SKRIPSI
UNIVERSITAS TIDAR
Diajukan Sebagai Syarat menempuh mata kuliah skripsi sebagai salah satu
Universitas Tidar
oleh
Eki Dwijayanti
NPM. 1410501048
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TIDAR
MAGELANG
2021
i
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
Eki Dwijayanti
NPM. 1410501048
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik
Universitas Tidar
LEMBAR PENGUJI
Magelang, 2021
Dihadapan Penguji:
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik
Universitas Tidar
HALAMAN PERNYATAAN
adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat dari
skripsi orang lain, belum pernah diajukan untuk mendapat gelar akademik, dan
tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau dipublikasikan orang lain,
kecuali secara tertulis dengan mencantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan
menyebutkan nama pengarang dan di cantumkan dalam daftar pustaka.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian
hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Eki Dwijayanti
NPM. 1410501048
iv
PRAKATA
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
karunia dari Allah SWT sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan sebaik-
guna memenuhi salah satu syarat menempuh mata kuliah skripsi sebagai salah
sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT yang memberikan saya hidayah, inayah dan kemampuan untuk
2. Orangtua, suami dan keluarga, yang dengan sabar, tulus, dan iklas secara
lahir maupun batin telah mendukung penulis dari segi moril dan materiil;
3. Dr. Ir. Sapto Nisworo, M.T.,IPU dan Ir. Deria Pravitasari, S.T.,M.Eng.
dengan lancar;
5. Ir. Deria Pravitasari, S.T.,M.Eng, selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro yang
6. Ir. Deria Pravitasari, S.T., M.Eng., Agung Trihasto, S.T., M.T., dan Dosen-
dosen lain yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan hingga
7. Staf TU dan Laboran yang telah membantu mempersiapkan alat dan berkas
dukungannya.
10. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi penulis, namun
Hasil laporan skripsi ini tentu masih jauh dari sempurna, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran apabila terdapat kesalahan dalam laporan ini.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
Penulis
vi
DAFTAR ISI
PRAKATA ............................................................................................................. iv
INTISARI ................................................................................................................x
ABSTRACT ........................................................................................................... xi
2.2.3 Luminansi.......................................................................................... 9
Kesimpulan ....................................................................................................... 49
LAMPIRAN ...........................................................................................................52
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2. Daya pantulan yang di anjurkan pada sebuah ruangan ........................ 16
Tabel 4.1 Hasil pengukuran intensitas cahaya pada masing-masing ruang .......... 37
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Daya Total Dan Daya Terpasang Pada Masing-
Tabel 4.5 Nilai Koefisien Depresiasi Dan Koefisien Penggunaan Untuk Masing-
Tabel 4.8 Menentukan Daya Total Dan Daya Terpasang Pada Masing-Masing
Ruang. ................................................................................................... 45
DAFTAR GAMBAR
INTISARI
ABSTRACT
Tidar university's library which has building area 648 m² consist of two
floors with the amount of students visit in year of 2019 reach 62.189 visitors. The
lighting system condition in the some rooms in the library there lots of lights that
have been dirty and the lights are off. In this condition needed the lighting system
that fulfill the standard for bright the room inside of the library. This research
does the lighting system audit with taking lighting intensity data in the each room
which in the library in the time between 08.00 to 18.00 using measuring tool lux
meter, then the result is analyzed with reference to Indonesian National Standard
about the lighting. The lighting intensty value in each room inside the library have
not been fulfill yet the Indonesian National Standard. Meanwhile need to do the
redesign the lighting room system in the library building.
BAB I
PENDAHULUAN
Universitas Tidar dengan luas bangunan 648 m2 terdiri dari dua lantai dimana
lantai satu terdapat ruang baca sirkulasi, ruang koleksi buku, dan ruang perpus
digital. Lantai dua terdiri dari ruang skripsi, ruang refrensi, ruang televisi. Luas
masing-masing ruang baca sirkulasi lantai satu adalah 110,89 m2 , luas ruang baca
Bulan Juli 2019 jam operasional perpustakaan yaitu pada hari Senin-Jum`at
ruang yang ada di perpustakaan banyak lampu yang sudah kotor dan mati. Pada
Pencahayaan yang baik menjadi penting untuk menampilkan tugas yang bersifat
visual. Pencahayaan yang lebih baik akan membuat orang bekerja lebih produktif.
Nilai intensitas cahaya untuk gedung perpustakaan adalah 300 lux. CIE
sering terjadi akibat pemasangan penerangan listrik yang tidak memenuhi standar,
dengan standar yang telah direkomendasikan dan penataan layout ruangan yang
pada pengguna kantor PT. Sandimas Intimitra Bekasi divisi marketing (Hari
widiyantoro,2017).
mendapatkan data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dengan
instansi terkait seperti data gedung PNC; data kebutuhan energi dari Dinas Energi
Sumber Daya dan Mineral (ESDM); dan data konsumsi energi listrik dari
Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hasil dari perhitungan audit energi pada
metode kuantitatif, data yang diperoleh besumber dari hasil pengukuran intensitas
cahaya secara langsung pada objek penelitian yang dilakukan pada pagi, siang dan
sore hari selama tiga hari dengan menggunakan luxmeter. Hasil yang diperoleh
2017).
Peluang konservasi energi pada penelitian ini adalah dengan perancangan ulang
LED dengan total daya 2307,5 watt, kemudian disimulasikan pada software
DIALux EVO 7.1 untuk mendapatkan asumsi rata-rata lux mendekati standar
Pencahayaan pada suatu ruangan jika dilihat dari kualitas adalah berupa
kuat penerangan atau tingkat iluminasi yang dibutuhkan dimana untuk jenis
kegiatan yang berbeda akan memerlukan tingkat iluminasi yang berbeda pula.
alat ukur Lux Meter. Pengukuran dilakukan pada jam 09.00, 12.00 dan 15.00
cahaya pada gedung perpustakaan Universitas Tidar menggunakan alat lux meter,
Untidar.
kajian audit energi pada sistem pencahayaan. Rekomendasi yang dihasilkan dari
bagi pengelola gedung atau lembaga sesuai dengan standar yang digunakan,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mencari upaya peningkatan efisiensi energi. Hasil dari audit adalah laporan
ruangan dan respon dari pengguna ruang dari kuesioner. Maka dihasilkan zona A
sudah mencapai standart SNI ruang kantor 350 lux pada kondisi tirai terbuka.
Yaitu dengan nilai zona A1 365 lux, zona A2 365.33 lux dan zona A3 341.33 lux
SNI pada kondisi tirai tertutup dengan hasil zona B1 347.67 lux, zona B2 350.67
lux dan zona B3 355 lux serta pada kondisi ini responden merasa nyaman.
Sirli Nursabandi Illahi, dkk (2020), berdasarkan hasil observasi pada gedung
yang melebihi dari faktor kenyamanan orang di dalam ruangan berdasarkan SNI.
Berdasarkan hasil analisis, nilai IKE rata-rata pada gedung D dan E yaitu 1,1
6
software DIALux EVO 7.1 untuk mendapatkan asumsi rata-rata lux mendekati
standar dengan payback period selama 4,5 tahun. Untuk sistem pendingin,
berdasarkan penghitungan ulang beban kalor pada ruangan yang dihuni terdapat
dihasilkan daya total 6760 watt dengan payback period selama 27 bulan.
data yang didapatkan bahwa konsumsi energi gedung E dan F sebesar 3.259,82
dilakukan pada sistem pencahayaan gedung E dan F dengan luas bangunan 287
m2 dan 399 m2 mempunyai nilai IKE gedung sebesar 11,37 kWh/m2 /bulan dan
9,16 kWh/m2 /bulan. Berdasarkan indeks kriteria IKE dihasilkan bahwa gedung E
hasil penelitian ini diketahui Nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) di ruang
kuliah Kampus I IST AKPRIND Yogyakarta sangat efisien, namun nilai intensitas
Catur novianto, dkk (2018) Nilai Intensitas konsumsi energi untuk Gedung
perhitungan dari total rekapitulasi pemakaian listrik per luas bangunan satu tahun
terakhir adalah 98,69 kWh / m2 / Tahun. Gedung Rajawali RSUP Dokter Kariadi
menggunakan energi listrik pada tahun 2016 sebesar 1.826.775 kWh / tahun.
James Maxwel tahun 1861 menyebutkan, bahwa arus listrik yang mengalir
2.2.1 Cahaya
kaca prisma yang sinar-sinarnya akan dibiaskan sedemikian rupa, sehingga akan
warna atau cahaya monokrom. Contoh warna-warna tersebut seperti yang terlihat
pada pelangi, yang terjadi karena pembiasan cahaya oleh titik-titik air hujan.
dan frekuensi tertentu, yang nilainya dapat dibedakan dari energi cahaya lainnya
a. pijar padat dan cair memancarkan radiasi yang dapat dilihat bila dipanaskan
b. muatan Listrik: Jika arus listrik dilewatkan melalui gas maka atom dan
Fluks cahaya adalah jumlah cahaya yang jatuh pada setiap sudut ruangan.
Satu watt cahaya kira-kira sama dengan 680 lumen. Angka perbandingan 680 ini
2.2.3 Luminansi
Luminansi adalah suatu ukuran untuk terang suatu benda. Luminansi yang
terlalu besar akan menyilaukan mata. Luminansi suatu sumber cahaya atau
semu permukaan. Yang dimaksud dengan luas semu permukaan adalah luas
proyeksi sumber cahaya pada suatu bidang rata yang tegak lurus pada arah
permukaan ikut menetukan luminansi terhadap terang suatu benda yang diterangi
oleh lampu.
dari sumber, juga dapat disebut keefektifitasan cahaya secara keseluruhan. Hal ini
perangkat dan jumlah total input daya listrik. Fungsi cahaya keseluruhan adalah
Perbedaan utama antara efektivitas radiasi cahaya dan efektivitas sumber cahaya
adalah bahwa keadaan akhir untuk energi input yang hilang sebagai panas yang
keluar atau sumber cahaya sebagai energy selain dari radiasi elektromagnetik.
Efisiensi sebuah sumber radiasi, dalam hal ini lampu, adalah property dari radiasi
bahasa yang lebih mudah dipahami, bahwa efektivitas sebuah lampu bergantung
10
pada rasio daya yang dipancarkan secara keseluruhan (cahaya tampak dan tidak
Sistem pencahayaan yaitu suatu sistem yang berkaitan dengan tata cahaya
dan merupakan salah satu sistem yang sangat vital pada suatu bangunan, karena
bekerja. Sistem pencahayaan yang baik dapat dilihat dari tiga aspek yaitu:
dibagi menjadi dua macam, yaitu sistem pencahayaan alami, sumbernya berasal
dari sinar matahari atau cahaya alami secara langsung dan sistem pencahayaan
buatan, sumbernya berasal dari cahaya selain cahaya alami, contohnya jenis
lampu yang merupakan contoh beban listrik dari sistem penerangan. Pencahayaan
yang masuk ke dalam ruangan atau yang biasa dipakai dalam mendukung
aktivitas manusia di sebuah ruangan atau gedung dibedakan menjadi dua macam
1. Pencahayaan alami
yang biasanya berlangsung pada siang hari. Lasa menyatakan, sedapat mungkin
cahaya matahari pada pukul 09.00-14.00 WIB tidak masuk ke dalam ruangan
yakni merasa gerah dan cepat lelah. Selain itu juga bisa memperpendek daya
pakai bahan pustaka baik berupa bahan kertas ataupun non kertas misalnya,
a. penyaringan cahaya berupa tirai yang terpasang pada jendela. Hal ini akan
c. unsur bahan berupa jendela seperti jenis kaca yang dipakai, kondisi dari kaca
yang relatif murah, mata tidak mudah lelah dan dapat memberikan suasana yang
masuk ke dalam ruangan tergantung cuaca dan waktu, harus ada perlindungan
2. Pencahayaan buatan
Pencahayaan buatan adalah cahaya yang berasal dari alat atau sesuatu yang
a. cahaya langsung, sumber cahaya langsung ini berasal dari lampu neon (TL)
b. cahaya tidak langsung, yaitu cahaya yang berasal dari pantulan media langit-
langit ruangan, contoh sumber cahaya ini adalah pantulan dari refleksi plafon;
12
atau terpancar secara merata ke semua arah dan meskipun terdapat bayang-
diinginkan.
penurunan semangat membaca serta tidak membuat silau, sehingga membuat mata
lelah. Untuk itu hindari sinar matahari secara langsung, dan memilih jenis lampu
1. silau (glare)
Silau merupakan kadar cahaya berlebihan dan terlalu kuat yang diterima
oleh mata. Silau yang terlalu lama diterima oleh mata dapat mengakibatkan
kerusakan pada mata, akibat kadar cahaya yang tidak sesuai dengan kadar yang
13
seharusnya diterima. Dalam SNI, ada dua bentuk silau yang berpengaruh terhadap
penglihatan yaitu:
Temperatur Warna
Tingkat Kelompok Warm Cool
Daylight
Fungsi Ruangan Pencahayaan Renderensi White White
(Lux) Warna 3300 K -
<3300 K > 5300 K
5300 K
Rumah Tinggal :
Teras 60 1 atau 2 • •
Ruang Tamu 120-150 1 atau 2 •
Ruang makan 120-250 1 atau 2 •
Ruang kerja 120-250 1 • •
Ruang Tidur 120-250 1 atau 2 • •
kamar mandi 250 1 atau 2 • •
Dapur 250 1 atau 2 • •
Garasi 60 3 atau 4 • •
Perkantoran :
Ruang direktur 350 1 atau 2 • •
Ruang Kerja 350 1 atau 2 • •
Ruang komputer 350 1 atau 2 • •
Ruang rapat 350 1 • •
Ruang gambar 750 1 atau 2 • •
Gudang arsip 150 1 atau 2 • •
Ruang Arsip Aktif 300 1 atau 2 • •
Lembaga
Pendidikan :
Ruang kelas 250 1 atau 2 • •
Perpustakaan 300 1 atau 2 • •
Laboratorium 500 1 • •
Ruang gambar 750 1 • •
Kantin 200 1 • •
Hotel dan
Restauran : •
Lobi,koridor 100 1 • •
Ruang seba guna 200 1 • •
Ruang makan 250 1 • •
Kafetaria 200 1 • •
Kamar tidur 150 1 atau 2 •
Dapur 300 1 • •
Sumber: SNI 03-6197-2000
14
a. disable glare
penghamburan cahaya dalam lensa mata, dan terjadinya perubahan adaptasi pada
Akibat timbulnya pengurangan kontras ini bisa membuat beberapa hal atau detil
penting menjadi kabur dan tidak terlihat, akhirnya hal ini akan mempengaruhi
kinerja dari tugas visual. Sumber silau ini berasal dari sumber cahaya matahari
b. Discomfort Glare
mempunyai luminasi yang lebih tinggi diatas luminasi elemen lainnya. Biasanya
kadang-kadang juga bisa yang bersangkutan dalam waktu yang lama. Intensitas
tergantung pada luminasi dan ukuran sumber cahaya terhadap medan penglihatan.
Akan tetapi efek yang ditimbulkan oleh silau ini tidak separah disable glare,
karena silau ini hanya mengakibatkan kelelahan pada mata dan sakit kepala.
Untuk mengurangi silau yang diterima oleh mata, ada beberapa metode yang
luminasi rendah;
bahkan seorang tidak dapat bekerja dengan maksimal tanpa adanya cahaya yang
cukup tapi terkadang cahaya yang menyilaukan dapat menimbulkan hal-hal yang
tidak diinginkan.
2. Bayang-Bayang (Shadow)
penglihatan menjadi tidak bisa mengamati detil-detil yang kecil secara jelas.
dari cahaya buatan yang lebih sedikit atau cahaya matahari langsung yang
karakteristik cahaya adalah warna interior ruangan. Adapun warna interior ruang
perpustakaan yang berpengaruh terhadap cahaya jatuh pada bidang kerja adalah
sebagai berikut:
yang sesuai dengan kebutuhan dan tidak menimbulkan efek silau, maka
dan memiliki luas yang sama dengan lantai dan sebaiknya menggunakan
warna-warna ringan, cerah dan kontras serta sesuai dengan warna dinding
sebaiknya menggunakan warna cat yang terang. Karena warna dinding yang
maka penerangan ruangan tersebut akan semakin baik dan ekonomis, karena j
c. jumlah cahaya yang dipantulkan kembali oleh bidang-bidang itu tidak sedikit;
d. warna pada lantai memiliki pengaruh terhadap pantulan cahaya yang ada di
dalam ruangan, jadi untuk ruangan yang mempunyai penerangan yang cukup
sebaiknya menggunakan warna lantai yang tidak terlalu putih dan mengkilap.
membuat mata menjadi penat serta cepat lelah. Daya pantulan yang di
anjurkan pada sebuah ruangan seperti yang di jelaskan pad tabel 2.2;
Sumber: Mangunwijaya
e. rak buku juga tidak bisa diabaikan, karena penggunaan pilihan warna untuk
rak buku juga bisa menimbulkan pengaruh mengenai besar kecilnya pantulan
cahaya dalam sebuah ruangan baca. Penggunaan rak buku yang bertekstur
halus dan mengkilap sangat baik untuk dilakukan, tetapi warna coklat tua bisa
menjadi pilihan yang tepat karena warna tersebut dapat menyerap cahaya
yang datang.
17
Lampu pijar merupakan salah satu lampu yang usianya paling tua sejak
memiliki efisiensi yang paling kecil diantara sumber cahaya modern lainya dari
total energi listrik yang di gunakan hanya sekitar 10% yang dirubah menjadi
cahaya 90% lainya dibuang menjadi energi panas. Kondisi ini yang menyebabkan
lampu pijar berusia pendek sekitar (1000 jam). Berdasarkan prinsip kerjanya,
lampu pijar akan menghasilkan cahaya melalui pemanasan filamen dalam ruang
hampa yang diisi engan gas argon atau gas lainya. Pemanasan yang terjadi dalam
bola kaca tersebut dilakukan dengan menggunakan energi listrik. Namun, karena
instalasinya, lampu pijar sangat diminati oleh banyak orang. Selain itu, warna
hangat, akrab, lebih alami, dan teduh sehingga lampu pijar sering digunakan
sebagai lampu utama pada hunian. Bentuk lampu pijar ditunjukkan pada Gambar
Dari segi bentuk, lampu pijar memiliki beberapa varian yang di simbolkan
dengan huruf besar pada setiap tipe lampu. Untuk lampu incandescent, bentuk
(Moyer, 1992).
sesungguhnya keliru, karena lampu neon adalah lampu yang sumber cahaynya
menggunakan gas neon. Sebutan lain untuk lampu fluoresens adalah lampu TL
(Tubular Lamp) karena berbentuk tabung, walaupun variasi bentuk lampu jenis ini
sangat banyak.
discharge). Dalam proses penyalaan lampu, lampu ini menggunakan ballast yang
lampu fluoresens tidak dapat dinyalakan seketika seperti yang dapat di lakukan
pada lampu pijar. Lampu fluoresens merupakan sumber cahaya berbentuk tabung
yang diisi dengan gas merkuri, argon, fosfor, dan gas lainya yang berperan
membantu perpindahan elektron di dalam tabung. Ada dua bentuk lampu yang
Namun, dari sisi lain, hal ini justru menjadi kelebihan tersendiri dalam
Beberapa tipe yang banyak di kenal adalah T12, T8, T5 dengan tipe terkecil dan
terbar adalah T2. Huruf T berarti lsmpu dengn tipe tubular (tabung), sedangkan
angka di belakang nya menunjukan diameter lampu tersebut yang berbanidng 1/8
inchi, mislanya T8 berarti lampu fluoresens bentuk tabung denag diameter 1 inchi
atau 2,5 cm. Contoh lampu TL ditunjukkan pada Gambar 2.2 berikut:
diproduksi dalam bentuk kompak atau sering di sebut CFL (compact fluorescent
lamp). Bentuk CFL sendiri memiliki banyak variasi bentuk. Selain agar tampil
menarik, variasi bentuk juga di pengaruhi oleh kebutuhan cahaya yang akan di
semakin banyak pula cahaya yang akan di hasilkan. Contoh bentuk lampu CFL
mampu mengasilkan cahaya dengan intensitas tinggi. Lampu HID memeilki tiga
jenis utama yaitu metal halida, merkuri, dan sodium bertekanan tinggi (high
membutuhkan waktu yang lama dari saat mulai dinyalakan sampai mencapai
terang yang maksimum. Lampu -lampu HID sangat baik dalam pencahayaan
ruang luar. Selain karena mampu menghasilkan cahaya dengan intensitas tinggi,
lampu HID juga memiliki berbagai bentuk seperti lampu pijar. Contoh lampu HID
lampu baru, yaitu LED (light emmiting diode). Lampu LED memiliki usia yang
sangat panjang, mencapai 100.000 jam, dengan konsumsi daya listrik sangat kecil.
Kelemahan LED adalah intensitas cahaya yang dihasilkan lebih kecil jika di
memproduksi armature lampu bagi LED yang dapat berfungsi sebagai floodlight,
wallwaher, bollard dan tipe lainya. Contoh lampu LED ditunjukkan pada Gambar
MULAI
Tentukan konfigurasi
pencahayaan cayaha yang
paling efisien sesuai
dengan penggunaan
Lakukan
Tentukan warna Tentukan armatur yang pemeliharaan
muda untuk langit- efisien kebersihan armatur
langit dan ruangan
Periksa Watt/m2
< target
SELESAI
indeks ruang adalah panjang, lebar, tinggi ruangan yang sudah dikurangi dengan
𝑝𝑥𝑙
K = = ℎ−0,8 (𝑝 + 𝑙) ........................................ .(2.1)
Keterangan:
P : panjang (m)
L : lebar (m)
Koefisien depresiasi atau sering disebut juga koefisien rugi-rugi cahaya atau
Untuk ruangan dan armatur dengan pemeliharaan yang baik pada umumnya
waktu penggunaan.
pada lampu dan armatur. Digolongkan menjadi daerah perkantoran (clean) dengan
penurunan 10%, daerah industri (medium) 20%, dan daerah sangat kotor (very
berikut (Paschal, 1998) Ruangan sangat bersih 0%-12%, Ruangan bersih 13%-
24%, Ruangan sedang 25%-36%, Ruangan kotor 37%-48% dan Ruangan sangat
kotor 49%-60%.
koefisien penggunaan untuk sebuah armature diberikan dalam bentuk tabel yang
dikeluarkan oleh pabrik pembuat armatur yang berdasarkan hasil pengujian dari
memberikan tabel kp, karena tanpa tabel ini perancangan pencahayaan yang
Keterangan:
E : Intensitas penerangan
A : Luas
Kp : Koefisien penggunaan
Kd : Koefisien depresiasi
menentukan fluks cahaya. Fluks cahaya tergantung dari jenis lampu dan warna
temperatur cahaya dari lampu yang akan digunakan dan temperatur warna
ruangan. Direncanakan adalah merk philips jenis TLD (lampu tabung), maka
penentuan fluks cahayanya berdasarkan katalog dari philips sesuai tabel 2.5:
F total
𝑁= ..................................................... (2.3)
F1 x n
Keterangan:
N : jumlah armatur
Nominla
Max.
Lamp colour Luminus
Type Lengt Diameter Qty/Box
wattage Temp Flux
(mm)
(lm)
TL'D' 18/92 incandescent 900 590 26 25
18/93 Warm white 950 25
18/94 white 1000 25
18/95 Daylight 1000 25
18/96 cool 25
daylight
TL'D' 36/92 incandescent 2250 1200 26 25
36/93 Warm white 2300 25
36/94 white 2350 25
36/95 Daylight 2350 25
36/96 cool 25
daylight
TL'D' 58/92 incandescent 3550 1500 26 25
58/93 Warm white 3600 25
58/94 white 3700 25
58/95 Daylight 3750 25
58/96 cool 25
daylight
Rumus persamaan untuk menghitung daya total, daya terpasang, dan IKE
ruang dengan lampu diasumsikan nyala 8 jam perhari dan selama 1 bulan terdapat
Daya total lampu dalam 1 bulan = daya terpasang x jam x hari x luas......(2.6)
2.2.8 Energi
Satuan yang digunakan untuk energi yaitu joule, kWh, BTU dan sebagainya.
Satuan joule merupakan satuan standart internasional (SI) yang biasa digunakan
untuk semua bentuk energi. Sedangkan kWh adalah satuan yang biasa digunakan
untuk menyatakan energi listrik. Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah
dan aman untuk mengirimkan energi melalui bentuk energi listrik. Pada pusat
pembangkit, sumber daya energi primer seperti bahan bakar fosil (minyak, gas
alam dan batubara), hidro, panas bumi dan nuklir diubah menjadi energi listrik.
menjadi energi listrik tiga fase. Melalui transformator penaik tegangan (step up
demikian saluran transmisi bertegangan tinggi akan membawa aliran arus yang
28
rendah dan ini berarti mengurangi rugi-rugi panas yang terjadi (heat lost) yaitu
Konservasi energi sistem tata udara bangunan gedung, adalah upaya sistematis,
terencana, dan terpadu untuk melestarikan sumber daya energi dalam negeri serta
keuntungan. Masalah yang dibahas di dalam penulisan ini mengenai besar arus
pengaman dan penampang Hantaran serta rugi-rugi atau susut tegangan (Drop
Voltage).
besarnya intensitas konsumsi energi (IKE) pada bangunan tersebut; (2) Dapat
yang berarti pula penghematan biaya energi; (3) Dapat diketahui profil
penggunaan energi;dan (4) Dapat dicari upaya yang perlu dilakukan dalam usaha
gedung ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi semua pihak yang terlibat dalam
Audit energi bertujuan mengetahui potret penggunaan energi dan mencari usaha
Lingkup bahasan petunjuk teknis ini meliputi: kriteria audit energi, audit energi
konsumsi energi (kWh) per meter persegi (m2) setiap bulan. Angka IKE
selama sebulan dengan luas bangunan yang digunakan. Untuk perhitungan IKE
apakah sebuah bangunan tergolong sangat efisien, efisien, cukup efisien dan
gedung yang diambil dalam proses perumusan standar tersebut. Seperti dijelaskan
pada Tabel 2.5. Berikut contoh Intensitas Konsumsi Energi rata-rata untuk
Bila nilai IKE hasil perhitungan telah dibandingkan dengan target IKE dan
hasilnya ternyata sama atau kurang dari target IKE, maka kegiatan audit
selanjutnya dapat dihentikan atau diteruskan dengan harapan diperoleh nilai IKE
yang lebih rendah lagi. Konsumsi energi secara spesifik dapat dirumuskan sebagai
berikut :
luas lantai total gedung kurang dari 10 %, maka gedung tersebut termasuk
gedung yang tidak menggunakan AC dan intensitas konsumsi energi per luas
lantai adalah:
luas lantai total gedung lebih dari 90 %, maka gedung tersebut termasuk
31
gedung yang menggunakan AC dan intensitas konsumsi energi per luas lantai
adalah :
luas lantai total gedung lebih dari 10 % dan kurang dari 90 %, maka gedung
adalah:
Perguruan Tinggi (PPT) merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang bersama-
sama dengan unit lain melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara
Bank Indonesia serta portal jurnal nasional seperti Garuda, Neliti, Researchgate,
rutin meliputi langganan koran Jawa Pos, Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat dan
Majalah Trubus serta Tabloid IDEA dan Tabloid Nova serta Republika dan
Magelang Ekspres.
Perpustakaan Untidar terdiri dari dua lantai latai satu terdapat ruang front
office, ruang baca sirkulasi, ruang koleksi, ruang perpustakaan digital dan lantai 2
terdiri dari ruang televisi, ruang skripsi, ruang refrensi, ruang baca sirkulasi .
BAB III
METODE PENELITIAN
Alat dan bahan yang digunakan untuk membantu pengerjaan tugas akhir
sebagai berikut:
3.1.1. Alat
lain:
No Nama Jumlah
1 Light meter HS 1011 1
2 Meteran 1
3 Alat tulis 1
4 Laptop 1
3.1.2. Bahan
lain:
2. Luas ruangan
4. Ketinggian ruang
35
Tahapan melakukan penelitian ini, hal yang pertama kali dilakukan pada
penelitian ini adalah pengumpulan dan penyusunan data yang berupa data historis
beban pencahayaan dan nilai IKE gedung. Nilai IKE dibandingkan dengan Per
Men ESDM no.13 tahun 2012 dan nilai intensitas serta beban pencahayaan
parameter tersebut tidak sesuai dengan target, maka dilakukan pengkondisian dan
IKE dan sistem pencahayaan sesuai target, penelitian dilanjutkan dengan mencari
Alur dari penelitian yang dilakukan oleh penulis ditunjukan pada Gambar
Mulai
Studi Pustaka
Pengumpulan Data
Ya
Standar SNI
Tidak
Selesai
BAB IV
pengukuran umum dengan mengambil objek pada Ruang Front Office, R. Baca
Sirkulasi Lt1, Ruang Koleksi, Ruang Perpustakaan Digital, Ruang Baca Sirkulasi
Kepala Perpustakaan dan Ruang WC ditunjukan pada table 4.1. sebagai berikut.
ruang yang ada di perpustakaan masih di bawah standar Badan Standar SNI 03-
setiap ruang yang ada di perpustakaan terdapat banyak lampu yang mati dan
mengganti lampu yang sudah mati dan mengitung kembali perancangan sistem
Menghitung daya total dan daya terpasang pada masing-masing ruang yang ada di
gedung perpustakaan.
Rumus untuk perhitungan daya terpasang seusai persamaan 2.5 pada masing-
216 𝑤𝑎𝑡𝑡
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑟𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 = = 4 𝑤𝑎𝑡𝑡/𝑚2
52 𝑚2
Perhitungan daya total dan daya terpasang pada masing-masing ruang di tunjukan
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Daya Total Dan Daya Terpasang Pada Masing-
Masing Ruang.
Batas daya listrik maksimum untuk pencahayaan pada ruangan sebesar 15 W/m2.
berikut ini.
40
Mengacu pada Peraturan Menteri ESDM No.13 Tahun 2012 tentang kriteria
penggunaan energi di gedung perkantoran ber-AC dimana jika nilai IKE untuk
dengan mengganti lampu yang sudah mati dan menghitung kembali perancangan
berikut:
diperlukan data luas ruangan dan tinggi ruangan yang sudah dikurangi dengan
tinggi bidang horizontal khayalan sebesar 0,80 m. Hasil perhitungan nilai indeks
dan lantai. Sedangkan koefisien depresiasi ditetapkan 1, karena lampu masih baru.
Tabel 4.5
Tabel 4.5 Nilai Koefisien Depresiasi Dan Koefisien Penggunaan Untuk Masing-
Masing Ruang
Koefisien Koefisien
No Ruang K
Penggunaan Depresiasi
1 R. FO 1,532 0,4638 1
2 R. Baca sirkulasi 2,017 0,5810 1
3 R. koleksi buku 1,552 0,4662 1
4 R. Koleksi buku 1,255 0,4306 1
5 R. Wc 0,594 0,3513 1
6 R.Perpus digital 1,298 0,4357 1
7 R. Teknisi 0,851 0,3821 1
8 R Baca Sirkulasi 2,217 0,5930 1
9 R. Televisi 1,243 0,4291 1
10 R. Refrensi 0,560 0,3472 1
11 R. Skripsi 1,505 0,4606 1
12 R. Pengolahan 0,755 0,3706 1
13 R. Kepala Perpus 0,755 0,3706 1
standar adalah 300 lux (E). Nilai F total pada masing-masing ruang ditunjukan
perpustakaan adalah 300 lux dengan kelompok temperatur warna cool white
(3300 K -5300 K) atau daylight (> 5300 K) dan kelompok renderensi warna atau
Ra 95 yaitu 80 % -100% atau 60%- 80%. Maka dalam perencanaan ini di pilih
44
lampu philip jenis TL 18 watt dengan fluks cahaya 1000lumen (Tabel 2.7) dengan
jumlah lampu 2 buah dalam 1 armatur. Untuk menetukan jumlah armatur yang
Jumlah
Jumlah
Lu Luas Lamp armatur
NO Ruang F total lampu
x (m2) u (f1) yang di
(n)
butuhkan
1 R. FO 300 54 34926,61 1000 2 17
2 R. Baca sirkulasi 300 110,89 57258,87 1000 2 29
3 R. koleksi buku 300 55,8 35904,81 1000 2 18
4 R. Koleksi buku 300 34,8 24245,52 1000 2 12
5 R. Wc 300 7,89 6737,67 1000 2 3
6 R.Perpus digital 300 37,2 25613,79 1000 2 13
7 R. Teknisi 300 18 14131,40 1000 2 7
8 R Baca Sirkulasi 300 138,08 69850,77 1000 2 35
9 R. Televisi 300 43,8 30620,27 1000 2 15
10 R. Refrensi 300 19,89 17185,32 1000 2 9
11 R. Skripsi 300 71,4 46501,92 1000 2 23
12 R. Pengolahan 300 18 14572,30 1000 2 7
13 R. Kepala Perpus 300 18 14572,30 1000 2 7
masih menggunkan lampu Philip TL 18Watt dan dalam satu armaur menggunkaan
2 buah lampu. Langkah selanjutnya adalah menentukan daya total dan daya
terpasang pada masing masing ruang. Perhitungan daya total dan daya terpasang.
Hasil perhitungan daya total dan daya terpasang ditunjukan pada Tabel 4.8.
45
Tabel 4.8 Menentukan Daya Total Dan Daya Terpasang Pada Masing-Masing
Ruang.
TL 18 watt denga jumlah lampu 2 dalam 1 armatur nilai daya total tidak melebihi
atau masih di bawah standar yang telah ditetapkan SNI tentang konvservasi enregi
ruang. Lampu diasumsikan menyala 8 jam 1 hari dan 1 bulan terdapat 20 hari
46
kerja. Maka didapatkan hasil IKE/bulan pada masing masing ruang yang
Daya
Luas kwh/bu IKE/bul
No Ruang terpasang Jam Hari
(m2) lan an
(watt/m2)
1 R. FO 11,64 8 20 54 100,59 1,86
2 R. Baca sirkulasi 9,29 8 20 110,89 164,91 1,49
3 R. koleksi buku 11,58 8 20 55,8 103,41 1,85
4 R. Koleksi buku 12,54 8 20 34,8 69,83 2,01
5 R. Wc 15,37 8 20 7,89 19,40 2,46
6 R.Perpus digital 12,39 8 20 37,2 73,77 1,98
7 R. Teknisi 14,13 8 20 18 40,70 2,26
8 R Baca Sirkulasi 9,11 8 20 138,08 201,17 1,46
9 R. Televisi 12,58 8 20 43,8 88,19 2,01
10 R. Refrensi 15,55 8 20 19,89 49,49 2,49
11 R. Skripsi 11,72 8 20 71,4 133,93 1,88
12 R. Pengolahan 14,57 8 20 18 41,97 2,33
13 R. Kepala Perpus 14,57 8 20 18 41,97 2,33
perkantoran ber-AC dimana jika nilai IKE untuk ruangan yang ber-AC sebesar
Langkah selanjutnya menghitung total konsumsi energi listrik pada dua kondisi
yaitu kondisi sebelum penggantian lampu dan setelah penggantian lampu yang
Daya Luas
No Ruang Jam Hari kwh/bulan
terpasang (m2)
1 R. FO 11,64 8 20 54 100,59
2 R. Baca sirkulasi 9,29 8 20 110,89 164,91
3 R. koleksi buku 11,58 8 20 55,8 103,41
4 R. Koleksi buku 12,54 8 20 34,8 69,83
5 R. Wc 15,37 8 20 7,89 19,40
6 R.Perpus digital 12,39 8 20 37,2 73,77
7 R. Teknisi 14,13 8 20 18 40,70
48
Pada Tabel 4.12 Menunjukan bahwa kondisi eksisting biaya yang harus
dikeluarkan lebih kecil karena daya total lampu yang digunkanan juga kecil
energi listrik dengan menggunakan tarif daya listrik di tahun 2020 sebesar Rp
2016)
49
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan
ruang perpustakaan yaitu 300 Lux. Maka dilakukan perancangan ulang sebagai
DAFTAR PUSTAKA
Hazrina, Fadilah., dkk. 2020. Audit Dan Analisis Penghematan Energi Sistem Tata
Cahaya Gedung E Dan F Politeknik Negri Cilacap, Jurnal Ecotipe , P-ISSN
2355-5068, E-ISSN 2622-4852;
Indrawanto, Muji., dkk. 2017. Evaluasi Sistem Pencahayan Alami Dan Buatan
Pada Ruang Kerja Kantor Kelurahan Paninggilan Utara Ciledug Tangerang
Banten, ISSN : 2088 -8201;
Jamaludin, Fikri P., dkk. 2018. Audit energi Gedung Rektorat SAM Ratulangi
Manado, Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, Vol. 7 No.4 (2018), ISSN :
2301-8402;
Nofianto, catur, Fajar dan Rizal Rahmaan, 2018. Analisa Sistem Pencahayaan Dan
Pengkondisi Udara Gedung Rajawali RSUP Dokter Kariadi Semarang,
Media Elektrika, Vol.11,P-ISSN: 1979-7451, E-ISSN: 2579-972X;
Wijayanti, Ratih Wahyu., 2018. Audit Energi Sistem Pencahayaan Pada Gedung
Produksi J PT Phapros, Tbk, Prosiding SNST ke-9; ISBN 978-602-99334-9-9
SNI 03-6196-2000 ICS 91.040.01, 2000, Prosedur Audit Energi pada Bangunan
Gedung;
Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, No.13
tahun 2012, Penghematan Pemakaian Tenaga Listrik. Jakarta : Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia;
52
LAMPIRAN