Anda di halaman 1dari 12

Nama : Tegar Al Azhar

NIM : D1022191006

Matakuliah : Proteksi Sistem Tenaga

KILATAN PETIR DALAM PROTEKSI SISTEM TENAGA

Kilatan petir adalah fenomena alam yang terjadi ketika terjadi pembentukan muatan
listrik yang sangat besar pada awan yang menghasilkan pelepasan muatan listrik secara tiba-tiba
menuju bumi atau awan yang berbeda. Kilatan petir biasanya terjadi pada saat terjadinya badai
atau kondisi cuaca yang buruk. Kilatan petir terdiri dari beberapa komponen, yaitu awan,
wilayah udara yang terionisasi dan tanah. Kilatan petir dimulai dengan terbentuknya muatan
listrik yang besar pada awan. Muatan listrik ini terjadi akibat adanya perbedaan potensial listrik
antara bagian atas dan bawah awan. Ketika perbedaan potensial listrik ini mencapai ambang
batas tertentu, maka terjadi pelepasan muatan listrik yang menghasilkan kilatan petir. Kilatan
petir terdiri dari beberapa jenis, yaitu kilatan petir awan-awan, kilatan petir antara awan dan
tanah, serta kilatan petir antara awan dan objek lainnya seperti bangunan atau pohon. Kilatan
petir yang terjadi antara awan dan tanah merupakan jenis yang paling sering terjadi dan juga
paling berbahaya. Kilatan petir dapat menimbulkan kerusakan pada peralatan listrik, bangunan,
dan bahkan dapat membahayakan nyawa manusia. Oleh karena itu, penting untuk selalu
berhati-hati dan mengambil tindakan pencegahan saat cuaca buruk terjadi, terutama saat
terdapat kilatan petir. Beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan
mencari perlindungan di tempat yang aman dan menghindari melakukan aktivitas di luar
ruangan selama kondisi cuaca buruk terjadi.

Sistem proteksi tegangan lebih flash atau kilatan petir dalam proteksi sistem tenaga
perlu dikemukakan karena petir merupakan fenomena yang terjadi ketika terjadi pembentukan
muatan listrik yang sangat besar pada awan yang menghasilkan pelepasan muatan listrik secara
tiba-tiba menuju bumi atau awan yang berbeda. Kilatan petir biasanya terjadi pada saat
terjadinya badai atau kondisi cuaca yang buruk. Kilatan petir terdiri dari beberapa komponen,
yaitu awan, wilayah udara yang terionisasi dan tanah. Kilatan petir dimulai dengan
terbentuknya muatan listrik yang besar pada awan. Muatan listrik ini terjadi akibat adanya
perbedaan potensial listrik antara bagian atas dan bawah awan. Ketika perbedaan potensial
listrik ini mencapai ambang batas tertentu, maka terjadi pelepasan muatan listrik yang
menghasilkan kilatan petir. Kilatan petir terdiri dari beberapa jenis, yaitu kilatan petir awan-
awan, kilatan petir antara awan dan tanah, serta kilatan petir antara awan dan objek lainnya
seperti bangunan atau pohon. Kilatan petir yang terjadi antara awan dan tanah merupakan jenis
yang paling sering terjadi dan juga paling berbahaya.

Petir sendiri sudah menjadi bagian dari peradaban manusia sejak lama dan
mempengaruhi peradaban tersebut, jadi isu tentang petir bahkan mejadi bagian dari
kepercayaan masyarakat zaman dahulu seperti pada masa yunani dengan zeus sebagai dewa
petir dan terkuat serta jupiter yang merupakan nama dewa petir era roma. Diperkirakan petir
diseluruh dunia dapat terjadi 8,6 juta kali setiap harinya atau 100 kali setiap detiknya, tentu ini
sangat berbahaya menimbang jika terkena manusia dengan tegangan yang dapat mencapai 30
juta Volt dan 30 ribu ampere dipercaya akan mencapai puncak kerusakan ini bahkan dapat
langsung merusak peralatan elektronik. Pada salah satu artikel BBC bahkan menyampaikan
2.500 orang kehilangan nyawanya di india akibat sambara pertir ini setiap tahunnya. Bahkan
di negara Venezuela terdapat tempat dengan julukan ibukota petir yaitu danau Maracaibo yang
mana terjadi 233 sambaran per kilometer persegi dan tercatat pada Guinnes World Record
sebagai tempat dengan konsentrasi pertir tertinggi. Indonesia sendiri tentu mengalami kilatan
petir sehubung negara kita yang terletak di garis khatulistiwa dan beriklim tropis yang mana
tentu pada musim hujan akan menimbulkan petir yang meningkat. Tercatat pada laporan terbaru
Badan Meteorlogi dan Geofisika terjadi sambara petir yang bervariasi karena wilayah yang
sangat luas yaitu 5 sampai 15 sambaran petir perkilometer persegi pertahun ini nilai yang cukup
tinggi menimbang jepang dan eropa hanya 1 sampai 3 sambaran perkilometer dalam setahun.

Kilatan petir merupakan fenomena alam yang sering kali menimbulkan masalah dalam
proteksi sistem tenaga, terutama pada sistem transmisi dan distribusi. Kilatan petir dapat
mengakibatkan kerusakan pada peralatan listrik dan mengganggu kinerja sistem tenaga. Dalam
proteksi sistem tenaga, kilatan petir dianggap sebagai gangguan yang harus diatasi. Proteksi
terhadap kilatan petir dilakukan dengan menggunakan peralatan proteksi, seperti surge arrester
atau pemasangan ground rod, yang dapat menyalurkan arus kilatan petir ke tanah. Surge
arrester merupakan alat yang dirancang untuk melindungi peralatan listrik dari lonjakan
tegangan atau arus yang berasal dari kilatan petir. Sedangkan ground rod adalah alat yang
dipasang pada tanah untuk menyalurkan arus kilatan petir ke tanah sehingga tidak merusak
peralatan listrik. Selain itu, untuk melindungi sistem tenaga dari gangguan kilatan petir, dapat
juga dilakukan dengan memperbaiki tata letak sistem transmisi dan distribusi, melakukan
grounding yang baik pada peralatan listrik, dan meningkatkan isolasi pada peralatan listrik.
Dalam keseluruhan, kilatan petir merupakan gangguan yang sering terjadi dan berbahaya dalam
sistem tenaga. Oleh karena itu, proteksi terhadap kilatan petir sangat penting untuk menjaga
kinerja sistem tenaga dan mencegah kerusakan pada peralatan listrik.
Terdapat beberapa tujuan dalam menulis esai dengan judul "KILATAN PETIR
DALAM PROTEKSI SISTEM TENAGA". Beberapa tujuan tersebut antara lain:

1. Memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kilatan petir dan


bagaimana fenomena tersebut dapat mempengaruhi sistem tenaga. Dengan
memahami kilatan petir secara lebih baik, pembaca akan dapat mengetahui
betapa pentingnya perlindungan terhadap sistem tenaga dari bahaya kilatan petir.

2. Menjelaskan pentingnya proteksi sistem tenaga terhadap kilatan petir. Proteksi


sistem tenaga sangat penting untuk meminimalkan dampak negatif dari kilatan petir
pada sistem tenaga. Dalam esai ini, pembaca akan mempelajari jenis-jenis proteksi
sistem tenaga yang dapat dilakukan untuk melindungi sistem tenaga dari dampak
kilatan petir.

3. Menjelaskan bagaimana kilatan petir dapat menyebabkan kerusakan pada sistem


tenaga dan infrastruktur yang terkait. Esai ini akan membahas dampak-dampak negatif
dari kilatan petir pada sistem tenaga dan infrastruktur yang terkait, seperti peralatan
listrik dan bangunan.

4. Meningkatkan kesadaran pembaca tentang perlunya melakukan tindakan pencegahan


terhadap kilatan petir. Dalam esai ini, pembaca akan diberikan informasi tentang
tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk melindungi sistem tenaga dan
infrastruktur terkait dari dampak kilatan petir. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan
kesadaran pembaca akan pentingnya melindungi sistem tenaga dari bahaya kilatan
petir.

Dengan menyampaikan informasi tentang kilatan petir dan dampaknya pada sistem
tenaga, esai ini diharapkan dapat membantu pembaca untuk lebih memahami perlunya
melakukan proteksi dan tindakan pencegahan terhadap kilatan petir pada sistem tenaga.

Kerusakan pada sistem tenaga dapat muncul dari berbagai aspek namun kerusakan akibat
kilatan petir merupakan kajian baru karena cukup rumit untuk para insinyur untuk menarik
kesimpulan akan hal tersebut, serta membangun sistem protesi yang baik untuk fenomena
tersebut karena besarnya energi yang dikeluarkan dalam waktu yang relatif singkat yang
bahkan mampu merusak infastruktur yang ada. Kilatan petir dapat menyebabkan kerusakan
pada sistem tenaga dan infrastruktur karena kilatan petir mengandung energi yang sangat besar,
dan ketika energi ini dilepaskan, dapat merusak segala sesuatu yang ada di sekitarnya.
Berikut beberapa tahapan bagaimana kilatan petir merusak infrastruktur sistem tenaga:

1. Arus kilat: Kilatan petir dapat menghasilkan arus listrik yang sangat besar dalam
waktu singkat, yang dapat merusak peralatan listrik dan sistem tenaga. Arus kilat ini
dapat menyebabkan pemutusan sirkuit, kerusakan pada transformator dan kapasitor,
dan bahkan dapat menyebabkan kebakaran.
2. Medan magnetik: Kilatan petir dapat menghasilkan medan magnetik yang sangat
kuat, yang dapat menyebabkan arus eddy dan medan listrik di dalam peralatan listrik
dan infrastruktur. Medan magnetik ini dapat menyebabkan kerusakan pada kabel, pipa,
dan peralatan lain yang terbuat dari bahan magnetik
3. Gelombang elektromagnetik: Kilatan petir juga dapat menghasilkan gelombang
elektromagnetik yang dapat merusak sistem komunikasi, sistem kontrol, dan peralatan
elektronik lainnya. Gelombang elektromagnetik ini dapat menyebabkan gangguan
pada peralatan elektronik, atau bahkan menghancurkan peralatan tersebut.
4. Panas: Kilatan petir dapat menghasilkan suhu yang sangat tinggi, yang dapat
merusak bahan konstruksi dan infrastruktur. Suhu yang tinggi ini dapat menyebabkan
bahan menjadi meleleh, retak, atau bahkan terbakar.

Kerusakan yang disebabkan oleh kilatan petir dapat memiliki dampak yang signifikan
pada sistem tenaga dan infrastruktur, seperti mengganggu pasokan listrik, merusak peralatan
listrik dan infrastruktur, serta membahayakan keselamatan manusia. Oleh karena itu, penting
untuk memiliki sistem proteksi petir yang tepat untuk melindungi sistem tenaga dan
infrastruktur dari kerusakan yang disebabkan oleh kilatan petir.

Seperti yang dikemukakan diawal sistem proteksi terhadap kilatan petir tentu ada
berbagai jenis petir yang terjadi yaitu Jenis flash pertama, flash negatif ke bawah,
mendominasi struktur memiliki ketinggian kurang dari sekitar 100 meter. Sekitar 85 hingga

95% dari kilatan untuk struktur ini adalah negatif ke bawah. Arus median sekitar 33 kA
Kilatan negatif ke atas pertama kali diamati di Empire State Building di Kota New York (23
kedip per tahun). Ini mendominasi untuk struktur tinggi. Untuk contoh, tiang Berger 70 dan
80 meter, terletak di atas 650 m Mt. San Salvatore di Swiss, dilanda 1196 kilatan dalam 11
tahun. Dari jumlah tersebut, 75% negati ke atas dan hanya sekitar 11% yang negatif ke
bawah. (Sisanya adalah dinyatakan sebagai kilasan positif ke atas.) Kilat negatif ke atas
memiliki arus median sebesar kurang dari 25 kA. Jenis kilatan ketiga yang dilambangkan
dengan Berger adalah kilatan positif ke atas dan juga dikenal sebagai "Super Flash". Sekitar
14% dari kilatan yang direkam oleh Berger adalah dari jenis ini. Magnitudo saat ini sekitar
1,2 hingga 2,2 kali lipat dari negatif flash ke bawah, dan integral aksi, integral arus yang
dikuadratkan sehubungan dengan waktu, secara signifikan lebih besar daripada flash negatif
ke bawah. Itu adalah, nilai ekor atau waktu setengah secara signifikan lebih besar. Kilatan
positif umumnya dimiliki hanya satu stroke per flash dan umumnya terjadi di awal atau di
akhir badai dan terjadi di atas lautan. Mereka mungkin juga jenis flash yang dominan selama
musim dingin. Biasanya, hanya 2 hingga 10% dari total kilatan yang memiliki polaritas
positif.

Proteksi sistem tenaga sangat penting dalam menanggulangi kilatan petir, karena
kilatan petir dapat menyebabkan kerusakan pada sistem tenaga dan bahkan dapat
mengganggu pasokan listrik ke pelanggan. Beberapa alasan mengapa proteksi sistem
tenaga sangat penting dala m menanggulangi kilatan petir antara lain:

1. Melindungi peralatan listrik: Kilatan petir dapat menyebabkan kerusakan pada


peralatan listrik, seperti transformator, pemutus sirkuit, dan alat pengukur listrik.
Dengan menggunakan sistem proteksi yang tepat, kerusakan pada peralatan listrik
dapat diminimalkan atau bahkan dicegah.

2. Menjaga kontinuitas pasokan listrik: Kilatan petir dapat mengganggu pasokan listrik
ke pelanggan, sehingga dapat mengakibatkan gangguan pada sistem tenaga. Dengan
menggunakan sistem proteksi yang tepat, gangguan pada sistem tenaga dapat
diminimalkan atau bahkan dicegah, sehingga kontinuitas pasokan listrik dapat
terjaga.

3. Meningkatkan keamanan dan keselamatan: Kilatan petir dapat


membahayakan keselamatan manusia jika tidak ditanggulangi dengan baik. Dengan
menggunakan sistem proteksi yang tepat, risiko kecelakaan dapat diminimalkan atau
bahkan dicegah.

4. Mengurangi biaya perawatan: Dengan menggunakan sistem proteksi yang tepat,


kerusakan pada sistem tenaga dan peralatan listrik dapat diminimalkan atau bahkan
dicegah. Hal ini dapat mengurangi biaya perawatan dan pemeliharaan sistem
tenaga.Pada saat terjadi sambaran petir, sistem proteksi petir akan menangkap dan
mengalihkan arus listrik yang dihasilkan ke tanah, sehingga sistem tenaga dan
infrastruktur terkait tidak terkena kerusakan atau bahaya.
Proteksi sistem tenaga dari kilatan petir biasanya dilakukan dengan menggunakan sistem
proteksi petir. Sistem ini terdiri dari beberapa komponen yang terdiri dari kabel konduktor
atau tongkat pembumian yang terhubung dengan bumi, peralatan pengaman, dan peralatan
deteksi. Pada saat terjadi sambaran petir, sistem proteksi petir akan menangkap dan
mengalihka n arus listrik yang dihasilkan ke tanah, sehingga sistem tenaga dan infrastruktur
terkait tidak terkena kerusakan atau bahaya. Selain sistem proteksi petir, ada beberapa jenis
proteksi sistem tenaga lain yang dapat dilakukan untuk melindungi sistem tenaga dan
infrastruktur terkait dari bahaya kilatan petir, di antaranya:

1. Proteksi surge: Proteksi surge adalah peralatan yang digunakan untuk melindungi
sistem tenaga dari lonjakan arus listrik yang terjadi akibat kilatan petir. Peralatan ini
dapat meredam lonjakan arus listrik yang dihasilkan oleh kilatan petir sehingga tidak
merusak sistem tenaga.

