Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yusril Fahmi Hidayat

NPM : 1710501070

Rangkuman tentang Petir


A. Proses petir
Pada saat musim hujan, keadaan udara mengandung kadar air yang lebih tinggi yang dapat
membuat daya isolasinya turun sehingga arus/muatan listrik lebih mudah untuk mengalir.
Petir terjadi ketika elektron di bawah awan tertarik oleh proton di daratan. Elektron adalah
partikel subatom yang bermuatan negatif sedangkan proton adalah partikel subatom yang
bermuatan positif. Muatan listrik yang terakumulasi harus dalam jumlah yang cukup besar
untuk mengisolasi udara. Ketika petir terjadi, aliran muatan negatif (elektron) mengalir
menuju titik tertinggi dimana muatan positif (proton) telah berkerumun karena adanya
tarikan petir tersebut. Koneksi antara elektron dan proton terjadi dengan begitu cepat
sehingga menyebabkan sambaran petir. Petir juga bisa terjadi diantara awan yang berbeda
muatan. Awan yang bermuatan positif akan berkumpul dengan awan muatan positif lainnya
karena adanya angin. Muatan positif di awan bisa berada di bagian atas atau bagian bawah
awan. Begitu sebaliknya jika muatan positif posisinya berada di atas, maka muatan negatif
berada di bagian bawah awan. Ketika awan menyetarakan muatan listrik dengan tanah,
muatan harus melewati berbagai lapisan udara. Udara bukanlah konduktor yang baik untuk
listrik, sehingga sebagian energi hilang menjadi energi panas pada saat menjalar ke daratan.
Karena petir itu memiliki suhu dan tegangan yang sangat tinggi serta dapat menyebabkan
kematian. Sambaran petir ini dapat memanaskan udara di sepanjang jalurnya, karena adanya
pemanasan di udara menyebabkan petir menyebar dengan pesat. Sebuah petir tunggal dapat
menaikkan suhu udara di sekitarnya hingga 50.000° F (27760 °C).

B. Dampak Terjadinya Petir


1. Efek Listrik
Petir dapat menimbulkan efek listrik untuk manusia. Saat arus petir melalui kabel
penyalur (konduktor) menuju resistansi elektroda bumi instalasi penangkal petir, akan
menimbulkan tegangan menurun resistif. Arus petir juga akan menimbulkan tegangan
yang lebih tinggi daripada elektroda bumi yang sangat berbahaya bagi makhluk hidup.
2. Efek Tegangan Tembus – Samping
Titik sambaran petir pada sistem proteksi petir dapat memiliki tegangan yang lebih tinggi
terhadap logam didekatnya, sehingga hal ini dapat menyebabkan tegangan tembus dari
sistem proteksi petir yang telah terpasang pada rantai logam lain. Efek tegangan tembus
ini dapat menyebabkan risiko yang sangat berbahaya bagi isi dan juga meningkatkan
struktur perangkat bangunan.
3. Efek Thermal
Sambaran petir juga menyebabkan efek termal. Efek thermal pelepasan muatan petir
terbatas pada kenaikan temperatur konduktor yang dilewati arus petir besar, berhasil
sangat singkat dan pengaruhnya pada sistem proteksi petir juga diabaikan.
Beberapa dampak sambaran petir yang dapat diterima manusia antara lain sebagai berikut:

1. Menimbulkan konsleting listrik.


2. Menimbulkan kebakaran.
3. Mengganggu sistem komunikasi.

C. Usaha Meminimalkan Dampak Negatif Petir


Untuk meminimalkan dampak negatif dari petir adalah dengan menggunakan sebuah
proteksi baik proteksi internal, eksternal maupun pentanahan.

Anda mungkin juga menyukai