Anda di halaman 1dari 18

DAMPAK GEJALA MEDAN TINGGI

PADA SALURAN UDARA TEGANGAN


TINGGI (SUTT)
OLEH KELOMPOK I:
MEIRWIN
SYAHMAN SINAGA
RAHMAD SIAGIAN
HENGKI SITORUS
Gejala Umum
Dengan semakin besarnya energi listrik yang disalurkan melalui kawat
transmisi, maka makin tinggi pula kerugiannya, Namun hal ini dapat
diminimalkan dengan menaikkan tegangan dari kawat tersebut, seperti telah
dijelaskan pada artikel tegangan transmisi dan rugi-rugi daya di sini. Akan tetapi
dengan menaikkan tegangan kerja transmisi, akan timbul pula faktor-faktor lain
yang dahulunya belum kelihatan dan masih diabaikan.

Adapun faktor-faktor itu diantaranya:

• Adanya gejala korona yang semakin menonjol, yang berakibat adanya


kerugian energi dan gangguan RI (radio interference) yang sifatnya merugikan.
• Dengan semakin tingginya tegangan maka timbul persoalan mengenai isolasi
kawat, bentuk tower dan mungkin prosedur pengoperasiannya yang berbeda.
• Timbulnya masalah isolasi pada alat-alat yang menyebabkan perubahan
konstruksi sehingga perlu menyelidiki lebih lanjut mengenai bahan- bahan
isolasi.
Semua hal tersebut diatas, mengakibatkan kenaikan investasi yang lebih
tinggi sehingga diperlukan penyelidikan, penyesuaian konstruksi, operasi dan
lain-lain. Sedangkan persoalan yang akan dibahas disini hanyalah masalah
yang pertama, yaitu timbulnya gejala korona.

Gejala Korona

Elektron yang bebas bergerak diudara umumnya berasal dari radiasi radio-
aktif yang terdapat di alam bebas dan juga dengan adanya sinar kosmik.
Elektron-elektron yang posisinya dekat dengan kawat trasnmisi dipengaruhi
oleh adanya medan listrik yang menuju ke atau menjauhi kawat tersebut.

Selama gerakannya ini, elektron yang melewati gradient medan listrik akan
bertubrukkan dengan molekul dari udara, yang kemudian terjadi ionisasi
pada molekul tersebut. Karena adanya ionisasi tersebut, maka akan terdapat
ion positif dan elektron yang bebas, yang akan akan mendorong terjadinya
ionisasi lanjutan. Proses ini berkelanjutan yang kemudian membentuk
banjiran elektron (avalance).
Bilamana banjiran elektron ini melintasi dua kawat yang
sejajar, maka ia akan menyebabkan terjadinya perubahan
pembagian gradient tegangan-tegangan dari udara diantara
kedua kawat tersebut dan penataan kembali dari gradient ini
dapat menyebabkan harga tegangannya melampaui kekuatan
(tegangan breakdown) dari udara. Ini akan menyebabkan
terjadinya kegagalan dari sifat isolasi yang dimiliki oleh udara
yang terletak disekitarnya.

Bilamana penataan kembali ini hanya menyebabkan sebagian


perubahan potensial gradient dari udara, misalnya hanya
daerah sekitar kawat saja yang mengalami perubahan, maka
perubahannya terbatas hanya pada satu kawat saja.
KORONA
Korona adalah peluahan sebagian (partial discharge) dan terjadi pada
permukaan konduktor saluran transmisi ketika tekanan elektris yaitu intensitas
medan listrik (atau gradien potensial permukaan) melampaui kekuatan
breakdown pada udara sekitar. Korona ditandai dengan timbulnya cahaya violet,
suara mendesis (hissing) dan bau ozone (O3). Korona makin nyata kelihatan
pada bagian yang kasar, runcing dan kotor. Peristiwa korona akan semakin sering
terjadi jika pada saluran transmisi diterapkan tegangan yang lebih tinggi
daripada tegangan kritis dan udara yang lembab. Peristiwa korona menimbulkan
rugi-rugi penyaluran, merusak bahan isolasi serta gejala tegangan tinggi berupa
audible noise (AN) dan radio interference (RI). Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi timbulnya korona, yaitu :

1. Kondisi atmosfer
2. Konduktor
3. Jarak konduktor antar fasa
4. Tegangan saluran
Rugi Korona
Rugi-rugi korona akan semakin besar jika tegangan saluran terus
dinaikkan melebihi tegangan kritis disruptif. Besar rugi korona pada kondisi
cuaca hujan akan akan menghasilkan rugi korona yang lebih besar yaitu :

