Anda di halaman 1dari 17

TUGAS TEMATIK

“SEJARAH MAGNET”

SHABIRA NAMIA KIASATINA


VI A

SEKOLAH DASAR ISLAM AL – MUDDATSIRIYAH


JAKARTA
2021
DAFTAR ISI
MENGENAL SEJARAH DAN KARAKTERISTIK MAGNET
Penulis : Farah Fadila
https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-dan-karakteristik-magnet/

Sejarah Magnet
Berasal dari nama suatu wilayah di Yunani kuno, istilah magnet, kemagnetan, dan
magnetik muncul sekitar tahun 600-an SM. Kata magnet sendiri ternyata diambil dari
bahasa Yunani “magnitis lithos” yang memiliki arti batu magnesian.
Di wilayah bernama Magnesia, bangsa Yunani menemukan sebuah batu alam yang
dapat menarik besi dengan kuat. Benda tersebut kemudian diberi nama magnetit
sesuai dengan tempat ditemukannya.
Hingga saat ini masyarakat luas mengenalnya sebagai magnet. Setelah diamati,
ternyata kemampuan magnetit atau magnet mampu menarik benda di sekitarnya
dengan kutub magnet.
Sejak 4.500 tahun yang lalu, bangsa China telah menggunakan magnet dalam
kehidupan sehari-hari. Bangsa China sendiri awalnya menggunakan magnet sebagai
alat terapi untuk melakukan akupuntur.
Seorang penemu biomagnetik Michaell Faraday melakukan penelitian tentang
penyembuhan secara magnetik. Selain itu, bangsa China menggunakan magnet sebagai
petunjuk arah atau kompas.
Penggunaannya yang tergolong cukup mudah, saat itu kompas dibuat dengan cara
mengapungkan jarum magnet di atas permukaan air. Sejak saat itu, penggunaan
magnet sebagai petinjuk arah terus berkembang hingga ke bangsa Eropa.
Benda yang mampu menarik benda lain di sekitarnya dengan sifat khusus disebut
magnet. Magnet juga dapat diartikan sebagai setiap bahan yang dapat menarik logam
besi. Setiap magnet tentu memiliki sifat kemagnetan.
Apa itu sifat kemagnetan? Yang dimaksud dengan sifat kemagnetan ialah gaya magnet
dengan kemampuannya menarik benda-benda lain di sekitarnya. Magnet yang kita
kenal dapat dibuat dari sebuah bahan besi, baja, dan campuran logam lainnya.
Magnet yang dapat menarik benda-benda tertentu kerap dikenal dengan nama besi
sembrani. Kedua ujung magnet memiliki gaya tarik paling kuat dan bagian tengah
magnet tidak memiliki gaya tarik magnet atau netral.
Kedua kutub magnet yang begitu kuat disebut kutub positif dan kutub negatif. Kutub
utara pada magnet akan selalu menghadap ke arah utara bumi dan kutub selatan
magnet akan selalu menghadap ke arat selatan bumi. Hmm, mengapa begitu ya? Itu
semua terjadi karena pengaruh medan magnet bumi yang kuat.
Seorang ilmuwan saintis terkemuka Inggris menemukan medan magnet bumi pada
tahun 1.600. Ilmuwan tersebut mengemukakan sebuah teori bahwa bumi
memengaruhi semua benda magnet sebagai batang magnet raksasa.
Dilansir dari NASA, inti bumi berupa elektromagnetik padat dikelilingi inti cair (nikel
dan besi cair) yang mengalirkan arus listrik. Nah, arus listrik pada inti cair akan
menyebabkan medan magnet bumi yang kuat. Medan magnet tersebut mencakup
seluruh bumi dan luar angkasa di sekitarnya.

