Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS FENOMENA AURORA BOREALIS

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Astronomi

Dosen Pengampu :

Mudmainah Vitasari, M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 3

1. Ipat Fatmawati (2281200015)


2. Alfia Sabilillah (2281200059)
3. Lasmiyatun (2281200010)
4. Febiyana Pratama P (2281200071)
5. Diah Eryulianti (2281200050)
PENGERTIAN AURORA BOREALIS

Aurora merupakan fenomena alam yang menyerupai lengkungan lembaran cahaya


beraneka warna yang selalu bergerak-gerak di langit. Aurora adalah fenomena bercahaya
(lumonius) yang diamati sebagai pijaran (glow) pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai
akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel
bermuatan yang dipancarkan oleh angin Matahari. Peristiwa ini akibat variasi medan magnet
Bumi yang timbul karena adanya peningkatan aktivitas di Matahari sehingga intensitas angin
Matahari yang menghantam Bumi bertambah besar. Aurora terjadi di daerah sekitar kutub Utara
dan kutub Selatan magnetik. Ketinggian aurora sekitar 80 - 150 km bahkan sampai ada yang
mencapai 1.000 km diatas permukaan Bumi. Kebanyakan aurora diamati dalam sabuk (belt)
sekitar kutub geomagnetik antara lintang 15o dan 30o dengan frekuensi maksimum pada lintang
sekitar 22,5o .
Borealis berasal dari bahasa Yunani, yaitu angin utara. Pada bagian belahan bumi utara,
gejala alam yang sama disebut sebagai Northern Lights atau Aurora Borealis. Aurora Borealis
hanya dapat dilihat di wilayah Lingkaran Arktik, sebelah utara Kanada, Alaska, Rusia, dan
Skandinavia. Pada belahan bumi bagian utara, Aurora Borealis terjadi seringkali dengan warna
kemerahan di ufuk utara, seolah-olah menunjukkan bahwa matahari akan terbit dari arah
tersebut.

PROSES TERJADINYA AURORA

Aurora terjadi karena adanya tumbukkan antara atom-atom dengan partikel- partikel yang
memiliki muatan, terutama partikel bermuatan elektron yang berasal dari angin Matahari.
Partikel-partikel bermuatan tersebut memiliki energi yang sangat tinggi, dimana partikel-partikel
bermuatan ini datang menuju ke Bumi dan menghadap ke arah Matahari, kemudian akan
diarahkan sesuai dengan garis medan magnet Bumi, yaitu menuju ke arah kutub utara dan kutub
selatan. Partikel-partikel bermuatan (proton dan elektron) yang berasal dari angin Matahari akan
didefleksikan oleh medan magnet Bumi dengan sebuah gaya yang tegak lurus dengan medan
magnet dan trajektori partikel. Meskipun partikel-partikel bermuatan ini dibelokkan oleh medan
magnet Bumi, tetapi tumbukan yang terjadi antara partikel bermuatan dengan atom atau molekul
yang berada di atmosfer Bumi akan mengganggu lintasan orbit partikel tersebut dan
menyebabkan partikel bermuatan ini terperangkap dalam medan magnet Bumi di daerah
magnetosfer . Setelah periode harian atau mingguan, partikel bermuatan yang terperangkap di
medan magnet Bumi akan mengalami tumbukan kembali dengan molekul atau atom di bagian
atmosfer Bumi, sehingga energinya menjadi berkurang, akibatnya partikel bermuatan ini
bergerak dari magnetosfer dan jatuh ke atmosfer yang lebih rendah. Partikel ini selanjutnya akan
bertumbukkan dengan atom atau molekul gas (O dan N) di udara, sehingga energi yang dimiliki
partikel tersebut akan bereaksi dengan molekul gas (O dan N) di udara, akibatnya atom atau
molekul gas ini akan mengalami eksitasi dan menghasilkan pijaran cahaya berbagai warna di
lapisan ionosfer. Cahaya berwarna ini disebut dengan aurora. Cahaya berwarna aurora
merupakan hasil dari partikel dan atom berbeda yang mengalami Beberapa warna yang
dihasilkan oleh aurora adalah warna ungu, merah, hijau, kuning, dan biru.

SEBAB DAN AKIBAT AURORA BOREALIS

Aurora terjadi karena dipengaruhi oleh 3 faktor, yakni sebagai berikut:

1. Sun spot/bintik matahari, yakni area gelap/hitam dan area dingin pada permukaan
matahari. Sun spot atau fotosfer ini disebabkan adanya interaksi medan magnet matahari
yang tidak sempurna.
2. Proton dan elektron, yakni, unsur-unsur tunggal pembentuk atom. Atom terdiri atas
proton pada bagian intinya, sedangkan elektron pada bagian terluar.
3. Kutub medan magnet, yakni pusat medan magnet bumi. Saat partikel masuk dan terjebak
di Sabuk Van Allen, partikel itu akan terbawa angin menuju kutub medan magnet bumi.
Aurora Borealis terjadi saat adanya koalisi antara partikel gas di atmosfer bumi dan
partikel listrik yang dipantulkan oleh matahari. Warna-warni cahaya yang terlihat dikarenakan
oleh macam/tipe dari partikel gas yang bertabrakan tersebut. Warna hijau muda kekuning-
kuningan yang merupakan warna yang sering dan paling umum muncul, dihasilkan yang oleh
molekul oksigen yang terletak sekitar 97 km (60 mil) dari bumi. Sedangkan warna lainnya yang
jarang muncul, seperti merah dihasilkan molekul oksigen dari ketinggian 322 km (200 mil).
Sedangkan nitorgen menghasilkan warna biru atau merah ke ungu-unguan.

Temperature di lapisan luar matahari berkisar ribuan derajat celsius. Pada temperatur
sepanas ini, benturan/kolisi antara molekul gas sering kali terjadi dan menimbulkan ledakan.
Elektron-elektron yang terbebas akibat benturan tersebut, terlempar dari atmosfer matahari saat
matahari berotasi. Elektron-elektron tersebut keluar dari lubang-lubang medan gaya (magnetic
field) matahari. Lalu tertiup oleh angin matahari ke bumi. Partikel yang beraliran listrik tersebut
dibelokkan oleh medan gaya (magnetic field) bumi. Di kutub utara dan selatan, kekuatan medan
gaya bumi sangat lemah, oleh karena partikel bermuatan listrik yang dipantulkan oleh menerobos
masuk ke atmosfer bumi dan bertabrakan dengan partikel gas bumi. Kolisi ini menghasilkan
cahaya yang berdansa di atas langit kutub utara dan selatan. Cahaya dari Aurora terletak di jarak
80 km (50 mil) sampai dengan 640 km (400 mil) dari permukaan bumi

PENGARUH AURORA BOREALIS TERHADAP BUMI

Fenomena aurora terjadi karena matahari banyak mengirimkan energi lain serta partikel
kecil ke bumi, dalam jumlah yang tidak sama.Manusia bisa terlindungi dari sebagian besar
energi dan partikel tersebut karena adanya medan magnet pelindung di sekitar bumi.Terkadang
dalam mengirimkan energi dan partikel kecil ke bumi, matahari mengeluarkan gelembung gas
elektrifikasi yang bisa bergerak melalui ruang angkasa dengan kecepatan tinggi.Gelembung gas
tersebut biasanya dikeluarkan saat fase pelepasan coronal mass saat badai matahari terjadi.

Fenomena aurora tidak berbahaya bagi manusia yang melihatnya dari tanah, karena
aurora terjadi di atmosfer bumi. Sehingga tidak menimbulkan dampak buruk secara langsung
bagi kehidupan manusia.maka dari itulah aurora borealis ini memiliki dampak yang positif pula
bagi bumi karena menimbulkan warna warna aurora yang indah untuk di saksikan langsung oleh
manusia. Akan tetapi, Walau tidak berdampak buruk secara langsung, namun kehadiran aurora
bisa membawa dampak negatif pada infrastruktur dan teknologi. Karena aurora memiliki muatan
partikel listrik yang bisa mencapai tanah.Dalam keadaan yang sangat ekstrem, partikel listrik dari
aurora bisa memengaruhi saluran listrik, jaringan pipa minyak dan gas, jaringan komputer serta
sistem iCloud.

Aurora yang disertai badai magnet dahsyat bisa mengganggu jaringan komunikasi
manusia serta meledakkan kabel listrik.Saat aurora terjadi, atmosfer bumi sedikit mengembang.
Sehingga ketika ada satelit atau pesawat ruang angkasa yang sedang terbang rendah, hal ini bisa
memperlambat kecepatannya dan membuat mereka jatuh kembali ke bumi.
DAMPAK POSOTIF DAN NEGATIF DARI AURORA BOREALIS

Aurora Borealis memiliki dampak positif terhadap bumi Aurora borealis atau dikenal
sebagai cahaya utara adalah demonstrasi nyata dari medan magnet bumi yang berinteraksi
dengan partikel bermuatan dari matahari. Tempat ini juga indah, dan layak untuk menantang
malam yang dingin ketika mengunjungi garis lintang utara (atau selatan) yang tinggi. Dalam
artian, dalam bidang pendidikan dan penelitian, aurora bermanfaat sebagai demonstrasi nyata
interaksi antara medan magnet bumi dengan partikel bermuatan yang di pancarkan matahari.
Kemudian, dalam bidang pariwisata bisa dijadikan tempat wisata yang ramah lingkungan.
Pengaruh fenomena Aurora terhadap bumi adalah memiliki Manfaat aurora hampir sama dengan
pelangi.

Tetapi aurora juga berdampak negatif terhadap bumi. dampak negatif aurora itu merusak
jaringan sistem, seperti jaringan telpon, internet, ataupun listrik negara bagian amerika pernah
dilanda badai aurora dan kerugianya di taksir milyaran atau mungkin sampai triliunan karena
jaringan listrik di negara bagian amerika padam. Pengaruh proton-proton yang bertumbukkan
dengan atom di atmosfer dapat mengganggu penerimaan radio, televisi dan telegram. Hal ini
disebabkan karena saat titik-titik di atmosfer terganggu oleh proton dari matahari, atmosfer tidak
lagi menahan sinyal dan memantulkannya ke bumi. Sinyal tersebut justru diteruskan ke luar
angkasa. Akibatnya tidak ada sinyal yang diterima televisi, radio atau telegram. Partikel yang
bermuatan dalam angin matahari, magnetometer dan ionosfer membawa aliran listrik berskala
besar. Jika aliran ini berubah di dekat bumi, dapat menyebabkan kerusakan peralatan listrik.
Gangguan aurora pada kawat telegraf yang paling menakjubkan terjadi di Amerika Serikat.
Sebuah aurora fantastis yang terjadi pada bulan September 1851, telah mengganggu seluruh
saluran telegraf di New England dan memporak porandakan transaksi bisnis. Selain itu juga,
menurut NASA, Bintang itu adalah gelombang partikel bermuatan yang menciptakan aurora
tetapi mungkin suatu hari siap menghancurkan peradaban. Karena, ada bahaya dikhawatirkan
ketika badai matahari yang sangat kuat, hal itu dapat menciptakan kekacauan di seluruh dunia.
Hal itu bisa meruntuhkan jaringan komunikasi yang memberi daya pada masyarakat saat ini.

PENGARUH TERHADAP BUMI JIKA TIDAK ADA AURORA BOREALIS

Sebenarnya Aurora tidak menyebabkan hal fatal bagi bumi akan ketiadaannya. Namun,
Aurora merupakan fenomena keindahan alam sekaligus sebagai petunjuk bagi manusia bahwa
menurunnya tingkat radiasi astronot dan awak ISS. Juga jika tidak ada fenomena Aurora maka di
Bumi akan tidak ada pergerakan signifikan pada angin matahari dan medan magnet bumi pada
kutub selatan dan kutub utara akan melemah.

Anda mungkin juga menyukai