Anda di halaman 1dari 71

i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Tanzi Maulana

NPM : 137002005

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Elektro

Bersama ini saya menyatakan dengan sebenar-benarnya, bahwa laporan skripsi

ini merupakaan hasil harya saya sendiri dan saya pribadi bertanggung jawab secara

penuh terhadap hasil harya ini.

Tasikmalaya, 22/10/2018
Yang menyatakan,

Matrei Rp.6000

TANZI MAULANA

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh :

Nama : Tanzi Maulana

NIM : 137002005

Program Studi : Teknik Elektro

Judul Skripsi : Perancangan Prototipe Sistem Deteksi Metal Pada Conveyor Roti

Berbasis Arduino

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai

bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada

Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Siliwangi.

DEWAN PENGUJI

Pembimbing I : Asep Andang, S.T., M.T. ( .........................................)

Pembimbing II : Nundang Busaeri, I.r., M.T. (..........................................)

Penguji I : Nurul Hiron, S.T., M.Eng ( .........................................)

Penguji II : Firmansyah M.S.N, M.KOM ( .........................................)

Ditetapkan di : Tasikmalaya

Tanggal : .....................2018

Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik Ketua Program Studi
Teknik Elektro

Prof. Aripin Ph.D Nurul Hiron, S.T., M.Eng


NIDN: 196708161996031001 NIDN: 0419087504

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas

berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini

dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana

Teknik Jurusan Teknik Elektro pada Fakultas Teknik Universitas Siliwangi. Tak

lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang atas kontribusi baik secara

langsung maupun tidak langsung membantu kelancaran skripsi ini, diantaranya

kepada:

1. Kedua Orang Tua Penulis dan semua keluarga tercinta yang telah memberikan

do’a restu, kasih sayang, pengertian, kesabaran, dorongan baik moril, serta

materil yang tiada batasnya.

2. Bapak Prof. Aripin Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Siliwangi.

3. Bapak Nurul Hiron, ST., M.Eng selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya.

4. Bapak Asep Andang S.T., M.T. Selaku pembimbing I yang telah memberikan

pengarahan kepada penulis.

5. Nundang Busaeri Ir., M.T. selaku Dosen Wali serta selaku pembimbing II yang

juga telah memberikan arahan kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya yang

telah memberikan ilmu, wawasan, dan inspirasinya kepada penulis.

7. Angkatan seperjuanganku Teknik Elektro 2013, terimakasih atas kebersamaan,

do’a, dukungan, bantuan, dan pengalaman berharga yang penulis dapatkan

selama ini.

iv
8. Seluruh senior dan junior saya di Teknik Elektro yang telah memberikan segala

bentuk bantuannya kepada penulis.

9. Sahabat seperjuanganku Akbar, Bagas, Fahmi, Yogi, Andri, Ijul, dan Fatur

10. Untuk teman hidupku : Elsa Tri Agustin, yang telah mengingatkan dalam

pembuatan Tugas Akhir (Skripsi).

11. Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Banten.

12. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Akhir kata, semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak

yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan

ilmu.

Tasikmalaya, 22 Oktober 2018

Penulis

v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN MENYERAHKAN HAK
MILIK ATAS TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Siliwangi, saya yang bertanda tangan

di bawah ini:

Nama : TANZI MAULANA


NIM : 137002005
Program Studi : TEKNIK ELEKTRO
Fakultas : TEKNIK

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk

memberikan kepada Universitas Siliwangi Hak Bebas Royalti Noneksklusif

(Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

PERANCANGAN PROTOTIPE SISTEM DETEKSI METAL PADA CONVEYOR


ROTI BERBASIS ARDUINO
Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Universitas Siliwangi berhak

menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengembangkan, mengubah, mengelola

dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas

akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan

sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Tasikmalaya
Pada tanggal : 22 Oktober 2018
Yang menyatakan

Matrei Rp.6000

TANZI MAULANA

vi
ABSTRAK

Nama : Tanzi Maulana


Program Studi : Teknik Elektro
Judul : Perancangan Prototipe Sistem Deteksi Metal Pada Conveyor Roti
Berbasis Arduino

Kemajuan teknologi mendorong pola hidup masyarakat yang cenderung


semakin praktis, hal tersebut di rasakan oleh pengusaha roti dalam hal keamanan
pembuatan roti sering kali adanya bahan berbahaya seperti metal yang tercampur
dalam bahan baku seperti pada umumnya para konsumen hanya akan membeli roti
yang mereka inginkan tanpa mengetahui apakah dalam makanan tersebut terdapat
benda berbahaya atau tidak, jika pada roti tersebut tidak terdapat metal maka hal
tersebut tidak masalah, akan tetapi apabila dalam roti tersebut terdapat metal maka
akan membahayakan orang yang mengkonsumsi roti tersebut.
Berdasarkan masalah di atas maka penelitian yang di buat adalah untuk
membuat alat Perancangan Prototipe Sistem Deteksi Metal Pada Conveyor Roti
Berbasis Arduino, dalam perancangan system ini menggunakan sebuah Sensor Kit
Metal Detector DC 3-5 Volt VTD5WI sebagai pendeteksi adanya potongan metal
yang terdapat pada roti. sensor akan mendeteksi potongan metal sehingga apabila
terdapat potongan metal maka sensor tersebut akan memberikan sinyal
pemberitahuan. dan sinyal tersebut akan langsung dikirimkan ke Arduino yang
tersambung dengan sebuah perangkat Motor Servo serta LCD.
Berdasarkan hasil pengujian dapat di simpulkan bahwa kecepatan yang tepat
pada saat penyortiran yaitu 250 Rpm dengan jarak sensor saat mendeteksi object
yaitu 0,5cm dan jarak antara objek ke objek yaitu 15 cm.
.

Kata kunci :Sensor Kit Metal Detector, Arduino.

vii
ABSTRACT

Name : Tanzi Maulana


Study Program : Electrical Engineering
Title : Design of Metal Detection System Prototype on Bread Conveyor

Technological advancements encourage people's lifestyles that tend to be


more practical, this is felt by bakers in terms of the safety of bread making, often
the presence of hazardous ingredients such as metal mixed in raw materials such
as generally consumers will only buy the bread they want without knowing whether
in these foods there are dangerous objects or not, if there is no metal in the bread,
it does not matter, but if there is metal in the bread, it will endanger the person who
consumes the bread.
Based on the above problems, the research that was made was to make a
Metal Detection System Design Prototype on Arduino-Based Bread Conveyor, in
designing this system using a 3-5 Volt DC Metal Detector Kit VTD5WI as a
detection of metal pieces contained in the bread. the sensor will detect metal pieces
so that if there is a piece of metal the sensor will give a notification signal. and the
signal will be sent directly to Arduino which is connected to a Servo Motor and
LCD device.
Based on the test results it can be concluded that the right speed at sorting is
250 Rpm with the sensor distance when it detects an object that is 0.5cm and the
distance between objects to the object is 15cm.

Keywords: Sensor Kit Metal Detector, Arduino.

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................i

PERNYATAAN ORISINALITAS.......................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii

KATA PENGANTAR..........................................................................................iv

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH.............................vi

ABTRAK..............................................................................................................vii

DAFTAR ISI.........................................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiii

DAFTAR TABEL.................................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... I-1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... I-1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... I-2

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... I-3

1.4 Batasan Masalah ............................................................................................ I-3

1.5 Metodologi Penelitian .................................................................................... I-3

1.6 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Tugas Akhir ................................................ I-4

1.7 Sistematika Penulisan .................................................................................... I-4

BAB II LANDASAN TEORI...............................................................................II-1

2.1 Mikrokontroler ............................................................................................. II-1

Arduino Uno ......................................................................................... II-1

Arduino IDE.......................................................................................... II-5

2.2 Motor servo .................................................................................................. II-7

2.2.1 Jenis Jenis Motor servo ......................................................................... II-8

ix
2.2.2 Prinsip Kerja Motor Servo....................................................................II-8