2. Grounding: Grounding adalah proses menghubungkan sistem tenaga ke bumi,


sehingga arus listrik yang berlebihan yang dihasilkan oleh kilatan petir dapat
dialirkan ke bu mi. Isolasi: Isolasi adalah proses memisahkan sistem tenaga dari
lingkungan luar, sehingga arus listrik yang dihasilkan oleh kilatan petir tidak dapat
merusak sistem tenaga.

3. Redundansi sistem: Redundansi sistem adalah proses memasang sistem cadangan


yang dapat menggantikan sistem utama yang rusak akibat kilatan petir. Dengan
adanya sistem cadangan, sistem tenaga dapat berjalan normal dan terhindar dari
gangguan akibat kilatan petir.

Dalam upaya melindungi sistem tenaga dan infrastruktur terkait dari bahaya kilatan petir,
diperlukan pemahaman yang baik tentang karakteristik kilatan petir dan sistem proteksi yang
tepat. Dengan melakukan langkah-langkah perlindungan yang tepat, sistem tenaga dan
infrastruktur terkait dapat terlindungi dari bahaya kilatan petir dan tetap beroperasi dengan
aman dan stabil.

Kilatan petir atau sambaran petir dapat menjadi ancaman serius bagi sistem tenaga listrik.
Proteksi sistem tenaga dapat dilakukan untuk menghindari kerusakan dan kecelakaan yang
disebabkan oleh sambaran petir tersebut. Salah satu jenis kilatan petir yang umum dalam
proteksi sistem tenaga adalah kilatan arus bocor (leakage current lightning). Kilatan ini
terjadi ketika arus listrik tinggi yang dihasilkan oleh sambaran petir menyebar ke bumi
melalui jalur yang tidak dimaksudkan, seperti melalui sistem kabel grounding atau sistem
proteksi lainnya. Selain itu, terdapat pula kilatan hubung singkat (short-circuit lightning)
yang terjadi ketika sambaran petir mengakibatkan hubung singkat antara fase dengan bumi.
Kilatan ini dapat menyebabkan arus listrik yang sangat tinggi dan mengakibatkan kerusakan
pada peralatan dan sistem tenaga. Kedua jenis kilatan petir ini dapat diatasi dengan
menggunakan peralatan proteksi seperti surge arrester atau lightning arrester, yang dapat
menangkap dan melewatkan arus petir melalui jalur yang aman.

Sebagai teknisi utilitas listrik, terdapat beberapa parameter kilat yang menjadi perhatian
utama dalam proteksi sistem tenaga dari sambaran petir. Beberapa parameter tersebut antara
lain:

1. Tegangan kilat (Lightning impulse voltage): Parameter ini menunjukkan


besarnya tegangan yang dihasilkan oleh kilatan petir. Tegangan kilat dapat merusak
peralatan listrik yang tidak dilindungi dengan baik, oleh karena itu, parameter ini
menjadi sangat pen ting untuk diperhatikan.

2. Arus kilat (Lightning impulse current): Parameter ini menunjukkan besarnya arus
listrik yang dihasilkan oleh kilatan petir. Arus kilat dapat mencapai nilai yang sangat
tinggi dan dapat merusak peralatan listrik. Oleh karena itu, teknisi utilitas listrik harus
memperhatikan nilai arus kilat dalam merancang sistem proteksi dari sambaran petir.

3. Kecepatan naik (Rise time): Parameter ini menunjukkan waktu yang diperlukan
oleh tegangan kilat untuk naik dari nol hingga nilai maksimum. Semakin cepat
tegangan kilat naik, semakin tinggi kemungkinan kerusakan pada peralatan listrik.

4. Energi kilat (Lightning impulse energy): Parameter ini menunjukkan energi


yang dihasilkan oleh kilatan petir. Semakin besar energi kilat, semakin besar
kemungkinan kerusakan pada peralatan listrik.

5. Kategori kilat (Lightning class): Parameter ini menunjukkan kategori kilatan petir
yang terjadi, berdasarkan karakteristik dan nilai-nilai parameter lainnya. Kategori
kilat digunakan untuk menentukan tingkat proteksi yang diperlukan untuk sistem
tenaga listrik.

Semua parameter tersebut harus diperhatikan oleh teknisi utilitas listrik dalam merancang
sistem proteksi dari sambaran petir. Dengan memperhatikan parameter-parameter tersebut,
sistem proteksi dapat dirancang dengan lebih baik dan dapat memberikan perlindungan yang
optimal terhadap sambaran petir.
Kilatan petir dapat menyebabkan kerusakan pada infrastruktur listrik dan bahkan
mengakibatkan kebakaran yang berpotensi membahayakan kehidupan manusia karena arus
dan tegangan tinggi yang dihasilkan oleh kilatan petir. Arus dan tegangan ini dapat merusak
peralatan listrik dan sistem tenaga, yang dapat mengganggu distribusi daya listrik dan
menyebabkan kebakaran. Beberapa dampak kilatan petir pada infrastruktur listrik dan
kehidupan manusia antara lain: Kerusakan pada peralatan listrik:

1. Kilatan petir dapat merusak peralatan listrik seperti trafo, saklar, dan kapasitor.
Kerusakan pada peralatan listrik ini dapat mengganggu distribusi daya listrik dan
mengakibatkan kegagalan sistem.

2. Bahaya kebakaran: Kilatan petir dapat menyebabkan kebakaran pada infrastruktur


listrik seperti tiang listrik, kabel, dan bangunan yang terkait dengan sistem tenaga.
Kebakaran ini dapat membahayakan kehidupan manusia dan mengakibatkan kerugian
yang besar.

Untuk melindungi sistem tenaga dan infrastruktur terkait dari bahaya kilatan pet ir,
terdapat beberapa jenis proteksi sistem tenaga yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Proteksi Arrester: Proteksi Arrester adalah salah satu bentuk perlindungan


terhadap dampak kilatan petir. Arrester ini berfungsi untuk menyalurkan arus kilatan
petir ke tanah sehingga arus dan tegangan yang dihasilkan tidak merusak sistem
tenaga.

2. Proteksi Grounding: Proteksi grounding adalah bentuk perlindungan dengan


menghubungkan peralatan listrik dengan tanah. Grounding ini dapat menstabilkan
tegangan listrik dan menghindari kerusakan pada sistem tenaga.

3. Proteksi Penangkal Petir: Proteksi penangkal petir adalah perlindungan yang


dirancang khusus untuk menangkap kilatan petir. Proteksi penangkal petir biasanya
terdiri dari tiang penangkal petir dan kabel penghubung ke tanah. Proteksi penangkal
petir ini dapat menangkap kilatan petir sebelum mencapai infrastruktur listrik atau
bangunan.

Dengan melakukan proteksi sistem tenaga dengan cara yang tepat, risiko kerusakan dan
bahaya kebakaran pada infrastruktur listrik dan kehidupan manusia dapat diminimalkan.
Oleh karena itu, perlunya melakukan proteksi sistem tenaga terhadap dampak kilatan petir
sangat penting untuk menjaga keamanan dan kenyamanan hidup manusia.
Energi yang dikeluarkan dari Sambaran petir sangatlah besar yaitu 30 juta Volt dan bisa
sampai 30 ribu ampere hal ini dapat menyebabkan dampak yang parah dan bahaya bagi
peralatan elektronik dan manusia. Beberapa akibat dan bahaya sambaran petir antara lain :

1. Kerusakan peralatan elektronik : Petir dapat merusak peralatan elektronik seperti


komputer, televisi, peralatan rumah tangga dan peralatan kantor. Hal ini dapat
merusak komponen elektronik dan menyebabkan kerusakan permanen yang
membuat sulit atau mahal untuk diperbaiki.

2. Kebakaran : Petir juga dapat menyebabkan kebakaran pada bangunan atau bangunan
akibat ledakan atau kebakaran yang disebabkan oleh percikan listrik atau panas yang
ditimbulkan oleh sambaran petir.

3. Bahaya bagi manusia: Petir bisa sangat berbahaya bagi manusia. Saat seseorang
tersambar petir, arus listrik yang kuat dapat melewati tubuh dan merusak jaringan
atau organ tubuh, kemungkinan menyebabkan kerusakan permanen atau bahkan
kematian. Selain itu, petir dapat merusak saraf, jantung, dan organ vital lainnya.

4. Gangguan Sistem Tenaga Listrik: Sambaran petir juga dapat mengganggu sistem
kelistrikan yang lebih besar, seperti padam, atau mengganggu sistem kelistrikan yang
lebih besar, seperti pembangkit listrik dan sistem distribusi.

Bahaya-bahaya diatas tentu dapat menjadi ganbaran bagi pembaca betapa berbahayanya
sambaran petir. Oleh karena itu, penting untuk melindungi elektronik Anda dan diri Anda
sendiri dari risiko sambaran petir . Hal ini dapat dilakukan dengan memasang sistem proteksi
petir yang sesuai pada bangunan atau struktur, menghindari berada di luar ruangan selama
badai petir, dan menghindari berada di dekat benda atau struktur logam besar selama badai.

Perlindungan sistem kelistrikan terhadap sambaran petir sangat penting dalam menjaga
keandalan, keamanan dan efisiensi sistem kelistrikan. Berikut beberapa pengertian dari :
Proteksi Petir Sistem Tenaga

1. Meningkatkan keandalan catu daya : Proteksi sistem tenaga dapat meningkatkan


keandalan catu daya dengan cara mengurangi kerusakan sistem tenaga listrik akibat
sambaran petir dari . . Dengan menggunakan sistem proteksi yang sesuai, gangguan
pada sistem kelistrikan dapat diminimalkan atau bahkan dihindari, sehingga
kesinambungan daya tetap terjaga.
2. Tingkatkan keselamatan: Melindungi sistem kelistrikan dapat meningkatkan
keselamatan dengan mengurangi risiko kecelakaan dan kerusakan infrastruktur.
Dengan menggunakan sistem proteksi yang tepat, maka resiko terjadinya kecelakaan
dapat diminimalisir atau bahkan dihindari.

3. Meningkatkan efisiensi: Proteksi sistem tenaga dapat meningkatkan efisiensi dengan


mengurangi biaya pemeliharaan sistem kelistrikan dan pemeliharaan . Dengan
menggunakan sistem proteksi yang benar, kerusakan pada sistem dapat terjadi. Listrik
dan peralatan listrik dapat diminimalkan atau bahkan dihindari, sehingga mengurangi
biaya perawatan.

4. Meningkatkan keselamatan: Proteksi sistem kelistrikan dapat meningkatkan


keselamatan dengan melindungi peralatan dan infrastruktur listrik dari kerusakan
akibat sambaran petir.

Dengan menggunakan sistem proteksi yang tepat maka kerusakan pada sistem kelistrikan
dapat diminimalkan bahkan dihindari, sehingga sistem kelistrikan dapat beroperasi dengan
aman dan stabil. Beberapa tindakan pencegahan dapat dilakukan untuk melindungi sistem
kelistrikan dan infrastruktur terkait dari pengaruh petir:

1. Instalasi sistem proteksi petir: Instalasi sistem proteksi petir pada bangunan dan
infrastruktur dapat melindungi peralatan elektronik dan infrastruktur dari kerusakan
akibat kilatan petir. Sistem proteksi petir biasanya terdiri dari kabel tembaga yang
terhubung dengan sistem grounding dan dipasang pada bagian atas bangunan atau
infrastruktur.

2. Penempatan peralatan elektronik pada tempat yang aman: Peralatan elektronik


yang penting dan sensitif sebaiknya ditempatkan pada tempat yang aman dari dampak
langsung kilatan petir. Misalnya, peralatan elektronik sebaiknya diletakkan di dalam
bangunan atau dalam ruangan yang terlindungi dari dampak langsung kilatan petir.

3. Sistem grounding yang baik: Sistem grounding yang baik dapat mengurangi efek
kilatan petir pada infrastruktur. Grounding yang baik memastikan arus petir yang
masuk ke infrastruktur bisa dialirkan ke bumi dengan aman dan efektif.

4. Pemeliharaan dan perawatan secara rutin: Pemeliharaan dan perawatan secara rutin
pada sistem tenaga dan infrastruktur terkait dapat meminimalkan kerusakan akibat
kilatan petir. Ini termasuk perawatan pada sistem grounding, inspeksi terhadap
peralatan listrik, dan penggantian komponen yang rusak atau sudah tua.

5. Menghindari aktivitas pada saat cuaca buruk: Untuk menghindari risiko terkena
dampak langsung kilatan petir, sebaiknya menghindari aktivitas di luar ruangan pada
saat cuaca buruk, terutama pada saat petir dan badai.

Jadi dari sini dapat kita simpulka bahwa, kilatan petir terjadi karena adanya perbedaan
muatan listrik antara awan dan bumi. Ketika awan bergerak dan terjadi gesekan antara
partikel dalam awan, elektron dapat dipindahkan antara partikel, sehingga terbentuk muatan
listrik positif dan negatif pada awan. Ketika muatan listrik pada awan mencapai tingkat
tertentu, terjadi ionisasi udara yang menghasilkan kanal listrik di udara. Kanal listrik ini
kemudian menjadi jalur untuk aliran arus listrik yang sangat besar, yang disebut kilatan petir.

Kilatan petir sangat berbahaya tidak hanya bagi manusia, tetapi juga bagi alat-alat yang
membutuhkan suplai dari listrik, seperti trafo, saklar, kapasitor, dan yang lain-lain. Apabila
terjadi kerusakan pada perlatan listrik, maka akan mengganggu distribusi daya listrik yang
bisa menyebabkan terjadinya kegagalan sistem hingga kebakaran. Sehingga, proteksi sistem
tenaga sangat penting dalam menanggulangi kilatan petir untuk melindungi peralatan listrik,
menjaga kontinuitas pasokan listrik, meningkatkan keamanan dan keselamatan, serta
mengurangi biaya perawatan.

Terdapat beberapa parameter kilat yang menjadi perhatian utama dalam proteksi sistem
tenaga dari sambaran petir yaitu tegangan kilat, arus kilat, kecepatan naik, energi kilat, dan
kategori kilat. Juga terdapat beberapa jenis proteksi sistem tenaga yang dapat dilakukan untuk
melindungi sistem tenaga dan infrastruktur terkait dari bahaya kilatan petir yaitu
proteksi arrester, proteksi grounding, dan proteksi penangkal petir. Yang mana jika
proteksi ini diterapkan, kita dapat menghindari atau meminimalisir kerusakan.

Proteksi sistem tenaga terhadap kilatan petir memiliki implikasi yang sangat penting
dalam menjaga keandalan, keamanan, dan efisiensi sistem tenaga. Proteksi yang tepat dapat
meningkatkan keandalan pasokan listrik, meningkatkan keselamatan dan efisiensi, serta
melindungi peralatan listrik dan infrastruktur dari kerusakan akibat kilatan petir.

Agar hal yang tak diinginkan terjadi apabila sedang ada kilatan petir, maka lakukan
beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk melindungi sistem tenaga dan
infrastruktur terkait dari dampak kilatan petir. Instalasi sistem proteksi petir, penempatan
peralatan elektronik pada tempat yang aman, sistem grounding yang baik, pemeliharaan dan
perawatan secara rutin, dan menghindari aktivitas pada saat cuaca buruk adalah beberapa
tindakan yang dapat dilakukan untuk meminimalkan risiko dampak kilatan petir pada sistem
tenaga dan infrastruktur

Anda mungkin juga menyukai