Anda di halaman 1dari 56

SKRIPSI

KOMUNIKASI MODBUS HMI PADA


SISTEM PENGOLAHAN KAPUR

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tidar

Disusun Oleh:
Nama : AFFAN GHAFAR
NPM : 1810501042

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TIDAR
2022
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat memeperoleh gelar Sarjana
Teknik di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tidar dengan judul:

KOMUNIKASI MODBUS HMI PADA


SISTEM PENGOLAHAN KAPUR

Oleh:
AFFAN GHAFAR
1810501042
Telah diperiksa dan disetujui oleh:
Mengetahui,

Dosen Pembimbing I,

Ir. Bagus Fatkhurrozi, S.T.. M.T., IPM Tanggal: ...............................2022


NIP. 197910122005011001

Dosen Pembimbing II,

Dwi Novianto, S.Pd., M. Eng Tanggal:...............................2022


NIK. 198911082017085K127

Dekan Fakultas Teknik


Universitas Tidar

Dr. Ir. Sapto Nisworo, M.T., IPU.


NIP. 195909281991031001

i
LEMBAR PENGUJI
Skripsi yang berjudul:

KOMUNIKASI MODBUS HMI PADA


SISTEM PENGOLAHAN KAPUR
Oleh:

AFFAN GHAFAR
1810501042
Telah berhasil dipertahankan di depan Dewan Penguji dalam ujian pendadaran
skripsi dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh
gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tidar.

Magelang,.............................2022
Di hadapan penguji:

Bagus Fatkhurrozi, S.T.. M.T., IPM : .........................................


NIP. 197910122005011001

Dwi Novianto, S.Pd., M. Eng : ........................................


NIK . 198911082017085K127

Hery Teguh Setiawan, S. T., M.Eng : ........................................


NIP. 198701092019031005

Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik
Universitas Tidar

Dr. Ir. Sapto Nisworo, M.T., IPU.


NIP. 195909281991031001

ii
LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : AFFAN GHAFAR
NPM : 1810501042
Program studi : Teknik Elektro
Alamat : Bogares Kidul, Pangkah, Kab. Tegal

Dengan ini menyatakan bahwa:


1. Dalam laporan skripsi ini tidak terdapat karya yang diajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali
yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar
pustaka;
2. Informasi dan materi skripsi yang terkait hak milik, hak intelektual dan
paten merupakan milik bersama antara pihak ketiga, yaitu penulis, dosen
pembimbing, dan Universitas Tidar. Dalam hal penggunaan materi terkait
paten, maka akan didiskusikan lebih lanjut untuk mendapatkan persetujan
dari ketiga pihak tersebut diatas.

Magelang, Juli 2022

AFFAN GHAFAR
1810501042

iii
MOTTO

Ketika dunia jahat kepada mu, maka berusahalah untuk menghadapinya, karena
tidak ada orang yang membantumu jika kau tidak berusaha ( Roronoa Zoro).

iv
HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur Alhamdulilah saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, inayah dan hidayah-Nya, sehingga penelitian dan
penulisan skripsi ini dapat dilaksanakan dengan baik. Oleh karena itu, saya haturkan
rasa syukur dan terimakasih saya kepada:
1. Bapak Wahyono dan Ibu Umi Fatiroh, selaku orang tua yang sangat saya
cintai, terimakasih memberikan segala sesuatu untuk saya baik dukungan
moril maupun materi do’a yang tiada henti untuk kesuksesan saya;
2. Bagus Fatkhurrozi, S.T.. M.T., IPM, Dwi Novianto, S.Pd., M. Eng, dan
Hery Teguh Setiawan, S. T., M.Eng. selaku dosen dan pembimbing saya di
Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Tidar. Terimakasih atas jasa
dan waktu yang disempatkan untuk saya selama saya mengerjakan skripsi
ini.
3. Mas Agung, Mas Riza, Adi dan sahabat-sahabat saya dikontrakan Slamet
yang selalu memberikan semangat, doa, saran, dan segala hal yang telah
dilalui bersama-sama selama berada di Universitas Tidar;
4. Kepada teman-teman Teknik Elektro Universitas Tidar khususnya angkatan
2018 yang telah berjuang bersama, saling mendukung dan bertukar pikiran
sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

v
PRAKATA

Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan berkah, kesehatan, kesempatan-Nya kepada saya , atas rahmat dan
karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ KOMUNIKASI
MODBUS HMI PADA SISTEM PENGOLAHAN KAPUR”.
Penulis berharap semoga tugas akhir yang diajukan ini nantinya bermanfaat
bagi almamater tercinta. Penulis menyadari masih banyak hal yang perlu untuk
dibenahi, karena banyaknya permasalahan yang belum terjawab dan dibahas.
Skripsi ini tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan, bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Mukh Arifin, M.Sc, selaku rektor Universitas Tidar yang telah
memberikan kesempatan untuk menyelesaikan laporan skripsi ini;
2. Dr. Ir. Sapto Nisworo, M.T., IPU. selaku Dekan Fakultas Teknik,
Universitas Tidar yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan
laporan skripsi ini;
3. Ir. Deria Pravitasari, S.T,. M.Eng., IPM selaku Ketua Jurusan Teknik
Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tidar;
4. Bagus Fatkhurrozi, S.T.. M.T., IPM selaku Dosen Pembimbing I yang
senantiasa membimbing dan memberikan arahan kepada penulis dalam
menyelesaikan laporan skripsi ini;
5. Dwi Novianto, S.Pd., M. Eng, selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa
membimbing dan memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan
laporan skripsi ini;
6. Bapak Ibu Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Tidar yang telah memberikan bekal ilmu dari semester awal hingga
semester tugas akhir ini;
7. Staf karyawan, petugas perpustakaan Universitas Tidar, BAKPK, dan Biro
keuangan yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran seacara
administrasi;

vi
8. Kedua orang tua, yang tak pernah lelah mendoakan, mendidik dan
mendukung penulis baik moril maupun material yang tak terhingga
nilainya;
9. Teman-teman seperjuangan Jurusan Teknik Elektro Universitas Tidar 2018
yang selalu membantu kelancaran penulisan skripsi ini;
10. Sahabat-sahabatku yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terimakasih
telah menjadi tempat berbagi cerita, dan selalu memberikan dukungan dan
semangat yang tidak pernah padam;
11. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penyusunan skripsi
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Magelang,........................2022

AFFAN GHAFAR
NPM 1810501042

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. i

LEMBAR PENGUJI ............................................................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... iii

MOTTO.................................................................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................. v

PRAKATA ............................................................................................................. vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

INTISARI ............................................................................................................. xiii

ABSTRACT ........................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 3

1.5 Batasan Masalah ....................................................................................... 3

BAB II TINJAUN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI .................................. 4

2.1 Tinjaun Pustaka ........................................................................................ 4

2.2 Dasar Teori ............................................................................................... 7

2.2.1 Kapur atau Kalsium Hidroksida ........................................................ 7

2.2.2 Arduino ........................................................................................... 10

2.2.3 Human Machine Interface (HMI) ................................................... 12

viii
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN .............................................................. 19

3.1 Alat dan Bahan ....................................................................................... 19

3.2 Alur Penelitian ........................................................................................ 19

3.3 Rancangan Penelitian ............................................................................. 22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 23

4.1 Kinerja Sistem ............................................................................................. 23

4.2 Perancangan Device Human Machine Interface ......................................... 24

4.3 Konfigurasi Penampilan Data Pada HMI dan Arduino ............................... 25

4.3.1 Konfigurasi Penampilan data Konveyor ............................................. 25

4.3.2 Konfigurasi Penampilan Data pada Mixing Tank ............................... 27

4.3.3 Konfigurasi Penampilan Data pada Sistem Penampungan ................. 27

4.4 Rancangan Modbus RTU ............................................................................ 28

4.4.1 Serial Komunikasi pada Konveyor ................................................. 28

4.4.2 Serial Komunikasi Pada Mixing Tank ............................................ 30

4.4.3 Serial Komunikasi pada Tempat Penampungan ............................. 31

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 36

5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 36

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 37

LAMPIRAN .......................................................................................................... 39

Lampiran 1. Program ............................................................................................ 39

Lampiran 2. Desain HMI pada software Easy Builder ......................................... 41

Lampiran 3. Wiring Modul TTL RS232MAX ...................................................... 41

Lampiran 4. Data Sheet Modbus RTU.................................................................. 42

Lampiran 5. Data Sheet HMI Weintex ................................................................. 47

Lampiran 6. Manual Book Arduino ...................................................................... 49

ix
Lampiran 7. Hasil HMI dan arduino prototipe...................................................... 52

x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kapur atau Serbuk Kalsium ............................................................... 8
Gambar 2. 2 Arduino Sumber : (Louis, 2016) ...................................................... 11
Gambar 2. 3 Human Machine Interface ................................................................ 13
Gambar 2. 4 IC MAX232...................................................................................... 17
Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian ................................................................... 20
Gambar 4. 1 Tampilan Software Easy Builder Pro ............................................... 24
Gambar 4. 2 Tampilan Interface HMI Alat ........................................................... 24
Gambar 4. 3 Device Setting HMI di Easy Builder................................................ 25
Gambar 4. 4 Set Bit ON pada Easy Builder .......................................................... 26
Gambar 4. 5 Set Bit OFF pada Easy Builder ........................................................ 26
Gambar 4. 6 Setting Address Bar Graph ............................................................... 27
Gambar 4. 7 Setting Bit Lamp Pada Easy Builder ................................................ 28
Gambar 4. 8 Serial data pada tombol on ............................................................... 29
Gambar 4. 9 Serial data pada tombol off .............................................................. 29
Gambar 4. 10 Serial data pada mixing tank .......................................................... 30
Gambar 4. 11 Serial data pada penampungan ....................................................... 31

xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Kode sungsi Modbus............................................................................ 16

Tabel 3. 1 Alat dan Bahan ..................................................................................... 19

xii
INTISARI

Human Machine Interface (HMI) sudah umum dipergunakan di dunia


industri, fasilitas-fasilitas yang ditampilkan oleh HMI dapat mempermudah pekerja
dalam melakukan proses pekerjaannya seperti program data-entry, program
permintaan keterangan, pembuatan laporan dana dokumen. Penelitian ini berfokus
pada sistem serial komunikasi Human Machine Interface atau HMI ke arduino pada
sebuah sistem pengolahan kapur. Serial komunikasi yang dibuat ini menggunakan
bantuan arduino mempuyai data panjang bit 2 x 8, agar nantinya ketika sudah
membuat desain di HMI menggunakan software Easy Builder bisa dihubungkan
melalui arduino yang dibantu dengan mengunakan IC MAX232. Penggunaan
modbus RTU dengan menggunakan serial RS232, harus membutuhkan bantuan
converter TTL RS232 atau IC MAX232, sebab jika menggunakan RS232 dan ada
hadware dari luar maka tegangan harus 3 sampai 13 volt, sedangakan jika
menghandalkan dari mikrokontroller arduino saja tidak cukup, karena tegangan
yang di hasilkan oleh mikrokontroller arduino hanya 0 sampai 5 volt, dan jika tidak
menggunakan TTL RS232 maka akan terjadi kerusakan pada mikrokontroller
arduino.

Keyword : hmi, arduino, modbus, weintek, easy builder, protokol rs232

xiii
ABSTRACT

Human Machine Interface (HMI) is commonly used in the industrial world,


the facilities displayed by HMI can make it easier for workers to carry out their
work processes such as data-entry programs, inquiry programs, and document fund
reports. This research focuses on the serial communication system of Human
Machine Interface or HMI to Arduino in a lime processing system. This serial
communication made using Arduino has 2 x 8 bit length data, so that later when
you have made a design on the HMI using Easy Builder software, it can be
connected via Arduino assisted by using IC MAX232. The use of RTU modbus using
serial RS232, must require the help of a TTL RS232 or IC MAX232 converter,
because if using RS232 and there is hardware from outside the voltage must be 3
to 13 volts, whereas if relying on the Arduino microcontroller alone is not enough,
because the voltage generated by Arduino microcontroller is only 0 to 5 volts, and
if you don't use TTL RS232 then there will be damage to the Arduino
microcontroller.

Keyword : hmi, arduino, modbus, weintek, easy builder, protocol rs232

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi pada beberapa dekade terakhir sangat pesat di
segala bidang kehidupan. Semakin pesatnya perkembangan teknologi sejalan
dengan semakin sibuknya pekerjaan manusia sehingga mereka berpikir untuk
bekerja lebih efektif dan efisien. Hal itu menjadikan semua peralatan manusia dapat
dikembangkan supaya dapat meringankan pekerjaan manusia. Cara yang digunakan
untuk meringankan pekerjaan manusia salah satunya dengan membuat alat yang
bekerja secara otomatis. Otomatisasi ini telah terbukti menjadikan pekerjaan
manusia menjadi lebih cepat dan efisien. Perangkat otomatis tidak hanya terbatas
pada mesin – mesin perusahaan yang besar, akan tetapi telah banyak mesin – mesin
otomatis yang sangat sederhana. Saat ini industri telah mengalami berbagai
perkembangan dibidang teknis. Karena perkembangan teknologi tersebut telah
menyebabkan munculnya berbagai perangkat yang dapat mengurangi beban kerja
manusia. Hal ini terlihat pada banyaknya perangkat yang sebelumnya dioperasikan
oleh manusia namun kini dioperasikan oleh pengontrol otomatis. (Ardiansyah et al.,
2013)
Industri pengolahan kapur membutuhkan proses otomasi sebab membantu
proses pengolahan secara efisien. Air kapur ialah nama umum dari larutan tepung
kalsium hidroksida ialah senyawa kimia dengan rumus kimia Ca(OH) 2. Kalsium
hidroksida bisa berupa kristal tak berwarna ataupun bubuk putih. Kalsium
hidroksida dihasilkan melalui proses reaksi kalsium oksida (CaO) dengan air.
Salah satu manfaat dari Kalsium Hidroksida yaitu digunakan dalam bidang
kedokteran gigi khususnya endodontik. Penggunaan Kalsium Hidroksida antara
lain sebagai material kaping, pulpotomi, menginduksi deposisi jaringan keras gigi,
sebagai material sealer, serta dapat menghilangkan lesi periapikal dan juga masih
banyak lagi pemanfaatannya.(Ariani et al., 2014)
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka penulis bermaksud
melakukan sebuah penelitian yang berjudul “Komunikasi Modbus HMI pada

1
2

Sistem Pengolahan Kapur” Dalam penelitian ini penulis merancang sebuah alat
untuk melakukan sistem mixing pada kalsium oksida (CaO) dengan air laut yang
menghasilkan kalsium hidroksida Ca(OH)2. Dengan menggunakan alat seperti
hooper, mixing tank, agritator, dan valve maka dalam proses pengendalian
membutuhkan system yang terintegritas dengan menggunakan HMI. Prinsip
kerjanya yaitu bagian input menerima sinyal masukan dari sensor maupun saklar
kemudian diproses oleh serangkaian intruksi logika sesuai dengan program yang
sebelumnya sudah dibuat di arduino, yang mana semuanya itu nantinya akan
digantikan menggunakan led, potensiometer, dan push button. Arduino disini
berfungsi sebagai Modbus Slave dan Modbus Masternya menggunakan HMI (Easy
Builder). Dimana nantinya Arduino ini bisa berfungsi seperti PLC mini yang bisa
dipelajari programnya sehingga saat troubleshooting bisa ditangani dengan mudah.

1.2 Rumusan Masalah


Penggunaan sistem komunikasi Modbus di dunia otomasi industri menjadi
sangat marak. Banyak produsen instrument maupun peralatan industri yang
mengembangkan sistem dengan komunikasi Modbus. Sistem komunikasi Modbus
sendiri ada bermacam – macam, ada Modbus RTU (serial), Modbus ASCII (serial),
Modbus TCP/IP (melalui jaringan LAN), modbus plus. Modbus yang paling
digunakan saat ini adalah Modbus RTU. Pada penelitian ini, lebih difokuskan pada
Modbus serial (RTU). Kemudian dibutuhkan sebuah komunikasi protokol modbus
antara arduino dan juga HMI agar data yang diperoleh dapat tersingkronisasi
dengan benar.

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian yaitu agar dapat mengetahui
bagaimana cara melakukan penghubungan HMI ke arduino menggunakan serial
komunikasi dan juga dapat meminimalisir pengeluaran yang digunakan
menggunakan alat tersebut.
3

1.4 Manfaat Penelitian


Pada penelitian ini terdapat beberapa manfaat, antara lain :
a. Sebagai bahan pembelajaran yang nantinya dapat dikembangkan, agar mencapai
nilai ke akuratan yang lebih baik.
b. Meminimalisir pengeluaran yang dibutuhkan.
c. Mengetahui bagaimana cara menggunakan serial komunikasi yang akan
dihubungkan arduino ke HMI.
d. Mengetahui Protokol komunikasi Modbus
1.5 Batasan Masalah
a. Penelitian hanya di fokuskan pada protokol Modbus menggunakan RS 232
dengan Slave arduino.
b. Komunikasi antara Master dan Slave menggunakan komunikasi serial RS 232.
c. Komunikasi antara Master dan Slave menggunakan aturan protokol komunikasi
Modbus dasar.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan serta pembahasan studi kasus
ini ditulis dalam 5 bab sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian
BAB II PENDAHULUAN
Berisi tinjauan pustaka yang pendukung penulisan dari pustaka – pustaka
yang telah dipublikasikan serta berisi landasan teori pendukung penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Berisi tentang jenis penelitian, lokasi penelitian, alat dan bahan yang
digunakan dalam penelitian, tahapan penelitian dan diagram alur penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi hasil dan analisis dari penelitian
BAB V KESIMPULAN
Berisi kesimpulan dan saran berdasarkan hasil penelita
BAB II
TINJAUN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjaun Pustaka


Penelitian yang dilakukan (Tiyono, 2007) membahas tentang Sistem
Telekontrol SCADA dengan fungsi dasar Modbus menggunakan Mikrokontroller
At89s51 dan komunikasi serial RS 485. Master memiliki fungsi sebagai pengendali
komunikasi, sedangkan Slave berfungsi menjalankan perintah dari Master.
Komunikasi antara Master dan Slave menggunakan protokol komunikasi Modbus.
Media komunikasi pada sistem SCADA dapat menggunakan Ethernet, Wireless,
atau Serial. Pada penelitian ini dibuat model sistem SCADA dengan menerapkan
salah satu fungsinya, yaitu sebagai penegendali jarak jauh (telecontrolling). Dalam
sistem telekontrol SCADA ini digunakan mikrokontroller AT89S51 sebagai
pembentuk komponen Master dan Slave. Komunikasi antara Master dan Slave
menggunkan fungsi dasar protokol Modbus dan komunikasi serial RS485.
Pengiriman query dengan Slave ID yang tidak didukung sistem SCADA Modbus
akan menghasilkan time-out error, sedangkan kode fungsi yang tidak didukung
oleh sistem akan menghasilkan exception response. Komunikasi antara Master dan
Slave dapat berjalan dengan baik menggunakan panjang kabel 6 m dan 100 m, serta
dengan delay waktu pengiriman antar karakter pesan tidak lebih besar dari 1956,90
µs.
Penelitian yang dilakukan (Fuad Hasan., 2018) menjelaskan tutorial
membuat RTU Arduino protokol Modbus RTU (RS 485). Dalam penjelasannya
beliau membuat program dan library yang digunakan untuk membangun
komunikasi Modbus. Dimana program dan library digunakan untuk memfungsikan
arduino sebagai slave yang nantinya bisa diuji coba menggunakan modscan untuk
pengujian apakah komunikasi bisa terjalin. Dalam penelitiannya juga diberikan
konfigurasi yang dipakai dalam format yang diperlukan agar identitas slave bisa
dibedakan antara yang satu dengan yang lain, hal ini memungkinkan slave yang
bisa digunakan mencapai 247 buah

4
5

Penelitian yang dilakukan oleh (Zulnadi & Syafri, 2015) membahas tentang
produksi kapur yang ada di Nagari Sinatang yang proses produksinya masih
dilakukan secara manual ataupun tradisional, maka hasil yang didapatkan tidak
efisien, sehingga peningkatan produksi dan efisien harus ditingkatkan dengan
menerapkan mesin – mesin pengolahan. Seperti halnya untuk meningkatkan
produksi kapur maka bisa mempergunakan mesin hammer mill dan mesin sortasi,
dengan seperti itu maka peningkatan mutu produksi kapur yang lebih baik, dan
sangat perlu diadakan mesin – mesin dengan pengolahan yang efisien dan murah
sehingga bisa menekan biaya produksi dan bisa meningkatkan pendapatan
masyarakat pada Negari Sitanang. Mesin – mesin ini dapat meningkatkan kapasitas
produksi, meringankan beban kerja dan biaya serta mengatasi masalah kekurangan
tenaga kerja.
Penelitian yang dilakukan oleh (Parahyangan, 2016) membahas bahwa
produksi kapur yang ada di Nagari Sinatang proses produksinya masih dilakukan
secara manual ataupun tradisional. Hasil yang didapatkan tidak efisien, sehingga
peningkatan produksi dan efisien harus ditingkatkan dengan menerapkan mesin –
mesin pengolahan. Peningkatkan produksi kapur maka bisa mempergunakan mesin
hammer mill dan mesin sortasi. Penggunaan mesin maka dapat meningkatan mutu
produksi kapur yang lebih baik, dan sangat perlu diadakan mesin – mesin dengan
pengolahan yang efisien dan murah sehingga bisa menekan biaya produksi dan bisa
meningkatakan pendapatan masyarakat pada Negari Sitanang. Sebab dengan
adanya mesin – mesin ini, dapat meningkatkan kapasitas produksi, meringankan
beban kerja dan biaya serta mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja.
Penelitian yang dilakukan oleh (Saputra , 2017) membahas bahwasanya
salah satu kececatan pada produk kemasan pouch apabila pruduk tersebut
ditemukan overlap maka termasuk kecacatan produk yang dapat menyebabkan
minat konsumen menurun. Sistem Autocorrection merupakan sistem kendali
berbasis PLC yang menggunakan kendali On – Off, dengan menggunakan sistem
Autocorrection maka akan meminimalisir terjadinya overlap. Sistem yang
dirancang dengan menggunakan sistem kendali ON – OFF akan melibatkan sidelay
6

motor sebagai obyek yang digerakan. Sensor yang dipasang merupakan trigger
sekaligus penentu arah sidelay motor untuk bergerak.
Penelitian yang dilakukan oleh (Yuhendri, 2018) membahas bahwa dengan
kemajuan inilah energi listrik merupakan pembantu untuk melakukan proses kerja.
Di dalam mempermudah proses kerja biasanya merujuk pada sistem otomatis
pengontrolan, yang salah satunya adalah PLC (Programmable Logic Controller).
Dimana PLC dalam hal ini mampu mengontrol peralatan Building Automation
System (BAS) diantaranya yaitu Air Condisioner (AC), lampu dan stop kontak di
suatu ruangan yang disesuaikan pengaturannya melalui setting waktu dalam
pemograman yang telah tersedia di PLC itu sendiri. Khusus untuk AC dan
pengontrolannya menggunakan sensor Infra Red yang dapat mendeteksi atau
tidaknya seseorang yang bergerak di daerah pendeteksian sensor tersebut. Dengan
adanya PLC sebagai pengontrol utama peralatan Building automation System
(BAS) seluruh sistem di dalam gedung dapat bekerja secara otomatis dan manual
serta mengupayakan agar mempermudah dan memperingan pekerjaan manusia di
area gedung maupun ruangan sekaligus memberikan penghematan dalam hal
pemakaian daya listrik.
Penelitian yang dilakukan oleh (Chaerunnisa , 2018) membahas Suatu
sistem pengisian air minum pada botol secara otomatis terutama dalam bidang
industri minuman sangatlah diperbincangkan oleh khalayak umum, di industri
modern saat ini tidak bisa dipisahkan dengan masalah otomasi untuk sarana
produksi. Alat Pengisian Air Minum Otomatis ini menggunakan sistem kontrol
berbasis Programmable Logic Controller (PLC). Alat ini memiliki 2 sistem
pengerjaan yaitu sistem Auto dan Manual. Sistem auto menggunakan sensor untuk
menghidupkan dan mematikan rangkaian secara otomatis, sistem manual
menggunakan 2 PB yang berfungsi untuk menghidupkan konveyor dan solenoid
valve. Dalam proses pengisian air minum ke dalam botol, alat ini menggunakan
Time Base sebagai batas ukurnya. Dengan demikian hasil pengujian dari alat ini
cukup baik, karena dari data yang diperoleh terdapat 12 botol dari 18 botol yang
diujikan yang berhasil terisi penuh “PAS”. Sehingga penggunaan PLC pada alat ini
cukup handal.
7

Pada penelitian kali ini yang akan dilakukan membahas tentang sistem
pengolahan kapur menggunakan arduino tidak menggunakan PLC sehingga bisa
meminimalisir biaya penelitian, dan akan lebih di tekankan terhadap sistem
protokol komunikasi yang akan digunakan untuk menghubungkan arduino ke HMI
menggunakan driver modbus RTU sebagai penghubung menggunakan tambahan
TTL IC MAX232

2.2 Dasar Teori


Terdapat beberapa bagian yang akan dibahas pada dasar teori seperti:
Kapur atau kalsium hidroksida, arduino, sensor, human machine interface (hmi).

2.2.1 Kapur atau Kalsium Hidroksida


Air Kapur adalah nama umum dari larutan tepung kalsium hidroksida bisa
juga di sebut dengan nama senyawa kimia dengan rumus kimia Ca(OH) 2. Kalsium
hidroksida bisa berupa kristal tak berwarna ataupun bubuk putih. Kalsium
hidroksida dihasilkan melalui proses reaksi kalsium oksida (CaO) dengan air.
Kalsium Hidroksida adalah salah satu bahan medikamen intrakanal yang
sangat efektif karena memiliki sifat biologis yang sangat menguntungkan, namun
terdapat hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kontak langsung CaOH 2 dengan
dinding saluran akar, akan berpengaruh dengan perubahan sifat fisik dentin.(Ariani
dkk., 2014)
Kalsium Hidroksida merupakan bahan medikamen saluran akar yang paling
efektif. Kalsium hidroksida mempunyai aksi melalui pelepasan ion Ca 2+ yang
berperan dalam proses meneralisasi jaringan dan ion OH- yang dapat memeberikan
efek antimikroba melalui peningkatan pH. Ca(OH)2 memiliki sifat biologis yang
menguntungkan sebagai medikamen intrakal, namun terdapat hasil penilitan
menunjukkan bahwa kontak langsung Ca(OH)2 dengan saluran akar, berpengaruh
terhadapat perubahan sifat fisik dentin. Selain fungsi dari kalsium hidroksida di
dunia kesehatan khususnya di bagian gigi, kalsium hidroksida ini juga memiliki
fungsi sebagai penghilang kutil, menghilangkan jamur yang tumbuh di kulit
8

rambut, kuku, dan bahkan sekresi vagina. Gambar 2.1 menunjukkan kalsium
Hidroksida

Gambar 2. 1 Kapur atau Serbuk Kalsium


Sumber : (Suarsana, 2018)

Dalam melakukan sebuah pembuatan kalsium hidroksida dibutuhkan


beberapa material atau bahan yang digunakan agar menjadi kalsium hidroksida
yang baik, yaitu bahan bakunya sebagai berikut;
a. Kalsium Oksida
Nama Kimia : Calcium Oxide
Nama lain : Lime, Quicklime, Burnt Lime, Unslaked Lime,
Fluxing Lime, Calcia Lime, Pebble Lime, Calx.
Rumus Molekul : CaO Komposisi : 80,78 % CaO ; 7,58 % CaCO3;
4.03 % MgO 3,79 % SiO2 ; 2,69 % Al2O3 ; dan 1,09
% Fe2O3.
Berat molekul : 56,08 (g / mol)
Bentuk : Padat PH : 12.5 (1.65 g / L aq sol)
Titik leleh : 2570 °C (2843 K)
Titik didih : 2850 °C (3123 K)
Specific gravity : 3.33
Bulk density : 3340 kg / m3
ΔHf 0 solid ; T= 298 K : −635,09 kJ / mol
ΔGo f (J/mol)* ; T= 298 K : -604,030 kJ / mol
S 0 solid ; T= 298 K : 38,19 J / mol·K (sumber : MSDS)
9

b. Air
Nama Kimia : Air
Rumus Molekul : H2O PH : 7 (Netral)
Berat Molekul : 18 g/mol
Titik Didih : 100 0C
Titik Beku : 0 0C
Temperatur Kritis : 374.2 °C
Tekanan Kritis : 218.29 atm
Specific gravity : 1.000 Bentuk : Cair
ΔHf 0 liquid ; T= 298 K : -285,830 kJ / mol
ΔGo f liquid (J/mol); T= 298 K : -237,129 kJ / mol
S 0 liquid ; T= 298 K : 70 J / mol·K (sumber : MSDS)
c. Kalsium Hidroksida
Nama Kimia : Calcium Hydroxide
Nama Lain : High Calcium Hydrated Lime, Slaked Lime,
Lime Putty, Lime Slurry, Milk Of Lime
Komposisi : Ca(OH)2 81.3% ; CaO 3.2% ; MgO 3.2% ;
CaCO3 6.032% ; Al2O3 2.14% ; H2O 0.05%
; Fe2O3 0.87% ; SiO2 : 3.05%.
Warna : Putih kristalin
Bentuk : Padat
Specific Gravity : 2.3 – 2.4
PH : 12.45 (saturated solution 25oC)
Bulk Density : 690 kg/m3
Titik lebur : Melepas air pada suhu 580 oC
Rumus Kimia : Ca(OH)2
Berat Molekul : 74,096 (anhydrous)
Kelarutan dalam air : 1.85 g / L at 0oC
: 10-6 x 1.195 kg/m3
ΔHf 0 liquid ; T= 298 K : -986,090 kJ / mol
ΔGo f liquid (J/mol); T= 298 K : -898,490 kJ / mol
10

S0 liquid ; T= 298 K : 83,4 J / mol·K


Titik Leleh : 580oC (Sumber : MSDS)

2.2.2 Arduino
Arduino merupakan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya
terdapat komponen utama, yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR.
Mikrokontroler adalah chip atau IC (integrated circuit) yang bisa diprogram
menggunakan komputer. Tujuan memberikan program pada mikrokontroler adalah
agar rangkaian elektronik dapat membaca input, memproses input dan kemudian
menghasilkan output sesuai yang diinginkan. Mikrokontroler bertugas sebagai
‘otak’ yang mengendalikan input, proses dan output sebuah rangkaian elektronik.
Saat ini Arduino sangat populer di seluruh dunia.
Bahasa yang dipakai dalam Arduino bukan bahasa assembler yang relatif
sulit, tetapi bahasa C yang cenderung lebih mudah dipahami. Pada mikrokontroler
yang lain, ada yang masih membutuhkan rangkaian loader yang terpisah untuk
memasukkan program ke mikrokontroler. Selain itu dalam module arduino UNO
pada gambar 2.2 sendiri sudah terdapat loader yang berupa USB, sehingga
memudahkan dalam membuat program mikrokontroler didalam arduino. Port USB
tersebut selain untuk loader ketika memprogram, bisa juga difungsikan sebagai port
komunikasi serial. Arduino dapat mengenali lingkungan sekitarnya melalui
berbagai jenis sensor dan dapat mengendalikan lampu, motor, dan berbagai jenis
aktuator lainnya. Gambar 2.2 menunjukkan arduino
11

Gambar 2. 2 Arduino
Sumber : (Louis, 2016)

Arduino UNO memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan


komputer, Arduino type lain, atau mikrokontroler. ATmega328 ini menyediakan
UART TTL (5V) komunikasi serial yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1
(TX). Firmware Arduino menggunakan USB driver standar COM, dan tidak ada
driver eksternal yang dibutuhkan. Saat terjadi komunikasi antara Board Arduino
dengan perangkat lain maka, lampu LED RX dan TX di Board. Itu menandakan
bahwa data sedang dikirim melalui chip USB-to-serial dan koneksi USB ke
perangkat tersebut.
Kisaran kebutuhan daya yang disarankan untuk board Uno adalah 7 sampai
dengan 12 volt, jika diberi daya kurang dari 7 volt kemungkinan pin 5v Uno dapat
beroperasi tetapi tidak stabil kemudian jika diberi daya lebih dari 12V, regulator
tegangan bisa panas dan dapat merusak board Uno. Pin listrik adalah sebagai
berikut:
a. VIN : Tegangan masukan kepada board Arduino ketika itu menggunakan
sumber daya eksternal (sebagai pengganti dari 5 volt koneksi USB atau sumber
daya lainnya).
b. 5V : Catu daya digunakan untuk daya mikrokontroller dan komponen lainnya.
c. 3v3 : Sebuah pasokan 3,3 volt dihasilkan oleh regulator on-board.
d. GND : Ground pin.
12

Masing-masing dari 14 pin digital di Uno dapat digunakan sebagai input


atau output, dengan menggunakan fungsi pinMode , digitalWrite , dan digitalRead
, beroperasi dengan daya 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima
maksimum 40 mA dan memiliki internal pull-up resistor (secara default terputus)
dari 20-50 kOhms. Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus. Serial: 0 (RX)
dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan (TX) TTL data
serial. Pin ini dihubungkan ke pin yang berkaitan dengan chip Serial ATmega8U2
USB-to-TTL. Eksternal menyela: 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu
interrupt pada nilai yang rendah, dengan batasan tepi naik atau turun, atau
perubahan nilai. PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Menyediakan output PWM 8-bit
dengan fungsi analogWrite. SPI: 10 (SS), 11 (Mosi), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini
mendukung komunikasi SPI menggunakan SPI library. LED: 13. Ada built-in LED
terhubung ke pin digital 13. Ketika pin bernilai nilai HIGH, LED on, ketika pin
bernilai LOW, LED off.
2.2.3 Human Machine Interface (HMI)
HMI (Human Machine Interface) adalah sebuah sistem yang dapat
mempertemukan manusia dengan teknologi mesin. HMI berupa pengendali dan
menunjukkan status, baik dilakukan secara manual ataupun disajikan dengan
visualisasi komputer yang bersifat real time. HMI juga dapat disebut sebagai user
interface dan sistem kontrol untuk manufaktur. Tugas dari HMI atau Human
Machine Interface itu sendiri adalah membuat visualisasi dari sebuah teknologi atau
sistem secara real time. Sehingga dengan menggunakan desain HMI yang bisa
disesuaikan dapat memudahkan pekerjaan fisik.
Tujuan dari HMI adalah untuk menambah tingkat interaksi antara mesin dan
operator melalui tampilan yang ada di layar komputer dan memenuhi kebutuhan
para pengguna terhadap informasi pada sistem.HMI sangat cocok untuk digunakan
pada industri, pertambangan, pabrik, gas, perminyakan, bandara, dan lain
sebagainya karena HMI ini bersifat stabil dan mampu memonitor beberapa sistem
mulai dari fire & gas system, emergency shutdown system, process control system,
dan lain sebagainya.
13

