Anda di halaman 1dari 13

Oleh :

1. Dinda Febriana (07)


2. Martina Yulias T.(17)

XII IPA 6
Sejarah
Kata Magnet (magnit) berasa dari bahasa Yunani ‘magnitis lithos’ yang
berati batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada
masuk lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki)
dimana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah
tersebut. Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai
suatu medan magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau
magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini hampir semua nya adalah
magnet buatan.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu kutub utara (north/N) dan
kutub selatan (south/S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan
magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Magnet dapat menarik
benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu
bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama
terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai
daya tarik yang tinggi oleh magnet, sedangkan oksigen cair adalah contoh
materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.
Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik pada Satuan
Internasional (SI) adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah
weber. 1 weber/m^2 : 1 tesla, yang memengarugu satu meter persegi.
Apa itu magnet?

Magnet adalah benda yang mampu menarik


benda-benda disekitarnya. Setiap Magnet memiliki
sifat kemagnetan. Kemagnetan adalah kemampuan
benda tersebut untuk menarik benda-benda lain di
sekitarnya.
Secara garis besar, terdapat 2 jenis magnet, yaitu :

1. Magnet Alam
Magnet Alam adalah magnet yang sudah memiliki sifat kemagnetan
secara alami, artinya tanpa ada campur tangan manusia. Magnet alam
merupakan magnet yang secara alami terdapat di alam tanpa proses
pembuatan
Contohnya adalah gunung ida di Magnesia yang mampu menarik benda –
benda disekitarnya.
2. Magnet Buatan
Magnet Buatan adalah magnet yang dibuat manusia, magnet buatan dibuat dari bahan – bahan
magnetik kuat seperti besi dan baja. Magnet buatan terbagi lagi menjadi 2, yaitu :
• Magnet Tetap (Pemnanen), merupakan magnet yang sifat kemagnetannya bersifat permanen, meskipun
proses pembuatannya sudah dihentikan.
• Magnet Sementara (Remanen), merupakan magnet yang sifat kemagnetannya hanya sementara, yaitu hanya
terjadi selama proses pembuatannya.

Magnet buatan adalah magnet yang sengaja dibuat manusia untuk keperluan tertentu. Magnet yang
banyak kita temui mayoritas adalah magnet buatan dan memiliki bentuk yang bermacam-macam. Bentuk
magnet buatan antara lain:
• Magnet U
• Magnet batang
• Magnet lingkaran
• Magnet jarum (kompas)
• Magnet silinder
Bahan Magnetik

a. Bahan magnetik (feromagnetik), yaitu bahan yang dapat ditarik


magnet dengan kuat.
Contoh: besi, baja, besi silikon, nikel, kobalt.
b. Bahan non magnetik
1) Paramagnetik, yaitu bahan yang ditarik lemah oleh magnet.
Contoh: alumunium, magnesium, wolfram, platina dan kayu
2) Diamagnetik, yaitu bahan yang ditolak oleh magnet.
Contoh: Bismuth, tembaga, emas, perak, seng, garam dapur.
INDUKSI MAGNETIK

Medan Magnet
Medan magnet merupakan ruang disekitar magnet yang masih dapat
dirasakan adanya gaya magnetnya. Pada tahun 1820 seorang ilmuwan
Denmark, Hans Christian Oersted (1777-1857) menemukan suatu gejala
yang menarik. Saat jarum kompas diletakkan di sekitar kawat berarus
ternyata jarum kompas menyimpang. Kemudian disimpulkan bahwa di
sekitar kawat berarus timbul medan magnet. Medan magnet oleh kawat
berarus inilah yang dinamakan induksi magnet.
Teknologi & Terapan
Magnetisme
 Mengambil Benda-Benda dari Logam
 Penunjuk Arah
 Membantu dalam Perubahan Energi
Teknologi  Menghasilkan Listrik
 Merapatkan Dua Benda
 Menggantikan Roda pada Kereta Api Maglev

 Kartu kredit, kartu debit, dan kartu ATM


Terapan  Loudspeaker dan mikrophon
 Transformer / trafo
Gejala
Magnetik Alam

Van Allent Belt

merupakan dua sabuk partikel bermuatan di sekitar planet Bumi yang ditahan
di tempatnya oleh medan magnet Bumi. Sabuk Van Allen eksis karena
terdapat “blind spot” di medan magnet Bumi yang disebabkan oleh kompresi
dan peregangan dari angin matahari. Sabuk radiasi Van Allen berada pada
ketinggian 1000 sampai 60.000 kilometer di atas permukaan Bumi.
Sabuk Van Allen pada awalnya ditemukan saat peralatan deteksi sinar
kosmik pada satelit mati sementara akibat adanya radiasi lokal. Terdapat dua
sabuk Van Allen, yaitu sabuk Van Allen dalam dan sabuk Van Allen luar.
Sabuk Van Allen dalam membentang 0,1-1,5 jari-jari Bumi dari
permukaan, terdiri dari proton sangat bermuatan serta mampu menembus sampai
satu milimeter timbal dan menyebabkan kerusakan pada peralatan ruang angkasa
serta membahayakan astronot. Sabuk Van Allen luar terletak antara 3 hingga 10
jari-jari Bumi dari permukaan, dan terutama terdiri dari elektron enerjik.
Medan magnetik bumi, disebut juga medan geomagnetik, adalah medan magnetik
Magnet Bumi
yang menjangkau dari bagian dalam bumi hingga ke batas di mana medan magnet
bertemu angin matahari. Besarnya medan magnet bumi bervariasi antara 25 hingga
65 mikrotesla (0.25 hingga 0.65 gauss). Kutub-kutub medan magnetik bumi
diperkirakan miring sepuluh derajat terhadap aksis bumi, dan terus bergerak
sepanjang waktu akibat pergerakan besi paduan cair di dalam inti luar bumi. Kutub
magnet bumi bergerak begitu lambat sehingga kompas masih dapat berfungsi dengan
baik sejak digunakan pertama kali (abad ke 11 masehi). Namun setiap beberapa ratus
ribu tahun sekali, kutub magnetik bumi berbalik antara utara dan selatan.
Pembalikan ini terekam di dalam pola bebatuan purbakala bumi yang mengandung
unsur yang bersifat ferromagnetik. Pergerakan lempeng benua juga dipengaruhi oleh
medan magnetik.
Aurora

Merupakan fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya


yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai
akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet
tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari
(angin surya).
Di bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan
kutub Selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara
dikenal dengan nama Aurora Borealis (IPA /ɔˈɹɔɹə bɔɹiˈælɪs/), yang
dinamai bersempena Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk
angin utara, Boreas. Ini karena di Eropa, aurora sering terlihat kemerah-
merahan di ufuk utara seolah-olah Matahari akan terbit dari arah tersebut.
Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret
dan April. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan
Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.Tapi kadang-
kadang aurora muncul di puncak gunung di iklim tropis.
Merupakan suatu aliran partikel
bermuatan (yakni plasma) yang menyebar ke
Angin Surya segala arah dari atmosfer terluar matahari yang
dikenal dengan korona. Kecepatan alirnya sekitar
400 km/dt, dengan waktu tempuh dari Matahari
ke bumi selama 4-5 hari.
Angin surya tersusun terutama oleh
elektron ber-energi tinggi dan proton (sekitar 500
keV), yang mampu melepaskan diri dari gravitasi
sebuah bintang karena energi termal nya yang
sangat tinggi.
Banyak fenomena yang diakibatkan oleh
angin surya, termasuk badai geomagnetik, aurora
(cahaya utara), sebagai penyebab mengapa arah
ekor komet selalu menjauhi Matahari, serta
formasi bintang-bintang jauh.

Anda mungkin juga menyukai