Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tidar
Disusun Oleh:
Nama : AFFAN GHAFAR
NPM : 1810501042
Oleh:
AFFAN GHAFAR
1810501042
Telah diperiksa dan disetujui oleh:
Mengetahui,
Dosen Pembimbing I,
i
LEMBAR PENGUJI
Skripsi yang berjudul:
AFFAN GHAFAR
1810501042
Telah berhasil dipertahankan di depan Dewan Penguji dalam ujian pendadaran
skripsi dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh
gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tidar.
Magelang,.............................2022
Di hadapan penguji:
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik
Universitas Tidar
ii
LEMBAR PERNYATAAN
AFFAN GHAFAR
1810501042
iii
MOTTO
Ketika dunia jahat kepada mu, maka berusahalah untuk menghadapinya, karena
tidak ada orang yang membantumu jika kau tidak berusaha ( Roronoa Zoro).
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur Alhamdulilah saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, inayah dan hidayah-Nya, sehingga penelitian dan
penulisan skripsi ini dapat dilaksanakan dengan baik. Oleh karena itu, saya haturkan
rasa syukur dan terimakasih saya kepada:
1. Bapak Wahyono dan Ibu Umi Fatiroh, selaku orang tua yang sangat saya
cintai, terimakasih memberikan segala sesuatu untuk saya baik dukungan
moril maupun materi do’a yang tiada henti untuk kesuksesan saya;
2. Bagus Fatkhurrozi, S.T.. M.T., IPM, Dwi Novianto, S.Pd., M. Eng, dan
Hery Teguh Setiawan, S. T., M.Eng. selaku dosen dan pembimbing saya di
Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Tidar. Terimakasih atas jasa
dan waktu yang disempatkan untuk saya selama saya mengerjakan skripsi
ini.
3. Mas Agung, Mas Riza, Adi dan sahabat-sahabat saya dikontrakan Slamet
yang selalu memberikan semangat, doa, saran, dan segala hal yang telah
dilalui bersama-sama selama berada di Universitas Tidar;
4. Kepada teman-teman Teknik Elektro Universitas Tidar khususnya angkatan
2018 yang telah berjuang bersama, saling mendukung dan bertukar pikiran
sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.
v
PRAKATA
Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan berkah, kesehatan, kesempatan-Nya kepada saya , atas rahmat dan
karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ KOMUNIKASI
MODBUS HMI PADA SISTEM PENGOLAHAN KAPUR”.
Penulis berharap semoga tugas akhir yang diajukan ini nantinya bermanfaat
bagi almamater tercinta. Penulis menyadari masih banyak hal yang perlu untuk
dibenahi, karena banyaknya permasalahan yang belum terjawab dan dibahas.
Skripsi ini tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan, bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Mukh Arifin, M.Sc, selaku rektor Universitas Tidar yang telah
memberikan kesempatan untuk menyelesaikan laporan skripsi ini;
2. Dr. Ir. Sapto Nisworo, M.T., IPU. selaku Dekan Fakultas Teknik,
Universitas Tidar yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan
laporan skripsi ini;
3. Ir. Deria Pravitasari, S.T,. M.Eng., IPM selaku Ketua Jurusan Teknik
Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tidar;
4. Bagus Fatkhurrozi, S.T.. M.T., IPM selaku Dosen Pembimbing I yang
senantiasa membimbing dan memberikan arahan kepada penulis dalam
menyelesaikan laporan skripsi ini;
5. Dwi Novianto, S.Pd., M. Eng, selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa
membimbing dan memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan
laporan skripsi ini;
6. Bapak Ibu Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Tidar yang telah memberikan bekal ilmu dari semester awal hingga
semester tugas akhir ini;
7. Staf karyawan, petugas perpustakaan Universitas Tidar, BAKPK, dan Biro
keuangan yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran seacara
administrasi;
vi
8. Kedua orang tua, yang tak pernah lelah mendoakan, mendidik dan
mendukung penulis baik moril maupun material yang tak terhingga
nilainya;
9. Teman-teman seperjuangan Jurusan Teknik Elektro Universitas Tidar 2018
yang selalu membantu kelancaran penulisan skripsi ini;
10. Sahabat-sahabatku yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terimakasih
telah menjadi tempat berbagi cerita, dan selalu memberikan dukungan dan
semangat yang tidak pernah padam;
11. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penyusunan skripsi
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Magelang,........................2022
AFFAN GHAFAR
NPM 1810501042
vii
DAFTAR ISI
MOTTO.................................................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................. v
PRAKATA ............................................................................................................. vi
viii
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN .............................................................. 19
LAMPIRAN .......................................................................................................... 39
ix
Lampiran 7. Hasil HMI dan arduino prototipe...................................................... 52
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kapur atau Serbuk Kalsium ............................................................... 8
Gambar 2. 2 Arduino Sumber : (Louis, 2016) ...................................................... 11
Gambar 2. 3 Human Machine Interface ................................................................ 13
Gambar 2. 4 IC MAX232...................................................................................... 17
Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian ................................................................... 20
Gambar 4. 1 Tampilan Software Easy Builder Pro ............................................... 24
Gambar 4. 2 Tampilan Interface HMI Alat ........................................................... 24
Gambar 4. 3 Device Setting HMI di Easy Builder................................................ 25
Gambar 4. 4 Set Bit ON pada Easy Builder .......................................................... 26
Gambar 4. 5 Set Bit OFF pada Easy Builder ........................................................ 26
Gambar 4. 6 Setting Address Bar Graph ............................................................... 27
Gambar 4. 7 Setting Bit Lamp Pada Easy Builder ................................................ 28
Gambar 4. 8 Serial data pada tombol on ............................................................... 29
Gambar 4. 9 Serial data pada tombol off .............................................................. 29
Gambar 4. 10 Serial data pada mixing tank .......................................................... 30
Gambar 4. 11 Serial data pada penampungan ....................................................... 31
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Kode sungsi Modbus............................................................................ 16
xii
INTISARI
xiii
ABSTRACT
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Sistem Pengolahan Kapur” Dalam penelitian ini penulis merancang sebuah alat
untuk melakukan sistem mixing pada kalsium oksida (CaO) dengan air laut yang
menghasilkan kalsium hidroksida Ca(OH)2. Dengan menggunakan alat seperti
hooper, mixing tank, agritator, dan valve maka dalam proses pengendalian
membutuhkan system yang terintegritas dengan menggunakan HMI. Prinsip
kerjanya yaitu bagian input menerima sinyal masukan dari sensor maupun saklar
kemudian diproses oleh serangkaian intruksi logika sesuai dengan program yang
sebelumnya sudah dibuat di arduino, yang mana semuanya itu nantinya akan
digantikan menggunakan led, potensiometer, dan push button. Arduino disini
berfungsi sebagai Modbus Slave dan Modbus Masternya menggunakan HMI (Easy
Builder). Dimana nantinya Arduino ini bisa berfungsi seperti PLC mini yang bisa
dipelajari programnya sehingga saat troubleshooting bisa ditangani dengan mudah.
4
5
Penelitian yang dilakukan oleh (Zulnadi & Syafri, 2015) membahas tentang
produksi kapur yang ada di Nagari Sinatang yang proses produksinya masih
dilakukan secara manual ataupun tradisional, maka hasil yang didapatkan tidak
efisien, sehingga peningkatan produksi dan efisien harus ditingkatkan dengan
menerapkan mesin – mesin pengolahan. Seperti halnya untuk meningkatkan
produksi kapur maka bisa mempergunakan mesin hammer mill dan mesin sortasi,
dengan seperti itu maka peningkatan mutu produksi kapur yang lebih baik, dan
sangat perlu diadakan mesin – mesin dengan pengolahan yang efisien dan murah
sehingga bisa menekan biaya produksi dan bisa meningkatkan pendapatan
masyarakat pada Negari Sitanang. Mesin – mesin ini dapat meningkatkan kapasitas
produksi, meringankan beban kerja dan biaya serta mengatasi masalah kekurangan
tenaga kerja.
Penelitian yang dilakukan oleh (Parahyangan, 2016) membahas bahwa
produksi kapur yang ada di Nagari Sinatang proses produksinya masih dilakukan
secara manual ataupun tradisional. Hasil yang didapatkan tidak efisien, sehingga
peningkatan produksi dan efisien harus ditingkatkan dengan menerapkan mesin –
mesin pengolahan. Peningkatkan produksi kapur maka bisa mempergunakan mesin
hammer mill dan mesin sortasi. Penggunaan mesin maka dapat meningkatan mutu
produksi kapur yang lebih baik, dan sangat perlu diadakan mesin – mesin dengan
pengolahan yang efisien dan murah sehingga bisa menekan biaya produksi dan bisa
meningkatakan pendapatan masyarakat pada Negari Sitanang. Sebab dengan
adanya mesin – mesin ini, dapat meningkatkan kapasitas produksi, meringankan
beban kerja dan biaya serta mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja.
Penelitian yang dilakukan oleh (Saputra , 2017) membahas bahwasanya
salah satu kececatan pada produk kemasan pouch apabila pruduk tersebut
ditemukan overlap maka termasuk kecacatan produk yang dapat menyebabkan
minat konsumen menurun. Sistem Autocorrection merupakan sistem kendali
berbasis PLC yang menggunakan kendali On – Off, dengan menggunakan sistem
Autocorrection maka akan meminimalisir terjadinya overlap. Sistem yang
dirancang dengan menggunakan sistem kendali ON – OFF akan melibatkan sidelay
6
motor sebagai obyek yang digerakan. Sensor yang dipasang merupakan trigger
sekaligus penentu arah sidelay motor untuk bergerak.
Penelitian yang dilakukan oleh (Yuhendri, 2018) membahas bahwa dengan
kemajuan inilah energi listrik merupakan pembantu untuk melakukan proses kerja.
Di dalam mempermudah proses kerja biasanya merujuk pada sistem otomatis
pengontrolan, yang salah satunya adalah PLC (Programmable Logic Controller).
Dimana PLC dalam hal ini mampu mengontrol peralatan Building Automation
System (BAS) diantaranya yaitu Air Condisioner (AC), lampu dan stop kontak di
suatu ruangan yang disesuaikan pengaturannya melalui setting waktu dalam
pemograman yang telah tersedia di PLC itu sendiri. Khusus untuk AC dan
pengontrolannya menggunakan sensor Infra Red yang dapat mendeteksi atau
tidaknya seseorang yang bergerak di daerah pendeteksian sensor tersebut. Dengan
adanya PLC sebagai pengontrol utama peralatan Building automation System
(BAS) seluruh sistem di dalam gedung dapat bekerja secara otomatis dan manual
serta mengupayakan agar mempermudah dan memperingan pekerjaan manusia di
area gedung maupun ruangan sekaligus memberikan penghematan dalam hal
pemakaian daya listrik.
Penelitian yang dilakukan oleh (Chaerunnisa , 2018) membahas Suatu
sistem pengisian air minum pada botol secara otomatis terutama dalam bidang
industri minuman sangatlah diperbincangkan oleh khalayak umum, di industri
modern saat ini tidak bisa dipisahkan dengan masalah otomasi untuk sarana
produksi. Alat Pengisian Air Minum Otomatis ini menggunakan sistem kontrol
berbasis Programmable Logic Controller (PLC). Alat ini memiliki 2 sistem
pengerjaan yaitu sistem Auto dan Manual. Sistem auto menggunakan sensor untuk
menghidupkan dan mematikan rangkaian secara otomatis, sistem manual
menggunakan 2 PB yang berfungsi untuk menghidupkan konveyor dan solenoid
valve. Dalam proses pengisian air minum ke dalam botol, alat ini menggunakan
Time Base sebagai batas ukurnya. Dengan demikian hasil pengujian dari alat ini
cukup baik, karena dari data yang diperoleh terdapat 12 botol dari 18 botol yang
diujikan yang berhasil terisi penuh “PAS”. Sehingga penggunaan PLC pada alat ini
cukup handal.
7
Pada penelitian kali ini yang akan dilakukan membahas tentang sistem
pengolahan kapur menggunakan arduino tidak menggunakan PLC sehingga bisa
meminimalisir biaya penelitian, dan akan lebih di tekankan terhadap sistem
protokol komunikasi yang akan digunakan untuk menghubungkan arduino ke HMI
menggunakan driver modbus RTU sebagai penghubung menggunakan tambahan
TTL IC MAX232
rambut, kuku, dan bahkan sekresi vagina. Gambar 2.1 menunjukkan kalsium
Hidroksida
b. Air
Nama Kimia : Air
Rumus Molekul : H2O PH : 7 (Netral)
Berat Molekul : 18 g/mol
Titik Didih : 100 0C
Titik Beku : 0 0C
Temperatur Kritis : 374.2 °C
Tekanan Kritis : 218.29 atm
Specific gravity : 1.000 Bentuk : Cair
ΔHf 0 liquid ; T= 298 K : -285,830 kJ / mol
ΔGo f liquid (J/mol); T= 298 K : -237,129 kJ / mol
S 0 liquid ; T= 298 K : 70 J / mol·K (sumber : MSDS)
c. Kalsium Hidroksida
Nama Kimia : Calcium Hydroxide
Nama Lain : High Calcium Hydrated Lime, Slaked Lime,
Lime Putty, Lime Slurry, Milk Of Lime
Komposisi : Ca(OH)2 81.3% ; CaO 3.2% ; MgO 3.2% ;
CaCO3 6.032% ; Al2O3 2.14% ; H2O 0.05%
; Fe2O3 0.87% ; SiO2 : 3.05%.
Warna : Putih kristalin
Bentuk : Padat
Specific Gravity : 2.3 – 2.4
PH : 12.45 (saturated solution 25oC)
Bulk Density : 690 kg/m3
Titik lebur : Melepas air pada suhu 580 oC
Rumus Kimia : Ca(OH)2
Berat Molekul : 74,096 (anhydrous)
Kelarutan dalam air : 1.85 g / L at 0oC
: 10-6 x 1.195 kg/m3
ΔHf 0 liquid ; T= 298 K : -986,090 kJ / mol
ΔGo f liquid (J/mol); T= 298 K : -898,490 kJ / mol
10
2.2.2 Arduino
Arduino merupakan rangkaian elektronik open source yang di dalamnya
terdapat komponen utama, yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR.
Mikrokontroler adalah chip atau IC (integrated circuit) yang bisa diprogram
menggunakan komputer. Tujuan memberikan program pada mikrokontroler adalah
agar rangkaian elektronik dapat membaca input, memproses input dan kemudian
menghasilkan output sesuai yang diinginkan. Mikrokontroler bertugas sebagai
‘otak’ yang mengendalikan input, proses dan output sebuah rangkaian elektronik.
Saat ini Arduino sangat populer di seluruh dunia.
Bahasa yang dipakai dalam Arduino bukan bahasa assembler yang relatif
sulit, tetapi bahasa C yang cenderung lebih mudah dipahami. Pada mikrokontroler
yang lain, ada yang masih membutuhkan rangkaian loader yang terpisah untuk
memasukkan program ke mikrokontroler. Selain itu dalam module arduino UNO
pada gambar 2.2 sendiri sudah terdapat loader yang berupa USB, sehingga
memudahkan dalam membuat program mikrokontroler didalam arduino. Port USB
tersebut selain untuk loader ketika memprogram, bisa juga difungsikan sebagai port
komunikasi serial. Arduino dapat mengenali lingkungan sekitarnya melalui
berbagai jenis sensor dan dapat mengendalikan lampu, motor, dan berbagai jenis
aktuator lainnya. Gambar 2.2 menunjukkan arduino
11
Gambar 2. 2 Arduino
Sumber : (Louis, 2016)
Dalam HMI atau SCADA terdapat sebuah serial komunikasi atau yang
disebut dengan MODBUS (Modicon Bus) sekarang disebut dengan Schneider
Electric. Pada tahun 1979 untuk digunakan komunikasi programmable logic
controller (PLC). dengan konsep master/slave. Konsep protokol komunikasi
Modbus dibagi menjadi 3 yaitu;
a. Modbus ASCII yaitu merupakan modbus pertama kali dan protokol serial,
menggunakan layer fisik RS-232 atau RS-485. Semua slave diperintah melalui
sebuah master.
b. RTU (Remote Terminal Unit) merupakan salah satu penyusun sistem SCADA
yang berfungsi sebagai stasiun penyimpanan data dari hasil pengukuran,
pemantauan ataupun pengendalian dari suatu sistem. RTU juga dapat berfungsi
sebagai penerjemah atau pengkonversi dari suatu besaran tertentu ataupun dapat
juga digunakan untuk mengendalikan suatu proses pada sistem. Modbus RTU
(Remote Terminal Unit) Pada modbus RTU ini dikirimkan melalui RS232 atau
RS485. Pengiriman datanya dalam string berupa hexadecimal byte. Ini yang
15
menjadi perbedaan antara RTU dan ASCII. Sedangkan pada ASCII, datanya
dalam bentuk angka 0 dan 1.
c. Modbus TCP/IP menggunakan komunikasi protokol melalui TCP/IP/ Modbus
TCP/IP lebih mudah dalam implemetasinya. Komunikasi protokol TCP/IP bisa
mengirimkan data lebih cepat daripada RS 232 dan RS 485.
Pada mode RTU, error checking field berisi sebuah nilai 16 bit (2 byte) yang
didasarkan pada metode CRC. Prosedur perhitungan CRC yaitu :
a. Menginialisasi nilai register 16 bit CRC dengan FFFF Hex
b. Eksklusif OR 8 bit data pesan pertama dengan low order byte register CRC,
lalu letakan hasilnya di register CRC
c. Geser kanan register CRC 1 bit ke arah LSB (Least significant bit), dan MSB
(Most significant bit) di isi dengan 0 Jika LSB adalah 0, maka ulangi pergeseran
shift right. Akan tetapi jika LSB yang tergeser adalah 1, maka eklusif OR
register CRC dengan nilai A001 hex (1010 0000 0000 0001)
d. Ulangi langkah semuanya sampai pergeseran ke 8, setelah 8 pergeseran maka
proses 8 bit data pertama selesai.
Gambar 2. 4 IC MAX232
(Tiyono, 2007)
18
Pada bab ini akan membahas secara umum metode penelitan yaitu
penelitian yang dilaksanakan melalui tahap - tahap yang bertujuan mencari dan
membuat pemecahan masalah.
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam menunjang pelaksanaan penelitian.
Alat dan bahan yang digunakan ditampilkan pada tabel 3.1 berikut.
Tabel 3. 1 Alat dan Bahan
Alat Bahan
1. Laptop 1. Arduino
2. Software Arduino 2. HMI
3. Software easy builder 3. Kabel Jumper
4. Software CoolTerm 4. IC MAX232
5. Software Virtual Serial Port 5. Led
Emulator 6. Potensiometer
7. Push Button
8. Kabel DB9
9. Power Supply
19
20
Mulai
Studi Litarutur
Setting Parameter
Pembuatan Program
Program
Tidak
Berhasil
Ya
Setting Parameter HMI
Tidak
HMI
Berhasil
Ya
Analisis Sistem
Penyusunan
Selesai
a. Studi Literatur
Pada tahap penelitian ini dilakukan proses pencarian berupa buku maupun
jurnal-jurnal yang relevan yang digunakan untuk membantu pengerjaan penelitian
ini. Tahap studi literatur sendiri akan terus dilakukan hingga proses pembahasan
dan analisis selesai. Pada tahap awal studi literatur dilakukan untuk membantu
penyusunan Bab II laporan ini, namun studi literatur akan tetap dilakukan kembali
sebagai acuan saat melakukan pembahasan dan analisis hasil percobaan sistem
yang akan dibuat.
b. Perancangan Program
Program yang dibuat dengan menggunakan program arduino. Program tersebut
akan digunakan untuk menjalankan sistem pengolahan kapur, sistem kerja dari
pengolahan kapur sistem mulai dari komponen mekanikalnya seperti conveyor,
flow meter. Selanjutnya, mengenai spesifikasi dari tank, agitator dan sebagainya.
Dari semua sistem nantinya akan dibuatkan program melalui Arduino.
Pembuatan program arduino menggunakan beberapa parameter seperti library
modbus, setting baudrate, parity, stop bit. Pemrograman HMI juga setting
parameter disamakan dengan settingan parameter dengan arduino, yang mana
menggunakan baud rate 9600, none parity, stop bit 1, dan semua settingan
disamakan dengan datasheet modbus RTU agar sistem berjalan dengan baik jika
pengiriman byte ke 5 data HMI sama dengan byte yang diterima oleh arduino pada
byte ke 5.
Setelah program dari arduino selesai dilakukan, maka dibuatlah desain dari
HMI menggunakan Easy Builder sesuai dengan plant yang dibutuhkan. Penentuan
address dalam HMI juga sangat berpengaruh dalam penyambungan komunikasi
antara HMI dan arduino.
Ketika program dari arduino dibuat dan desain dari HMI sudah dibuat sesuai
data sheet modbus RTU, maka akan dilanjutkan penghubungan program ke HMI
yang spesifikasinya sudah bisa digunakan menggunakan serial RS-232 dengan
menggunakan bantuan modul TTL RS 232 MAX. Sehingga fungsi dari HMI itu
sendiri adalah melakukan pengiriman perintah (query) kepada arduino, dan arduino
22
37
38
Lampiran 1. Program
#include <modbus.h>
#include <modbusDevice.h>
#include <modbusRegBank.h>
#include <modbusSlave.h>
modbusDevice regBank;
modbusSlave slave;
#define LED 13
#define POTENTIOMETER A0
#define BUTTON 2
int LED_ON = false;
void setup()
{
pinMode(LED, OUTPUT);
pinMode(POTENTIOMETER, INPUT);
pinMode(BUTTON, INPUT_PULLUP);
39
40
slave._device = ®Bank;
slave.setBaud(9600); //Set HMI: Baud rate = 9600
}
void loop(){
int DO13 = regBank.get(1); //Digital Output
if (DO13 <= 0 && digitalRead(LED) == HIGH)digitalWrite(LED, LOW);
if (DO13 >= 1 && digitalRead(LED) == LOW)digitalWrite(LED, HIGH);
slave.run();
}
41