KORONA”
2
OLEH :
Nama : Nova Angelin Manihuruk
Nim : 1905051048
Kelas : Energi – 5B
Matkul : Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Pak Abdullah
1. PENGERTIAN PETIR DAN GANGGUAN 3
PETIR
Pengertian Petir, kilat, atau halilintar adalah : gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan di saat
langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan. Beberapa saat kemudian disusul dengan suara
menggelegar yang disebut guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara
kecepatan suara dan kecepatan cahaya.
Petir merupakan : gejala alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah kapasitor raksasa, dimana lempeng
pertama adalah awan (bisa lempeng negatif atau lempeng positif) dan lempeng kedua adalah bumi (dianggap
netral). Seperti yang sudah diketahui kapasitor adalah sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik yang bisa
menyimpan energi sesaat (energy storage). Petir juga dapat terjadi dari awan ke awan (intercloud), dimana
salah satu awan bermuatan negatif dan awan lainnya bermuatan positif.
4
1. Fenomena alam yang merupakan Pelepasan muatan elektrostatis yang berasal dari badai
gunturPelepasan muatan ini disertai dengan pancaran cahaya dan radiasi elektromagnetik lainnyaArus
listrik yang melewati saluran pelepasan muatan tadi dengan cepat memanaskan udara dan berkembang
sebagai plasmayang menimbulkan gelombang bunyi yang bergetar (guntur) di atmosfir.
2. Menurut batasan fisika, petir adalah lompatan bunga api raksasa antara dua massa dengan medan
listrik berbeda. Prinsip dasarnya kira-kira sama dengan lompatan api pada busi. Di alam sekitar kita, petir
biasa terjadi pada awan yang tengah membesar menuju awan badai (Cumulonimbus). Sedemikian
raksasanya sampai-sampai ketika petir itu melesat, tubuh awan akan terang dibuatnya. Dan, sebagai akibat
udara yang terbelah, sambarannya yang rata-rata memiliki kecepatan 150.000 km/detik itu juga akan
menimbulkan bunyi yang menggelegar bunyi yang kemudian biasa kita sebut: geluduk, guntur, atau
halilintar. Dalam musim penghujan seperti saat inilah awan-awan jenis ini banyak terbentuk.Di lain
kesempatan, ketika akumulasi muatan
5
Mekanisme Sambaran Petir
- Petir adalah mekanisme pelepasan muatan listrik di udara yang dapat terjadi di dalam awan, antar awan,
awan dengan udara, dan antara awan dengan tanah. Antara awan dan permukaan bumi dapat dianalogikan
seperti kapasitor raksasa, dimana lempeng pertama adalah awan dan lempeng kedua adalah bumi.
- Proses terjadinya muatan pada awan adalah akibat adanya pergerakan awan secara teratur dan terus
menerus. Dan selama pergerakannya, awan akan terpolarisasi sehingga muatan negatif akan berkumpul pada
salah satu sisi, sedangkan muatan. Positif berkumpul pada sisi sebaliknya. Biasanya muatan negatif berada
di bagian bawah awan dan muatan positif berada di bagian atas.
- Muatan listrik pada awan ini mengakibatkan adanya beda potensial antara awan dengan bumi, sehingga
timbul medan listrik antara awan dengan bumi. Jika medan listrik lebih besar daripada kekuatan dielektrik
udara yang mengantarai bumi dengan awan, maka akan terjadi pelepasan muatan. Pelepasan pertama terjadi
di udara yang berada di sekitar awan bermuatan. Pelepasan ini disebut pilot leader.
6
=> Di ujung pilot leader terjadi proses ionisasi sehingga terjadi pelepasan kedua
yang disebut dengan downward leader. Di ujung downward leader terjadilagi
pelepasan muatan menuju ke bumi. Demikian seterusnya proses pelepasan
berlangsung terus sehingga downward leadersemakin mendekati bumi.
=> Ujung dari downward leader semakin mendekati bumi disebut sebagai leader.
Gambar mekanisme proses terjadinya petir. Ketika leader mendekati bumi terjadi
medan listrik yang sangat tinggi antara ujung leader dengan bumi, sehingga terjadi
penumpukan muatan di ujung suatu objek yang berada di permukaan bumi. Dengan
demikian muatan yang berasal dari bumi bergerak menuju ujung leader.
=> Titik bertemunya kedua aliran yang berbeda muatan ini disebut striking point.
Sesaat setelah itu terjadi perpindahan muatan dari tanah ke awan melalui sambaran
balik. Perpindahan muatan dari awan ke tanah akan kembali memunculkan beda
potensial yang tinggi antara pusat muatan di awan. Akibatnya, terjadi pelepasan
muatan susulan atau yang disebut pelepasan muatan berulang (multiple stroke).
7
2. Pengertian Korona
Korona adalah : peluahan sebagian yang terjadi pada permukaan konduktor disaluran
transmisi ketika tekanan dielektrik yaitu intensitas medan listrik (gradien tegangan
permukaan) dari konduktor melebihi tegangan tembus di sekitar udara.
- Korona pada saluran transmisi menyebabkan rugi-rugi daya, interferensi radio dan televisi, dan
gangguan berisik di sekitar saluran transmisi. Pada level tegangan ekstra tinggi, konduktor
tersebut merupakan sumber utama dari timbulnya gangguan berisik, interferensi radio,
interferensi televisi, dan rugi-rugi korona.
- Terjadinya korona juga ditandai dengan suara mendesis (hissing) dan bau ozone (O3). Korona
makin nyata kelihatan pada bagian yang kasar,runcing, dan kotor. Peristiwa korona semakin sering
terjadijika pada saluran transmisi diterapkan tegangan yang lebihtinggi daripada tegangan kritis
dan ketika udara yang lembab serta cuaca buruk.
- Pada kondisi cuaca yang kering, konduktor secara normal beroperasi dibawah level deteksi
korona, oleh karena itu sangat sedikit sumber korona yang ada. Pada kondisi udara yang lembab
menyebabkan banyaknya jumlah korona yang terjadi dan menghasilkan ledakan noise (burst of
noise).
9
FENOMENA KORONA :
1. CAHAYA UNGU
2. SUARA BISING
3. OZON
- Eksternal
6. Terminasi Udara (Air Terminal)
7. Konduktor Penyalur Arus Petir (Down Conductor)
8. Pembumian (Grounding)
9. Elektroda Pembumian
14
1. Interferensi Radio
Korona meradiasikan noise berfrekuensi tinggi dalam jumlah besar. Ini dapat mengganggu operasi
radio dengan frekuensi berbeda. Selain itu, radiasi akibat korona ini juga dapat menyebabkan
interferensi televisi dan rangkaian komunikasi yang berada didekatnya.Adanya tumbukan elektron-
elektron pada udara sekitar, akan menimbulkan arus yang nilainya relatif kecil dan memiliki bentuk
gelombang yang non-sinusoidal. Akibatnya akan terdapat non-sinusoidal voltage drop. Kemudian akan
terbentuk medan elektromagnetik dan medan elektrostatik. Selanjutnya medan elektromagnetik dan
medan elektrostatik ini menginduksikan rangkaian komunikasi atau radio disekitarnya, sehingga akan
menyebabkan terjadinya interferensi.
15