Anda di halaman 1dari 6

KONSEP DASAR IPA

Materi Aurora

1. PENGERTIAN AURORA

Aurora adalah peristiwa pancaran cahaya yang menyala-nyala di lapisan


ionosfer bumi. Peristiwa yang terjadi di Kutub Utara dan Selatan ini disebabkan
oleh interaksi medan magnetik bumi dengan partikel bermuatan yang berasal dari
matahari. Aurora merupakan lengkungan lembaran cahaya berwarna-warni yang
bergerak seperti gelombang di langit. Aristoteles menyebutnya sebagai chasmata
yang berarti “letusan yang terjadi di langit”.

Pada awal abad ke-17 astronom P. Gassendi menyebutnya dengan Aurora


Borealis atau yang berarti “cahaya utara”, karena ia mengira peristiwa tersebut
hanya terjadi di Kutub Utara saja. Akan tetapi James Cook seorang penjelajah
Inggris menemukan peristiwa serupa terjadi di belahan langit selatan, ia
menyebutnya Aurora Australis atau “cahaya selatan”

2. PENYEBAB TERJADINYA AURORA


1) Bintik Matahari

Matahari sebagai salah satu bintang di galaksi Bima Sakti merupakan


pusat tata surya kita. Permukaan Matahari yang disebut fotosfer memiliki suhu
sekitar 6000 derajat Celsius. Namun kadang terdapat beberapa area di
permukaan Matahari yang suhunya lebih dingin sekitar 4000 derajat Celsius
yang dikenal dengan bintik Matahari (sunspot).

Bintik matahari adalah area yang memiliki medan magnet yang kuat.
Medan magnet di bintik Matahari ini bahkan bisa mencapai 2.500 kali lebih
kuat dari Bumi, jauh lebih tinggi daripada di tempat lain di Matahari. Karena
medan magnet yang kuat, tekanan magnet meningkat sedangkan tekanan
atmosfer sekitarnya menurun. Hal ini menurunkan suhu relatif terhadap
lingkungannya karena medan magnet yang terkonsentrasi menghambat aliran
gas baru yang panas dari interior Matahari ke permukaan.

2) Proton dan Elektron

Proton dan elektron adalah partikel-patikel bermuatan listrik, sehingga


bisa dipengaruhi oleh garis-garis medan magnet termasuk medan magnet
bumi. Untuk diketahui, Bumi merupakan magnet raksasa dengan kutub utara
magnetik berada di tepi Antartika, sementara kutub selatan magnetiknya ada
di lepas pantai utara Kanada. Sifat magnetik Bumi dibangkitkan dan dikelola
secara menerus oleh mekanisme dinamo pada inti luar Bumi. Pada lapisan inti
yang cair itu terjadi arus konveksi dan rotasional (akibat gaya coriolis)
terhadap materi inti yang sangat kaya akan logam dan elektron-elektron bebas.
Proton merupakan kandungan bermuatan positif yang ada di dalam inti atom.
Sedangkan elektron, adalah muatan yang bersifat negatif yang terdapat di kulit
atom.

3) Kutub Medan Magnet

Kutub magnet terletak pada ujung-ujungnya dan disebut sebagai kutub


utara dan selatan magnet. Kutub-kutub magnet dinamakan utara dan selatan
karena kutub tersebut mengarah ke kutub utara dan selatan bumi. Kutub utara
magnet bumi terletak di belahan bumi bagian selatan, dan berlaku sebaliknya.
Kutub selatan untuk magnet bumi terletak di belahan bumi bagian utara.
3. PROSES TERBENTUKNYA AURORA

Matahari sebagai salah satu bintang di galaksi Bima Sakti merupakan


pusat tata surya kita. Permukaan Matahari yang disebut fotosfer memiliki suhu
sekitar 6000 derajat Celsius. Namun kadang terdapat beberapa area di permukaan
Matahari yang suhunya lebih dingin sekitar 4000 derajat Celsius yang dikenal
dengan bintik Matahari (sunspot). Bintik matahari adalah area yang memiliki
medan magnet yang kuat. Medan magnet di bintik Matahari ini bahkan bisa
mencapai 2.500 kali lebih kuat dari Bumi, jauh lebih tinggi daripada di tempat
lain di Matahari. Karena medan magnet yang kuat, tekanan magnet meningkat
sedangkan tekanan atmosfir sekitarnya menurun. Hal ini menurunkan suhu relatif
terhadap lingkungannya karena medan magnet yang terkonsentrasi menghambat
aliran gas baru yang panas dari interior Matahari ke permukaan. Interaksi
magnetik yang terjadi di bintik Matahari menyebabkan terlepasnya sejumlah besar
energi lewat ledakan Matahari dan badai besar yang dikenal sebagai lontaran
massa korona yang terjadi di bintik Matahari.

Aurora merupakan hasil bertemunya antara elektron atau proton berenergi


tinggi dari Matahari dengan atom-atom Oksigen atau Nitrogen di lapisan atmosfer
teratas. Proton atau elektron energetik itu dilepaskan dari Matahari dalam
peristiwa angin Matahari atau badai Matahari.Saat bertubrukan dengan atom-
atom, maka terjadi transfer energi sehingga atom-atom berada dalam status
metastabil. Pada situasi tersebut, beberapa elektron yang dimiliki atom-atom
Oksigen atau Nitrogen akan menyerap tambahan energi itu sehingga berpindah ke
kulit atom yang lebih luar.

Perpindahan ini menyebabkan atom berstatus metastabil, karena tiap kulit


atom hanya boleh dihuni elektron dengan jumlah dan sifat spin (rotasional)
tertentu saja. Sebagai reaksinya maka atom akan kembali ke kondisi stabil dengan
mengembalikan elektron tersebut ke kulit atom semula. Proses ini disebut eksitasi,
yang diikuti pemancaran foton cahaya sesuai selisih energi di antara 2 kulit atom
tersebut. Saat proton dan elekron energetik Matahari tiba di Bumi, magnetosfer
akan mendefleksikan arah geraknya menjauhi Bumi. Namun dalam kasus khusus,
gerak defleksi itu akan menyebabkan partikel-partikel tadi bertemu di area
rekombinasi yang berada di "ekor" magnetosfer, membelakangi Matahari. Saat
partikel-partikel tersebut memasuki area rekombinan, maka ia akan disalurkan
menuju ke kutub-kutub magnetik Bumi dengan menyusuri tepi sabuk radiasi van
Allen.

Kemudian atom dan molekul yang saling bertumbukan dengan partikel


yang memiliki muatan. Khususnya elektron dan proton yang bersumber dari
dalam matahari. Partikel inilah yang kemudian dilemparkan oleh matahari dengan
kecepatan lebih dari 500 mil/detik dan akan terhisap oleh medan magnet bumi
yang berada di sekitar Kutub Utara dan Kutub Selatan. Adapun warna yang
muncul pada aurora bisa berbeda tergantung dari partikel dan molekul atom yang
saling berbenturan. Misalnya, aurora berwarna hijau terjadi karena adanya
benturan partikel elektron dan molekul nitrogen. Sedangkan aurora berwarna
merah terjadi karena benturan partikel elektron dan atom oksigen.

4. WAKTU TERJADINYA AURORA

Aurora borealis adalah jenis aurora yang terjadi di langit bumi bagian
utara. Asal nama aurora borealias diambil dari nama “dewi fajar” dari Roma,
yakni Aurora serta kata “angin utara” dari Yunani, yaitu Boreas.

Di Eropa, aurora nampak kemerah-merahan di ufuk utara seperti


menjelang matahari terbit. Kemunculan aurora borealis umumnya terjadi pada
bulan September-Oktober dan Maret-April. Wilayah lingkar kutub utara yang
dapat melihat aurora borealis adalah di negara Kanada, Alaska, Rusia dan negara-
negara Skandinavia.

Adapun Aurora Australis adalah fenomena aurora yang terjadi di langit


bumi bagian selatan. Ciri-cirinya serupa dengan aurora borealis. Nama australis
diambil dari nama benua Australia yang berada di belahan bumi bagian selatan.
Aurora australis biasanya sering terlihat di Australia pada siklus 11 tahun aktivitas
titik matahari. Aurora yang satu ini akan terlihat terang pada daerah yang tidak
memiliki penduduk. 
5. DAMPAK TERJADINYA AURORA
1. Merusak Satelit
Aurora yang terbuat dari partikel muatan atmosfer matahari, yang
berupa lapisan elektron ini akan menabrak magnetosfer yang menyelubungi
bumi. Namun ternyata bukan hanya magnetosfer, ada juga benda-benda langit
lain yang ikut tertabrak. Salah satu benda langit yang pernah tertabrak adalah
satelit. Hal ini pernah terjadi pada tahun 1994, ada dua satelit miliki Kanda
yang mengalami gangguan karena bertabrakan dengan lapisan elektron.
2. Mengganggu GPS
Selain satelit, Global Positioning System atau GPS juga ikut terganggu
dengan munculnya aurora. Proses terjadinya aurora ini mempengaruhi
frekuensi dan sistem dari GPS. Tabrakan elektron tersebut pernah
menyebabkan GPS milik WAAS, salah satu perusahaan di Amerika Serikat
mengalami gangguan. Gangguan ini cukup membuat kekacauan sistem selama
30 jam.
3. Mengganggu Jaringan Telekomunikasi
Selain GPS, jaringan komunikasi juga bisa ikut terganggu karena
adanya aurora. Beragam jaringan komunikasi dengan menggunakan sinyal-
sinyal ektronik berbasis frekuensi seperti radio, televisi, dan internet akan
terganggu. Gangguan ini muncul karena atmosfer terbuka, sehingga
gelombang elektromagnetik telekomunikasi yang harusnya dipantulkan
kembali justru tidak terpantul dan pergi.
4. Mengganggu Arus Listrik
Peristiwa terjadinya aurora juga akan menimbulkan gangguan pada
arus listrik. Arus listrik ini mengalami induksi eksesif dan berakibat beberapa
trafo terbakar. Peristiwa itu pernah terjadi pada 13 Maret 1989 dan membuat
listrik di kawasan Quebec, Kanada mati selama beberapa jam.
5. Berbahaya saat Dilihat Langsung
Bahaya lain yang ditimbulkan dari aurora adalah kerusakan pada mata
saat dilihat secara langsung. Bila teman-teman penasaran dengan aurora,
sebikanya melihat melalui kamera, ya. Cahaya aurora akan terang dan redup
dengan sangat cepat, sehingga bisa membuat mata terganggu saat melihatnya
secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai