maria-DB ............................................................................................ II-14
2.2.13. Google Map API (Application Program Interface)............................ II-15
2.2.14. PHP (HyperText Preprocessor) .......................................................... II-15

ix
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... III-1
3.1 Alur Penelitian ..................................................................................... III-1
3.1.1. Diagram Alir Penelitian ....................................................................... III-1
3.1.2. Langkah-langkah Penelitian ................................................................ III-2
3.2 Lokasi Penelitian ................................................................................. III-3
3.3 Bahan dan Peralatan ............................................................................ III-3
3.3.1. Alat ...................................................................................................... III-3
3.3.2. Bahan ................................................................................................... III-4
3.4 Pengujian Sistem ................................................................................. III-4
3.5 Analisa Data ........................................................................................ III-5
3.6 Analisa Hasil Pengujian ...................................................................... III-6
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN .................................................... IV-1
4.1 Diagram Alir Kerja Sistem .................................................................. IV-1
4.2 Rancang Bangun Sistem ...................................................................... IV-5
4.3 Perancangan Sisi Transmiter ............................................................... IV-6
4.3.1. Perancangan Hardware ................................................................ IV-6
4.3.1.1. Perancangan Power Suplai DC 5V .............................................. IV-6
4.3.1.2. Perancangan LCD 20x4 ............................................................... IV-7
4.3.1.3. Perancangan Modul PZEM-004T ................................................ IV-8
4.3.1.4. Perancangan Keseluruhan Perangkat Keras ................................. IV-9
4.3.2. Perancangan Software ................................................................ IV-10
4.3.2.1. Perancangan Sketch ................................................................... IV-10
1. Perancangan Sketch Library.............................................................. IV-10
2. Perancangan Sketch Inisiasi Pin Sensor ............................................ IV-10
3. Perancangan Sketch Penampung Data Sensor .................................. IV-12
4. Perancangan Sketch Millis Jeda Waktu ............................................ IV-12
5. Perancangan Sketch Void Setup ........................................................ IV-13
6. Perancangan Sketch Modul PZEM-004T.......................................... IV-14
7. Perancangan Sketch Void Waktu ...................................................... IV-14
8. Perancangan Sketch LCD 20x4 ......................................................... IV-15
9. Perancangan Sketch Pengiriman Data ............................................... IV-16
10. Perancangan Sketch Void Loop ........................................................ IV-18
4.4 Perancangan Sisi Receiver................................................................. IV-18
4.4.1. Perancangan Database ................................................................ IV-18
4.4.2. Perancangan Google Maps API ................................................. IV-21

x
4.4.3. Perancangan Web Server ........................................................... IV-23
1. Halaman Utama Web .............................................................................. IV-24
2. Halaman Persebaran Gardu .................................................................... IV-24
3. Halaman Data Gardu .............................................................................. IV-25
4.5 Upload Dan Read Database .............................................................. IV-26
4.5.1. Upload Database ........................................................................ IV-26
4.5.2. Read Database ............................................................................ IV-28
4.6 Pengujian Sisi Transmiter ................................................................. IV-29
4.6.1. Pengujian NodeMcu ................................................................... IV-29
4.6.2. Pengujian LCD 20x4 .................................................................. IV-30
4.6.3. Pengujian Modul PZEM-004T................................................... IV-31
4.7 Pengujian Sisi Receiver ..................................................................... IV-32
4.7.1. Pengujian Penerimaan Data Database ........................................ IV-32
4.8 Pengujian Sistem ............................................................................... IV-33
4.8.1. Pengujian Pengukuran Besaran Listrik ............................................. IV-33
4.8.2. Perhitungan Perkiraan Jumlah Data Terkirim ................................... IV-49
4.8.3. Pengujian Data dan Grafik Pada Web ............................................... IV-50
4.8.4. Pengujian Status On/Off Sistem Pada Web....................................... IV-51
4.8.5. Perhitungan Penggunaan Daya Prototipe .......................................... IV-53
4.9 Analisa Hasil Pengujian .................................................................... IV-55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. V-1
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... V-1
5.2 Saran ..................................................................................................... V-2
DAFTAR PUSTAKA

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Ciri-ciri Fisik Bumi ............................................................................ II-8


Tabel 2. 2 Spesifikasi NodeMcu V3 ................................................................. II-10
Tabel 2. 3 Spesifikasi LCD 20x4 ...................................................................... II-13
Tabel 2. 4 Spesifikasi Range Pengukuran Modul Energi Meter PZEM-004T . II-14
Tabel 3. 1 Rancangan Analisa Hasil Pengujian ................................................. III-6
Tabel 4. 1 Instruksi Penampilan Karakter LCD ............................................... IV-30
Tabel 4. 2 Pengukuran Tegangan Beban Laptop ............................................. IV-36
Tabel 4. 3 Pengukuran Arus Beban Charger Laptop ....................................... IV-37
Tabel 4. 4 Pengukuran Daya Pada Beban Laptop ............................................ IV-38
Tabel 4. 5 Pengukuran Faktor Daya Pada Beban Laptop ................................ IV-39
Tabel 4. 6 Pengukuran Tegangan Pada Beban Mesin Jahit ............................. IV-40
Tabel 4. 7 Pengukuran Arus Pada Beban Mesin Jahit ..................................... IV-41
Tabel 4. 8 Pengukuran Daya Pada Beban Mesin Jahit .................................... IV-42
Tabel 4. 9 Pengukuran Faktor Daya Pada Beban Mesin Jahit ......................... IV-43
Tabel 4. 10 Pengukuran Tegangan Pada Beban Peralatan Elektronik ............. IV-44
Tabel 4. 11 Pengukuran Arus Pada Beban Peralatan Elektronik ..................... IV-45
Tabel 4. 12 Pengukuran Daya Pada Beban Peralatan Elektronik .................... IV-46
Tabel 4. 13 Pengukuran Faktor Daya Pada Beban Peralatan Elektronik ......... IV-47
Tabel 4. 16 Analisa Hasil Pengujian ................................................................ IV-55

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Bagan satu garis Gardu Distribusi Pasangan Luar ......................... II-3
Gambar 2. 2 Bagan satu garis Gardu Distribusi Pasangan Dalam ...................... II-3
Gambar 2. 3 Segitiga Daya ................................................................................. II-5
Gambar 2. 4 Internet of Things ........................................................................... II-9
Gambar 2. 5 NodeMcu (ESP 8266-12) ............................................................. II-10
Gambar 2. 6 IDE Arduino ................................................................................. II-11
Gambar 2. 7 LCD 20x4 ..................................................................................... II-12
Gambar 2. 8 Modul I2C .................................................................................... II-13
Gambar 2. 9 Modul PZEM 004T ...................................................................... II-14
Gambar 2. 10 Tampilan Google Maps API ...................................................... II-15
Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian ................................................................ III-1
Gambar 4. 1 Diagram Alir Kerja Sistem Bagian 1 ............................................ IV-1
Gambar 4. 2 Diagram Alir Kerja Sistem Bagian 2 ............................................ IV-2
Gambar 4. 3 Diagram Alir Kerja Sistem Bagian 3 ............................................ IV-3
Gambar 4. 4 Diagram Blok Sistem .................................................................... IV-5
Gambar 4. 5 Rangkaian Power Suplai DC 5 V .................................................. IV-7
Gambar 4. 6 Rangkaian NodeMcu Dengan LCD 20x4 ..................................... IV-7
Gambar 4. 7 Rangkaian NodeMcu PZEM-004T ............................................... IV-8
Gambar 4. 8 Rangkaian Sistem Keseluruhan ..................................................... IV-9
Gambar 4. 9 Sketch Library ............................................................................. IV-10
Gambar 4. 10 Sketch Inisiasi Pin Sensor ......................................................... IV-10
Gambar 4. 11 Sketch Inisiassi Pin LED ........................................................... IV-11
Gambar 4. 12 Sketch Penampung Data Sensor ................................................ IV-12
Gambar 4. 13 Sketch Millis Jeda Waktu.......................................................... IV-12
Gambar 4. 14 Sketch Void Setup ..................................................................... IV-13
Gambar 4. 15 Sketch Modul PZEM-004T ....................................................... IV-14
Gambar 4. 16 Sketch Void Waktu ................................................................... IV-14
Gambar 4. 17 Sketch Menampilkan Data PZEM-004T ................................... IV-15
Gambar 4. 18 Sketch Menampilkan Kecepatan Internet ................................. IV-15
Gambar 4. 19 Sketch Menampilkan Waktu ..................................................... IV-16
Gambar 4. 20 Sketch Url Database .................................................................. IV-16
Gambar 4. 21 Sketch Pengiriman Data Tegangan ........................................... IV-17
Gambar 4. 22 Sketch Void Loop...................................................................... IV-18
Gambar 4. 23 Tampilan Aplikasi XAMPP ...................................................... IV-19
Gambar 4. 24 Tampilan PhpMyAdmin ............................................................ IV-19
Gambar 4. 25 Pembuatan Database Melalui Sketch SQL................................ IV-20
Gambar 4. 26 Tampilan Tabel Lokasi Maria-db .............................................. IV-20
Gambar 4. 27 Tampilan Tabel Data Maria-db ................................................. IV-21
Gambar 4. 28 Tampilan Tabel Data Lokasi Maria-db ..................................... IV-21
Gambar 4. 29 Tampilan Laman https://console.developers.google.com. ........ IV-21
Gambar 4. 30 API key Maps Javascript API ................................................... IV-22
Gambar 4. 31 Script Memanggil Library Maps JavaScript API ...................... IV-22

xiii
Gambar 4. 32 Sketch Menampilkan Google Maps API.................................. IV-22
Gambar 4. 33 Sketch Perancangan Tampilan Awal Web ................................ IV-24
Gambar 4. 34 File Php Tambahan Sketch Tampilan Awal Web ..................... IV-24
Gambar 4. 35 Sketch Perancangan Halaman Persebaran Gardu...................... IV-25
Gambar 4. 36 File Php Tambahan Halaman Persebaaran Gardu ..................... IV-25
Gambar 4. 37 Sketch Halaman Data Gardu ..................................................... IV-26
Gambar 4. 38 Sketch Penerima Data Tegangan............................................... IV-27
Gambar 4. 39 Sketch Read Data Tegangan ..................................................... IV-28
Gambar 4. 40 Sketch Pengujian NodeMcu ...................................................... IV-29
Gambar 4. 41 Rangkaian Pengujian NodeMcu ................................................ IV-29
Gambar 4. 42 Hasil Pengujian LCD ................................................................ IV-30
Gambar 4. 43 Skecth Pengujian Modul PZEM-004T ...................................... IV-31
Gambar 4. 44 Rangkaian Pengujian Modul PZEM-004T................................ IV-31
Gambar 4. 45 Hasil Pengujian Modul PZEM-004T ........................................ IV-31
Gambar 4. 46 Data Tabel Tegangan Database Maria-db ................................. IV-32
Gambar 4. 47 Rancangan Sistem Secara Keseluruhan .................................... IV-33
Gambar 4. 48 Pengukuran Beban Laptop ........................................................ IV-35
Gambar 4. 49 Pengukuran Beban Mesin Jahit ................................................. IV-40
Gambar 4. 50 Pengujian Pengukuran Beban Elektronik .................................. IV-44
Gambar 4. 51 Grafik Perbandingan Selisih Ketiga Pengukuran Tegangan ..... IV-47
Gambar 4. 52 Grafik Perbandingan Selisih Ketiga Pengukuran Arus ............. IV-48
Gambar 4. 53 Grafik Perbandingan Selisih Ketiga Pengukuran Daya ............ IV-48
Gambar 4. 54 Tampilan Data Dalam Bentuk Angka ....................................... IV-50
Gambar 4. 55 Tampilan Data Dalam Bentuk Grafik ....................................... IV-51
Gambar 4. 56 Tampilan Notifikasi Ketika Gardu Off ..................................... IV-51
Gambar 4. 57 Tampilan Status Gardu Off ....................................................... IV-52
Gambar 4. 58 Tampilan Status Gardu On ........................................................ IV-52

xiv
DAFTAR PERSAMAAN

Persamaan 2-1 ......................................................................................................II-4


Persamaan 2-2 ......................................................................................................II-4
Persamaan 2-3 ......................................................................................................II-4
Persamaan 2-4 ......................................................................................................II-4
Persamaan 2-5 ......................................................................................................II-5
Persamaan 2-6 ......................................................................................................II-5
Persamaan 2-7 ......................................................................................................II-5
Persamaan 4-1 .................................................................................................. IV-39
Persamaan 4-2 .................................................................................................. IV-39
Persamaan 4-3 .................................................................................................. IV-39

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi listrik merupakan salah satu energi yang paling banyak digunakan oleh

manusia. seiring dengan era modernisasi dan tingginya angka pertumbuhan

penduduk, penggunaan energi listrik semakin besar pula.

Salah satu peralatan yang berperan penting dalam penyaluran energi listrik

adalah transformator tenaga. Transformator tenaga berfungsi untuk menurunkan

atau menaikan tegangan sesuai dengan kebutuhan penyaluran, salah satu

diantaranya adalah transformator distribusi yang berfungsi untuk menurunkan

tegangan 20kV menjadi tegangan 220 V untuk konsumen.

Pembebanan yang berlebih pada transformator dapat mengakibatkan

timbulnya panas pada minyak transformator dan menjadi salah satu faktor yang

memengaruhi umur kerja transformator (Sigid, P. 2015) . Selain itu, penting juga

untuk terus memonitoring status kerja gardu distribusi dari gangguan yang

menyebabkan terjadinya pemadaman. Untuk itu, monitoring secara realtime

terhadap penggunaan beban pada transformator dirasa perlu untuk mengetahui

perubahan nilai-nilai tegangan, arus, daya maupun status kerja pada transformator

distribusi agar dapat mencegah terjadinya penyusutan umur tranfsormator, serta

meningkatkan kualitas pelayanan terhadap konsumen.

Sistem monitoring pada saat ini telah berkembang sehingga hanya dengan

menggunakan jaringan internet, seluruh proses akuisisi data dapat dilakukan

dengan mudah, sehingga tidak diperlukan pengecekan secara rutin ke lapangan

untuk memperoleh data. Namun monitoring gardu distribusi masih dilakukan

I-1
secara manual oleh petugas lapangan, karena Gardu listrik saat ini umumnya masih

belum dilengkapi oleh sistem monitoring untuk mengetahui kondisi gardu listrik

(Saputra, Muid, Rismawan, 2016).

Berdasar penuturan diatas dalam penelitian ini akan dibuat suatu prototipeyang

dapat mengirimkan data-data tegangan, arus, daya hingga faktor daya gardu

distribusi termonitor ke database yang dapat dipantau melalui web secara realtime.

Oleh karena itu dilakukan penelitian yang berjudul “RANCANG BANGUN

PROTOTIPE SISTEM MONITORING DAN PEMETAAN GARDU

DISTRIBUSI PLN 20 KV/220 V BERBASIS ARDUINO MENGGUNAKAN

INTERNET OF THINGS” dengan harapan dapat membantu proses pengumpulan

data-data besaran listrik di lapangan yang dapat digunakan dalam melakukan

penilaian terhadap kinerja keandalan sistem penyaluran tenaga listrik, selain itu

juga dapat memberikan manfaat sebagai bahan acuan untuk pembelajaran maupun

untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana merancang alat yang dapat memonitoring dan melakukan

pemetaan lokasi gardu distribusi 20kV/220V dengan menggunakan

NodeMcu dan Internet of Things.

2. Bagaimana mengkonfigurasikan antara hardware dengan software yang

dapat mengirimkan data terukur pada gardu distribusi ke database Maria-

DB.

3. Bagaimana membangun sistem pemetaan lokasi interface gardu distribusi

pada web.

I-2
4. Bagaimana menampilkan data pengukuran secara realtime pada halaman

web.

1.3 Tujuan Penelitian

1. Merancang dan membuat prototipee alat monitoring dan pemetaan lokasi

gardu distribusi 20kV/220V dengan menggunakan Arduino NodeMCU dan

Internet of Things.

2. Mengkonfigurasikan perangkat keras dengan perangkat lunak dan

mengirimkan data hasil pengukuran ke database Maria-DB.

3. Memahami konsep web secara garis besar dan juga pemetaan lokasi pada

web menggunakan Google Maps API.

4. Mengetahui cara mengelola data pada database sehingga mampu

menampilkan data secara realtime pada halaman web.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan Penyedia Energi Listrik

Sebagai alat yang dapat membantu untuk memonitoring dan menampilkan data

terukur secara realtime dan juga untuk membantu mendeteksi gangguan pada

jaringan distribusi tenaga listrik dan juga untuk melakukan pemetaan sebagai

pendekatan penentuan titik lokasi gangguan pada jaringan distribusi tenaga listrik.

2. Bagi Pelanggan Energi Listrik

Mempermudah pendeteksian gangguan kelistrikan oleh pihak penyedia layanan

sehingga durasi pemadaman listrik dapat di persingkat, mempermudah

pengumpulan data lapangan sehingga mempermudah untuk analisa keandalan

sistem dan juga peningkatan pelayanan terhadap konsumen.

3. Bagi Lembaga Pendidikan

I-3
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi tambahan bagi bahan

kajian tugas akhir di masa yang akan datang dan juga sebagai acuan dalam

penyusunan tugas akhir untuk penelitian selanjutnya.

1.5 Batasan Masalah

1. Alat ini masih berupa prototipe sehingga komponen yang digunakan hanya

bisa digunakan untuk memonitoring besaran listrik 1 fasa.

2. Frekuensi tegangan tidak dimonitor.

3. Kondisi gangguan gardu didefinisikan pada keadaan tegangan 0, tegangan

kerja, dan tegangan yang berlebih dari batasan yang diizinkan.

4. Menggunakan NodeMcu sebagai pemroses data dan modul wifi yang

terintegrasi.

5. Halaman Web yang dibangun hanya untuk kepentingan penelitian, dan

masih sangat sederhana.

1.6 Sistematika Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian,

Manfaat Penelitian, Batasan Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi tinjauan pustaka bagi teori-teori yang mendasar, relevan dan

terkait dengan subyek dan permasalahan yang dihadapi dalam penyusunan Laporan

Skripsi.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada Bab ini berisi mengenai persiapan alat dan bahan, langkah-langkah penelitian,

I-4
BAB IV PEMBAHASAN

Pada Bab ini berisi Perancangan Hardware, software dan pembahasan berkaitan

dengan data-data penelitian yang diperoleh.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan saran untuk

pengembangan penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi tentang pustaka-pustaka yang dilakukan dalam penelitian maupun


penyusunan laporan akhir.

I-5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

Berdasarkan penelitian terdahulu oleh Fadly pada tahun 2015 dari Universitas

Tanjungpura Pontianak yang berjudul “Sistem Monitoring Dan Pemetaan Gardu

Pln Berbasis Mikrokontroler Dan Sms Gateway”. penelitian ini telah berhasil

membangun sistem aplikasi monitoring dan pemetaan berbasis web yang digunakan

untuk memonitoring status kerja dari gardu PLN dengan pendeteksian tegangan

jaringan listrik, namun tidak memperhatikan nilai-nilai besaran nya. (Fadli,

Triyanto, Ruslianto, 2015)

Penelitian ini juga mengacu pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ivan

Safril Hudan dari Universitas Negeri Surabaya yang berjudul “Rancang Bangun

Sistem Monitoring Daya Listrik Pada Kamar Kos Berbasis Internet Of Things

(IoT)” . (Hudan, Rijianto 2018) pada penelitian ini telah berhasil menghasilkan alat

monitoring penggunaan daya listrik dikamar kos, sistem monitoring ini juga

menggunakan Internet of Things sebagai basis komunikasi pengiriman data,

Internet of Things ini juga yang akan digunakan sebagai basis komunikasi untuk

pengiriman data pada penelitian ini,

2.2 Landasan Teori

2.2.1. Gardu Distribusi

Gardu Distribusi adalah bangunan gardu transformator yang memasok kebutuhan

tenaga listrik bagi para pemanfaat baik dengan Tegangan Menengah maupun

Tegangan Rendah. Gardu Distribusi merupakan kumpulan/gabungan dari

II-1
perlengkapan hubung bagi baik Tegangan Menengah dan Tegangan Rendah. Jenis

perlengkapan hubung bagi Tegangan Menengah pada Gardu Distribusi berbeda

sesuai dengan jenis konstruksi gardunya.

Jenis konstruksi gardu dibedakan atas 2 jenis :

a. Gardu Distribusi konstruksi pasangan luar. Umumnya disebut Gardu Portal

(Konstruksi 2 tiang), Gardu Cantol (Konstruksi 1 tiang) dengan kapasitas

transformator terbatas.

b. Gardu Distribusi pasangan dalam. Umumnya disebut gardu beton (Masonry

Wall Distribution Substation) dengan kapasitas transformator besar.

2.2.1.1. Gardu Distribusi Pasangan Luar

Konstruksi Gardu Distribusi pasangan luar tipe Portal terdiri atas Fused Cut Out

(FCO) sebagai pengaman hubung singkat trafo dengan elemen pelebur/ fuse link

type expulsion dan Lightning Arrester (LA) sebagai sarana pencegah naiknya

tegangan pada transformator akibat surja petir. Elekroda pembumian dipasang

pada masing‐masing lightning arrester dan pembumian titik netral transformator

sisi Tegangan Rendah. Kedua elekroda pembumian tersebut dihubungkan dengan

penghantar yang berfungsi sebagai ikatan penyama potensial yang digelar di bawah

tanah.

II-2
Gambar 2. 1 Bagan satu garis Gardu Distribusi Pasangan Luar

2.2.1.2. Gardu Distribusi Pasangan Dalam

Gardu Distribusi pasangan dalam adalah gardu konstruksi beton dengan kapasitas

transformator besar, dipakai untuk daerah padat beban tinggi dengan kontruksi

instalasi yang berbeda dengan gardu pasangan luar. Gardu beton dipasok dari baik

jaringan saluran udara ataupun saluran kabel tanah.

Gambar 2. 2 Bagan satu garis Gardu Distribusi Pasangan Dalam

(Keputusan Direksi PLN, 2010)


2.2.2. Tegangan dan Arus Bola-balik

Sumber listrik AC menghasilkan tegangan dan arus dengan besaran serta

polaritasnya selalu berubah-ubah dari polaritas positif ke negatif atau sebaliknya

Secara periodik terhadap fungsi waktu, dengan bentuk gelombang dapat berupa

II-3
gelombang sinus. Square dan segitiga, untuk sumber listrik dari PLN sendiri berupa

gelombang sinus.

1. Tegangan dan Arus RMS

Tegangan dan arus AC biasanya dinyatakan dalam nilai RMS (root mean square).

RMS juga dikenal sebagai kuadrat rata-rata, yang merupakan pengukuran statistik

besarnya suatu fungsi yang memiliki magnitudo yang berubah-ubah.

Rumus tegangan terhadap arus ini sebagai berikut :

V=IxR (2.1)

Untuk mencari arus terhadap tegangan sebagai berikut :

I=V/R (2.2)

Sedangkan untuk mencari suatu Resistansi/ Hambatan dengan rumus sebagai

berikut :

R=V/I (2.3)

2. Pengertian Daya Listrik

Daya ialah banyaknya perubahan energi terhadap waktu dalam besaran tegangan

dan arus. Daya listrik dapat dibagi menjadi 3 yaitu daya aktif (P), daya reaktif (Q),

dan daya semu (S).

a. Daya Aktif

Daya aktif adalah daya sebenarnya yang dihamburkan atau dipakai oleh beban.

Daya aktif ini dihitung dengan persamaan dibawah ini.

P = V x I x cos φ (2.4)

II-4
b. Daya Reaktif

Daya reaktif satuannya adalah VAR (Voltampere-reactive). Daya reaktif (Q) ini

merupakan jumlah daya yang diperlukan untuk pembentukan medan magnet, daya

reaktif juga dipahami sebagai daya yang tidak dihamburkan oleh beban atau dengan

kata lain merupakan daya yang diserap namun dikembalikan ke sumbernya. Daya

reaktif dapat dihitung dengan persamaan :

Q = V x I x sin φ (2.5)

c. Daya Semu

Daya semu merupakan hasil penjumlahan trigonometri daya aktif dan reaktif

yang disimbolkan dengan S dengan satuannya adalah VA (Voltampere).

Gambar 2. 3 Segitiga Daya

Untuk dapat memperoleh nilai daya semu dapat dihitung menggunakan persamaan:

S=VxI (2.6)

Atau bisa juga dihitung dengan menjumlahkan nilai daya aktif dan daya reaktif

seperti pada persamaan (7)

S = √P 2 + Q2 (2.7)

II-5
2.2.3. Monitoring

Monitoring didefinisikan sebagai siklus kegiatan yang mencakup pengumpulan,

peninjauan ulang, pelaporan, dan tindakan atas informasi suatu proses yang sedang

diimplementasikan (Mercy, 2005). Monitoring dapat memberikan informasi

keberlangsungan proses untuk menetapkan langkah menuju ke arah perbaikan yang

berkesinambungan.

Pada dasarnya, monitoring memiliki dua fungsi dasar yang berhubungan, yaitu

compliance monitoring dan performance monitoring. Compliance monitoring

berfungsi untuk memastikan proses sesuai dengan harapan atau rencana.

Sedangkan, performance monitoring berfungsi untuk mengetahui perkembangan

organisasi dalam pencapaian target yang diharapkan. Umumnya, output monitoring

berupa progress report proses. Output tersebut diukur secara deskriptif maupun

non-deskriptif. Output monitoring bertujuan untuk mengetahui kesesuaian proses

telah berjalan. Output monitoring berguna pada perbaikan mekanisme, proses atau

kegiatan di mana monitoring dilakukan. (Effendy & Nuqoba, 2016)

2.2.4. Pemetaan Lokasi

Peta adalah sarana guna memperoleh gambaran data ilmiah yang terdapat diatas

permukaan bumi dengan cara menggambarkan berbagai tanda-tanda dan

keterangan-keterangan, sehingga mudah dibaca dan dimengerti. Peta yang

memberikan gambaran mengenai kondisi permukaan suatu area tertentu pada

permukaan bumi yang dinyatakan dengan simbol-simbol, tanda-tanda, serta

keterangan dalam skala tertentu disebut peta topografi.

II-6
Pemetaan lokasi adalah proses membuat peta suatu lokasi dengan menggunakan

titik koordinat sebagai acuan untuk menampilkan daerah tersebut dalam bentuk

peta, salah satu nya menggunakan google maps API yang akan merubah koordinat

yang ada menjadi output peta lokasi dengan berbagai macam atribut.

2.2.5. Titik Koordinat

Menurut (Basofi,2013) titik koordinat adalah titik pertemuan antara kedua garis

lintang dan garis bujur. Garis lintang sering disebut dengan latitude dan garis bujur

sering disebut dengan longitude. Garis lintang adalah garis dari atas ke bawah

(vertical) yang menghubungkan kutub utara dengan kutub selatan bumi, sedangkan

garis bujur adalah garis mendatar (horizontal) yang sejajar dengan garis

khatulistiwa. (I., Achmaliadi, R., Hanafi, I., Safitri, H., Kurniawan, I., & Pramono,

A.H Natalia. 2005).

Penulisan titik koordinat memiliki dua cara penulisan, yaitu Decimal Degrees (DD)

dan Degrees Minutes Seconds (DMS). Berikut ini cara penulisan titik koordinat :

1. Decimals Degrees (DD)

Longitude (Bujur): 122.2056608

Latitude (Lintang): -4.2824

2. Degrees Minutes Seconds (DMS)

Longitude (Bujur): 122° 12' 20.3796"

Latitude (Lintang): -4° 16' 56.6394"

Untuk merubah satuan dari bentuk Decimals degrees ke bentuk Degrees minutes

seconds atau sebaliknya, digunakan menggunakan cara berikut:

II-7
Contoh suatu koordinat DMS dengan longitude 122° 12' 20.3796", dan latitude -4°

16' 56.6394" akan dirubah menjadi bentuk DD

122° 12' 20,3796" -4° 16' 56,6394"

= 122/1 + 12/60 + 20,3796/3600 = - (4/1 + 16/60 + 56,6394/3600)

= 122 + 0,2 + 0,005661 = - (4 + 0,2667 + 0,015733)

= 122,205661 = - 4,2824

Jadi koordinat DD dari bentuk DMS Longitude 122° 12' 20,3796" dan Latitude -4°

16' 56,6394" menjadi Longitude 122,205661 dan Latitude -4,2824.

Sedangkan untuk merubah bentuk dari DMS menjadi DD dengan cara seperti

berikut:

Longitude 122,205661 Latitude -4,2824


Degrees = 122o Degree = -4o
Minute = (122,205661 – 122) Minute = 0,2824 * 60
* 60
= 16,944  16’
= 12,3396  12‘
Second = 0,944 * 60
Second = (12,3396 – 12) * 60
= 56,64”
= 20,3796 “
DMS = -4o16’56,64”
DMS = 122o12’20,3796”

Tabel 2. 1 Ciri-ciri Fisik Bumi

Ciri-Ciri Fisik Bumi


1 Jari-jari rata-rata 6.371,0 km
2 Jari-jari khatulistiwa 6.378,1 km
3 Jari-jari kutub 6.356,8 km
4 Kepepatan 0,0033528
40.075,017 km (khatulistiwa)
5 Keliling khatulistiwa
40.007,86 km (meridian)
(Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Bumi)

II-8
2.2.6. Internet of Things

IoT merupakan segala aktifitas yang pelakunya saling berinteraksi dan dilakukan

dengan memanfaatkan internet. Dalam penggunaannya Internet of Things banyak

ditemui dalam berbagai aktifitas, contohnya: banyaknya transportasi online, e-

commerce, pemesanan tiket secara online, live streaming, e-learning dan lain-lain

bahkan sampai alat-alat untuk membantu dibidang tertentu seperti remote

temperature sensor, GPS tracking, and sebagainya yang menggunakan internet atau

jaringan sebagai media untuk melakukannya. Dengan banyaknya manfaat dari

Internet of Things maka membuat segala sesuatu nya lebih mudah, dalam bidang

pendidikan IoT sangat diperlukan untuk melakukan segala aktifitas dengan

menggunakan sistem dan tertata serta sistem pengarsipan yang tepat. (Sulaiman &

Widarma, n.d.)

Gambar 2. 4 Internet of Things

(Sumber: https://justcreative.com/2018/11/19/internet-of-things-explained/)

2.2.7. NodeMcu (ESP 8266-12)

NodeMCU merupakan sebuah open source platform IoT dan pengembangan kit

yang menggunakan bahasa pemrograman Lua untuk membantu dalam membuat

prototype produk IoT atau bisa dengan memakai sketch dengan adruino IDE.

Pengembangan kit ini didasarkan pada modul ESP8266, yang mengintegrasikan

II-9
GPIO, PWM (Pulse Width Modulation), IIC, 1-Wire dan ADC (Analog to Digital

Converter) semua dalam satu board.

Gambar 2. 5 NodeMcu (ESP 8266-12)

Sumber: (www.electronicwings.com/nodemcu/nodemcu-gpio-with-arduino-ide)

Adapun spesifikasi umum dari NodeMcu v3 dapat dilihat pada tabel 2.2

Tabel 2. 2 Spesifikasi NodeMcu V3

No Spesifikasi Node MCU V3


1 Mikrokontroller ESP8266
2 Ukuran Board 57 mmx 30 mm
3 Tegangan Input 3.3 ~ 5V
4 GPIO 13 PIN
5 Kanal PWM 10 Kanal
6 10 bit ADC Pin 1 Pin
7 Flash Memory 4 MB
8 Clock Speed 40/26/24 MHz
9 WiFi IEEE 802.11 b/g/n
10 Frekuensi 2.4 GHz – 22.5 Ghz
11 USB Port Micro USB
12 Card Reader Tidak Ada
13 USB to Serial Converter CH340G

2.2.8. Arduino IDE

IDE merupakan kependekan dari Integrated Developtment Enviroenment, yang

digunakan untuk mengembangkan fungsi prosesor mulai dari menuliskan perintah

program, compile, sampai upload program dari software ke Arduino Uno. Tampilan

dari Arduino IDE seperti pada gambar 2.6

II-10
Gambar 2. 6 IDE Arduino

a. Icon menu verify yang bergambar ceklis berfungsi untuk mengecek program

yang ditulis apakah ada yang salah atau error.

b. Icon menu upload yang bergambar panah ke arah kanan berfungsi untuk

memuat/transfer program yang dibuat di software arduino ke hardware

arduino.

c. Icon menu New yang bergambar sehelai kertas berfungsi untuk membuat

halaman baru dalam pemrograman.

d. Icon menu Open yang bergambar panah ke arah atas berfungsi untuk membuka

program yang disimpan atau membuka program yang sudah dibuat dari

pabrikan software arduino.

e. Icon menu Save yang bergambar panah ke arah bawah berfungsi untuk

menyimpan program yang telah dibuat atau dimodifikasi.

f. Icon menu serial monitor yang bergambar kaca pembesar berfungsi untuk

mengirim atau menampilkan serial komunikasi data saat dikirim dari hardware

arduino.

II-11
2.2.9. LCD (Liquid Crystal Display)

LCD adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai

penampil utama. LCD (liquid crystal display) bisa memunculkan gambar atau text

dikarenakan terdapat banyak sekali titik cahaya (piksel) yang terdiri dari satu buah

kristal cair sebagai titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, namun kristal

cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri.

Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD (liquid crystal display) adalah

lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan kristal cair tadi. Titik

cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk

tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena

pengaruh polarisasi medan magnetic yang timbul dan oleh karenanya akan hanya

membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.

Gambar 2. 7 LCD 20x4

(Sumber:www.makerfabs.com/index.php?route=product/product&product_id=52)

Adapun spesifikasi umum dari LCD 20x4 dapat dilihat seperti pada tabel 2.3

II-12
Tabel 2. 3 Spesifikasi LCD 20x4

No Spesifikasi LCD 20x4


1 Tegangan operasi 3,3-5 Volt
2 Jumlah karakter 20 karakter x 4 Baris
3 Dimensi 98 mm x 60 mm x 13,6 mm
4 Ukuran Titik 0,55 mm x 0,55 mm
5 Backlight type LED
6 LCD type STN Positive
7 Driver HD 44780

2.2.10. I2C Protokol

Komunikasi I2C (Inter-Integrated Circuit) merupakan koneksi dibuat untuk

menyediakan komunikasi antara perangkat-perangkat terintegrasi, Komunikasi I2C

bersifat synchronous namun berbeda dengan SPI karena I2C menggunakan protocol

dan hanya menggunakan dua kabel untuk komunikasi, yaitu Sychronous clock

(SCL) dan Sychronous data (SDA). Secara berurutan data dikirim dari master ke

slave kemudian (setelah komunikasi master ke slave selesai) dari slave ke master.

Gambar 2. 8 Modul I2C

(Sumberhttps://www.jaycar.com.au/i2c-port-expander-module-for-lcd/p/XC3706)

2.2.11. Modul PZEM 004-T

Modul PZEM-004T adalah sebuah modul sensor multifungsi yang dapat

mengukur tegangan, arus, cos phi, daya, dan energi pada suatu aliran listrik bolak-

balik. Modul ini sudah dilengkapi dengan sensor tegangan dan sensor arus yang

II-13
sudah terintegrasi. Beban yang terpasang tidak boleh melebihi beban yang sudah

ditetapkan.

Gambar 2. 9 Modul PZEM 004T

(Sumber: https://abra-electronics.com/)

Batasan pengukuran yang dapat diukur oleh modul PZEM-004T dapat dilihat pada

tabel 2.4

Tabel 2. 4 Spesifikasi Range Pengukuran Modul Energi Meter PZEM-004T

Spesifikasi Pengukuran PZEM-004T


No Besaran Listrik Batas Pengukuran
1 Tegangan 80-260 V
2 Arus 0-100 A
3 Daya 0-22kW

2.2.12. Maria-DB

MariaDB merupakan salah satu database server yang digunakan untuk

menyimpan dan memanajemen data. MariaDB tidak jauh berbeda dengan MySQL,

karena MariaDB merupakan versi pengembangan terbuka dan mandiri dari

MySQL. (Warman & Ramdaniansyah, 2018)

Query database adalah perintah-perintah yang digunakan untuk mengelola data

pada tabel database, baik itu memasukan (INSERT), memilih data (SELECT),

menghapus (DELETE) maupun mengubah data pada database (UPDATE).

II-14
2.2.13. Google Map API (Application Program Interface)

Google Maps adalah layanan gratis Google yang cukup populer. Fitur Google

Maps dapat ditambahkan fitur didalam Web dengan Google Maps API. Google

Maps API adalah library JavaScript. Menggunakan/memprogram Google Maps

API sangat mudah digunakan dan di aplikasikan.Seperti banyak aplikasi web

lainnya Google, Google Maps menggunakan JavaScript secara ekstensif. Beberapa

tujuan dari penggunaan Google Maps API adalah untuk melihat lokasi, mencari

alamat, mendapatkan petunjuk mengemudi dan lain sebaginya. Hampir semua hal

yang berhubungan dengan peta dapat memanfaatkan Google Maps. (Shodiq, 2009.)

Gambar 2. 10 Tampilan Google Maps API

(Sumber: (Shodiq, 2009.))

2.2.14. PHP (HyperText Preprocessor)

PHP adalah sebuah bahasa script server-side yang disisipkan pada dokumen HTML

dan berada di server, artinya adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan

akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan HTML biasa. Dokumen

HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat

dengan menggunakan editor teks atau editor HTML. Dengan menggunakan PHP

maka perawatan dari suatu situs web akan menjadi lebih mudah. Hal ini disebabkan

karena proses update data dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang

II-15
dibuat dengan menggunakan script PHP. Pada awalnya, PHP merupakan sebuah

program CGI yang dibuat oleh Rasmus Lerdoff seorangJurnal Coding, Sistem

Komputer Untan programer C dan dikhususkan untuk menerima input melalui form

yang ditampilkan dalam sebuah browser web. (Solichin, 2010.).

II-16
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alur Penelitian

3.1.1. Diagram Alir Penelitian

Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian

III-1
3.1.2. Langkah-langkah Penelitian

1. Perencanaan Sistem

Perancangan sistem adalah tahapan awal dalam menentukan sistem kerja yang akan

dibangun, sehingga dapat diperoleh alat dan bahan serta literatur yang akan

digunakan didalam pelaksanaan penelitian.

2. Studi Literatur

Studi literatur adalah mempelajari teori-teori yang berkaitan dengan penelitian,

literatur ini dapat berupa buku-buku, maupun jurnal penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya.

3. Persiapan Alat dan Bahan

Mempersiapkan segala alat dan bahan yang akan digunakan sesuai dengan kriteria

sistem yang akan dibangun.

4. Perancangan Sistem

Merancang bahan-bahan sesuai dengan sistem yang telah direncanakan dalam tahap

perancangan sistem.

5. Ujicoba Sistem

Melakukan ujicoba terhadap sistem yang telah dirancang untuk mengetahui kerja

sistem dan membandingkan dengan sistem yang direncanakan pada tahap

perencanaan sistem.

6. Analisa Kerja Sistem

Menganalisa kerja sistem berdasarkan hasil ujicoba dan melakukan perbandingan

hasil kerja sistem dengan rencana awal sistem, dan dilanjutkan pada tahap

perbaikan sistem.

III-2
7. Perbaikan Sistem

Hasil perbandingan hasil ujicoba dan perencanaan akan digunakan untuk

memperbaiki kekurangan maupun ketidak sesuaian yang terdapat pada sistem yang

telah dirancang dengan sistem yang telah direncanakan.

8. Analisa Data Hasil Pengukuran

Melakukan pengolahan data hasil pengukuran yang didapatkan dan dilakukan

penarikan kesimpulan dari data-data tersebut.

9. Penyusunan Laporan

Merangkum semua kegiatan penelitian dari mulai tahap awal perencanaan hingga

tahap analisa data hasil pengukuran ke dalam sebuah laporan ilmiah.

3.2 Lokasi Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Elektro Universitas Siliwangi jl.

Siliwangi, no.24 Tasikmalaya. Dan uji coba prototipe dilakukan pada beban listrik

1 fasa.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan Februari hingga Juni 2019.

3.3 Bahan dan Peralatan

3.3.1. Alat

1. Laptop

2. Obeng (-)

3. Solder

4. Arduino IDE 1.8.9

III-3
5. Sublime Text 3

6. Notepad++

7. Balsamiq Mockups

8. XAMPP Control Panel v3.2.2

9. Ms. Excel

3.3.2. Bahan

1. NodeMCU (ESP 8266-12)

2. Modul PZEM 004-T

3. LCD 20x4

4. Bread Board Mini (3 Buah)

5. Kabel Jumper Male to Female dan Male to Male

6. Transformator Step Down 220V/ 12V 1A

7. Dioda Bridge 1 A

8. Kapasitor 2200µF

9. Kapasitor 1000µF

10. Regulator Tegangan 7805

11. LED 5V

3.3.3. Alat Pengujian

1. Clam On Power Hitester

3.4 Pengujian Sistem

Pengujian sistem terdiri dari pengujian transceiver dan pengujian receiver.

1. Pengujian Transceiver

III-4
Pengujian transceiver merupakan pengujian dari sisi perangkat keras maupun

perangkat lunak dari sistem prototipe yang dirancang, pengujian dilakukan untuk

mengetahui apakah konfigurasi antara perangkat keras dan perangkat lunak sudah

sesuai dengan kebutuhan sistem atau masih perlu dilakukan penyesuaian.

2. Pengujian Receiver

Pengujian receiver merupakan pengujian dari sisi database dan web yang

dirancang, pengujian dilakukan untuk mengetahui konfigurasi antara database

dengan web sudah sesuai dengan kebutuhan sistem yang dirancang atau masih perlu

dilakukan penyesuaian.

3.5 Analisa Data

Data yang diperoleh melalui hasil pengujian pada keseluruhan sistem akan diolah

lalu kemudian dilakukan analisa terhadap data yang telah diperoleh dan dibahas

pada bahasan analisa dan pembahasan.

III-5
3.6 Analisa Hasil Pengujian

Dari hasil perancangan sistem yang telah dibangun, lalu dilakukan pengujian pada

sistem. Adapun parameter pengujian sistem yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 1 Rancangan Analisa Hasil Pengujian

No. Item Pengujian Hasil Keterangan


Pengujian Hardware:
A. NodeMcu
B. Koneksi NodeMcu Dengan Acces
1 Point
C. LCD 20x4
E. Modul PZEM-004T
F. Pengujian Hardware Keseluruhan
Pengujian Software:
A. Pembuatan Database
2
B. Pembuatan Halaman WEB
C. Koneksi Database Dengan WEB
Pengujian Sistem Keseluruhan:
A. Koneksi Hardware Dengan Database
B. Mengirim Data Pengukuran Ke
Database
3 C. Menampilkan Data Pengukuran Pada
WEB
D. Menampilkan Titik Lokasi Pada Peta
WEB
E. Menampilkan Status Kerja Pada WEB

III-6
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Diagram Alir Kerja Sistem

Cara kerja sistem yang telah dibangun secara keseluruhan dijelaskan pada

diagram alur pada gambar 4.1 - 4.4

Gambar 4. 1 Diagram Alir Kerja Sistem Bagian 1

IV-1
Gambar 4. 2 Diagram Alir Kerja Sistem Bagian 2

IV-2
Gambar 4. 3 Diagram Alir Kerja Sistem Bagian 3

IV-3
Alur kerja sistem dibagi menjadi 3, yang pertama yaitu sistem perangkat keras yang

merupakan sistem untuk memperoleh data menggunakan sensor. Lalu yang kedua

yaitu mengirimkan data ke database maria-db, dan yang ketiga yaitu mengolah data

dari database maria-db dan menampilkan data tersebut pada halaman web yang

akan diakses oleh user melalui jaringan internet.

a. Sistem Perangkat keras

Pada sistem perangkat keras yang terdiri dari komponen-komponen NodeMcu,

modul PZEM-004T, LCD, potensiometer, dan rangkaian power suplai. Fungsi dari

sistem perangkat keras ini adalah untuk mengukur data-data kelistrikan berupa

tegangan, arus, daya dan faktor daya, yang kemudian ditampilkan pada display

LCD yang dapat diatur oleh potensiometer untuk merubah tampilan slide pada

LCD.

b. Pengiriman Data

Data yang telah diperoleh oleh pengukuran yang dilakukan oleh sistem perangkat

keras kemudian dikirim ke database maria-db, selain data yang diperoleh secara

otomatis oleh prototipe data koordinat tempat gardu gardu yang akan dimonitor

juga dimasukan secara manual kedalam database.

c. Pengolahan Data Database Kedalam Web

Data didalam database maria-db akan ditampilkan dalam web. Data-data koordinat

akan ditampilkan dalam bentuk tampilan peta dengan menggunakan Google Maps

API, sedangkan data-data tegangan, arus, daya, dan faktor daya akan ditampilkan

dalam data realtime.

IV-4
4.2 Rancang Bangun Sistem

4.2.1. Prinsip Kerja Alat

Gambar 4. 4 Diagram Blok Sistem

Prinsip kerja dari alat monitoring dan pemetaan gardu ini dimulai dari power suplai

DC 5 V yang memberi tegangan input bagi NodeMcu sebagai tempat pemrosesan

data-data yang diperoleh dari modul sensor yang digunakan, yakni modul PZEM-

004T dan potensiometer sebagai inputan data bagi NodeMcu, dan menghasilkan

data output berupa tampilan data-data pada display LCD 20x4, led indikator dan

data-data yang terkirim ke database maria-db, yang kemudian data-data didalam

database maria-db akan ditampilkan pada tampilan web sederhana.

Input modul PZEM-004T ini yakni berupa tegangan DC 5v, sehingga suplai

inputannya tidak langsung terhubung dari NodeMcu, modul PZEM-004T terdiri

dari 4 pin inputan data, yakni 2 pin untuk input tegangan AC, dan 2 pin lainnya

untuk input arus AC hingga maksimal 100 A sesuai dengan datasheet pada modul.

IV-5
Pin input tegangan dihubungkan pada Fasa dan netral jalur listrik, sedangkan pin

input arus dihubungkan pada transformator arus yang ditempatkan pada fasa yang

terhubung ke beban. Modul PZEM-004T ini memiliki jeda pengulangan

pembacaan data setiap 2 detik. Data yang telah terbaca akan langsung dikirimkan

ke NodeMcu.

NodeMcu akan menerima dan mengolah data-data yang diperoleh dari modul

sensor. NodeMcu juga akan terhubung ke acces point sehingga data dapat disimpan

pada database maria-db melalui acces point.

Potensiometer berfungsi untuk memberi inputan analog yang datanya akan

digunakan untuk mengatur slide dari tampilan LCD.

LCD akan menampilkan data-data yang telah diperoleh NodeMcu dari modul-

modul sensor.

Maria-db akan menyimpan data yang diperoleh dari NodeMcu, dan akan

ditampilkan pada halaman web yang dapat diakses oleh user menggunakan jaringan

internet.

4.3 Perancangan Sisi Transmiter

4.3.1. Perancangan Hardware

4.3.1.1. Perancangan Power Suplai DC 5V

Power suplai DC 5V digunakan untuk menyuplai tegangan pada modul PZEM-

004T,

IV-6
Gambar 4. 5 Rangkaian Power Suplai DC 5 V

Bahan :
a. Transformator Step Down 220V/ 12V 1A
b. Dioda Bridge 1 A
c. Kapasitor 2200µF
d. Kapasitor 1000µF
e. Regulator Tegangan 7805
f. LED 5V

Penggunaan dioda bridge 4 (gambar 4.5) dilakukan untuk memperoleh output

tegangan penyearah penuh, sehingga tegangan keluaran dari dioda bridge akan

berbentuk tegangan DC namun masih terdapat noise pada gelombang tegangan.

Maka dari itu ditempatkan kapasitor untuk membantu mereduksi noise pada

gelombang. Kemudian tegangan akan diturunkan menjadi 5V oleh regulator

tegangan.

4.3.1.2. Perancangan LCD 20x4

Perancangan ini dilakukan untuk melakukan pengujian komponen LCD terhadap

kesesuaian inputan karakter yang diberikan oleh NodeMcu.

Gambar 4. 6 Rangkaian NodeMcu Dengan LCD 20x4

IV-7
Bahan :
a. NodeMcu
b. LCD 20x4
c. Modul I2C

LCD 20x4 yang sebenarnya memiliki banyak pin untuk dapat dihubungkan ke

mikroprosesor, namun kapasitas jumlah pin yang tersedia pada NodeMcu tidak

dapat menampung keseluruhan pin dari LCD, maka untuk dapat menghemat

penggunaan pin pada LCD digunakanlah modul I2C yang dihubungkan ke pin-pin

pada LCD. Output dari modul I2C ini hanya memiliki 4 pin yang akan dihubungkan

ke NodeMcu. Untuk konfigurasi pin-pin LCD dan NodeMcu dapat dilihat pada

gambar 4.6.

4.3.1.3. Perancangan Modul PZEM-004T

Perancangan ini dilakukan untuk pengujian pengukuran data tegangan.

Gambar 4. 7 Rangkaian NodeMcu PZEM-004T

Bahan:

a. NodeMcu

b. PZEM-004T

IV-8
Modul PZEM-004T memiliki 4 pin yang terhubung ke NodeMcu, yaitu gnd, vcc,

rx dan tx. Untuk dapat mengirimkan data hasil pengukuran ke NodeMcu maka pin

tx harus terhubung pada pin rx NodeMcu (gambar 4.7).

4.3.1.4. Perancangan Keseluruhan Perangkat Keras

Perancangan sistem secara keseluruhan dilakukan setelah pengujian rangkaian-

rangkaian sebelumnya dinyatakan berhasil. Rangkaian sistem keseluruhan ini

(gambar 4.8) merupakan penggabungan rangkaian-rangkaian awal.

Gambar 4. 8 Rangkaian Sistem Keseluruhan

IV-9
4.3.2. Perancangan Software

4.3.2.1. Perancangan Sketch

1. Perancangan Sketch Library

Gambar 4. 9 Sketch Library

Sketch library pada gambar 4.9 merupakan library keseluruhan yang digunakan

dalam sketch pembuatan sistem perangkat keras. Intruksi yang digunakan untuk

memanggil library dari masing-masing komponen adalah #include.

2. Perancangan Sketch Inisiasi Pin Sensor

Gambar 4. 10 Sketch Inisiasi Pin Sensor

IV-10
Gambar 4. 11 Sketch Inisiassi Pin LED

Pada gambar 4.10 terdapat beberapa inisiasi setup pin-pin sensor yang terhubung

pada NodeMcu, inisiasi pin tersebut digunakan untuk memanggil fungsi pin pada

NodeMcu sehingga berfungsi sesuai dengan perintah.

Sketch PZEM004T pzem(13,15); (gambar 4.10) berfungsi untuk menempatkan

2 pin komunikasi RX dan TX pada PZEM-004T kemudian dihubungkan pada pin

13, dan 15 atau pin D7 dan D8 pada NodeMcu.

Sketch int sensorPin = A0; berfungsi untuk menginisiasi kan pin pada

potensiometer dihubungkan ke pin A0 atau pin analog 0 pada NodeMcu.

Sketch #define LED D0, #define LED1 D5, #define LED2 D6, (gambar

4.11) berfungsi untuk mendefinisikan LED pada pin D0, LED1 pada pin D5, dan

LED2 pada pin D7.

Pin-pin komunikasi modul GPS dihubungkan ke pin RX dan TX pada

NodeMcu,sedangkan pin-pin komunikasi pada LCD dihubungkan ke pin D1 dan

D2 pada NodeMcu.

IV-11
3. Perancangan Sketch Penampung Data Sensor

Gambar 4. 12 Sketch Penampung Data Sensor

Sketch pada gambar 4.12 digunakan untuk mendefinisikan nilai dari data-data

pengukuran, sketch float merupakan jenis data berbentuk float yang artinya data

bertipe numerik yang memiliki nilai decimal.

Sketch bool merupakan tipe data boolean berbentuk true atau false.

4. Perancangan Sketch Millis Jeda Waktu

Gambar 4. 13 Sketch Millis Jeda Waktu

Sketch millis pada gambar 4.13 digunakan sebagai pengganti sketch jeda, millis

berfungsi untuk jeda waktu. Berbeda dengan jeda, millis tidak akan

menghambat program yang lainnya karena untuk mengatur jeda pada millis

dilakukan dengan nilai pembanding dari timer yang berjalan secara default ketika

NodeMcu dinyalakan.

IV-12
5. Perancangan Sketch Void Setup

Gambar 4. 14 Sketch Void Setup

Sketch void setup pada gambar 4.14 akan dijalankan satu kali ketika sistem

pertama kali dinyalakan dan berfungsi sebagai inisiasi awal.

Sketch

new_serial.begin(115200);

Berfungsi sebagai inisiasi baudrate serial yang digunakan. Baudrate default

NodeMcu adalah 115200.

IV-13
6. Perancangan Sketch Modul PZEM-004T

Gambar 4. 15 Sketch Modul PZEM-004T

Pada gambar 4.15, Sketch

tegangan = pzem.voltage(ip);
arus = pzem.current(ip);
daya = pzem.power(ip);
pf = ((daya)/(tegangan * arus));

berfungsi untuk memanggil data dari hasi pengukuran pada modul PZEM-004T.

7. Perancangan Sketch Void Waktu

Gambar 4. 16 Sketch Void Waktu

Pada gambar 4.16 Sketch void waktu berfungsi untuk mengambil data waktu dan
tanggal dari internet.

IV-14
8. Perancangan Sketch LCD 20x4

Gambar 4. 17 Sketch Menampilkan Data PZEM-004T

Sketch pada gambar 4.17 berfungsi untuk menampilkan data hasil pengukuran

modul PZEM-004T ke dalam LCD.

Gambar 4. 18 Sketch Menampilkan Kecepatan Internet

Sketch pada gambar 4.18 berfungsi untuk menampilkan data kecepatan internet dari

signal wifi yang terhubung.

IV-15
Gambar 4. 19 Sketch Menampilkan Waktu

Pada gambar 4.19 Sketch tersebut merupakan perintah dasar yang berfungsi untuk

menampilkan karakter pada LCD.

Sketch lcd.setCursor(0, 0) merupakan perintah untuk menentukan posisi

awal penulisan karakter pada LCD, (0, 0) merupakan koordinat yang menunjukan

posisi baris, kolom dari LCD.

9. Perancangan Sketch Pengiriman Data

Gambar 4. 20 Sketch Url Database

IV-16
Gambar 4. 21 Sketch Pengiriman Data Tegangan

Pada gambar 4.21, Sketch tersebut merupakan perintah untuk mengirim data

pengukuran ke alamat url yang dituju, proses ini tidak bisa dilakukan pada sisi

transmitter saja, akan tetapi harus disinkronkan dengan sisi receiver.

Sketch

String url1 = "http://192.168.43.70/skripsi/index.php?v="; pada

gambar 4.20 merupakan alamat penerima data yang dituju.

Sketch int httpCode = http.GET(); pada gambar 4.21 merupakan inisiasi

metode pengiriman data yang dilakukan, yaitu metode GET, yang artinya data akan

dikirim melalui url.

IV-17
10. Perancangan Sketch Void Loop

Gambar 4. 22 Sketch Void Loop

Sketch void loop pada gambar 4.22 merupakan sketch yang akan dijalankan

secara berulang-ulang sehingga sistem akan terus berjalan.

4.4 Perancangan Sisi Receiver

4.4.1. Perancangan Database

Persiapan awal dalam membuat database Maria-db yaitu dengan menginstall

aplikasi XAMPP atau sejenisnya yang menyediakan layanan database Maria-db.

Aktifkan modul apache dan Maria-db seperti pada gambar kemudian klik admin

pada mysql untuk dapat mengakses PhpMyAdmin.

IV-18
Gambar 4. 23 Tampilan Aplikasi XAMPP

pada PhpMyAdmin terdapat 2 cara untuk membuat database, salah satunya

menggunakan sql, yaitu dengan cara memasukan sketch sql untuk membuat tabel

dan jenis data pada database Maria-db. Untuk mengakses sql ditunjukan pada

gambar 4.23 dan untuk sketch pembuatan tabel database ditunjukan pada gambar

4.24 dan gambar 4.25.

Gambar 4. 24 Tampilan PhpMyAdmin

IV-19
Gambar 4. 25 Pembuatan Database Melalui Sketch SQL

Pada sketch sql CREATE TABLE ‘lokasi’ {…} (gambar 4.25) merupakan perintah

untuk membuat tabel dengan nama lokasi, sedangkan sketch yang berada dalam

tanda {…} merupakan atribut yang ada pada tabel. Sketch no int NOT NULL

AUTO_INCREMENT, merupakan salah satu kolom yang ada didalam tabel, no

merupakan nama kolom, int merupakan jenis data integer yang diperbolehkan

pada kolom no, NOT NULL merupakan fungsi pada kolom no yang artinya data pada

kolom no tidak boleh dikosongkan dan AUTO_INCREMENT merupakan fungsi agar

data pada kolom no akan selalu bertambah 1 setiap data yang masuk.

Dari eksekusi perintah tersebut didapat tabel pada database Maria-db seperti pada

gambar 4.26

Gambar 4. 26 Tampilan Tabel Lokasi Maria-db

IV-20
Untuk membuat tabel database yang lainnya digunakan cara yang sama, tapi

dilakukan beberapa penyesuaian nama tabel, isi dan tipe data yang digunakan pada

script. Hasil tabel lainnya ditunjukan pada gambar 4.27 dan gambar 4.28.

Gambar 4. 27 Tampilan Tabel Data Maria-db

Gambar 4. 28 Tampilan Tabel Data Lokasi Maria-db

4.4.2. Perancangan Google Maps API

Untuk dapat merancang google Maps API, hal pertama yang harus dilakukan adalah

memperoleh API key untu dapat mengakses sebuah map pada halaman web yang

akan dibuat. Untuk memperoleh API key dapat diperoleh pada laman

https://console.developers.google.com. Setelah laman web terbuka akan

terdapat tampilan seperti pada gambar 4.29.

Gambar 4. 29 Tampilan Laman https://console.developers.google.com.

IV-21
setelah memilih projek dan kemudian berhasil mengaktifkan Maps JavaScript API

maka API key akan didapat seperti pada gambar 4.30.

Gambar 4. 30 API key Maps Javascript API

API key yang didapat akan digunakan pada script untuk memanggil library.

Gambar 4. 31 Script Memanggil Library Maps JavaScript API

Bagian yang ditutup pada gambar 4.31 merupakan penempatan API key yang sudah

diperoleh. Sketch untuk menampilkan google maps pada halaman web dapat dilihat

pada gambar 4.32

Gambar 4. 32 Sketch Menampilkan Google Maps API

Pada gambar 4.32 bagian-bagian seperti:

IV-22
Sketch center:new google.maps.LatLng(-8.5830695,116.3202515)

merupakan property peta untuk menentukan titik tengah koordinat peta yang ingin

ditampilkan.

Sketch mapTypeId:google.maps.MapTypeId.ROADMAP merupakan properti

peta untuk menentukan tipe map yang digunakan, tipe map yang digunakan adalah

Roadmap.

Sketch var peta = new google.maps.Map

(document.getElementById("googleMap"), propertiPeta);

untuk menampilkan peta sesuai dengan property yang telah dibuat pada sketch var

propertiPeta.

4.4.3. Perancangan Web Server

Pembuatan web dilakukan dengan menggunakan script html yang dipadukan

dengan javascript dan css yang ditempatkan dalam file berekstensi (.php).

Web tersusun dari beberapa komponen utama, yaitu html yang merupakan format

kerangka web, css yang berfungsi untuk memperindah tampilan web, php untuk

menambahkan fungsi-fungsi tertentu seperti koneksi ke database, mengambil dat

dari database, dan ada javascript untuk menampilkan peta, memberikan popup

notifikasi, dll.

a. HTML

b. CSS

c. PHP

d. Javascript

IV-23
web yang dibangun terdiri dari beberapa halaman dengan fungsi nya masing-

masing, yaitu:

1. Halaman Utama Web

Pada halaman utama terdapat judul halaman pada bagian atas, beberapa link untuk

mengakses halaman lainnya, dan juga ada tampilan map yang menunjukan lokasi

dan status kerja dari gardu distribusi yang di monitoring, untuk sketch tampilan

utama ditunjukan pada gambar 4.33, dan file-file yang digunakan untuk mendukung

halaman utama web yaitu pada gambar 4.34.

Gambar 4. 33 Sketch Perancangan Tampilan Awal Web

Gambar 4. 34 File Php Tambahan Sketch Tampilan Awal Web

2. Halaman Persebaran Gardu

Pada halaman persebaran gardu terdapat sketch untuk tampilan map (gambar 4.35

dan gambar 4.36) yang dilengkapi dengan beberapa penanda dari beberapa lokasi

IV-24
gardu distribusi yang terdapat di kota tasikmalaya. Juga terdapat tombol beranda

sebagai tombol kembali ke halaman utama web.

Gambar 4. 35 Sketch Perancangan Halaman Persebaran Gardu

Gambar 4. 36 File Php Tambahan Halaman Persebaaran Gardu

3. Halaman Data Gardu

Pada halaman data gardu terdapat sketch (gambar 4.37) untuk menampilkan nilai

data-data terukur dari gardu yang dimonitoring, data-data yang diukur adalah

tegangan, arus, dan daya. Terdapat juga tombol untuk kembali untuk mengakses

halaman awal. Pada halaman data gardu juga terdapat tombol download untuk

mengunduh data yang terdapat pada database.

IV-25
Gambar 4. 37 Sketch Halaman Data Gardu

4.5 Upload Dan Read Database

4.5.1. Upload Database

Upload data ke dalam database dilakukan untuk memasukan data yang dikirim dari

prototipe ke dalam tabel pada database yang telah dibuat. Proses upload data ini

dibuat dalam bentuk sketch berekstensi .php yang didalamnya memuat intruksi

untuk menangkap data dari prototipe dan memasukannya ke dalam tabel database.

IV-26
Gambar 4. 38 Sketch Penerima Data Tegangan

Sketch pada gambar 4.38 berfungsi sebagai penerima data yang dikirimkan oleh

prototipe, sketch tersebut menangkap data yang dikirim dengan metode GET pada

prototipe sehingga diterima kembali melalui metode GET pada sketch.

Sketch

$v = $_GET ['v'];
$i = $_GET ['i'];
$d = $_GET ['p'];
Merupakan variabel penangkap data menggunakan metode GET, sebelum nantinya

data diinputkan kedalam tabel database.

Sketch

$conn = Mysqli_connect($host, $user, $pass, $name);


Merupakan perintah untuk dapat terhubung kedalam database yang telah dibuat.

IV-27
Sketch

$sql = "INSERT INTO data (tegangan, arus, daya) VALUES ('$v',


'$i', '$d')";
Merupakan perintah untuk memasukan nilai-nilai data yang berhasil ditangkap

VALUES ('$v', '$i', '$d')" kedalam tabel data yang berisi kolom-kolom

(tegangan, arus, daya).

4.5.2. Read Database

Read database (gambar 4.39) merupakan intruksi yang digunakan untuk membaca

nilai data pada tabel database, data tersebut kemudian akan ditampilkan pada

halaman web dalam bentuk maps, maupun grafik. Perintah untuk membaca data

dilakukan dalam sketch didalam file berekstensi .php

Gambar 4. 39 Sketch Read Data Tegangan

Dalam proses read maupun upload data pada database maria-db, hal yang harus

selalu ada adalah koneksi dengan database. pada gambar 4.39 terdapat Sketch

$sql = mysqli_query(mysqli_connect("SELECT * FROM data ORDER

BY no DESC LIMIT 1");

Merupakan perintah untuk memilih keseluruhan data (*) pada tabel data. Sketch

ORDER BY no DESC LIMIT 1 berarti data yang dipilih akan diurutkan dari data

terbaru dan dibatasi hanya 1 data saja, atau dengan kata lain sketch tersebut

memerintahkan untuk memilih satu data terakhir yang ada pada tabel data.

IV-28
Setelah data dipilih harus ada perintah untuk mengambil data, perintah tersebut

adalah sketch mysqli_fetch_array, sketch tersebut berfungsi untuk

mengambil data yang telah dipilih.

4.6 Pengujian Sisi Transmiter

4.6.1. Pengujian NodeMcu

Gambar 4. 40 Sketch Pengujian NodeMcu

Gambar 4. 41 Rangkaian Pengujian NodeMcu

Pengujian NodeMcu dilakukan untuk mengetahui apakah NodeMcu berfungsi

dengan baik atau tidak, sesuai dengan hasil pengujian menggunakan sketch pada

gambar 4.40 dengan perintah untuk melakukan blink pada led dengan jeda 0.5 detik.

dilihat dari hasil pengujian pada gambar 4.41 yang menunjukan posisi led dalam

IV-29
keadaan menyala dapat disimpulkan bahwa NodeMcu mampu menjalankan

perintah dengan baik.

4.6.2. Pengujian LCD 20x4

Pengujian NodeMcu dengan modul LCD 20x4 dilakukan untuk mengetahui

kesesuaian karakter antara perintah dan karakter yang ditampilkan pada LCD.

Dari hasil pengujian yang dilakukan didapat data pada tabel 4.1.

Tabel 4. 1 Instruksi Penampilan Karakter LCD

Intruksi Penampilan Karakter


Instruksi LCD
Hello, world Hello, world
Tugas Akhir Tugas Akhir
Teknik Elektro Teknik Elektro
157002083 157002083

Gambar 4. 42 Hasil Pengujian LCD

Dari hasil pegujian (gambar 4.42) tersebut dapat disimpulkan bahwa LCD 20x4

dengan modul I2C memiliki tingkat kesesuaian 100% terhadap kondisi yang

diperintahkan pada NodeMcu.

IV-30
4.6.3. Pengujian Modul PZEM-004T

Gambar 4. 43 Skecth Pengujian Modul PZEM-004T

Gambar 4. 44 Rangkaian Pengujian Modul PZEM-004T

Gambar 4. 45 Hasil Pengujian Modul PZEM-004T

IV-31
Pengujian modul PZEM-004T dilakukan untuk mengetahui apakah modul PZEM-

004T dapat menghasilkan nilai pengukuran atau tidak. Pengujian dilakukan dengan

menggunakan sketch pada gambar 4.43. PZEM-004T mendapat suplai 5v dari

rangkaian penyearah dan mendapatkan input tegangan terukur dari jaringan listrik

1 fasa pln. Pengukuran dilakukan pada saat kondisi tidak berbeban. Hasil pengujian

pada gambar 4.45 menunjukan bahwa modul PZEM-004T mampu mengeluarkan

nilai hasi pengukuran terhadap besaran listrik.

4.7 Pengujian Sisi Receiver

4.7.1. Pengujian Penerimaan Data Database

Pengujian penerimaan data pada database dilakuan untuk mengetahui apakah data

yang dikirim oleh prototipe telah sukses tersimpan pada database ataupun tidak.

Berdasarkan gambar 4.46 menunjukan bahwa data yang telah dikirim dapat

diterima dengan metode GET dan kemudian data yang telah diterima dimasukan ke

dalam database. Hasil pengujian sketch pada gambar, dapat ditunjukan pada

gambar

Gambar 4. 46 Data Tabel Tegangan Database Maria-db

IV-32
Pada gambar 4.46 dapat dilihat bahwa tabel tegangan terisi oleh data-data hasil

pengukuran yang diperoleh prototipe, hal ini menunjukan bahwa proses

penyimpanan data pada database berhasil dilakukan.

4.8 Pengujian Sistem

Sistem yang telah dirancang kemudian diuji berdasarkan beberapa parameter

utama, yaitu pengukuran besaran listrik, keakuratan titik lokasi, jeda pengiriman

data, status on/off gardu dan perhitungan perkiraan penggunaan daya pada

prototipe.

Adapun keseluruhan sistem yang dibangun ditampilkan pada gambar 4.47

Gambar 4. 47 Rancangan Sistem Secara Keseluruhan

4.8.1. Pengujian Pengukuran Besaran Listrik

Pengujian pengukuran besaran listrik dilakukan untuk mengetahui tingkat akurasi

prototipe dalam mengukur besaran listrik. Pengujian ini dilakukan dengan

membandingkan hasil pengukuran antara prototipe dengan hasil pengukuran yang

diperoleh oleh alat ukur clam on power hitester untuk mengetahui tingkat error

pengukuran pada saat beban besar terpasang.

IV-33
Pengujian dilakukan pada 3 jenis beban yang besaran nya bervariatip untuk

mengetahui tingkat keakurasian pengukuran yang diperoleh menggunakan

prototipe pada berbagai tingkatan beban terpasang. Pengujian ini dilakukan dengan

cara memasang alat ukur pada objek pengukuran, lalu memvideo pada kedua

tampilan output.

Pengukuran prototipe memiliki jeda pembacaan data sebesar 2 detik tiap

pengulangannya, sedangkan untuk pembacaan awal yaitu sebesar 4 detik.

Sedangkan pada clam on power hitester, jeda pengulangan pembacaan hanya

sebesar 1 detik, dan untuk pembacaan awal 1 detik.

Dari hasil pengukuran tersebut yang dilakukan sebanyak 20 kali pengulangan pada

clam on power hitester dan 10 kali pengulangan pada hasil pengukuran prototipe,

nilai selisih pengukuran diambil berdasarkan hasil pengukuran prototipe dikurangi

rata-rata pengukuran pada clam on power hitester, sebagai berikut:

𝑆𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ = 𝐴 − 𝐵 (4-1)

𝐴 = 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑡𝑜𝑡𝑖𝑝𝑒

𝐵 = 𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝐶𝑙𝑎𝑚 𝑂𝑛 𝑝𝑜𝑤𝑒𝑟 𝐻𝑖𝑡𝑒𝑠𝑡𝑒𝑟

Karena perbandingan jeda pengukuran antara kedua alat tersebut 2:1 detik, maka:

𝐷𝑎𝑡𝑎 1+𝐷𝑎𝑡𝑎 2
𝐵= (4-2)
2

Untuk menentukan nilai margin of error, data hasil pengukuran clam on power

hitester dijadikan referensi terhadap data hasil pengukuran prototipe. Sehingga

didapat persamaan:

IV-34
𝑆𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ
𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 𝑥 100% (4-3)
𝐵

Nilai keseluruhan hasil perngukuran, maupun perhitungan dapat dilihat pada tabel

4.2 - 4.13.

a. Pengujian beban laptop

Beban pengujian menggunakan laptop Lenovo dengan tipe ideapad 14IBR.

Gambar 4. 48 Pengukuran Beban Laptop

IV-35
Tabel 4. 2 Pengukuran Tegangan Beban Laptop

Hasil Pengukuran Tegangan Dengan Beban Laptop (Volt)


Clam On Power
Prototipe Selisih Margin of Error
No. Hitester
201,10
1 201,5 200,80 0,55 0,274%
200,60
2 202,6 200,80 1,9 0,947%
200,90
3 202,6 200,70 1,80 0,896%
201,30
4 199,4 202,10 -2,3 -1,140%
202,00
5 199,4 202,10 -2,65 -1,312%
202,40
6 199,9 201,20 -1,9 -0,942%
201,30
7 199,4 201,30 -1,90 -0,944%
201,30
8 201,7 201,20 0,45 0,224%
201,20
9 202,3 201,20 1,10 0,547%
201,00
10 201,9 201,60 0,6 0,298%

IV-36
Tabel 4. 3 Pengukuran Arus Beban Charger Laptop

Hasil Pengukuran Arus Dengan Beban Laptop (Ampere)


Clam On Power
No. Prototipe Selisih Margin of Error
Hitester
0,26
1 0,24 0,26 -0,02 -7,69%
0,25
2 0,23 0,26 -0,025 -9,80%
0,26
3 0,23 0,26 -0,03 -11,54%
0,26
4 0,24 0,26 -0,02 -7,69%
0,25
5 0,24 0,25 -0,01 -4,00%
0,26
6 0,24 0,26 -0,02 -7,69%
0,26
7 0,24 0,25 -0,015 -5,88%
0,25
8 0,23 0,26 -0,025 -9,80%
0,26
9 0,23 0,25 -0,025 -9,80%
0,26
10 0,23 0,25 -0,025 -9,80%

IV-37
Tabel 4. 4 Pengukuran Daya Pada Beban Laptop

Hasil Pengukuran Daya Dengan Beban Laptop (Watt)


Clam On Power
Prototipe Selisih Margin of Error
No. Hitester
32,00
1 31 32,00 -1 -3,125%
32,00
2 32 32,00 0 0,000%
32,00
3 31 33,00 -1,5 -4,615%
32,00
4 31 32,00 -1 -3.125%
32,00
5 33 32,00 1 3,125%
32,00
6 32 32,00 0 0,000%
32,00
7 33 32,00 1 3,125%
32,00
8 32 32,00 0 0,000%
32,00
9 32 32,00 0 0,000%
32,00
10 32 32,00 0 0,000%

IV-38
Tabel 4. 5 Pengukuran Faktor Daya Pada Beban Laptop

Hasil Pengukuran Power Faktor Dengan Beban Laptop


Clam On Power
Prototipe Selisih Margin of Error
No. Hitester
0,62
1 0,641 0,63 0,0145 2,319%
0,63
2 0,687 0,62 0,0602 9,613%
0,62
3 0,665 0,62 0,0418 6,698%
0,62
4 0,648 0,62 0,0268 4,312%
0,62
5 0,690 0,63 0,0651 10,419%
0,63
6 0,667 0,63 0,0390 6,210%
0,63
7 0,690 0,63 0,0621 9,891%
0,63
8 0,690 0,63 0,0588 9,317%
0,63
9 0,688 0,63 0,0592 9.426%
0,63
10 0,689 0,63 0,0586 9,295%
0,63
11 0,689 0,63 0,0554 8,746%
0,63
12 0,689 0,63 0,0579 9,176%

b. Pengujian beban mesin jahit

Pengujian dilakukan di rumah pada pukul 14:20 6/16/2019.

Beban pengujian menggunakan mesin jahit merek JUKI DDL 8100e dengan

konsumsi daya pada rating sebesar 100 Watt.

IV-39
Gambar 4. 49 Pengukuran Beban Mesin Jahit

Tabel 4. 6 Pengukuran Tegangan Pada Beban Mesin Jahit

Hasil Pengukuran Tegangan Dengan Beban Mesin Jahit (Volt)


Clam On Power
No. Prototipe Selisih Margin of Error
Hitester
205,2
204,2 -0,85 -0,41%
1 204,9
205,5
204,9 -0,5 -0,24%
2 205,3
204,9
203,5 -1,75 -0,85%
3 205,6
205,6
203,7 -1,05 -0,51%
4 203,9
204,6
203,7 -0,9 -0,44%
5 204,6
204,6
203,4 -0,9 -0,44%
6 204
204,6
203,2 -1,45 -0,71%
7 204,7
204,7
203,1 -1,55 -0.76%
8 204,6
204,3
202,5 -2 -0,98%
9 204,7
204,7
203,5 -0,95 -0,46%
10 204,2

IV-40
Tabel 4. 7 Pengukuran Arus Pada Beban Mesin Jahit

Hasil Pengukuran Arus Dengan Beban Mesin Jahit (Ampere)


Clam On Power
No. Prototipe Selisih Margin of Error
Hitester
1,57
1,53
1 1,56 -0,035 -2,24%
1,58
1,53
2 1,57 -0,045 -2,86%
1,56
1,53
3 1,56 -0,03 -1,92%
1,58
1,52
4 1,54 -0,04 -2,56%
1,55
1,52
5 1,6 -0,055 -3,49%
1,55
1,52
6 1,54 -0,025 -1,62%
1,56
1,51
7 1,56 -0,05 -3,21%
1,56
1,51
8 1,54 -0,04 -2,58%
1,56
1,5
9 1,56 -0,06 -3,85%
1,55
1,51
10 1,56 -0,045 -2,89%

IV-41
Tabel 4. 8 Pengukuran Daya Pada Beban Mesin Jahit

Hasil Pengukuran Daya Dengan Beban Mesin Jahit (Watt)


Clam On Power
No. Prototipe Selisih Margin of Error
Hitester
107
107
1 106 0,5 0,47%
107
109
2 107 2 1,87%
107
107
3 107 0 0,00%
106
106
4 107 -0,5 -0,47%
105
108
5 106 2,5 2,37%
110
106
6 106 -2 -1,85%
105
106
7 106 0,5 0,47%
106
107
8 106 1 0,94%
105
105
9 106 -0,5 -0,47%
106
107
10 105 1,5 1,42%

IV-42
Tabel 4. 9 Pengukuran Faktor Daya Pada Beban Mesin Jahit

Hasil Pengukuran Faktor Daya Dengan Beban Mesin Jahit


Clam On Power
No. Prototipe Selisih Margin of Error
Hitester
0,333
0,35
1 0,334 0,0165 4,95%
0,332
0,35
2 0,332 0,018 5,42%
0,333
0,35
3 0,337 0,015 4,48%
0,334
0,33
4 0,334 -0,004 -1,20%
0,334
0,34
5 0,334 0,006 1,80%
0,335
0,34
6 0,334 0,0055 1,64%
0,333
0,34
7 0,335 0,006 1,80%
0,336
0,33
8 0,335 -0,0055 -1,64%
0,335
0,35
9 0,332 0,0165 4,95%
0,334
0,35
10 0,334 0,016 4,79%

c. Pengujian pada beban peralatan elektronik rumah

Pengujian dilakukan dirumah pada pukul 13.00 26/Juni/2019.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan beban terukur sebagai berikut

1) TV LED LG 32LH510D LED TV 32 Inch Daya Listrik 37 Watt

2) Playstation 4 Daya Maksimum 310 Watt

3) Rice Cooker MIYAKO MCM606 Rice Cooker Daya Maksimum 350

Watt

4) Kipas Angin Maspion wall fan MWF-41K Daya Maksimum 55 Watt

5) Air Cooler Daya Maksimum 55 Watt

6) Laptop Lenovo Ideapad 14IBR Daya 32 Watt

IV-43
Gambar 4. 50 Pengujian Pengukuran Beban Elektronik

Tabel 4. 10 Pengukuran Tegangan Pada Beban Peralatan Elektronik

Hasil Pengukuran Tegangan Dengan Beban Varian Elektronik (Volt)


Clam On Power
No. Prototipe Selisih Margin of Error
Hitester
219,60
219,8 0,25 0,114%
1 219,50
219,40
219,8 0,4 0,182%
2 219,40
219,40
219,7 0,30 0,137%
3 219,40
219,70
220,2 0,55 0,250%
4 219,60
219,60
220,5 1,10 0,501%
5 219,20
219,40
220,4 0,95 0,433%
6 219,50
219,60
220,4 0,85 0,387%
7 219,50
219,60
219,8 0,2 0,091%
8 219,60
219,50
219,8 0,35 0,159%
9 219,40
219,50
219,8 0,25 0,114%
10 219,60

IV-44
Tabel 4. 11 Pengukuran Arus Pada Beban Peralatan Elektronik

Hasil Pengukuran Arus Dengan Beban Varian Elektronik (Amper)


Clam On Power
No. Prototipe Selisih Margin of Error
Hitester
3,46
3,46 -0,005 -0,14%
1 3,47
3,47
3,46 -0,01 -0,29%
2 3,47
3,47
3,47 0 0,00%
3 3,47
3,47
3,47 0 0,00%
4 3,47
3,47
3,47 0 0,00%
5 3,47
3,47
3,47 0 0,00%
6 3,47
3,47
3,47 0 0,00%
7 3,47
3,46
3,47 0,01 0,29%
8 3,46
3,46
3,47 0,005 0,14%
9 3,47
3,47
3,47 0 0,00%
10 3,47

IV-45
Tabel 4. 12 Pengukuran Daya Pada Beban Peralatan Elektronik

Hasil Pengukuran Daya Dengan Beban Varian Elektronik (Watt)


Clam On Power
No. Prototipe Selisih Margin of Error
Hitester
751
757 5,50 0,732%
1 752
752
755 3,5 0,466%
2 751
752
756 4,50 0,599%
3 751
752
757 5,5 0,732%
4 751
751
756 6,00 0,800%
5 749
751
757 5,5 0,732%
6 752
752
756 4,50 0,599%
7 751
752
756 4 0,532%
8 752
752
756 4,50 0,599%
9 751
751
755 3,5 0,466%
10 752

IV-46
Tabel 4. 13 Pengukuran Faktor Daya Pada Beban Peralatan Elektronik

Hasil Pengukuran Faktor Daya Dengan Beban Varian Elektronik


Clam On Power
No. Prototipe Selisih Margin of Error
Hitester
0,988
0,995 0,008 1,514%
1 0,987
0,988
0,993 0,006 1,139%
2 0,986
0,988
0,992 0,005 0,919%
3 0,986
0,986
0,991 0,005 0,956%
4 0,986
0,986
0,988 0,003 0,593%
5 0,985
0,986
0.990 0,003 0,594%
6 0,987
0,987
0,989 0,002 0,421%
7 0,986
0,990
0,991 0,001 0,302%
8 0,990
0,990
0,991 0.003 0,586%
9 0,986
0,986
0,990 0,003 0,700%
10 0,987

Perbandingan Tegangan 3 Pengukuran


4.00
1.9 1.80
2.00 1.10
Simpangan

0.55 0.42 0.05 0.45 0.6


0.1
0.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12-0.50 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22-0.2
23 24
-2.00 -1.13 -0.63
-0.95
-1.45 -1.25
-1.775 -2.15
-2.65 -2.3 -2.65 -1.9 -1.90 -2.55
-4.00
Banyaknya Data

B. Laptop B. Mesin Jahit B. Varian Elektronik

Gambar 4. 51 Grafik Perbandingan Selisih Ketiga Hasil Pengukuran Tegangan

IV-47
Perbandingan Arus 3 Pengukuran
0
-0.01 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
-0.01
-0.02 -0.015 -0.015
-0.015 -0.015
-0.02 -0.02 -0.02 -0.02 -0.02
Simpangan -0.03 -0.025
-0.025 -0.03 -0.025 -0.025 -0.025-0.025-0.025
-0.03 -0.03 -0.0275 -0.03
-0.04 -0.035-0.0325 -0.0325
-0.04 -0.0425 -0.04 -0.04
-0.05 -0.045 -0.045
-0.05 -0.05 -0.0475
-0.06 -0.055
-0.06
-0.07
Banyaknya Data

B. Laptop B.Mesin Jahit B.Varian Elektronik

Gambar 4. 52 Grafik Perbandingan Selisih Ketiga Hasil Pengukuran Arus

Perbandingan Daya 3 Pengukuran


4
SIMPANGAN

2
0
-2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
-4
BANYAKNYA DATA

B.Laptop B.Mesin Jahit B.Varian Elektronik

Gambar 4. 53 Grafik Perbandingan Selisih Ketiga Hasil Pengukuran Daya

Tanda (-) pada data didalam tabel menandakan bahwa hasil pengukuran yang

diperoleh menggunakan prototipe lebih kecil dibandingkan dengan clam on power

hitester.

Besar nilai error (gambar 4.51 – gambar 4.53) paling tinggi terdapat pada

pengukuran beban laptop yang memiliki daya terukur sebesar 32 watt pada clam on

power hitester. Nilai error pada pengukuran prototipe memiliki margin error

tertinggi pada pengukuran arus yakni sebesar 11,54% dengan selisih -0,03 Ampere,

tegangan sebesar -1,312% dengan selisih -2,65 Volt , daya 4,615% dengan selisih -

1,5 Watt.

IV-48
Pada pengukuran beban mesin jahit dengan beban terukur 107 Watt pada clam on

power hitester, nilai error pada hasil pengukuran tegangan tertinggi sebesar 0,978%

dengan selisih -2 Volt, arus 3,846% dengan selisih -0,055 Ampere, daya 2,370%

dengan selisih 2,5 Watt.

Pada pengukuran beban listrik yang beragam, yaitu televise, kipas angin, play

station 4 dan laptop dengan beban terukur 751 watt pada clam on power hitester,

nilai error pada hasil pengukuran tegangan tertinggi sebesar 0,501% dengan selisih

1,1 Volt, arus 0,29% dengan selisih 0,01 Ampere, daya 0,80% dengan selisih 6

Watt.

Dari ketiga perbandingan tingkat kesalahan pengukuran pada tingkatan beban, nilai

selisih kesalahan pengukuran arus, tegangan maupun daya mengalami fluktuasi.

Sedangkan pada perhitungan margin error, ke-3 parameter tersebut memiliki nilai

margin error yang semakin mengecil. Sehingga berdasarkan percobaan tersebut

bahwa semakin tinggi beban terpasang, nilai error pada hasil pengukuran

menggunakan prototipe semakin kecil.

4.8.2. Perhitungan Perkiraan Jumlah Data Terkirim

Berdasar pada hasil pengujian jeda pengiriman data, menunjukan bahwa rata-rata

data terkirim ke database setiap 2 hingga 3 detik, apabila di asumsikan bahwa data

diterima oleh database setiap 2 detik, maka data yang akan ditampun oleh

database selama 1 hari sebanyak:

1 hari = 3600detik x 24 jam

1 hari = 86400 detik

Total data yang akan diterima adalah 86400/2 = 43.200 data.

IV-49
Banyaknya data yang diterima database setiap harinya membuat koneksi untuk

mengakses data menjadi lambat, sehingga diperlukan sistem untuk menghapus

data-data lama yang sudah tidak terpakai.

4.8.3. Pengujian Data dan Grafik Pada Web

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui respon perubahan data yang ditampilkan

pada halaman web terhadap perubahan nilai data yang ada didalam database. Data

ditampilkan dalam 2 bentuk penyajian, yaitu dengan tampilan angka-angka

parameter data yang dimonitor, dan tampilan grafik dari parameter yang dimonitor.

Perubahan data terjadi seiring dengan penambahan data pada database, nilai yang

ditampilkan dalam tampilan angka yaitu merupakan nilai-nilai terbaru yang ada

pada database, sedangkan pada grafik merupakan 50 data terbaru yang ada didalam

database. Tampilan angka-angka dapat dilihat pada gambar 4.54,sedangkan

tampilan grafik dapat dilihat pada gambar 4.55

Gambar 4. 54 Tampilan Data Dalam Bentuk Angka

IV-50
Gambar 4. 55 Tampilan Data Dalam Bentuk Grafik

4.8.4. Pengujian Status On/Off Sistem Pada Web

Pengujian dilakukan untuk mengetahui respon tampilan pada web pada saat terjadi

perubahan status gardu distribusi, perubahan status kerja didefinisikan berdasarkan

ada atau tidak ada nya tegangan terukur pada keluaran transformator step down

yang menyuplai tegangan 220 V.

Berdasarkan hasil pengujian didapat perubahan tampilan web pada saat menerima

data bahwa tidak ada tegangan terukur, web akan menampilkan popup notifikasi

bahwa sistem mengalami off yang hanya akan hilang ketika tombol ‘oke’ di klik

seperti pada gambar 4.56

Gambar 4. 56 Tampilan Notifikasi Ketika Gardu Off

IV-51
Tampilan halaman web keseluruhan akan menampilkan peta (2) dan juga

keterangan status dari sistem (1) seperti pada gambar 4.57.

Gambar 4. 57 Tampilan Status Gardu Off

Sedangkan ketika hasil pengukuran menunjukan adanya tegangan terdeteksi, sistem

akan berubah dan menampilkan tampilan yang sama akan tetapi dengan status kerja

yang berbeda, dan juga tidak ada popup notifikasi diawal menampilkan web seperti

pada gambar 4.58.

Gambar 4. 58 Tampilan Status Gardu On

IV-52
Ketika sistem dalam keadaan mendeteksi tegangan, maka notifikasi popup pada

halaman web tidak muncul dan hanya akan menampilkan status gardu pada

halaman web.

4.8.5. Perhitungan Penggunaan Daya Prototipe

Pengujian dilakukan untuk mengetahui konsumsi daya yang dibutuhkan untuk

dapat menyuplai kerja dari prototipe ini, pengujian dilakukan dengan mencari nilai

daya yang dibutuhkan oleh NodeMcu untuk dapat bekerja dan dihitung estimasi

kebutuhan daya yang diperlukan untuk dapat bekerja selama 24 jam.

Berdasarkan datasheet NodeMcu akan bekerja pada tegangan 5V dan akan

membutuhkan arus < 1.0mA ketika dalam keadaan terhubung ke jaringan internet.

Dari data terebut dapat dihitung nilai kebutuhan daya yang diperlukan prototipe

untuk dapat bekerja selama 24 jam yaitu sebagai berikut:

Energi = V x I x t

Energi = 5 x 1.0 𝑥 10−3 x 24 jam

Energi = 120 𝑥 10−3 Wh

Energi = 0,12Wh

Energi yang dibutuhkan prototipe untuk dapat bekerja selama 24 jam adalah 0,12

Wh, maka untuk dapat mendukung kerja prototipe selama 24 jam dibutuhkan suplai

baterai berkapasitas:

Wh = V*Ih

Ih = Wh/V

IV-53
Ih = 0,12/5

Ih = 0,024 Ah

Ih = 0,024 x 1000

Ih = 24 Ah

Maka kebutuhan energi untuk dapat menyuplai prototipe selama 24 jam adalah 24

Ah.

IV-54
4.9 Analisa Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan mengenai beberapa parameter utama,

didapat kesimpulan mengenai hasil pengujian seperti pada tabel 4.16 Berikut.

Tabel 4. 14 Analisa Hasil Pengujian

No. Item Pengujian Hasil Keterangan


Pengujian Hardware:
A. NodeMcu Berhasil NodeMcu Bekerja dengan baik
B. Koneksi NodeMcu NodeMcu dapat terkoneksi
Dengan WiFi Berhasil dengan wifi
1 LCD mampu menampilkan
C. LCD 20x4 Berhasil karakter sesuai perintah
Modul mampu melakukan
E. Modul PZEM-004T Berhasil pengukuran besaran listrik
F. Pengujian Hardware Sistem dapat melakukan
Keseluruhan Berhasil pengukuran dengan baik
Pengujian Software:
A. Pembuatan Database Berhasil Database dapat dibuat

2 B. Pembuatan Halaman
WEB Berhasil Halaman web dapat dibuat
C. Koneksi Database Halaman web dapat terkoneksi
Dengan WEB Berhasil dengan database
Pengujian Sistem
Keseluruhan:
A. Koneksi Hardware Prototipe dapat terkoneksi dengan
Dengan Database Berhasil database
B. Mengirim Data Data hasil pengukuran dapat
Pengukuran Ke Database Berhasil dikirim ke database
3
C. Menampilkan Data Data pengukuran dapat
Pengukuran Pada WEB Berhasil ditampilkan pada halaman web
D. Menampilkan Titik Titik lokasi dapat ditampilkan
Lokasi Pada Peta WEB Berhasil pada maps
E. Menampilkan Status
Kerja Pada WEB Berhasil Status kerja bekerja dengan baik

IV-55
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Prototipe yang dihasilkan untuk melakukan monitoring terhadap data

memiliki tingkat akurasi yang cukup baik, dan mampu menampilkan nilai-

nilai data tegangan, arus, daya, faktor daya, daya semu, dan daya reaktif.

Tingkat akurasi pengukuran meningkat seiring dengan peningkatan beban

yang terpasang. Pada pengukuran beban rendah error tertinggi terjadi pada

pengukuran arus yaitu sebesar 3,846%, dan daya sebesar 2,370%.

Sedangkan pada pengukuran beban tertinggi nilai error pada kedua

parameter tersebut turun menjadi 0,29% untuk arus dan 0,80% untuk daya.

2. Perangkat keras pengukuran mampu dikoordinasikan dengan baik terhadap

database maria-db, data-data yang diperoleh melalui hasil pengukuran

mampu dikirimkan, diterima dan disimpan dengan baik pada database,

proses pengiriman data dilakukan dengan metode GET, yaitu menyisipkan

data-data yang akan disimpan melalui url, dan diterima sekaligus disimpan

pada database melalui query UPDATE.

3. Data koordinat yang didapat oleh modul gps dikirim dan disimpan pada

database. Data tersebut digunakan untuk menampilkan titik lokasi secara

dinamis pada tampilan geografis Google MAPS API, titik koordinat ini bisa

saja diset pada titik tertentu sehingga titik lokasi nya tetap sehingga tidak

perlu menggunakan sensor gps tambahan.

4. Data-data yang telah disimpan pada database ditampilkan secara realtime

sesuai dengan perubahan isi database, data terakhir pada database akan

V-1
dibaca dan langsung ditampilkan pada halaman web, sehingga data yang

ditampilkan benar-benar dinamis dan data terbaru.

5.2 Saran

1. Halaman Web yang dibangun masih sangat sederhana, perlu adanya

peningkatan dari segi tampilan maupun fungsi-fungsi tambahan untuk

semakin memudahkan pengguna.

2. Penggunaan sketch pada prototipe maupun pada halaman web masih belum

sepenuhnya optimal, perlu dilakukan pengefisienan sketch agar memiliki

data yang kecil namun dengan fungsional yang lebih baik.

3. Monitoring pada prototipe ini masih hanya mengukur tegangan 1 fasa ke

netral, untuk kedepannya diharapkan dapat mengukur tegangan 3 fasa dan

tegangan antar fasa nya dapat dimonitoring.

4. Pada halaman web dapat ditambahkan berbagai logika untuk dapat

mendefinisikan berbagai jenis kondisi tergantung dari data yang diterima.

5. Alat monitoring kedepannya diharapkan mampu bekerja dengan

terkoordinasi terhadap rele-rele proteksi yang ada pada gardu.

V-2
DAFTAR PUSTAKA

P. Sigid., (2008). Analisa Pengaruh Pembebanan Terhadap Susut Umur


Transform. Tenaga (Studi Kasus Trafo Gtg 1.3 Pltgu Tambak Lorok Semarang).
Lampiran Keputusan Direksi PLN No.475.K/DIR/2010
Mercy Corps., (2005). Design, Monitoring, And Evaluation Guidebook.
Effendy, F., & Nuqoba, B. (2016). Sistem Monitoring Online untuk Perusahaan

Multi Cabang. Jurnal ProTekInfo, 3(1), 55–59.

I., Achmaliadi, R., Hanafi, I., Safitri, H., Kurniawan, I., & Pramono, A.H Natalia.

(2005). Dalam Geografi dan Koordinat Peta. Bandung: Garis Pergerakan

Hudan, I. S., Rijianto, F. (2018). Rancang Bangun Sistem Monitoring Daya

Listrik Pada Kamar Kos Berbasis Internet of Things (IoT).

Kasus, S., Atm, L., & Kota, D. I. (2016). SMARTPHONE ANDROID, 196–208.

Saputra, W. R., Muid, A., Rismawan, T. (2016). Rancang Bangun Sistem

Monitoring Gangguan Pada Gardu Jurnal Coding , Sistem Komputer Untan,

04(2).

Shodiq, A. (2009). Tutorial Dasar Pemrograman Google Maps API.


Solichin, A., (2010). Pemrograman Web dengan PHP dan MySQL, 1–122.

Sulaiman, O. K., & Widarma, A. (n.d.). Sistem Internet Of Things ( I O T )

Berbasis Cloud Computing Dalam Campus Area Network.

Fadly., Triyanto, D., Ruslianto, I. (2015). Sistem Monitoring Dan Pemetaan

Gardu Pln Berbasis Mikrokontroler dan Sms Gateway., Jurnal Coding ,

Sistem Komputer Untan Volume 03 , No 3 ( 2015 ), hal 13-24 ISSN : 2338-

493x, 03(3).
Warman, I., & Ramdaniansyah, R. (2018). Analisis Perbandingan Kinerja Query

Database Management System ( Dbms ). JTIF.2018.V6.1.32-41


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai