Anda di halaman 1dari 4

PENDAHULUAN

Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Asal
kata magnet diduga dari kata magnesia yaitu nama suatu daerah di Asia kecil. Menurut
cerita di daerah itu sekitar 4.000 tahun yang lalu telah ditemukan sejenis batu yang
memiliki sifat dapat menarik besi atau baja atau campuran logam lainnya. Benda yang
dapat menarik besi atau baja inilah yang disebut magnet. Di dalam kehidupan sehari-
hari kata “magnet” sudah sering kita dengar, namun sering juga berpikir bahwa jika
mendengar kata magnet selalu berkonotasi menarik benda. Untuk bisa mengambil
suatu barang dari logam (contoh obeng besi) hanya dengan sebuah magnet, misalkan
pada peralatan perbengkelan biasanya dilengkapi dengan sifat magnet sehingga
memudahkan untuk mengambil benda yang jatuh di tempat yang sulit dijangkau oleh
tangan secara langsung. Bahkan banyak peralatan yang sering digunakan, antara lain
bel listrik, telepon, dinamo, alat-alat ukur listrik, kompas yang semuanya menggunakan
bahan magnet.

Magnet dapat dibuat dari bahan besi, baja, dan campuran logam serta telah banyak
dimanfaatkan untuk industri otomotif dan lainnya. Sebuah magnet terdiri atas magnet-
magnet kecil yang memiliki arah yang sama (tersusun teratur), magnet-magnet kecil ini
disebut magnet elementer. Pada logam yang bukan magnet, magnet elementernya
mempunyai arah sembarangan (tidak teratur) sehingga efeknya saling meniadakan,
yang mengakibatkan tidak adanya kutub-kutub magnet pada ujung logam. Setiap
magnet memiliki dua kutub, yaitu: utara (N) dan selatan (S). Kutub magnet adalah
daerah yang berada pada ujung-ujung magnet dengan kekuatan magnet yang paling
besar berada pada kutub-kutubnya. Pada Makalah ini, kami akan membahas
penerapan kemagnetan dalam produk teknologi. Berikut produk - produk yang
menerapkan konsep kemagnetan.

1.Magnetic Resonance Imaging


Orang yang akan dicek kesehatannya dimasukkan ke dalam medan magnet yang
memiliki 5.000 kali lipat lebih kuat dari medan magnet bumi. Medan magnet sebesar ini
mengakibatkan nukleon tubuh berputar dan berbaris sejajar menjadi jarum kompas.
Nukleon tersebut kemudian ditembak dengan gelombang radio untuk menginduksi
arahnya. Saat arahnya sejajar, nukleon tersebut akan memancarkan gelombang radio
yang akhirnya diterima komputer sebagai pencintraan kondisi dalam tubuh. Teknik
tersebut jauh lebih aman dibanding dengan Roentgen atau sinar X. Lebih dari sekedar
mendeteksi ada tidaknya penyakit seperti tumor, MRI dapat digunakan untuk merekam
pikiran manusia. Misalnya, untuk merekam bagian otak yang menanggapi rangsang
panas atau dingin. Selain itu, MRI juga dapat digunakan untuk melakukan deteksi dini
terhadap gejala epilepsi.

2.Kereta Maglev
Maglev (magnetically levitated) atau kereta api levitasi magnetik adalah jenis kereta api
yang mengambang secara magnetik. Dijalankan kurang lebih 10 milimeter di atas
relnya. Meskipun rel dan kereta tidak menempel, kereta maglev yang super cepat yakni
mampu melaju hingga 650 kilometer per jam dan tidak akan terjatuh dan tergelincir. Hal
ini disebabkan kereta maglev menerapkan prinsip gaya tolak menolak magnet serta
didorong dengan menggunakan motor induksi. Kereta maglev telah menjadi alat
transportasi masal di beberapa negara maju seperti Jepang, Amerika, China, dan
beberapa negara Eropa. Di Jepang kereta ini cukup terkenal dengan
nama Shinkansen yang menghubungkan kota Tokyo, Nagoya, dan Osaka.
3.Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
PLTN atau pembangkit listrik tenaga nuklir menggunakan sumber energi berupa nuklir.
Energi panas diperoleh dari reaksi pemecahan inti atom fisi dalam suatu reaktor nuklir.
Panas yang dihasilkan mencapai 1,5 °C. Panas yang dihasilkan tersebut digunakan
untuk menggerakan generator yang akhirnya menghasilkan energi listrik.

Energi yang digunakan untuk menghasilkan uap air yang selanjutnya untuk
menggerakkan turbin diperoleh dari reaksi pemecahan inti atom. Reaksi nuklir tersebut
menghasilkan berbagai partikel bermuatan yang berbahaya bagi kesehatan jika
menyebar ke lingkungan. Untuk mencegah agar partikel-partikel tersebut tidak
menyebar ke lingkungan, maka digunakan botol magnet dengan medan magnet yang
sangat besar. Medan magnet tersebut akan menarik partikel-partikel bermuatan agar
tetap berada dalam reaktor.

Anda mungkin juga menyukai