Ilustrasi Bentuk Magnet (sumber: m.tribunnews.com)

Berapa banyak bentuk magnet yang kamu ketahui? Bentuk magnet ada yang tak
beraturan dan ada yang sudah disesuaikan. Magnet yang tak beraturan dapat kamu
temukan di suatu tambang. Sedangkan magnet yang disesuaikan adalah magnet yang
dibuat sesuai dengan kebutuhan.
Magnet memiliki beragam bentuk, yakni magnet batang, magnet ladam, magnet
jarum, magnet silinder, dan magnet cincin. Sesuai dengan namanya, magnet batang
adalah magnet yang berbentuk seperti batang, balok, atau kubus kecil.
Magnet bentuk ini kerap dipakai untuk kunci pintu pada lemari kaca dan lemari kayu.
Selain itu, magnet bentuk ini dapat Grameds temukan sebagai penutup benda, seperti
kotak hadiah, kotak pensil, dan lain-lain.
Kemudian magnet ladam adalah magnet berbentuk tapal kuda atau alas kaki kuda.
Magnet berbentuh huruf U ini berguna untuk mengangkat benda-benda magnetik.
Selanjutnya, magnet jarum merupakan magnet berbentuk pipih, memanjang, dan
cenderung lancip. Magnet bentuk ini kerap digunakan sebagai penunjuk arah mata
angin atau kompas.
Magnet berbentuk silinder akan nampak bulat dan pipih. Magnet bentuk ini hampir
serupa dengan magnet batang. Magnet silinder biasa digunakan untuk kunci pintu
lemari kaca, lemari kayu, penutup kotak pensil, penutup kotak hadiah, dan lain
sebagainya.
Sedangkan magnet cincin memiliki bentuk lingkaran dengan lubang pada bagian
tengahnya. Magnet bentuk ini kerap digunakan dalam pembuatan pengeras suara
atau speaker pada radio, bioskop maupun ponsel.
Selain itu, magnet cincin juga biasa dimanfaatkan pada mesin motor listrik. Meskipun
dibuat dengan berbagai macam ukuran, bentuk, dan kekuatan, magnet selalu memiliki
dua buah kutub. Keberadaan kedua kutub (utara dan selatan) tidak terlepas dari
adanya domain magnet.
Grameds pasti sering bertanya-tanya, dari mana sebenarnya asal magnet? Jika dilihat
berdasarkan asalnya, magnet dibedakan menjadi magnet alami dan magnet buatan.
Mari kita bahas satu per satu.
Pertama, magnet alami yang tercipta secara ilmiah telah memiliki sifat kemagnetan
sejak ditemukan. Magnet jenis ini biasanya berupa batu-batuan yang memiliki sifat
permanen.
Saat ditemukan, magnet yang terbentuk secara alami ini sudah memiliki kemampuan
menarik benda disekitarnya. Kedua, magnet buatan merupakan salah satu magnet
buatan manusia.
Kebutuhan magnet yang terus meningkat telah mendorong pembuatan magnet.
Seiring berkembangnya waktu, manusia mulai mampu membuat magnet buatan.
Magnet tersebut terbuat dari bahan-bahan magnetik yang kuat seperti baja dan besi.

Karakteristik dan Sifat Magnet


Magnet dengan bentuk dan jenis apa pun akan selalu menunjukkan sifat yang sama.
Keseluruhan sifat magnet menjadi hukum alam yang berlaku bagi semua jenis magnet.
Magnet dengan segala sifatnya telah banyak dimanfaatkan oleh manusia dalam
kehidupan sehari-hari. Lalu, apa saja sifat-sifat magnet? Bagaimana penerapannya?
Simak ulasan berikut ini sampai tuntas, ya.
1. Dapat Menarik Benda Lain
Kamu pasti sangat mengenal sifat magnet yang satu ini. Sifat magnet yang pertama
ialah kemampuan menarik benda-benda lain di sekitarnya. Namun, perlu diingat
bahwa tidak semua benda dapat ditarik oleh magnet.
Benda-benda yang dapat ditarik hanyalah benda yang memiliki potensi kemagnetan
atau yang kerap dikenal benda magnetik. Bisa tidaknya sebuah benda ditarik oleh
magnet tergolong menjadi tiga jenis, yakni ferromagnetik, paramagnetik, dan
diamagnetik.
 Ferromagnetik
Benda-benda dengan sifat ferromagnetik memiliki daya tarik yang kuat oleh magnet,
seperti besi, baja, nikel, dan kobalt. Jika kamu memiliki benda jenis ferromagnetik yang
berada dekat dengan magnet, maka magnet akan menarik benda tersebut dengan
sangat kuat.
 Paramagnetik
Paramagnetik adalah benda-benda yang memiliki daya tarik magnet dengan tarikan
lemah, seperti aluminium, tembaga, wolfram, dan platina.
 Diamagnetik
Benda-benda dengan sifat diamagnetik sama sekali tidak bisa ditarik oleh magnet,
seperti plastik, kayu, dan emas. Diamagnetik adalah benda-benda yang menolak
magnet meski berada sangat dekat dengan magnet yang begitu kuat.
Melalui penjelasan di atas, Grameds bisa melihat bahwa benda-benda yang bisa ditarik
oleh magnet adalah benda dengan jenis ferromagnetik (daya tarik kuat) dan
paramagnetik (daya tarik lemah). Dalam kehidupan sehari-hari sifat magnet yang dapat
menarik benda lain telah banyak diterapkan, misalnya pada alat-alat pengangkat dan
pintu kulkas yang bisa tertutup rapat.

2. Selalu Menunjuk ke Arah Utara dan Selatan


Magnet yang dikenal sebagai besi sembrani memiliki kecenderungan untuk selalu
mengarah ke utara dan selatan. Jika Grameds menggantung bebas sebuah magnet
dengan seutas tali, maka magnet tersebut akan menunjuk ke utara dan selatan.
Mengapa demikian? Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, penyebabnya tidak
lain karena magnet berkaitan langsung dengan kemagnetan bumi. Seperti yang
diketahui, bumi dipandang sebagai sebuah magnet yang memiliki dua kutub dengan
gaya tarik-menarik antara magnet dan kutub bumi.

3. Selalu Memiliki Dua Kutub


Sifat yang ketiga, magnet selalu memiliki dua kutub, yakni utara dan selatan. Di situlah
kekuatan magnet muncul begitu kuat. Apa pun bentuk dan ukuran magnetnya, kutub
ini selalu hadir berpasangan dan tak terpisahkan.
Meski dipotong-potong menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, kedua kutub tersebut
tidak akan pernah hilang. Jika Grameds memotong sebuah magnet batang menjadi dua
bagian, magnet tersebut akan membentuk dua kutub baru.
Ilustrasi Magnet yang Dipotong (sumber: fisika.co.id)

4. Kutub Senama Tolak-menolak dan Tidak Senama Tarik-menarik


Sifat magnet yang lainnya ialah kutub senama (utara-utara atau selatan-selatan) akan
tolak-menolah dan kutub tidak senama (utara-selatan) akan tarik-menarik. Gaya tolak-
menolak dan tarik-menarik kutub magnet terjadi karena berada di dalam medan
magnet.
Apa itu medan magnet? Medan magnet merupakan daerah atau ruangan sekitar
magnet yang memiliki pengaruh magnet berupa tolakan atau tarikan. Kekuatan medan
magnet kerap ditunjukkan dengan garis gaya keluar dari kutub utara (north) dan garis
gaya masuk ke kutub selatan (south).

Ilustrasi Gaya Tolak-menolak Magnet (sumber: fisika.co.id)

Ilustrasi Tarik-menarik Magnet (sumber: fisika.co.id)


Jika kedua kutub utara (north) saling didekatkan satu sama lain, akan terjadi gaya
tolakan karena garis-garis gaya tersebut tidak akan masuk ke kutub utara lainnya.
Begitu pula sebaliknya, jika kamu menggantinya dengan kutub selatan (south) garis
gaya yang keluar dari kutub utara akan langsung masuk ke kutub selatan.
Bisa dikatakan bahwa sebuah magnet terdiri dari magnet-magnet kecil yang berderet
dari kutub utara menghadap ke arah kutub selatan. Sebaliknya, kutub selatan akan
menghadap ke kutub utara magnet.
Magnet-magnet kecil tadi kerap dinamakan sebagai magnet elementer. Dalam
penerapannya, sifat magnet yang satu ini dapat terlihat pada kereta api cepat maglev
atau magnetically levitated. Kereta tersebut akan melaju dengan cara mengambang
beberapa mm di atas rel karena terjadi gaya tolakan antara rel dengan dasar kereta.

5. Gaya Magnet Terbesar Ada pada Kedua Kutubnya


Sifat yang terakhir, magnet memiliki gaya tolakan atau tarikan terbesar pada kedua
kutubnya. Umumnya, kedua kutub tersebut terletak pada bagian ujung-ujung magnet.
Kedua kutub tersebut diyakini menyimpan gaya magnet terbesar.
Mengapa begitu? Sekali lagi, hal ini disebabkan oleh garis-garis gaya medan magnet
keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan. Bagian lain dari tubuh magnet
tetap memiliki gaya, hanya saja porsinya lebih kecil dari gaya yang dimilliki kedua
kutub ini.

Berikut poin-poin kesimpulan dari sifat-sifat magnet.


 Memiliki kemampuan untuk menarik benda lain.
 Selalu menunjuk ke arah utara dan selatan.
 Selalu memiliki dua kutub berpasangan, yakni utara dan selatan.
 Kutub senama saling tolak-menolak dan kutub tidak senama saling tarik-
menarik.
 Gaya magnet terbesar terletak di kedua kutubnya.
Magnet : Pengertian, Sejarah Penemuan, Sifat, dan Jenisnya
https://www.amongguru.com/magnet-pengertian-sejarah-penemuan-sifat-dan-jenisnya/

Amongguru.com. Magnet merupakan benda yang memiliki kemampuan untuk menarik


benda-benda lain yang ada disekitarnya. Kemampuan menarik benda lain ini
disebabkan karena sifat kemagnetan yang dimiliki sebuah benda.

Kata “magnet” sendiri diambil dari nama daerah di Asia, yaitu magnesia yang berarti
Asia Kecil. Di tempat tersebut bangsa Yunani pertama kali menemukan sifat magnetik
bebatuan yang mampu menarik biji besi.

Sebuah magnet akan selalu tersusun atas magnet-magnet kecil yang disebut sebagai


magnet elementer.

Sifat-sifat Magnet
Magnet memiliki dua buah kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Apabila kutub-
kutub yang sejenis saling didekatkan, maka akan terjadi tolak menolak. Sebaliknya, jika
kutub tidak sejenis saling didekatkan, akan terjadi tarik menarik.

Apabila sebuah magnet dipotong menjadi beberapa bagian, maka masing-masing


potongan tersebut tetap memiliki kutub utara dan kutub selatan

Tidak semua benda dapat ditarik dengan mudah oleh sebuah magnet. Magnet hanya
dapat menarik benda-benda dari bahan-bahan tertentu.

Benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet disebut benda-benda yang bahannya
bersifat magnetik atau feromagnetik, misalnya besi, dan baja.

Sedangkan benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet dinamakan benda-benda yang
bahannya bersifat bukan magnetik (non magnetik), misalnya aluminium, tembaga,
plastik, dan karet.

Benda non magnetik dibedakan lagi menjadi dua,


yaitu paramagnetik dan diamagnetik. Paramagnetik adalah benda yang ditarik lemah
oleh magnet.

Contoh benda yang dapat ditarik dengan lemah oleh magnet kuat adalah alumunium,
tembaga, dan platina.

Diamagnetik merupakan benda yang sama sekali tidak dapat ditarik oleh magnet,
misalnya kayu, emas, seng, dan merkuri.
Sifat kemagnetan dapat melemah atau bahkan hilang karena beberapa penyebab,
misalnya benturan (dipukul/ditempa), suhu yang tinggi (dipanaskan), dan dialiri arus
bolak balik.

Jenis-jenis Magnet
Menurut bentuknya magnet di bedakan menjadi lima, sebagai berikut.

1. Magnet batang

Bentuknya menyerupai batang, balok, atau kubus.

2. Magnet silinder

Bentuk magnetnya menyerupai tabung panjang.

3. Magnet jarum

Bentuk magnet ini menyerupai jarum kompas dengan kedua ujung runcing.

4. Magnet cincin

Magnet jenis ini memiliki bentuk bulat menyerupai cincin.

5. Magnet U (magnet ladam)

Magnet ini berbentuk seperti tapal kuda atau serupa dengan huruf U.

Berdasarkan proses terjadinya, magnet dibedakan menjadi dua jenis, yaitu magnet


alam dan magnet buatan.

1. Magnet alam
Magnet alam adalah magnet yang terbentuk dari alam. Sifat kemagnetannya berasal
atau diperoleh dari alam dan tidak ada campur tangan manusia.
Contohnya adalah bebatuan di  gunung yang ada di Magnesia yang mampu menarik
benda-benda di sekitarnya.

2. Magnet buatan
Magnet buatan adalah jenis magnet yang sengaja dibuat manusia agar memiliki sifat
kemagnetan. Magnet buatan dapat dibuat dari bahan-bahan magnetik kuat, seperti
besi dan baja.

Berdasarkan sifat kemagnetannya, maka magnet dibedakan menjadi magnet tetap


(permanen) dan magnet sementara (non permanen).

1. Magnet tetap (Permanen)


Magnet tetap adalah magnet yang sifat kemagnetannya bersifat permanen. Meskipun
proses pembuatannya sudah dihentikan, akan tetapi benda tetap memiliki sifat
kemagnetan.

Misalnya adalah magnet baja yang dibuat dengan cara digosok, supaya magnet
elementer di dalamnya teratur.

2. Magnet sementara (non permanen)


Magnet sementara merupakan jenis magnet yang sifat kemagnetannya bersifat
sementara saja. Artinya, sifat kemangnetan hanya akan muncul selama proses
pembuatan.

Contohnya adalah magnet yang dibuat dengan cara dialiri dengan listrik. Pada saat
benda tersebut tidak lagi dialiri listrik, maka sifat kemagnetannya akan hilang.

Demikian ulasan mengenai magnet : pengertian, sejarah penemuan, sifat, dan


jenisnya. Terima kasih sudah berkunjung dan semoga bermanfaat.
Ternyata! Penemu Magnet Merupakan Seorang Penggembala

Penulis : Riani Angel Agustine

Artikel ini telah tayang di https://techno.okezone.com/


dengan judul "OKEZONE INNOVATION: Ternyata! Penemu Magnet Merupakan Seorang
Penggembala : Okezone techno",
Klik untuk baca: https://techno.okezone.com/read/2017/09/22/56/1781214/okezone-
innovation-ternyata-penemu-magnet-merupakan-seorang-penggembala.

(Foto: Howitworksdaily)

JAKARTA – Legenda paling populer mengenai penemuan magnet, ia merupakan


seorang penggembala tua dari Cretan yang bernama Magnes. Legenda yang beredar
mengatakan bahwa ia menemukan magnet ketika sedang menggembalakan dombanya
di daerah Yunani Utara yang disebut Magnesia, sekira 4.000 tahun yang lalu. Tiba-tiba
paku pada sepatu yang ia gunakan dan ujung logam tongkatnya menempel kuat pada
batu hitam besar di mana ia sedang berdiri. Untuk mencari sumber bagaimana batu
tersebut dapat menarik kuat paku dan ujung logam pada tongkatnya, ia menggali
sampai kedalam untuk menemukan lodestone (Partikel magnetit yang kecil). Akhirnya
lodestone tersebut dinamakan magnetit yang diambil dari gabungan nama Magnesia
atau Magnes. Penemuan paling awal mengenai lodeston juga pernah ditemukan oleh
orang Yunani maupun China. Kisah-kisah magnetit berasal dari abad pertama SM
dalam tulisan-tulisan Lucretius dan Pliny the Elder (23-79 M Romawi). Pliny menulis
tentang sebuah bukit di dekat sungai Indus yang seluruh tempatnya terbuat dari batu
yang dapat menarik besi. Ia menyebutkan bahwa batu tersebut memiliki kekuatan
magis magnetit. Selama bertahun-tahun setelah temuan Pliny, magnetite dikelilingi
oleh takhayul dan dianggap memiliki kekuatan aneh, seperti kemampuannya untuk
menyembuhkan orang sakit dan menakut-nakuti roh jahat. Namun, orang-orang
segera menyadari bahwa magnetite tidak hanya dapat menarik benda yang terbuat
dari besi saja. Mereka membuat magnetit menjadi bentuk jarum dan ternyata dapat
melayang di atas air. Magnetit sendiri selalu menunjuk ke arah utara atau selatan dan
menghasilkan kompas primitif. Hal tersebut menyebabkan sebuah nama alternatif
untuk magnetit, yaitu batu lodestone atau leading stone (batu pengarah). Selama
bertahun-tahun, penemuan magnet lodestone menjadi fenomena alam yang aneh.
Orang China mengembangkan kompas pelaut sekira 4.500 tahun yang lalu. Kompas
pelaut paling awal terdiri dari pecahan batu beban yang diletakkan secara hati-hati
pada permukaan air. Peregrinus dan Gilbert Peter Pereginus tercatat sebagai orang
yang pertama kali dapat memisahkan antara fakta dan takhayul dari magnetit pada
1269. Peregrines menulis sebuah surat yang menggambarkan segala sesuatu mengenai
magnetit. Namun, kemajuan signifikan hanya dilakukan dengan eksperimen William
Gilbert pada 1600 dalam memahami daya tarik. Gilbertlah yang pertama kali
menyadari bahwa Bumi merupakan magnet raksasa dan magnet tersebut dapat dibuat
dengan menggunakan besi yang ditempa dan ia juga menemukan bahwa pemanasan
pada besi dapat mengakibatkan induksi magnetisme.
Sejarah Magnet

nugrahascience

https://nugrahascience999.wordpress.com/kelas-ix/listrik-dan-magnet/sejarah-magnet/

Istilah magnet, kemagnetan, dan magnetik berasal dari nama suatu wilayah di Yunani


kuno. Pada tahun 600-an SM, bangsa Yunani menemukan suatu benda (seperti batu)
di alam, yang mana benda tersebut dapat menarik besi. Benda tersebut ditemukan
di wilayah yang bernama Magnesia. Sesuai dengan tempat ditemukannya (Magnesia),
benda tersebut kemudian diberi nama magnetit. Sekarang kita mengenalnya sebagai
magnet.
Peta Yunani Kuno

Setelah mengamati berbagai kejadian/ fenomena, ternyata kemampuan magnetit (magnet)


untuk menarik besi yang terkuat berda pada dua bagian ujungnya. Oleh kerena itu, kedua
ujung tersebut kemudian diberi nama kutub magnet. Jika sebuah magnetit tersebut
digantung (katakanlah dengan sebuah tali), maka kedua ujungnya akan berhadap ke arah
utara dan selatan. Oleh karena itu, masing-masing dari kedua ujung tersebut diberi
nama kutub utara magnet dan kutub selatan magnet.  
Penggunaan magnet dalam kehidupan manusia sudah dilakukan oleh bangsa Cina sejak
4500 tahun yang lalu. Mereka menggunakan magnet sebagai petunjuk arah (sekarang kita
mengenalnya sebagai kompas). Pada waktu itu kompas dibuat dengan cara
“mengambangkan” (mengapungkan) jarum bermagnet di atas permukaan air. Karena pada
saat itu perdagangan antarbangsa semakin berkembang, pada tahun 950M penggunaan
magnet sebagai petunjuk arah dikenal oleh bangsa Eropa.
Magnet dibuat menjadi berbagai macam bentuk dengan ukuran dan kekuatan magetiknya
yang berbeda-beda. Ada yang dibentuk seperti batang sehingga dinamakan magnet batang,
ada yang dibentuk seperti jarum sehingga dinamai magnet jarum, ada yang dibentuk seperti
silinder sehingga dinamai magnet silinder, dan ada pula yang dibentuk seperti ladam pada
sepatu kuda sehingga dinamai magnet ladam. Berikut merupakan gambaran dari bentuk-
bentuk magnet :

Sumber : bangkusekolah.com
Sedangkan pengelompokan sifat kemagnetan bahan berdasarkan daya tariknya terhadap
magnet adalah sebagai berikut :
 Bahan diamagnetik (bahan yang tidak tertarik atau bahkan menolak
megnet). Contohnya adalah bismut, bensin, dan plastik.
 Bahan paramagnetik (bahan yang ditarik dengan lemah oleh magnet). Contohnya
adalah aluminium dan platina.
 Bahan feromagnetik (bahan yang ditarik kuat oleh magnet). Contohnya
adalah besi, baja, cobalt, dan nikel.

Walaupun dibuat dengan berbagai macam bentuk, ukuran, dan kekuatan yang berbeda,
tetapi dalam suatu magnet selalu memiliki dua buah kutub (kutub utara dan kutub
selatan). Keberadaan kutub tersebut tidak bisa lepas dari adanya domai yang bersifat
seperti dipol-dipol (dwikutub) magnet yang berukuran sangat kecil. Sehingga, walaupun
magnet dipotong menjadi dua, maka masing-masing bagian dari potongan tersebut tetap
akan memiliki dua buah kutub (kutub utara dan kutub selatan), demikian pula seterusnya
jika terus dilakukan pemotongan.

Gambara
n Domain Magnet
Sumber : wilmars file

Kedua kutub tersebut kemungkinan akan hilang apabila pemotongan dilakukan pada
domain magnet, sehingga terbentuk dipol utara dan dipol selatan. Akan tetapi, mengingat
ukuran domain yang sangat kecil, pemotongan dipol itu sangat susah untuk dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai