Anda di halaman 1dari 5

Pengaruh Medan Magnet Terhadap Kesehatan Manusia

Diposkan olehELEKTRO BLOG | Jumat, 26 Maret 2010


Beberapa penelitian menyatakan bahwa gelombang elektromagnetik bisa
berpengaruh pada tubuh manusia. Mekanisme pengaruh tersebut masih
berragam, tergantung seberapa besar frekuensi (energi) gelombang
elektromagnetik tersebut. Salah satu mekanismenya, mengacu pada hukum
fisika bahwa bila ada materi bermuatan listrik yang bergerak pada suatu medan
elektromagnetik, materi tersebut akan mendapat gaya Lorent ke arah tegak
lurus medan elektromagnetik tersebut. Materi-materi organik dalam tubuh juga
bermuatan listrik, oleh karenanya adanya medan elektromagnetik akan merubah
arah dan besarnya kecepatan aliran elektron dalam tubuh, sehingga pada
akhirnya akan mempengaruhi metabolisme dalam tubuh.
Kekhawatiran akan pengaruh buruk medan listrik dan medan magnet terhadap
kesehatan dipicu oleh publikasi hasil penelitian yang dilakukan oleh Wertheimer
dan Leeper pada tahun 1979 di Amerika. Penelitian tersebut menggambarkan
adanya hubungan kenaikan risiko kematian akibat kanker pada anak dengan
jarak tempat tinggal yang dekat jaringan transmisi listrik tegangan tinggi.
Banyak ahli yang meragukan hasil penelitian tersebut dengan menunjuk
berbagai kelemahannya, antara lain tidak adanya data hasil pengukuran kuat
medan listrik dan medan magnet yang mengenai kelompok anak-anak yang
diteliti. Koreksi yang dilakukan oleh peneliti lainnya seperti yang dilakukan oleh
Savitz dan kawan-kawan serta temuan studi Fulton dan kawan-kawan, ternyata
hubungan tersebut tidak ada. Hasil penelitian dengan metoda yang lebih
disempurnakan pernah dilakukan oleh Maria Linett dan kawan-kawan
dariNational Cancer Institute -Amerika tahun 1997. Penelitian yang melibatkan
lebih kurang 1200 anak ini melaporkan bahwa tidak ada hubungan antara
kejadian leukemia pada anak yang terpajan medan listrik dan medan magnet
dengan anak-anak yang tidak terpajan. Temuan ini mengukuhkan penolakan
terhadap hasil penelitian yang dilakukan oleh Wertheimer dan Leeper tersebut.
Penelitian dengan menggunakan hewan percobaan pernah dilakukan sejak tahun
60-an dengan hasilnya bervariasi mulai dari gambaran yang tidak berpengaruh,
adanya perubahan perilaku sampai pada pengaruh terjadinya cacat pada
keturunan. Sesungguhnya hasil penelitian pada hewan yang menunjukkan
adanya pengaruh buruk tersebut diakibatkan oleh penggunaan kuat medan
listrik atau medan magnet yang sangat besar dalam percobaan tersebut.
Percobaan dengan kuat medan listrik dan medan magnet sampai pada tingkat
yang menghasilkan kelainan tersebut memang diperlukan untuk mengetahui
proses terjadinya gangguan tertentu sehingga dapat dipergunakan sebagai
dasar penanggulangannya. Kuat medan listrik dan medan magnet yang
digunakan pada percobaan tersebut hampir mustahil dapat dihasilkan dan terjadi
di lingkungan sekitar kehidupan manusia. Pengaruh medan listrik dan medan
magnet terhadap kesehatan sangat tergantung pada dosis yang diterimanya.
Dosis yang kecil tentu tidak akan berpengaruh, bahkan penelitian yang dilakukan
oleh Piekarsi dari negara bekas Uni Sovyet menunjukkan efek positif terhadap

penyambungan tulang yang patah pada anjing percobaan.


Para ahli telah sepakat bahwa medan listrik dan medan magnet yang berasal
dari jaringan listrik digolongkan sebagai frekuensi ekstrim rendah dengan
konsekuensi kemampuan memindahkan energi sangat kecil, sehingga tidak
mampu mempengaruhi ikatan kimia pembentuk sel-sel tubuh manusia.
Disamping itu sel tubuh manusia mempunyai kuat medan listrik sekitar 10 juta
Volt/m yang jauh lebih kuat dari medan listrik luar. Medan listrik dan medan
magnet dengan frekuensi ekstrim rendah ini juga tidak mungkin menimbulkan
efek panas seperti yang dapat terjadi pada efek medan elektromagnet
gelombang mikro, frekuensi radio, dan frekuensi yang lebih tinggi seperti pada
telepon seluler. Adanya sementara orang yang tinggal dekat dengan jaringan
transmisi listrik melaporkan keluhan-keluhan seperti sakit kepala, pusing,
berdebar dan susah tidur serta kelemahan seksual adalah bersifat subyektif,
karena persepsi mereka yang kurang tepat.
Batas Pajanan Medan Listrik dan Medan Magnet
Kriteria yang dipakai dalam penentuan batas pajanan menggunakan rapat arus
yang diinduksi dalam tubuh. Karena arus-arus induksi dalam tubuh tidak dapat
dengan mudah diukur secara langsung maka penentuan batas pajanan
diturunkan dari nilai kriteria arus induksi dalam tubuh berupa kuat medan listrik
(E) yang tidak terganggu dan rapat fluks magnetik (B). mudahnya misalnya saja
suatu medan listrik yang homogen dengan kuat medan sebesar 10 kV/m akan
menginduksi rapat arus efektif kurang dari 4 mA/m2 dengan rata-rata pengaliran
arus di seluruh daerah kepada atau batang tubuh manusia ( Berhardt, 1985 dan
Kaune & Forsythe, 1985 ). Suatu rapat fluks magnetik sebesar 0.5 mT pada
50/60 Hz akan menginduksi rapat arus efektif sekitar 1 mA/m2 pada keliling
suatu loop jaringan tubuh yang berjejari 10 cm. UNEP, WHO dan IRPA pada tahun
1987 mengeluarkan suatu pernyataan mengenai nilai rapat arus induksi
terhadap efek-efek biologis yang ditimbulkan akibat pajanan medan listrik dan
medan magnet pada frekuensi 50/60HZ terhadap tubuh manusia sebagai berikut
: antara 1 dan 10 mA/m2 tidak menimbulkan efek biologis yang berarti, antara
10 dan 100 mA/m2 menimbulkan efek biologis yang terbukti termasuk efek pada
sistem penglihatan dan syaraf, antara 100 dan 1000 mA/m2 menimbulkan
stimulasi pada jaringan-jaringan yang dapat dirangsang dan ada kemungkinan
bahaya terhadap kesehatan dan, di atas 1000 mA/m2 dapat menimbulkan
ekstrasistole dan fibrasi ventrikular dari jantung (bahaya akut terhadap
kesehatan).
Sementara menunggu ditetapkannya Enviromental Health Criteria dari WHO
mengenai medan elektromagnetik, Pemerintah akan mengadopsi
rekomendasi International Radiation Protection Association (IRPA) dan WHO 1990
untuk batas pajanan Medan Listrik dan Medan Magnet 50 - 60 Hz sebagai berikut
:

Sumber : Rekomendasi IRPA, INIRC dan WHO tahun 1990

PENGARUH MEDAN MAGNET DAN MEDAN LISTRIK TERHADAP KESEHATAN MANUSIA


12:08 PM EZKHEL ENERGY NO COMMENTS

Medan Listrik

Medan Magnet

Adanya medan listrik yang disebabkan oleh pembangkit dan transmisi serta medan magnet yang ditimbulkan oleh peningkatan penggunaan
peralatan rumah tangga/perkantoran yang menggunakan tenaga listrik secara tidak langsung akan menimbulkan masalah terhadap kesehatan
manusia, hanya saja sampai berapa besarkah kuat medan listrik dan medan magnet yang terpapar ke tubuh manusia yang dapat menimbulkan
masalah. Adanya induksi medan magnetik yang dihasilkan oleh alat-alat rumah tangga terhadap manusia sedikit banyak akan mempengaruhi
tingkat kesehatan secara tidak langsung, induksi tersebut akan menyebabkan tersimpannya sejumlah elektron dalam tubuh manusia dan
merupakan sesuatu yang tidak normal. Kelebihan elektron tersebut akan mempengaruhi kerja susunan syaraf yang membuat komunikasi antar
set terganggu, dimana elektron tersebut tersimpan dalam tubuh karena tubuh tesebut tidak dapat mengalirkan kelebihan elektron ke bumi
disebabkan terisolasi terhadap bumi. Hal ini sering kita mendengar keluhan kesehatannya terganggu (tidak bisa tidur, stress dll) dari orang-orang
sebagai pengguna alat-alat listrik seperti komputer, TV, radio, microwave dan sebagainya. Mungkin bagi orang awam hal tersebut bukan
merupakan masalah yang serius, dan akan hilang jika beristirahat (tidak menggunakan alat listrik itu untuk sementara). lni adanya kejadian

seperti itu ditambah semakin banyaknya artikel atau tulisan yang membahas masalah pengaruh listrik bagi kesehatan , muncullah berbagai
penelitian untuk membuktikan kebenarannva. Awal dari kekhawatiran mulai timbul ketika adanya penelitian yang dilakukan oleh Wertheimer &
Leeper 1979 yang mendapati adanya korelasi antara pemaparan medan listrik dengan kejadian penyakit leukemia pada anak.
Tetapi sebelumnya telah banyak dilakukan penelitian tentang pengaruh medan listrik terhadap kesehatan manusia antara lain:

Korobkova dan kawan-kawan (1972), melakukan penelitian terhadap 250 tenaga kerja pada gardu induk 500 kV di Uni Sovyet yang
terpapar selama 10 tahun didapati adanya gangguan susunan syaraf pusat, keluhan nyeri kepala dan gangguan tidur.

Kowenhoven dan kawan-kawan (1979) dari John Hopkins Hospital melakukan penelitian terhadap tenaga kerja yang telah bekerja
selama 3,5 tahun pada sistem transmisi 345 kV tidak ditemukan adanya gangguan kesehatan.

Milham (1985) melakukan analisa terhadap penelitian yang terjadi pada pekerja antara tahun 1950 -1982 di Washington, disimpulkan
bahwa telah terjadi peningkatan proporsional ratio kematian untuk leukemia dan limfoma non hodgkin pada pekerja yang terpapar
medan listrik dan dari sini dapat disimpulkan bahwa medan listrik bersifat karsinogenik.

Qiang K (1994) melakukan penelitian terhadap 964 pekerja yang terpapar medan elektromaknetik dan 66 pekerja yang bertugas
sebagai petugas pemeliharaan jaringan transmisi 750 kV di Cina, ternyata dari basil pemeriksaan tidak terdapat gangguan kesehatan
dan mereka yang bertugas pada pemeliharaan jaringan dan tinggal sepenuhnya dibawah jaringan dengan tingkat pemaparan kurang
dari 5 kV/m.

Sementara itu WHO menyatakan kira-kira 25.000 artikel yang meneliti tentang pengaruh biologi dan penggunaan peralatan kesehatan dari non ionizing radiation selama 30 tahun, menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut walaupun sebenarnya tidak ada pengaruh dari pemaparan
medan listrik maupun medan magnet terhadap kesehatan manusia, memang untuk dosis pemaparan yang tinggi dapat menimbulkan gangguan
kesehatan.
Pengaruh atas kesehatan umum; beberapa kelompok masyarakat mengeluhkan adanya simptom akibat pemaparan medan elektromagnetik di
rumah seperti sakit kepala, gelisah, depresi dan bunuh diri, nuaseam, kelelahan dan menurunnya libido, tetapi para ahli menyatakan bahwa
gangguan kesehatan tersebut mungkin disebabkan oleh kebisingan atau faktor lain dari lingkungan, atau oleh kegelisahan yang berhubungan
dengan kehadiran teknologi baru.

Pengaruh dari kehamilan; banyak sumber yang berbeda dan pemaparan medan elektromagnetik didalam kehidupan dan lingkungan kerja,
termasuk layar komputer, kasur air dan selimut elektrik, mesin las, radar, telah dievaluasi oleh WHO dan organisasi lainnya. Seluruhnya
menunjukkan bahwa pemaparan medan pada level lingkungan tidak meningkatkan resiko seperti kelahiran spontan, malformasi, berat badan
rendah, dan penyakit turunan.Ada beberapa laporan yang menyatakan adanya hubungan antara masalah kesehatan dan perkiraan pemaparan
medan elektromaknetik, seperti laporan prematur dan berat badan rendah pada anak dari pekerja di industri elektronika, tetapi ini tidak dilihat
oleh kalangan peneliti sebagai sesuatu yang disebabkan oleh pemaparan medan.

Pengaruh terhadap katarak; lritasi mata dan katarak telah dilaporkan pada pekerja yang terpapar radiasi tinggi dari radio frekuensi dari
microwave, tetapi penelitian pada hewan tidak mendukung hal tersebut.
Medan elektromagnetik dan kanker; walaupun banyak penelitian, pada kenyataannya masih tetap sesuatu yang kontroversial. Walaupun begitu,
jelas bahwa jika medan elektromaknetik mempunyai pengaruh atas kanker, kemudian setiap kenaikan dari resiko akan sangat kecil. Hasil yang
diperoleh berisi banyak inkonsistensi, tetapi tidak ada kenaikan yang besar dalam resiko yang telah ditemukan untuk kanker pada anak-anak dan
orang dewasa.
Sejumlah penelitian epidemiologi mengingatkan adanya sedikit peningkatan dalam resiko leukemia bagi anak dengan pemaparan medan magnet
frekuensi rendah di rumah. Begitupun para peneliti tidak dapat menarik kesimpulan secara umum bahwa hasil ini mengindikasikan hubungan
sebab-musabab antara pemaparan medan elektromagnetik dan penyakit. Hal ini disimpulkan karena binatang dalam penelitian laboratorium
gagal menunjukkan pengaruh reproduksi bahwa secara konsisten dengan hipotesa bahwa medan elektromagnetik sebagai penyebab kanker.
Kesimpulan

1.

Untuk mengurangi medan elektrornagnetik maka dianjurkan agar peggunaan alat listrik rumah tangga harus seminimal mungkin.

2.

Semakin tinggi medan yang timbul maka akan semakin besar pengaruhnya terhadap kesehatan tubuh kita (stress, pusing, sulit untuk
tidur. dll).

3.

Diusahakan agar tubuh kita terhubung ketanah, dengan demikian kelebihan elektron dapat disalurkan ke bumi. Untuk itu usahakan
agar penggunaan karpet di rumah dibatasi pada tempat-tempat yang dianggap perlu.

4.

Pengaruh utama dari medan elektromagnetik frekuensi rendah yaitu pemanasan pada jaringan tubuh.

5.

Tidak ada keragu-raguan bahwa pemaparan singkat pada medan elektromagnetik yang sangat tinggi dapat membahayakan
kesehatan.

6.

Pemaparan medan elektromagnetik terhadap manusia tidak banyak berpengaruh terhadap kesehatan walaupun begitu penelitian
terhadap hal tersebut masih terus dilakukan hingga saat ini.

Anda mungkin juga menyukai