Di dalam HMI (Human Machine Interface) juga terdapat visualisasi


pengendali mesin yang berupa tombol, slider dan sebagainya yang berfungsi untuk
mengontrol serta mengendalikan mesin. Berikut ini fungsi lain dari HMI di dunia
industri otomatisasi:
a. Menentukan kondisi output (actuator) yang didasari dari nilai input yang didapat
dari pembacaan sensor.
b. Pengumpulan dan penyimpanan data dalam satu koleksi data. Umumnya data
bisa berupa data pengukuran, status alarm, status sistem yang diwakili oleh
status valve sebagai actuator, penyimpanan data, serta tanggal pengumpulan.
c. Menyimpan history dan summary alarm, sehingga bisa diketahui alasan
terjadinya penyimpangan dalam sebuah sistem.
d. Menyajikan grafik dari sebuah proses yang ada di plant, contohnya grafik yang
menunjukkan proses kenaikan serta penurunan beban utama yang terkoneksi ke
genarator baik secara real time ataupun historical. Begitu juga dengan trending
yang bisa dilihat secara online real time atau historis.
e. Memantau dan memberikan informasi tentang kondisi plant kepada operator
melalui GUI secara real time. Tampilan tentang kondisi plant adalah hasil dari
informasi input dan output dari proses yang sedang berlangsung pada plant.
Gambar 2.5 menunjukkan HMI

Gambar 2. 3 Human Machine Interface


(Nugroho ., 2018)
14

Berikut ini beberapa keuntungan dan manfaat dalam menggunakan HMI


(Human Machine Interface), yaitu:
a. Dengan menggunakan kemampuan dalam menjalankan beberapa fungsi melalui
perangkat lunak, maka kebutuhan dalam memasang hardware akan berkurang,
sehingga ukuran peralatan yang dibutuhkan menjadi lebih kecil
b. Dengan menggunakan HMI (Human Machine Interface), tidak akan
membutuhkan rangkaian kabel yang rumit dan mahal. Selain itu, tugas yang
sama juga akan dijalankan melalui pengaturan software.
c. HMI (Human Machine Interface) memungkinkan melakukan standardisasi
panel kontrol karena pengaturan data layar dapat diubah menggunakan software,
meskipun ada perubahan spesifikasi.
d. HMI (Human Machine Interface) mempunyai fitur seperti grafis dan tampilan
interface. HMI dapat menjalankan berbagai macam fungsi yang dapat
menambah nilai panel kontrol.

Dalam HMI atau SCADA terdapat sebuah serial komunikasi atau yang
disebut dengan MODBUS (Modicon Bus) sekarang disebut dengan Schneider
Electric. Pada tahun 1979 untuk digunakan komunikasi programmable logic
controller (PLC). dengan konsep master/slave. Konsep protokol komunikasi
Modbus dibagi menjadi 3 yaitu;
a. Modbus ASCII yaitu merupakan modbus pertama kali dan protokol serial,
menggunakan layer fisik RS-232 atau RS-485. Semua slave diperintah melalui
sebuah master.
b. RTU (Remote Terminal Unit) merupakan salah satu penyusun sistem SCADA
yang berfungsi sebagai stasiun penyimpanan data dari hasil pengukuran,
pemantauan ataupun pengendalian dari suatu sistem. RTU juga dapat berfungsi
sebagai penerjemah atau pengkonversi dari suatu besaran tertentu ataupun dapat
juga digunakan untuk mengendalikan suatu proses pada sistem. Modbus RTU
(Remote Terminal Unit) Pada modbus RTU ini dikirimkan melalui RS232 atau
RS485. Pengiriman datanya dalam string berupa hexadecimal byte. Ini yang
15

menjadi perbedaan antara RTU dan ASCII. Sedangkan pada ASCII, datanya
dalam bentuk angka 0 dan 1.
c. Modbus TCP/IP menggunakan komunikasi protokol melalui TCP/IP/ Modbus
TCP/IP lebih mudah dalam implemetasinya. Komunikasi protokol TCP/IP bisa
mengirimkan data lebih cepat daripada RS 232 dan RS 485.

Protokol komunikasi terdapat beberapa jenis yaitu RS-485,RS-422,RS-232


dibawah ini akan dijelaskan secara rinci apa itu jenis protokol komunikasi
a. Protokol RS-485
RS485 atau EIA (Electronic Industries Association) RS485 adalah jaringan
balanced line dan dengan sistem pengiriman data secara half-duplex. RS485 bisa
digunakan sebagai jaringan transfer data dengan jarak maksimal 1,2 km. Sistem
transmisi saluran ganda yang dipakai oleh RS485 ini juga memungkinkan untuk
digunakan sebagai saluran komunikasi multi-drop dan multipoint (party line).
Saluran komunikasi multipoint ini dapat dihubungkan sampai dengan 32
driver/generator dan 32 receiver pada single (two wires) bus. Dengan perkenalan
terhadap repeater ‘ otomatis ‘ dan driver / receiver high – impedance,
keterbatasan ini dapat diperluas sampai ratusan (bahkan ribuan) titik pada
jaringan.
b. Protokol RS-422
RS-422, juga dikenal sebagai TIA / EIA-422, adalah standar teknis berasal oleh
Electronic Industries Alliance yang menentukan karakteristik listrik dari sirkuit
sinyal digital. Signaling diferensial dapat mengirimkan data pada tingkat
setinggi 10 Mbit / s, atau dapat dikirim pada kabel sepanjang 1.500 meter.
Beberapa sistem interkoneksi langsung menggunakan RS-422 sinyal, atau RS-
422 converter dapat digunakan untuk memperluas jangkauan RS-232 koneksi.
Standar ini hanya mendefinisikan tingkat sinyal; Sifat lain dari interface serial,
seperti konektor listrik dan pin kabel, ditetapkan oleh standar lainnya.
c. Protokol RS-232
Protokol RS232 merupakan protokol serial yang digunakan untuk
berkomunikasi antara perangkat/instrumen dengan komputer melalui Port COM.
16

Untuk melakukan komunikasi melalui protokol ini, diperlukan sebuah serial


driver. Ketika menggunakan driver ini, ada beberapa informasi dari perangkat
yang harus diketahui oleh driver. Informasi itu adalah Nomor Port Com, Baud
Rate, parity, data bits, dan stop bits. Komunikasi menggunakan protokol RS232
merupakan komunikasi asinkron, yang mana masing-masing komputer dan
perangkat harus mengetahui kapan data mulai dikirim, dan kapan data selesai
dikirim. Secara umum, jika menggunakan protokol RS232, pengaturan
komunikasi yang digunakan adalah: 9600, 8, N, 1, yang artinya: menggunakan
baud rate 9600, 8 data bits, tanpa parity, dan stop bits 1.
Pada sistem komunikasi Modbus terdapat function field pada frame pesan
berisi kode fungsi (function code). Function code berfungsi untuk memeberitahu
Slave tentang perintah yang harus dikerjakan dan sebagai indikasi respon nirmal
atau jenis error yang terjadi (exception response). Pada sistem komunikasi Modbus,
jumlah function code yang didukung bervariasi tergantung kontroler dan perlatan
Slave yang digunakan. Beberapa kode fungsi berikut keterangannya ditunjukan
pada Tabel 2.1.
Tabel 2. 1 Kode sungsi Modbus

Kode Fungsi Aksi yang dikerjakan


Fungsi
1 = 01H Read Coil Membaca status ON/OFF
Status Coil (output digital).
2 = 02H Read Input Membaca status ON/OFF
Status input digital.
3 = 03H Read Holding Membaca nilai output analog.
Registers
4 = 04H Read Input Membaca nilai input analog.
Registers
5 = 05H Force Single Mengeset status satu coil pada
Coil Keadaan ON/OFF.
6 = 06H Preset Single Mengeset nilai satu output
Register analog.
15 = 0FH Force Multiple Mengeset status beberapa coil
Coils Pada keadaan ON/OFF.
16 = 10H Preset Multiple Mengeset nilai beberapa
Registers output analog.
17

Pada mode RTU, error checking field berisi sebuah nilai 16 bit (2 byte) yang
didasarkan pada metode CRC. Prosedur perhitungan CRC yaitu :
a. Menginialisasi nilai register 16 bit CRC dengan FFFF Hex
b. Eksklusif OR 8 bit data pesan pertama dengan low order byte register CRC,
lalu letakan hasilnya di register CRC
c. Geser kanan register CRC 1 bit ke arah LSB (Least significant bit), dan MSB
(Most significant bit) di isi dengan 0 Jika LSB adalah 0, maka ulangi pergeseran
shift right. Akan tetapi jika LSB yang tergeser adalah 1, maka eklusif OR
register CRC dengan nilai A001 hex (1010 0000 0000 0001)
d. Ulangi langkah semuanya sampai pergeseran ke 8, setelah 8 pergeseran maka
proses 8 bit data pertama selesai.

2.2.5 Komunikasi Serial RS 232


Untuk berkomunikasi dengan perangkat RS232, Arduino membutuhkan
konverter TTL ke RS232, maka dapat membuatnya dari rangkaian transistor atau
menggunakan IC Max 232. IC MAX232 adalah IC rangkaian antar muka dual RS-
232 transmitter atau reciver yang memenuhi standar EIA-232-E. IC MAX232
hanya membutuhkan power supply 5V (single power supply) sebagai catu daya. IC
MAX232 berfungsi untuk mengubah level tegangan pada com komputer menjadi
level tegangan TTL/CMOS. IC MAX232 terdiri atas 3 bagian yaitu duak charge-
pump voltage converter, driver RS232, dan reciver RS232. Berikut gambar 2.6 IC
MAX232.

Gambar 2. 4 IC MAX232
(Tiyono, 2007)
18

IC MAX232 memiliki dua charge-pump internal yang befungsi sebagai


konverter tegangan +5V menjadi ±10V saat tanpa beban untuk operasi driver
RS232. Konverter pertama menggunakan kapasitor C1 untuk menggandakan
tegangan input +5V menjadi +10V saat C3 berada pada output V+. Konverter kedua
menggunakan kapasitor C2 untuk mengubah +10V menjadi -10V saat C4 berada
pada output V-.
Driver RS232 memiliki output tegangan (voltage swing) driver adalah ±8V.
Nilai ini terjadi saat driver dibebani dengan beban nominal receiver RS232 sebesar
5kΩ atau Vcc 5V. Input pada driver yang tidak digunakan bisa dibiarkan tidak
terhubung kemana – mana. Hal ini dapat terjadi karena kaki input driver IC Max232
terdapat resistor pull-up sebesar 400kΩ yang terhubung Vcc. Resistor pull-up
mengakibatkan output driver yang tidak terpakai menjadi low karena semua output
driver diinervesikan.
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan membahas secara umum metode penelitan yaitu
penelitian yang dilaksanakan melalui tahap - tahap yang bertujuan mencari dan
membuat pemecahan masalah.
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam menunjang pelaksanaan penelitian.
Alat dan bahan yang digunakan ditampilkan pada tabel 3.1 berikut.
Tabel 3. 1 Alat dan Bahan

Alat Bahan
1. Laptop 1. Arduino
2. Software Arduino 2. HMI
3. Software easy builder 3. Kabel Jumper
4. Software CoolTerm 4. IC MAX232
5. Software Virtual Serial Port 5. Led
Emulator 6. Potensiometer
7. Push Button
8. Kabel DB9
9. Power Supply

3.2 Alur Penelitian


Penelitian ini dilakukan melalui prosedur – prosedur yang telah ditentukan.
Langkah penelitian yang harus dilakukan dalam penelitian akan dijelaskan pada
gambar 3.1 diagram alir dibawah ini.

19
20

Mulai

Studi Litarutur

Setting Parameter

Pembuatan Program

Program
Tidak
Berhasil

Ya
Setting Parameter HMI

Tidak
HMI
Berhasil

Ya

Analisis Sistem

Penyusunan

Selesai

Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian


21

a. Studi Literatur
Pada tahap penelitian ini dilakukan proses pencarian berupa buku maupun
jurnal-jurnal yang relevan yang digunakan untuk membantu pengerjaan penelitian
ini. Tahap studi literatur sendiri akan terus dilakukan hingga proses pembahasan
dan analisis selesai. Pada tahap awal studi literatur dilakukan untuk membantu
penyusunan Bab II laporan ini, namun studi literatur akan tetap dilakukan kembali
sebagai acuan saat melakukan pembahasan dan analisis hasil percobaan sistem
yang akan dibuat.
b. Perancangan Program
Program yang dibuat dengan menggunakan program arduino. Program tersebut
akan digunakan untuk menjalankan sistem pengolahan kapur, sistem kerja dari
pengolahan kapur sistem mulai dari komponen mekanikalnya seperti conveyor,
flow meter. Selanjutnya, mengenai spesifikasi dari tank, agitator dan sebagainya.
Dari semua sistem nantinya akan dibuatkan program melalui Arduino.
Pembuatan program arduino menggunakan beberapa parameter seperti library
modbus, setting baudrate, parity, stop bit. Pemrograman HMI juga setting
parameter disamakan dengan settingan parameter dengan arduino, yang mana
menggunakan baud rate 9600, none parity, stop bit 1, dan semua settingan
disamakan dengan datasheet modbus RTU agar sistem berjalan dengan baik jika
pengiriman byte ke 5 data HMI sama dengan byte yang diterima oleh arduino pada
byte ke 5.
Setelah program dari arduino selesai dilakukan, maka dibuatlah desain dari
HMI menggunakan Easy Builder sesuai dengan plant yang dibutuhkan. Penentuan
address dalam HMI juga sangat berpengaruh dalam penyambungan komunikasi
antara HMI dan arduino.
Ketika program dari arduino dibuat dan desain dari HMI sudah dibuat sesuai
data sheet modbus RTU, maka akan dilanjutkan penghubungan program ke HMI
yang spesifikasinya sudah bisa digunakan menggunakan serial RS-232 dengan
menggunakan bantuan modul TTL RS 232 MAX. Sehingga fungsi dari HMI itu
sendiri adalah melakukan pengiriman perintah (query) kepada arduino, dan arduino
22

befungsi sebagai slave yang hanya melakukan komunikasi jika mendapatkan


perintah dari master atau HMI.
c. Analisis Sistem
Pada tahap ini, Analisis sistem yang diperoleh adalah dengan pembuatan
program yang dibuat menggunakan arduino dan juga penghubungan program
arduino dengan HMI menggunakan serial komunikasi RS-232. Kemudian setelah
program dan desain sudah bisa dikomunikasikan, maka dilakukan proses
pengecekan serial data yang dikirimkan melalui modbus RTU.
3.3 Rancangan Penelitian
Adapun rancangan penelitian pada tugas besar ini adalah dengan melakukan
pemrograman dengan arduino sesuai dengan sistem yang telah ditentukan, yaitu
Sistem Pengolahan Kapur pada penelitian ini. Sistem kerja diperoleh dari studi
literatur yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah pemrograman sesuai dengan
sistem kerja, lalu akan dibuatkan desain hmi menggunakan software Esay Builder
yang sudah di desain berdasarkan address modbus RTU yang disamakan dengan
libary modbus arduino agar komunikasi serial bisa terhubung, lalu dihubungkan
menggunakan serial komunikasi RS-232. Setelah semuanya terhubung antara hmi
dan arduino maka dilakukan pengecekan paket data modbus setiap plan
menggunakan software CoolTerm agar mengetahui data yang dikirimkan melalui
modbus.
DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, H., Taryana, N., & Nataliana, D. (2013). Perancangan Simulator


Sistem Pengepakan dan Penyortiran Barang berbasis PLC Twido. Jurnal Reka
Elkomnika, 1(4), 373–385.
Ariani, N. G. A., Hadriyanto, W., & Kristanti, Y. (2014). PENCAMPUR SALINE
, CHLORHEXIDINE DIGLUCONATE 2 % DAN LIDOCAINE HCL 2 %
TERHADAP KEKERASAN MIKRO DENTIN PADA SEGMEN
DUAPERTIGA SERVIKAL SALURAN AKAR Ni Gusti Ayu Ariani *
Wignyo Hadriyanto ** Yulita Kristanti ** * Program Studi Ilmu Konservasi
Gigi , Progr. Jurnal Kedokteran Gigi, 5(2), 169–174.
Chaerunnisa, I., Mulia, S. B., & Eriyadi, M. (2018). 2018-Co-AplikasiPLC-Elektra.
Jurnal Elektra, 3(2), 61–68. https://pei.e-
journal.id/jea/article/download/56/49/
I. G. Ari Palentinus, I. K. Suarsana, I. G. N. N. S. (2018). Teknik Desain Mekanika.
7(April).
Louis, L. (2016). Working Principle of Arduino and Using it as a Tool for Study
and Research. International Journal of Control, Automation, Communication
and Systems, 1(2), 21–29. https://doi.org/10.5121/ijcacs.2016.1203
Nugroho, D. T., Ramadhani, Y., & Herdantyo, T. (2018). Penerapan Plc Hmi
(Human Machine Interface) Untuk Monitoring Objek Pada Sistem Konveyor.
1–11.
NURLIANA. (2019). Pembuatan Kertas Indikator Alami Sebagai Media
Pembelajaran Berbasis Lingkungan Pada Materi Asam Dan Basa Di Sma
Negeri 1 Kluet Timur. Banda Aceh :UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-
RANIRY, 1(1), 1–89.
Parahyangan, U. K. (2016). Seminar Nasional mATEmATıKA Seminar Nasional
mATEmATıKA. 11, 21–22.
Rs, R. T. U., Hasan, F., & Simor, C. E. O. (2018). membuat modbus serial / RTU
RS485 yang sangat mudah dan simple fuad hasan. November, 9–11.
Saputra, A., Wahyu, A., & Rahman, F. (2017). SISTEM KOREKSI OTOMATIS

37
38

PADA MESIN PACKAGING DENGAN PENGENDALI PLC ISSN : 2086 ‐


9479 Jurnal Teknologi Elektro , Universitas Mercu Buana. Jurnal Teknologi
Elektro Mercubuana, 8(1), 54–57.
Suharjono, A., Rahayu, L. N., & Afwah, R. (2015). Aplikasi Sensor Flow Water
Untuk Mengukur Penggunaan Air Pelanggan Secara Digital Serta Pengiriman
Data Secara Otomatis Pada PDAM Kota Semarang. Teknik Elektro, Politeknik
Negeri Semarang, Vol.13(1), 7–12.
Tiyono, A. (2007). Membuat Model. Sistem Telekontrol Scada Dengan Fungsi
Dasar Modbus Menggunakan Mikrokontroler At89s51 Dan Komunikasi
Serial Rs485, 1(1), 1–1.
Yuhendri, D. (2018). Penggunaan PLC Sebagai Pengontrol Peralatan Building
Automatis. Journal of Electrical Technology, 3(3), 121–127.
Zulnadi, & Syafri, E. (2015). Upaya Peningkatan Produksi Kapur Pertanian
Masyarakat Nagari Sitanang-Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota. Jurnal
Teknologi Pertanian Andalas, 19(2), 26–50.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Program

#include <modbus.h>
#include <modbusDevice.h>
#include <modbusRegBank.h>
#include <modbusSlave.h>

modbusDevice regBank;
modbusSlave slave;

#define LED 13
#define POTENTIOMETER A0
#define BUTTON 2
int LED_ON = false;

void setup()
{
pinMode(LED, OUTPUT);
pinMode(POTENTIOMETER, INPUT);
pinMode(BUTTON, INPUT_PULLUP);

regBank.setId(1); //Assign the Modbus Slave ID.

regBank.add(1); //Add Digital Output registers

regBank.add(30001); //Add Analog Input registers

regBank.add(10001); //Add Digital Input registers

39
40

slave._device = &regBank;
slave.setBaud(9600); //Set HMI: Baud rate = 9600
}

void loop(){
int DO13 = regBank.get(1); //Digital Output
if (DO13 <= 0 && digitalRead(LED) == HIGH)digitalWrite(LED, LOW);
if (DO13 >= 1 && digitalRead(LED) == LOW)digitalWrite(LED, HIGH);

regBank.set(30001, (word)analogRead (POTENTIOMETER)); //Analog Input


if (digitalRead(BUTTON) == LOW){
delay(50);
if (digitalRead(BUTTON) == LOW){
if (LED_ON == false){
byte DI2 = 0; //Digital Input
if (DI2 <= 0)regBank.set(10001,1);
LED_ON = true;
}
else if (LED_ON == true){
byte DI2 = 1; //Digital Input
if (DI2 >= 1)regBank.set(10001,0);
LED_ON = false;
}
while(digitalRead(BUTTON) == LOW);
}
}

slave.run();
}
41

Lampiran 2. Desain HMI pada software Easy Builder

Lampiran 3. Wiring Modul TTL RS232MAX


42

Lampiran 4. Data Sheet Modbus RTU


43
44
45
46
47

Lampiran 5. Data Sheet HMI Weintex


48
49

Lampiran 6. Manual Book Arduino


50
51
52

Lampiran 7. Hasil HMI dan arduino prototipe


53
54
55

Anda mungkin juga menyukai