2.2.3 Cara Mengendalikan Motor Servo........................................................II-9

2.3 Motor DC.....................................................................................................II-9

2.3.1 Kontruksi Motor DC..............................................................................II-10

2.3.2 Prinsip Kerja Motor DC.........................................................................II-13

2.4 Motor Driver BTS7960 ........................................................................... ...II-15

2.5 Sensor Kit Metal Detector.......................................................................... II-16

2.5.1 Prinsip Kerja ....................................................................................... II-16

2.6 LCD (Liquid Crystal Display) ................................................................... II-18

2.6.1 Fungsi Dan Konfigurasi Pin................................................................ II-19

2.6.2 I2C (Inter Integrated Circuit) ............................................................. II-20

BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... III-1

3.1 Proses Penelitian ......................................................................................... III-1

3.2 Lokasi Penelitian ......................................................................................... III-3

3.3 Identifikasi Kebutuhan ................................................................................ III-3

3.3.1 Perangkat Keras (hardware) ................................................................ III-3

3.3.2 Perangkat Lunak (software) ................................................................. III-3

3.4 Pemodel Sistem ........................................................................................... III-4

3.4.1 Arsitektur ............................................................................................. III-4

3.4.2 Blok Diagram ....................................................................................... III-5

3.4.3 Flowchart Sistem ................................................................................. III-6

x
BAB IV PERACANGAN DAN PENGUJIAN ................................................. IV-1

4.1 Perancangan dan Software Pada Conveyor ................................................ IV-1

4.1.1 Perancangan Perangkat Keras (Hardware) .......................................... IV-1

4.1.1.1 Perancangan Motor Driver BTS7960........................................IV-1

4.1.1.2 Perancangan Sensor Kit Metal Detector....................................IV-2

4.1.1.3 Perancangan Motor Servo..........................................................IV-3

4.1.1.4 Perancangan LCD (Liquid Crystal Display) dengan I2C.........IV-4

4.1.2 Perancangan Perangkat Lunak (Software)...........................................IV-5

4.1.2.1 Perancangan Sketch pada Program Arduino..............................IV-5

4.1.2.2 Pemasukan Library Arduino......................................................IV-6

4.1.2.3 Perancangan Sketch Driver Motor BTS7960.............................IV-6

4.1.2.4 Perancangan Sketch Sensor dan Motor Servo...........................IV-7

4.1.2.5 Perancangan Sketch LCD Cristal..............................................IV-8

4.2 Desain Kontruksi Conveyor.........................................................................IV-9

4.3 Pengujian Sistem ....................................................................................... IV-10

4.3.1 Pengujian Arduino Uno ..................................................................... IV-10

4.3.2 Pengujian Rpm Terhadap Sensor Kit Metal Detector ....................... IV-11

4.3.3 Pengujian Rpm Terhadap Jarak Objek Ke Objek .............................. IV-14

4.3.4 Pengujian Motor Servo........................................................................IV-16

4.3.5 Pengujian LCD 16 x 2 (Liquis Crystal Display) I2C ........................ IV-16

4.3.6 Pengujian Motor Driver BTS7960 ..................................................... IV-17

4.4 Analisa Pengujian Alat ............................................................................. IV-19

4.4.1 Analisa Pengujian Rpm Terhadap Sensor Kit Metal Detector............IV-20

4.4.2 Analisa Pengujian Rpm Terhadap Jarak Objek Ke Objek..................IV-20

xi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. V-1

5.1 Kesimpulan .................................................................................................. V-1

5.2 Saran ............................................................................................................ V-1

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Arduino Uno...............................................................................II-1

Gambar 2. 2 Tampilan Window Arduino IDE..................................................II-6

Gambar 2. 3 Bentuk Fisik Motor Servo Standart.............................................II-7

Gambar 2. 4 Bentuk Pulsa Pada Motor Servo.................................................II-9

Gambar 2. 5 Motor DC .................................................................................... II-10

Gambar 2. 6 Konstruksi Bagian Stator Motor ................................................. II-11

Gambar 2. 7 Konstruksi Rotor dan Jangkar Motor ......................................... II-11

Gambar 2. 8 Konstruksi Komutator ................................................................ II-12

Gambar 2. 9 Konstruksi Motor DC ................................................................. II-12

Gambar 2. 10 Arah Gaya Pada Kawat Berarus Listrik Medan Magnet .......... II-13

Gambar 2. 11 Driver BTS IBT-2 Arduino ...................................................... II-15

Gambar 2. 12 Pin Konfigurasi BTS7960 Driver 43A H-Bridge Drive .......... .II-15

Gambar 2. 13 Deskripsi Pendeteksian Sensor ................................................. II-16

Gambar 2. 14 Sensor Kit Metal Detector. ....................................................... II-17

Gambar 2. 15 Liquid Crystal Display 2x16..................................................... II-18

Gambar 2.16 Liquid Crystal Display 2x16 dengan Modul I2C........................ II-19

Gambar 2.17 Konfigurasi pin LCD 16x2......................................................... II-20

Gambar 2.18 LCD Modul I2C......................................................................... .II-20

Gambar 3. 1 Flowchart Proses Penelitian ........................................................ III-2

Gambar 3. 2 Arsitektur Sistem ......................................................................... III-4

Gambar 3. 3 Blok Diagram Sistem ................................................................... III-5

Gambar 3.4 Flowchart Perancangan Prototipe Sistem Deteksi Metal Pada

Conveyor Roti Berbasis Arduino.........................................................................III-6

xiii
Gambar 4. 1 Skema rangkaian Keseluruhan...................................................IV-1

Gambar 4. 2 Skema Rangkaian Driver Motor.................................................IV-2

Gambar 4. 3 Skema Rangkaian Kit Metal Detector........................................IV-2

Gambar 4. 4 Skema Rangkaian Motor Servo..................................................IV-3

Gambar 4. 5 Skema Rangkaian LCD dengan module I2C..............................IV-4

Gambar 4. 6 Tampilan IDE arduino ...............................................................IV-5

Gambar 4. 7 Pemasukan Library pada Arduino..............................................IV-6

Gambar 4. 8 Sketch Driver Motor BTS7960...................................................IV-7

Gambar 4. 9 Sketch Sensor Kit Metal Detector dan Motor Servo...................IV-8

Gambar 4. 10 Sketch LCD Cristal...................................................................IV-8

Gambar 4. 11 Desain Kontrokusi Conveyor Belt............................................IV-9

Gambar 4. 12 Kontrokusi Conveyor Belt........................................................IV-10

Gambar 4. 13 Sketch Blink...............................................................................IV-10

Gambar 4. 14 Pengujian Arduino ................................................................... IV-11

Gambar 4. 15 Pengujian Rpm Pada Conveyor ............................................... IV-12

Gambar 4. 16 Pengujian Jarak Sensor Terhadap Objek ................................. IV-13

Gambar 4. 17 Pengujian Rpm Terhadap Jarak Objek Ke Objek .................... IV-15

Gambar 4. 18 Pengujian Motor Servo.............................................................IV-16

Gambar 4. 19 Pengujian LCD 16 x 2 (Liquis Crystal Display) I2C .............. IV-17

Gambar 4. 20 Pengujian Motor Driver BTS7960........................................... IV-17

Gambar 4. 21 Pengujian Motor Driver BTS7960........................................... IV-18

Gambar 4. 22 Pengujian Motor Driver BTS7960........................................... IV-18

Gambar 4. 23 Pengujian Motor Driver BTS7960........................................... IV-19

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Spesifikasi Arduino Uno........................................................II-1

Tabel 4. 1 Hasil Pengujian Rpm Terhadap Sensor Kit Metal Detector........... IV-14

Tabel 4. 2 Hasil Pengujian Rpm Terhadap Objek Ke Objek............................IV-15

Tabel 4. 3 Hasil Pengujian Keseluruhan ......................................................... IV-19

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi komputer saat ini merupakan perkembangan yang

sangat pesat dan bukan hal yang asing lagi dikalangan masyarakat. Manusia

membutuhkan bantuan dari sesuatu yang dapat bekerja cepat dan tepat. Sistem

otomatisasi diketahui dapat menggantikan peran manusia untuk melakukan sesuatu

hal di dalam suatu lingkungan yang baik bagi kenyamanan dan keselamatan, serta

mengawasi suatu daerah yang harus diamati dengan pengamatan lebih dari

kemampuan panca indra manusia. Kemajuan teknologi dalam bidang elektronika

akan mampu mengatasi berbagai masalah yang rumit sekalipun, dengan ketelitian

dan kecepatan serta ketepatan yang sangat tinggi maka elektronika dapat

menggantikan beberapa peran manusia dalam sebuah pengamatan. Di dalam suatu

kegiatan khususnya yang berhubungan dengan keselamatan seseorang, dimana hal

yang harus diperhatikan ialah sesuatu yang dapat mendeteksi adanya benda

berbahaya yang terdapat pada makanan, sehingga dapat menjaga keselamatan

seseorang. Seperti mendeteksi adanya metal pada sebuah roti, umumnya para

konsumen hanya akan membeli roti yang mereka inginkan tanpa mengetahui

apakah dalam makanan tersebut terdapat benda berbahaya seperti metal atau tidak,

jika pada roti tersebut tidak terdapat metal maka hal tersebut tidak masalah, akan

tetapi apabila dalam roti tersebut terdapat metal maka akan membahayakan orang

yang memakannya. [1].

I-1
I-2

Proses ini memanfaatkan sensor kit metal detector sebagai pendeteksi adanya

potongan metal yang terdapat pada roti. dalam sensor kit metal detector ada

beberapa buah koil yang dimanfaatkan sebagai pemancar gelombang dan penerima

gelombang, dimana pada kondisi standart, gelombang yang diterima mempunyai

standart tertentu dan ini yang biasa disebut “balance” pada kit metal detector. Jika

benda logam atau metal melewati sensor tersebut, maka gelombang yang ada

menjadi terganggu dan standart wave analyzer akan memberitahukan bahwa ada

ketidak seimbangan gelombang akan mendeteksi metal sehingga apabila terdapat

potongan metal maka sensor tersebut akan memberikan sinyal pemberitahuan. dan

sinyal tersebut akan langsung dikirimkan ke arduino yang tersambung dengan

sebuah perangkat motor servo dan LCD.

Berdasarkan uraian dan permasalahan diatas, muncul suatu pemikiran untuk

membuat judul “Perancangan Prototipe Sistem Deteksi Metal Pada Conveyor

Roti Berbasis Arduino”, Dengan penerapan sistem ini diharapkan dapat membantu

mengatasi permasalahan yang ada sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi

para konsumen.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Perancangan Prototipe Sistem Deteksi Metal Pada Conveyor Roti

Berbasis Arduino melalui konfigurasi Hardware dan Software.

2. Bagaimana kinerja dari alat pada Perancangan Sistem Deteksi Metal Pada

Conveyor Roti Berbasis Arduino.

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


I-3

1.3 Tujuan Penelitian

Dari latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka tujuan

bermaksud memfokuskan pada hal-hal sebagai berikut:

1. Merancang alat Perancangan Prototipe Sistem Deteksi Metal Pada Conveyor

Roti Berbasis Arduino melalui konfigurasi Hardware dan Software.

2. Analisis kinerja dari Perancangan Prototipe Sistem Deteksi Metal Pada

Conveyor Roti Berbasis Arduino.

1.4 Batasan Masalah

1. Penyimpanan benda pada conveyor dilakukan secara manual dan dilakukan

satu persatu.

2. Tidak membahas beban mekanis terhadap conveyor.

3. Jenis benda yang di deteksi sensor berupa potongan metal,logam dan stainless

1.5 Metodologi Penelitian

Metode-metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Metode Pemgumpulan Data

Bentuk pencarian informasi dengan cara membaca/mengambil informasi dari

makalah, jurnal ilmiah, buku dan juga memanfaatkan internet sebagai sumber

informasi, dengan jalan melihat informasi yang disediakan oleh situs-situs

web, forum diskusi, mailing list dan lain sebagainya.

2. Metode Perancangan Sistem

Metode ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran bagaimana sistem itu

dirancang dan bahan apa saja yang dibutuhkan dalam proses pembuatan.

3. Metode Pengujian

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


I-4

Dalam metode pengujian ini penulis melakukan uji coba terhadap prototipe

yang telah dibuat agar diketahui apakah prototipe sudah berjalan sesuai

ketentuan.

4. Metode Analisa

Pada metode ini penulis menganalisa sistem-sistem yang sudah ada dengan

beberapa poin pertimbangan seperti bagaimana cara kerja sistem, apa saja

komponen yang membangun sistem tersebut dan juga kekurangan dari sistem

tersebut.

1.6 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Tugas Akhir

1. Lokasi : Lab Elektro Universitas Siliwangi

2. Waktu pelaksanaan : 08-08-2018 s/d 08-12-2018

1.7 Sistematika Penulisan

Dari latar belakang sampai dengan metodologi maka dapat dituliskan sebuah

sistematika penulisan, yakni :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini memuat teori mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisikan mengenai perancangan hardware dan software

Pada Perancangan Prototipe Sistem Deteksi Metal Pada Conveyor Roti

Berbasis Arduino.

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


I-5

BAB IV PERANCANGAN DAN PENGUJIAN

Pada bab ini berisikan perancangan dan pengujian pada Perancangan

Prototipe Sistem Deteksi Metal Pada Conveyor Roti Berbasis Arduino.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dari hasil pembahasan dan saran-saran sebagai

masukan yang bermanfaat dan mungkin dapat dipergunakan oleh pihak

yang berkepentingan.

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Mikrokontroler

Arduino Uno

Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328. Uno

memiliki 14 pin digital input / output (dimana 6 dapat digunakan sebagai output

PWM), 6 input analog, resonator keramik 16 MHz, koneksi USB, jack listrik,

header ICSP, dan tombol reset. Uno dibangun berdasarkan apa yang diperlukan

untuk mendukung mikrokontroler, sumber daya bisa menggunakan power USB

(jika terhubung ke komputer dengan kabel USB) ). [2]

Gambar 2.1 Arduino Uno [2]

Tabel 2.1 Tabel Spesifikasi Arduino Uno


Mikrokontroler ATmega328
Operasi tegangan 5Volt
Input tegangan disarankan 7-11Volt
Input tegangan batas 6-20Volt
Pin I/O digital 14 (6 bisa untuk PWM)
Pin Analog 6
Arus DC tiap pin I/O 50Ma
Arus DC ketika 3.3V 50Ma
Memori flash 32 KB (ATmega328) dan 0,5 KB digunakan oleh
SRAM bootloader
2 KB (ATmega328)
EEPROM 1 KB (ATmega328)
Kecepatan clock 16 MHz

II-1
II-2

A. Sumber Daya / Power

Arduino Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya

eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Untuk sumber daya eksternal (non-

USB) dapat berasal baik dari adaptor AC-DC atau baterai. Adaptor ini dapat

dihubungkan dengan memasukkan 2.1mm jack DC ke colokan listrik board.

Baterai dapat dimasukkan pada pin header Gnd dan Vin dari konektor daya. Board

dapat beroperasi pada masukan eksternal dari 6 sampai 20 volt. Jika menggunakan

tegangan kurang dari 6 volt mungkin tidak akan stabil. Jika menggunakan lebih dari

12V, regulator tegangan bisa panas dan merusak papan. Rentang yang dianjurkan

adalah 7 sampai 12 volt. Pin listrik yang tersedia adalah sebagai berikut:

1. Vin input tegangan ke board Arduino ketika menggunakan sumber daya

eksternal.

2. 5V. Pin ini merupakan output 5V yang telah diatur oleh regulator papan

Arduino. Board dapat diaktifkan dengan daya, baik dari colokan listrik DC (7 -

12V), konektor USB (5V), atau pin VIN board (7-12V). Jika memasukan

tegangan melalui pin 5V atau 3.3V secara langsung (tanpa melewati regulator)

dapat merusak papan Arduino.

3. Tegangan pada pin 3V3. 3.3Volt dihasilkan oleh regulator on-board.

Menyediakan arus maksimum 50 mA.

4. GND. Pin Ground.

5. OREF. Pin ini di papan Arduino memberikan tegangan referensi ketika

mikrokontroler beroperasi. Sebuah shield yang dikonfigurasi dengan benar

dapat membaca pin tegangan IOREF sehingga dapat memilih sumber daya yang

tepat agar dapat bekerja dengan 5V atau 3.3V.

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


II-3

B. Memori

ATmega328 memiliki 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk bootloader).

ATmega328 juga memiliki 2 KB dari SRAM dan 1 KB EEPROM (yang dapat

dibaca dan ditulis dengan perpustakaan / library EEPROM).

C. Input dan Output

Masing-masing dari 14 pin digital Uno dapat digunakan sebagai input atau

output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Mereka

beroperasi pada tegangan 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima

maksimum 40 mA dan memiliki resistor pull-up internal (terputus secara default)

dari 20-50 k Ohms. Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi spesial:

1. Serial: pin 0 (RX) dan 1 (TX) Digunakan untuk menerima (RX) dan

mengirimkan (TX) data serial TTL. Pin ini terhubung dengan pin

ATmega8U2 USB-to-Serial TTL.

2. Eksternal Interupsi: Pin 2 dan 3 dapat dikonfigurasi untuk memicu interrupt pada

nilai yang rendah (low value), rising atau falling edge, atau perubahan nilai. Lihat

fungsi attachInterrupt() untuk rinciannya.

3. PWM: Pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11 Menyediakan 8-bit PWM dengan fungsi

analogWrite()

4. SPI: pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK) mendukung komunikasi SPI

dengan menggunakan perpustakaan SPI

5. LED: pin 13. Built-in LED terhubung ke pin digital 13. LED akan menyala

ketika diberi nilai HIGH

Arduino Uno memiliki 6 input analog, berlabel A0 sampai A5, yang masing-

masing menyediakan resolusi 10 bit (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara default

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


II-4

mereka mengukur dari ground sampai 5 volt, perubahan tegangan maksimal

menggunakan pin AREF dan fungsi analogReference(). Selain itu, beberapa pin

tersebut memiliki spesialisasi fungsi, yaitu TWI: pin A4 atau SDA dan A5 atau

SCL mendukung komunikasi TWI menggunakan pustaka Wire. Ada beberapa

pin lainnya yang tertulis di board:

1. AREF. Tegangan referensi untuk input analog. Dapat digunakan dengan

fungsi analogReference().

2. Reset. Gunakan LOW untuk me-reset mikrokontroler Biasanya digunakan untuk

menambahkan tombol reset.

D. Komunikasi

Arduino Uno memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan

komputer, Arduino lain, atau mikrokontroler lainnya. ATmega328 menyediakan

UART TTL (5V) komunikasi serial, yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1

(TX). Pada ATmega16U2 saluran komunikasi serial melalui USB dan muncul

sebagai com port virtual untuk perangkat lunak pada komputer. Firmware 16U2

menggunakan standar driver USB COM, dan tidak ada driver eksternal

diperlukan. Namun, pada Windows, diperlukan file .inf. Perangkat lunak Arduino

termasuk monitor serial yang memungkinkan data tekstual sederhana akan

dikirim ke dan dari papan Arduino. RX dan TX LED di papan akan berkedip ketika

data sedang dikirim melalui chip USB-to-serial dan koneksi USB komputer (tetapi

tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1).

ATmega328 juga mendukung I2C (TWI) dan komunikasi SPI. Perangkat

lunak Arduino termasuk perpustakaan Wire berfungsi menyederhanakan

penggunaan bus I2C. Untuk komunikasi SPI, menggunakan perpustakaan SPI.

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


II-5

1. Perlindungan Arus USB

Arduino Uno memiliki polyfuse reset yang melindungi port USB komputer Anda

dari arus pendek atau berlebih. Meskipun kebanyakan computer memberikan

perlindungan internal sendiri,sekering menyediakan lapisan perlindungan

tambahan. Jika lebih dari 500 mA, sekering otomatis bekerja.

2. Karakteristik Fisik

Panjang maksimum dan lebar PCB Uno masing-masing adalah 2,7 dan 2,1 inci,

dengan konektor USB dan colokan listrik yang melampaui dimensi tersebut.

Empat lubang sekrup memungkinkan board harus terpasang ke permukaan.

Perhatikan bahwa jarak antara pin digital 7 dan 8 adalah 0,16", tidak seperti pin

lainnya.

Arduino IDE

IDE merupakan kependekan dari Integrated Developtment Enviroenment,

atau secara bahasa mudahnya merupakan lingkungan terintegrasi yang digunakan

untuk melakukan pengembangan. Disebut sebagai lingkungan karena melalui

software inilah Arduino dilakukan pemrograman untuk melakukan fungsi-fungsi

yang dibenamkan melalui sintaks pemrograman. Arduino menggunakan bahasa

pemrograman sendiri yang menyerupai bahasa C. Bahasa pemrograman Arduino

(Sketch) sudah dilakukan perubahan untuk memudahkan pemula dalam melakukan

pemrograman dari bahasa aslinya. Sebelum dijual ke pasaran, IC mikrokontroler

Arduino telah ditanamkan suatu program bernama Bootlader yang berfungsi

sebagai penengah antara compiler Arduino dengan mikrokontroler.

Arduino IDE dibuat dari bahasa pemrograman JAVA. Arduino IDE juga

dilengkapi dengan library C/C++ yang biasa disebut Wiring yang membuat operasi

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


II-6

input dan output menjadi lebih mudah. Arduino IDE ini dikembangkan dari

software Processing yang dirombak menjadi Arduino IDE khusus untuk

pemrograman dengan Arduino.

Gambar 2.2 Tampilan Window Arduino IDE [2]

Program arduino menggunakan bahasa pemrograman C. Ada tiga bagian

utama dalam bahasa pemrograman Arduino yaitu struktur program, variabel dan

fungsi. Struktur program meliputi kerangka program, sintaks program, kontrol

aliran program dan operator. Kerangka program arduino terdiri dari dua blok yaitu:

1. Blok pertama adalah void setup() yang berisi kode program yang hanya sekali

dijalankan saat arduino dihidupkan dan merupakan inisialisi program.

2. Blok kedua adalah void loop() yang berisi kode program yang akan dijalankan

terus menerus dan merupakan program utama.

Akhir program diblok itu, titik koma (;) sebagai tanda akhir baris kode dan

tanda untuk komentar berupa // untuk satu baris komentar dan /**/ untuk beberapa

baris komentar. Kontrol aliran program meliputi instruksi percabangan (if, if-else,

switch-case, break, continue, return, goto) dan instruksi perulangan (for-loop,

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


II-7

while-loop, do-while-loop).. Bagian Fungsi antara lain terdiri dari input output

digital, input output analog, fungsi waktu dan fungsi komunikasi. Ada tiga fungsi

yang digunakan dalam input output digital yaitu pinMode(), digitalRead(), dan

digitalWrite(). Input output analog meliputi dua instruksi yaitu analogRead() dan

analogWrite(). Untuk fungsi waktu, ada 4 instruksi yaitu istruksi millis(), micros(),

delay(), delay Microseconds(). Fungsi komunikasi digunakan untuk berkomunikasi

dengan komputer atau perangkat lain melalui port serial. Pin Arduino yang

digunakan untuk fungsi ini adalah Pin D0(RX) dan Pin D1(TX). Beberapa instruksi

yang digunakan adalah begin(), available(), read(), print(), println() dan write().

2.2 Motor servo

Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang

dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo), sehingga dapat

di set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan posisi sudut dari poros

output motor. motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari motor DC,

serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian gear yang

melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan

meningkatkan torsi motor servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan

resistansinya saat motor berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran

poros motor servo. [1]

Gambar 2.3 Bentuk Fisik Motor Servo Standart [1]

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


II-8

2.2.1 Jenis Jenis Motor servo

1. Motor Servo Standar

Motor servo jenis ini masing-masing sudut adalah 180°. hanya mampu

bergerak dua arah yaitu rotor akan berputar ke berlawanan arah jarum jam (CCW),

dan rotor akan berputar searah jarum jam (CW) dengan defleksi mencapai 90°

sehingga total defleksi sudut dari kanan-tengah-kiri.

2. Motor Servo Kontinu

Motor servo kontinu merupakan motor servo yang bagian feedback-nya

dilepas sehingga motor servo jenis ini mampu bergerak dua arah yaitu searah jarum

jam (CW) dan berlawanan arah jarum jam (CCW) tanpa batasan defleksi sudut

putar (dapat berputar secara kontinyu).

2.2.2 Prinsip Kerja Motor Servo

Seperti namanya, servo motor adalah sebuah servo. Lebih khusus lagi adalah

servo loop tertutup yang menggunakan umpan balik posisi untuk mengontrol

gerakan dan posisi akhir. Masukan kontrolnya adalah beberapa sinyal, baik

analog atau digital, yang mewakili posisi yang diperintahkan untuk poros output.

Motor di pasangkan dengan beberapa jenis encoder untuk memberikan posisi dan

kecepatan umpan balik. Dalam kasus yang paling sederhana, hanya posisi yang

diukur. Posisi diukur dari output dibandingkan dengan posisi perintah, input

eksternal ke controller. Jika posisi keluaran berbeda dari yang diperlukan, sinyal

error yang dihasilkan yang kemudian menyebabkan motor berputar pada kedua

arah, yang diperlukan untuk membawa poros output ke posisi yang sesuai. Sebagai

pendekatan posisi, sinyal error tereduksi menjadi nol dan motor berhenti.

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


II-9

2.2.3 Cara Mengendalikan Motor Servo

Untuk menjalankan atau mengendalikan motor servo berberda dengan motor

DC. Karena untuk mengendalikan motor servo perlu diberikan sumber tegangan

dan sinyal kontrol. Besarnya sumber tegangan tergantung dari spesifikasi motor

servo yang digunakan, sedangkan untuk mengendalikan putaran motor servo

dilakukan dengan mengirimkan pulsa kontrol dengan frekuensi 5o Hz dengan

periode 20ms dan duty cycle yang berbeda. Dimana untuk menggerakan motor

servo sebesar 90o diperlukan pulsa dengan ton duty cycle pulsa positif 1,5ms dan

untuk bergerak sebesar 180o diperlukan lebar pulsa 2ms. Berikut bentuk pulsa

kontrol motor servo dimaksud.

Gambar 2.4 Bentuk pulsa pada motor servo [1]

2.3 Motor DC

Motor DC (direct current) adalah peralatan elektromekanik dasar yang

berfungsi untuk mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik yang disain

awalnya diperkenalkan oleh Michael Faraday lebih dari seabad yang lalu. Motor dc

merupakan jenis motor yang menggunakan tegangan searah sebagai sumber

tenaganya. Dengan memberikan beda tegangan pada kedua terminal tersebut, motor

akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik maka

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


II-10

arah putaran motor akan terbalik pula. Polaritas dari tegangan yang diberikan pada

dua terminal menentukan arah putaran motor sedangkan besar dari beda tegangan

pada kedua terminal menentukan kecepatan motor. Gambar di bawah merupakan

contoh dari motor DC yang dipakai sebagai penggerak robot. [3]

Gambar 2.5 Motor DC [3]

2.3.1 Kontruksi Motor DC

Secara garis besar motor DC mempunyai bagian atau susunan konstruksi

sebagai berikut :

1. Sator

Stator ini menghasilkan medan magnet, baik yang dibangkitkan dari sebuah koil

(elektromagnetik) ataupun magnet permanen. Bagian stator terdiri dari bodi

motor yang memiliki magnet yang melekat padanya. Untuk motor kecil, magnet

tersebut adalah magnet permanen. Fungsi dari stator adalah untuk menghasilkan

medan magnet. Stator terdiri dari rumah dengan kutup magnet yang dibuat dari

pelat-pelat yang dipejalkan dengan gulungan penguat magnet.

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


II-11

Gambar 2.6 Konstruksi Bagian Stator Motor [4]

2. Rotor dan Jangkar Motor DC

Fungsi dari rotor atau jangkar yaitu untuk merubah energi listrik menjadi energi

mekanik dalam bentuk gerak putar. Rotor terdiri dari poros baja dimana

tumpukan keping-keping inti yang berbentuk silinder dijepit. Pada inti terdapat

alur-alur dimana lilitan rotor diletakkan. Suatu kumparan motor akan berfungsi

apabila mempunyai kumparan medan, kumparan tersebut berfungsi sebagai

penghasil medan magnet. Kumparan jangkar, berfungsi sebagai penghasil

medan magnet. Kumparan jangkar, berfungsi sebagai pembangkit GGL pada

konduktor yang terletak pada alur-alur jangkar. Celah udara yang

memungkinkan berputarnya jangkar dalam medan magnet.

Gambar 2.7 Konstruksi Rotor dan Jangkar Motor [4]

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


II-12

3. Komutator

Konstruksi dari komutator terdiri dari lamel-lamel, antar lamel dengan lamel

lainnya diisolasi dengan mica. Gambar di bawah ini merupakan gambar

komutator pada motor DC.

Gambar 2.8 Konstruksi Komutator [4]

Gaya elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir pada

penghantar yang berada dalam medan magnet. Medan magnet itu sendiri

ditimbulkan oleh megnet permanen. Garis-garis gaya magnet mengalir diantara dua

kutub magnet dari kutub utara ke kutub selatan. Menurut hukum gaya Lourentz,

arus yang mengalir pada penghantar yang terletak dalam medan magnet akan

menimbulkan gaya. Gaya F, timbul tergantung pada arah arus I, dan arah medan

magnet B. Lihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.9 Konstruksi Motor DC [5]

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


II-13

Belitan stator merupakan elektromagnet, dengan penguat magnet terpisah F1-

F2. Belitan jangkar ditopang oleh poros dengan ujung-ujungnya terhubung ke

komutator dan sikat arang A1-A2. Arus listrik DC pada penguat magnet mengalir

dari F1 menuju F2 menghasilkan medan magnet yang memotong belitan jangkar.

Belitan jangkar diberikan listrik DC dari A2 menuju ke A1. Sesuai kaidah tangan

kiri jangkar akan berputar berlawanan jarum jam. Gaya elektromagnet pada motor

DC timbul saat ada arus yang mengalir pada penghantar yang berada dalam medan

magnet. Medan magnet itu sendiri ditimbulkan oleh megnet permanen. Garis-garis

gaya magnet mengalir diantara dua kutub magnet dari kutub utara ke kutub selatan.

Menurut hukum gaya Lourentz, arus yang mengalir pada penghantar yang terletak

dalam medan magnet akan menimbulkan gaya. Gaya F, timbul tergantung pada

arah arus I, dan arah medan magnet B. Arah gaya F dapat ditentukan dengan aturan

tangan kiri seperti pada gambar 2.10 berikut:

Gambar 2.10 Arah Gaya Pada Kawat Berarus Listrik Dalam Medan Magnet [5]

2.3.2 Prinsip Kerja Motor DC

Sesuai dengan namanya, motor DC didayai dengan tegangan DC (Direct

Current = arus searah). Dengan demikian putaran motor DC akan berbalik arah jika

polaritas tegangan yang diberikan juga di ubah. Apabila motor disupply tegangan

luar (V) maka pada motor akan mengalir arus listrik sebesar I lewat sikat yang

diumpankan ke jangkar melalui komutator.

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


II-14

Sehingga pada jangkar akan timbul torsi T yang besarnya berbanding lurus

dengan besar arus listrik yang mengumpan kepadanya. Komutator menyebabkan

arah arus selalu tetap pada suatu arah tertentu, dimana arah torsi (kopel) adalah

sama dengan arah dari arus tersebut. Karena pengaruh dari torsi ini maka rotor yang

berada suatu bantalan yang licin berputar. Karena perputaran jangkar ini berada

dalam medan magnet konduktor jangkar dimana arus mengalir sehingga perputaran

kopel tersebut memotong medan magnet, sehingga menimbulkan gaya listrik

padanya. Gaya gerak listrik ini berlawanan arah dengan arus penyebabnya,

sehingga disebut gaya gerak lawan. Pada sebuah motor berlaku hubungan:

V = E + IR

= kΦn + IR

n = V – IR

Dimana:

V = tegangan (Volt)
E = gaya gerak listrik (Volt)
R = tahanan dalam jangkar motor (Ohm)
I = arus jangkar (Ampere)
n = putaran motor (rpm)
k = konstanta
Φ = Fluk magnet yang terbentuk pada motor

Karena tahanan jangkar relatif kecil, maka kenaikan perkalian antara I R jauh

lebih kecil di banding dengan kenaikan tegangan (V). Sehingga kecepatan putaran

motor akan tergantung dari besarnya tegangan luar (V) yang menyalurkan tegangan

ke motor.

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


II-15

2.4 Motor Driver BTS7960

Modul jembatan BTS IBT-2 H dari wingxin adalah penggerak motor dengan

kekuatan tinggi dan murah berdasarkan dua chip BTS7960. Tegangan Operasi 24V

Dan arus lancar 43 A Max, kemampuan PWM hingga 25 kHz dikombinasikan

dengan freewheeling aktif. Berikut gambar bentuk Fisik dari sebuah Driver motor

DC IBT-2 H. [6]

Gambar 2.11 Driver BTS IBT-2 Arduino [6]

Pin konfigurasi dari penggunaan driver 43A H-Brige Drive PWM ini dapat

dilihat pada gambar dibawah :

Gambar 2.12 Pin Konfigurasi BTS7960 Driver 43A H-Bridge Drive PWM

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


II-16

2.5 Sensor Kit Metal Detector

Sensor Kit Metal detector adalah sensor yang mampu mendeteksi keberadaan

benda tanpa harus menyentuhnya. yang akan mendeteksi metal atau logam

berdasarkan jarak yang diperolehnya, artinya sejauh mana kedekatan object yang

dideteksinya dengan sensor, sebab karakter dari sistem pembacaan sensor ini pada

saat mendeteksi object cukup dekat. [7]

2.5.1 Prinsip Kerja

Prinsip kerja dari sensor kit metal detector adalah gelombang electromagnet

yang membentuk medan electromagnet pada satu atau beberapa koil. ada beberapa

buah koil yang dimanfaatkan sebagai pemancar gelombang dan penerima

gelombang, dimana pada kondisi standart, gelombang yang diterima mempunyai

standart tertentu dan ini yang biasa disebut “balance” pada kit metal detector. Jika

benda logam atau metal melewati sensor tersebut, maka gelombang yang ada

menjadi terganggu dan standart wave analyzer akan memberitahukan bahwa ada

ketidak seimbangan gelombang. kit metal detector memberitahu kita bahwa ada

benda bersifat logam yang lewat. Deskripsi tersebut bisa digambarkan seperti

dibawah.

Gambar 2.13 Deskripsi Pendeteksian Sensor [7]

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


II-17

Gambar 2.14 Sensor Kit Metal Detector [7]

Parameters:
Supply voltage : 3-5V DC
Dimensions : 66 MM
Maximum detection range : 2CM
Listing:
1x PCB board
1x Buzzer
1x 100UF25V electrolytic capacitors
2x 104 ceramic capacitor
2x 222 polyester capacitors
1x 220K resistance 0.25W
1x 2.2K resistor 0.25W
1x 100 European blue potentiometer
1x 9018 transistor
1x 9015 transistor
1x 9012 transistor
1 x 22AWG wire red 10cm

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


II-18

2.6 LCD (Liquid Crystal Display)

LCD adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair

sebagai penampil utama. LCD (liquid crystal display) bisa memunculkan

gambar atau dikarenakan terdapat banyak sekali titik cahaya (piksel) yang terdiri

dari satu buah kristal cair sebagai titik cahaya. Walau disebut sebagai titik

cahaya, namun Kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri.

Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD (liquid crystal display)

adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan kristal cair tadi.

Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang

membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan

berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetic yang timbul dan oleh

karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna

lainnya tersaring. [8]

Gambar 2.15 Liquid Crystal Display 2x16 [8]

Pada gambar 2.15 terlihat gambar tampilan bagian depan dari LCD

2X16, sedangkan pada gambar 2.16 adalah gambar tampilan bagian belakang

pada LCD 2X16 yang dilengkapi dengan modul I2C.

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


II-19

Gambar 2.16 Liquid Crystal Display 2x16 dengan Modul I2C [8]

2.6.1 Fungsi Dan Konfigurasi Pin

1. Pin DATA dapat dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain seperti

microcontroller dengan lebar data 8 bit.

2. Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan jenis

data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan yang

masuk adalah perintah, sedangkan logika high menunjukan data.

3. Pin R atau W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis

data, sedangkan high baca data.

4. Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.

5. Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini

dihubungkan dengan variabel resistor 5k Ohm, jika tidak digunakan

dihubungkan ke ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 Volt.

LCD telah dilengkapi dengan microcontroller HD44780 yang berfungsi

sebagai pengendali. LCD ini juga mempunyai CGROM (Character Generator

Read Only Memory), CGRAM (Character Generator Random Access Memory) dan

DDRAM (Display Data Random Access Memory).

Sedangkan untuk konfigurasi pin dari LCD dapat dilihat pada gambar 2.17
berikut ini:

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


II-20

Gambar 2.17 Konfigurasi pin LCD 16x2 [8]

2.6.2 I2C (Inter Integrated Circuit)

Inter Integrated Circuit atau yang lebih dikenal dengan sebutan I2C adalah

merupakan standar komunikasi serial dua arah dengan menggunakan dua buah

saluran yang didesain khusus untuk pengontrollan IC tersebut. Secara garis besar

sistem I2C itu sendiri tersusun atas dua saluran utama yaitu, saluran SCL (serial

clock) dan SDA (serial data) yang membawa informasi data antara I2C dengan

sistem pengontrolnya.

Gambar 2.18 LCD Modul I2C

Perangkat yang dihubungkan dengan I2C ini dapat difungsikan sebagai

master atau slave. Master adalah perangkat yang memulai transfer pada data

dengan membentuk sinyal stop, dan membangkitkan sinyal clock. Sedangkan slave

adalah perangkat yang telah diberikan alamat oleh master.

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


II-21

Berikut ini merupakan beberapa kondisi ketika melakukan proses transfer

data pada I2C bus, yaitu transfer data hanya dapat dilakukan ketika bus tidak dalam

keadaan sibuk, lalu selama proses transfer data keadaan pada pin SDA haruslah

stabil selama pin SCL dalam keadaan tinggi.

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Proses Penelitian

Ada beberapa tahapan persiapan penelitian dan simulasi pada Rancang

Bangun Perancangan Prototipe Sistem Deteksi Metal Pada Conveyor Roti Berbasis

Arduino berikut tahapan-tahapan perancangan alat:

1. Tahap Pertama adalah memulai penelitian, Penelitian yang akan dilakukan

yaitu mengenai Perancangan Prototipe Sistem Deteksi Metal Pada Conveyor

Roti Berbasis Arduino.

2. Tahap Kedua adalah mengumpulkan dasar teori, data-data serta referensi yang

berkaitan dengan rancang bangun yang dibuat. Hal ini dilakukan untuk

mempermudah dalam perancangan Alat.

3. Tahap ketiga adalah pengumpulan data-data dan bahan-bahan yang dibutuhkan

dalam membuat alat.

4. Tahap keempat adalah tahap mendesain, dalam hal ini digambarkan dalam

dimensi dari bentuk skema untuk mempermudah dalam perancangan

kontruksi.

5. Tahap kelima adalah merancang alat dari bahan-bahan yang sudah

dikumpulkan.

6. Tahap keenam adalah merancang program pada alat yang sudah dibuat.

7. Tahapan ketujuh adalah pengujian program.

8. Tahapan kedelapan adalah pengujian alat ini dilakukan untuk mengetahui

adanya kesalahan dan kekurangan pada alat yang dibuat.

9. Tahapan kesembilan adalah analisa hasil pengujian.

III-1
III-2

10. Tahapan kesepuluh adalah mencari kesimpulan berdasarkan hasil analisa.

11. Tahapan kesebelas adalah selesai penelitian.

Start

Literatur,
Diskusi dan
Jurnal, Artikel
Bimbingan
Skripsi, dll.

Mengumpulkan
Data

Desain Alat

Perancangan Alat dan


Program
Tidak

Pengujian Alat

Hasil Pengujian
Sesuai dengan
Perancangan

Ya

Analisa

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart Proses Penelitian

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


III-3

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Jurusan Teknik Elektro Universitas

Siliwangi, Jalan Siliwangi No.24, Tasikmalaya.

3.3 Identifikasi Kebutuhan

Rancangan pada alat Perancangan Prototipe Sistem Deteksi Metal Pada

Conveyor Roti Berbasis Arduino ini terdiri dari 2 bagian yaitu:

3.3.1 Perangkat Keras (hardware)

1. Arduino Uno
2. Motor DC
3. Driver Motor Direct Current (DC) BTS7960
4. Motor Servo
5. Sensor Kit Metal Detector
6. LCD (Liquid Crystal Display)
7. Module I2C (Inter Integrated Circuit)
8. Catu Daya 12 Volt
9. Catu Daya 5 Volt
10. Kabel USB
11. Breadboard
12. Kabel Jumper
13. Solder
14. Tinol

3.3.2 Perangkat Lunak (software)

Software Arduino Uno yang digunakan adalah IDE arduino (Integrated

Development Environment) yang berfungsi untuk menulis program,meng-upload

ke dalam memory mikrokontroler.

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


III-4

3.4 Pemodel Sistem

Untuk mempermudah dalam memahami model sistem maka dibuat arsitektur,

blok diagram dan flowchart sistem.

3.4.1 Arsitektur

PLN 220 Switch On/


Volt Off

Catu Daya 5 Catu Daya 12


Volt Volt

Sensor Kit
Driver Motor
Metal Arduino Uno BTS7960
Detector

Motor Servo LCD Motor DC

Keterangan :

Kabel Netral

Kabel Fasa AC

Catu Daya 12V

Catu Daya 5V

Tampilan

Kontrol

Masukan

Gambar 3.2 Arsitektur Sistem

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


III-5

Pembuatan Perancangan Prototipe Sistem Deteksi Metal Pada Conveyor Roti

Berbasis Arduino sebagai alat yang mampu mendeteksi keberadaan potongan Metal

oleh Sensor Kit Metal Detector. Mikrokontroler Arduino Uno berfungsi sebagai

pusat kendali rangkaian yang akan mengaktifkan Motor Servo sehingga dapat

meyortir roti yang mengandung kandungan Metal, dan indikator LCD akan

menmberikan informasi roti yang mengandung kandungan Metal.

3.4.2 Blok Diagram

INPUT PROSES OUTPUT


Motor Servo

Sensor Kit Metal


Arduino
Detector

LCD 2X16

Gambar 3.3 Blok Diagram Sistem


Gambar 3.3 merupakan blok diagram untuk mempermudah memahami dari

sistem monitoring. Secara keseluruhan terdapat input, process dan output.

1. Input

Sensor Kit Metal Detector digunakan sebebagai input, dalam proses

pendeteksian potongan metal dari Arduino. Sehingga dapat diproses dan

ditampilkan pada display.

2. Process

Pada blok diagram ini, input yang diterima Arduino dan diproses untuk

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


III-6

menggerakan Motor Servo sehingga dapat menyortir roti yang mengandung

kandungan dengan potongan Metal dan akan di tampilkan pada display.

3. Output

Hasil Proses dari Arduino berupa proses penyortiran roti yang mengandung

kandungan dengan potongan Metal, dan memberikan data pada Arduino dari

Sensor untuk ditampilkan pada display .

3.4.3 Flowchart Sistem

Start

Switch
On/Off di
Nyalakan

Conveyor
Berjalan

Menampilkan
Sensor
Benda Yang Conveyor
Mendeteksi Ya
Terdeteksi Berhenti
Metal
Metal

Tidak
Motor Servo
Akan
Steril
Menyortir

Masuk Ke Masuk Ke
Kotak 1 kotak 2

End

Gambar 3.4 Flowchart Perancangan Prototipe Sistem Deteksi Metal Pada


Conveyor Roti Berbasis Arduino

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


III-7

Ketika Switch On//Off dinyalakan maka konveyor akan berjalan dimana

konveyor itu berisikan roti diatas nya, jika roti tersebut mengandung metal maka

sensor secara otomatis akan mendeteksi roti tersebut dan LCD akan memberikan

tampilan bahwa terdeteksinya metal lalu konveyor akan berhenti dan secara

otomatis motor servo akan menyortir dan memasukan roti yang mengandung

kandungan metal yaitu dengan masuk ke kotak 2, Kemudian jika roti tersebut tidak

mengandung metal atau steril maka akan terus berjalan dan masuk ke kotak 1.

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


BAB IV

PERACANGAN DAN PENGUJIAN

4.1 Perancangan dan Software Pada Conveyor

Perancangan dan Software dalam tugas akhir ini meliputi pengumpulan

komponen yang akan digunakan dan pengumpulan data-data untuk input dan output

pada Perancangan Prototipe Sistem Deteksi Metal Pada Conveyor Roti Berbasis

Arduino, selanjutnya dari komponen yang sudah ada dirakit lalu dibuat program

pada software arduino dan di tempatkan pada kontruksi Conveyor yang sudah di

buat sesuai dengan desain yang di inginkan.

4.1.1 Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

Perancangan perangkat keras (Hardware) Perancangan Prototipe Sistem

Deteksi Metal Pada Conveyor Roti Berbasis Arduino dengan menggunakan

mikrokontroler Arduino Uno ini meliputi.

Gambar 4.1 Skema rangkaian Keseluruhan

4.1.1.1 Perancangan Motor Driver BTS7960

Driver motor digunakan untuk membuat sebuah proyek yang berkaitan

dengan kontrol motor DC selain itu driver motor juga digunakan sebagai

pengontrol kecepatan motor DC dengan menggunakan potensio agar kecepatan

motor DC dapat di atur.

IV-1
IV-2

Gambar 4.2 Skema Rangkaian Driver Motor


Pada rangkaian Gambar 4.2 Driver Motor terhubung dengan Arduino, dimana

kabel Kabel berwarna kuning (RPWM) yaitu input dari Motor Driver terhubung

pada Pin 6, kabel putih (LPWM) Pin 5 dan ketiga kabel merah pada motor driver

(R_EN, L_EN,dan VCC) di hubungkan pada Supply 5V, kabel biru Motor Driver

(GND) di hubungkan pada Pin GND Arduino.

4.1.1.2 Perancangan Sensor Kit Metal Detector

Dalam Sistem penyortiran yang melalui Conveyor di butuhkan suatu sensor

yang dapat membaca atau menditeksi suatu potongan metal yang terkandung pada

makanan sensor yang di gunakan adalah Kit Metal Detector.

Gambar 4.3 Skema Rangkaian Kit Metal Detector

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


IV-3

Pada gambar diatas terhubung Sensor Kit Metal Detector ke Arduino. kabel

(+) pada Sensor dihubungkan pada supply 3,3V, kabel hitam (-) dihubungkan pada

Pin Ground Arduino. Sedangkan output kabel berwarna biru pada Sensor

dihubungkan pada Pin A1.

4.1.1.3 Perancangan Motor Servo

Motor Servo adalah suatu perangkat putar (actuator) yang dirangkai dengan

kontrol umpan balik atau loop tertutup sehingga perangkat tersebtu dapat

disetting (atur) untuk memastikan dan menentukan posisi dari sudar poros output

motor, Motor Servo pada Perancangan Prototipe Sistem Deteksi Metal Pada

Conveyor Roti Berbasis Arduino yaitu untuk memisahkan atau mereject benda yang

terkandung potongan metal pada makanan sehingga dapat menyeleksi benda secara

otomatis.

Gambar 4.4 Skema Rangkaian Motor Servo


Pada gambar diatas terhubung Motor Servo dengan Arduino, kabel berwarna

kuning (Data) pada Motor Servo di hubungkan pada Pin 7, kabel hitam (GND)

disambungkan pada Pin (GND) Arduino, dan kabel merah (VCC) ,hubungkan pada

Pin 5V pada Arduino.

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


IV-4

4.1.1.4 Perancangan LCD (Liquid Crystal Display) dengan I2C

LCD digunakan antar muka untuk menampilkan informasi Roti yang

terkandung potongan metal agar dapat memonitoringnya secara langsung LCD

yang di gunakan menggunakan module I2C dengan Characters 16X2 karena

dengan memanfaatkan modul I2C untuk LCD ini, kita hanya membutuhkan 2 port

(SDA & SCL) selain VCC dan GND. Dengan demikian akan menghemat 10 port

pada Arduino sehingga bisa digunakan untuk keperluan yang lainnya.

Gambar 4.5 Skema Rangkaian LCD dengan module I2C

Pada gambar LCD diatas terhubung ke arduino. Kabel (VCC) pada I2C

dihubungkan pada supply 5V, kabel hitam (GND) dihubungkan pada pin GND

arduino. Untuk SDA pada I2C dihubungkan pada arduino pin A4, sedangkan SCL

dihubungkan pada pin A5.

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


IV-5

4.1.2 Perancangan Perangkat Lunak (Software)

Perancangan perangkat lunak (software) pada Perancangan Prototipe Sistem

Deteksi Metal Pada Conveyor Roti Berbasis Arduino ini menggunakan IDE

arduino, yang mana pemrograman pada IDE arduino menggunakan bahasa

pemrograman C/C++ sebagai bahasa pemrogramannya. IDE Arduino merupakan

sebuah software yang beroperasi di komputer. Perangkat ini sering disebut arduino

software. Tampilan IDE arduino bisa dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.6 Tampilan IDE Arduino

4.1.2.1 Perancangan Sketch Pada Program Arduino

Pada perancangan pada Perancangan Prototipe Sistem Deteksi Metal Pada

Conveyor Roti Berbasis Arduino dengan menggunakan mikrokontroler Arduino

Uno, pemrograman sistem ini menggunakan software IDE arduino. Dengan

menggunakan sketch pada IDE arduino untuk memrogram cara kerja komponen

yang digunakan.

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


IV-6

4.1.2.2 Pemasukan Library Arduino

Gambar 4.7 Pemasukan Library pada Arduino


Tahap pertama pembuatan sketch pada aplikasi arduino untuk pemrograman

pada Perancangan Prototipe Sistem Deteksi Metal Pada Conveyor Roti Berbasis

Arduino dengan menggunakan mikrokontroler Arduino Uno yaitu bahwa program

ini memerlukan library atau pustaka komponen yang digunakan. Perintah yang

digunakan adalah:

#include

#define

Library yang digunakan diantaranya yaitu

#include <Servo.h> = Library Motor Servo

#include<wire.h> = Library I2c

#include<LiquidCristal_I2c.h> = Library LCD Cristal

4.1.2.3 Perancangan Sketch Driver Motor BTS7960

Driver Motor BTS7960 digunakan sebagai output untuk inputan dari Motor

DC dan juga sebagai pengontrol kecepatan pada Motor DC dengan menggunakan

potensio pada Perancangan Prototipe Sistem Deteksi Metal Pada Conveyor Roti

Berbasis Arduino dengan menggunakan Mikrokontroler Arduino Uno.

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


IV-7

Gambar 4.8 Sketch Driver Motor BTS7960

4.1.2.4 Perancangan Sketch Sensor Kit Metal Detector Dan Motor Servo

Sensor Kit Metal Detector digunakan sebagai mode otomatis untuk

menditeksi potongan metal lalu output tersebut akan di kirimkan ke mikrokontroler

dan selanjutnya mikrokontroler akan merintahkan motor servo untuk menyortir

pada Perancangan Prototipe Sistem Deteksi Metal Pada Conveyor Roti Berbasis

Arduino.

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


IV-8

Gambar 4.9 Sketch Sensor Kit Metal Detector dan Motor Servo

4.1.2.5 Perancangan Sketch LCD Cristal

LCD Cristal pada Perancangan Prototipe Sistem Deteksi Metal Pada

Conveyor Roti Berbasis Arduino dengan menggunakan mikrokontroler Arduino

Uno. Digunakan untuk memberikan informasi Roti yang terkandung potongan

metal. Berikut dibawah ini adalah gambar sketch untuk menampilkan huruf pada

LCD Cristal.

Gambar 4.10 Sketch LCD Cristal

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


IV-9

4.2 Desain Kontruksi Conveyor

Setelah melalui beberapa tahap perencanaan , maka tahap selanjutnya yaitu

tahap mendesain yang akan dibuat beserta dimensi part secara menyeluruh

dengan menggunakan aplikasi SketchUP. Fungsi dimensi pada part yang akan

kita buat sebagai batasan dan arahan pada saat melakukan proses pembuatan.

Gambar 4.11 Desain Kontrokusi Conveyor Belt


Keterangan Gambar 4.6:
1. Rangka konveyor
2. Motor dc
3. Roda gigi (sprocket)
4. Rantai
5. Sabuk (belt)
6. Wadah
7. Box Control
8. Bearing
9. Roller Pipa

Ukuran kerangka pada Conveyor memiliki panjang 100cm, lebar 28cm dan

tinggi 50cm, dengan menggunakan jenis besi siku dengan ketebalan 3mm. serta dua

buah roller pipa yang di tempatkan di rangka conveyor dan di beri bearing supaya

shaft tersebut bisa berputar. Jenis belt yang di gunakan pada conveyor yaitu PVC

dengan ukuran panjang 83cm, lebar 12,5cm dengan ketebalan 3mm yang mana belt

tersebut bertujuan untuk mengangkut barang atau object yang di letakan di atasnya.

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


IV-10

Gambar 4.12 Kontrokusi Conveyor Belt

4.3 Pengujian Sistem

Pengujian sistem ini dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran rangkaian

dan kesesuaian kerja dari Perancangan Prototipe Sistem Deteksi Metal Pada

Conveyor Roti Berbasis Arduino.

4.3.1 Pengujian Arduino Uno

Untuk melakukan pengujian pada arduino uno cukup dilakukan pengujian

yang sederhana dengan melakukan “BlinkTest”. Sketch di dapat dari example yang

sudah ada di IDE Arduino

Gambar 4.13 Sketch Blink

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


IV-11

Kemudian upload ke Arduino yang sudah terkoneksi pada komputer, Tunggu

beberapa saat apabila lampu pada Arduino berkedip-kedip dapat diketahui bahwa

Arduino tersebut berfungsi.

Gambar 4.14 Pengujian Arduino

4.3.2 Pengujian Rpm Terhadap Sensor Kit metal Detector

Pengujian Rpm terhadap sensor di lakukan agar mendapatkan nilai yang tepat

pada saat sensor mendeteksi objek. pengujian ini di lakukan dengan cara mengatur

jarak anatara sensor dengan objek serta kemampuan sensor pada saat mendetksi

objek pada saat conveyor berjalan. Berikut hasil pengujian Rpm terhadap sensor kit

metal detector.

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


IV-12

a) Pengujian 150 Rpm b) Pengujian 250 Rpm

c) Pengujian 350 Rpm d) Pengujian 450 Rpm

e) Pengujian 550 Rpm

Gambar 4.15 Pengujian Rpm Pada Conveyor

Gambar 4.15 adalah hasil pengujian kecepatan pada conveyor pada saat di jalankan

mulai dari Rpm 150 – 550 Rpm.

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


IV-13

a) Jarak 0,3 cm b) Jarak 0,5 cm

c) Jarak 0,8 cm d) Jarak 1 cm

e) Jarak 1,2 cm

Gambar 4.16 Pengujian Jarak Sensor Terhadap Objek

Setelah melakukan pengujian Rpm terhadap sensor Kit Metal Detector

maka dibuatlah tabel sesuai data yang diperoleh yaitu sebagai berikut :

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


IV-14

Tabel 4. 1 Hasil Pengujian Rpm Terhadap Sensor Kit Metal Detector

Rpm
No Sensor (Cm) keterangan
150 250 350 450 550

1 0,3 1 1 1 1 1 100%
2 0,5 1 1 1 1 1 100%
3 0,8 1 1 1 1 1 100%
4 1 1 1 1 0 0 60%
5 1,2 0 0 0 0 0 0%

Keterangan :

1 : Ya
0 : Tidak

Berdasarkan Tabel 4.1 bahawa sensor mempunyai kemampuan dalam mendeteksi

objek pada saat conveyor berjalan yaitu pada jarak 0,3 cm sampai dengan 0,8 cm di

Rpm 150 – 550 Rpm.

4.3.3 Pengujian Rpm Terhadap Jarak Objek Ke Objek

Pengujian rpm terhadap jarak objek ke objek di lakukan yaitu untuk

mengetahui seberapa jauh tingkat keberhasilan pada perancangan prototipe sistem

deteksi metal pada conveyor roti berbasis arduino terutama pada saat motor servo

menyortir benda maka di buatlah pengujian jarak objek ke objek dengan mengatur

jarak ketiga objek tersebut sesuai dengan kontruksi yang sudah di buat..Berikut

hasil pengujian Rpm terhadap jarak objek ke objek.

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


IV-15

Gambar 4.17 Pengujian Rpm Terhadap Jarak Objek Ke Objek

Gambar 4.17 adalah ada kondisi dimana conveyor sedang mengangkut

benda atau objek dengan di kasih jarak antar objek nya. Berikut tabel berdasarkan

hasil pengujian Rpm terhadap jarak objek ke objek.

Tabel 4. 2 Tabel Hasil Pengujian Rpm Terhadap Objek Ke Objek

Object ke Rpm
No keterangan
Object
150 250 350 450 550
1 0 cm 0 0 0 0 0 0%
2 5 cm 0 0 0 0 0 0%
3 10 cm 0 0 0 0 0 0%
4 15 cm 0 1 1 0 0 40%

Keterangan :

1 : Ya

0 : Tidak
Berdakan Tabel 4.2 bahwa tingat keberhasilan pada objek ke objek yaitu pada

jarak 15 cm dengan kecepatan 250 Rpm data tersebut di ambil berdasarkan hasil

rata-rata pengujian alat yang telah di buat.

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


IV-16

4.3.4 Pengujian Motor Servo

Pengujian motor servo, apakah motor servo berjalan sebagaimana mestinya.

Pada sistem kontrol ini menggunakan 1 buah motor servo yang memiliki tiga kabel

penghubung berwarna merah (VCC) sebagai tegangan positif, hitam (Ground)

sebagai tegangan negatif dan putih (Signal) sebagai input data, yang di pasangkan

pada arduino di dalam pin 7.

Motor servo digunakan untuk menyortir makanan atau roti yang mengandung

potongan metal. Gambar a) 4.18 menunjukan motor servo pada saat menyortir

dengan bergerak ke kiri 25 derajat. dan pada saat kondisi diam motor servo berada

dalam kondisi 95 derajat hal ini di karnakan menyesuaikan kontruksi dari mekanik.

a) Kondisi Swipe 25 Derajat b) Kondisi Diam 95 Derajat

Gambar 4.18 Pengujian Motor Servo

4.3.5 Pengujian LCD 16 x 2 (Liquis Crystal Display) I2C

Pengujian LCD dilakukan dengan cara pengujian dengan memsukan sketch

pada Perancangan Prototipe Sistem Deteksi Metal Pada Conveyor Roti Berbasis

Arduino . Upload sketch tersebut, jika LCD dalam keadaan baik maka LCD akan

menampilkan karakter “Terdeteksi Metal”.

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


IV-17

Gambar 4.19 Pengujian LCD 16 x 2 (Liquis Crystal Display) I2C

4.3.6 Pengujian Motor Driver BTS7960

Pengujian Motor Driver BTS7960 dilakukan untuk mengetahui berfungsi

atau tidaknya Motor Driver BTS7960 tersebut. Untuk pengujiannya pertama

sambungkan dulu motor DC pada baigan output driver, sambungkan juga bagian

input Motor Driver pada pin Arduino, selain itu dibagian input volt Motor Driver

juga harus disambungkan pada power suply 12 v. Kemudian upload sketch. Berikut

dibawah ini adalah gambar hasil pengujian Motor Driver BTS7960.

Gambar 4.20 Pengujian Motor Driver BTS7960


Gambar 4.20 diatas menunjukan Motor Driver BTS7960 dalam kondisi ON dan siap

di jalankan.

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


IV-18

Gambar 4.21 Pengujian Motor Driver BTS7960

Gambar 4.21 Adalah pengontrol kecepatan pada motor DC dengan

menggunakan potensio agar kecepatan motor DC dapat di atur sesuai dengan Rpm

yang di butuhkan.

Gambar 4.22 Pengujian Motor Driver BTS7960

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


IV-19

Gambar 4.23 Pengujian Motor Driver BTS7960

Gambar 4.22 dan gambar 4.23 diatas menunjukan motor DC yang sedang

bekeja mengangkut objek, oleh karena itu dapat di simpulkan bahwa Motor Driver

BTS7960 dapat berjalan sebagaimana mestinya.

4.4 Analisa Pengujian Alat

Berdasarkan hasil analisa dan pengujian yang telah di lakukan pada

Perancangan Prototipe Sistem Deteksi Metal Pada Conveyor Roti Berbasis Arduino

bisa di lihat pada Tabel 4.3

Tabel 4. 3 Hasil Pengujian Keseluruhan


No Item Hasil Keterangan
Berfungsi sebagai pusat kendali yang akan
1 Arduino Berhasil
mengaktifkan motor servo, sensor dan, LCD
Motor
2 Berhasil Berfungsi Mengendalikan motor DC
Driver
Sensor
3 Kit Metal Berhasil Berfungsi mendeteksi benda metal
Detector
Motor
4 Berhasil Berfungsi sebagai penyortir
Servo
Berfungsi untuk menampilkan hasil dari
5 LCD Berhasil
sensor kit metal detector

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


IV-20

Dari keseluruhan hasil pengujian yang di lakukan pada Perancangan Prototipe

Sistem Deteksi Metal Pada Conveyor Roti Berbasis Arduino ini dapat berfungsi

dengan baik sesuai dengan perancangan sebelumnya dan alat ini juga mampu

berkerja secara otomatis.

4.4.1 Analisa Pengujian Rpm Terhadap Sensor Kit metal Detector

Berdasarkan hasil pengujian bisa di analisis bahwa sensor kit metal detector

mempunyai ke mampuan dalam mendeteksi objek pada saat conveyor berjalan

dengan kemampuan sensor saat mendeteksi objek pada jarak 0,3 cm – 0,8 cm di

150 Rpm – 550 Rpm dengan kriteria berhasil sedangkan jarak sensor terhadap

objek 1 cm 1,2 cm memiliki kriteria tidak berhasil sesuai dengan hasil pengujian

seperti tabel pada 4.1

4.4.2 Analisa Pengujian Rpm Terhadap Jarak Objek Ke Objek

Pada Pengujian objek ke objek telah di analisis bahwa dengan jarak 15 cm di

kecepatan 250 Rpm -350 Rpm memiliki kriteria berhasil sedangkan untuk

kecepatan 150, 450, 550 Rpm dengan jarak 0 cm – 10 cm memiliki kriteria tidak

berhasil. Seperti tabel 4.2

Jurusan Teknik Elektro Universitas Siliwangi


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Dalam Perancangan Prototipe Sistem Deteksi Metal Pada Conveyor Roti

Berbasis Arduino melalui konfigurasi Hardware dan Software. dinyatakan

berhasil sesuai dengan rencana dimana Alat ini dapat moyortir benda yang

terdeteksi metal secara otomatis.

2. Berdasarkan Analisis kinerja pada Perancangan Prototipe Sistem Deteksi

Metal Pada Conveyor Roti Berbasis Arduino dapat di simpulkan bahwa

sensor kit metal detector jarak yang tepat pada saat mendeteksi yaitu pada

jarak 0,5 cm dengan kecepatan conveyor 250 Rpm dan antar objek ke objek

pada saat penyortiran yaitu 15 cm.

5.2 Saran

1. Pada Perancangan Prototipe Sistem Deteksi Metal Pada Conveyor Roti Berbasis

Arduino tidak hanya dapat digunakan pada roti, bisa juga digunakan untuk

makanan yang lainnya seperti makanan ringan atau makanan siap saji.

2. Untuk mengoptimalkan cara kerja alat Perancangan Prototipe Sistem Deteksi

Metal Pada Conveyor Roti Berbasis Arduino perlu adanya penambahan sensor

pendeteksi awal pada roti, sehingga pendeteksi metal yang di gunakan bisa

berkerja secara optimal.

V-1
DAFTAR PUSTAKA

[1] M. Sahrudin, “Prototype Sistem Pendeteksi Potongan Logam Pada Roti


Menggunakan Sensor Proximity Berbasis Arduino,” Tanggerang, 2016/2017.

[2] A. Fahmi, "Rancang Bngun Sistem Kendali Kapal Cepat Tanpa awak Dengan
Metode Pengolahan Citra," yogyakarta, 2017.

[3] O. Andi, ROBOTIKA : Desain, Kontrol, dan Kecerdasan, yogyakarta, 2006.

[4] B. M. Afifi, “Aplikasi Motor DC dengan Driver H-Bridge pada Alat Pemotong
Lenjaran Otomatis,” Palembang, 2013.

[5] P. Herlangga, “Aplikasi Motor DC pada Alat Penghitung dan Pengelompokan


Barang Otomatis,” Palembang, 2012.

[6] P. Ardi, “Pengaturan Kecepatan Motor DC Beban Variable Pada Mesin


Pelubang Mulsa Plastik Otomatis,” Padang, 2017.

[7] S. Unang, “Elektro Telekomunikasi Terapan,” Metal Detector For Stone


Crusher Based On Sms Gateway And Microcontroller, 2017.

[8] S. Afrie , “Aplikasi Mikrokontroler ATMega 8535 & ATMega 16


Menggunakan Bascom-AVR,” 2011.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai