Anda di halaman 1dari 37

KELISTRIKAN ATMOSFER

DOSEN : ARIES KRISTANTO

Oleh
•Bayu Kencana Putra
•Mia Utami R.
Outline

 Asal dan Distribusi


 Ionisasi Atmosfer
 Medan Listrik
 Elektrifikasi Badai Guruh
 Aurora
Intro

 Benjamin Franklin (1706-1790) pertama kali


yang mengetahui bahwa ada dua jenis
muatan listrik yang ditemui di alam
- muatan positif
- muatan negatif
 Hukum Coulomb
 Abad ke-20 Elster dan Geitel dari Jerman dan
C.T.R. Wilson dari Inggris mengaitkan
konduktifitas dengan pergerakan ion positif
dan negatif ukuran molekul melalui udara di
bawah medan listrik
 Hess (1911) menemukan sinar kosmik yang
kemudian dikembangkan
Asal dan Distribusi

 Partikel sinar kosmik


- Primer
terdiri atas proton dan partikel α
- Sekunder
sinar kosmik primer yang bertumbukan
dengan molekul udara, yang menyebabkan
molekul udara pecah kemudian membentuk
partikel subatomik
Ion terbentuk

 Sinar Kosmik Sekunder


 Penyerapan sinar Ultraviolet dan Sinar X
 Peluruhan unsur radioaktif dari dalam tanah dan
udara di atas permukaan laut
 Light ion : kombinasi dai 10 – 15 molekul di
udara yang kemudian membentuk molekul
yang lebih kompleks dan cukup stabil
 Heavy/Langevin ion : kombinasi Light ion
dengan partikel-partikel lain atmosfer yang
tersuspensi (inti kondensasi atau aerosol)
 Medium/Intermediet ion: kadang ion ini
terdeteksi di atmosfer akan tetapi belum jelas
sifatnya
Produksi ion meningkat terhadap lintang
akibat pembelokkan partikel-partikel sinar
kosmik primer oleh medan magnet di daerah
equator
Produksi Ion meningkat terhadap ketinggian
pada ketinggian sekitar 13 km dan kemudian
turun lagi setelah melewati ketinggian
tersebut
Ionisasi Atmosfer

 Ionosfer
Ionosfer dimulai pada ketinggian sekitar
60-70 km
Ionosfer dicirikan dengan tingkat konsentrasi
ion dan elektron yang cukup besar
Ion tersebut dihasilkan oleh sinar kosmik dan
penyerapan sinar UV dan sinar X yang
jumlahnya sekitar (1-3)x103 / cm3
 Lapisan-lapisan ionosfer
 D-region
 E-region
 F-region F1-layer dan F2-layer
Konduktivitas

Kemampuan suatu bahan untuk
menghantarkan arus listrik
 Mobilitas ion adalah kecepatan gerak rata-rata dibawah
gradien potensial
 Menurut Langevin

 Dimana
a : Koefisien Langevin
e/m : rasio muatan terhadap massa
l : jarak rata-rata ion
v : kecepatan rata-rata gerak termal
 di lapisan bawah atmosfer mobility ion dari light
ion 1-2 cm2/V.sec akan tetapi lebih mendekati 1
 Karena pergerakkan light ion lebih besar
dibandingkan heavy ion, sehingga konduktivitas
bergantung pada light ion
Medan Listrik
Adalah ruang dimana suatu muatan listrik
mengalami gaya Coulomb

medan listrik gabungan muatan pada


permukaan bumi dan ruang yang berisi muatan
di atmosfer
Elektrifikasi Badai Guruh

 Ada beberapa observasi


kilat dari awan panas,
sebagian besar badai
guruh menyebar di atas
isoterm 0oC dan
mengandung partikel es
dan tetes kelewat dingin
 Elektrifikasi yang kuat
diikuti munculnya
presipitasi yang
berbentuk hujan es
Efek Termoelektrik
Hail dipengaruhi gaya gravitasi
Kristal-kristal es dipengaruhi konveksi
Adanya benturan antara kristal-kristal es
yang naik karena arus ke atas dan hail yang
turun karena gravitasi akan menimbulkan
elektrifikasi dalam awan
Hail yang relatif lebih panas mendapat muatan
negatif dan kristal es yang relatif lebih dingin
mendapat muatan positif
Kristal es yang naik ke atas membawa
muatan positif (arus naik lebih besar daripada
kecepatan terminal jatuh)
Hail akan terus turun dengan membawa
muatan negatif (arus ke atas lebih kecil
dibandingkan kecepatan terminal jatuh)
Maka bagian atas awan konvektif yang berisi
kristal-kristal es akan berisi muatan positif
dan di bagian bawah akan bermuatan negatif
Badai guntur disebut juga badai listrik. Badai
guntur adalah salah satu bentuk cuaca yang
ditandai dengan adanya kilat dan petir
yang dihasilkan oleh awan cumulonimbus.
Badai guntur biasa muncul bersama dengan
hujan deras, angin yang kuat, hujan batu es,
dan tornado.
 Pembentukkan Petir
Ketika perbedaan muatan listrik cukup besar, muatan besar
dalam awan mengionisasi udara dan membuat udara
menjadi jalur atau konduktor listrik yang baik. Kemudian
percikan besar dihasilkan sehingga menyebabkan listrik
mengalir melalui udara ke titik lainnya dengan muatan
yang berlawanan.

Petir ini dapat terbentuk antar dua awan(cloud to cloud


lightning), dari awan ke permukaan tanah(cloud to ground
lightning), atau dari satu bagian awan ke bagian lain dari
awan yang sama(in-cloud lightning).
Mengapa Badai Petir Begitu Sering Muncul di
Perkotaan ???
 Karena kota-kota menghasilkan temperature suhu
yang lebih panas antara dua hingga lima derajat
Fahrenheit daripada tanah tanpa bangunan.
 karena banyaknya gedung pencakar langit,
gedung tersebut ternyata berpengaruh sebagai
penahan laju gerak angin, yang menghalangi
gerak bebas angin. Akibatnya, udara menjadi
semakin hangat lalu semakin banyak mengikat air
ditambah curah hujan yang semakin tinggi.
 Sebab Terakhir adalah Aerosol atau Polusi udara
Aurora
Penyebab terjadinya Aurora
 Aurora terjadi akibat atom-atom yang bertumbukan dengan
partikel-partikel bermuatan, terutama elektron dan proton
yang berasal dari Matahari. Partikel-partikel tersebut
terlempar dengan kecepatan lebih dari 500 mil per detik
dan terhisap medan magnet Bumi di sekitar kutub utara
dan selatan. Matahari terus-menerus memancarkan partikel
bermuatan elektrik yang disebut dengan ion di dalam aliran
plasma, atau gas terionisasi, yang dikenal sebagai angin
surya (Solar Wind). Medan magnet bumi bertindak sebagai
perisai terhadap angin surya dengan menangkap partikel
berenergi tinggi ini dan kemudian menyalurkan mereka di
sekitar bumi, membentuk sebuah gelembung pelindung
yang disebut magnetosfer.
Aurora terjadi pada belahan bumi kutub utarandan kutub
selatan yang memiliki perbedaan seperti berikut :

 Aurora Borealis
Borealis adalah kata Yunani untuk angin utara. Pada bagian
belahan bumi utara, gejala alam yang sama ini disebut
sebagai Northern Lights atau aurora borealis. Aurora
Northern Lights hanya dapat dilihat pada wilayah Lingkaran
Arktik, di sebelah utara Kanada, Alaska, Rusia, dan
Skandinavia.
 Aurora Australis
Pada aurora Australis mendapatkan namanya
yang disesuaikan dengan dewa fajar Romawi,
Aurora, yang juga merupakan kata Latin untuk
fajar. Kemudian Australis berasal dari bahasa
Latin yang berarti Selatan, sedangkan Aurora
Australis secara harfiah berarti fajar, atau
cahaya selatan.
Pustaka
 Tjasyono, Bayong & Sri Woro B.
Harijono.2007.Meteorologi Indonesia 2: Awan
dan Hujan Monsun.Jakarta.Badan
Meteorologi dan Geofisika
 Fleagle, R.G. 1980.An Introduction to
Atmospheric Physics.
 Tverskoi, P.N.1965. PHYSICS OF THE
ATMOSPHERE.Rusia
 Compendium of Meteorology.1971.WMO
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai