Anda di halaman 1dari 9

DAMPAK TEGANGAN TINGGI :

Dosen Pengampu : CORONA DAN GANGGUAN RADIO


Firdaus, S.Pd., M.T.
DR. Syamsurijal, MT
Oleh :
Muh. Owen. M – 200204501003
Muh. Sabri - 200204502003
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIERSITAS NEGERI MAKASSAR
A. KORONA
• Korona adalah peluahan sebagian yang terjadi pada permukaan konduktor
di saluran transmisi ketika tekanan dielektrik yaitu intensitas medan listrik
(gradien tegangan permukaan) dari konduktor melebihi tegangan tembus di
sekitar udara. Korona pada saluran transmisi menyebabkan rugi-rugi daya,
interferensi radio dan televisi, dan gangguan berisik di sekitar saluran
transmisi.Pada level tegangan ekstra tinggi, konduktor tersebut merupakan
sumber utama dari timbulnya gangguan berisik, interferensi radio,interferensi
televisi, dan rugirugi korona. Pengertian korona berdasarkan American
Standards Association adalah peluahan sebagian (partial discharge)ditandai
dengan timbulnya cahaya violet karena terjadiionisasi udara disekitar
permukaan konduktor ketikagradien tegangan permukaan konduktor
melebihi nilai kuatmedan kritis disruptifnya.
KORONA

• Terjadinya korona juga ditandaidengan suara mendesis (hissing)


dan bau ozone (O3). Korona makin nyata kelihatan pada bagian
yang kasar,runcing, dan kotor. Peristiwa korona semakin sering
terjadijika pada saluran transmisi diterapkan tegangan yang
lebihtinggi daripada tegangan kritis dan ketika udara yang lembab
serta cuaca buruk. Pada kondisi cuaca yang kering, konduktor
secara normal beroperasi dibawah level deteksi korona, oleh
karena itu sangat sedikit sumber korona yang ada. Pada kondisi
udara yang lembab menyebabkan banyaknya jumlah korona yang
terjadi dan menghasilkan ledakan noise (burst of noise).
1. Sifat dari korona
• Sifat Korona Positif, Korona positif berbentuk sebuah plasma
seragam di sepanjang sebuah konduktor. Korona positif sering
terlihat dengan pijaran berwarna biru/putih, meski sebagian besar
emisi berada dalam ultraviolet.
• Sifat Korona Negatif, Korona negatif dihadirkan dalam korona tak
uniform, yang bervariasi sesuai dengan ciri permukaan dan ketidak
teraturannya konduktor melengkung. Korona negative sering
muncul sebagai gumpalan korona di tepi tajam, jumlah gumpalan
berubah sesuai dengan kekuatan medan. Terbentuknya korona
negative merupakan hasil dari sumber electron longsoran
sekunder.
2. Faktor –Faktor yang mempengaruhi terjadinya korona
• Faktor –Faktor yang mempengaruhi terjadinya korona antara lain:
1. Kondisi Atmosfer
2. Diameter konduktor
3. Kondisi permukaan konduktor
4. Jarak konduktor antar fasa
5. Tegangan
Lima faktor diatas menjadi penentu perhitungan terhadap
gradien tegangan permukaan konduktor. Gradien tegangan
permukaan konduktor merupakan faktor yangmempengaruhi besar
nilai rugi korona, gangguan berisik (Audible Noise), dan interferensi
radio (Radio Interference).
 3. proses terjadinya korona
• Bila dua kawat sejajar yang penampangnya kecil (dibandingkan
dengan jarak antar kawat tersebut) diberi tegangan bolak-balik,
maka akan terjadi korona. Pada tegangan yang cukup rendah tidak
terlihat apa-apa. Bila tegangan dinaikkan maka akan terjadi korona
secara bertahap. Pertama kali, kawat kelihatan bercahaya yang
berwarna ungu muda, mengeluarkan suara berdesis (hissing) dan
berbau ozon.
• Dalam keadaan udara lembab, korona menghasilkan asam
nitrogen (nitrous acid), yang menyebabkan kawat menjadi berkarat
bila kehilangan daya yang cukup besar.
B. SUTET 500 KV
• Secara teknik, klasifikasi yang umum dari tegangan tinggi adalah sebagai berikut:
• Tegangan tinggi (High Voltage), meliputi tegangan system: 20 kV, 30 kV, 70 kV, dan 150
kV.
• Tegangan ekstra tinggi (Ekstra High Voltage), meliputi tegangan system: 235 kV, dan 500
kV.
• Tegangan ultra tinggi (Ultra High Voltage), meliputi tegangan system 750 kV ke atas.
. Korona pada sistem transmisi tenaga listrik biasanya dapat terlihat dengan jelas pada
system transmisi yang mempunyai intensitas listrik yang cukup tinggi (tegangan yang besar)
di Indonesia biasa disebut dengan SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) dengan
tegangan nominal system 235 kV sampai 500 kV.
C. RADIO INTERFERENCE (RI) PADA SUTET 500 KV
• Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan
terbentuk ketika objek bermuatan listrik dari gelombang osilator
(gelombang pembawa) dimodulasi dengan gelombang audio
(ditumpangkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam
Frekuensi gelombang radio pada suatu spektrum elektromagnetik, dan
radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun
magnetic/.
• Medan listrik yang ditimbulkan oleh SUTET 500 kV mengakibatkan
fenomena korona yang secara tak langsung mengakibatkan terjadinya
proses pelepasan muatan listrik keudara. Proses pelepasan pada korona
menghasilkan pulsa-pulsa arus dan tegangan pada konduktor saluran
yang akhirnya dapat mengakibatkan gangguan pada gelombang radio.
 
TERIMAH KASIH

BENTUK GELOMBANG DARI AM dan AF

Anda mungkin juga menyukai