n
GAGAL ISOLASI
Isolasi memiliki peranan yang sangat penting dalam
sistem tenaga listrik. Isolasi sangat diperlukan untuk
memisahkan dua atu lebih penghantar listrik yang
bertegangan sehingga antara penghantar-penghantar
tersebut tidak terjadi lompatan listrik (flashover) atau
percikan (sparkover). Bahan isolasi akan mengalami
pelepasan muatan yang merupakan bentuk kegagalan
listrik apabila tegangan yang diterapkan melampaui
kekuatan isolasinya.
Metode Pengujian Tegangan Tembus Media Isolasi Udara
Pengujian tegangn tembus ini dilakukan dengan menaikkan tegangan
pada peralatan pembangkit tegangan AC dengan melakukan variasi pada
elektroda, sela jarak elektroda dan suhu. Elektroda yang digunakan pada
pengujian ini adalah elektroda jarum dan elektroda bola, setiap pengujian
elektroda dilakukan variasi pada jarak sela elektroda yaitu sebesar 10 mm,
20 mm,dan 30 mm. Yang kemudian setiap jarak sela yang diuji dilakukan
variasi pada suhu yaitu sebesar 30o C, 35o C, 40o C, dan 45o C.
Nilai tegangan gagal standar dengan faktor koreksi suhu dan tekanan
udara diperoleh rumusan:

J
Hasil Penelitian

Perbandingan tegangan tembus media Perbandingan tegangan tembus media


isolasi udara menggunakan elektroda bola isolasi udara menggunakan elektroda jarum
pada jarak sela 10 mm, 20 mm, 30 mm pada jarak sela 10 mm, 20 mm, 30 mm
Tabel tegangan gagal standar media isolasi udara
meggunakan elektroda bola

Tabel tegangan gagal standar media isolasi udara


meggunakan elektroda jarum
Sumber :
Oleh :

I.B. Alit Swamardika

Tahun : 2009

Judul Jurnal :

PENGARUH RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK TERHADAP


KESEHATAN MANUSIA
DAMPAK TERHADAP KESEHATAN MANUSIA
Frekuensi gelombang magnetic yang kompleks. Tingkat
paparan gelombang elektromagnetik dari berbagai frekuensi
berubah secara signifikan sejalan dengan perkembangan teknologi
yang menimbulkan kekhawatiran bahwa paparan dari gelombang
elektromagnetik ini dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan
fisik manusia. Ada kemungkinan gangguan tersebut adalah
electrical sensitivity. Electrical sensitivity adalah gangguan
fisiologis dengan tanda dan gejala neurologis maupun kepekaan,
berupa berbagai gejala dan keluhan. Gangguan ini umumnya
disebabkan oleh radiasi elektromagnetik yang berasal dari jaringan
listrik tegangan tinggi atau ekstra tinggi, peralatan elektronik di
rumah, di kantor maupun industri. Termasuk telepon seluler
(ponsel) maupun microwave oven, ternyata sangat potensial
menimbulkan berbagai keluhan tersebut.
Radiasi Elektromagnetik dari Saluran Transmisi Tenaga Listrik

Dalam pembangunan sarana ketenagalistrikan, dimanapun akan


selalu mempunyai dampak langsung dan tidak langsung. Dampak
tidak langsung sarana transmisi yang aman, dituangkan dalam UU
No.15 tahun 1985 tentang kenagalistrikan, Peraturan Menteri
Pertambangan dan Energi No. 01.P/47/MPE/1992 Tentang Ruang
Bebas SUTT dan SUTET Untuk Penyaluran Tenaga Listrik dan
Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 975 K/47/MPE/1999
Tentang Perubahan Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No.
01.P/47/M.PE/1992 Tentang Ruang Bebas SUTT dan SUTET Untuk
Penyaluran Tenaga Listrik. Selain itu, pembangunan SUTET 500 kV
juga sudah mempunyai Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu SNI
04.6918-2002 tentang ruang bebas dan jarak bebas minimum SUTT
dan SUTET dan SNI 04.6950-2003 tentang Nilai Ambang Batas Medan
Listrik dan Medan Magnet SUTT dan SUTET.
Jadi, kemungkinan satu gejala penyakit terkait dengan
banyak faktor. Contohnya penyakit kanker darah. Dapat
dihubungkan dengan faktor genetik, gizi, perilaku atau zat
berbahaya lainnya dalam lingkungan. Sangat sulit
membuktikan hubungan sebab akibat antara efek SUTET
dengan kesehatan manusia karena manusia tidak bisa
dijadikan objek penelitian yang bersifat percobaan
(eksperimental). Di samping bertentangan dengan kaidah
dasar moral dan etika kedokteran, juga bisa melanggar HAM.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama ini, gangguan
kesehatan yang sering dikeluhkan masyarakat, seperti pusing,
nyeri otot, gatal-gatal pada kulit, sesak nafas, susah tidur,
berdebar-debar, gangguan penglihatan dan lain-lain,
merupakan gangguan psikosomatik yang bersifat subyektif.
Gangguan psikis yang sangat populer dewasa ini
berhubungan dengan SUTET disebut dengan
elektromagnetik hipersensitiviti, sebenarnya merupakan
gangguan stres yang berlebihan yang dihubungkan
dengan banyak faktor yang mempengaruhi, termasuk
faktor sosial. Adanya sinyalemen yang beredar selama
ini, bahwa SUTET dapat menyebabkan kanker dan
tumor (terutama pada anak) sampai saat ini belum
dapat dibuktikan secara benar (berdasarkan hasil riset)
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai