Disusun Oleh
Nama
1.
2.
3.
4.
:
NIM
Nurul Pratiwi
D411 12 276
Aisyah Fachriani Nur D411 12 289
Ni Nyoman Wirati
D411 12 290
Odilia Valentine
D411 12 296
ialah
penangkal
petir.
Petir
terjadi
karena
akibat
Sambaran
petir
yang
sering
terjadi
di
bumi
ialah
maupun
tidak
langsung,
kedua-duanya
sama-sama
ialah
berbagai
macam,
daintaranya
jenis
penangkal
petir
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan gedunggedung baru cenderung bertingkat, hal
ini sebagai solusi semakin sempitnya lahan tanah yang ada. Namun
disisi lain, dengan semakin banyak berdirinya bangunan bertingkat,
beberapa permasalahan mengenai keamanan bangunan menjadi
hal penting untuk diperhatikan, karena bangunan bertingkat lebih
beresiko mengalami gangguan, baik gangguan secara mekanik
maupun gangguan alam. Salah satu dari gangguan mekanik bisa
dimungkinkan
kerobohan
bangunan, sedangkan
gedung
karena
kurang
kokoknya
Indonesia
beriklim
tropis,
akibatnya
Indonesia
memiliki hari guruh rata-rata per tahun yang sangat tinggi. Dengan
demikian bangunan bangunan di Indonesia memiliki resiko lebih
besar
mengalami
kerusakan
akibat
terkena
sambaran
petir.
memanaskan
bahan
dan
akan
menyebabkan
potensi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dampak dan Mekanisme Induksi Petir
1. Pengertian Petir
Petir adalah salah satau fenomena kelistrikan udara di alam.
Proses terjadinya petir akibat perpindahan muatan negatif (elektron)
menuju
ke
muatan
positif
(proton).
Para
ilmuwan
menduga
peristiwa
alam
yaitu
proses
mengikuti
angin
yang
berhembus,
bila
awan-awan
petir/penangkal
petir konvensional
maupun
PLN
sehingga arus
petir ini
masuk
ke
bangunan
yang
instalasi penangkal
telah
petir
petir baik
petir
elektrostatis, hal ini sudah biasa terjadi karena kabel distribusi PLN
memakai kabel distribusi terbuka dan letaknya tinggi, seperti yang
terpasang pada jaringan listrik tegangan tinggi di Indonesia.
Untuk penanganan agar peristiwa ini tidak terjadi maka perlu
sekali jaringan listrik pada sebuah bangunan di lengkapi dengan
perangkat Surya Arrester (Pelepas
tegangan
lebih/over
voltage).
Jenis dan merk Surge Arrester ini banyak sekali tersedia di pasaran
umum, yang jelas pemasangan arrester harus di hubungkan
dengan grounding ke bumi.
3. Mekanisme Induksi Petir
Mekanisme induksi karena secara tidak langsung
sambaran petir menyebabkan kenaikan potensial pada peralatan
elektronik, hal ini terjadi dikarenakan beberapa faktor, diantaranya
adalah:
a. Kopling Resistif
Ketika
permukaan
struktur
bangunan
terkena sambaran
arus
mengalir
pada
bagian
penghantar
luar
lainnya
sehingga
menyebabkan
terjadinya
loop
cara
ini
terjadi
kenaikan
tegangan
tinggi
tersebut
beserta
seluruh
isinya
karena
dapat
sambaran
ini
sering
dan
pengaman
tegangan
lebih
(over
dan
PABX.
arresterkhusus
Penanganannya
untuk
jaringan
dengan
PABX
yang
cara pemasangan
di
hubungkan
terhadap
suatu
bangunan
atau
objek
dari
merupakan
bagian
penangkal petir,
dari
sistem
tentunya
harus
sesuai
instalasi
dengan
standart
pemasangan instalasinya.
Ada 2 jenis kerusakan yang di sebabkan sambaran petir,
yaitu :
1. Kerusakan Thermis, kerusakan yang menyebabkan timbulnya
kebakaran.
2. Kerusakan Mekanis, kerusakan yang menyebabkan struktur
bangunan
retak,
rusaknya
peralatan
elektronik
bahkan
penyalur (konduktor)
menuju
menyebabkan kematian.
5. Efek Sambaran Petir
a. Efek Listrik
Ketika arus
resistansi
elektroda
bumi instalasi
penangkal
petir,
akan
pulsa petir.
pada sistem
proteksi
Dengan
petir adalah
demikian
jumlah
tegangan
aritmatik
jatuh
komponen
itu
akan
dapat
menimbulkan
resiko
tegangan
tembus
yang
dilalui
arus petir.
Walaupun
arusnya
besar,
penangkal
petir dipilih
terutama
umtuk
penyalur pararel
(konduktor)
oleh sambaran
udara
yang
petir yang
tiba-tiba
disebabkan
mencapai
30.000
kenaikan
K
dan
Nasional
Fire
Protection
Association
780,
International
Bangunan
Terhadap Ancaman
Bahaya
instalasi nuklir.
sumber : Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan. Peraturan
Umum Instalasi Penangkal Petir untuk Bangunan di Indonesia. Hal 17.
Tabel 2.2 IndeksB : Bahaya Berdasarkan Kontruksi Bangunan
Kontruksi bangunan
Indeks B
Bangunan kayu
bukan logam
dengan
atap
Indeks C
(m)
6
12
17
25
35
50
70
Sumber:
100
140
200
10
Direktorat
Penyelidikan
Masalah
Bangunan.
Peraturan
anah
daar
pada
Indeks D
semua
ketinggian
gunung
pegunungan
yang
lebih
atau
dari
1000 meter
Sumber : Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan. Peraturan
Umum Instalasi Penangkal Petir untuk Bangunan di Indonesia. Hal 19.
Indeks E
16
32
64
128
256
di
sebut surge
arrester serta
pembuatan grounding
terus
dilakukan,
berdasarkan
usaha
tersebut
suatu
efective
dan
dapat
di
andalkan
terhadap
desainnya
dirancang
untuk
digunakan
telah
mengenai terminal
penangkal
loncatan
listrik
yang
dapat
membahayakan
struktur
digunakan
untuk
harus
loncatan
ditimbulakn
adanya
beda
potensial
seluruh
jaringan
telepon
dan
signal
termasuk
sistem
perlindungan
yang
di
hasilkan
ujung
adalah
sistem
yang
di
kembangkan
Faraday
pertimbangan
juga
berfungsi
sebagai
di
awan
berasal
dari
proses
ionisasi,
maka
untuk
Keberadaan
ini
telah
itu
dianggap
dapat
mempengaruhi
kesehatan manusia.
c. Penangkal Petir Elektrostatis
Prinsip
kerja
penangkal petir elektrostatis
sebagian
system
aktif,
yaitu
mengadopsi
menambah
muatan pada ujung finial/splitzer agar petir selalu melilih ujung ini
untuk di sambar. Perbedaan dengan system radio aktif adalah
jumlah energi yang dipakai. Untuk penangkal petir radio aktif
muatan listrik dihasilkan dari proses hamburan zat berradiasi
sedangkan pada penangkal petir elektrostatis energi listrik yang
dihasilkan dari listrik awan yang menginduksi permukaan bumi.
2. Cara
Pemasangan
Instalasi
tegangan
tinggi
di
lembaga
terkait,
penangkal
petir Flash
garis
besar,
cara
pemasangan
instalasi
dan
kemudahan.
Kemudian
dilakukan
pengukuran
berikutnya
dapat
dilakukan.
Seandainya
hasil
agar
resistansi/tahanan
keatas
(Down
bangunan,
Conductor)
dari
tentunya
dengan
dengan
maksud
kerapihan
dan
keamanan.
elektronik
seperti
televisi,
radio,
komputer
menjauhlah
dari
perangkat
elektronik
segera,
pisahkan
antena
dengan
body
untuk
dapat
menaikan
potensial
pada
peralatan
sehingga
diminimalisir.
hal-hal
yang
tidak
di
inginkan
dapat
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Gedung-gedung bertingkat sangat penting untuk di beri proteksi
penangkal petir, karena petir terjadi akibat adanya perpindahan
muatan elektron dan muatan proton, dan biasanya terjadi antara
muatan yang ada di awan dengan muatan yang ada di bumi.
Gedung-gedung yang tinggi mengandung salah satu muatan
tersebut, Oleh sebab itu bangunan yang tinggi lebih cenderung
mudah tersambar petir.
Pada dasarnya proteksi perlindungan penangkal petir dipasang
untuk melindungi struktur bangunan atau fisik maupun melindungi
peralatan pada bangunan tersbut. "SEVEN POINT PLAN" merupaka
metode perencanaan pemasangan proteksi penangkal petir. Tujuan
dari "SEVEN POINT PLAN" adalah menyiapkan sebuah perlindungan
efective dan dapat di andalkan terhadap serangan petir, "Seven
Point Plan' tersebut meliputi :
1.
2.
3.
4.
5.
Menangkap Petir
Menyalurkan Arus Petir
Menampung Petir
Proteksi Grounding Sistem
Proteksi Jalur Power Listrik